Anda di halaman 1dari 24

Nama : ADELIA FEBRIANTI

NIM : P27833119041
Kelas : D3 -3B
TUGAS PRAKTIKUM STATISTIK
Tugas Uji Beda

1. Data dalam tabel dibawah ini menunjukkan tingkat kekeruhan air setelah disaring
dengan ketebalan filter yang berbeda.
Kekeruhan setelah melewati berbagai ketebalan media filter

45 cm 50 cm 70 cm

18.8 14.6 22.2

15.2 14.9 21.5

15.3 15.0 15.7

18.3 12.8 17.1

15.1 14.2 16.3

18.7 14.5 15.1

16.2 13.8 11.2

14.9 14.1 16.6

13.4 13.2 15.1

19.8 15.5 14.2

15.7 13.6 34.8

13.7 13.8 36.9

13.4 14.6 15.8

14.9 17.2

14.7

Gunakan  = 0.05
1. Ujilah apakah data berdistribusi normal untuk masing – masing kelompok
A. Uji normalitas untuk kekeruhan air setelah melewati berbagai ketebalan media
filter 45 cm
a. H0 : Tidak ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan
setelah melewati ketebalan media filter 45 cm
H1 : Ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan setelah
melewati ketebalan media filter 45 cm
b. α = 0.05
c. Daerah tolak H0 jika D maks ≥ D 15, 0.05
≥ 0.338
d. Perhitungan / tahapan prinsip uji Kolmogorv Smirnov

X Frekuen Frekuens Fs (X) Z Ft D (Ft –


si i (Xi (X) Fs)
-X)
Kumulat
if

-
13, 0,13333 1,2 0,115
4 2 2 3 0 1 0,01823

-
13, 1,0 0,146
7 1 3 0,2 5 9 0,0531

-
14, 0,26666 0,5 0,284 0,01763
7 1 4 7 7 3 3

-
14, 0,4 0,318
9 2 6 0,4 7 2 0,0818

-
15, 0,46666 0,3 0,355
1 1 7 7 7 7 0,11097

-
15, 0,53333 0,3 0,370
2 1 8 3 3 7 0,16263
-
15, 0,2 0,389
3 1 9 0,6 8 7 0,2103

-
15, 0,66666 0,0 0,468
7 1 10 7 8 1 0,19857

16, 0,73333 0,1 0,563


2 1 11 3 6 6 0,16973

18, 1,1
3 1 12 0,8 8 0,881 0,081

18, 0,86666 1,3 0,914 0,04803


7 1 13 7 7 7 3

18, 0,93333 1,4 0,922


8 1 14 3 2 2 0,01113

19, 1,9 0,971


8 1 15 1 0 3 0,0287

Rata – rata = 15,8733 = 15,87


Standar Deviasi = 2,063446 = 2,06
Nilai D max = 0,21
e. Kesimpulan
Karena nilai D max 0,21 < 0.338 maka H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan
antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan setelah melewati ketebalan
media filter 45 cm.

B. Uji normalitas untuk kekeruhan air setelah melewati berbagai ketebalan media
filter 50 cm
a. H0 : Tidak ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan
setelah melewati ketebalan media filter 50 cm
H1 : Ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan setelah
melewati ketebalan media filter 50 cm
b. α = 0.05
c. Daerah tolak H0 jika D maks ≥ D 13, 0.05
≥ 0,361
d. Perhitungan / tahapan prinsip uji Kolmogorv Smirnov
X Frekuen Frekuens Fs (X) Z Ft D (Ft –
si i (Xi (X) Fs)
-X)
Kumulat
if

-
12, 0,07692 1,8 0,032
8 1 1 3 5 2 0,04472

-
13, 0,15384 1,3 0,093
2 1 2 6 2 4 0,06045

-
13, 0,23076 0,7 0,214
6 1 3 9 9 8 0,01597

-
13, 0,38461 0,5 0,298
8 2 5 5 3 1 0,08652

-
14, 0,46153 0,1 0,448
1 1 6 8 3 3 0,01324

14, 0,53846 0,0


2 1 7 2 0 0,5 0,03846

14, 0,61538 0,4 0,655 0,04001


5 1 8 5 0 4 5

14, 0,76923 0,5 0,701


6 2 10 1 3 9 0,06733

14, 0,84615 0,9 0,821


9 1 11 4 2 2 0,02495

0,92307 1,0 0,855


15 1 12 7 6 4 0,06768

15, 1,7 0,957


5 1 13 1 2 3 0,0427

Rata – rata = 14,2


Standar Deviasi = 0,757188
Nilai D max = 0,09
Kesimpulan : Karena nilai D max 0,09 < 0.361 maka H0 diterima yang berarti tidak
ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan setelah
melewati ketebalan media filter 50 cm.

C. Uji normalitas untuk kekeruhan air setelah melewati berbagai ketebalan media
filter 70 cm
1. H0 : Tidak ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan
setelah melewati ketebalan media filter 70 cm
H1 : Ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan setelah
melewati ketebalan media filter 70 cm
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika D maks ≥ D 14, 0.05
≥ 0,349
4. Perhitungan
X Frekuen Frekuens Fs (X) Z Ft D (Ft –
si i (Xi (X) Fs)
-X)
Kumulat
if

-
11, 0,07142 1,0 0,142 0,07087
2 1 1 9 7 3 1

-
14, 0,14285 0,6 0,251 0,10854
2 1 2 7 7 4 3

-
15, 0,28571 0,5 0,291 0,00548
1 2 4 4 5 2 6

-
1 5 0,03794
15, 0,35714 0,4 0,319
7 3 7 2

-
15, 0,42857 0,4 0,322
8 1 6 1 6 8 0,10577

-
16, 0,3 0,348
3 1 7 0,5 9 3 0,1517

-
16, 0,57142 0,3 0,363
6 1 8 9 5 2 0,20823

-
17, 0,64285 0,2
1 1 9 7 9 0,385 0,25786

-
17, 0,71428 0,2 0,393
2 1 10 6 7 6 0,32069

21, 0,78571 0,3 0,617


5 1 11 4 0 9 0,16781

22, 0,85714 0,3 0,651


2 1 12 3 9 7 0,20544

34, 0,92857 2,0 0,980 0,05172


8 1 13 1 6 3 9

36, 2,3 0,990


9 1 14 1 4 4 0,0096

Rata – rata = 19,26429 = 19,26


Standar Deviasi = 7,549285 = 7,55
Nilai D max = 0,32
Kesimpulan : Karena nilai D max 0,32 < 0.349 maka H0 diterima yang berarti tidak
ada perbedaan antara tingkat kekeruhan air setelah disaring dengan setelah
melewati ketebalan media filter 70 cm.
2. Ujilah apakah rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter
tersebut sama dengan 25 untuk masing-masing kelompok
A. Uji beda rata-rata 1 kelompok (ketebalan media filter 45 cm)
Uji 2 Arah
1. H0 : µ = 25 (tidak ada perbedaan rata – rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter 45 cm dengan 25)
H1 : μ ≠ 25 (ada perbedaan rata – rata antara tingkat kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter 45 cm dengan 25)
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika │t hitung │ > t n-1,α/2
> t 14, 0,025
> 2.14479
4. Statistik Uji :
𝑋̅ −𝜇 15,87−25
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆 = 2,06/√15 = - 17,17

√𝑛

5. Kesimpulan :
Karena t hitung – 17,17 < 2.14479, maka H0 diterima yang berarti tidak ada
perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 45 cm
dengan 25 (µ = 25)

B. Tingkat kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 50 cm


Uji 2 Arah
1. H0 : µ = 25 (tidak ada perbedaan rata – rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter 50 cm dengan 25)
H1 : μ ≠ 25 (ada perbedaan rata – rata antara tingkat kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter 50 cm dengan 25)
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika │t hitung │ > t n-1,α/2
> t 12, 0,025
> 2.17881
4. Statistik Uji :
𝑋̅ −𝜇 14,2−25
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆 = 0,76/√13 = -51,3

√𝑛

5. Kesimpulan :
Karena t hitung – 51,3 < 2.17881, maka H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan
rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 50 cm dengan 25
(µ = 25)
C. Tingkat kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 70 cm
Uji 2 Arah
1. H0 : µ = 25 (tidak ada perbedaan rata – rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter 70 cm dengan 25)
H1 : μ ≠ 25 (ada perbedaan rata – rata antara tingkat kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter 70 cm dengan 25)
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika │t hitung │ > t n-1,α/2
> t 13, 0,025
> 2.16037
4. Statistik Uji :
𝑋̅ −𝜇 19,26−25
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆 = 7,55/√14 = - 2,84

√𝑛

5. Kesimpulan :
Karena t hitung – 2,84 < 2.16037, maka H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan
rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 50 cm dengan 25
(µ = 25)

3. Ujilah apakah rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter
tersebut diatas 25 untuk masing-masing kelompok
A. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 45 cm)
Uji 1 Arah
1. H0 : µ ≥ 25
H1 : µ < 25
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika t hitung < - t n-1,α
< - t 14, 0.05
< - 1.76131
4. Statistic uji T hitung = - 17.17
5. Kesimpulan : karena t hitung – 17.17 < - 1.76131, maka H0 ditolak yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm < 25
6.
B. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 50 cm)
Uji 1 Arah
1. H0 : µ ≥ 25
H1 : µ < 25
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika t hitung < - t n-1,α
< - t 12, 0.05
< - 1.78229
4. Statistic uji T hitung = -51,3
5. Kesimpulan : karena t hitung – 51.3 < - 1.78229, maka H0 ditolak yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm < 25
C. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 70 cm)
Uji 1 arah
1. H0 : µ ≥ 25
H1 : µ < 25
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika t hitung < - t n-1,α
< - t 13, 0.05
< - 1.77093
4. T hitung = - 2,84
5. Kesimpulan : karena t hitung – 2.84 < - 1.77093, maka H0 ditolak yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm < 25

4. Ujilah apakah rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter
tersebut dibawah 25 untuk masing-masing kelompok
A. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 45 cm)
1 Arah
a. H0 : µ ≤ μ0
b. H1 : µ > μ0
c. Daerah tolak H0 jika t hitung > t n-1,α
> t 14, 0.05

> 1.76131
d. Statistik Uji t hitung : -17,17
e. Kesimpulan : karena t hitung - 17.17 < 1.76131, maka H0 diterima yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm ≤ 25
B. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 50 cm)
1 Arah
1. H0 : µ ≤ 25
H1 : µ > 25
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika t hitung > t n-1,α
> t 12, 0.05
> 1.78229
4. Statistik uji t hitung = -51,3
5. Kesimpulan : karena t hitung – 51.3 < 1.78229, maka H0 diterima yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm ≤ 25
C. Uji beda rata- rata 1 kelompok (ketebalan media filter 70 cm)
Uji 1 Arah
1. H0 : µ ≤ 25
H1 : µ > 25
2. α = 0.05
3. Daerah tolak H0 jika t hitung > t n-1,α
> t 13, 0.05
> 1.77093
4. Statistik uji t hitung = -2,84
5. Kesimpulan : karena t hitung – 2,84 < 1.77093, maka H0 diterima yang berarti
rata – rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan filter 45 cm ≤ 25

5. Tentukan confiden interval 95% untuk rata-rata kekeruhan masing-masing


kelompok
A. Konfiden interval 95% untuk rata-rata kekeruhan air setelah disaring dengan
ketebalan filter 45 cm
Rata-rata - t n -1, α/2 . S / √n < µ < rata-rata + t n - 1, α/2 S/ √n
15,87 – 2,14479 . 2,06 / √15 < µ < 15,87 + 2.14479 . 2,06 / √ 15
15,87 – 1,14 < µ < 15,87 + 1,14
14,73 < µ < 17,01
Jadi, 95% untuk rata-rata kekeruhan air setelah disaring dengan ketebalan filter 45 cm
yaitu antara 14,73 sampai 17,01. 2.5% rata-rata kekeruhan air setelah disaring
dengan ketebalan filter 45 cm dibawah 14,73. Dan 2.5% rata-rata kekeruhan air
setelah disaring dengan ketebalan filter 45 cm diatas 17,01.
B. Konfiden interval 95% untuk rata-rata kekeruhan air setelah disaring dengan
ketebalan filter 50 cm
Rata-rata - t n -1, α/2 . S / √n < µ < rata-rata + t n - 1, α/2 S/ √n
14,2 – 2,17881 . 0,76 / √13 < µ < 14,2 + 2,17881 . 0,76 / √13
14,2 – 0,46 < µ < 14,2 + 0,46
13,74 < µ < 14,66
Jadi, 95% untuk rata-rata kekeruhan air setelah disaring dengan ketebalan filter 50 cm
yaitu antara 13,74 sampai 14,66. 2.5% rata-rata kekeruhan air setelah disaring
dengan ketebalan filter 50 cm dibawah 13,74. Dan 2.5% rata-rata kekeruhan air
setelah disaring dengan ketebalan filter 50 cm diatas 14,66.
C. Konfiden interval 95% untuk rata-rata kekeruhan air setelah disaring dengan
ketebalan filter 70 cm
Rata-rata - t n -1, α/2 . S / √n < µ < rata-rata + t n - 1, α/2 S/ √n
19,26 – 2,16037 . 7,55 / √14 < µ < 19,26 + 7,55 / √14
19,26 – 4,36 < µ < 19,26 + 4,36
14,9 < µ < 23,62
Jadi, 95% untuk rata-rata kekeruhan air setelah disaring dengan ketebalan filter 70 cm
yaitu antara 14,9 sampai 23,62. 2.5% rata-rata kekeruhan air setelah disaring dengan
ketebalan filter 70 cm dibawah 14,9. Dan 2.5% rata-rata kekeruhan air setelah
disaring dengan ketebalan filter 70 cm diatas 23,62.
6. Ujilah apakah rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter
tersebut adalah sama..

➢ Uji F/Anova

H0 : tidak ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media
filter
H1 : minimal ada 1 pasang rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media
filter

Gunakan α = 0,05
daerah tolak H0 jika F hitung > F 3-1,42-3 ,0,05
➢ F2,39, 0,05
➢ 3,24
SS bg = 238,12/15 + 184,22/13 + 269,22/14 – 676,82/42 =0,658
7. Ujilah apakah ada perbedaan rata – rata kekeruhan setelah melewati ketebalan
media filter tersebut untuk 3 pasang kelompok !

Jawab :

A. Kelompok a (45 cm) dan kelompok b (50 cm)

1) Uji homogenitas

a) H0 : 𝜎2 = 𝜎2 (tidak ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati


1 2
ketebalan media filter)
H1 : 𝜎2 ≠ 𝜎2 (ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati
1 2
ketebalan media filter).
b) 𝛼 = 0,05
c) Daerah tolak H0 jika F hitung > F va,vb,𝛼/2
Va = na – 1 = 14 >F 14, 12, 0,05/2
Vb = nb – 1 = 12 >F 14, 12, 0,025
>3,2062
F hitung < Fva,vb, 1- 𝛼/2
< F 14,12,0,975
< 1/F 12,14,0,025
< 1/ 3,050161
< 0,33
d) Statistik Uji:
𝑆2 2,062 4,24
F = 𝑎 2=
hitung = = 7,31
𝑆𝑏 0,762 0,58

e) Kesimpulan
Karena 0,33 < F hitung 7,31 > 3,2062, maka H0 ditolak yang berarti ada
perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter.
(heterogen)

2) Heterogen

➢ Untuk 2 arah

a) H0 : µ1 = μ2 ( tidak ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati


ketebalan media filter)
H1 : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan rata–rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter)
b) α = 0,05
c) Daerah tolak H0 jika │t hitung │ > t v, ,α/2
[(𝑆2⁄𝑛 ) + (𝑆2⁄𝑛 )]2
𝑣 = 2𝑎 𝑎2 𝑏 𝑏
(𝑆𝑎⁄𝑛𝑎) (𝑆2⁄𝑛𝑏)2 − 2
+ 𝑛 𝑏+ 1
𝑛𝑎 + 1 𝑏

[(4,24⁄15)+(0,58⁄13)]2
=
(4,24⁄15)2 (0,58⁄13)2
−2
15+1 + 13+1

[ 0,28 + 0,04]2
= −2
(0,28)2 (0,04)2
16 + 14
0,10
= 0,005+0,0001 −2
0,10
= −2
0,0051

= 19,61 – 2
= 17,61 → 18
Daerah tolak H0 jika T hitung > tv,𝛼/2
>t18,0,05/2
>t18, 0,025
> 2,101

d) Statistik Uji :
𝑋̅𝑎 + 𝑋̅𝑏
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑆2 𝑆2
√ 𝑎+ 𝑏
𝑛𝑎 𝑛𝑏
15,87+14,2
= 4,24 0,58
√ +
15 13

30,07
=
√0,28+0,04
30,07
=
0,57

= 52,75
e) Kesimpulan
Karena t hitung 52,75 > 2,101 maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan
rata–rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 45 cm
dengan 50 cm.

➢ Untuk 1 arah

a) (1) H0: µ1 ≥ μ2
H1: µ1<μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung < -tv, α
< - t18,0,05
< - 1,734
(4) Statistik Uji :
T hitung = 52,75

(5) Kesimpulan
Karena t hitung 52,75 > -1,734, maka H0 diterima yang berarti
perbedaan rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 45 cm
lebih besar daripada media filter 50 cm.
b) (1) H0: µ1 ≤ μ2
H1: µ1 > μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung > tv, α
> t18,0,05
> 1,734
(4) Statistik Uji :
T hitung = 52,75

(5) Kesimpulan
Karena t hitung 52,75 > 1,734, maka H0 ditolak yang berarti perbedaan
rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 45 cm lebih besar
daripada media filter 50 cm.

B. Kelompok a (70 cm) dan kelompok b (50 cm)

1) Uji homogenitas

a) H0 : 𝜎2 = 𝜎2 (tidak ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati


1 2
ketebalan media filter)
H1 : 𝜎2 ≠ 𝜎2 (ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati
1 2
ketebalan media filter).
b) 𝛼 = 0,05
c) Daerah tolak H0 jika F hitung > F va,vb,𝛼/2
Va = na – 1 = 13 >F 13, 12, 0,05/2
Vb = nb – 1 = 12 >F 13, 12, 0,025
>3,2393

F hitung < Fva,vb, 1- 𝛼/2


< F 13,12,0,975
< 1/F 12,13,0,025
< 1/ 3,1532
< 0,3171
d) Statistik Uji:
𝑆2 7,552 57
F = 𝑎 2=
hitung = = 98,27
𝑆𝑏 0,762 0,58
e) Kesimpulan
Karena 0,3171 < F hitung 98,27 > 3,2393, maka H0 ditolak yang berarti ada
perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter.
(heterogen)

2) Heterogen

➢ Untuk 2 arah

a) H0 : µ1 = μ2 ( tidak ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati


ketebalan media filter)
H1 : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan rata–rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter)
b) α = 0,05
c) Daerah tolak H0 jika │t hitung │ > t v, ,α/2
[(𝑆2⁄𝑛 ) + (𝑆2⁄𝑛 )]2
𝑣 = 2𝑎 𝑎2 𝑏 𝑏
(𝑆 2⁄𝑛𝑏)2 − 2
(𝑆𝑎⁄𝑛𝑎)
+ 𝑛 𝑏+ 1
𝑛𝑎 + 1 𝑏

[(57⁄14)+(0,58⁄13)]2
= (57⁄14)2 (0,58⁄13)2 −2
+
14+1 13+1

[ 4,07 + 0,04]2
= −2
(4,07)2 (0,04)2
15 + 14
16,89
= 1,104+0,0001 −2
16,89
= −2
1,1041

= 15,3 – 2
= 13,3 → 13

Daerah tolak H0 jika T hitung > tv,𝛼/2


>t13,0,05/2
>t13, 0,025
> 2,160

d) Statistik Uji :
𝑋̅𝑎 + 𝑋̅𝑏
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑆2 𝑆2
√ 𝑎+ 𝑏
𝑛𝑎 𝑛𝑏
19,26+14,2
= 57 0,58
√ +
14 13

33,46
=
√4,07+0,04
33,46
=
2,03

= 16,48
e) Kesimpulan
Karena t hitung 16,48 > 2,160 maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan
rata–rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 70 cm
dengan 50 cm.

➢ Untuk 1 arah

a) (1) H0: µ1 ≥ μ2
H1: µ1<μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung < -tv, α
< - t13,0,05
< - 1,771
(4) Statistik Uji :
T hitung = 16,48

(5) Kesimpulan
Karena t hitung 16,48 > -1,771, maka H0 diterima yang berarti
perbedaan rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 70 cm
lebih besar daripada filter 50 cm.

b) (1) H0: µ1 ≤ μ2
H1: µ1 > μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung > tv, α
> t13,0,05
> 1,771
(4) Statistik Uji :
T hitung = 16,48

(5) Kesimpulan
Karena t hitung 16,48 > 1,771, maka H0 ditolak yang berarti perbedaan
rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 70 cm lebih besar
daripada 50 cm.
C. Kelompok a (70 cm) dan kelompok b (45 cm)

1) Uji homogenitas

a) H0 : 𝜎2 = 𝜎2 (tidak ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati


1 2
ketebalan media filter)
H1 : 𝜎2 ≠ 𝜎2 (ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati
1 2
ketebalan media filter).
b) 𝛼 = 0,05
c) Daerah tolak H0 jika F hitung > F va,vb,𝛼/2
Va = na – 1 = 13 >F 13, 14, 0,05/2
Vb = nb – 1 = 14 >F 13, 14, 0,025
>3,01189

F hitung < Fva,vb, 1- 𝛼/2


< F 13,14,0,975
< 1/F 14,13,0,025
< 1/ 3,08185
< 0,324
d) Statistik Uji:
𝑆2 7,552 57
F = 𝑎 2=
hitung = = 13,44
𝑆𝑏 2,062 4,24

e) Kesimpulan
Karena 0,324 < F hitung 13,44 > 3,01189 , maka H0 ditolak yang berarti
ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media
filter. (heterogen)

2) Heterogen

➢ Untuk 2 arah

a) H0 : µ1 = μ2 ( tidak ada perbedaan rata-rata kekeruhan air setelah


melewati ketebalan media filter)
H1 : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan rata–rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan media filter)
b) α = 0,05
c) Daerah tolak H0 jika │t hitung │ > t v, ,α/2
[(𝑆2⁄𝑛 ) + (𝑆2⁄𝑛 )]2
𝑎 𝑎 𝑏 𝑏
𝑣 = (𝑆2⁄𝑛𝑏)2 − 2
(𝑆𝑎2⁄𝑛𝑎)2
+ 𝑛 𝑏+ 1
𝑛𝑎 + 1 𝑏

[(57/14)+(4,24⁄15)]2
=
(57⁄14)2 (4,24⁄15)2
−2
14+1 + 15+1

[ 4,07 + 0,28]2
= −2
(4,07)2 (0,28)2
15 + 16
18,92
= 1,1+0,005 −2
18,92
= − 2
1,105

= 17,12 – 2
= 15,12 → 15
Daerah tolak H0 jika T hitung > tv,𝛼/2
>t15,0,05/2
>t15, 0,025
> 2,131

d) Statistik Uji :
𝑋̅𝑎 + 𝑋̅𝑏
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑆2 𝑆2
√ 𝑎+ 𝑏
𝑛𝑎 𝑛𝑏
19,26+15,87
= 57 4,24
√ +
14 15

35,13
=
√4,07+0,28
35,13
=
2,08

= 16,89
e) Kesimpulan
Karena t hitung 16,89 > 2,131 maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan
rata–rata kekeruhan air setelah melewati ketebalan media filter 70 cm
dengan 45 cm.
➢ Untuk 1 arah

a) (1) H0: µ1 ≥ μ2
H1: µ1<μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung < -tv, α
< - t15,0,05
< - 1,753
(4) Statistik Uji :
T hitung = 16,89

(5) Kesimpulan
Karena t hitung 16,89 > -1,753, maka H0 diterima yang berarti
perbedaan rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 70
cm lebih besar daripada 45 cm.

b) (1) H0: µ1 ≤ μ2
H1: µ1 > μ2
(2) 𝛼 = 0,05
(3) Daerah tolak H0 jika t hitung > tv, α
> t15,0,05
> 1,753
(4) Statistik Uji :
T hitung = 16,89

(5) Kesimpulan
Karena t hitung 16,89 > 1,753, maka H0 ditolak yang berarti
perbedaan rata-rata kekeruhan melewati ketebalan media filter 70
cm lebih besar daripada 45 cm.

1. Konviden Interval 95 % untuk rata-rata kekeruhan ketiga pasang tersebut !

Jawab :

a. Media Filter 45 cm dan 50 cm

𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏2
➢ (rata rata 1- rata rata 2 ) - tv . √ + < µ1 − µ2 < (rata- rata 1- rata- rata 2
2 𝑛𝑎 𝑛𝑏
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏2
) + tv . √ +
2 𝑛𝑎 𝑛𝑏
0,05 2,0632 0,7572 0,05
➢ (15,87-14,2) - t18 . √ + < µ1 − µ2 < (15,87-14,2) + t18 .
2 15 13 2
2,0632 0,7572
√ +
15 13

4,24 0,58 4,24 0,58


➢ 1,67 – 2,101√ + < µ1 − µ2 < 1,67 + 2,101√ +
15 13 15 13

➢ 1,67 – 2,101 . 0,57 < µ1 − µ2 < 1,67 + 2,101 . 0,57

➢ 1,67 – 1,19 < µ1 − µ2 < 1,67 + 1,19

➢ 0,48 < µ1 − µ2 < 2,86

Kesimpulan :

Maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan filter 45 cm dan
50 cm berbeda antara 0,48 sampai 2,86 = 2,5% rata rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan filter 45 cm dan 50 cm diatas 2,86 dan 2,5% dibawah 0,48.

b. Media Filter 70 cm dan 50 cm


𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏2
➢ (rata rata 1- rata rata 2 ) - tv . √ + < µ1 − µ2 < (rata- rata 1- rata- rata 2
2 𝑛𝑎 𝑛𝑏
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏2
) + tv . √ +
2 𝑛𝑎 𝑛𝑏

0,05 2 2 0,05
➢ (19,26-14,2) - t13 . √7,549 + 0,757 < µ1 − µ2 < (19,26-14,2) + t13 .
2 14 13 2
2 2
√7,549 + 0,757
14 13

57 0,58 57 0,58
➢ 5,06 - 2,160√ + < µ1 − µ2 < 5,06 + 2,160√ +
14 13 14 13

➢ 5,06 – 2,160 . 2,03 < µ1 − µ2 < 5,06 + 2,160 . 2,03

➢ 5,06 – 4,38 < µ1 − µ2 < 5,06 + 4,38

➢ 0,68 < µ1 − µ2 < 9,44


Kesimpulan :

Maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan filter 70 cm dan
50 cm berbeda antara 0,68 sampai 9,44 = 2,5% rata rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan filter 70 cm dan 50 cm diatas 9,44 dan 2,5% dibawah 0,68.

c. Media Filter 70 cm dan 45 cm

𝛼 2 2
➢ (rata rata 1- rata rata 2 ) - tv . √𝑠𝑎 + 𝑠𝑏 < µ1 − µ2 < (rata- rata 1- rata- rata
2 𝑛𝑎 𝑛𝑏
𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏2
2 ) + tv . √ +
2 𝑛𝑎 𝑛𝑏

0,05 2 2 0,05
➢ (19,26-15,87) – t15 . √7,549 + 2,063 < µ1 − µ2 < (19,26-15,87) + t15 .
2 14 15 2
2 2
√7,549 + 2,063
14 15

57 4,24 57 4,24
➢ 3,39 – 2,131√ + < µ1 − µ2 < 3,39 + 2,131√ +
14 15 14 15

➢ 3,39 – 2,131 . 2,08 < µ1 − µ2 < 3,39 + 2,131 . 2,08

➢ 3,39 – 4,43 < µ1 − µ2 < 3,39 + 4,43

➢ -1,04 < µ1 − µ2 < 7,82

Kesimpulan :

Maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan filter 70 cm dan
45 cm berbeda antara -1,04 sampai 7,82 = 2,5% rata rata kekeruhan air setelah melewati
ketebalan filter 70 cm dan 45 cm diatas 7,82 dan 2,5% dibawah -1,04.

8. Konviden Interval 95 % untuk rata-rata kekeruhan ketiga pasang


tersebut !

a. Media Filter 45 cm dan 50 cm

𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
➢ (rata rata 1- rata rata 2 ) - tv . 2 √ 𝑛𝑎 + < µ1 − µ2 < (rata- rata 1- rata- rata 2 ) +
𝑛𝑏

𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
tv . 2 √ 𝑛𝑎 + 𝑛𝑏

0,05 2,0632 0,7572 0,05


➢ (15,87-14,2) - t18 . √ + < µ1 − µ2 < (15,87-14,2) + t18 .
2 15 13 2

2,0632 0,7572
√ +
15 13
4,24 0,58 4,24 0,58
➢ 1,67 – 2,101√ 15 + < µ1 − µ2 < 1,67 + 2,101√ 15 +
13 13

➢ 1,67 – 2,101 . 0,57 < µ1 − µ2 < 1,67 + 2,101 . 0,57

➢ 1,67 – 1,19 < µ1 − µ2 < 1,67 + 1,19

➢ 0,48 < µ1 − µ2 < 2,86

Kesimpulannya, maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan
filter 45 cm dan 50 cm berbeda antara 0,48 sampai 2,86 = 2,5% rata rata kekeruhan air
setelah melewati ketebalan filter 45 cm dan 50 cm diatas 2,86 dan 2,5% dibawah 0,48.

b. Media Filter 70 cm dan 50 cm


𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
➢ (rata rata 1- rata rata 2 ) - tv . 2 √ 𝑛𝑎 + < µ1 − µ2 < (rata- rata 1- rata- rata 2 ) +
𝑛𝑏

𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
tv . 2 √ 𝑛𝑎 + 𝑛𝑏

0,05 7,5492 0,7572 0,05


➢ (19,26-14,2) - t13 . √ + < µ1 − µ2 < (19,26-14,2) + t13 .
2 14 13 2

7,5492 0,7572
√ +
14 13

57 0,58 57 0,58
➢ 5,06 - 2,160√14 + < µ1 − µ2 < 5,06 + 2,160√14 +
13 13

➢ 5,06 – 2,160 . 2,03 < µ1 − µ2 < 5,06 + 2,160 . 2,03

➢ 5,06 – 4,38 < µ1 − µ2 < 5,06 + 4,38

➢ 0,68 < µ1 − µ2 < 9,44

Kesimpulannya, maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan
filter 70 cm dan 50 cm berbeda antara 0,68 sampai 9,44 = 2,5% rata rata kekeruhan air
setelah melewati ketebalan filter 70 cm dan 50 cm diatas 9,44 dan 2,5% dibawah 0,68.

c. Media Filter 70 cm dan 45 cm

𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
➢ (rata rata 1- rata rata 2 ) - tv . 2 √ 𝑛𝑎 + < µ1 − µ2 < (rata- rata 1- rata- rata 2 ) +
𝑛𝑏

𝛼 𝑠𝑎2 𝑠𝑏 2
tv . 2 √ 𝑛𝑎 + 𝑛𝑏

0,05 7,5492 2,0632 0,05


➢ (19,26-15,87) – t15 . √ + < µ1 − µ2 < (19,26-15,87) + t15 .
2 14 15 2

7,5492 2,0632
√ +
14 15
57 4,24 57 4,24
➢ 3,39 – 2,131√14 + < µ1 − µ2 < 3,39 + 2,131√14 +
15 15

➢ 3,39 – 2,131 . 2,08 < µ1 − µ2 < 3,39 + 2,131 . 2,08

➢ 3,39 – 4,43 < µ1 − µ2 < 3,39 + 4,43

➢ -1,04 < µ1 − µ2 < 7,82

Kesimpulannya, maka 95% rata-rata kekeruhan air setelah setelah melewati ketebalan
filter 70 cm dan 45 cm berbeda antara -1,04 sampai 7,82 = 2,5% rata rata kekeruhan air
setelah melewati ketebalan filter 70 cm dan 45 cm diatas 7,82 dan 2,5% dibawah -1,04.

Anda mungkin juga menyukai