Anda di halaman 1dari 23

PELATIHAN TEKNIK VOKAL UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN BERNYANYI PADA SISWA DAALAM


KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA
SMA NEGERI 13 BONE

A.RAHMADANI DATU SARI


1482042009

Program Studi Pendidikan Sendratasik


Jurusan Seni Pertunjukkan
Fakultas Seni dan Desain
Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK

A.Rahmadani Datu Sari., 2019. Pelatihan Teknik Vokal Untuk


Meningkatkan Kemampuan Bernyanyi Pada Siswa Dalam Kegiatan
Ekstrakurukuler Paduan Suara SMA Negeri 13 Bone. Skripsi. Fakultas Seni dan
Desain Universitas Negeri Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana proses pelatihan
teknik vokal untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi dan (2) hasil pelatihan
teknik vokal untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian kualitatif deskriptif yakni dimana hasil penelitiannya dalam bentuk
deskripsi nyata objek penelitian. Objek dalam penelitian ini yaitu siswa SMA
Negeri 13 Bone. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi,
wawancara, dokumentasi, dan juga evaluasi serta gabungan dari keempatnya agar
diperoleh data yang lebih akurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan
teknik vokal untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi siswa pada siklus I dan
siklus II berhasil meningkat pada seluruh aspek penilaian yakni pernafasan,
intonasi, artikulasi, phrasering dan ekspresi. Dibuktikan secara deskriptif yaitu
peningkatan kemampuan bernyanyi pada penelitian ini yakni terdiri dari pernapasan
dimana pada siklus I siswa belum mampu mengolah pernapasan dengan baik
sehingga mempengaruhi estetika lagu namun kemudian meningkat pada siklus II
sehinggah lagu terdengar enak untuk didengarkan. Selanjutnya bagian intonasi lagu
pada siklus I ada beberpa part pada lagu ”rayuan pulau kelapa” mengalami
kegagalan dalam mencapai ketepatan nadanya sehingga terdengar asing ditelinga
namun pada siklus II bagian-bagian lagu yang tadinya menjadi masalah sudah
mengalami perubahan dengan ketepatan nada yang mengesankan. Aspek
selanjutnya yakni artikulasi pada bagian artikulasi para penyanyi tidak terlalu buruk
dalam mengucapkan diksi pada lagu ”rayuan pulau kelapa” ini oleh karena itu
peningkatan dari siklus I ke siklus II terkesan normal tanpa begitu banyak
hambatan. Phrasering adalah aspek berikutnya yang juga memperlihatkan
peningkatan dari siklus I ke siklus II dan yang terakhir adalah ekspresi pada bagian
ini mengalami pula peningkatan yang signifikan dimana awal siklus I siswa
bernyanyi dengan wajah yang datar atau belum mampu mengekspresikan jiwa
lagunya meningkat pada siklus II dengan kategori baik.

BAB I kreativitas siswa disekolah disebut


dengan ekstrakurikuler.
PENDAHULUAN
Ekstrakurikuler merupakan
A. Latar Belakang kegiatan non-pelajaran formal atau
non akademik yang dilakukan peserta
Pendidikan adalah usaha sadar
didik di luar jam proses pembelajaran
dan terencana untuk mewujudkan
kurikulum standar. Kegiatan
suasana belajar dan proses
ekstrakurikuler ditujukan agar siswa
pembelajaran agar peserta didik
dapat mengembangkan kepribadian,
secara aktif mengembangkan potensi
bakat, dan kemampuannya di
dirinya sendiri. Dalam dunia
berbagai bidang non akademik.
pendidikan itu sendiri bertujuan untuk
Ekstrakurikuler di sekolah memiliki
mengembangkan potensi peserta
peran penting di mana dalam kegiatan
didik agar menjadi manusia yang
tersebut terkandung suatu proses
beriman dan bertakwa kepada Tuhan
untuk membina bakat, minat,
Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
kreativitas siswa memacu ke arah
sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri
kemampuan mandiri, percaya diri dan
dan menjadi warga negara yang
terampil. Proses kegiatan
demokratis serta bertanggung jawab.
ekstrakurikuler seharusnya
(Undang-undang No.20, 2003).
terkandung proses pelatihan yang
Dengan adanya tujuan tersebut,
melibatkan siswa untuk tercapainya
peserta didik wajib mengembangkan
tujuan dari ekstrakurikuler seperti
potensi yang dimiliki baik dalam
dengan adanya partisipasi dari siswa
bidang akademik maupun non
itu sendiri. Siswa dituntut agar
akademik. Untuk meningkatkan
mampu aktif dalam mengikuti
potensi yang dimiliki oleh peserta
kegiatan tersebut agar bakat-bakat
didik dibidang non akademik, maka
yang mereka dapati dapat tersalurkan
diadakan suatu kegiatan untuk
dan tidak sia-sia guru mengajarkan
membina bakat, minat, dan
pada siswa.
kreativitas. Kegiatan untuk membina
SMA Negeri 13 Bone merupakan
salah satu sekolah favorit di
Kabupaten Bone. Sekolah ini juga mengembangkan bakat siswa dalam
berhasil meraih predikat satu-satunya bidang vokal, juga sebagai kelompok
yang berpredikat sebagai sekolah paduan suara setiap upacara bendera
Adiwiyata. Proses pembelajarannya dan agar dapat mengikuti lomba atau
mengacu pada kurikulum 2013. event. Pada observasi awal peneliti
Proses pembelajaran yang diterapkan mengamati proses latihan
berupa pembelajaran intrakulikuler ekstrakulikuler paduan suara di SMA
dan ekstrakulikuler. Kegiatan Negeri 13 Bone yang mana siswa(i)
ekstrakulikuler yang ada disekolah ini tersebut masih memiliki kekurangan
antara lain, Patroli Keamanan teknik vokal dalam bernyanyi,
Sekolah (PKS), Palang Merah sehingga terdengar tidak pitch.
Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Seperti dalam pernapasan masih
Bendera (PASKIBRA), Olahraga banyak siswa dalam bernyanyi
maupun Seni. nafasnya pendek, begitupun dengan
Salah satu bentuk kegiatan artikulasi dalam menyanyikan sebuah
ekstrakurikuler seni yang ada di lagu masih kurang jelas , phrasering
SMA Negeri 13 Bone adalah paduan atau pemenggalan kalimat pada syair
suara. Paduan suara merupakan salah lagu kurang tepat, dalam hal
satu bentuk penyajian vocal yang membidik nada kurang tepat sehingga
disajikan oleh banyak orang dalam terdengar fals. Dan belum bisa
satu suara atau lebih. Umumnya suatu menyampaikan isi lagu dengan baik
kelompok paduan suara sehingga interpretasi lagu yang
membawakan musik paduan sura dinyanyikan tidak tersampaikan dan
yang terdiri atas beberapa bagian hikmat. Faktor yang menyebabkan
suara yaitu untuk perempuan siswa(i) ini belum menguasai teknik
sopran,mezzosopran dan alto, dikarenakan tidak ada kegiatan
sedangkan laki-laki tenor, bariton, vocalizing dan proses latihan yang
dan bass. Salah satu hal penting yang tidak rutin, serta kurangnya
diperhatikan dalam paduan suara efektivitas proses pelatihan vocal
adalah teknik vokal. Teknik vokal sehingga tidak tercapainya tujuan
adalah cara orang (manusia) yang diharapkan.
menghasilkan suara yang baik, merdu Proses pelatihan bernyanyi
dan indah sesuai keinginan pencipta khususnya paduan suara sangat perlu
lagu. Ada beberapa unsur yang dilakukan.Pelatihan paduan suara
diperlukan dalam olah vokal, yaitu bertujuan untuk menguasai secara
pernapasan, artikulasi, intonasi, mendalam berbagai bentuk teknik
phrasering dan ekspresi. menyanyi, penguasaan dan
Kegiatan ekstrakulikuler paduan pengendalian situasi dan kondisi yang
suara ini diselenggarakan dua kali mungkin akan di temui di atas
dalam seminggu dengan alokasi panggung. (Ruddy, 2008 : 33)
waktu dua jam dalam satu kali Metode pelatihan merupakan
pertemuan. Adapun materi yang metode yang digunakan peneliti
diajarkan kepada siswa(i) adalah lagu untuk meningkatkan kemampuan
wajib nasional dan lagu daerah bernyanyi pada siswa melalui
Sulawesi selatan. Tujuan kegiatan ekstarakulikuler (paduan suara).
ekstrakulikuler ini selain ingin Dalam proses latihan paduan suara
membutuhkan kedisiplinan waktu, Adapun rumusan masalah dalam
kekompakan, dan teknik vocal yang penelitian ini yang dibuat secara
mendukung. Sebelum masuk ke terperinci yang dirumuskan dalam
materi lagu setiap penyanyi baik itu bentuk pertanyaan yakni :
solo maupun paduan suara perlu 1. Bagaimana proses pelatihan
melakukan pemanasan vocal atau teknik vokal untuk meningkatkan
biasa disebut dengan vocalizing. kemampuan bernyanyi pada
Tujuannya agar suara penyanyi tetap siswa dalam kegiatan
pitch, dan mencapai nada tinggi ekstrakulikuler paduan suara
maupun rendah ketika bernyanyi. SMA Negeri 13 Bone?
Untuk meningkatkan kemampuan 2. Bagaimana hasil pelatihan teknik
bernyanyi dengan teknik vokal yang vokal untuk meningkatkan
baik dan benar dibutuhkan latihan kemampuan bernyayi pada siswa
yang rutin, dengan latihan rutin akan dalam kegiatan ekstrakulikuler
membuat pita suara menjadi lentur, paduan suara SMA Negeri 13
suara lebih stabil dan suara akan Bone?
menjadi lebih indah di dengar.
Dengan hal ini peneliti melakukan C. Tujuan Penelitian
pelatihan teknik vokal sebagai Adapun tujuan penelitian sebagai
strategi mengajar yang akan berikut :
memberikan kesempatan bagi 1. Untuk mengetahui proses
siswa(i) untuk berlatih secara efektif pelatihan teknik vokal untuk
agar dapat bernyanyi dengan teknik meningkatkan kemampuan
vokal yang baik dan benar. Untuk bernyanyi pada siswa dalam
bentuk evaluasi dari pelatihan teknik kegiatan ekstrakulikuler paduan
vokal yang akan digunakan oleh suara SMA Negeri 13 Bone.
peneliti yaitu siswa menyanyikan 2. Untuk mengetahui hasil pelatihan
sebuah lagu nasional secara unisono teknik vokal untuk meningkat
pada saat upacara bendera. Peran kemampuan bernyanyi pada
pelatihan juga sangat diperlukan siswa dalam kegiatan
terutama untuk memberikan motivasi ekstrakulikuler SMA Negeri 13
terhadap siswa untuk lebih aktif dan Bone.
memiliki kemampuan bernyanyi
dalam berpaduan suara. BAB II
Berdasarkan fakta-fakta yang
dijumpai dan permasalahan yang KAJIAN PUSTAKA
terdapat pada latar belakang yang
terjadi di SMA Negeri 13 Bone, 1. Hasil penelitian terdahulu
peneliti tertarik untuk melakukan Aryanti Anita Umbu Lele
penelitian dengan judul “ Pelatihan (2013) Upaya Meningkatkan Teknik
Teknik Vokal untuk Meningkatkan Vokal Paduan Suara Inovatif Dengan
Kemampuan Bernyanyi Pada Siswa Menggunakan Metode Imitasi dan
dalam Kegiatan Ekstrakulikuler Metode Drill. Peneliti mengkaji
Paduan Suara SMA Negeri 13 Bone”. kegiatan kelompok paduan suara
inovatif , yang mengajarkan teknik
vocal dengan menggunakan metode
B. Rumusan Masalah
imitasi dan metode drill untuk
meningkatkan teknik vocal dan menyanyi nantinya diharapkan
peningkatan teknik vocal paduan tujuannya dapat membuat siswa
suara inovatif yang berjumlah 24 menjadi segar (Yonathan, 2013 : 5).
orang. Sedangkan penulis mengkaji Pada dasarnya teknik bernyanyi
tentang Pelatihan Teknik Vokal baik bagi penyanyi solo maupun
Untuk Meningkatkan Kemampuan penyanyi paduan suara adalah sama.
Bernyanyi Pada Siswa Dalam Keberhasilan seorang solois
Kegiatan Ekstrakulikuler Paduan ditentukan oleh dirinya sendiri,
Suara SMA Negeri 13 Bone. sedangkan keberhasilan paduan suara
Rizki Mei Dwi Putri (2013) ditentukan oleh penguasaan teknis,
Upaya Meningkatkan Kemampuan kekompakan dan kerjasama yang
Bernyanyi Dalam Kegiatan dibangun dalam paduan suara itu
Ekstrakulikuler Paduan Suara sendiri (Listya, 2012: 27)
Melalui Pelatihan Solfegio Pada Menurut Pusat Musik Liturgi,
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 ada beberapa hal yang perlu
Pangkah Kabupaten Tegal. Peneliti diperhatikan dalam berpaduan suara
mengkaji kemampuan bernyanyi maupun dalam kegiatan bernyanyi
siswa yang mengikuti kegiatan lainnya, yakni :
ekstrakulikuler paduan suara, dengan 1) Pernapasan
menerapkan pelatihan solfeggio Ada 3 jenis pernapasan dalam
sebagai metode pembelajaran agar bernyanyi, yakni pernapasan dada,
dapat meningkatkan kemampuan perut, dan diafragma. Namun dari ke
bernyanyi pada siswa yang berjumlah 3 jenis pernapasan ini, pernapasan
20 orang. Sedangkan penulis diafragma merupakan pernapasan
mengkaji tentang Pelatihan Teknik yang paling baik digunakan dalam
vokal Untuk Meningkatkan kegiatan bernyanyi karena udara yang
Kemampuan Bernyanyi Pada Siswa masuk kedalam paru-paru dapat terisi
Dalam Kegiatan Ekstrakulikuler penuh tanpa terjepit karena ruangan
Paduan Suara SMA Negeri 13 Bone. diperluas dengan menegangnya sekat
rongga badan sehingga membuat
napas lebih panjang dan kuat (Pusat
Musik Liturgi, 2011: 9).
2. Teori 2) Artikulasi/diksi
a. Teknik vocal Dalam bernyanyi, artikulasi
Bernyanyi dengan baik dapat atau pengucapan haruslah jelas agar
dipelajari oleh setiap orang bahkan pesan dari lagu yang dibawakan dapat
orang yang merasa tidak mampu tersampaikan. Pengucapan huruf
sekalipun. Menyanyi hendaknya vokal dan konsonan tentu sangat
selalu dilakukan dalam keadaan atau membantu untuk penyempurnaan
situasi yang menyenangkan dan artikulasi/diksi dalam paduan suara
nantinya tidak menjadikan siswa (Pusat Musik Liturgi, 2011: 56).
merasa takut belajar teknik vokal. 3) Intonasi
Bernyanyi hendaknya tetap dilakukan Intonasi atau menyanyikan
dalam suasana yang menyenangkan nada dengan tepat tentu menjadi salah
dan tidak menjadikan beban bagi satu perhitungan dalam sebuah
siswa, terlebih lagi dalam kegiatan paduan suara. Banyak hal yang
mengakibatkan para penyanyi dalam manusia untuk menyerap ilmu dan
paduan suara menyanyikan lagu keterampilan sangat terbatas,
dengan intonasi yang kurang tepat, sehingga tidak mungkin dapat
yakni suasana bernyanyi yang terlalu menyerap sekaligus berbagai macam
tegang, kurangnya konsentrasi, para ilmu dan keterampilan tersebut.
penyanyi kehabisan nafas, nada yang Pelatihan paduan suara bertujuan
diulang atau ditahan dan masih untuk menguasai secara mendalam
banyak lagi lainnya (Pusat Musik berbagai bentuk teknik menyanyi,
Liturgi, 2011: 41). penguasaan dan pengendalian situasi
4) Phrasering dan kondisi yang mungkin akan di
Phrasering atau pemenggalan temui di atas panggung (Ruddy, 2008
kalimat, yakni bagaimana para : 33).
penyanyi dapat menyanyikan sebuah d. Ekstrakulikuler
lagu dengan teknik phrasering yang Dalam Peraturan Menteri
tepat. Kesalahan dalam phrasering Pendidikan dan Kebudayaan RI
dapat berakibat fatal terhadap Nomor 81A tentang Implementasi
penyampaian pesan dalam lagu yang Kurikulum 2013 dijelaskan bahwa
dibawakan. (Pusat Musik Liturgi, ekstrakulikuler adalah kegiatan
2011: 70) pendidikan yang dilakukan oleh
b. Paduan suara peserta didik diluar jam belajar
Paduan suara ialah nyanyian kurikulum standar sebagai perluasan
bersama dalam beberapa suara. dari kegiatan kurikulum dan
Biasanya nyanyian bersama itu dalam dilakukan dibawah bimbingan
empat suara, tiga suara, atau paling sekolah dengan tujuan untuk
sedikit dua suara. (Jamalus, 2013 : mengembangkan kepribadian, bakat,
95). minat, dan kemampuan peserta didik
Vocal koor/vocal paduan yang lebih luas atau diluar minat yang
suara/suara koor/suara paduan suara dikembangkan oleh kurikulum. (Jalil,
dalam pelajaran ilmu paduan suara 2018 : 129)
disebut juga choral voice. Choral Kegiatan ekstrakulikuler adalah
voice sangat berbeda dengan suara program kegiatan kulikuler yang
solo. Suara paduan suara adalah bunyi alokasi waktunya tidak ditetapkan
serempak dari banyak anggota dalam kurikulum. Artinya, kegiatan
paduan suara. Untuk mencapai suara ekstrakulikuler adalah kegiatan
koor, syarat yang harus dilatih antara kesiswaan diluar jam pelajaran yang
lain : bertujuan untuk membantu
1) Warna vocal yang disuarakan mengembangkan potensi siswa(i)
harus sama. (Jalil, 2018 : 129) .
2) Jangan ada penonjolan warna Menurut kamus besar Bahasa
suara perorangan. Indonesia “Ekstrakurikuler
(Simanungkalit, merupakan kegiatan yang
2008 : 44) bersangkutan diluar kurikulum atau
c. Pelatihan diluar susunan rencana belajar.
Proses pelatihan bernyanyi Suryosubroto (2009:58)
khususnya paduan suara sangat perlu mengemukakan bahwa
dilakukan, karena kemampuan “Ekstrakurikuler merupakan semua
kegiatan yang disekolah yang tidak istilah yang akan didefinisikan secara
diatur dalam kurikulum.” Dari uraian operasional dalam penelitian ini :
tersebut dapat disimpulkan 1. Proses pelatihan teknik vokal
ekstrakurikuler merupakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan
yang menunjukkan segala macam bernyanyi pada siswa dalam
aktivitas di sekolah atau lembaga kegiatan ekstrakulikuler paduan
pendidikan yang dilaksanakan diluar suara SMA Negeri 13 Bone.
jam pelajaran. 2. Hasil pelatihan teknik vocal untuk
meningkatkan kemampuan
bernyanyi pada siswa dalam
BAB III kegiatan ekstrakulikuler paduan
METODE PENELITIAN suara SMA Negeri 13 Bone.
A. Variable Penelitian C. Populasi dan Sampel
Variabel dalam penelitian 1. Populasi
adalah variabel yang merupakan Penelitian ini dilaksanakan dengan
unsur obyek dalam penelitian sasaran penelitian siswa SMA Negeri
tersebut.ada dua variable dalam 13 Bone yang diselenggarakan pada
penelitian ini yakni variabel semester genap tahun ajaran
independen (variabel bebas) dan 2018/2019. Subjek penelitian ini
variabel despenden (variabel terikat). adalah siswa SMA Negeri 13 Bone
Variabel bebas adalah variabel yang yang tergabung di ekstrakurikuler
mempengaruhi atau sebab perubahan paduan suara.
timbulnya variabel terikat. Sementara 2. Sampel
variabel terikat adalah variabel yang Penelitian ini dilaksanakan dengan
dipengaruhi, akibat dari adanya sasaran penelitian siswa SMA Negeri
variabel bebas. Adapun variabel 13 Bone yang diselenggarakan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut : semester genap tahun ajaran
a. Proses pelatihan teknik vokal 2018/2019. Objek pada penelitian ini
melalui ekstrakurikuler pada siswa yakni berjumlah 25 orang yang
SMA Negeri 13 Bone merupakan tergabung di ekstrakulikuler paduan
variabel bebas. suara.
b. Hasil pelatihan teknik vokal
melalui ekstrakurikuler pada siswa
D. Teknik Pengumpulan Data
SMA Negeri 13 Bone merupakan 1. Observasi
variabel bebas. Observasi sebagai teknik
pengumpulan data mempunyai ciri
B. Definisi Operasional Variabel yang spesifik dibandingkan dengan
Dalam pembahasan variabel teknik yang lain, yaitu wawancara
yang telah dikemukakan mengenai dan kuesioner. (Sugiyono, 2015 :
variabel-variabel yang akan diamati. 214)
Agar tercapai tujuan yang diharapkan Sutrisno Hadi (1986)
dalam pelaksanaan penelitian, maka mengemukakan bahwa, observasi
pendefinisian tentang maksud- merupakan suatu proses yang
maksud variabel penelitian yang kompleks, suatu proses tersusun dari
sangat penting dijelaskan. Adapun
berbagi proses biologis dan mempertimbangkan nilai benar salah,
psikologis. baik buruk, bermanfaat tidak
Observasi sangat penting untuk bermanfaat. (Kunandar, 2015 :170)
mengetagui perilaku siswa saat proses Evaluasi dipergunakan untuk
pembelajaran berlangsung. Dalam memperoleh suatu hasil yang
kegiatan ini penulis menggunakan maksimal. Untuk mengetahui hasil
observasi partisipatif, dimana penulis dari proses tersebut peneliti
ikut aktif dalam kegiatan yang menggunakan penilaian unjuk kerja
diamati. Yaitu proses pelatihan teknik dengan daftar cek (chek list). Dengan
vokal pada siswa yang tergabung menggunakan daftar cek peserta didik
dalam ekstrakulikuler paduan suara. mendapat nilai baik atau mampu
2. Dokumentasi apabila yang ditampilkan sesuai
Menurut Sugiyono (2013:82) dengan kriteria yang telah ditetapkan
“Dokumen merupakan catatan oleh guru. Sedangkan apabila peserta
peristiwa yang sudah berlalu. didik tidak mampu menampilkan
Dokumen bisa berbentuk tulisan, sesuatu sesuai dengan yang
gambar, atau karya-karyadari ditetapkan, maka peserta didik
seseorang”. dinyatakan belum mampu untuk
Data dokumentasi yang dimaksud kriteria tersebut. (Kunandar, 2015
pada penelitian ini yaitu data berupa :266)
dokumen foto-foto, catatan-catatan
penting dalam proses penelitian yang
berlangsung untuk sebagai bukti ke E. Teknik analisis data
pembasahan penelitian. Dokumentasi Analisis data yang digunakan
pada penelitian ini juga digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
untuk mengumpulkan data untuk data kualitatif dan data yang
kemampuan bernyanyi dalam dipaparkan dalam bentuk deskriptif.
pelatihan teknik vokal pada kegiatan Analisis data dengan cara
ekstrakulikuler paduan suara. mengklasifikasi data yang diperoleh
3. Wawancara dari hasl hasil observasi, wawancara,
Wawancara adalah cara dokumentasi foto, dan evaluasi. Hasil
menjaring informasi atau data melalui pengklasifikasian tersebut dianalisis
interaksi verbal/lisan. Wawancara berdasarkan rumusan masalah untuk
memungkinkan kita menyusup ke mendapatkan rangkaian pembahasan
dalam “alam” pikiran orang lain, sistematis yang disajikan secara
tepatnya hal-hal yang berhubungan deskriptif. Kumpulan data awal
dengan perasaan, pikiran, berusaha diolah menjadi bentuk yang
pengalaman, pendapat, dan lainnya mudah dimengerti dalam bentuk
yang tidak bisa diamati.(Suwartono, informasi yang lebih ringkas. Melalui
2014: 48). hasil pengklasifikasian data tersebut
4. Evaluasi dapat diperoleh jawaban masalah dari
Evaluasi (evaluation) adalah penelitian ini.
kemampuan sesorang untuk membuat
pertimbangan terhadap suatu situasi,
nilai, atau ide. Kemampuan BAB IV
mengevaluasi juga dapat diartikan HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Hal-hal inilah yang membuat
1. Kondisi Prasiklus siswa(i) yang tergabung dalam
ekstrakulikuler paduan suara masih
Kondisi prasiklus adalah kondisi banyak yang belum menguasai teknik
belajar siswa sebelum diterapkannya vokal yang baik dan benar. Oleh
pelatihan vokal pada ekstrakulikuler karena itu, berdasarkan kondisi
paduan suara SMA Negeri 13 bone. tersebut peneliti menerapkan
Berdasarkan observasi yang pelatihan vocal untuk ,meningkatkan
dilakukan oleh observer pada hari kemampuan bernyanyi siswa(i) pada
kamis, 31 januari 2018 dimana siswa siklus berikutnya.
yang berjumlah sebanyak 25 orang 2. Proses Pelatihan Teknik Vokal
keadaan menunjukkan bahwa Untuk Meningkatkan
kemampuan benyanyi siswa dengan Kemampuan Bernyanyi Siswa
teknik vocal yang baik masih kurang
. Hal ini terlihat dari observasi awal Dalam menerapkan metode
peneliti. Saat proses latihan peneliti pelatihan ini, peneliti memiliki
mengamati bernyayi siswa, dimana langkah-langkah yang harus
masih banyak siswa memiliki dilakukan demi lancarnya proses
pernapasan yang pendek, begitupun pelatihan vokal yang ada di
dengan hal artikulasi dalam hal ekstrakulikuler paduan suara SMA
menyanyikan sebuah lagu masih Negeri 13 Bone. Siklus I dan siklus II
kurang jelas, phrasering pada syair dilaksanakan dalam tiga kali
lagu kurang tepat, dalam hal pertemuan dengan alokasi waktu
membidik nada kurang tepat sehingga setiap pertemuan 3 x 120 menit.
terdengar tidak pitch. Dan belum bisa Adapun langkah-langkah tersebut
menyampaikan isi lagu dengan baik dijelaskan dalam dua siklus yakni
sehingga interpretasi lagu yang siklus I dan siklus II. Secara rinci
dinyanyikan kurang tersampaikan dijabarkan sebagai berikut :
dan tidak hikmat, Hal tersebut
a. Siklus I
dikarenakan kurangnya olah vocal Siklus I merupakan tindakan
dalam proses latihan berlangsung. awal penelitian pelatihan paduan
Kurangnya olah vokal dalam suara dengan menggunakan metode
proses latihan juga disebabkan oleh tindakan. Tindakan siklus 1 ini
beberapa faktor, yakni karena dilaksanakan sebagai upaya untuk
pemberian materi latihan yang selama memperbaiki dan memecahkan
ini diberikan hanya berupa lagu-lagu masalah yang muncul pada pra siklus.
wajib nasional dan lagu daerah Pelaksanaan penelitian tindakan pada
nusantara. Selain itu, faktor yang siklus 1 meliputi perencanaan,
menyebabkan siswa(i) ini belum pelaksanaan tindakan dan observasi,
menguasai teknik vokal yang baik serta refleksi. Berikut ini pelaksanaan
dan benar dikarenakan tidak adanya siklus I :
kegiatan vocalizing atau pemanasan
Pertemuan I
vocal serta latihan yang tidak rutin, 1. Perencanaan
serta kurangnya efektifitas proses
pelatihan vocal sehingga tidak Tahap perencanaan pada
tercapainya tujuan yang diharapkan. siklus I merupakan tahap awal untuk
memulai proses pelatihan, peneliti
perlu mempersiapkan beberapa hal untuk memulai pelatihan. Pada
dengan sebaik mungkin. Hal tersebut penelitian ini, peneliti bertindak
akan sangat berpengaruh terhadap sebagai pelatih. Pelatih
keberhasilan proses pelatihan yang mengucapkan salam dan berdoa.
dilakukan oleh peneliti. Dalam Setelah semua anggota siap
mempersiapkan proses pelatihan ini, mengikuti pembelajaran, pelatih
peneliti terlebih dahulu menyampaikan tujuan pelatihan
mempersiapkan bahan ajar. Bahan yang ingin dicapai yakni tujuan
ajar digunakan sebagai rancangan mempelajari teknik vokal.
untuk pemberian materi ajar kepada Kemudian setelah peneliti
siswa(i) yang tergabung dalam memberikan pemahaman tentang
ekstrakulikuler tersebut. Hal ini tujuan pelatihan. Pelatih
dilakukan agar kegiatan pelatihan memberikan juga tentang
dapat terarah sesuai dengan prosedur motivasi dalam bernyanyi kepada
latihan. siswa agar kiranya siswa dapat
Selain menyusun bahan ajar, memberikan hasil latihan yang
peneliti juga mempersiapkan baik dan bermakna.
instrumen penelitian berupa lembar b. Setelah menjelaskan tujuan atau
observasi yang akan diisi oleh indikator pelatihan yang harus
observer. Selain mempersiapkan dicapai, pelatih memberikan
lembar observasi, peneliti juga perkenalan materi kepada siswa(i)
mempersiapkan materi pembelajaran mengenai teknik bernyanyi.
terkait. Materi yang akan diajarkan Pelatih menejelaskan materi
yakni teknik vocal yang baik dan terkait dengan cara bernyanyi
benar dalam bernyanyi. dengan baik dalam hal teknik
2. Pelaksanaan Tindakan vocal yaitu unsur-unsur serta
fungsi-fungsi teknik vokal dalam
Pelaksanaan tindakan bernyanyi. Yaitu pernapasan,
pelatihan teknik vocal untuk artikulasi, intonasi, phrasering,
meningkatkan kemampuan bernyanyi dan ekspresi. Pada pertemuan
siswa adalah melaksanakan yang pertama pelatih lebih menekan
telah direncanakan sesuai dengan pada materi pernapasan serta
skenario pelatihan. Pelaksanaan intonasi.
pelatihan siklus I dilaksanaan satu c. Selanjutnya pelatih mengajak
pertemuan ini selama 1 x 120 menit, siswa(i) untuk melakukan proses
yakni pada hari kamis, 7 februari pemanasan suara (Vocalizing).
2019 yang dimulai pada pukul 15:00. Kegiatan ini dilakukan sangat
Sebelum memulai proses pelatihan, penting karena hasil dari
peneliti mengucapkan salam kepada pemanasan suara akan
siswa(i).Setelah itu peneliti memulai memberikan keluwesan pada pita
proses pelatihan teknik vocal sesuai suara pada saat bernyanyi, dengan
dengan langkah-langkah pelatihan. tujuan ketika bernyanyi pita suara
Berikut langkah-langkahnya : tidak kaget serta beberapa organ
a. Pada pertemuan pertama pukul yang berperan saat bernyanyi
15.00 WIB, peneliti bersama seperti mulut, tenggorokan lidah
observer memasuki ruang latihan,
kemudian mengajak siswa(i)
menjadi lebih luwes maka mulut selama 8 detik. Ketika
diperlukan latihan ringan. mendesis selama 8 ketuk telah
d. Setelah melakukan vocalizing dilakukan selanjutnya jumlah
peneliti mengamplikasikan teori ketukannya ditambah
mengenai teknik pernafasan dan sebanyak 4 ketuk. Ini melatih
intonasi kepada siswa. Dalam pernapasan siswa(i) agar
tahap ini, peneliti melakukan nafasnya lebih panjang. Dan
pelatihan olah nafas dan olah bagaimana siswa(i)
ketepatan nada kepada siswa mengontrol nafasnya agar
setelah vocalizing, adapun tidak cepat habis. Dilakukan
tahapannya sebagai berikut : secara berulang-ulang.
1) Siswa diharapkan dapat 4) Setelah melakukan olah nafas,
membedakan jenis pernafasan selanjutnya pelatih
yang digunakan dalam memberikan pelatihan olah
bernyanyi. Pernapasan ada 3 ketepatan nada. Latihan yang
jenis yaitu pernapasan dada, paling sederhana yaitu
pernapasan perut dan membunyikan tangga nada.
pernapasan diafragma.
Namun dalam bernyanyi 5) Setelah mengucapkan tangga
pernafasan yang baik di nada, selanjutnya
gunakan adalah pernafasan memberikan latihan ketepatan
diagfragma, karna udara yang nada dengan nada interval.
masuk kedalam paru-paru 6) Selanjutnya pelati
dapat terisi penuh terjadi membagikan partitur lagu “
karena ruangan diperluas Rayuan Pulau kelapa”, yang
dengan menegangnya sekat digunakan untuk menerapkan
rongga badan sehingga hasil pelatihan teknik vokal
membuat napas lebih panjang dan kemudian menyanyikan
dan kuat. sebagian lagu secara
2) Selanjutnya pelatih berulang-ulang dengan
memberikan olah nafas menggunakan solmisasi agar
dengan melakukan menarik intonasi saat menyanyikan
nafas sedalam-dalamnya dan lagu ini sesuai dengan partitur
tahan selama 8 ketuk, biarkan lagu.
perut mengembung. Selama 8
ketuk, keluarkan nafas pada e. Selanjutnya pelatih mengevaluasi
perut, dan perut akan terasa dari hasil latihan siswa(i) yang
lebih keras. Dilakukan secara tergabung dalam ekstrakulikuler
berulang ulang. ini, serta menyampaikan materi
3) Kemudian pelatih pada pertemuan selanjutnya.
memberikan olah nafas yang Kemudian pelatih mengucapkan
lainnya, dengan melakukan salam lalu meninggalkan ruangan.
tarik nafas kemudian Pertemuan II
keluarkan nafas secara 1. Perencanaan
perlahan dengan cara
mendesis atau : SSSSS” lewat Setelah pertemuan I berlalu,
peneliti kembali untuk melakukan
pertemuan II untuk siklus I. Pada kembali meningatkan tujuan
pertemuan ini materi yang diajarkan pelatihan yang ingin dicapai yakni
yakni materi teknik vokal artikulasi tujuan mempelajari teknik vokal.
dan phrasering. Sebelum Kemudian setelah peneliti
melaksanakan pelatihan, Sebelumnya memberikan pemahaman tentang
kembali peneliti mempersiapkan tujuan pelatihan. Pelatih
segala keperluan untuk memberikan juga tentang
mengoptimalkan pelatihan dengan motivasi dalam bernyanyi kepada
maksimal agar hasil yang diperoleh siswa agar kiranya siswa dapat
juga lebih baik dari pertemuan memberikan hasil latihan yang
sebelumnya. baik dan bermakna.
Sebelum proses belajar b. Setelah menjelaskan tujuan
dimulai peneliti juga mempersiapkan atau indikator pelatihan yang
beberapa hal diantaranya yakni, harus dicapai, pelatih kembali
mempersiapkan bahan ajar dan memberikan perkenalan
lembar observasi untuk di diberikan materi kepada siswa(i)
kepada observer untuk mengamati mengenai teknik bernyanyi.
perkembangan latihan siswa(i) di Pada pertemuan kedua pelatih
pertemuan kedua ini. lebih menekan pada materi
2. Pelaksanaan tindakan artikulasi dan phrasering.
Selanjutnya, pelatih
Pelaksanaan tindakan memberikan contoh beberapa
pelatihan teknik vocal untuk teknik vokal seperti; artikulasi
meningkatkan kemampuan bernyanyi dan prhasering. kemudian
siswa adalah melaksanakan yang siswa(i) yang tergabung
telah direncanakan sesuai dengan dalam ektrakulikuler ini
skenario pelatihan. Pelaksanaan menirukan/ mempraktikkan
pelatihan siklus I dilaksanaan satu secara langsung teknik-teknik
pertemuan ini selama 1 x 120 menit, vokal tersebut.
yakni pada hari jumat, 8 februari 2019 c. Selanjutnya pelatih mengajak
yang dimulai pada pukul 15:00. siswa(i) untuk melakukan
Sebelum memulai proses pelatihan, proses pemanasan suara
peneliti mengucapkan salam kepada (Vocalizing). Kegiatan ini
siswa(i). Setelah itu peneliti memulai dilakukan sangat penting
proses pelatihan teknik vocal sesuai karena hasil dari pemanasan
dengan langkah-langkah pelatihan. suara akan memberikan
Berikut langkah-langkahnya : keluwesan pada pita suara
a. Pada pertemuan kedua pukul pada saat bernyanyi, dengan
15.00 WIB, peneliti bersama tujuan ketika bernyanyi pita
observer memasuki ruang latihan, suara tidak kaget serta
kemudian mengajak siswa(i) beberapa organ yang berperan
untuk memulai pelatihan. Pada saat bernyanyi seperti mulut,
penelitian ini, peneliti bertindak tenggorokan lidah menjadi
sebagai pelatih. Pelatih lebih luwes maka diperlukan
mengucapkan salam dan berdoa. latihan ringan.. Vocalizing
Setelah semua anggota siap yang diberikan oleh pelatih
mengikuti pembelajaran, pelatih
cukup dengan hammim: meninggalkan ruang latihan,
Melakukan hammim pelatih mengucapkan salam.
sebanyak 8 ketuk.
d. Setelah melakukan vocalizing Pertemuan III
peneliti memberikan teori 1. Perencanaan
mengenai artikulasi dan Setelah pertemuan II, peneliti
phrasering kepada siswa. kembali untuk melakukan pertemuan
Tujuan dari pelatihan ini agar III untuk siklus I. Pada pertemuan ini
siswa mampu bernyanyi materi yang telah diajarkan diulang
dengan mengucapkan syair mulai dari pertemuan I sampai
(huruf Vokal) dalam lagu pertemuan II. Sebelum melaksanakan
dengan baik dan benar. Dalam pelatihan, Sebelumnya kembali
tahap ini, peneliti melakukan peneliti mempersiapkan segala
pelatihan olah pengucapan keperluan untuk mengoptimalkan
dan pemenggalan kata kepada pelatihan dengan maksimal agar hasil
siswa setelah vocalizing. yang diperoleh juga lebih baik dari
e. Setelah itu pelatih pertemuan sebelumnya.
mengaplikasikan langsung 2. Pelaksanaan tindakan
phrasering lagu “Rayuan
Pulau Kelapa”. Kemudian Pelaksanaan tindakan
siswa mempraktikannya. pelatihan teknik vocal untuk
f. Selanjutnya, pelatih juga meningkatkan kemampuan bernyanyi
memberikan latihan ekspresi siswa adalah melaksanakan yang
atau penjiwaan lagu. Dimana telah direncanakan sesuai dengan
siswa(i) yang tergabung skenario pelatihan. Pelaksanaan
dalam ekstrakulikuler ini pelatihan siklus I dilaksanaan satu
harus memahami makna atau pertemuan ini selama 1 x 120 menit,
isi dari lagu “Rayuan Pulau yakni pada hari jumat, 9 februari 2019
Kelapa” Pelatih memberikan yang dimulai pada pukul 15:00. Pada
contoh penjiwaan pada lagu pertemuan III ini dilakukan tes akhir
tersebut, kemudian siswa(i) siklus. Tes ini diadakan untuk
mempraktikannya langsung. mengetahui kemampuan bernyanyi
g. Selanjutnya pelatih anggota paduan suara dengan
mengevaluasi dari hasil menggunakan teknik vokal yang
latihan siswa(i) yang benar. Peneliti memulai proses
tergabung dalam pelatihan teknik vocal sesuai dengan
ekstrakulikuler ini. langkah-langkah pelatihan. Berikut
h. Kemudian pelatih juga langkah-langkahnya :
memberitahukan kepada a. Sebelum dilakukan tes akhir
siswa(i) untuk membawa siklus I, pelatih membuka
pulang partitur lagu, untuk pembelajaran dengan
dihafalkan. Dan mengucapkan salam dan doa.
menyampaikan bahwa b. Selanjutnya pelatih memberikan
pertemuan selanjutnya akan vocalizing kepada siswa(i).
dilakukan tes. Sebelum Melakukan hammim , dan
mengucapkan kata ma.
c. Setelah itu, pelatih mengajak diambil oleh peneliti dalam mengatasi
siswa(i) untuk menirukan teknik masalah tersebut adalah melakukan
vokal yang dicontohkan dan kegiatan siklus II. Kegiatan siklus II
dilakukan secara berulang-ulang. ini merupakan perbaikan dari refleksi
siklus I. kekurangan dan kendala
d. Kemudian menjelaskan dinamika siswa pada siklus I dijadikan
yang terdapat pada lagu “Rayuan gambaran untuk pelatihan tindakan
Pulau Kelapa” serta pada siklus II.
mencontohkan dan langsung a. Siklus II
ditirukan oleh siswa(i) serta Siklus II merupakan tindakan
menjelaskan lanjutan dari siklus I. Tindakan siklus
ekspresi/penghayatan yang II ini dilaksanakan sebagai upaya
terdapat dalam lagu tersebut. Lalu untuk memperbaiki kendala-kendala
siswa mempraktikkanya yang muncul pada siklus I.
e. Sebelum melaksanakan tes akhir, Pelaksanaan penelitian tindakan pada
pelatih menjelaskan kriteria siklus II meliputi perencanaan,
penilaian teknik vokal.Dan pelaksanaan tindakan dan observasi,
kemudian melaksanakan tes akhir serta refleksi. Berikut ini pelaksanaan
siklus I. siklus II :
f. Setelah melakukan tes, peneliti Pertemuan I
mengucapkan salam dan 1. Perencanaan
meninggalkan ruangan.
Pada tahap perencanaan siklus
II, kegiatan penelitian secara umum
b. Refleksi
sama dengan perencanaan pada siklus
Kegiatan pelatihan yang terjadi I, walaupun terdapat beberapa
pada siklus I sesuai dengan apa yang tambahan kegiatan berdasarkan hasil
telah direncanakan oleh peneliti refleksi dari siklus I. Dalam
sebelumnya. Setelah diterapkannya mempersiapkan proses pelatihan ini,
pelatihan teknik vokal untuk peneliti terlebih dahulu
meningkatkan kemapuan bernyanyi mempersiapkan bahan ajar. Bahan
siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler ajar digunakan sama dengan matari
paduan suara, siswa(i) yang telah yang diberikan pada siklus I. dan
tergabung dalam ekstrakulikuler ini memberikan perhatian yang khusus
telah menunjukkan sikap antusias kepada siswa(i), dengan cara
dalam mengikuti proses pelatihan mengajarkan secara lebih fokus pada
khususnya materi vokal. Namun teknik-teknik vokal yang belum
selama proses pelatihan dan setelah dikuasai, sesuai dengan hasil refleksi
dilakukan tes untuk siklus I masih siklus 1.
banyak siswa(i) yang masih kurang Selain menyusun itu, peneliti
mampu menerapkan materi yang juga mempersiapkan instrumen
telah diberikan pelatih ketika penelitian berupa lembar observasi
bernyanyi. Masih banyak siswa(i) yang akan diisi oleh observer. Selain
belum mencapai indikator penilaian mempersiapkan lembar observasi.
dan masih ada pula siswa ketika 2. Pelaksanaan Tindakan
bernyanyi suaranya begitu menonjol
daripada yang lain. Solusi yang
Pelaksanaan tindakan fungsi-fungsi teknik vokal dalam
pelatihan teknik vocal untuk bernyanyi. Yaitu pernapasan,
meningkatkan kemampuan bernyanyi artikulasi, intonasi, phrasering,
siswa adalah melaksanakan yang dan ekspresi. Pada pertemuan
telah direncanakan sesuai dengan pertama pelatih lebih menekan
skenario pelatihan. Pelaksanaan pada materi pernapasan serta
pelatihan siklus II dilaksanaan satu intonasi. Selanjutnya, pelatih
pertemuan ini selama 1 x 120 menit, memberikan contoh beberapa
yakni pada hari jumat, 14 februari teknik vokal seperti; pernapasan
2019 yang dimulai pada pukul 15:00. dan intonasi, kemudian siswa(i)
Sebelum memulai proses pelatihan, yang tergabung dalam
peneliti mengucapkan salam kepada ektrakulikuler ini menirukan/
siswa(i). Setelah itu peneliti memulai mempraktikkan secara langsung
proses pelatihan teknik vocal sesuai teknik-teknik vokal tersebut.
dengan langkah-langkah pelatihan. c. Selanjutnya pelatih mengajak
Berikut langkah-langkahnya : siswa(i) untuk melakukan proses
a. Pada pertemuan pertama pukul pemanasan suara (Vocalizing).
15.00 WIB, peneliti bersama Kegiatan ini dilakukan sangat
observer memasuki ruang latihan, penting karena hasil dari
kemudian kembali mengajak pemanasan suara akan
siswa(i) untuk memulai pelatihan. memberikan keluwesan pada pita
Pada penelitian ini, peneliti suara pada saat bernyanyi, dengan
bertindak sebagai pelatih. Pelatih tujuan ketika bernyanyi pita suara
mengucapkan salam dan berdoa. tidak kaget serta beberapa organ
Setelah semua anggota siap yang berperan saat bernyanyi
mengikuti pembelajaran, pelatih seperti mulut, tenggorokan lidah
menyampaikan tujuan pelatihan menjadi lebih luwes maka
yang ingin dicapai yakni tujuan diperlukan latihan ringan.
mempelajari teknik vokal. d. Setelah melakukan vocalizing
Kemudian setelah peneliti peneliti memeberikan materi
memberikan pemahaman tentang tentang teknik vokal kepada
tujuan pelatihan. Pelatih siswa. Dalam tahap ini, peneliti
memberikan juga tentang melakukan pelatihan teknik vokal
motivasi dalam bernyanyi kepada secara keseluruhan sesuai dari
siswa agar kiranya siswa dapat hasil refleksi siklus I. yaitu
memberikan hasil latihan yang pernapasan, intonasi, artikulasi,
baik dan bermakna. phrasering.
b. Setelah menjelaskan tujuan atau e. Kemudian siswa mempraktikkan
indikator pelatihan yang harus dan mengamplikasikannya pada
dicapai, pelatih memberikan lagu Rayuan Pulau Kelapa secara
perkenalan materi kepada siswa(i) bersama-sama.
mengenai teknik bernyanyi. f. Setelah itu pelatih mengevaluasi
Pelatih menejelaskan materi dari hasil latihan pada pertemuan
terkait dengan cara bernyanyi pada hari ini.
dengan baik dalam hal teknik
vocal yaitu unsur-unsur serta Pertemuan II
1. Perencanaan
Setelah pertemuan I berlalu, Setelah semua anggota siap
peneliti kembali untuk melakukan mengikuti pembelajaran, pelatih
pertemuan II untuk siklus II. Pada kembali meningatkan tujuan
pertemuan ini materi yang diajarkan pelatihan yang ingin dicapai yakni
yakni mengaplikasikan teknik vokal tujuan mempelajari teknik vokal.
yang telah dijelaskan pada pertemuan Kemudian setelah peneliti
sebelumnya. Sebelum melaksanakan memberikan pemahaman tentang
pelatihan, Sebelumnya kembali tujuan pelatihan. Pelatih
peneliti mempersiapkan segala memberikan juga tentang
keperluan untuk mengoptimalkan motivasi dalam bernyanyi kepada
pelatihan dengan maksimal agar hasil siswa agar kiranya siswa dapat
yang diperoleh juga lebih baik dari memberikan hasil latihan yang
pertemuan sebelumnya. baik dan bermakna.
Sebelum proses belajar b. Setelah menjelaskan tujuan atau
dimulai peneliti juga mempersiapkan indikator pelatihan yang harus
beberapa hal diantaranya yakni, dicapai, pelatih kembali
mempersiapkan bahan ajar dan memberikan perkenalan materi
lembar observasi untuk di diberikan kepada siswa(i) mengenai teknik
kepada observer untuk mengamati bernyanyi.. Pada pertemuan
perkembangan latihan siswa(i) di kedua pelatih akan
pertemuan kedua ini. mengaplikasikan teknik vokal
2. Pelaksanaan tindakan yang telah dijelaskan pada
Pelaksanaan tindakan pertemuan sebelumnya yaitu
pelatihan teknik vocal untuk pernapasan, intonasi, artikulasi,
meningkatkan kemampuan bernyanyi phrasering dan ekspresi.
siswa adalah melaksanakan yang c. Selanjutnya pelatih mengajak
telah direncanakan sesuai dengan siswa(i) untuk melakukan proses
skenario pelatihan. Pelaksanaan pemanasan suara (Vocalizing).
pelatihan siklus II dilaksanaan satu Kegiatan ini dilakukan sangat
pertemuan ini selama 1 x 120 menit, penting karena hasil dari
yakni pada hari jumat, 15 februari pemanasan suara akan
2019 yang dimulai pada pukul 15:00. memberikan keluwesan pada pita
Sebelum memulai proses pelatihan, suara pada saat bernyanyi, dengan
peneliti mengucapkan salam kepada tujuan ketika bernyanyi pita suara
siswa(i). Setelah itu peneliti memulai tidak kaget serta beberapa organ
proses pelatihan teknik vocal sesuai yang berperan saat bernyanyi
dengan langkah-langkah pelatihan. seperti mulut, tenggorokan lidah
Berikut langkah-langkahnya : menjadi lebih luwes maka
a. Pada pertemuan kedua pukul diperlukan latihan ringan.
15.00 WIB, peneliti bersama d. Setelah melakukan vocalizing
observer memasuki ruang latihan, peneliti mengajak siswa
kemudian mengajak siswa(i) menyanyikan lagu “Rayuan Pulau
untuk memulai pelatihan. Pada Kelapa” secara unisono.
penelitian ini, peneliti bertindak Kemudian observer melakukan
sebagai pelatih. Pelatih observasi kepada siswa.
mengucapkan salam dan berdoa.
e. Setelah itu peneliti mengoreksi telah direncanakan sesuai dengan
bagian bagian yang salah sesuai skenario pelatihan. Pelaksanaan
hasil refleksi siklus I dan pelatihan siklus II dilaksanaan satu
kesalahan pada saat latihan pertemuan ini selama 1 x 120 menit,
berlangsung. Kemudian peeneliti yakni pada hari jumat, 14 februari
memberikan contoh yang benar, 2019 yang dimulai pada pukul 15:00.
dan siswa mempraktikkannya Pada pertemuan III ini dilakukan tes
secara berulang-ulang hingga akhir siklus. Tes ini diadakan untuk
siswa bisa melakukannya dengan mengetahui kemampuan bernyanyi
benar sesuai partitur lagu. Siswa anggota paduan suara dengan
mempraktikkanya secara menggunakan teknik vokal yang
perkelompok. Setelah itu, benar. Peneliti memulai proses
kembali dilakukan bersama-sama. pelatihan teknik vocal sesuai dengan
f. Selanjutnya pelatih mengevaluasi langkah-langkah pelatihan. Berikut
dari hasil latihan siswa(i) yang langkah-langkahnya :
tergabung dalam ekstrakulikuler a. Sebelum dilakukan tes akhir
ini. siklus II, pelatih membuka
g. Kemudian pelatih juga pembelajaran dengan
memberitahukan kepada siswa(i) mengucapkan salam dan doa.
untuk membawa pulang partitur b. Selanjutnya pelatih memberikan
lagu, untuk dihafalkan. Dan vocalizing kepada siswa(i).
menyampaikan bahwa pertemuan c. Setelah itu, pelatih mengajak
selanjutnya akan dilakukan tes. siswa(i) untuk menirukan teknik
Sebelum meninggalkan ruang vokal yang dicontohkan dan
latihan, pelatih mengucapkan dilakukan secara berulang-ulang.
salam. d. Kemudian menjelaskan dinamik
yang terdapat pada lagu “Rayuan
Pertemuan III Pulau Kelapa” serta
1. Perencanaan mencontohkan dan langsung
Setelah pertemuan II, peneliti ditirukan oleh siswa(i).
kembali untuk melakukan pertemuan e. Selanjutnya siswa(i) yang
III untuk siklus II. Pada pertemuan ini tergabung dalam ekstrakulikuler
materi yang telah diajarkan diulang ini menyanyikan lagu rayuan
mulai dari pertemuan I sampai pulau kelapa.
pertemuan II. Sebelum melaksanakan f. Sebelum melaksanakan tes akhir,
pelatihan, Sebelumnya kembali pelatih menjelaskan kriteria
peneliti mempersiapkan segala penilaian teknik vokal.Dan
keperluan untuk mengoptimalkan kemudian melaksanakan tes akhir
pelatihan dengan maksimal agar hasil siklus II.
yang diperoleh juga lebih baik dari g. Setelah melakukan tes, peneliti
pertemuan sebelumnya. mengucapkan salam dan
2. Pelaksanaan tindakan meninggalkan ruangan.
Pelaksanaan tindakan
pelatihan teknik vocal untuk b. Refleksi
meningkatkan kemampuan bernyanyi Proses pelatihan yang di lakukan pada
siswa adalah melaksanakan yang siklus 2 merupakan tindakan
perbaikan disiklus 1. Pada siklus 1 Teknik pernafasan siswa ketika
masih terdapat permasalahan yang bernyanyi masih sangatlah kurang.
dialami siswa dan dilakukan Siswa belum mampu mengolah atau
perbaikan pada siklus 2. Setelah mengontrol nafas dengan stabil, dan
dilakukan proses latihan di siklus 2 nafasnya masih pendek sehingga
ternyata kemampuan bernyanyi siswa cepat habis. Indikator pernafasan ini
dalam berpaduan suara mengalami siswa(i) masih mendapatkan
peningkatan, siswa mampu mencapai penilaian dengan kategori kurang.
kategori Baik, yakni perkembangan
siswa dalam menerapkan teknik yang
dilakukan dalam menyanyikan lagu 2) Intonasi
Rayuan Pulau Kelapa, secara Siswa(i) ketika menyanyikan lagu
artikulasi siswa sudah mampu rayuan pulau kelapa masih ada
menyebutkan huruf vocal dengan beberapa yang belum menguasai
baik dan benar dari awal hingga akhir lagu. Untuk indikator intonasi
lagu, kemudian pada pernafasan siswa(i) masih mendapatkan nilai
siswa yang termasuk dalam kategori dengan kategori kurang. Hal ini
cukup, sudah mampu dikarenakan hampir semua siswa
mengaplikasikan materi ajar yakni dibagian C atau bagian refrain belum
pernafasan yang sesuai dengan part mampu menyanyikan lagu sesuai
lagu dan penempatan not pada dengan partitur lagu. Seperti pada
pengambilan nafas namun masih kata “subur”, “pulau melati pujaan”,
menggunakan pernafasan dada. dan “raja klana”.
Untuk kemudian pada intonasi, siswa 3) Artikulasi
kategori baik telah mampu Ketika bernyanyi siswa cukup
menerapkan teknik pada lagu dari mampu menyanyikan lagu rayuan
awal klimaks hingga akhir, dengan pulau kelapa dengan artikulasi yang
baik. Sesuai dengan penempatan nada jelas. Namun pada bagian A lagu
pada partitur yang diberikan. Pada siswa tidak menyanyikan sesuai lirik
interpretasi siswa sudah mampu pada lagu. Yaitu “tanah tumpah darah
menyanyikan lagu dengan penghayan ku “. Hal inilah yang menyebabkan
yang baik, serta mimik yang sesuai siswa(i) ini mendaptkan penilaian
dengan isi pada lagu. Perilaku siswa dengan kategori cukup.
juga menjadi lebih baik dibanding 4) Phrasering
saat proses latihan di siklus. Siswa kurang mampu menyanyikan
lagu sesuai dengan frase yang benar.
3. Hasil Pelatihan Teknik Vokal Hal ini dikarenakan nafas siswa
Untuk Meningkatkan masih pendek jadi ketika mengambil
Kemampuan Bernyanyi Siswa nafas tidak sesuai dengan frase
Dalam Kegiatan selanjutnya. Hal ini diperlukan
Ekstrakulikuler latihan yang lebih lagi agar bisa
menyanyikan lagu sesuai dengan
a. Siklus I frase yang benar.

b. Siklus II
1) Pernapasan
1) Pernapasan pelatihan teknik vokal untuk
Teknik pernafasan siswa ketika meningkatkan kemampuan bernyanyi
bernyanyi sudah mampu mengolah siswa. Seperti yang sudah dibahas
nafas dengan baik. Sehingga sebelumnya bahwa permasalahan
nafasnya stabil dan tidak mudah dalam penelitian ini adalah rendahnya
habis. Namun, siswa(i) masih pengetahuan teknik vokal siswa
menggunakan pernafasan diafragma dalam bernyanyi yang masih kurang.
sehingga indikator pernafasan ini Oleh karena itu diperlukan strategi
siswa(i) mendapatkan nilai dengan pembelajaran yang tepat untuk
kategori cukup. memecahkan masalah tersebut.
2) Intonasi Strategi yang tepat adalah dengan
Siswa(i) ketika menyanyikan lagu melakukan pelatihan teknik vokal.
rayuan pulau kelapa setelah dilakukan Proses pelatihan bernyanyi
siklus II sudah mampu menguasai khususnya paduan suara sangat perlu
lagu. Untuk indikator intonasi dilakukan, karena kemampuan
siswa(i) sudah mendapatkan nilai manusia untuk menyerap ilmu dan
dengan kategori baik. Karena siswa(i) keterampilan sangat terbatas,
menyanyikan lagu sudah sesuai notasi sehingga tidak mungkin dapat
lagu pada partitur, terutama pada menyerap sekaligus berbagai macam
bagian refrain. ilmu dan keterampilan tersebut.
3) Artikulasi Pelatihan paduan suara bertujuan
Artikulasi mereka sudah baik. untuk menguasai secara mendalam
Mereka sudah mampu mengucapkan berbagai bentuk teknik menyanyi,
setiap kata dalam lagu dengan jelas penguasaan dan pengendalian situasi
sehingga dapat dimengerti, dan dan kondisi yang mungkin akan di
terdengar jelas.Terutama pada bagian temui di atas panggung (Ruddy, 2008
A lagu, siswa(i) mendapatkan nilai : 33).
dengan indikator baik.
4) Phrasering 2. Hasil Pelatihan Teknik Vokal
Siswa sudah mampu Untuk Meningkatkan
menyanyikan lagu sesuai dengan Kemampuan Bernyanyi Pada
frase yang benar. Hal ini dikarenakan Siswa
siswa mengolah nafasnya dengan Pelatihan teknik vokal yang
baik. Dan setelah dilakukan latihan diterapkan untuk meningkatkan
nafas siswa pun tidak mudah habis kemampuan bernyanyi siswa dapat
dan nafasnya panjang. Di teknik ini dikatakan berhasil meningkat dengan
siswa mendapatkan nilai dengan baik. Pelatihan teknik vokal ini
kategori baik. diawali dengan melihat kondisi di
prasiklus dimana kondisi prasiklus ini
B. Pembahasan menggambarkan keadaan siswa
1. Proses Pelatihan Teknik Vokal sebelum diterapkannya pelatihan
Untuk Meningkatkan teknik vokal. Dari kondisi prasiklus
Kemampuan Bernyanyi Pada ini kemudian diketahui kemampuan
Siswa teknik vokal siswa(i) yang tergabung
Pembahasan dalam skripsi ini dalam ekstrakulikuler sangat kurang.
meliputi pembahasan tentang Pada saat proses pelatihan
berlangsung banyak siswa yang rongga badan sehingga membuat
belum mampu bernyanyi dengan napas lebih panjang dan kuat (Pusat
teknik vokal yang baik sehinggah Musik Liturgi, 2011 : 9). Pemberian
menjadikan lagu yang dinyanyikan pelatihan aspek intonasi yaitu dengan
terdengar kurang menyenangkan. berlatih tangga nada dan interval
Beberapa aspek pada teknik vocal nada.
yang bermasalah Seperti pernapasan, Pada saat melakukan
intonasi, artikulasi, phrasering dan pelatihan ini kebanyakan siswa(i)
ekspesi sangat perlu untuk dibenahi. tidak mampu mencapai nada tinggi,
Pelatihan vokal pada siklus I, belum mampu mengucapkan nada
pada siklus ini peneliti mengamati yang sama serta dari nada rendah ke
kemampuan siswa pada saat nada yang tinggi. Hal ini yang
diberikan pelatihan vokal serta pada menyebabkan ketika menyanyikan
saat siswa mengaplikasikan materi lagu Rayuan Pulau Kelapa masih
yang telah diberikan dengan banyak siswa bernyanyi tidak sesuai
menyanyikan lagu “Rayuan Pulau dengan not yang ada pada partitur
Kelapa” sangat terlihat jelas beberapa lagu. Begitu pun dengan aspek
aspek lagu masih perlu dibenahi artikulasi, phrasering dan ekspresi,
walaupun telah mengalami sedikit dalam bernyanyi artikulasi atau
peningkatan setelah dilakukannya pengucapan haruslah jelas agar pesan
pelatihan teknik vokal ini. Aspek dari lagu yang dibawakan dapat
pada teknik vokal yaitu pernapasan, tersampaikan. Pengucapan dan huruf
intonasi, artikulasi, phrasering, dan konsonan tentu sangat membantu
ekspresi, yang telah diberikan pelatih untuk penyempurnaan artikulasi/diksi
kepada siswa(i) pada saat pelatihan dalam paduan suara (Pusat Musik
berlangsung banyak kendala dan Liturgi, 2011 : 56). Namun yang
kekurangan yang dialami siswa(i). terjadi pada saat proses pelatihan
Pada saat pelatihan pernapasan yaitu sebagian siswa belum mampu
menahan napas selama 8 ketuk dan mengucapkan huruf vokal dan
mengeluarkan napas dengan konsonan di beberapa bagian pada
mendesis kebanyakan siswa(i) lagu. Aspek phrasering sangat jelas
memiliki pernapasan yang pendek siswa(i) kurang mampu
dan belum mampu mengontrolnya melakukannya dengan baik,
sehingga membuatnya tidak stabil dikarenakan napas siswa yang masih
serta cepat habis. Begitupun dengan pendek dan cepat habis sehingga pada
halnya ketika siswa(i) bernyanyi saat menyanyikan lagu Rayuan Pulau
menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa tidak sesuai dengan teknik
Kelapa. Hal ini menyebabkan phrasering yang tepat. Kesalahan
siswa(i) tidak menggunakan phrasering dapat berakibat fatal
pernapasan diafragma. Pernapasan terhadap penyampaian pesan dalam
diafragma merupakan pernapasan lagu yang dibawakan (Pusat Musik
yang paling baik digunakan dalam Liturgi, 2001 : 70). Pada aspek
kegiatan bernyanyi karena udara yang ekspresi siswa(i) juga belum mampu
masuk ke dalam paru-paru dapat terisi melakukan teknik ini dengan baik dan
penuh tanpa terjepit karena ruangan benar. Kebanyakan siswa masih
diperluas dengan menegangnya sekat bernyanyi dengan muka yang datar
dan flat, hal ini disebabkan karena baik karena adanya latihan teknik
siswa belum menguasai isi dari pada vokal yang signifikan.
lagu tersebut. Ketika penyanyi sudah
Bernyanyi dengan baik dapat menemukan teknik vokal yang baik
dipelajari oleh setiap orang bahkan dalam meningkatkan kemampuannya
orang yang merasa tidak mampu bernyanyinya, maka secara tanpa
sekalipun. Menyanyi hendaknya sengaja dapat mempengaruhi cara
selalu dilakukan dalam keadaan atau memproduksi suaranya sendiri
situasi yang menyenangkan dan sehinggah pada prosesnya dapat terus
nantinya tidak menjadikan siswa meningkat seiring sebanding dengan
merasa takut belajar teknik vokal. waktu latihannya. Pada dasarnya
Bernyanyi hendaknya tetap dilakukan teknik vokal sebagai sarana untuk
dalam suasana yang menyenangkan meningkatkan kemampuan
dan tidak menjadikan beban bagi bernyanyi, mampu mengubah sesuatu
siswa, terlebih lagi dalam kegiatan yang sebelumnya tidak ada sama
menyanyi nantinya diharapkan sekali menjadi ada. Sehingga sangat
tujuannya dapat membuat siswa jelas bahwa dalam meningkatkan
menjadi segar (Yonathan, 2013 : 5). kemampuan bernyanyi siswa
Belajar dari pendapat yonathan maka pelatihan teknik vokal sangat menjadi
peneliti melanjutkan pelatihan ke suatu bagian yang sangat vital.
siklus II dengan memberikan Sekalipun berdasarkan hasil
beberapa inovasi dalam penelitian peningkatan terjadi secara
pelaksanaannya, baik dari segi materi perlahan mengikuti proses yang
maupun membangun suasana yang dilalui. Maka dari itu pelatihan teknik
lebih akrab dan menyenangkan. vokal untuk meningkatkan
Pelaksanaan pelatihan teknik kemampuan bernyanyi siswa dalam
vokal pada siklus II sudah sangat kegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri
mengalami banyak peningkatan 13 Bone dapat dikatakan berhasil.
terutama pada pernafasan dan
intonasi dimana pada saat pelaksaan
di siklus 1 masih sangat minim dan
beberapa part pada lagu berbunyi fals. BAB V
Adapun aspek lain seperti artikulasi, KESIMPULAN DAN SARAN
prhasering dan ekspresi sudah
terimplementasi dengan baik pula. A. Kesimpulan
Pada pelaksanaan pelatihan Berdasarkan hasil yang
teknik vokal ini sangat jelas bahwa diperoleh selama melakukan
dapat memberikan dampak signifikan penelitian tentang pelatihan teknik
bagi para penyanyinya, sesuai vokal untuk meningkatkan
pendapat Pramayudha bahwa kemampuan bernyanyi siswa dalam
Peningkatan teknik vokal, pada kegiatan ekstrakulikuler paduan suara
dasarnya sulit dilakukan, apabila SMA 13 BONE, maka peneliti dapat
tidak dilatih, diasah dan dicoba secara menyimpulkan bahwa :
teratur (Pramayudha, 2010:65). Pada 1. Pelatihan teknik vokal untuk
intinya peningkatan kemampuan meningkatkan kemampuan
bernyanyi dapat meningkat dengan bernyanyi pada siswa dalam
kegiatan ekstrakurikuler paduan
suara SMA Negeri 13 bone siklus II sehinggah lagu terdengar
dilakukan dalam 2 siklus. enak untuk didengarkan.
Masing-masing siklus terbagi Selanjutnya bagian intonasi lagu
dalam beberapa tahapan : pada siklus I ada beberpa part
perencenaan, pelaksanaan, pada lagu ”rayuan pulau kelapa”
evaluasi dan refleksi. Pada mengalami kegagalan dalam
pelatihan teknik vokal peneliti mencapai ketepatan nadanya
memberikan penjelasan kepada sehingga terdengar asing ditelinga
siswa tentang teknik vokal namun pada siklus II bagian-
kemudian mengaplikasikannya bagian lagu yang tadinya menjadi
pada lagu ”Rayuan Pulau masalah sudah mengalami
Kelapa”. Pelatihan teknik vokal perubahan dengan ketepatan nada
untuk meningkatkan kemampuan yang mengesankan. Aspek
bernyanyi bekerja efektif dan selanjutnya yakni artikulasi pada
mudah diterima oleh siswa, bagian artikulasi para penyanyi
sehinggah jika tidak terlalu buruk dalam
pengaplikasiannya dilakukan mengucapkan diksi pada lagu
pada kegiatan ekstrakulikuler ”rayuan pulau kelapa” ini oleh
paduan suara siswa dapat karena itu peningkatan dari siklus
menemukan jalan yang baik untuk I ke siklus II terkesan normal
belajar tentang bernyanyi itu tanpa begitu banyak hambatan.
sendiri. Phrasering adalah aspek
2. Hasil penelitian menunjukkan berikutnya yang juga
bahwa pada siklus I dan siklus II memperlihatkan peningkatan dari
diperoleh hasil peningkatkan pada siklus I ke siklus II dan yang
seluruh aspek penilaian yakni terakhir adalah ekspresi pada
pernafasan, intonasi, artikulasi, bagian ini mengalami pula
phrasering dan ekspresi. Hasil peningkatan yang signifikan
tersebut dibuktikan dari penilaian dimana awal siklus I siswa
yang ditulis secara deskripsi dari bernyanyi dengan wajah yang
peningkatan kemampuan datar atau belum mampu
bernyanyi melalui teknik vokal mengekspresikan jiwa lagunya
pada kegiatan prasiklus yakni meningkat pada siklus II dengan
sebelum melakukan pelatihan dan kategori baik.
kemudian pelaksanaan siklus I
dan siklus II memperlihatkan
hasil peningkatan yang cukup B. Saran
mengesankan. Tolok ukur Telah terbuktinya pelatihan
peningkatan kemampuan teknik vokal untuk meningkatakan
bernyanyi pada penelitian ini kemampuan bernyanyi siswa, maka
yakni terdiri dari pernapasan kami sarankan hal-hal sebagai
dimana pada siklus I siswa belum berikut:
mampu mengolah pernapasan 1. Kegiatan ekstrakulikuler yang
dengan baik sehingga melibatkan bakat siswa
mempengaruhi estetika lagu seharusnya ditangani oleh pihak
namun kemudian meningkat pada yang (professional) yakni
mengetahui seluk beluk kegiatan Suwartono. 2014. Dasar-dasar
itu sendiri sehinggah pada Metode Penelitian. Yogyakarta :
ekspektasi yang diharapkan siswa CV Andi OFFSET.
dapat mencapai tujuan yang Simanungkalit .N .(2008). Teknik
mereka kehendaki. Vokal Paduan Suara.Jakarta : PT
2. Kegiatan ekstrakulikuler paduan Gramedia Pustaka Utama.
suara adalah termasuk dalam Tim Pengembangan Ilmu
kegiatan ekstrakulikuler yang Pendidikan. 2007. Ilmu Dan
sulit dan melibatkan banyak siswa Aplikasi Pendidikan. : PT.
sehingga dalam IMTIMA
pengaplikasiannya dibutuhkan Tim Pusat Musik Liturgi. 2011.
waktu untuk berproses menuju Menjadi Dirigen II. Yogyakarta:
indikator yang ingin dicapai. Pusat Musik Liturgi
Sederhananya siswa Yonathan Heri. 2013. Pip Vokal.
membutuhkan waktu pertemuan Jakarta. Kementrian Pendidikan
yang kontinu untuk saling dan Kebudayaan.
bertemu dan latihan untuk saling B. Sumber tidak tercetak
menyesuaikan karakter suara satu
sama lain. Nadia, dkk. 2016. KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER VOKAL
GROUP DI SMP NEGERI
DAFTAR PUSTAKA 6BANDA ACEH. Volume 6
number 4 , November 2016 di
A. Sumber tercetak ambil dari :
Banoe,Pono. (2003). Kamus file:///C:/Users/lenovo/Downloads
Musik. Yogyakarta : Kansius /188283-ID-kegiatan-
Gozali, Nanang. (2015). Metode ekstrakurikuler-vokal-group-
Penelitian Kuantitatif. Bandung : di.pdf. Tanggal di unduh 2
CV Pustaka Setia. september 2018
Maulisa, Ella, dkk. 2017.
Jamalus. 2013. Musik. Jakarta : KEGIATAN
CV. Titik Terang. EKSTRAKURIKULER RAPA’I
Jalil, Jasman. 2018. Pendidikan DI SMK PELAYARAN
Karakter. Jawa Barat. CV. Jejak MALAHAYATI ACEH BESAR.
Kunandar. 2015. Penelitian Volume II Nomor 2, Mei 2017
Autentik. Jakarta. PT. diambil dari :
RajaGrafindo Persada file:///C:/Users/lenovo/Downloads
Listya, Agastya Rama. 2007. A-Z /203062-kegiatan-ekstrakurikuler-
Direksi Paduan Suara. Jakarta: rapai-di-smk-pe.pdf. Tanggal
Yayasan Musik Gereja Indonesia diunduh 2 September 2018
Siswanto, suyato. 2017. Metode
penelitian kombinasi , Jakarta :
BOOSSSCRIPT.
Sugiyono. (2015). Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung
: Alpabeta.

Anda mungkin juga menyukai