NIM : P27833119041
Kelas : D3 -3B
TUGAS PRAKTIKUM STATISTIK
Tugas Uji Beda
1. Data dalam tabel dibawah ini menunjukkan tingkat kekeruhan air setelah disaring
dengan ketebalan filter yang berbeda.
Kekeruhan setelah melewati berbagai ketebalan media filter
45 cm 50 cm 70 cm
14.9 17.2
14.7
Gunakan = 0.05
1. Ujilah apakah data berdistribusi normal untuk masing – masing kelompok
A. Uji normalitas untuk kekeruhan air setelah melewati berbagai ketebalan media
filter 45 cm
a. H0 : Tidak ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan
setelah melewati ketebalan media filter 45 cm
H1 : Ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan setelah
melewati ketebalan media filter 45 cm
b. α = 0.05
c. Daerah tolak H0 jika D maks ≥ D 15, 0.05
≥ 0.338
d. Perhitungan / tahapan prinsip uji Kolmogorv Smirnov
-
13, 0,13333 1,2 0,115
4 2 2 3 0 1 0,01823
-
13, 1,0 0,146
7 1 3 0,2 5 9 0,0531
-
14, 0,26666 0,5 0,284 0,01763
7 1 4 7 7 3 3
-
14, 0,4 0,318
9 2 6 0,4 7 2 0,0818
-
15, 0,46666 0,3 0,355
1 1 7 7 7 7 0,11097
-
15, 0,53333 0,3 0,370
2 1 8 3 3 7 0,16263
-
15, 0,2 0,389
3 1 9 0,6 8 7 0,2103
-
15, 0,66666 0,0 0,468
7 1 10 7 8 1 0,19857
18, 1,1
3 1 12 0,8 8 0,881 0,081
B. Uji normalitas untuk kekeruhan air setelah melewati berbagai ketebalan media
filter 50 cm
a. H0 : Tidak ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan
setelah melewati ketebalan media filter 50 cm
H1 : Ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan setelah
melewati ketebalan media filter 50 cm
b. α = 0.05
c. Daerah tolak H0 jika D maks ≥ D 13, 0.05
≥ 0,361
d. Perhitungan / tahapan prinsip uji Kolmogorv Smirnov
X Frekuen Frekuens Fs (X) Z Ft D (Ft –
si i (Xi (X) Fs)
-X)
Kumulat
if
-
12, 0,07692 1,8 0,032
8 1 1 3 5 2 0,04472
-
13, 0,15384 1,3 0,093
2 1 2 6 2 4 0,06045
-
13, 0,23076 0,7 0,214
6 1 3 9 9 8 0,01597
-
13, 0,38461 0,5 0,298
8 2 5 5 3 1 0,08652
-
14, 0,46153 0,1 0,448
1 1 6 8 3 3 0,01324
C. Uji normalitas untuk kekeruhan air setelah melewati berbagai ketebalan media
filter 70 cm
1. H0 : Tidak ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan
setelah melewati ketebalan media filter 70 cm
H1 : Ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan setelah
melewati ketebalan media filter 70 cm
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika D maks ≥ D 14, 0.05
≥ 0,349
4. Perhitungan
X Frekuen Frekuens Fs (X) Z Ft D (Ft –
si i (Xi (X) Fs)
-X)
Kumulat
if
-
11, 0,07142 1,0 0,142 0,07087
2 1 1 9 7 3 1
-
14, 0,14285 0,6 0,251 0,10854
2 1 2 7 7 4 3
-
15, 0,28571 0,5 0,291 0,00548
1 2 4 4 5 2 6
-
1 5 0,03794
15, 0,35714 0,4 0,319
7 3 7 2
-
15, 0,42857 0,4 0,322
8 1 6 1 6 8 0,10577
-
16, 0,3 0,348
3 1 7 0,5 9 3 0,1517
-
16, 0,57142 0,3 0,363
6 1 8 9 5 2 0,20823
-
17, 0,64285 0,2
1 1 9 7 9 0,385 0,25786
-
17, 0,71428 0,2 0,393
2 1 10 6 7 6 0,32069
5. Kesimpulan :
Karena t hitung – 17,17 < 2.14479, maka H0 diterima yang berarti tidak ada
perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 45 cm
dengan 25 (µ = 25)
5. Kesimpulan :
Karena t hitung – 51,3 < 2.17881, maka H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan
rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 50 cm dengan 25
(µ = 25)
C. Tingkat kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 70 cm
Uji 2 Arah
1. H0 : µ = 25 (tidak ada perbedaan rata – rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter 70 cm dengan 25)
H1 : μ ≠ 25 (ada perbedaan rata – rata antara tingkat kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter 70 cm dengan 25)
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika │t hitung │ > t n-1,α/2
> t 13, 0,025
> 2.16037
4. Statistik Uji :
𝑋̅ −𝜇 19,26−25
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆 = 7,55/√14 = - 2,84
⁄
√𝑛
5. Kesimpulan :
Karena t hitung – 2,84 < 2.16037, maka H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan
rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 50 cm dengan 25
(µ = 25)
3. Ujilah apakah rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter
tersebut diatas 25 untuk masing-masing kelompok
A. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 45 cm)
Uji 1 Arah
1. H0 : µ ≥ 25
H1 : µ < 25
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika t hitung < - t n-1,α
< - t 14, 0.05
< - 1.76131
4. Statistic uji T hitung = - 17.17
5. Kesimpulan : karena t hitung – 17.17 < - 1.76131, maka H0 ditolak yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm < 25
6.
B. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 50 cm)
Uji 1 Arah
1. H0 : µ ≥ 25
H1 : µ < 25
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika t hitung < - t n-1,α
< - t 12, 0.05
< - 1.78229
4. Statistic uji T hitung = -51,3
5. Kesimpulan : karena t hitung – 51.3 < - 1.78229, maka H0 ditolak yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm < 25
C. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 70 cm)
Uji 1 arah
1. H0 : µ ≥ 25
H1 : µ < 25
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika t hitung < - t n-1,α
< - t 13, 0.05
< - 1.77093
4. T hitung = - 2,84
5. Kesimpulan : karena t hitung – 2.84 < - 1.77093, maka H0 ditolak yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm < 25
4. Ujilah apakah rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter
tersebut dibawah 25 untuk masing-masing kelompok
A. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 45 cm)
1 Arah
a. H0 : µ ≤ μ0
b. H1 : µ > μ0
c. Daerah tolak H0 jika t hitung > t n-1,α
> t 14, 0.05
> 1.76131
d. Statistik Uji t hitung : -17,17
e. Kesimpulan : karena t hitung - 17.17 < 1.76131, maka H0 diterima yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm ≤ 25
B. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 50 cm)
1 Arah
1. H0 : µ ≤ 25
H1 : µ > 25
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika t hitung > t n-1,α
> t 12, 0.05
> 1.78229
4. Statistik uji t hitung = -51,3
5. Kesimpulan : karena t hitung – 51.3 < 1.78229, maka H0 diterima yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm ≤ 25
C. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 70 cm)
Uji 1 Arah
1. H0 : µ ≤ 25
H1 : µ > 25
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika t hitung > t n-1,α
> t 13, 0.05
> 1.77093
4. Statistik uji t hitung = -2,84
5. Kesimpulan : karena t hitung – 2,84 < 1.77093, maka H0 diterima yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm ≤ 25
➢ Uji F/Anova
H0 : tidak ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media
filter
H1 : minimal ada 1 pasang rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media
filter
Gunakan α = 0,05
daerah tolak H0 jika F hitung > F 3-1,42-3 ,0,05
➢ F2,39, 0,05
➢ 3,24
SS bg = 238,12/15 + 184,22/13 + 269,22/14 – 676,82/42 =0,658
7. Ujilah apakah ada perbedaan rata – rata kekeruhan setelah melewati ketebalan
media filter tersebut untuk 3 pasang kelompok !
Jawab :
1) Uji homogenitas
e) Kesimpulan
Karena 0,33 < F hitung 7,31 > 3,2062, maka H0 ditolak yang berarti ada
perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter.
(heterogen)
2) Heterogen
➢ Untuk 2 arah
[(4,24⁄15)+(0,58⁄13)]2
=
(4,24⁄15)2 (0,58⁄13)2
−2
15+1 + 13+1
[ 0,28 + 0,04]2
= −2
(0,28)2 (0,04)2
16 + 14
0,10
= 0,005+0,0001 −2
0,10
= −2
0,0051
= 19,61 – 2
= 17,61 → 18
Daerah tolak H0 jika T hitung > tv,𝛼/2
>t18,0,05/2
>t18, 0,025
> 2,101
d) Statistik Uji :
𝑋̅𝑎 + 𝑋̅𝑏
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑆2 𝑆2
√ 𝑎+ 𝑏
𝑛𝑎 𝑛𝑏
15,87+14,2
= 4,24 0,58
√ +
15 13
30,07
=
√0,28+0,04
30,07
=
0,57
= 52,75
e) Kesimpulan
Karena t hitung 52,75 > 2,101 maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan
rata–rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 45 cm
dengan 50 cm.
➢ Untuk 1 arah
a) (1) H0: µ1 ≥ μ2
H1: µ1<μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung < -tv, α
< - t18,0,05
< - 1,734
(4) Statistik Uji :
T hitung = 52,75
(5) Kesimpulan
Karena t hitung 52,75 > -1,734, maka H0 diterima yang berarti
perbedaan rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 45 cm
lebih besar daripada media filter 50 cm.
b) (1) H0: µ1 ≤ μ2
H1: µ1 > μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung > tv, α
> t18,0,05
> 1,734
(4) Statistik Uji :
T hitung = 52,75
(5) Kesimpulan
Karena t hitung 52,75 > 1,734, maka H0 ditolak yang berarti perbedaan
rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 45 cm lebih besar
daripada media filter 50 cm.
1) Uji homogenitas
2) Heterogen
➢ Untuk 2 arah
[(57⁄14)+(0,58⁄13)]2
= (57⁄14)2 (0,58⁄13)2 −2
+
14+1 13+1
[ 4,07 + 0,04]2
= −2
(4,07)2 (0,04)2
15 + 14
16,89
= 1,104+0,0001 −2
16,89
= −2
1,1041
= 15,3 – 2
= 13,3 → 13
d) Statistik Uji :
𝑋̅𝑎 + 𝑋̅𝑏
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑆2 𝑆2
√ 𝑎+ 𝑏
𝑛𝑎 𝑛𝑏
19,26+14,2
= 57 0,58
√ +
14 13
33,46
=
√4,07+0,04
33,46
=
2,03
= 16,48
e) Kesimpulan
Karena t hitung 16,48 > 2,160 maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan
rata–rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 70 cm
dengan 50 cm.
➢ Untuk 1 arah
a) (1) H0: µ1 ≥ μ2
H1: µ1<μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung < -tv, α
< - t13,0,05
< - 1,771
(4) Statistik Uji :
T hitung = 16,48
(5) Kesimpulan
Karena t hitung 16,48 > -1,771, maka H0 diterima yang berarti
perbedaan rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 70 cm
lebih besar daripada filter 50 cm.
b) (1) H0: µ1 ≤ μ2
H1: µ1 > μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung > tv, α
> t13,0,05
> 1,771
(4) Statistik Uji :
T hitung = 16,48
(5) Kesimpulan
Karena t hitung 16,48 > 1,771, maka H0 ditolak yang berarti perbedaan
rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 70 cm lebih besar
daripada 50 cm.
C. Kelompok a (70 cm) dan kelompok b (45 cm)
1) Uji homogenitas
e) Kesimpulan
Karena 0,324 < F hitung 13,44 > 3,01189 , maka H0 ditolak yang berarti
ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media
filter. (heterogen)
2) Heterogen
➢ Untuk 2 arah
[(57/14)+(4,24⁄15)]2
=
(57⁄14)2 (4,24⁄15)2
−2
14+1 + 15+1
[ 4,07 + 0,28]2
= −2
(4,07)2 (0,28)2
15 + 16
18,92
= 1,1+0,005 −2
18,92
= − 2
1,105
= 17,12 – 2
= 15,12 → 15
Daerah tolak H0 jika T hitung > tv,𝛼/2
>t15,0,05/2
>t15, 0,025
> 2,131
d) Statistik Uji :
𝑋̅𝑎 + 𝑋̅𝑏
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑆2 𝑆2
√ 𝑎+ 𝑏
𝑛𝑎 𝑛𝑏
19,26+15,87
= 57 4,24
√ +
14 15
35,13
=
√4,07+0,28
35,13
=
2,08
= 16,89
e) Kesimpulan
Karena t hitung 16,89 > 2,131 maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan
rata–rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 70 cm
dengan 45 cm.
➢ Untuk 1 arah
a) (1) H0: µ1 ≥ μ2
H1: µ1<μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung < -tv, α
< - t15,0,05
< - 1,753
(4) Statistik Uji :
T hitung = 16,89
(5) Kesimpulan
Karena t hitung 16,89 > -1,753, maka H0 diterima yang berarti
perbedaan rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 70
cm lebih besar daripada 45 cm.
b) (1) H0: µ1 ≤ μ2
H1: µ1 > μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung > tv, α
> t15,0,05
> 1,753
(4) Statistik Uji :
T hitung = 16,89
(5) Kesimpulan
Karena t hitung 16,89 > 1,753, maka H0 ditolak yang berarti
perbedaan rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 70
cm lebih besar daripada 45 cm.
Jawab :
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏2
➢ (rata rata 1- rata rata 2 ) - tv . √ + < µ1 − µ2 < (rata- rata 1- rata- rata 2
2 𝑛𝑎 𝑛𝑏
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏2
) + tv . √ +
2 𝑛𝑎 𝑛𝑏
0,05 2,0632 0,7572 0,05
➢ (15,87-14,2) - t18 . √ + < µ1 − µ2 < (15,87-14,2) + t18 .
2 15 13 2
2,0632 0,7572
√ +
15 13
Kesimpulan :
Maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan filter 45 cm dan
50 cm berbeda antara 0,48 sampai 2,86 = 2,5% rata rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan filter 45 cm dan 50 cm diatas 2,86 dan 2,5% dibawah 0,48.
0,05 2 2 0,05
➢ (19,26-14,2) - t13 . √7,549 + 0,757 < µ1 − µ2 < (19,26-14,2) + t13 .
2 14 13 2
2 2
√7,549 + 0,757
14 13
57 0,58 57 0,58
➢ 5,06 - 2,160√ + < µ1 − µ2 < 5,06 + 2,160√ +
14 13 14 13
Maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan filter 70 cm dan
50 cm berbeda antara 0,68 sampai 9,44 = 2,5% rata rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan filter 70 cm dan 50 cm diatas 9,44 dan 2,5% dibawah 0,68.
𝛼 2 2
➢ (rata rata 1- rata rata 2 ) - tv . √𝑠𝑎 + 𝑠𝑏 < µ1 − µ2 < (rata- rata 1- rata- rata
2 𝑛𝑎 𝑛𝑏
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏2
2 ) + tv . √ +
2 𝑛𝑎 𝑛𝑏
0,05 2 2 0,05
➢ (19,26-15,87) – t15 . √7,549 + 2,063 < µ1 − µ2 < (19,26-15,87) + t15 .
2 14 15 2
2 2
√7,549 + 2,063
14 15
57 4,24 57 4,24
➢ 3,39 – 2,131√ + < µ1 − µ2 < 3,39 + 2,131√ +
14 15 14 15
Kesimpulan :
Maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan filter 70 cm dan
45 cm berbeda antara -1,04 sampai 7,82 = 2,5% rata rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan filter 70 cm dan 45 cm diatas 7,82 dan 2,5% dibawah -1,04.
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
➢ (rata rata 1- rata rata 2 ) - tv . 2 √ 𝑛𝑎 + < µ1 − µ2 < (rata- rata 1- rata- rata 2 ) +
𝑛𝑏
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
tv . 2 √ 𝑛𝑎 + 𝑛𝑏
2,0632 0,7572
√ +
15 13
4,24 0,58 4,24 0,58
➢ 1,67 – 2,101√ 15 + < µ1 − µ2 < 1,67 + 2,101√ 15 +
13 13
Kesimpulannya, maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan
filter 45 cm dan 50 cm berbeda antara 0,48 sampai 2,86 = 2,5% rata rata kekeruhan air
setelah melewati ketebalan filter 45 cm dan 50 cm diatas 2,86 dan 2,5% dibawah 0,48.
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
tv . 2 √ 𝑛𝑎 + 𝑛𝑏
7,5492 0,7572
√ +
14 13
57 0,58 57 0,58
➢ 5,06 - 2,160√14 + < µ1 − µ2 < 5,06 + 2,160√14 +
13 13
Kesimpulannya, maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan
filter 70 cm dan 50 cm berbeda antara 0,68 sampai 9,44 = 2,5% rata rata kekeruhan air
setelah melewati ketebalan filter 70 cm dan 50 cm diatas 9,44 dan 2,5% dibawah 0,68.
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
➢ (rata rata 1- rata rata 2 ) - tv . 2 √ 𝑛𝑎 + < µ1 − µ2 < (rata- rata 1- rata- rata 2 ) +
𝑛𝑏
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
tv . 2 √ 𝑛𝑎 + 𝑛𝑏
7,5492 2,0632
√ +
14 15
57 4,24 57 4,24
➢ 3,39 – 2,131√14 + < µ1 − µ2 < 3,39 + 2,131√14 +
15 15
Kesimpulannya, maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan
filter 70 cm dan 45 cm berbeda antara -1,04 sampai 7,82 = 2,5% rata rata kekeruhan air
setelah melewati ketebalan filter 70 cm dan 45 cm diatas 7,82 dan 2,5% dibawah -1,04.