Anda di halaman 1dari 5

Judul SOP

MELATIH ROM AKTIF/PASIF


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
Tanggal Ditetapkan Oleh
Terbit Ketua STIKES Karya Husada Semarang
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Ns. Fery Agusman MM,
M.Kep,Sp.Kom

PENGERTIAN Melatih pergerakan sendi sesuai dengan rentang geraknya.


TUJUAN 1. Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan
kelenturan otot
2. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian
3. Menjaga flesibelitas setiap sendi
KEBIJAKAN Pasien dengan gangguan sendi

PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Air hangat
2. Sarung tangan

A. FASE ORIENTASI
PROSEDUR 1. Mengucapkan salam
PELAKSANAAN 2. Memperkenalkan diri / Menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah dan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Menjaga privasi
2. Mencuci tangan
3. Atur ketinggian tempat tidur pasien
4. Atur posisi klien supinasi
5. Sebelum dilakukan ROM berikan air hangat pada
bagian yang akan dilakukan ROM.
6. Rapatkan kedua kaki dan letakkan klien dalam posisi
semula setelah digerakkan
7. Selama latihan pergerakan kaji kemampuan klien
8. Setelah latihan kaji denyut nadi dan daya tahan tubuh
9. Catat jika terjadi perubahan pada klien:
Prosedur khusus:
1. Pergerakan bahu
a. Mulai pergerakan dari lengan klien
Sangga lengan atas klien dengan tangan kiri anda
dan pergelangan tangan klien dengan tangan kanan
anda
b. Fleksi dan ekstensi bahu
Gerakan lengan ke atas menuju kepala tempat tidur
kemudian kembalikan ke posisi semula.
c. Abduksi bahu
Gerakan lengan ke samping menjauhi pusat tubuh,
hingga mencapa atas kepala klien
d. Aduksi bahu
Gerakan lengan klien mendekati pusat tbuh hingga
menyentuh lengan pada sisi sebelahnya
e. Rotasi bahu internal dan eksternal:
a) Letakkan lengan ke samping tubuh klien sejajar
dengan bahu
b) Tekuk siku hingga membentuk sudut 90º
c) Gerakan lengan ke bawah hingga telapak tangan
menyentuh tempat tidur, kemudian keastas
hingga punggung tangan menyentuh tempat
tidur.
2. Pergerakan siku
a. Fleksi dan ekstensi siku
a) Tekuk siku hingga jari tangan menyentuh bahu
b) Luruskan kembali ke posisi semula
b. Pronasi dan supinasi
a) Genggam tangan klien seperti berjabat tangan
b) Putar telapak tangan klien ke bawah dan ke atas.
Pastikan hanya terjadi pergerakan siku, bukan
bahu
3. Pergerakan pergelangan tangan
a. Fleksi pergelangan tangan
a) Genggam telapak tangan klien menggunakan
salah satu tangan anda dengan tangan lainnya
menyangga ke bawah klien
b) Tekuk pergelangan tangan klien ke bawah.
b. Ekstensi pergelangan tangan
a) Genggam telapak tangan klien dengan
menggunakan salah satu tangan anda, dengan
tangan lainnya menyangga lengan bawah klien
b) Tekuk pergelangan tangan klien ke atas
c. Fleksi radialis (abduksi)
a) Genggan telapak tangan klien menggunakan
salah satu tangan anda, dengan tangan lainnya
menyangga lengan bawah klien
b) Tekuk pergelangan tangan klien mendekati pusat
tubuh.
d. Fleksi ulnaris (aduksi)
a) Genggam telapak tangan menggunakan salah
satu tangan anda, dengan tangan lainnya
menyangga lengan bawah klien
b) Tekuk pergelangan tangan klien menjauhi pusat
tubuh.
4. Pergerakan jari tangan
a. Fleksi
Tekuk jari tangan dan ibu jari ke arah telapak tangan
hingga menempel
b. Ekstensi
Dari posisi fleksi, luruskan kembali jari tangan atau
buka kepalan tangan
c. Hiperekstensi
Tekuk jari tangan ke belakang sejauh mungkin
d. Abduksi
Buka dan regangkan jari tangan
e. Aduksi
Dari posisi abduksi rapatkan kembali jari
f. Oposisi
Sentuhkan masing-masing jari tangan dengan ibu
jari
5. Pergerakan panggul dan lutut
Untuk melakukan pergerakan ini, letakkan salah satu
tangan anda di bawah lutut klien dan tangan lainnya
dibawah tumit klien.
a. Fleksi dan ekstensi lutut panggul
a) Angkat tungkai dan tekuk lutut
b) Luruskan lutut dan rendahkan tungkai hingga
menyentuh kasur.
b. Abduksi dan aduksi tungkai
a) Gerakan tungkai samping menjauhi pusat tubuh
klien
b) Gerakan tungkai mendekati pusat tubuh hingga
melewati kaki lainnya
c. Rotasi panggul eksternal dan internal
Gerakan setiap kaki dan tungkai ke dalam kemudian
gerakan kembali ke arah luar.
6. Pergerakan tungkai
a. Dorsifleksi tungkai
a) Letakkan satu tangan anda di bawah tumit dan
tangan lainnya di atas jari kaki
b) Tekan kaki klien menggunakan lengan anda
untuk menggerakanya kearah tungkai.
b. Plantar fleksi tungkai
a) Letakkan satu tangan pada punggung kaki dan
tangan lainnya pada tumit
b) Dorong punggung kaki ke bawah menjauhi
tungkai.
c. Inversi dan eversi kaki
a) Letakkan satu tangan dibawah tumit, dan tangan
lainnya di punggung kaki
b) Gerakan telapak kaki ke arah medial kemudian
ke arah lateral
d. Fleksi dan ekstensi jari kaki
a) Letakkan satu tangan diatas jari kaki klien
dengan tangan lainnya pada pergelangan kaki
b) Tekuk jari ke bawah
c) Luruskan jari kaki kembali seperti semula.
7. Pergerakan leher
Ambil bantal dibawah kepala klien.
a. Fleksi dan ekstensi leher
a) Letakkan satu tangan dibawah kepala klien dan
tangan lainnya di dada atas klien
b) Gerakan kepala ke depan hingga dagu
menyentuh dada, kemudian kembalikan ke
posisi semula tanpa disangga oleh bantal
b. Fleksi lateral leher
a) Letakkan kedua tangan pada masing-masing sisi
wajah klien
b) Tekuk kepala klien ke kanan dan kiri
8. Pergerakan hiperekstensi
Bantu klien untuk mencapai posisi prone di sisi tempat
tidur dekat dengan perawat.
a. Hiperekstensi leher
a) Letakkan satu tangan diatas dahi klien dengan
tangan lainnya di belakang kepala
b) Gerakan kelapa ke belakang sejauh mungkin
b. Hiperekstensi bahu
a) Letakkan satu tangan diatas bahu klien dengan
tangan lainnya di bawah siku klien
b) Gerakan lengan ke belakang tubuh
c. Hiperekstensi panggul
a) Letakkan satu tangan diatas pinggul dan tangan
lainnya menyangga ke tungkai bawah
b) Gerakkan kaki ke belakang tubuh.
10. Dokumentasikan hasil pengkajian, terapi yang
diberikan, dan data yang relevan dalam dokumentasi
keperawatan.
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

INTERPRETASI Hasil ROM:


PROSEDUR Klien dapat menggerakan sendi sesuai dengan rentang geraknya.
Patient safety:
Perawat melakukan identifikasi sebelum melakukan tindakan,
menggunakan komunikasi yang mudah dipahami (komunikasi
efektif), mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan,
menggunakan APD (handscone dan masker), memastikan tindakan
dan prosedur apa yang sesuai dengan keadaan pasien, dan
memastikan keamanan pasien.
Komunikasi:
Komunikasi yang digunakan perawat ke pasien dan perawat antar
perawat harus menggunakan komunikasi yang efektif, yang tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh penerima
akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien.
Dokumentasi:
Mendokumentasikan hasil tindakan yang sudah dilakukan, sebagai
bukti sudah memberikan terapi dan tindakan terhadap pasien.
DOKUMEN Kusyati, Eni., dkk. 2012. Keterampilan Dan Prosedur
TERKAIT Laboratorium Keperawatan Dasar Edisi 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai