Ilide - Info Enhanced Oil Recovery PR
Ilide - Info Enhanced Oil Recovery PR
4.1.
4.1. Peng
Penger
erti
tian
an En
Enha
hanc
nce
e Oi!
Oi! Rec"
Rec"#e
#er$
r$
Enchanced Oil Recovery (EOR
(EOR)) atau
atau pero
perole
leha
han
n miny
minyak
ak taha
tahap
p lanj
lanjut
ut
merupakan suatu metode yang diaplikasikan untuk meningkatkan (recovery
(recovery)) produksi
hidrokarbon dari reservoir minyak apabila metode primary
metode primary recovery
recovery dan secondary
dan secondary
recovery tidak
recovery tidak efisiensi lagi untuk menguras minyak. Atau cara memperoleh minyak
dengan
dengan mengin
menginjek
jeksik
sikan
an suatu
suatu zat yang
yang berasa
berasall dari
dari energi
energi luar
luar reser
reservoir
voir sepert
sepertii
energi mekanik energi kimia dan energi termik.
!al yang paling utama dari semua metode EOR yaitu untuk meningkatkan
efisie
efisiensi
nsi volumetric sweep (makroskopi
(makroskopik)
k) dan efisiensi
efisiensi pengurasan
pengurasan (mikroskopi
(mikroskopik)
k)
apabila
apabila dibandingkan
dibandingkan dengan metode water flooding
flooding . "alah satu mekanisme dalam
meningkatkan volumetric sweep yaitu
sweep yaitu dengan mengurangi mobility ratio antara
ratio antara fluida
yang mendorong dan fluida yang di dorong. "elain itu dengan menggunakan EOR
dapat mengurangi jumlah minyak yang terjebak dikarenakan adanya tekanan kapiler
dengan cara mengurangi
mengurangi interfacial tension antara
tension antara fluida yang mendorong dan fluida
yang didorong.
Ada dua hal yang menjadi latar belakang dilakukannya metode EORyaitu #
$. %akt
%aktor
or Ekst
Ekster
erna
nall
%aktor
%aktor ekster
eksternal
nal yaitu
yaitu hal&ha
hal&hall yang
yang tidak
tidak terkai
terkaitt dengan
dengan kondisi
kondisi
reserv
reservoir
oir misalny
misalnyaa kenaika
kenaikan
n harga
harga minyak
minyak dan mening
meningkat
katnya
nya permin
permintaa
taan
n
akan konsumsi bahan bakar fosil. "aat ini harga minyak terus meningkat
sedangkan di lain sisi produksi minyak dunia terus menurun.
'. %akt
%aktor
or nte
ntern
rnal
al
%aktor internal
internal yaitu hal&hal yang berkaitan
berkaitan dengan keadaan reservoir
reservoir
tertentu yang memungkinkan perolehan minyak dapat ditingkatkan setelah
kondisi primary
kondisi primary dan
dan hal ini sangat berkaitan dengan kondisi fluida dan batuan
reservoir.
%.&. 'at"r'at"r $ang Me*+engar,hi E-eti#ita EOR
"uatu metode EOR secara
secara umum dapat diaplikasik
diaplikasikan
an pada semua reservoir
reservoir
namun
namun yang
yang menj
menjadi
adi perti
pertimb
mbang
angan
an yaitu
yaitu apak
apakah
ah juml
jumlah
ah miny
minyak
ak yang
yang akan
akan
diterapkan EOR tersedia cukup banyak fluida injeksi mencukupi selama produksi
dan apakah fluida yang diinjeksikan sesuai dengan denga keadaan reservoir serta
apaka
apakah
h hasi
hasiln
lnya
ya akan
akan baik.
baik. aki
akin
n baik
baik suat
suatu
u EOR
EOR tamb
tambaha
ahan
n perol
peroleh
ehan
an yang
yang
dihasilkan
dihasilkan dibandingkan
dibandingkan dengan cara alamiahnya
alamiahnya semakin besar.
besar. *eberapa
*eberapa faktor
faktor
yang dirasakan penting dalam menentukan keberhasilan suatu metode EOR adalah #
$. %aktor&fakt
%aktor&faktor
or ditinjau
ditinjau dari kondisi
kondisi reservoir
reservoir
a. +edalaman
b. +emiringan
c. ,ing
,ingka
katt homog
homogen
enit
itas
as
d. "ifa
"ifat&
t&si
sifa
fatt petro
petrofi
fisi
sik
k
e. eka
ekani
nism
smee pend
pendor
oron
ong
g
'. %aktor&fakt
%aktor&faktor
or ditinja
ditinjau
u dari
dari kondisi
kondisi fluida
fluida reservoir
reservoir
a. -adangan minyak sisa
b. "aturasi minyak sisa
c. iskositas minyak
a. 0ea!a*an
%.&. 'at"r'at"r $ang Me*+engar,hi E-eti#ita EOR
"uatu metode EOR secara
secara umum dapat diaplikasik
diaplikasikan
an pada semua reservoir
reservoir
namun
namun yang
yang menj
menjadi
adi perti
pertimb
mbang
angan
an yaitu
yaitu apak
apakah
ah juml
jumlah
ah miny
minyak
ak yang
yang akan
akan
diterapkan EOR tersedia cukup banyak fluida injeksi mencukupi selama produksi
dan apakah fluida yang diinjeksikan sesuai dengan denga keadaan reservoir serta
apaka
apakah
h hasi
hasiln
lnya
ya akan
akan baik.
baik. aki
akin
n baik
baik suat
suatu
u EOR
EOR tamb
tambaha
ahan
n perol
peroleh
ehan
an yang
yang
dihasilkan
dihasilkan dibandingkan
dibandingkan dengan cara alamiahnya
alamiahnya semakin besar.
besar. *eberapa
*eberapa faktor
faktor
yang dirasakan penting dalam menentukan keberhasilan suatu metode EOR adalah #
$. %aktor&fakt
%aktor&faktor
or ditinjau
ditinjau dari kondisi
kondisi reservoir
reservoir
a. +edalaman
b. +emiringan
c. ,ing
,ingka
katt homog
homogen
enit
itas
as
d. "ifa
"ifat&
t&si
sifa
fatt petro
petrofi
fisi
sik
k
e. eka
ekani
nism
smee pend
pendor
oron
ong
g
'. %aktor&fakt
%aktor&faktor
or ditinja
ditinjau
u dari
dari kondisi
kondisi fluida
fluida reservoir
reservoir
a. -adangan minyak sisa
b. "aturasi minyak sisa
c. iskositas minyak
a. 0ea!a*an
+edalam
+edalaman
an Reserv
Reservoir
oir merupa
merupakan
kan faktor
faktor yang penting
penting dalam
dalam menentu
menentukan
kan
keberhasilan suatu EOR dari segi teknik maupun ekonomis. "egi teknik menyatakan
bah/a jika kedalaman dangkal maka tekanan injeksi yang
yan g dapat dikenakan terhadap
reserv
reservoir
oir juga
juga kecil
kecil karena
karena tekana
tekanan
n dibatas
dibatasii oleh
oleh tekanan
tekanan rekah.
rekah. "egi ekonomi
ekonomi
menyatakan bah/a jika kedalaman kecil maka biaya pemboran sumur baru akan
kecil selain itu biaya kompresor akan cukup kecil jika dilakukan injeksi gas.
. 0e*iringan
%aktor
%aktor kemir
kemiringa
ingan
n mempuny
mempunyai
ai arti
arti yang
yang penting
penting jika
jika perbed
perbedaan
aan densita
densitass
antara fluida pendesak dan fluida
fluida yang didesak cukup besar
besar misal pada injeksi
injeksi gas.
0engaruh kemiringan tidak terlalu besar jika kecepatan pendesakan sangat besar. Air
merupakan fluida pendesak yang cenderung untuk maju lebih cepat di bagian ba/ah
sedangkan gas merupakan fluida pendesak yang cenderung untuk menyusul di bagian
atas.
. 2i-at
2i-at2
2i-a
i-att Petr
Petr"-
"-ii
ii
*esaran&besa
*esaran&besaran
ran petrofisi
petrofisik
k yang mempengaruhi
mempengaruhi keberhasila
keberhasilan
n suatu metode
metode
EOR ialah#
• 0orositas (1)
• 0ermeabilitas (+)
0erm
0ermeab
eabil
ilit
itas
as yang
yang besa
besarr bias
biasany
anyaa lebi
lebih
h mengu
mengunt
ntung
ungka
kan
n untuk
untuk
dilaku
dilakukann
kannya
ya suatu
suatu metode
metode EOR.
EOR. 0enerap
0enerapan
an metode
metode EOR mungki
mungkin
n tidak
tidak
ekonomis lagi jika harga permeabilitas di atas suatu batas ambang tertentu
karena sebagian besar minyak sudah diproduksikan pada produksi alamiah
sebelumnya.
+urv
+urva&
a&ku
kurv
rvaa perm
permea
eabi
bili
lita
tass rela
relati
tiff diin
diinte
tegr
gras
asik
ikan
an ke selu
seluru
ruh
h
perhitungan aliran reservoir kurva aliran fraksional yang merupakan bagian
yang penting dari teori proses pendesakan dibuat berdasarkan permeabilitas
rela
relati
tif.
f. End points dari
dari kurva
kurva permea
permeabil
bilit
itas
as relati
relatiff bisa
bisa digunak
digunakan
an untuk
untuk
menen
menentu
tukan
kan perb
perban
andi
dinga
ngan
n mobi
mobili
lity
ty end point
pointss yang
yang akan
akan memp
mempuny
unyai
ai
pengaruh pada effisiensi pendesakan dan effisiensi penyapuannya.
0ermeabilitas relatif juga berpengaruh terhadap angka mobilitas dari fluida
yang akan diinjeksikan.
• ,ekanan
,ekanan +apiler (0c) dan +ebasahan *atuan (3)
,ekanan kapiler dan kebasahan batuan mempengaruhi besarnya
saturasi minyak sisa di reservoir.
e. Meani*e Pen"r"ng
0eranan mekanisme pendorong sangat penting yaitu adanya kekuatan4tenaga
yang mendorong fluida (minyak) di reservoir tersebut hingga naik ke permukaan.
isalnya jika suatu reservoir mempunyai pendorong air yang sangat kuat (strong
water drive) maka penerapan injeksi air atau injeksi kimia/i tidak memberikan
dampak yang berarti.
c. -lay
Adanya clay pada reservoir dapat berpengaruh pada penurunan recovery
minyak dimana sifat clay yang menyukai air dan menyebabkan adsorpsi terjadi.
:ntuk reservoir dengan salinitas rendah peranan clay ini sangat dominan.
d. "alinitas
"alinitas air formasi berpengaruh terhadap penurunan tegangan permukaan
minyak 8 air oleh surfactant . :ntuk konsentrasi garam 8 garam tertentu (misalnya
;a-l) akan menyebabkan penurunan tegangan antar muka tidak efektif lagi untuk
surfactant . !al ini disebabkan ikatan kimia ;a-l mudah terurai begitupun dengan
ikatan kimia surfactant . Apabila hal ini terjadi maka terjadi ikatan antar ion
membentuk !-l dan R"O6;a yang bukan merupakan zat aktif untuk menurunkan
tegangan antar permukaan minyak 8 air.
Ada banyak tipe dari surfactant dengan beragam jenis komposisi kimia dan
struktur molekul seperti hydrocarbon portion (non polar) dan ionic portion (polar).
<ang sering digunakan pada injeksi ini yaitu jenis synthetic sulfonates (petroleum
sulfonates) yang dimana anion ini terbuat dari berat jenis molekul sulfonate
intermediate produk minyak atau crude oil . !nionic ini menggantikan kationik yang
sangat resistan terhadap adsorpsi stabilitas dan biaya pembuatannya yang mahal.
"yarat 8 syarat dan batasan 8 batasan yang dapat digunakan dalam pemilihan
metode injeksi surfactant dapat dirinci sebagai berikut #
ikroba juga digunakan sebagai objek untuk mengisi zona high permeability
dan memakannya sebagai proses oil recovery. 0ada beberapa kasus tipe mikroba
spesial dengan ukuran yang kecil diinjeksikan ke ruang pori dengan sejumlah besar
nutrient selanjutnya menstimulasi menunggu /aktu inkubasi. *akteria ini akan
tumbuh dan menutup ( plug ) ruang pori yang diisi. !al ini sangat berguna dalam
mengurangi efek air dan gas coning .
0arameter 8 parameter reservoir yang berdampak pada aktifitas mikroba yaitu#
• 2apat bertahan di dalam reservoir
o
• "uhu reservoir dengan batas yang ijinkan sebesar 7= -
• ,ekanan reservoir dengan batas yang diijinkan 6= === k0a
• "alinitas air formasi dengan batas 6> === ppm
• 2apat mela/an mikroorganisme lain yang berada di dalam sistem.
etode ini lebih diutamakan untuk kondisi reservoir dan minyak bumi
sebagai berikut #
$. Oil 0roperties #
• 9ravity '6 8 7$oA0
• iskositas D 6 cp
• +omposisi minyak High ? -' 8 -C
• "aturasi minyak 6= 8 B=? pore volume
etode ini lebih diutamakan untuk kriteria reservoir dan minyak bumi
sebagai berikut #
$. Oil 0roperties #
• 9ravity 6> 8 7BoA0
• iskositas D =.7 cp
• +omposisi minyak !igh ? -$ 8 -C
• "aturasi minyak 7= 8 C>? pore volume
$. +arakteristik Reservoir
• ,ipe formasi "andstone atau karbonat
• +etebalan net ,ipis dengan sedikit kemiringan
• Rerata permeabilitas ,idak ditentukan
• +edalaman @ === ft
• ,emperatur ,idak ditentukan
+ondisi dapat baur hanya bisa dicapai apabila minyak yang didesak adalah jenis
minyak ringan dan tekanan reservoir yang tinggi. Oleh sebab itu diperlukan
kedalaman yang cukup. Reservoir dengan kemiringan tajam lebih disukai untuk
tercapainya stabilisasi pendesakan di ba/ah pengaruh gaya gravitasi.
2alam injeksi nitrogen ini ada beberapa masalah yang dihadapi yaitu#
• Rendahnya efisiensi penyapuan baik vertical maupun horizontal sebagai
akibat gejala Iviscous fingering J.
• asalah korosi.
• Apabila gas yang terproduksikan akan dijual maka gas nitrogen harus
dipisahkan dipermukaan
2alam metode EOR seluruh factor diatas dapat dikontrol memalui tipe dari
bahan injeksi serta perubahan temperature dan tekanan reservoir. 0erbandingan
mobilitas yang rendah akan lebih menguntungkan untuk pendesakan dan dalam
penggunana polymer dan metode thermal serta beberapa metode pendesakan yang
lainnya. ,ekanan kapiler dapat dikurangi dengan menggunakan metode surfactant
metode alkaline dan metode microbial. 0enggunaan laju injeksi yang optimum dapat
mengurangi efek negatif gaya gravitasi. 0engurangan saturasi minyak sisa yang
merupakan hal yang diinginkan dapat dicapai dengan metode miscible L surfactant
alkaline dan injeksi thermal. :ntuk suatu proses pendesakan peningkatan irreducible
water saturation akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan perolehan
minyak hal ini dapat tercapai melalui injeksi thermal.
2imana #
0ada prakteknya "or dan Ed harganya akan tetap sampai pada bidang front
mencapai titik produksinya. 0ada saat dan sebelum breaktrough terjadi efisiensi
pendesakan ditunjukkan oleh 0ersamaan #
"oi − ("or ) *,
(Ed ) *, =
"oi
MMMMMMMMMMMMMMMM (6&')
!arga "or akan berkurang dan Ed akan bertambah dengan terus berlalunya zona
transisi melalui sumur produksi sehingga setelah zona transisi ini berlalu akan
diperoleh harga "or minimum yang merupakan harga saturasi minyak irreducible dan
efisiensi pendesakan mencapai harga maksimum sesuai dengan p ersamaan #
BAB IV
METODE IN8E02I CO &
,abel 7.$.
0erbandingan "ifat %isik *erbagai 9as 7)
2engan membandingkan sifat dari tiap gas jelas bah/a -O' lebih cocok
sebagai fluida pendesak dengan alasan #
• 2ensitas yang tinggi dapat mengurangi efek gravitasi.
• 2engan rendahnya faktor volume formasi artinya hampir semua molekul ada
Adapun tujuan dari injeksi -O' sama halnya dengan metode EOR lainnya
yaitu sebagai metode untuk meningkatkan recovery minyak dari reservoir dengan
cara mengurangi nilai %, sehingga memperkecil nilai dari saturasi minyak residual
("or).
njeksi -O' dapat optimal tergantung dari beberapa kriteria sifat fisik minyak
dan karakteristik reservoirnya. Adapun kriterianya yaitu #
$. Oil #roperties #
• $ravity '' 8 6oA0
• iskositas $.> 8 $= cp
• +omposisi minyak High ? -> 8 -$'
• "aturasi minyak '= 8 >>? pore volume
(7&$)
2imana #
Q$ N %raksi mol dari komponen i
$ N 2ensitas komponen i
mi N 2ensitas komponen yang bercampur
4.%.&. Vi"ita
Rasio mobilitas pada proses pendesakan merupakan fungsi dari viskositas
fluida pendesak dan fluida yang didesak. 0ada proses pendesakan bercampur
hubungan permeabilitas relative dengan fluida nonaTueous yang berbeda diasumsikan
sama.
M = μd / μD MMMMMMMMMMMMMMMMMMMM...
(7&')
2imana #
N Rasio mobilitas
5d N iskositas fasa yang didesak
52 N iskositas fasa pendesak.
iskositas dari crude oil bervariasi mulai dangan viskositas lebih kecil dari air
sampai viskositas lebih besar dari minyak berat. Apabila nilai viskositas solven (-O ')
yang diinjeksikan lebih kecil akan mengakibat rasio mobilitas tinggi dan tidak
menguntungkan untuk proses pendesakan bercampur.
9ambar 7.>. iskositas -O' sebagai %ungsi ,ekanan dan ,emperatur $6)
4.%.%. 2"!,i!ita
2alam mendesain injeksi -O' perlu mengestimasi jumlah -O' yang terlarut
dalam fasa air. !ilangnya gas disebabkan solubilitas dalam air sangat signifikan. -O'
dapat larut dalam air tetapi berbeda halnya pada minyak solubilitas -O' sangat
sensitive terhadap tekanan. Apabila tekanan sedikit di atas C= bar sebagian besar -O'
dapat terlarut di dalam air. "olubilitas -O' juga sangat sensitive terhadap
temperature apabila temperature naik maka solubilitas -O' akan menurun. "alinitas
juga berpengaruh terhadap solubiltas -O' karena -O' lebih soluble di fresh water
dari pada di brine.
9ambar 7.. "olubilitas -O' C)
0ada sel kedua seperti yang ditunjukkan pada gambar ini fase gas tidak akan
lagi membentuk dua fasa saat bercampur dengan minyak mentah. 2ari titik ini semua
komposisi pendesakan akan menjadi dilution path yang lurus antara minyak mentah
dan titik singgung kurva bimodal. 0endesakan akan menjadi %- dengan komposisi
solvent pada titik singgung. "ekarang proses miscibility berkembang sejak solvent
telah diperkaya dengan komponen menengah untuk menjadi larut dengan minyak
mentah. /aporizing gas drive terjadi di depan slug solvent . 0roses ini disebut
vaporizing gas drive karena komponen menengah telah menguap dari minyak
mentah.
+etika gas diinjeksikan ke dalam minyak minyak dan gas a/alnya tak
bercampur. %ultiple contact condesing drive akan terjadi ketika reservoir minyak di
sel tertentu bertemu dengan solvent baru. "ebuah miscible bank terbentuk melalui
kondensasi komponen menengah dari gas ke minyak. +emudian proses yang sama
dengan vaporizing gas akan berkembang dan minyak di belakang front menjadi
semakin ringan. +omposisi minyak berturut&turut terbentuk di belakang front akan
menempati volume yang lebih besar dalam pori&pori dari minyak asli karena terjadi
swelling . !al ini kemudian akan mengarah untuk membentuk sebuah bank minyak
yang mobile di belakang zona gas.
0roses ini ditunjukkan secara skematis pada gambar 7.B. dimana sel
pencampuran pertama terbagi menjadi H$ liTuid dan gas 9$. 9$ gas bergerak ke sel
pencampuran berikutnya dan H$ liTuid bercampur dengan fresh solvent untuk
membentuk campuran berikutnya begitu seterusnya. 0roses pencampuran pada
akhirnya akan menghasilkan campuran fase tunggal. "ejak fase gas sudah mele/ati
sel pertama miscibility sekarang berkembang di belakang zona pencampuran solvent
8 minyak sebagai hasil dari fase liTuid yang diperkaya komponen menengah. *agian
depan ( front ) zona pencampuran adalah /ilayah tak bercampur dikarenakan
pengontakan terus 8 menerus pada fase gas 9$ 9' dan sebagainya. +arena
komponen menengah mengembun menjadi fase cair proses ini disebut condensing
gas drive.
0.136
Xvol
intermediate factor koreksi ( ) hampir mendekati satu.
Xint
+etika injeksi -O' yang terkontaminasi dengan komponen lain akan
mempengaruhi nilai 0. Apabila ditambahkan -$ atau ;' sampai -O' maka nilai
0 akan meningkat. 2an bila ditambahkan -' -6 -7 atau !'" akan mengurangi
nilai 0. +emudian Alston mengembangkan korelasi berdasarkan temperature
pseudocritical dari -O' non&murni sebagai #
T ' c m= ∑
=
Xi . Tci− 459.7
i 1
MMMMMMMMMMMMMM (7&7)
2imana #
,Vcm N *erat rata 8 rata pada temperature kritis
Qi N %raksi massa dari komponen i
,ci N ,emperatur kritis dari komponen i
:ntuk komponen -$ -6 -7 -O' dan ;' temperature kritis (,ci) merupakan
true critical temperature. "edangkan untuk -' U !'" nilai true critical temperature
akan diganti dengan ,ci N >B> oR.
"etiap korelasi berpatokan hanya pada hasil eksperimen tiap crude oil yang
diuji menghasilkan data yang berbeda dan apabila dibandingkan dengan korelasi yang
lain akan menghasilkan deviasi. "ehingga untuk mendapatkan nilai 0 yang
akurat harus dilakukan eksperimen menggunakan slim tube apparatus.
+orelasi yang empiris juga berguna untuk mengindikasi kelakuan berbagai
parameter yang mempengaruhi 0. "talkup !olm dan Fosendal menyimpulkan
beberapa variable yang mempengaruhi nilai 0 yaitu #
$. .inamic miscibility terjadi ketika densitas -O' cukup besar yaitu berupa gas
-O' padat atau cairan -O' larut dalam hidrokarbon -> 8 -6=. 0endesakan
bercampur terjadi saat densitas -O' sebesar =.7 8 =.> g4cm6 tergantung dari
jumlah total hidrokarbon -> 8 -6=.
'. ,emperatur reservoir merupakan variable yang sangat penting dalam
mempengaruhi 0 karena efek dari tekanan tertentu akan menghasilkan
densitas -O' yang diperlukan untuk pendesakan. ,emperatur yang tinggi
menghasilkan 0 yang tinggi pula.
6. ;ilai 0 berkebalikan dengan jumlah total hidrokarbon -> 8 -6= dalam
crude oil . *esarnya jumlah hidrokarbon di dalam crude tersebut maka
menghasilkan nilai 0 rendah.
7. 0 juga dipengaruhi oleh distribusi berat molekul setiap individu
hidrokarbon -> 8 -6=. Rendahnya berat molekul menghasilkan nilai 0
yang rendah.
>. .ynamic miscibility tidak terjadi pada hidrokarbon -' 8 -7.
BAB V
PEMBAHA2AN
2alam menginjeksi -O' dalam upaya peningkatan perolehan minyak sangat
perlu untuk memperhatikan karakteristik dari reservoir tersebut baik dari segi sifat
fisik batuan atau pun fluida sampai karakteristik dari solvent yang akan diinjeksikan.
0ada dasarnya injeksi -O' sangat efektif dibandingkan dengan injeksi gas
bercampur lainnya dikarenakan temperature kritis jauh lebih rendah densitas dan
viskositasnya tinggi serta factor volume formasi relatif kecil dibandingkan dengan
gas injeksi bercampur lainnya.
2ilihat dari ternary diagram -O' sifat dari sistem -O ' 8 crude sangat berbeda
dari pada system methane 8 crude oil dan nitrogen 8 crude oil . 2aerah dua fasa dari
system -O' 8 crude oil lebih kecil /alaupun berada pada tekanan yang rendah dan
temperature yang tinggi. Oleh karena itu -O' bersifat miscible dengan komposisi
minyak pada tekanan tertentu dan temperature reservoir. +arena jumlahnya berlimpah
dan sangat mudah untuk ditangani kebanyakan disarankan menggunakan -O'
sebagai fluida pendesak yang miscible dibandingkan dengan gas pendesak yang
lainnya.
etode injeksi bercampur terbagi atas injeksi gas hidrokarbon injeksi
nitrogen dan injeksi -O'. 2ari beberapa jenis fluida injeksi bercampur injeksi -O '
jauh lebih baik karena solubilitas -O' dapat meningkatkan swelling dan karena -O'
berupa gas yang nantinya mengurangi viskositas minyak sehingga minyak dapat naik
ke permukaan selain itu injeksi -O' dapat mengekstraksi komponen berat hingga
mencapai -6=. 0roses baur dengan reservoir minyak dapat dicapai pada tekanan $== 8
6== bar sehingga -O' ini jauh lebih efektif dibanding injeksi gas bercampur lainnya.
+arena nilai 0 -O' cukup kecil maka proses baur antara solvent dan reservoir
minyak cepat terjadi sehingga dipredikasikan bah/a recovery yang dihasilkan juga
besar.
"elain itu -O' juga memiliki kekurangan diantaranya yaitu injeksi -O'
dibatasi oleh /aktu karena sifat -O' berupa gas sehingga memiliki rasio mobilitas
yang tinggi. <ang semakin lama jumlah konsentrasi -O' di reservoir semakin
berkurang dan mengakibatkan efisiensi pendesakan menurun. 2an apabila densitas
maupun viskositas dari -O' yang injeksikan kecil maka akan terjadi viscous
fingering dimana terjadi ketidakstabilan pendesakan oleh fluida yang memiliki
viskositas yang berbeda. Atau dengan kata lain reservoir minyak yang bersifat lebih
viscous didesak oleh -O' yang kurang viscous akibat dari proses baur sebelumnya
dan akan mengurangi efisiensi penyapuan secara volumetrik. Akibat dari viscous
fingering nantinya akan mempercepat proses abandon sumur karena menghasilkan
nilai recovery minyak yang kecil.
Atas dasar di atas maka untuk mengoptimalkan kinerja dari injeksi -O '
dalam upaya meningkatkan cadangan minyak tersisa perlu dilakukan kombinasi
yaitu proses water alternating gas (KA9). ,ujuan dari injeksikannya air yaitu untuk
mengurangi permeabilitas relative -O' dan juga mengurangi sifat mobilitas dari -O '
tersebut. +eberhasilan (optimum) dari KA9 ini tergantung dari karakteristik aliran
fraksi dan kecepatan relative antara solvent yang diinjeksikan dengan mobile
connate water banks yang berada direservoir.
BAB VI
0E2IMPLAN