ABSTRAK
b. Siklus II
1) Pernapasan
1) Pernapasan pelatihan teknik vokal untuk
Teknik pernafasan siswa ketika meningkatkan kemampuan bernyanyi
bernyanyi sudah mampu mengolah siswa. Seperti yang sudah dibahas
nafas dengan baik. Sehingga sebelumnya bahwa permasalahan
nafasnya stabil dan tidak mudah dalam penelitian ini adalah rendahnya
habis. Namun, siswa(i) masih pengetahuan teknik vokal siswa
menggunakan pernafasan diafragma dalam bernyanyi yang masih kurang.
sehingga indikator pernafasan ini Oleh karena itu diperlukan strategi
siswa(i) mendapatkan nilai dengan pembelajaran yang tepat untuk
kategori cukup. memecahkan masalah tersebut.
2) Intonasi Strategi yang tepat adalah dengan
Siswa(i) ketika menyanyikan lagu melakukan pelatihan teknik vokal.
rayuan pulau kelapa setelah dilakukan Proses pelatihan bernyanyi
siklus II sudah mampu menguasai khususnya paduan suara sangat perlu
lagu. Untuk indikator intonasi dilakukan, karena kemampuan
siswa(i) sudah mendapatkan nilai manusia untuk menyerap ilmu dan
dengan kategori baik. Karena siswa(i) keterampilan sangat terbatas,
menyanyikan lagu sudah sesuai notasi sehingga tidak mungkin dapat
lagu pada partitur, terutama pada menyerap sekaligus berbagai macam
bagian refrain. ilmu dan keterampilan tersebut.
3) Artikulasi Pelatihan paduan suara bertujuan
Artikulasi mereka sudah baik. untuk menguasai secara mendalam
Mereka sudah mampu mengucapkan berbagai bentuk teknik menyanyi,
setiap kata dalam lagu dengan jelas penguasaan dan pengendalian situasi
sehingga dapat dimengerti, dan dan kondisi yang mungkin akan di
terdengar jelas.Terutama pada bagian temui di atas panggung (Ruddy, 2008
A lagu, siswa(i) mendapatkan nilai : 33).
dengan indikator baik.
4) Phrasering 2. Hasil Pelatihan Teknik Vokal
Siswa sudah mampu Untuk Meningkatkan
menyanyikan lagu sesuai dengan Kemampuan Bernyanyi Pada
frase yang benar. Hal ini dikarenakan Siswa
siswa mengolah nafasnya dengan Pelatihan teknik vokal yang
baik. Dan setelah dilakukan latihan diterapkan untuk meningkatkan
nafas siswa pun tidak mudah habis kemampuan bernyanyi siswa dapat
dan nafasnya panjang. Di teknik ini dikatakan berhasil meningkat dengan
siswa mendapatkan nilai dengan baik. Pelatihan teknik vokal ini
kategori baik. diawali dengan melihat kondisi di
prasiklus dimana kondisi prasiklus ini
B. Pembahasan menggambarkan keadaan siswa
1. Proses Pelatihan Teknik Vokal sebelum diterapkannya pelatihan
Untuk Meningkatkan teknik vokal. Dari kondisi prasiklus
Kemampuan Bernyanyi Pada ini kemudian diketahui kemampuan
Siswa teknik vokal siswa(i) yang tergabung
Pembahasan dalam skripsi ini dalam ekstrakulikuler sangat kurang.
meliputi pembahasan tentang Pada saat proses pelatihan
berlangsung banyak siswa yang rongga badan sehingga membuat
belum mampu bernyanyi dengan napas lebih panjang dan kuat (Pusat
teknik vokal yang baik sehinggah Musik Liturgi, 2011 : 9). Pemberian
menjadikan lagu yang dinyanyikan pelatihan aspek intonasi yaitu dengan
terdengar kurang menyenangkan. berlatih tangga nada dan interval
Beberapa aspek pada teknik vocal nada.
yang bermasalah Seperti pernapasan, Pada saat melakukan
intonasi, artikulasi, phrasering dan pelatihan ini kebanyakan siswa(i)
ekspesi sangat perlu untuk dibenahi. tidak mampu mencapai nada tinggi,
Pelatihan vokal pada siklus I, belum mampu mengucapkan nada
pada siklus ini peneliti mengamati yang sama serta dari nada rendah ke
kemampuan siswa pada saat nada yang tinggi. Hal ini yang
diberikan pelatihan vokal serta pada menyebabkan ketika menyanyikan
saat siswa mengaplikasikan materi lagu Rayuan Pulau Kelapa masih
yang telah diberikan dengan banyak siswa bernyanyi tidak sesuai
menyanyikan lagu “Rayuan Pulau dengan not yang ada pada partitur
Kelapa” sangat terlihat jelas beberapa lagu. Begitu pun dengan aspek
aspek lagu masih perlu dibenahi artikulasi, phrasering dan ekspresi,
walaupun telah mengalami sedikit dalam bernyanyi artikulasi atau
peningkatan setelah dilakukannya pengucapan haruslah jelas agar pesan
pelatihan teknik vokal ini. Aspek dari lagu yang dibawakan dapat
pada teknik vokal yaitu pernapasan, tersampaikan. Pengucapan dan huruf
intonasi, artikulasi, phrasering, dan konsonan tentu sangat membantu
ekspresi, yang telah diberikan pelatih untuk penyempurnaan artikulasi/diksi
kepada siswa(i) pada saat pelatihan dalam paduan suara (Pusat Musik
berlangsung banyak kendala dan Liturgi, 2011 : 56). Namun yang
kekurangan yang dialami siswa(i). terjadi pada saat proses pelatihan
Pada saat pelatihan pernapasan yaitu sebagian siswa belum mampu
menahan napas selama 8 ketuk dan mengucapkan huruf vokal dan
mengeluarkan napas dengan konsonan di beberapa bagian pada
mendesis kebanyakan siswa(i) lagu. Aspek phrasering sangat jelas
memiliki pernapasan yang pendek siswa(i) kurang mampu
dan belum mampu mengontrolnya melakukannya dengan baik,
sehingga membuatnya tidak stabil dikarenakan napas siswa yang masih
serta cepat habis. Begitupun dengan pendek dan cepat habis sehingga pada
halnya ketika siswa(i) bernyanyi saat menyanyikan lagu Rayuan Pulau
menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa tidak sesuai dengan teknik
Kelapa. Hal ini menyebabkan phrasering yang tepat. Kesalahan
siswa(i) tidak menggunakan phrasering dapat berakibat fatal
pernapasan diafragma. Pernapasan terhadap penyampaian pesan dalam
diafragma merupakan pernapasan lagu yang dibawakan (Pusat Musik
yang paling baik digunakan dalam Liturgi, 2001 : 70). Pada aspek
kegiatan bernyanyi karena udara yang ekspresi siswa(i) juga belum mampu
masuk ke dalam paru-paru dapat terisi melakukan teknik ini dengan baik dan
penuh tanpa terjepit karena ruangan benar. Kebanyakan siswa masih
diperluas dengan menegangnya sekat bernyanyi dengan muka yang datar
dan flat, hal ini disebabkan karena baik karena adanya latihan teknik
siswa belum menguasai isi dari pada vokal yang signifikan.
lagu tersebut. Ketika penyanyi sudah
Bernyanyi dengan baik dapat menemukan teknik vokal yang baik
dipelajari oleh setiap orang bahkan dalam meningkatkan kemampuannya
orang yang merasa tidak mampu bernyanyinya, maka secara tanpa
sekalipun. Menyanyi hendaknya sengaja dapat mempengaruhi cara
selalu dilakukan dalam keadaan atau memproduksi suaranya sendiri
situasi yang menyenangkan dan sehinggah pada prosesnya dapat terus
nantinya tidak menjadikan siswa meningkat seiring sebanding dengan
merasa takut belajar teknik vokal. waktu latihannya. Pada dasarnya
Bernyanyi hendaknya tetap dilakukan teknik vokal sebagai sarana untuk
dalam suasana yang menyenangkan meningkatkan kemampuan
dan tidak menjadikan beban bagi bernyanyi, mampu mengubah sesuatu
siswa, terlebih lagi dalam kegiatan yang sebelumnya tidak ada sama
menyanyi nantinya diharapkan sekali menjadi ada. Sehingga sangat
tujuannya dapat membuat siswa jelas bahwa dalam meningkatkan
menjadi segar (Yonathan, 2013 : 5). kemampuan bernyanyi siswa
Belajar dari pendapat yonathan maka pelatihan teknik vokal sangat menjadi
peneliti melanjutkan pelatihan ke suatu bagian yang sangat vital.
siklus II dengan memberikan Sekalipun berdasarkan hasil
beberapa inovasi dalam penelitian peningkatan terjadi secara
pelaksanaannya, baik dari segi materi perlahan mengikuti proses yang
maupun membangun suasana yang dilalui. Maka dari itu pelatihan teknik
lebih akrab dan menyenangkan. vokal untuk meningkatkan
Pelaksanaan pelatihan teknik kemampuan bernyanyi siswa dalam
vokal pada siklus II sudah sangat kegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri
mengalami banyak peningkatan 13 Bone dapat dikatakan berhasil.
terutama pada pernafasan dan
intonasi dimana pada saat pelaksaan
di siklus 1 masih sangat minim dan
beberapa part pada lagu berbunyi fals. BAB V
Adapun aspek lain seperti artikulasi, KESIMPULAN DAN SARAN
prhasering dan ekspresi sudah
terimplementasi dengan baik pula. A. Kesimpulan
Pada pelaksanaan pelatihan Berdasarkan hasil yang
teknik vokal ini sangat jelas bahwa diperoleh selama melakukan
dapat memberikan dampak signifikan penelitian tentang pelatihan teknik
bagi para penyanyinya, sesuai vokal untuk meningkatkan
pendapat Pramayudha bahwa kemampuan bernyanyi siswa dalam
Peningkatan teknik vokal, pada kegiatan ekstrakulikuler paduan suara
dasarnya sulit dilakukan, apabila SMA 13 BONE, maka peneliti dapat
tidak dilatih, diasah dan dicoba secara menyimpulkan bahwa :
teratur (Pramayudha, 2010:65). Pada 1. Pelatihan teknik vokal untuk
intinya peningkatan kemampuan meningkatkan kemampuan
bernyanyi dapat meningkat dengan bernyanyi pada siswa dalam
kegiatan ekstrakurikuler paduan
suara SMA Negeri 13 bone siklus II sehinggah lagu terdengar
dilakukan dalam 2 siklus. enak untuk didengarkan.
Masing-masing siklus terbagi Selanjutnya bagian intonasi lagu
dalam beberapa tahapan : pada siklus I ada beberpa part
perencenaan, pelaksanaan, pada lagu ”rayuan pulau kelapa”
evaluasi dan refleksi. Pada mengalami kegagalan dalam
pelatihan teknik vokal peneliti mencapai ketepatan nadanya
memberikan penjelasan kepada sehingga terdengar asing ditelinga
siswa tentang teknik vokal namun pada siklus II bagian-
kemudian mengaplikasikannya bagian lagu yang tadinya menjadi
pada lagu ”Rayuan Pulau masalah sudah mengalami
Kelapa”. Pelatihan teknik vokal perubahan dengan ketepatan nada
untuk meningkatkan kemampuan yang mengesankan. Aspek
bernyanyi bekerja efektif dan selanjutnya yakni artikulasi pada
mudah diterima oleh siswa, bagian artikulasi para penyanyi
sehinggah jika tidak terlalu buruk dalam
pengaplikasiannya dilakukan mengucapkan diksi pada lagu
pada kegiatan ekstrakulikuler ”rayuan pulau kelapa” ini oleh
paduan suara siswa dapat karena itu peningkatan dari siklus
menemukan jalan yang baik untuk I ke siklus II terkesan normal
belajar tentang bernyanyi itu tanpa begitu banyak hambatan.
sendiri. Phrasering adalah aspek
2. Hasil penelitian menunjukkan berikutnya yang juga
bahwa pada siklus I dan siklus II memperlihatkan peningkatan dari
diperoleh hasil peningkatkan pada siklus I ke siklus II dan yang
seluruh aspek penilaian yakni terakhir adalah ekspresi pada
pernafasan, intonasi, artikulasi, bagian ini mengalami pula
phrasering dan ekspresi. Hasil peningkatan yang signifikan
tersebut dibuktikan dari penilaian dimana awal siklus I siswa
yang ditulis secara deskripsi dari bernyanyi dengan wajah yang
peningkatan kemampuan datar atau belum mampu
bernyanyi melalui teknik vokal mengekspresikan jiwa lagunya
pada kegiatan prasiklus yakni meningkat pada siklus II dengan
sebelum melakukan pelatihan dan kategori baik.
kemudian pelaksanaan siklus I
dan siklus II memperlihatkan
hasil peningkatan yang cukup B. Saran
mengesankan. Tolok ukur Telah terbuktinya pelatihan
peningkatan kemampuan teknik vokal untuk meningkatakan
bernyanyi pada penelitian ini kemampuan bernyanyi siswa, maka
yakni terdiri dari pernapasan kami sarankan hal-hal sebagai
dimana pada siklus I siswa belum berikut:
mampu mengolah pernapasan 1. Kegiatan ekstrakulikuler yang
dengan baik sehingga melibatkan bakat siswa
mempengaruhi estetika lagu seharusnya ditangani oleh pihak
namun kemudian meningkat pada yang (professional) yakni
mengetahui seluk beluk kegiatan Suwartono. 2014. Dasar-dasar
itu sendiri sehinggah pada Metode Penelitian. Yogyakarta :
ekspektasi yang diharapkan siswa CV Andi OFFSET.
dapat mencapai tujuan yang Simanungkalit .N .(2008). Teknik
mereka kehendaki. Vokal Paduan Suara.Jakarta : PT
2. Kegiatan ekstrakulikuler paduan Gramedia Pustaka Utama.
suara adalah termasuk dalam Tim Pengembangan Ilmu
kegiatan ekstrakulikuler yang Pendidikan. 2007. Ilmu Dan
sulit dan melibatkan banyak siswa Aplikasi Pendidikan. : PT.
sehingga dalam IMTIMA
pengaplikasiannya dibutuhkan Tim Pusat Musik Liturgi. 2011.
waktu untuk berproses menuju Menjadi Dirigen II. Yogyakarta:
indikator yang ingin dicapai. Pusat Musik Liturgi
Sederhananya siswa Yonathan Heri. 2013. Pip Vokal.
membutuhkan waktu pertemuan Jakarta. Kementrian Pendidikan
yang kontinu untuk saling dan Kebudayaan.
bertemu dan latihan untuk saling B. Sumber tidak tercetak
menyesuaikan karakter suara satu
sama lain. Nadia, dkk. 2016. KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER VOKAL
GROUP DI SMP NEGERI
DAFTAR PUSTAKA 6BANDA ACEH. Volume 6
number 4 , November 2016 di
A. Sumber tercetak ambil dari :
Banoe,Pono. (2003). Kamus file:///C:/Users/lenovo/Downloads
Musik. Yogyakarta : Kansius /188283-ID-kegiatan-
Gozali, Nanang. (2015). Metode ekstrakurikuler-vokal-group-
Penelitian Kuantitatif. Bandung : di.pdf. Tanggal di unduh 2
CV Pustaka Setia. september 2018
Maulisa, Ella, dkk. 2017.
Jamalus. 2013. Musik. Jakarta : KEGIATAN
CV. Titik Terang. EKSTRAKURIKULER RAPA’I
Jalil, Jasman. 2018. Pendidikan DI SMK PELAYARAN
Karakter. Jawa Barat. CV. Jejak MALAHAYATI ACEH BESAR.
Kunandar. 2015. Penelitian Volume II Nomor 2, Mei 2017
Autentik. Jakarta. PT. diambil dari :
RajaGrafindo Persada file:///C:/Users/lenovo/Downloads
Listya, Agastya Rama. 2007. A-Z /203062-kegiatan-ekstrakurikuler-
Direksi Paduan Suara. Jakarta: rapai-di-smk-pe.pdf. Tanggal
Yayasan Musik Gereja Indonesia diunduh 2 September 2018
Siswanto, suyato. 2017. Metode
penelitian kombinasi , Jakarta :
BOOSSSCRIPT.
Sugiyono. (2015). Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung
: Alpabeta.