Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Menonton berarti aktivitas melihat sesuatu dengan tingkat
perhatian tertentu (Danim, 1995). Sardji (1991) menjabarkan bahwa
menonton adalah suatu proses yang disadari atau tidak disadari dimana
menonton diletakan pada alam yang samar yang dihadapkan pada
tumpuan cahaya dan membantu menghasilkan ilusi di atas layar yang
akan menimbulkan emosi, pikiran dan perhatian manusia yang
dipengaruhi tayangan – tayangan yang ditonton. Menurut Bandura
(Dahar, 2011), perilaku menonton, mengamati dan melihat merupakan
salah satu proses belajar yang menggunakan gambaran kognitif dari
tindakan. Proses belajar dari mengamati ini mempunyai empat tahapan
yaitu perhatian, mengingat, reproduksi gerak, dan motivasi.
Film memiliki banyak genre atau jenis, seperti horror, komedi,
drama, aksi, epik sejarah, dan sebagainya. Jenis-jenis film tersebut juga
dapat saling berkombinasi seperti jenis film drama dan komedi. Menurut
Pratista (2008), film drama komedi merupakan film kombinasi antara film
drama dan film komedi. Artinya, film tersebut adalah film dengan tema,
cerita, setting, karakter serta suasana yang memotret kehidupan nyata,
namun banyak mengandung unsur humor didalamnya. Salah satu film
dari berbagai belahan dunia yang menawarkan genre drama komedi
adalah film yang berasal dari Korea. Walaupun film Korea ini
menawarkan berbagai genre, tetapi film Korea dengan genre drama
komedi adalah film yang paling banyak diminati dan paling banyak
diproduksi dari yang lainnya. Menurut harian Analisa pada hari Jum’at
tanggal 30 Desember 2011, munculnya film drama komedi di layar televisi
seperti Protect the Boss, Full House, Pasta, My Fair Lady, My Princess,
dan Dream High membuktikan bahwa film dengan genre ini banyak
diminati masyarakat Indonesia, khususnya kaum .
Banyak orang merasa dapat disenangkan dengan hal-hal yang
dianggap lucu. Sebagian orang dapat menjadi sangat senang dengan
lelucon yang mengalir begitu saja tanpa harus memikirkannya terlebih
dahulu. Sebagian besar industri hiburan (perfilman) didekasikan untuk
membangkitkan emosi ini, sehingga seseorang bisa dengan mudah
memilih menonton film ketika ia ingin merasa senang (Ekman, 2003). Film
tidak hanya menjadi salah satu bentuk hiburan, namun juga dapat
dijadikan sebagai sarana pembelajaran. Adanya permasalahan yang
dihadapi tokoh dalam film, dapat menjadi pelajaran bagi para
penontonnya. Begitu juga dengan film drama komedi Korea yang
memberikan gambaran mengenai kenyataan hidup manusia, dan
disajikan dengan humor didalamnya yang bersifat menghibur dan

1
menyenangkan. Unsur humor yang mengundang tawa tersebut dapat
menimbulkan emosi positif, sebab humor menjadikan seseorang dapat
tersenyum ataupun tertawa dan memunculkan ekspresi wajah positif
(Hasanat & Subandi dalam Fitriani & Hidayah, 2012).

2. Rumusan masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka kelompok
ingin meneliti “apakah ada pengaruh menonton drama komedi korea
terhadap emosional perempuan remaja akhir di kelas Psikologi C bp 16
UPI YPTK Padang tahun 2017”

3. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penilitan ini adalah “untuk mengetahui tentang
sejauh mana pengaruh menonton drama komedi korea terhadap
emosional perempuan remaja akhir di kelas Psikologi C bp 16 UPI YPTK
Padang tahun 2017”

4. Manfaat penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat ke pada
perempuan remaja akhir tentang sejauh mana pengaruh menonton drama
komedi korea

5. Hipotesis
Dari uraian di atas, maka hipotesis yang di ajukan adalah adanya
pengaruh menonton drama komedi korea terhadap emosional perempuan
remaja akhir di kelas Psikologi C bp 16 UPI YPTK Padang

Anda mungkin juga menyukai