Disusun oleh:
Nama : Dr. Fery Muhamad Firdaus, S.Pd., M.Pd.
NIP : 198902092019031014
Jabatan : Dosen Lektor
Unit Kerja : Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan UNY
Angkatan : 30
Nomor Presensi : 17
Mentor : Dr. Hermanto, S.Pd., M.Pd.
Coach : Drs. Nispiansyah, M.Pd.
Pembimbing/Coach, Mentor,
Penguji/Narasumber,
Segala puji bagi Allah SWT penulis ucapkan atas segala rahmat,
hidayah, dan petunjuk-Nya dalam menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang
berjudul Pembuatan Modul bahan ajar elektronik (BAE) pada Pembelajaran
Daring Menggunakan Learning Management System “Besmart” Universitas
Negeri Yogyakarta mata kuliah Pengembangan Pendidikan Matematika di
SD jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan. Isu tersebut
diangkat berdasarkan pengamatan penulis terhadap kondisi yang ada di
lingkungan unit kerja penulis yaitu jurusan Pendidikan Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai
bentuk dari implementasi nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi, serta nilai-nilai
peran dan kedudukan ASN dalam NKRI yaitu pelayanan publik, Whole of
Government, dan manajemen ASN yang telah diberikan selama Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan XXX tahun 2020.
Selama proses penulisan laporan aktualisasi, banyak pihak yang telah
memberikan bantuan sehingga proses penulisan berjalan dengan lancar.
Oleh karena itu, penulis dengan rasa hormat mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Margana, MHum, M.A. selaku Plt Rektor Universitas
Negeri Yogyakarta yang telah memfasilitasi penulis dalam membuat
dan melaksanakan laporan aktualisasi selama proses Pelatihan Dasar
CPNS golongan III
2. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos, M.Hum selaku Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai yang telah menyelenggarakan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III ini
3. Bapak Dr. Sujarwo, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan
fasilitas bagi penulis dalam melaksanakan laporan aktualisasi selama
proses Pelatihan Dasar CPNS Golongan III ini
4. Bapak Dr. Anwar Senen, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Sekolah Dasar FIP UNY yang telah memberikan arahan,
masukan, dan bimbingan dalam merancang dan merealisasikan
laporan Aktualisasi ini.
5. Bapak Dr. Hermanto, M.Pd selaku mentor yang telah memberikan
masukan dan saran yang berguna untuk meningkatkan kualitas
Laporan Aktualisasi ini
6. Bapak Drs. Nispiansyah, M.Pd selaku coach yang telah memberikan
arahan dan saran yang berguna untuk meningkatkan kualitas
Rancangan Aktualisasi ini
7. Ibu Dewi Andayani, S.E.Ak., M.AB. sebagai penguji atau narasumber
pada seminar Rancangan Aktualisasi ini
8. Segenap Widyaiswara di lingkungan Pusdiklat Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang telah menyampaikan materi serta
memberi penguatan mengenai nilai-nilai dasar ASN, Kedudukan dan
Peran ASN
9. Para panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS di lingkungan
Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan ini
10. Teman-teman CPNS Angkatan 30 Latsar Gelombang III 2020 yang
terus memberikan motivasi serta bantuan selama merancang Laporan
Aktualisasi ini
11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
proses pembuatan Laporan Aktualisasi ini yang tidak mungkin disebut
satu-persatu.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
Rancangan Aktualisasi ini sehingga berbagai masukan, saran, dan kritik
terbuka untuk diberikan demi perbaikan penulisan Laporan Aktualisasi ini.
Halaman Judul............................................................................................................. i
Lembar Pengesahan..................................................................................................ii
Kata Pengantar.......................................................................................................... iii
Daftar Isi.......................................................................................................................v
Daftar Tabel................................................................................................................vi
Daftar Gambar.......................................................................................................... vii
Daftar Lampran........................................................................................................ viii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan Aktualisasi..................................................................................... 4
Bab II Pelaksanaan Aktualisasi............................................................................... 6
A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan...................................... 6
B. Pelaksanaan Aktualisasi.......................................................................... 8
C. Pelaksanaan Kegiatan…....................................................................... 23
D. Kendala dan Strategi Mengatasinya....................................................33
Bab III Penutup.........................................................................................................35
A. Simpulan...................................................................................................35
B. Saran.........................................................................................................36
Daftar Pustaka..........................................................................................................37
DAFTAR TABEL
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan laporan aktualisasi ini yaitu untuk memberikan gambaran
mengenai pelaksanaan aktualisasi nilai – nilai dasar PNS yang terdiri dari
materi ANEKA, serta untuk mengaktualisasikan peran dan kedudukan
PNS dalam NKRI yang dipelajari pada kegiatan pelatihan latsar supaya
dapat mengimplementasikan tugas PNS yang profesional di unit kerja
masing-masing. Selain itu, tujuan laporan aktualiasasi ini juga supaya
memberikan gambaran mengenai pelaksanaan penyelesaian masalah
atau isu-isu kontemporer yang terjadi dilingkungan kerja penulis, dan
mengembangkan gagasan-gagasan kreatif dan inovatif dalam
pemecahan masalah/isu kontemporer. Secara lebih spesifik aktualisasi
diri bertujuan menyelesaikan permasalahan dan isu-isu kontemporer
yang ditemukan pada unit kerja, dalam hal ini pemecahan isu yang akan
dilakukan yaitu program pembuatan bahan ajar elektronik (BAE) pada
pembelajaran daring menggunakan learning management system
“besmart” mata kuliah Pengembangan Pendidikan Matematika Jurusan
Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Negeri Yogyakarta.
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI
c. Menganalisis
ketersediaan bahan
ajar
Proses kegiatan:
Pertama, Menghimpun
ketersediaan bahan
ajar mata kuliah
pengembangan
pendidikan matematika
SD yang sudah ada
dengan berani & jujur
(Anti Korupsi),
profesional (Etika
Publik), bertanggung
jawab dan transparan
(Akuntabilitas).
Kedua, mengidentifikasi
ketersediaan bahan
ajar yang sudah ada
pada mata kuliah
pengembangan
pendidikan matematika
SD secara transparan
dan bertanggung
jawab (Akuntabilitas).
2 Melakukan a. Mengumpulkan Output: Agenda II Kegiatan kajian Kegiatan kajian Jika nilai-nilai
kajian pustaka literatur untuk Terciptanya Akuntabilitas: pustaka pada pustaka pada dasar PNS
mata kuliah materi perkuliahan konten materi - Tanggung mata kuliah mata kuliah tidak
pengembangan Proses kegiatan: pada mata jawab pengembangan pengembangan diterapkan
pendidikan Pertama, secara kuliah Nasionalisme: pendidikan pendidikan pada kegiatan
matematika di mandiri (Anti Korupsi) pengembanga - Menghargai matematika di SD matematika di ini, maka hasil
SD (24-27 mengindentifikasi n pendidikan karya orang memberikan SD ini kajian pustaka
September sumber-sumber literatur matematika di lain konstribusi kepada dimaksudkan tidak dapat
2020) yang memungkinkan SD yang valid Etika Publik: visi yaitu cendikia untuk dipertanggung
digunakan sebagai - Cermat dan literasi IPTEK, penguatan -jawabkan,
sumber referensi agar Bukti Fisik: Komitmen serta misi Prodi kemandirian, mengandung
efisien (Komitmen Foto kegiatan, Mutu: PGSD nomor 1 kecendikiaan unsur plagiat,
Mutu). hasil kajian - Efektif yaitu dan tidak jujur dan
Kedua, mengumpulan pustaka - Efisien melaksanakan profesionalisme tidak akan
secara cermat (Etika Anti Korupsi: pendidikan untuk , karena terciptanya
Publik) dan literatur - Mandiri menghasilkan dengan kajian pustaka
terbaru yang - Jujur pendidik dan pelaksanaan yang
dibutuhkan sebagai peneliti pendidikan ini, dapat berkualitas
sumber referensi agar Agenda III di tingkat sekolah ditingkatkan dalam
hasil kajian WoG dasar yang kemandirian menciptakan
mengandung - Simplikasi profesional. dalam pembelajaran
keterbaruan. (menyederhak menggunakan yang efektif
an dan intelektual dan efisien.
b. Mengelompokkan menyimpulkan untuk dalam
literatur informasi- memecahkan
berdasarkan sub informasi dari masalah
pokok bahasan banyak sumber berbasis
Proses kegiatan: literatur) keahlian,
Mengelompokkan Manajemen kebutuhan
literatur dengan sub ASN berprestasi,
pokok bahasan dengan - Memberikan dengan
cermat (Etika Publik) informasi pendekatan
agar efektif dan secara benar teknosains.
efisien (Komitmen dan tidak
Mutu). menyesatkan
(membuat hasil
c. Membuat hasil kajian pustaka
kajian pustaka dengan jujur
Proses kegiatan: dari sumber
Kegiatan ini menulis informasi yang
dan membuat hasil sudah kredibel)
kajian bahan pustaka Pelayanan
materi dengan tidak Publik
memanipulasi hasil - Responsif
kajian (jujur/Anti (menggunakan
Korupsi) dan tidak sumber
plagiarisme atau literatur terbaru
menghargai karya sesuai dengan
orang lain perkembangan
(Nasionalisme). ilmu
Selanjutnya, dapat pengetahuan)
mempertanggungjawa
b-kan (Akuntabilitas)
hasil kajian bahan
pustaka kepada dosen
pengampu.
3 Membuat a. Menyusun e- Output: Agenda II Kegiatan Kegiatan Jika nilai-nilai
bahan ajar mata handout Terciptanya Akuntabilitas: membuat membuat dasar PNS
kuliah Proses kegiatan: skrip/naskah - Bertanggung skrip/naskah skrip/naskah tidak
pengembangan Pertama, membuat bahan ajar -jawab bahan ajar bahan ajar diterapkan
pendidikan konsep e-handout elektronik - Partisipatif elektronik (BAE) elektronik pada kegiatan
matematika di dengan menentukan (BAE) mata Nasionalisme: mata kuliah (BAE) ini ini, maka hasil
SD (28 sub pokok bahasan, kuliah - Menghargai pengembangan dimaksudkan bahan ajar
September – 5 mengikuti secara pengembanga karya orang pendidikan untuk berupa e-
Oktober 2020) disiplin dengan RPS n pendidikan lain matematika di SD penguatan handout dan
yang sudah dirancang. matematika di Etika Publik: memberikan kemandirian, powerpoint
Kedua, membuat e- SD - Mengutamak konstribusi kepada kecendikiaan tidak dapat
handout secara an visi yaitu cendikia dan dipertanggung
mandiri (Anti Korupsi) Bukti Fisik: pencapaian dan literasi IPTEK, profesionalisme -jawabkan,
dan menghindari foto kegiatan, hasil serta misi Prodi , karena tidak jujur,
plagiarisme draft e- - Jujur PGSD nomor 1 dengan mengandung
(menghargai karya handout, Komitmen yaitu pelaksanaan unsur plagiat,
orang lain powerpoint Mutu: melaksanakan ini, dapat dan tidak akan
(Nasionalisme) dan - Inovasi pendidikan untuk ditingkatkan terciptanya
jujur (Etika Publik)) Anti Korupsi: menghasilkan kemandirian inovasi dalam
serta mengutamakan - Disiplin pendidik dan dalam pembelajaran
pencapaian hasil. - Mandiri peneliti pendidikan menggunakan yang
di tingkat sekolah intelektual meningkatkan
b. Menyusun media Agenda III dasar yang untuk dalam kemandirian
powerpoint WoG profesional. memecahkan belajar
Proses kegiatan: - Kerjasama masalah mahasiswa
Pertama, membuat (membangun berbasis
konsep e-handout kerjasama keahlian,
dengan menentukan dengan dosen kebutuhan
sub pokok bahasan, pengampu berprestasi,
mengikuti secara mata kuliah dengan
disiplin (Anti Korupsi) dalam proses pendekatan
dengan RPS yang review e- teknosains.
sudah dirancang.
Kedua, membuat media handout dan
powerpoint secara media
mandiri (Anti Korupsi) powerpoint)
dan menghindari Manajemen
plagiarisme ASN
(menghargai karya - Menjaga
orang lain reputasi ASN
(Nasionalisme) dan (melakukan
jujur (Etika Publik)) kegiatan
serta mengutamakan pembuatan e-
pencapaian hasil. handout dan
Ketiga, menambahkan media
unsur pendukung powerpoint
dengan desain kreatif dengan
(inovatif) pada media memperhatika
powerpoint n kaidah
penulisan yang
c. Mereview kembali baik dan benar
e-handout dan dan tidak
media powerpoint plagiasi atau
dengan tim dosen melanggar
pengampu mata kode etik
kuliah dosen)
Pengembangan Pelayanan
Pendidikan Publik
Matematika - Mudah dan
Proses kegiatan: murah
Pertama, mengevaluasi (menyediakan
secara mandiri (Anti e-handout dan
Korupsi) e-handout media
dan media powerpoint powerpoint
yang sudah dibuat. yang mudah
Kedua, Menyampaikan dan murah
e-handout dan media untuk diakses)
powerpoint yang sudah
disusun dengan jujur
(Etika Publik) serta
mempertanggungjawa
b-kan
(Akuntabilitas)kepada
dosen tim pengampu
mata kuliah
Pengembangan
Pendidikan Matematika
SD.
Ketiga, menghimpun
kritik dan saran
(partisipatif/
Akuntabilitas) dari
dosen tim untuk
perbaikan e-handout
dan media powerpoint.
4 Membuat video a. Menyusun Output: Agenda II Kegiatan Kegiatan Jika nilai-nilai
ajar mata script/naskah video Terciptanya Akuntabilitas: membuat bahan membuat dasar PNS
kuliah ajar bahan ajar - Integritas ajar elektronik bahan ajar tidak
pengembangan Program Kegiatan: elektronik - Bertanggung (BAE) mata kuliah elektronik diterapkan
pendidikan Kegiatan ini membuat (BAE) mata jawab pengembangan (BAE) ini pada kegiatan
matematika di konsep script video ajar kuliah - Partisipatif pendidikan dimaksudkan ini, maka hasil
SD (6-15 dengan pengembanga Nasionalisme: matematika di SD untuk video ajar
Oktober 2020) menginteralisasikan n pendidikan - Religius memberikan penguatan tidak dapat
nilai-nilai religius matematika di - Percaya diri konstribusi kepada kemandirian, dipertanggung
(Nasionalisme) dan SD Etika Publik: visi yaitu cendikia kecendikiaan -jawabkan,
berdaya guna (Etika - Berdaya dan literasi IPTEK, dan tidak jujur,
Publik). Pembuatan Bukti Fisik: guna serta misi Prodi profesionalisme tidak religius,
memperhatikan prinsip Foto kegiatan, - Santun PGSD nomor 1 , karena dan tidak akan
efektif, efisien dan script, video - Jujur yaitu dengan terciptanya
inovatif. ajar Komitmen melaksanakan pelaksanaan inovasi
Mutu: pendidikan untuk ini, dapat pembelajaran
b. Melakukan - Inovasi menghasilkan ditingkatkan yang efektif
recording - Efektif pendidik dan kemandirian dan efisien
Program Kegiatan: - Efisien peneliti pendidikan dalam dalam
Merekam video ajar Anti Korupsi: di tingkat sekolah menggunakan meningkatkan
dengan percaya diri - Kerja keras dasar yang intelektual kemandirian
(Nasionalisme), - Mandiri profesional. untuk dalam mahasiswa
santun (Etika Publik) memecahkan pada
dan berintegritas Agenda III masalah pembelajaran
tinggi (Akuntabilitas). WoG berbasis daring mata
- Koordinasi keahlian, kuliah
c. Melakukan editing (Menjalin kebutuhan pengembanga
Program Kegiatan: koordinasi dan berprestasi, n pendidikan
Kegiatan ini, secara komunikasi dengan matematika
mandiri (Anti Korupsi) dengan dosen pendekatan SD
dan semangat kerja pengampu teknosains.
keras (Anti Korupsi), mata kuliah
mengedit video yang terkait review
sudah direkam. video ajar)
Manajemen
d. Mereview video ajar ASN
dengan dosen - Menunjukkan
pengampu mata integritas dan
kuliah keteladanan
Program Kegiatan: dalam ucapan
Pertama, mengevaluasi (bertuturkata
secara mandiri (Anti yang baik
Korupsi) video ajar dalam proses
yang sudah dibuat. recording atau
Kedua, Menyampaikan pengisian
video yang sudah suara pada
disusun dengan jujur
(Etika Publik) serta video ajar)
mempertanggungjawa Pelayanan
b-kan (Akuntabilitas) Publik
kepada dosen tim - Akuntabel
pengampu mata kuliah (mampu
pengembangan mempertanggu
pendidikan matematika ngjawabkan
SD. hasil video
Ketiga, menghimpun kepada dosen
kritik dan saran pengampu
(partisipatif/ mata kuliah)
Akuntabilitas) dari
dosen tim untuk
perbaikan video ajar.
5 Membuat dan a. Perancangan Output: Agenda II Kegiatan Kegiatan Jika nilai-nilai
menyusun konsep LMS Terciptanya Akuntabilitas: membuat konten- membuat dasar PNS
konten-konten Program Kegiatan: konten-konten - Tanggung- konten di LMS konten-konten tidak
di LMS Kegiatan ini pada LMS jawab “Besmart” pada di LMS diterapkan
“Besmart” mata mengidentifikasi “Besmart” - Responsibilit mata kuliah “Besmart” ini pada kegiatan
kuliah kebutuhan konten LMS mata kuliah as pengembangan dimaksudkan ini, maka hasil
pengembangan sebagai pengembanga - Partisipatif pendidikan untuk konten-konten
pendidikan tanggungjawab n pendidikan Nasionalisme: matematika di SD penguatan di LMS
matematika di (Akuntabilitas) matematika di - Amanah memberikan kemandirian, “Besmart”
SD (16-20 pembuatan bahan ajar. SD Etika Publik: konstribusi kepada kecendikiaan tidak dapat
Oktober 2020) Identifikasi kebutuhan - Komunikasi visi yaitu cendikia dan dipertanggung
pada konsep Bukti Fisik: Komitmen dan literasi IPTEK, profesionalisme -jawabkan,
memperhatikan asas Screenshoot Mutu: serta misi Prodi , karena tidak jujur,
efektif dan efisien LMS - Orientasi PGSD nomor 1 dengan tidak amanah,
(Komitmen Mutu). “Besmart” mutu yaitu pelaksanaan tidak
Konsep buat dengan mata kuliah - Efektif melaksanakan ini, dapat komunikatif
prinsip sederhana pengembanga - Efisien pendidikan untuk ditingkatkan dan tidak akan
n pendidikan - Inovasi menghasilkan kemandirian terciptanya
matematika di pendidik dan dalam inovasi
b. Berkoordinasi SD Anti Korupsi: peneliti pendidikan menggunakan pembelajaran
dengan dosen - Jujur di tingkat sekolah intelektual yang efektif
pengampu mata dasar yang untuk dalam dan efisien
kuliah Agenda III profesional. memecahkan dalam
Pengembangan WoG masalah meningkatkan
Pendidikan - Koordinasi berbasis kemandirian
Matematika SD (secara aktif keahlian, mahasiswa
Proses kegiatan: berkoordinasi kebutuhan pada
Pertama, Menghubungi dengan dosen berprestasi, pembelajaran
dan pengampu dengan daring mata
mengomunikasikan dalam pendekatan kuliah
(Etika Publik) konsep merancang teknosains. pengembanga
penyajian LMS pada konsep LMS n pendidikan
dosen tim pengampu yang tepat dan matematika
mata kuliah sesuai dengan SD
pengembangan kebutuhan)
pendidikan matematika Manajemen
SD. ASN
Kedua, menghimpun - Melaksanakan
kritik dan saran dari tim tugas
dosen pengampu mata pelayanan
kuliah tentang bahan publik yang
ajar professional
(partisipatif/Akuntabili dan berkualitas
tas) (melaksanakan
Ketiga, menjalin penyajian
komunikasi dan bahan ajar
membangun kerjasama yang
untuk menentukan berkualitas ke
konsep penyajian LMS sesuai
dengan memperhatikan dengan
nilai orientasi mutu bidang/latar
dan inovasi belakang
c. Mengunggah pendidikan)
(upload) bahan ajar Pelayanan
ke LMS Publik
Proses kegiatan: - Aksesibel
Pertama, Membuat (memberikan
course mata kuliah pelayan
pengembangan perkuliahan/
pendidikan matematika pembelajaran
SD pada LMS Besmart daring yang
UNY dengan amanah mudah
(Nasionalisme) dijangkau dan
menggunakan diakses oleh
wewenang dalam mahasiswa)
pembuatan course
Kedua, Menggunggah
bahan ajar elektronik
(BAE) dengan jujur
(Anti Korupsi) ke LMS
Besmart mata kuliah
Pengembangan
pendidikan matematika
SD
d. Membuat dan
menyusun konten-
konten tambahan
untuk menunjang
bahan ajar
Proses kegiatan:
Pertama, Membuat
konten live chat melalui
forum diskusi pada
LMS “Besmaart” mata
kuliah pengembangan
pendidikan matematika
di SD yang
berorientasi mutu
(Komitmen Mutu)
Kedua, Membuat
konten live video dan
meeting/conference
menggunakan
BigBlueButtonBN pada
LMS “Besmart” mata
kuliah pengembangan
pendidikan matematika
di SD yang
berorientasi mutu
(Komitmen Mutu)
Ketiga, Membuat
konten Workshop dan
penugasan pada LMS
“Besmaart” mata kuliah
pengembangan
pendidikan matematika
di SD dengan amanah
(Nasionalisme)
Keempat, Membuat
konten konten quiz dan
evaluasi pada LMS
“Besmart” mata kuliah
pengembangan
pendidikan matematika
di SD dengan jujur
(Anti Korupsi)
C. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan aktualisasi yang sudah diprogramkan kemudian
diinternasilasikan kedalam kegiatan-kegiatan yang mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ANEKA dan peran serta kedudukan ASN dalam memecahkan
masalah atau isu-isu kontemporer yaitu belum tersedianya bahan ajar
elektronik (BAE) pada mata kuliah Pengembangan Pendidikan Matematika di
Sekolah Dasar pada Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk memecahkan masalah atau
isu kontemporer tersebut, diwujudkan melalui kegiatan pembuatan bahan ajar
elektronik (BAE) pada learning management system “besmart” mata kuliah
pengembangan pendidikan matematika sekolah dasar.
Bulan Bulan
No Kegiatan Mingggu ke Minggu ke
1 2 3 4 5 1 2 3 4
1. Melakukan koordinasi dengan ketua √
jurusan terkait rencana rancangan
aktualisasi
2. Melakukan koordinasi dan diskusi √
dengan dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Pendidikan Matematika
SD
3. Menganalisis ketersediaan bahan ajar √
4. Mengumpulkan literatur untuk materi √
perkuliahan
5. Mengelompokkan literatur berdasarkan √
sub pokok bahasan
6. Membuat hasil kajian pustaka √ √
7. Menyusun e-handout √ √
8. Menyusun media powerpoint √
9. Mereview kembali e-handout dan media √
powerpoint dengan tim dosen
pengampu mata kuliah Pengembangan
Pendidikan Matematika
10. Perancangan konsep video ajar √
11. Menyusun script/naskah video ajar √
12. Melakukan recording √ √
13. Melakukan editing √
14. Mereview video ajar dengan dosen √
pengampu mata kuliah
15. Perancangan konsep LMS √
16. Berkoordinasi dengan dosen pengampu √
mata kuliah Pengembangan Pendidikan
Matematika SD
17. Mengunggah (upload) bahan ajar ke √ √
LMS
18. Membuat dan menyusun konten-konten √ √
tambahan untuk menunjang bahan ajar
A. Simpulan
Isu kontemporer yang teridentifikasi pada laporan aktualisasi
didapatkan melalui proses pengamatan pada keadaan di sekitar unit kerja,
yaitu Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta. Isu kontemporer di jurusan Pendidikan
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
yaitu belum tersedianya bahan ajar elektronik (BAE) dalam LMS
“Besmart” mata kuliah pengembangan pendidikan matematika di SD.
Solusi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah tersebut yaitu
dengan pembuatan bahan ajar elektronik (BAE) pada pembelajaran
daring menggunakan learning management system “Besmart” Universitas
Negeri Yogyakarta.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam melaksanakan
pemecahan masalah pembuatan bahan ajar elektronik (BAE) pada
pembelajaran daring menggunakan learning management system
“Besmart” Universitas Negeri Yogyakarta yaitu: 1) Studi pendahuluan
dengan analisis kebutuhan konten “besmart” dan merevisi Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) mata kuliah pengembangan pendidikan
matematika di SD, 2) Melakukan kajian pustaka, 3) Membuat e-handout
dan powerpoint, 4) Membuat video ajar, dan 5) Membuat konten-konten
di “besmart” mata kuliah pengembangan pendidikan matematika di SD.
Selama tahap-tahap kegiatan tersebut dilangsungkan, penulis telah
menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi, serta Kedudukan dan Peran ASN, yaitu Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan Whole of Government. Aktualiasasi ini diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran daring mata kuliah
pengembangan pendidikan matematika di SD.
B. Saran
Berdasarkan proses dan hasil pelaksanaan aktualiasasi, maka
penulis memberikan rekomendasi-rekomendasi sebagai berikut:
1. Institusi Peserta Latsar
Sebaiknya UNY lebih mendorong dosen-dosen untuk
memanfaatkan dan mengembangkan bahan ajar elektronik (BAE) pada
learning management system “Besmart” pada setiap mata kuliah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran daring melalui pelatihan/workshop
pengembangan bahan ajar elektronik (BAE) kepada para dosen, dan
memberikan reward atas kinerja pengembangan bahan ajar elektronik
(BAE) tersebut.
2. Lembaga Penyelenggara Pelatihan
Sebaiknya lembaga penyelnggara pelatihan dapat
mempublikasikan hasil laporan aktualiasasi supaya masyarakat
mendapat informasi terkait penyelesaian isu kontemporer yang dibahas.
3. Tim Dosen Pengampu
Sebaiknya tim dosen pengampu mata kuliah pengembangan
pendidikan matematika di SD dapat merancang dan mengembangkan
sendiri bahan ajar elektronik (BAE) pada learning management system
“Besmart”.
DAFTAR PUSTAKA
7. Mahasiswa Pembelajaran Model Kuliah, tugas 1. Mahasiswa mampu 1. Kriteria : 5% (TM:1x 1. Heruman.
mampu matematika pembelajaran menyusun menjelaskan hakikat Ketepatan dan (3x50)) (2010). Model
mengaplikasikan realistik di SD matematika paper 7, dan pembelajaran penguasaan {BT+BM;1 Pembelajaran
pembelajaran realistik (PMR) simulasi matematika realistik 2. Teknik +1)x(3x60 Matematika di
matematika di SD penilaian: non ”)} = Sekolah Dasar.
realistik di sekolah 2. Mahasiswa mampu tes. 510 Bandung: Rosda.
dasar (M3) menyebutkan 3. Bentuk menit 2. Joyce, B., Weil,
prinsip-prinsip penilaian: M., and
pembelajaran Pengetahuan : Calhoun, E.
matematika realistik portofolio (2011). Models
di SD (makalah) of Teaching.
3. Mahasiswa mampu Sikap : Yogyakarta:
memaparkan observasi Pustaka Pelajar.
langkah-langkah Keterampilan : 3. Lestari, K.E., dan
pembelajaran observasi Yudhanegara.
matematika realistik 4. Instrument (2015).
di SD penilaian : Penelitian
4. Mahasiswa mampu rubrik Pendidikan
merancang penilaian. Matematika.
pembelajaran Bandung: Refika
matematika realistik Aditama.
di SD
5. Mahasiswa mampu
mensimulasikan
pembelajaran
matematika realistik
di SD
8 20 % (TM:1x
Evaluasi Tengah Semester : Melakukan validasi hasil penilaian, evaluasi tes tulis dan perbaikan proses pembelajaran
(3x50))=1
selanjutnya
50menit
9 Mahasiswa Prosedur Model project Kuliah dan 1. Mahasiswa mampu 1. Kriteria : 5% (TM:1x 1. Walle, J. A. V. D.
mampu pengembangan based learning mengembang menyebutkan Ketepatan dan (3x50)) (2008).
memaparkan perangkat kan projek macam-macam penguasaan {BT+BM;1 Pengembangan
prosedur pembelajaran perangkat 2. Teknik +1)x(3x60 Pengajaran
pengembangan matematika SD pembelajaran penilaian: non ”)} = Matematika
perangkat matematika di SD tes. 510 Sekolah Dasar
pembelajaran 2. Mahasiswa mampu 3. Bentuk menit dan Menengah.
matematika di menganalisis penilaian: Jakarta: Erlangga.
sekolah dasar perangkat Pengetahuan : 2. Lestari, K.E., dan
(M4) pembelajaran portofolio Yudhanegara.
matematika di SD (makalah) (2015). Penelitian
3. Mahasiswa mampu Sikap : Pendidikan
memaparkan observasi Matematika.
prosedur Keterampilan : Bandung: Refika
pengembangan observasi Aditama.
pembelajaran 4. Instrument 3. Akbar, S. 2013.
matematika di SD penilaian : Instrumen
rubrik Perangkat
penilaian. Pembelajaran.
Bandung: Remaja
Rosdakarya
10 Mahasiswa Pengembangan Model project Kuliah dan 1. Mahasiswa mampu 1. Kriteria : 5% (TM:1x 1. Walle, J. A. V. D.
mampu Lembar Kerja based learning mengembang memaparkan Ketepatan dan (3x50)) (2008).
merancang Siswa (LKS) kan projek kriteria pembuatan penguasaan {BT+BM;1 Pengembangan
Lembar Kerja matematika SD LKS pada 2. Teknik +1)x(3x60 Pengajaran
Siswa (LKS) pada pembelajaran penilaian: non ”)} = Matematika
pembelajaran matematika di SD tes. 510 Sekolah Dasar
matematika di 2. Mahasiswa mampu 3. Bentuk menit dan Menengah.
sekolah dasar merancang LKS pada penilaian: Jakarta: Erlangga.
(M4) pembelajaran Pengetahuan : 2. Lestari, K.E., dan
matematika di SD portofolio Yudhanegara.
3. Mahasiswa mampu (makalah) (2015). Penelitian
mensimulasikan LKS Sikap : Pendidikan
pada pembelajaran observasi Matematika.
matematika di SD Keterampilan : Bandung: Refika
observasi Aditama.
4. Instrument 3. Akbar, S. 2013.
penilaian : Instrumen
rubrik Perangkat
penilaian. Pembelajaran.
Bandung: Remaja
Rosdakarya
11 Mahasiswa Pengembangan Model project Kuliah dan 1. Mahasiswa mampu 1. Kriteria : 5% (TM:1x 1. Walle, J. A. V. D.
mampu bahan ajar based learning mengembang memaparkan Ketepatan dan (3x50)) (2008).
merancang bahan matematika SD kan projek kriteria pembuatan penguasaan {BT+BM;1 Pengembangan
ajar pada bahan ajar pada 2. Teknik +1)x(3x60 Pengajaran
pembelajaran pembelajaran penilaian: non ”)} = Matematika
matematika di matematika di SD tes. 510 Sekolah Dasar
sekolah dasar 2. Mahasiswa mampu 3. Bentuk menit dan Menengah.
(M4) merancang bahan penilaian: Jakarta: Erlangga.
ajar pada Pengetahuan : 2. Lestari, K.E., dan
pembelajaran portofolio Yudhanegara.
matematika di SD (makalah) (2015). Penelitian
3. Mahasiswa mampu Sikap : Pendidikan
mensimulasikan observasi Matematika.
bahan ajar pada Keterampilan : Bandung: Refika
pembelajaran observasi Aditama.
matematika di SD 4. Instrument 3. Akbar, S. 2013.
penilaian : Instrumen
rubrik Perangkat
penilaian. Pembelajaran.
Bandung: Remaja
Rosdakarya
12 Mahasiswa Pengembangan Model project Kuliah dan 1. Mahasiswa mampu 1. Kriteria : 5% (TM:1x 1. Walle, J. A. V. D.
mampu media based learning mengembang memaparkan Ketepatan dan (3x50)) (2008).
merancang media pembelajaran kan projek kriteria pembuatan penguasaan {BT+BM;1 Pengembangan
pada matematika SD media pada 2. Teknik +1)x(3x60 Pengajaran
pembelajaran pembelajaran penilaian: non ”)} = Matematika
matematika di matematika di SD tes. 510 Sekolah Dasar
sekolah dasar 2. Mahasiswa mampu 3. Bentuk menit dan Menengah.
(M4) merancang media penilaian: Jakarta: Erlangga.
pada pembelajaran Pengetahuan : 2. Lestari, K.E., dan
matematika di SD portofolio Yudhanegara.
3. Mahasiswa mampu (makalah) (2015). Penelitian
mensimulasikan Sikap : Pendidikan
media pada observasi Matematika.
pembelajaran Keterampilan : Bandung: Refika
matematika di SD observasi Aditama.
4. Instrument 3. Akbar, S. 2013.
penilaian : Instrumen
rubrik Perangkat
penilaian. Pembelajaran.
Bandung: Remaja
Rosdakarya
13 Mahasiswa Pengembangan Model project Kuliah dan 1. Mahasiswa mampu 1. Kriteria : 5% (TM:1x 1. Walle, J. A. V. D.
mampu instrumen based learning mengembang memaparkan Ketepatan dan (3x50)) (2008).
merancang pembelajaran kan projek kriteria pembuatan penguasaan {BT+BM;1 Pengembangan
instrumen matematika SD instrumen 2. Teknik +1)x(3x60 Pengajaran
pembelajaran pembelajaran penilaian: non ”)} = Matematika
matematika di matematika di SD tes. 510 Sekolah Dasar
sekolah dasar 2. Mahasiswa mampu 3. Bentuk menit dan Menengah.
(M4) merancang penilaian: Jakarta: Erlangga.
instrumen Pengetahuan : 2. Lestari, K.E., dan
pembelajaran portofolio Yudhanegara.
matematika di SD (makalah) (2015). Penelitian
3. Mahasiswa mampu Sikap : Pendidikan
mensimulasikan observasi Matematika.
instrumen Keterampilan : Bandung: Refika
pembelajaran observasi Aditama.
matematika di SD 4. Instrument 3. Akbar, S. 2013.
penilaian : Instrumen
rubrik Perangkat
penilaian. Pembelajaran.
Bandung: Remaja
Rosdakarya
14-15 Mahasiswa Pengembangan Model project Kuliah dan 1. Mahasiswa mampu 1. Kriteria : 5% (TM:1x 1. Walle, J. A. V. D.
mampu RPP matematika based learning mengembang memaparkan Ketepatan dan (3x50)) (2008).
merancang SD kan projek kriteria pembuatan penguasaan {BT+BM;1 Pengembangan
rencana RPP matematika di 2. Teknik +1)x(3x60 Pengajaran
pelaksanaan SD penilaian: non ”)} = Matematika
pembelajaran 2. Mahasiswa mampu tes. 510 Sekolah Dasar
(RPP) matematika merancang RPP 3. Bentuk menit dan Menengah.
di sekolah dasar matematika di SD penilaian: Jakarta: Erlangga.
(M4) 3. Mahasiswa mampu Pengetahuan : 2. Lestari, K.E., dan
mensimulasikan RPP portofolio Yudhanegara.
matematika di SD (makalah) (2015). Penelitian
Sikap : Pendidikan
observasi Matematika.
Keterampilan : Bandung: Refika
observasi Aditama.
4. Instrument 3. Akbar, S. 2013.
penilaian : Instrumen
rubrik Perangkat
penilaian. Pembelajaran.
Bandung: Remaja
Rosdakarya
16. 30 % (TM:1x
Evaluasi Akhir Semester : melakukan validasi penilaian akhir projek dan menentukan kelulusan mahasiswa (3x50))=
150 menit
Penetapan Nilai Akhir :
No Penilaian Bobot
1 Sikap, partisipasi dan kehadiran 10 %
2 Tugas 40 %
3 UTS 20 %
4 UAS 30 %
Referensi :
1. Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2. Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
3. Heruman. (2010). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Rosda.
4. Hudoyo dan Sutawijaya. (1998). Pendidikan Matematika I. Jakarta. Dirjen Dikti
Depdiknas.
5. Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E. (2011). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
6. Kilpatrick, J., Swafford, J. and Findell, B. (2001). Helping Children Learn Mathematics.
National Academy Press: Washington, DC.
7. Lestari, K.E., dan Yudhanegara. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung:
Refika Aditama.
8. NCTM (2000). Assesment Standars for School Mathematics American. The National
Council of Teacher of Mathematics. Inc.
9. Reys, Robert E., et. al. (1998). Helping Children Learn Mathematic (5th ed). Needham
Hwight : Allyn & Bacon .
10. Rowland, T. & Ruthven, K. (2011).Mathematical Knowledge in Teaching. Springer:
Dordretch, The Netherlands.
11. Walle, J. A. V. D. (2008). Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan
Menengah. Jakarta: Erlangga.
12. Winarni, E. S. dan Harmini, S. (2011). Matematika untuk PGSD. Bandung: Rosda.
Tugas Mahasiswa :
Tugas 1 Menganalisis permasalahan pembelajaran matematiak di SD.
Tugas 2 Menganalisis konsep matematika di SD
Tugas 3 Merancang model kooperatif pada pembelajaran matematika di SD
Tugas 4 Merancang e-learning pada pembelajaran matematika di SD
Tugas 5 Merancang pendekatan proses pada pembelajaran matematika di SD
Tugas 6 Merancang model pemecahan masalah pada pembelajaran matematika di SD
Tugas 7 Merancang pembelajaran matematika realistik di SD
Tugas 8 Mengembangkan LKS pada pembelajaran matematika SD
Tugas 9 Mengembangkan bahan ajar pada pembelajaran matematika SD
Tugas 10 Mengembangkan media pada pembelajaran matematika SD
Tugas 11 Mengembangkan instrumen pada pembelajaran matematika SD
Tugas 12 Mengembangkan RPP pada pembelajaran matematika SD
Catatan :
1. TM = Tatap muka, BT = Belajar terstruktur, BM = Belajar mandiri
2. {TM : 1x(3x50”)} dibaca = kuliah tatap muka 1 kali (minggu) x 3 sks x 50 menit = 150
menit (2,5 jam)
3. {BT+BM;1+1)x(3x70”)} dibaca = belajar terstruktur 1 kali (minggu) dan belajar mandiri 1
kali (minggu) x 3 sks x 70 menit =420 menit (7 jam)
1. Pembelajaran harus dimulai dari masalah yang diambil dari dunia nyata.
Masalah yang digunakan sebagai titik awal pembelajaran harus nyata bagi siswa
agar mereka dapat langsung terlibat dalam situasi yang sesuai dengan
pengalaman mereka. Sebab pembelajaran yang langsung diawali dengan
matematika formal cenderung menimbulkan kecemasan matematika
(mathematics anxiety).
2. Dunia abstrak dan nyata harus dijembatani oleh model. Model harus sesuai
dengan abstraksi yang harus dipelajari siswa. Model dapat berupa keadaan atau
situasi nyata dalam kehidupan siswa. Model dapat pula berupa alat peraga yang
dibuat dari bahan-bahan yang juga ada di sekitar siswa.
3. Siswa memiliki kebebasan untuk mengekspresikan hasil kerja mereka dalam
menyelesaikan masalah nyata yang diberikan guru. Siswa memiliki kebebasan
untuk mengembangkan strategi penyelesaian masalah sehingga diharapkan akan
diperoleh berbagai varian dari pemecahan masalah tersebut.
4. Proses pembelajaran harus interaktif. Interaksi baik antar guru dan siswa
maupun siswa dengan siswa merupakan elemen yang penting dalam
pembelajaran matematika. Siswa dapat berdiskusi dan bekerja sama dengan
siswa lain, bertanya, dan menanggapi pertanyaan serta mengevaluasi pekerjaan
mereka.
5. Hubungan diantara bagian-bagian dalam matematika, dengan disiplin ilmu lain,
dan dengan masalah lain dari dunia nyata diperlukan sebagai satu kesatuan yang
saling terkait dalam menyelesaikan masalah.
E-HANDOUT
Oleh
FERY MUHAMAD FIRDAUS
NIP. 198902092019031014
6. Pembelajaran harus dimulai dari masalah yang diambil dari dunia nyata.
Masalah yang digunakan sebagai titik awal pembelajaran harus nyata bagi siswa
agar mereka dapat langsung terlibat dalam situasi yang sesuai dengan
pengalaman mereka. Sebab pembelajaran yang langsung diawali dengan
matematika formal cenderung menimbulkan kecemasan matematika
(mathematics anxiety).
7. Dunia abstrak dan nyata harus dijembatani oleh model. Model harus sesuai
dengan abstraksi yang harus dipelajari siswa. Model dapat berupa keadaan atau
situasi nyata dalam kehidupan siswa. Model dapat pula berupa alat peraga yang
dibuat dari bahan-bahan yang juga ada di sekitar siswa.
8. Siswa memiliki kebebasan untuk mengekspresikan hasil kerja mereka dalam
menyelesaikan masalah nyata yang diberikan guru. Siswa memiliki kebebasan
untuk mengembangkan strategi penyelesaian masalah sehingga diharapkan akan
diperoleh berbagai varian dari pemecahan masalah tersebut.
9. Proses pembelajaran harus interaktif. Interaksi baik antar guru dan siswa
maupun siswa dengan siswa merupakan elemen yang penting dalam
pembelajaran matematika. Siswa dapat berdiskusi dan bekerja sama dengan
siswa lain, bertanya, dan menanggapi pertanyaan serta mengevaluasi pekerjaan
mereka.
10. Hubungan diantara bagian-bagian dalam matematika, dengan disiplin ilmu lain,
dan dengan masalah lain dari dunia nyata diperlukan sebagai satu kesatuan yang
saling terkait dalam menyelesaikan masalah.
Siswa sekolah dasar yang notabene masih pada tahap perkembangan kognitif
operasional konkret menuntut guru SD menyajikan pembelajaran matematika yang
realistik sering ditemui anak usia SD pada kehidupan sehari-hari. Karakteristik dari
pembelajaran matematika realistik di sekolah dasar yaitu pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas siswa untuk menumukan, menyelidiki, dan memecahkan
masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari melalui penerapan konsep-konsep
matematika. Konsep-konsep matematika yang abstrak bisa dioperasionalkan melalui
aktivitas pembelajaran yang kontekstual yaitu mengaitkan konsep matematika
dengan kehidupan nyata yang sering ditemui siswa sekolah dasar. Belajar
matematika akan lebih bermakna dan bermafaat bagi siswa sekolah dasar manakala
konsep matematika dapat diaplikasikan dalam menyelesaikan masalah di kehidupan
nyata mereka, tentunya guru harus mampu menfasilitasi dan mendorong siswa dalam
melakukan proses penemuan, penyelidikan dan pemecahan masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, N. (2007). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Dirjen
Dikti Depdiknas.
Hobri. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jember: Center for Society
Studies.
Holisin, I. (2007). Pembelajaran Matematika Realistik (PMR). Jurnal Didaktis. Vol.
5. (3). 45-49.
Lestari, K. A. dan Yudhanegara, Mokhammad Ridwan. 2015. Penelitian Pendidikan
Matematika. Bandung: Refika Aditama.
Panhuizen, M. V. D. H. & Drijvers, P. (2014). Realistic Mathematics Education.
Jerman: Springer Science+Business Media Dordrecht.
Wahyudi., Joharman, & Ngatman. (2017). The Development of Realistic
Mathematics Education (RME) For Primary Schools' Prospective Teachers.
Advances in Social Science, Atlantis Press: Education and Humanities Research
(ASSEHR), vol: 158. pp: 814-826.
POWERPOINT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI
SEKOLAH DASAR
SCRIPT/ NASKAH VIDEO AJAR PEMBELAJARAN MATEMATIKA
REALISTIK DI SEKOLAH DASAR
4. Terdapat interaksi. Interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, serta
siswa dengan perangkat pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam
PMR. Bentuk-bentuk interaksi seperti: negosiasi, penjelasan, pembenaran,
persetujuan, pertanyaan atau refleksi digunakan untuk mencapai bentuk
pengetahuan matematika formal dari bentuk-bentuk pengetahuan matematika
informal yang ditemukan sendiri oleh siswa. Proses mengkonstruksi dan
memproduksi p emeca ha n mas a la h t ent u tidak da pa t dilakukan sendiri.
Untuk itu perlu interaksi baik antar siswa dengan guru, maupun siswa dengan
siswa.
5. Terdapat keterkaitan diantara bagian dari materi pelajaran. Struktur dan konsep
matematika saling berkaitan, biasanya pembahasan suatu topik (unit pelajaran)
harus dieksplorasi untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran yang lebih
bermakna. Dalam tesis ini karakteristik ini tidak muncul.
Siswa sekolah dasar yang notabene masih pada tahap perkembangan kognitif
operasional konkret menuntut guru SD menyajikan pembelajaran matematika yang
realistik sering ditemui anak usia SD pada kehidupan sehari-hari. Karakteristik dari
pembelajaran matematika realistik di sekolah dasar yaitu pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas siswa untuk menumukan, menyelidiki, dan memecahkan
masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari melalui penerapan konsep-konsep
matematika. Konsep-konsep matematika yang abstrak bisa dioperasionalkan melalui
aktivitas pembelajaran yang kontekstual yaitu mengaitkan konsep matematika
dengan kehidupan nyata yang sering ditemui siswa sekolah dasar. Belajar
matematika akan lebih bermakna dan bermafaat bagi siswa sekolah dasar manakala
konsep matematika dapat diaplikasikan dalam menyelesaikan masalah di kehidupan
nyata mereka, tentunya guru harus mampu menfasilitasi dan mendorong siswa dalam
melakukan proses penemuan, penyelidikan dan pemecahan masalah tersebut.
Berdasarkan prinsip dan karakteristik pembelajaran matematika realistik,
maka pembelajaran matematika dilandasi oleh teori belajar konstruktivisme dengan
mengutamakan enam prinsip dalam tahapan pembelajarannya. Adapun tahapan
pembelajarannya yaitu sebagai berikut:
7. Fase Aktivitas. Pada fase ini, siswa mempelajari matematika melalui aktivitas
doing, yaitu dengan mengerjakan masalah-masalah yang didesain secara khusus.
Siswa diperlakukan sebagai partisipan aktif dalam keseluruhan proses
pendidikan sehingga mereka mampu mengembangkan sejumlah mathematical
tools yang kedalaman serta liku-likunya betul-betul dihayati.
8. Fase Realitas. Tujuan utama fase ini adalah agar siswa mampu mengaplikasikan
matematika untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pada tahap ini,
pembelajaran dipandang suatu sumber untuk belajar matematika yang dikaitkan
dengan realitas kehidupan sehari-hari melalui proses matematisasi. Matematisasi
dapat dilakukan secara horizontal dan vertikal. Matematisasi horizontal memuat
suatu proses yang diawali dari dunia nyata menuju dunia simbol, sedangkan
matematisasi vertikal mengandung makna suatu proses perpindahan dalam dunia
simbol itu sendiri.
9. Fase Pemahaman. Pada fase ini, proses belajar matematika mencakup berbagai
tahapan pemahaman mulai dari pengembangan kemampuan menemukan solusi
informal yang berkaitan dengan konteks, menemukan rumus dan skema, sampai
dengan menemukan prinsip-prinsip keterkaitan.
10. Fase Intertwinement. Pada tahap ini, siswa memiliki kesempatan untuk
menyelesaikan masalah matematika yang kaya akan konteks dengan
menerapkan berbagai konsep, rumus, prinsip, serta pemahaman secara terpadu
dan saling berkaitan.
11. Fase Interaksi. Proses belajar matematika dipandang sebagai suatu aktivitas
sosial. Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk melakukan sharing
pengalaman, strategi penyelesaian, atau temuan lainnya. Interaksi
memungkinkan siswa untuk melakukan refleksi yang pada akhirnya akan
mendorong mereka mendapatkan pemahaman yang lebih tinggi dari
sebelumnya.
12. Fase Bimbingan. Bimbingan dilakukan melalui kegiatan guided reinvention,
yaitu dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk
mencoba menemukan sendiri prinsip, konsep, atau rumus-rumus matematika
melalui kegiatan pembelajaran yang secara spesifik dirancang oleh guru
(Lestari & Yudhanegara, 2015).
Sekian materi yang bisa disampaikan pada pertemuan kali ini, semoga teman-
teman dapat mudah memahaminya dan terus menggali pengetahuan dengan mencari
berbagai sumber yang relevan mengenai pembelajaran matematika realistik di
sekolah dasar.
Wassalamualaikum Warahmarullahi Wabarakatuh
BAHAN AJAR ELEKTRONIK (BAE) MATA KULIAH PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SD MENGGUNAKAN LMS “BESMART”
PENGENDALIAN AKTUALIASASI OLEH MENTOR
Bukti Fisik:
Foto kegiatan, Screenshoot Besmart, RPS,
draft hasil analisis dan kesimpulan studi
pendahuluan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan;
Agenda II
Akuntabilitas:
- Tanggung jawab
- Transparansi
Nasionalisme:
- Hormat
- Musyawarah
- Kerjasama
Etika Publik:
- Menjunjung tinggi standar etika luhur
- Profesional
- Sopan
- Menghargai kerjasama
Komitmen Mutu:
- Efektif
- Berdaptasi dengan perubahan
Anti Korupsi:
- Berani
- Jujur
Agenda III
WoG
- Koordinasi dan kolaborasi (Melakukan
koordinasi dengan ketua jurusan dan
kolaborasi dengan dosen tim pengampu
mata kuliah)
Manajemen ASN
- Melaksanakan tugas dengan penuh
pengabdian (Melakukan kegiatan yang
tersistematis dengan berkoordinasi
dengan atasan)
- Menunjukkan sikap integritas (sikap
bersungguh-sungguh dalam melakukan
koordinasi dan analisis ketersediaan
bahan ajar)
Pelayanan Publik:
- Responsif (secara cepat dan tanggap
mengatasi permasalahan pembelajaran
daring menggunakan media LMS)
Akuntabel (Hasil review ulang kembali RPS
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka)
Agenda III
WoG
- Simplikasi (menyederhakan dan
menyimpulkan informasi-informasi dari
banyak sumber literatur)
Manajemen ASN
- Memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan (membuat hasil kajian
pustaka dengan jujur dari sumber informasi
yang sudah kredibel)
Pelayanan Publik
Responsif (menggunakan sumber literatur
terbaru sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan)
Agenda III
WoG
- Kerjasama (membangun kerjasama
dengan dosen pengampu mata kuliah
dalam proses review e-handout dan media
powerpoint)
Manajemen ASN
- Menjaga reputasi ASN (melakukan
kegiatan pembuatan e-handout dan media
powerpoint dengan memperhatikan kaidah
penulisan yang baik dan benar dan tidak
plagiasi atau melanggar kode etik dosen)
Pelayanan Publik
Mudah dan murah (menyediakan e-handout
dan media powerpoint yang mudah dan murah
untuk diakses)
f. Melakukan recording
Program Kegiatan:
Merekam video ajar dengan percaya diri,
santun dan berintegritas tinggi.
g. Melakukan editing
Program Kegiatan:
Kegiatan ini, secara mandiri dan semangat
kerja keras, mengedit video yang sudah
direkam.
Agenda III
WoG
- Koordinasi (Menjalin koordinasi dan
komunikasi dengan dosen pengampu mata
kuliah terkait review video ajar)
Manajemen ASN
- Menunjukkan integritas dan keteladanan
dalam ucapan (bertuturkata yang baik
dalam proses recording atau pengisian
suara pada video ajar)
Pelayanan Publik
Akuntabel (mampu mempertanggungjawabkan
hasil video kepada dosen pengampu mata
kuliah)
Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi;
Kegiatan membuat bahan ajar elektronik
(BAE) mata kuliah pengembangan
pendidikan matematika di SD
memberikan konstribusi kepada visi yaitu
cendikia dan literasi IPTEK, serta misi Prodi
PGSD nomor 1 yaitu melaksanakan
pendidikan untuk menghasilkan pendidik dan
peneliti pendidikan di tingkat sekolah
dasar yang profesional.
Agenda III
WoG
- Koordinasi (secara aktif berkoordinasi
dengan dosen pengampu dalam
merancang konsep LMS yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan)
Manajemen ASN
- Melaksanakan tugas pelayanan publik
yang professional dan berkualitas
(melaksanakan penyajian bahan ajar yang
berkualitas ke LMS sesuai dengan
bidang/latar belakang pendidikan)
Pelayanan Publik
Aksesibel (memberikan pelayan perkuliahan/
pembelajaran daring yang mudah dijangkau
dan diakses oleh mahasiswa)