Artikel
1
2
Artikel
Pembimbing I
Pembimbing II
Andhika Septian Nugroho1 apt. M. Ryan Radix R, M.Sc 2), Lia Kusmita, M.Si.3)
Sekolah Tinggi Ilmu farmasi “Yayasan Pharmasi Semarang”
ABSTRAK
Daun lempeni (Ardisia humilis Vahl) merupakan salah satu tanaman banyak
tumbuh di wilayah Indonesia khususnya di daerah Sumatr ayang secara empiris di
gunakan masyarakat untuk mengobati diare. Tujuan penelitian ini untuk
menetukan aktifitas antibakterti pada ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil
asetat, dan fraksi air daun lempeni (ardisia humilis vahl) terhadap multidrug –
resistant Escherichia coli sebagai diare. Proses ekstraksi dilakukan dengan
metode maserasi.Proses pemisahan lanjutan menggunakan air, n-heksan dan etil
asetat dengan menggunakan corong pisah yang menggunakan perbadingan eluen
air : n-heksan : etil asetat. Uji bioautografi kontak bertujuan untuk mengetahui
senyawa aktif sebagai antibakteri. Golongan senyawa alkaloid, flavonoid,
saponin, tanin, dan triterpenoid yang teridentifikasi dalam ekstrak etanol, fraksi n-
heksan, fraksi etil asetat daun lempeni mempunyai aktivitas antibakteri secara
metode bioautografi kontak. Hasil uji kandungan kimia dan kromatografi lapis
tipis ekstrak etanol, n-heksana, dan etil asetat masing-masing menujukkan positif
senyawa alkaloid,flavonoid,tanin,saponin,triterpenoid. Hasil fraksi ekstrak etanol,
fraksi n-heksana, dan fraksi etil asetat pada konsentrasi 10% terhadap multidrug –
resistant Escherichia coli didapatkan masing-masing rata-rata diameter zona
hambat yakni sebesar 1,355; 0,352; 0,857.
ABSTRACT
Lempeni leaf (Ardisia humilis Vahl) is one of the many plants grown in
Indonesia, especially in the Sumatra area which is empirically used by the
community to treat diarrhea. The purpose of this study was to determine the
antibacterial activity of ethanol extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction,
and water fraction of the leaves of lempeni (ardisia humilis vahl) against
multidrug-resistant Escherichia coli as diarrhea. The extraction process is carried
out by the maceration method. The advanced separation process uses water, n-
2
hexane and ethyl acetate using a separating funnel using the water: n-hexane:
ethyl acetate eluent comparison. Contact bioautography test aims to determine the
active compound as antibacterial. The alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, and
triterpenoid compounds identified in the ethanol extract, n-hexane fraction, and
the ethyl acetate fraction of the leaves of lempeni have antibacterial activity using
the contact bioautography method. The results of the chemical content test and
thin layer chromatography of ethanol, n-hexane, and ethyl acetate extracts
respectively showed positive alkaloid compounds, flavonoids, tannins, saponins,
triterpenoids. The results of the ethanol extract fraction, n-hexane fraction, and
ethyl acetate fraction at a concentration of 10% against multidrug - resistant
Escherichia coli obtained an average diameter of the inhibition zone, namely
1.355; 0.352; 0.857.
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi merupakan penyebab paling utama angka kesakitan
(mordibity) dan angka kematian (mortality) yang tinggi terutama pada negara
berkembang seperti Indonesia. Infeksi dapat ditularkan dari satu orang ke orang
lain, dari hewan ke manusia. Salah satu mikroorganisme penyebab infeksi adalah
bakteri (Radji, 2011). Diare merupakan salah satu penyakit simptomatik yang
disebabkan infeksi pada saluran pencernaan oleh bakteri. Diare merupakan suatu
gejala klinis dan gangguan saluran pencernaan yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi defekasi, disertai dengan perubahan konsistensi feses
menjadi lebih cair/lembek. Salah satu dari efek samping terjadinya diare adalah
dehidrasi yang biasanya terjadi karena kehilangan cairan dan elektrolit. Jika
keadaan ini tidak tertanggulangi dengan segera, dapat menyebabkan kematian
(Fajrin, 2012).
Escherichia coli (E .coli) adalah patogen umum terkait dengan masyarakat
terkait serta infeksi nosocomial. Dalam beberapa tahun terakhir penyebaran luas
E. coli menunjukan resistensi tehadap spektrum luas agen antimikroba.
Munculnya resistensi terhadap agen antimikroba beberapa bakteri patogen telah
menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang signifikan. MDR didefinisikan
sebagai non-kerentanan terhadap sedikitnya satu zat dalam tiga atau lebih
antimikroba. Bakteri MDR adalah penyebab utama kegagalan dalam pengobatan
3
nutrient agar (NA), nutrient broth (NB), Mac Conkey(MCA), dimethyl sulfoxide
(DMSO), aquadest, ciprofloksasin, larutan ½ Mc Farland.
Ekstraksi
Daun lempeni yang masih segar dilakukan sortasi basah untuk
menghilangkan pengotor yang ikut terbawa selama proses pengeringan kemudian
dikeringkan (tidak dikenakan sinar matahari langsung) di bawah sinar matahari
langsung dengan ditutup kain hitam. Kain hitam berfungsi untuk mencegah
kontak simplisia dengan sinar UV secara langsung yang dapat merusak senyawa
aktif di dalamnya. Kain hitam juga digunakan untuk menghindari masuknya
serangga dan debu yang dapat merusak simplisia. Pengeringan ini bertujuan
mengurangi kadar air dan mencegah pertumbuhan kapang dan jamur serta untuk
mencegah terjadinya reaksi enzimatis yang dapat menurunkan kualitas dari
senyawa aktif yang terkandung (Depkes RI, 1986) dilanjutkan dengan sortasi
kering kemudian dihaluskan dengan blender. Proses penghalusan ini untuk
memperkecil ukuran partikel dan memperluas permukaannya, sehingga
permukaan yang kontak dengan cairan penyari semakin luas, dan bahan aktif yang
terkandung dalam daun alpukat dapat tersari secara maksimal.
Serbuk daun lempeni sebanyak 300 gram diekstraksi dengan cara dingin
menggunakan metode remaserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan
perbandingan 1:7,5. Pelarut juga berperan dalam menghasilkan rendemen yang
tinggi karena pelarut yang digunakan (etanol 70%) memiliki sifat kepolaran yang
sama dengan sebagian besar komponen yang terdapat pada biomassa sel
Tetraselmis chuii seperti protein, karbohidrat dan klorofil.
Serbuk direndam selama 4 hari sambil sesekali dilakukan pengadukan
dengan penggantian pelarut tiap 24 jam. Maserat dipisahkan dan filtrat (ekstrak
etanol) dipekatkan diatas penangas air dengan suhu 78o C sampai larutan penyari
hilang atau jumlahnya berkurang. Suhu 70oC dipilih karena titik didih penyari
etanol pada suhu 78oC (Depkes RI, 1979).
5
Fraksinasi
Ekstrak kental daun lempeni ditimbang sebanyak 10 gram, dilarutkan dalam
kemudian dipisahkan antara fraksi air dan fraksi n-heksan. Diulangi penambahan
100 ml n-heksan pada fraksi air hingga didapatkan fraksi n-heksan yang jernih.
Fraksi air difraksinasi dengan 100 ml etil asetat, diaduk homogen kemudian
kemudian dipisahkan antara fraksi air dan fraksi etil asetat. Diulangi penambahan
100 ml etil asetat pada fraksi air hingga didapatkan fraksi etil asetat yang jernih.
Kedua langkah tersebut diulangi sebanyak lima kali. Fraksi n-heksan, fraksi etil
asetat, dan fraksi air diuapkan menggunakan rotary evaporator dan dipekatkan
dengan waterbath hingga diperoleh fraksi kental.
Identifikasi Kandungan Kimia Dalam Ekstrak Daun Ara
Uji pendahuluan dan identifikasi KLT ekstrak daun lempeni dilakukan
terhadap senyawa flavonoid, tanin, alkaloid, triterpenoid dan saponin. Uji
pendahuluan dan identifikasi KLT menggunakan reagen, eluen, dan penampak
bercak yang sesuai yang disajikan pada tabel 1 dan 2.
1,03
(+) Noda ungu
kebiruan
Keterangan : (+) : positif
(-) : negatif
Setelah dilakukan uji pendahuluan dengan pereaksi warna kemudian proses
identifikasi kandungan kimia dipertegas dengan melakukan uji KLT. Berdasarkan
hasil uji KLT pada tabel 2, menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi n-heksan,
fraksi etil asetat, fraksi air positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid. tanin,
saponin, triterpenoid. Berdasarkan dengan hasil KLT ini menunjukkan bahwa
perbedaan pelarut pada proses penyarian dapat mempengaruhi senyawa yang
tersari (Setyaningtyas, 2017).
Konsentrasi uji ekstrak dan fraksi yang digunakan adalah 10%. Uji aktivitas
antibakteri ekstrak dan fraksi dilakukan 5 kali replikasi. Hasil yang diperoleh
berupa zona hambat disekitar lubang sumuran. Pengukuran zona hambat
dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk dikurangi
diameter cylinder cup. Data rerata diameter zona hambat disajikan pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi daun lempeni Terhadap
Bakteri multidrug resistant Escherichia coli
Fraksi Fraksi
Senyawa Ekstrak Fraksi Air
n-Heksan Etil Asetat
Alkaloid + + + -
Flavonoid + + + -
Saponin + + + -
Tanin + + + -
Triterpenoid/Steroid + + + -
Keterangan: ada zona bening, senyawa memiliki aktivitas antibakteri (+); tidak
ada zona bening, senyawa tidak memiliki aktivitas antibakteri (-)
etil asetat, fraksi air daun lempeni yaitu berdistribusi normal dan homogen karena
ANAVA satu jalan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan. Hasil uji
ANAVA satu jalan dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% didapatkan hasil
Tabel 7. Hasil Uji Post Hoc Ekstrak Etanol Fraksi n-heksan, Fraksi Etil Asetat dan Fraksi
Air Daun Lempeni (Ardisia humilis).
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa pada uji post hoc semua data pada tiap
kelompok menunjukkan hasil perbedaan signifikan artinya tiap kelompok
memiliki efek yang berbeda nyata dalam mematikan bakteri multidrug resistant
Escherichia coli.kecuali pada ekstrak etanol 10% dengan fraksi etil asetat 10%
dan fraksi air 10%;fraksi etil asetat 10% dengan ekstrak etanol 10% dan fraksi air
10%;fraksi air 10% dengan ekstrak etanol 10% dan fraksi etil asetat 10%; K+
menunjukkan hasil yang berbeda signifikan yang artinya memiliki daya
antibakteri yang hampir sama atau memberikan pengaruh yang sama.
KESIMPULAN
Ada aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat daun
lempeni (Ardisia humilis Vahl) terhadap pertumbuhan bakteri multidrug resistant
Escherichia coli. Terdapat perbedaan aktivitas antibakteri terhadap bakteri
multidrug resistant Escherichia coli kecuali pada ekstrak etanol 10% dengan
fraksi etil asetat 10% dan fraksi air 10%;fraksi etil asetat 10% dengan ekstrak
etanol 10% dan fraksi air 10%; fraksi air 10% dengan ekstrak etanol 10% dan
fraksi etil asetat 10%; K+ menunjukkan hasil yang berbeda signifikan yang
artinya memiliki daya antibakteri yang hampir sama atau memberikan pengaruh
yang sama. Golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan
triterpenoid yang teridentifikasi dalam ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil
asetat daun lempeni mempunyai aktivitas antibakteri secara metode bioautografi
kontak.
DAFTAR PUSTAKA
12
Djamal, Rusjdi. 2010. Kimia Bahan Alam: Prinsip-Prinsip Dasar Isolasi Dan
Identifikasi. Padang: Universitas Baiturrahman.
Fajrin, F.A. 2012. Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Seledri (Apium
graveolens L) Pada Mencit Jantan. Jurnal Publikasi Universitas Jember
Handajani, Sri, dkk., 2006. The Queen of Seeds: Potensi Agribisnis Komoditas
Wijen. Yogyakarta : Andi.
Harmawan A., Ridho A, Pringgenies D. 2012. Uji Fitokimia dan Aktifitas Anti
Bakteri Ekstrak Media Supernatan Bakteri Simbion Vibrio sp. Gastropoda
Oliva vidua Terhadap Bakteri Multi Drug Resistant. Semarang :Jurnal
Publikasi Universitas Diponegoro Kampus Tembalang.
Hart, Tony dan Paul Shears. 1997. Atlas Berwarna Mikrobiologi Kedokteran.
Jakarta : Hipokrates.
Hayati E.K., Jannah A., Ningsih R. 2012. Elok Kamilah Hayati, Akyunul Jannah,
Rachmawati Ningsih. Malang : UIN.
13
Helmi, A., et al. 2006. Standarisasi Ekstrak Etanol Daun Eugenia Cumini Merr.
Jurnal Sains Tek. Far. 11(2).
Khatun, A., Rahman M., Kabir S., Akter M.N., and Chowdhury S.A. 2013.
Phytochemical and pharmacological properties of methanolic extract of
Ardisia humilis VAHL. (Myrsinaceae). IJRAP. 4(1): 38-41.
Lim T.K. 2012. Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants Volume 4, Fruits.
Springer eBook. USA.
Makalalag A.K., Sangi M., Kumaunang M. 2011. Skrining Fitokimia dan Uji
Toksisitas Ekstrak Etanol Dari Daun Turi (Sesbania grandiflora Pers).
Manado : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sam Ratulangi.
Pratiwi, S.T. 2008. Aktivitas Antibakteri Tepung Daun Jarak (Jatropha curcas L.)
pada berbagai Bakteri Saluran Pencernaan Ayam Broiler secara in Vitro.
Skripsi. Bogor : Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Sani R.N., Nisa F.C., Andriani R.D., Maligan J.M. 2014. Analisis Rendemen Dan
Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Mikroalga Laut Tetraselmis chuii.
Malang: Jurnal Pangan dan Agroindustri.
Sarker, SD., Latif, Z., & Gray, AI. 2006. Natural products isolation. In: Sarker
SD, Latif Z, & Gray AI, editors. Natural Products Isolation. 2nd ed.
Totowa (New Jersey). Humana Press Inc.
Soetarno, S dan Soediro. 1997. Standarisasi Mutu Simplisia san Ekstrak Bahan
Obat Tradisional. Laporan Penelitian : Presidium Temu Ilmiah Bidang
Farmasi.
Sulistyani, N., K.W Lilies. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat
Daun Binahong (Anredera scandence (L.) Moq.) Terhadap Shigella
flexneri Beserta Profil Kromatografi Lapis Tipis.Jurnal Ilmiah
Kefarmasian. Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
2(1): 1-16.
Watson, David G. 2009. Analisis Farmasi : Buku Ajar untuk Mahasiswa Farmasi
dan Praktisi Kimia Farmasi Edisi 2. Diterjemahkan oleh Winny R. Syarif.
Jakarta : EGC
Windy, T. R. 2013. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Ekstrak Etanol Batang Inggu
(Ruta angustifolia (L.) Pers) Terhadap Mencit Yang Diinfeksi
Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus. Skripsi. Surakarta :
Fakultas Farmas Universitas Muhammadiyah Surakarta
Yuliani, R., et al. 2011. Aktivitas Antibakteri Minyak atsiri Daun Jeruk Purut
(Citrus hystrix) terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli.
PHARMACON. 12 (2). 51.
Yuliani, R., et al. 2011. Aktivitas Antibakteri Minyak atsiri Daun Jeruk Purut
(Citrus hystrix) terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli.
Pharmacon. 12 (2). 51.