Anda di halaman 1dari 33

PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

3. PEMBACAAN DAN ANALISA DATA SERTA TROUBLESHOOTING


PERALATAN DFR

3.1 Pembacaan Data Rekaman

Format output rekaman dapat berupa softcopy maupun hardcopy. Materi berikut lebih
banyak akan menjelaskan bagaimana cara melakukan pembacaan DFR melalui software,
disamping juga akan menjelaskan secara singkat bagaimana pembacaan hasil record
berupa hardcopy.

3.1.1 Pembacaan Rekaman Hardcopy


Hasil rekaman berupa hardcopy masih diperlukan sebagai back-up apabila peralatan
komunikasi gagal, probabalitas kegagalan pengambilan data secara remote (download)
umumnya banyak terdapat pada DFR type II dan IIB. Permasalahan yang umum terjadi
adalah permasalahan sistem komunikasi, berupa kegagalan sistem komunikasi JWOT,
Modem bermasalah, DFR pada posisi Manual, bahkan Indikasi CPU Fail, Off-line.
Kondisi dimana masih adanya peralatan DFR yang belum bisa di download secara
langsung, maka cara pembacaan rekaman hardcopy tidak bisa diabaikan. Berikut adalah
pemahaman tentang pembacaan rekaman secara hard copy.
1. Record Header.
Terdapat 24 karakter identifikasi Station.
2. Tanggal (Bulan/Hari/Tahun atau Hari/Bulan/Tahun).
3. Waktu dalam Jam, menit dan detik sampai 1 milli detik (1 ms)
4. Total jumlah Record sejak pencatat (counter) terakhir di reset
5. Tingkat tampilan tinggi (High scan rate) yang digunakan untuk mencetak
grafik analog pada diagram kecepatan yang lebih tinggi (lebar gelombang
yang dicetak lebih panjang)
6. Tingkat tampilan rendah (Low scan rate) yang digunakan untuk mencetak
grafik analog yang lebih rendah (lebar gelombang yang dicetak lebih
pendek).
7. Event Traces
Grup pertama dari tujuh garis dikiri adalah jejak (traces) yang menunjukan
sensor dan signal pemicu (trigger) eksternal. 8 jejak atau titik di garis ini
menunjukan suatu bentuk gelombang pemeriksaan menyeluruh
(checksum) kesalahan (error), ini adalah pengecekan sendiri (self-check)
yang berarti bahwa kemungkinan data yang salah dicetak pada sample ini.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 1


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

8. Untuk 32 garis berikutnya ( 4 grup dari 8 ) menunjukan 32 eksternal event


input, ini berfungsi untuk memonitor berbagai macam relai dan peralatan
on/off lainnya.
9. Analog Traces
Nomor 1 sampai 16, jejak analog dicetak dengan titik sumbu nol. Sebuah
analog pada alat digital (ADC) menyediakan informasi amplitude pada
microprocessor built-in yang menghitung tiap saluran (channel) dari sumbu
nol. Untuk setiap sample dari ADC, microprocessor menginstruksikan
printer dot matrix untuk mencetak satu baris titik-titik kecil. Dalam
kepadatan triple yang telah direkam sebelumnya, terdapat 216 rows titik
yang tercetak per-inch yang mempunyai resolusi tinggi oscillographs.
10. Autorange Factors
Faktor jarak otomatis dicetak di awal tiap sumbu analog, di atas nomor
channel. Jarak otomatis berfungsi untuk mengurangi factor 2, 4 atau 8
defleksi dari puncak ke puncak yang dicetak di oscilograph untuk channel
(saluran) analog yang amplitudonya menjadi cukup besar untuk dicetak di
atas jejak lain. Ketika pengguna telah memilih untuk tidak menggunakan
fitur outorange, “/1”, “/2”,”/4” atau “/8” dicetak untuk menunjukan skala factor
lonjakan jejak yang digunakan.
11. Fault Line
Sebuah garis horizontal menyilang tiap saluran dari rekaman gangguan, ini
menandakan akhir dari data sebelum gangguan (prefault) dan permulaan
data gangguan.
12. Grid Scale
Nomor skala dari 1 sampai 960 dicetak di akhir record. Nomor-nomor ini
tertulis untuk axis positions pada printout. Analog dan event axes mungkin
ditempatkan kembali menggunakan PRINTER.
13. Time Trace
Time trace pada sisi kanan dari record mempunyai waktu minor tiap 10 ms
dan waktu major tiap 100 ms.
14. Event Change Marks
Tanda lonjakan pada sebelah kanan jejak waktu menunjukan waktu pada
saat kejadian (event) atau input sensor berubah. Gunakan sebuah
penggaris, sebuah garis mungkin digambar menyilang suatu record dari titik
dimana satu kejadian (event) berubah (hitam ke putih atau vice versa). Hal

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 2


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

ini akan menunjukan hubungan waktu antara perbedaan analog, kejadian


(event) dan aktifitas sensor.

Penempatan dari garis gangguan pada rekaman output sangat bervariasi, tergantung
apakah sebuah kejadian atau sensor input berubah atau tidak. Untuk suatu sensor-
triggered fault, garis gangguan akan menjadi 14,2 msec dari event trigger. Waktu ini
allows for debouncing dari event.
Catatan :
Sejumlah besar tanda perubahan event mungkin terjadi pada awal record. Hal ini
disebabkan kesalahan memilih dari pernyataan event (normally open atau normally
closed).

2 9 1 3 5 10 11 6 4 14

7 8 12 13

Gambar 3.4.5. RECORD FORMAT

HardCopy

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 3


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

0.5cm

1cm

Besarnya arus hubung singkat adalah


besarnya hasil ukur dikali CT, atau hasil ukur
dikali full scale deviation dibagi 10,82. Misal
hasil ukur 0.5cm, ratio CT 2000/1, calibrasi
1A/cm, maka besarnya arus gangguan adalah
0.5*CT=1000 A (1 kA).

Besarnya tegangan adalah besarnya hasil


ukur dikali VT, atau hasil ukur dikali full scale
deviation dibagi 10,82. Misal hasil ukur 1cm,
ratio VT 500kV/100, calibrasi 1A/cm, maka
besarnya tegangan adalah 1*VT=500 kV.

Durasi waktu gangguan jumlah cycle


gelombang, (puncak-puncak) atau (lembah-
lembah) dikali 20ms.
Misal jumlah cycle 5, maka durasi gangguan
adalah 5*20=100ms.

Gambar 3.6a Hard Print DFR

Di dalam menentukan besarnya arus hubung singkat dan perubahan besarnya


tegangan diperlukan data parameter setup atau ratio CT contoh data parameter
setup DFR

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 4


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

ANALOG
PARAMETER

EVENT
PARAMETER

SENSOR
PARAMETER

Gambar 1.6b Hard Print Parameter DFR

3.1.2 Pembacaan Rekaman Softcopy.


Pembacaan data rekaman dapat juga dilakukan melalui hasil download data DFR.
Pembacaan umumnya dilakukan dengan media/tool software relay Hathaway.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 5


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

TEGANGAN

ARUS

SENSOR YANG KERJA

- Terjadi gangguan 1Phasa (S-N)


- Terjadi kenaikan arus antara phasa S-N (sebesar 22 kA)
- Terjadi pembalikan arus antaraphasa S dengan N.
- Ada sensor kerja oleh external initiate.

- Penyamaan bentuk gelombang melalui trace setting, proses penyamaan trace


tidak mempengaruhi besarnya nilai arus dan nilai tegangan..
Klick kanan pada semua tegangan atu semua arus yang ingin disamakan
gelombangnya. Selanjutnya pilih trace setting untuk menyamakan scalanya.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 6


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

- Pilih apply untuk untuk semua bay.

- Menentukan besarnya nilai arus atau nilai tegangan (peak maupun rms) dengan
menggeser kursor. Apabila kursor digeser, maka besaran arus maupun tegangan
akan ikut berubah.

- Untuk melakukan/menggeser kursor yang lain maka klik tanda .

- Untuk melakukan perubahan kenilai RMS dapat di klick

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 7


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

- Untuk menentukan durasi besarnya arus dapat dilakukan dengan menggeser


kusor merah dah biru secara bergantian, kemudian nilainya dapat dilihat dibagain
bawah.

- Untuk melihat kondisi Event yang bekerja, baik dari status CB, indikasi relay,
maupun input event yang ditarik ke DFR.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 8


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

- Terjadi perubahan Binary Input Event Status CB dan Relay.


- Sensor bekerja Under voltage dan Overcurrent bekerja.

- Penentuan lokasi gangguan berdasarkan pengolahan arus dan tegangan, Namun


penggunaan metode ini untuk gangguan 1 phasa/hight resistance fault locator ini
kurang akurat.
Pilih Calculation Chanel pada menu “tool”, kemudian pilih waveform source.
Pilih arah bay yang menjadi lokasi yang akan dikalkulasi .

Masukkan Nilai Impedansi dan Panjang penghantar, kemudian klick OK, maka
akan muncul lokasi gangguan.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 9


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

- Proses pengolahan data melalui calculation cannel.


Proses pengolahan lain juga dapat dilakukan apabila ingin melihat data analog
dari proses pengolahan analog yang tersambung ke DFR.
Pilih Calculation Chanel pada menu “tool”,
Pilih Besaran analog yang akan diamati, kemudian pilih waveform source.
Pilih arah bay yang menjadi lokasi yang akan dikalkulasi.

Maka akan muncul besaran analog hasil kalkulasi.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 10


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

3.2 Pola Proteksi.

3.2.1 Gangguan dan Daerah Pengamanan.


Fungsi peralatan proteksi adalah mengidentifikasi gangguan dan memisahkan bagian
jaringan yang terganggu dari bagian lain yang masih sehat serta sekaligus mengamankan
bagian yang masih sehat dari kerusakan atau kerugian yang lebih besar.
Pada keadaan aman / normal / tidak terganggu, jaringan tenaga listrik tidak memerlukan
sistem pengaman. Gangguan pada jaringan tenaga listrik harus dapat diketahui dan
dipisahkan dari bagian jaringan lainnya secepat mungkin dengan maksud agar kerugian
yang lebih besar dapat dihindarkan, untuk maksud tersebut diperlukan sistem pengaman .
Pengamanan jaringan tenaga listrik dengan relai pengaman dilakukan dengan cara
membagi-bagi jaringan dalam beberapa daerah pengamanan, sehingga jaringan tersebut
dapat diamankan dengan pemutusan yang seminimum mungkin.
Daerah pengamanan tersebut terbagi dalam daerah sebagai berikut :
1. Generator.
2. Transformator
3. Rel / busbar
4. Saluran transmisi dan distribusi
5. Motor listrik

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 11


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

Gambar 3.2

3.2.2 Gangguan Sistem Tenaga Listrik


Gangguan pada sistem adalah gangguan yang terjadi pada komponen utama sistem
tersebut seperti generator, trafo, SUTT, SKTT dan lain sebagainya, yang menyebabkan
CB terbuka, selanjutnya disebut gangguan sistem (System Fault). Gangguan sistem
dapat dikelompokan sebagai gangguan permanen dan gangguan temporer
- Gangguan temporer adalah gangguan yang hilang dengan sendirinya bila CB
terbuka, misalnya sambaran petir yang menyebabkan flas over pada isolator kabel
udara, sedangkan isolator tidak rusak. Pada keadaan ini CB dapat segera
dimasukan kembali, secara manual atau otomatis melalui autorecloser (A/R) atau
penutup balik otomatis (PBO).
- Gangguan permanen adalah gangguan yang terus ada walaupun PMT sudah
terbuka, sedangkan untuk pemulihan diperlukan perbaikan . Contoh, gangguan
hubungan singkat pada SUTT sebagai akibat beberapa isolator pecah. Gangguan
permanen dapat berasal dari gangguan temporer, misalnya sambaran petir yang
menyebabkan isolator pecah,dalam hal ini petirnya sendiri sudah hilang tetapi
beberapa isolator tetap pecah.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 12


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

CB terbuka tidak selalu disebabkan oleh terjadinya gangguan pada sistem, dapat saja CB
terbuka oleh karena relai yang bekerja sendiri atau kabel kontrol yang terluka atau oleh
sebab interferensi dan lain sebagainya. Gangguan seperti ini disebut gangguan bukan
pada sistem, selanjutnya disebut gangguan non–sistem (Non System Fault).
Jenis gangguan non-sistem antara lain :
 kerusakan komponen relai,
 kabel kontrol terhubung singkat,
 interferensi / induksi pada kabel kontrol.

3.2.3 Zone Pengaman Sistem Proteksi Tenaga Listrik


Sistem pengaman suatu peralatan karena berbagai macam faktor dapat mengalami
kegagalan operasi (gagal operasi). Berdasarkan hal-hal tersebut maka suatu sistem
proteksi dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :

3.2.3.1 Pengaman Utama (main protection).


Merupakan sistem proteksi yang diharapkan segera bekerja tanpa adanya waktu tunda
jika terjadi kondisi abnormal atau gangguan pada daerah pengamanannya.

Bekerja akibat gangguan internal pada trafo.

Bekerja tanpa waktu tunda (instantenous).

Tidak perlu dikoordinasikan dengan pengaman lain.

Differential Rele :
 Generator
 Trafo : Step-up/IBT/Distribusi
 Transmisi : SUTET/SUTT/SKTT.
 Diameter (Circulating Current Protection/CCP).

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 13


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

 Busbar.
Directional Earth Fault/DEF Main (DEF dengan fasilitas Tele Proteksi).
Distance Rele :
 Transmisi : SUTET/SUTT/SKTT.

Zone-3

Zone-2

Zone-1

Zone-1
Oleh karena adanya kesalahan pengukuran jarak akibat kesalahan CT,PT dan relainya
sendiri tidak mungkin menset relai sampai ujung saluran yang diamankan yang lazim
disebut Zone-1.
Zone-2
 Untuk mengamankan sisa yang tidak diamankan Zone 1, diamankan oleh Zone 2
dengan perlambatan waktu
 Zone 2 juga sebagai pengaman rel ujung seksi yang diamankan bila tidak
mempunyai proteksi rel.
Zone-3.
Sebagai pengaman cadangan ditambah relai yang lazim disebut Zone 3, dalam hal ini
harus dapat menjangkau ujung seksi berikutnya, dengan waktu tunda lebih lambat dari
Zone 2 seksi berikutnya

3.2.3.2 Waktu Pemutusan Gangguan untuk Proteksi Utama.

Waktu pemutusan gangguan (fault clearing time) merupakan durasi terjadinya arus
gangguan sampai arus tersebut hilang atau (sampai PMT Terbuka). Fault clearing time
system proteksi meliputi :

- Kecepatan kerja (operating time) relay.

- Kecepatan buka pemutus tenaga (circuit breaker).

- Waktu kirim sinyal teleproteksi.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 14


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

Tabel. XXXXX Fault Clearing Time Pengaman Utama

No Tegangan Fault Clearing Time

1 500 kV 90 milidetik
120 milidetik
2 150 kV
150 milidetik.
3 70 kV

3.2.3.3 Pengaman Cadangan


Diperlukan apabila pengaman utama tidak dapat bekerja atau terjadi gangguan pada
sistem pengaman utama itu sendiri. Pada dasarnya sistem proteksi cadangan dapat
dibagi menjadi dua katagori yaitu pengaman cadangan lokal dan pengaman cadangan
jarak jauh.

Sistem proteksi cadangan lokal (local back up protection system)


Pengaman cadangan lokal adalah pengamanan yang dicadangkan bekerja
bilamana pengaman utamayang sama gagal bekerja. Contohnya : penggunaan
OCR, GFR, DEF back-Up (DEF Tanpa Fasilitas Tele Proteksi).

Sistem proteksi jarak jauh (remote back up protection system)


Pengaman cadangan jarak jauh adalah pengamanan yang dicadangkan bekerja
bilamana pengaman utama di tempat lain gagal bekerja. Contohnya: Distance Relay

Waktu Pemutusan Gangguan untuk Proteksi Cadangan :

No Proteksi Cadangan Fault Clearing Time

1 Cadangan Remote Z2 400 atau 800 milidetik

2 Cadangan Remote Z3 1200 -1600 milidetik

3 Cadangan Breaker Failure. 250 milidetik

1000 milidetik gangguan di bus.


4 Cadangan Lokal (inverse time).

5 DEF Back-Up

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 15


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

3.2.3.4 Autoreclose
- Dead Time Autorecloser SPAR :
Dead time merupakan durasi pada saat PMT terbuka atau kondisi open.

No Tegangan Dead Time AR

1 500 kV 900 milidetik – 1000 milidetik


1000 milidetik
2 150 kV
1000 milidetik.
3 70 kV

- Dead Time Autorecloser TPAR di Tegangan 150 kV:


Tipikal : 3000 – 6000 milidetik.

3.2.3.5 Circuit Breaker.


- Opening Time : 40-50 ms
- Closing Time : 60-80 ms
- Discrepancy Time
Discrepancy time merupakan waktu pembukaan PMT akibat kondsi ketidak
serempakan (contoh : kondisi reclose gagal 1 phasa).
Waktu setting : 1500 milidetik.

3.3 Menginterpretasikan data Rekaman

Sama halnya dengan DFR II , output dari DFR type IDM tidak jauh berbeda, sehingga
analisis dari output pun sama dengan DFR II 32/16.
Analisa rekaman merupakan langkah untuk melihat kondisi sistem sebelum, saat,
maupun pasca gangguan.
1. Pada kondisi normal, arus dan tegangan akan menggambarkan sinusoidal (50Hz)
yang sempurna.
2. Besaran arus dan tegangan tersebut dapat diukur dengan memperhatikan skala
rekaman, serta ratio CT & PT.
3. Setiap trigger karena besaran analog yang diluar normal, DFR akan digambarkan
pada bagian sensor digital, serta bentuk sinusoidal arus/tegangan akan berubah
menjadi lebih besar atau Lebih kecil.
4. Apabila perubahan besaran analog ini diikuti dengan bekerjanya proteksi maka
diikuti dengan perubahan status input digital, hal ini dimungkinkan dipantau
apabila status rele ditarik sebagai binary input ke DFR.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 16


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

5. Bila PMT juga bekerja, maka dapat dilihat status PMT sebagai input digital yang
berubah. Agar dapat melakukan analisa fungsi proteksi, maka berikut data acuan
waktu kerja yang diaplikasikan dalam setting proteksi :
6. Setiap trigger karena perubahan status input digital, DFR akan
menggambarkannya pada bagian digital, dimana garisnya akan berubah menjadi
terputus atau pun menjadi terisi/bold.

Gambar berikut adalah beberapa contoh gangguan dan penyebabnya.


a. Gangguan Temporary.
Gangguan Suralaya-Balaraja 1 (25 Oktober 2010).
Kondisi sebelum gangguan :
- Besar Arus :
- Besar Tegangan :
- Arah daya : (kirim / terima)
Phasa yang terganggu : R
- Besar Arus Gangguan : 7.7 kA
- Besar Tegangan : 112 kV
Rele yang bekerja : Main (Distance Zone-1)
Kerja Auto Reclose (AR) : Ya
- Dead Time : …. ms
- Locked Out : Ya
Durasi Gangguan : 170 ms
PMT yang trip (phasa) : R ; R,S,T (Locked out)
Jenis Gangguan : System Fault (Temporer)
Indikasi Penyebab Gangguan : Terkena petir
Rekomendasi Tindak lanjut : Segera dinormalkan kembali

Gangguan yang terjadi tidak solid karena drop tegangan tidak terlalu rendah. Hasil
temuan dilapangan terjadi Backflash over pada tower 3 dari GITET Suralaya,

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 17


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

Penurunan Tegangan

KenaikanArus

Berdasarkan record gangguan terlihat bahwa, PMT di GITET Balaraja bay Suralaya 1
sudah sempat close, namun trip kembali. Sedangkan PMT di GITET Suralaya bay
Balaraja-1 close. Pada kondisi seperti ini Gangguan cenderung bersifat temporer
karena PMT di GITET Suralaya sudah close. Setelah melihat kondisi peralatan,
gangguan kategori ini bisa langsung dinormalkan

b. Gangguan Permanen.
Gangguan Krian-Ungaran 1 (25 November 2010).
Kondisi sebelum gangguan :
- Besar Arus :
- Besar Tegangan :
- Arah daya : (kirim / terima)
Phasa yang terganggu : T
- Besar Arus Gangguan : 2.7 kA
- Besar Tegangan : 405 kV
Rele yang bekerja : Main (Distance Zone-1)
Kerja Auto Reclose (AR) : Ya
- Dead Time : …. ms
- Locked Out : Ya
Durasi Gangguan : 116 ms
PMT yang trip (phasa) : T ; R,S,T (Locked out)
Jenis Gangguan : System Fault (Temporer)
Indikasi Penyebab Gangguan : Terkena pohon
Rekomendasi Tindak lanjut : Perlu diinvestigasi

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 18


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

Gangguan yang terjadi tidak bersifat solid (hight resistance) karena drop tegangan
tidak terlalu besar, gangguan terjadi selama 3 cycle (60 ms), PMT close kemudian trip
kembali karena gangguan yang dirasakan masih ada. Pada kasus seperti ini
penyebab gangguan harus diinevstigasi terlebih dahulu.

Tegangan

CB OPEN

Arus

CB Close

Arus

Rekomendasi Tindak Lanjut :

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 19


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

c. Gangguan Pada Peralatan DFR (misal input analog hilang)


Gangguan Krian-Ungaran 1 (26 April 2010).
Kondisi sebelum gangguan :
- Besar Arus :
- Besar Tegangan :
- Arah daya : (kirim / terima)
Phasa yang terganggu : S
- Besar Arus Gangguan : 1.5 kA
- Besar Tegangan : 218 kV (P-N)
Rele yang bekerja : Main (Distance Zone-1)
Kerja Auto Reclose (AR) : Ya
- Dead Time : …. ms
- Locked Out : Ya
Durasi Gangguan : 958 ms
PMT yang trip (phasa) : S ; R,S,T (Locked out)
Jenis Gangguan : System Fault (Temporer)
Indikasi Penyebab Gangguan : Terkena pohon
Rekomendasi Tindak lanjut : Perlu diinvestigasi

Gangguan pada kondisi ini menunjukkan DFR kondisi tidak normal karena Tegangan
phasa T hilang. Umumnya karean permasalahan internal DFR atau permasalahan
pada sistem wirring/probe.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 20


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

d. Gangguan PMT Meledak di GITET Cibatu.


Cibatu-Muaratawar 1 (23 November 2010).
Kondisi sebelum gangguan :
- Besar Arus :
- Besar Tegangan :
- Arah daya : (kirim / terima)
Phasa yang terganggu : R
- Besar Arus Gangguan : 8.6 kA
- Besar Tegangan : 400 kV
Rele yang bekerja : Main (Distance Zone-1)
Kerja Auto Reclose (AR) : Ya
- Dead Time : …. ms
- Locked Out : Ya
Durasi Gangguan : 58 ms
PMT yang trip (phasa) : R ; R,S,T (Locked out)
Jenis Gangguan : System Fault (Temporer)
Indikasi Penyebab Gangguan : ???
Rekomendasi Tindak lanjut : Perlu diinvestigasi

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 21


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

Pada tanggal 23 November 2010 pukul 03:28 terjadi gangguan 1 phasa


ketanah R-N temporer (R-N) sebesar 8.6 kA (peak) selama 58 ms pada
SUTET Cibatu-Muaratawar 1. PMT 7B4 di GITET Cibatu bay Muaratawar trip
oleh pengaman Utama (selama 375ms), namun terdapat kondisi dimana arus
gangguan masih terlihat pada phasa R. Gangguan Phasa R seharusnya dapat
diclearkan oleh proteksi CBF/SZP namun pada saat relay CBF/SZP bekerja
PMT 7B3 di GITET Cibatu gagal trip, sehingga mengakibatkan arus phasa R
dirasakan oleh GITET Cirata, Saguling maupun Muaratawar. Hasil Investigasi
dilapangan ditemukan isolator pecah di tower 25.

Arus gangguan R-N If=8.6 Arus gangguan R-N If=8.6 Di duga PMT open dg durasi
kA (peak) dg durasi 58 ms. kA (peak) dg durasi 58 ms. 375 ms

Masih ada arus gangguan sekitar 16.393 kA (peak). Arus


ini baru hilang setelah sekitar 3.9 detik.

Rekomendasi Tindak Lanjut :

3.4 Petunjuk Praktis Trouble Shooting DFR.

Apabila didalam proses komunikasi/download data dari terdapat beberapa kegagalan,

maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Sebelum proses download dilakukan, proses untuk melihat kesiapan perangkat DFR baik

kondisi DFR maupun kesipan perlatan komunikasi.

Pada DFR type II/IIB proses ini dapat dilihat pada view task history

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 22


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

Pada DFR type IDM dapat dilihat pada Diagnostik

1. Kondisi Perangkat Komunikasi

a. Modem.

Memastikan kondisi modem tetap ON.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 23


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

b. Jaringan.

- Memastikan Nada Tone pada No Komunikasi (Dial Up).

- Memastikan Socket Telp Dalam Kondisi Benar/Tidak Lepas.

- Memastikan jaringan Intranet Kondisi Normal (TCP IP).

- Periksa Komunikasi DFR dengan Proses Ping.

Note : Apabila pada comtrace DFR II/IIB muncul indikasi /pesan ”ASDLC-Error receiving

reply to SNRM”, hal ini akibat terjadi permasalahan komunikasi yang

diakibatkan, noise telpone, jaringan komunikasi down.

2. Kondisi DFR.

a. Pastikan DFR Pada Kondisi ON.

- DFR Kondisi Automatic.

- Tidak Muncul Alarm Pada DFR : Fault, OffLine, CPU Fail.

b. Pastikan DFR Pada Kondisi Normal/Tidak Hang.

c. Pastikan Jaringan Komunikasi DFR di Site.

3.4.1 Fungsi KeyPad

Fungsi keypad pada DFR adalah untuk melakukan eksekusi, maupun untuk pengisian

input data ke DFR, gambar 3.6.1a untuk DFRII/IIB dan 3.6.1b untuk IDM adalah

penjelasan sekilas tentang fungsi keypad.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 24


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

Reset : me RESET ALARM


INDICATOR

Maual Mode : pindah dari


posisi Automatic ke Manual

Auto Mode : pindah ke posisi


Automatic

Select : memilih/merubah
pilihan dilayar

Enter : menerima pilihan di


layar

Tab : pindah posisi


kekanan/kekiri untuk display
yang memiliki beberapa
kolom/ bagian

Cancel : membatalkan
pilihan dan kembali ke
bagian sebelumnya

Tanda Panah pindah posisi :


kekanan/kekiri cursor atau
keatas/kebawah untuk menu

Alphanumerik : memasukkan
karakter,atau juga digunakan
untuk memilih menu.Pada
perincian dari Menu, tombol
ini dapat digunakan untuk
memasukkan karakter.

Gambar 3.6.1a: Keypad DFRII atau IIB

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 25


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

ENTER

ESC RESET

Gambar 3.6.1b. Keypad DFR type IDM

1. Tombol Enter
Tombol ini digunakan untuk mengeksekusi atau menentukan menu yang akan
dipilih.
2. Tombol Panah
Ada empat tanda panah yang terdapat pada front panel IDM T3, yaitu kanan, kiri,
atas, bawah. Dipergunakan untuk mengarahkan menu atau memasukan nilai
settingan yang diinginkan.
3. Tombol Esc
Tombol ini dipergunakan untuk membatalkan eksekusi atau kembali ke menu
awal.
4. Tombol Reset
Tekan tombol reset untuk meng”clear” alarm yang timbul pada IDM T3.

3.4.2 Switch on/off : Menyalakan DFR

Switch on/off dilakukan melihat kemampuan DFR pada saat kondisi sistem padam
kemudian normal kembali, serta melihat kemampuan batere memory, prosedur on/off
hanya perlu memperhatikan semua koneksi card DFR sudah terinstal dengan baik
Pertama kali dinyalakan DFR II akan memeriksa keadaan didalam rangkaian
elektroniknya dan menghitung Memorinya sampai 4096 kB. Setelah semuanya dalam
kondisi baik, maka secara otomatis display/peragaan di DFR II akan menampilkan Jam
dan Nomor Record yang ada didalam DFR.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 26


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

Apabila kita ingin mempercepat pemeriksaan dan test memory, tekan tombol Panah ke
bawah dan display akan menampilkan Jam dan Rec No.
Contoh :
JJ : MM:SS REC ….
15 : 06:32 REC 041
Setelah itu tekan tombol Reset Alarm Indicator, maka seluruh lampu Alarm Indicator
harus padam/tidak menyala. Apabila ada Alarm Indicator yang menyala, maka lihat
petunjuk bagian Trouble Shooting.

3.4.3 Automatic Mode : Posisi DFR siap/otomatis

Pada kondisi Jam dan Nomor Record tampil di layar, dan status indicator Led Auto
menyala, kondisi ini disebut Automatic Mode.
Dalam kondisi ini semua key kecuali Manual Mode dan Reset Alarm dan Sensor Target
tidak dapat difungsikan.
Tujuan pada posisi ini DFR dalam keadaan siap akan merekam data gangguan/fault
secara otomatis.
Dalam kondisi ini Lampu Status Indicator yang menyala adalah: “Auto” dan “Data
Memory” (bila ada data ).
Apabila lampu status indicator lain ada yang menyala, berarti ada gangguan didalam
DFR, contoh lampu Off Line, artinya DFR dalam keadaan tidak siap merekam. Lihat
bagian Trouble Shooting.

3.4.4 Manual Mode : Posisi Manual Operation

Pada kondisi Automatic kita dapat merubah ke kondisi manual dengan cara :
Tekan tombol Manual, pada display akan tampil “Manual Mode” berarti kita sudah ada
pada posisi manual dan Lampu Status Manual akan menyala.
Tujuan pada posisi manual operation ini kita dapat :
- Merubah Parameter dari DFR.
- Melakukan pengetesan/pemeriksaan komponen elektronis.
- Meminta rekaman data ataupun memanipulasikan data rekaman.

3.4.5 Kembali ke Posisi / Kondisi Automatic Mode

Untuk kembali ke posisi Automatic mode, setelah kita selesai dengan posisi Manual
mode, kita harus kembali ke tampilan layar Manual Mode, yaitu dengan menekan tombol
Cancel beberapa kali (tergantung diposisi mana kita sedang berada). Lalu tekan tombol

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 27


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

Auto, maka pada layar akan tampil JAM dan Record No untuk mempercepat peragaan,
tekan tombol Panah kebawah atau Cancel.

3.4.6 Mencetak/Print Out Ulang Record Gangguan

DFR dapat mencetak ulang hasil record gangguan dalam bentuk hardcopy.
- DFR II harus dalam kondisi “Manual Mode”.
- Tekan tombol Record Select display akan tampil : “Record Select”.
- Tekan kunci panah kebawah, display tampil : “Rec No ….”.
- Setelah ini tekan/masukkan nomor yang diinginkan kemudian tekan tombol
“Enter” Printer akan bekerja, dan layar akan terbaca ”Printing”.
- Tunggu sampai selesai mencetak, atau tekan tombol “Cancel” untuk
membatalkan.
- Jangan lupa kembali ke ”Auto” setelah selesai, dengan tombol Auto
Nomor record dapat juga dipilih dengan menggunakan tombol Panah keatas atau
kebawah. Apabila nomor record yang akan dicetak sudah diperagakan, maka kita cukup
menekan tombol Enter.

3.4.7 Mencetak Setup Parameter

Mencetak Setup parameter bertujuan untuk, memperoleh data setting dalam bentuk hard

copy.

- DFR II harus dalam kondisi “Manual Mode”


- Tekan tombol Print Setup.
- Tekan tombol Panah kebawah kemudian printer akan bekerja.
- Tekan sampai selesai mencetak atau tekan tombol Cancel untuk membatalkan.
- Jangan lupa kembali ke ”Auto” setelah selesai, dengan menekan tombol Auto.

3.4.8 Trouble Shooting / Permasalahan DFR .

Trauble shoting merupakan langkah awal yang harus dilakukan berdasarkan informasi
kondisi DFR.

3.4.9 Pemeriksaan Fisik Indikator

Pemeriksaan fisik Indikator merupakan salah satu cara


untuk melakukan check/koreksi kesiapan serta untuk melihat kondisi DFR (Disturbance
Fault Record) itu sendiri.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 28


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

Tabel 1.6.9 : Indikator dan Langkah Penanggulangan pada DFRII

Indikator Kondisi Penyebab Penanggulangan


a. Fail Menyala  DFR dalam kondisi manual  Pindahkan keposisi auto
 Printer terganggu dan tekan tombol reset
 DFR mendeteksi gangguan  Periksa printer dan kertas
internal, biasanya diikuti dan sambungannya
lampu Offline menyala
b. Fault Menyala  Ada gangguan pd DFR  Tekan tombol reset
seperti pada saat pertama
dinyalakan, saat
berkomunikasi dgn komputer
 CPU otomatis reset
 Watchdog reset
 Komunikasi antar DFR gagal
c. Service Menyala  DFR membutuhkan  Periksa GPS clock, kabel
pelayanan misalnya memory coaxial, atau konektornya
mendekati penuh, sinkron  Selalu periksa data yg
waktu (clock) hilang tersimpan dimemory down
 Data telah melampaui X% load atau cetak data yang
dan Y% diperlukan lalu hapus data
 Level kertas printer kecil yg ada di memory

d. Operation Menyala  DFR pernah merekam  Tekan tombol reset


gangguan
e. Auto Menyala  DFR kondisi automatic siap -
merekam data
f. Manual Menyala  DFR dalam kondisi dapat  Setelah selesai merubah
dirubah oleh user/manusia setting (bila diperlukan)
Catatan : DFR harus selalu maka pindahkan selalu
dikembalikan kepada posisi keposisi auto
auto
g. Offline Menyala DFR tdk siap menerima data  Lakukan langkah point c
gangguan akibat :  Lakukan langkah point h
 Memory sudah terisi penuh
 DFR terganggu misalnya
kerusakan CPU
h. CPU Fail Menyala  DFR mengalami gangguan pd  Buka pintu DFR bagian
internal depan
 Matikan DFR denga n
switch Supply DC ke posisi
Off
 Lepas card CPU , Fault
board, Network controller,
dan patch board satu
persatu, lalu masukkan
dengan benar lalu coba
dinyalakan.
i. Data in Menyala  Ada data yg sudah direkm Lakukan langkah point c
Memory dimemory yg siap dicetak ke
printer atau dikirim ke master
station

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 29


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

3.4.10 Pemeriksaan Fungsi

Pemeriksaan fungsi DFR II (Diturbance Fault Record)


dilakukan untuk memastikan kesiapan DFR, sehingga pada saat gangguan siap
merekam.

Tabel 1.6.10 : Indikator dan Langkah Penanggulangan pada DFRII


No Pemeriksaan Fungsi
1. Periksa Battery backup RAM apakah masih baik, tempatnya pada card sebelah
paling kanan dekat engsel pintu. Kesiapan Battery backup RAM +/- 6.5 Vdc
2. Pada saat maintenance atau terjadi gangguan eksternal DFR merekam data,
sehingga data-data tersebut menumpuk dan menyebabkan memory full pada hal
data tersebut ada yg tidak dibutuhkan, untuk itu lakukan langkah c diatas.
3. Periksa tanggal, Jam (bagi yang tidak terhubung dengan GPS) apabila tidak
sesuai maka cocokkan dengan kondisi real time.
Cetakan rekaman yang aneh dan DFR tidak dapat diset
Bila terjadi keluaran yang aneh seperti jam salah/rusak, hasil cetakan tidak benar
dan tombol DFR tidak dapat ditekan maka coba lakukan hal-hal sebagai berikut :
 Buka pintu DFR bagian depan
 Tekan tombol CPU reset terdapat di CPU card (card paling kanan)
 Lalu nyalakan DFR dan akan memulai menghitung memory.
 Coba normalkan dan Snap shot untuk melihat cetakan keluarannya
apakah sudah benar.
 Cek dan sesuaikan dengan urutan Parameter
 Cek dan sesuaikan DAU ID DFR
4. Apabila muncul CPU fail dan setelah melakukan langkah-langkah diatas tetap
tidak bisa bekerja normal,sebaliknya segera dikonsultasikan ke pihak pabrikan.
5 Melakukan Snap Short, yaitu melakukan manual triger kondisi real, apakah DFR
siap merecord gangguan, menyimpan dalam memory, serta melakukan proses
print out.

3.4.11 Pemeriksaan Indikator dan Fungsi pada IDM

a. Normal Operasi.
Pada kondisi Normal Display IDM akan menunjukan parameter sebagai
berikut;

Baris-1 : <JAM><MENIT><SECOND>
<TANGGAL><BULAN><TAHUN>
Baris-2 : <IP ADDRESS IDM>
Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 30
PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

b. Menampilkan Display Alarm.


4 Enter
5 Enter
6 Gunakan Panah Kanan/Kiri Untuk Membaca Alarm
7 Gunakan Panah Atas/Bawah Untuk Jenis/Jumlah Alarm.
c. Manual Trigger (Untuk Memastikan Kesiapan DFR)
1. Enter
2. Panah Bawah
3. Enter.
d. Test Relay (Melakukan Test Status Relay)
1. Enter
2. Panah Bawah
3. Panah Bawah
4. Enter
5. Pilih panah Bawah/Atas Untuk Melihat Jenis Relay (setelah dipilih
lanjut ke no.6)
6. Enter
7. Panah Atas (Close), atau Panah Bawah (Open)
8. Enter.
e. Informasi Satelit, Mengetahui kondisi Waktu denagn GPS (Normal, Tidak
Lock, Error Massage/ Dau tidak menerima Puls waktu)
1. Enter
2. Panah Bawah
3. Panah Bawah.
4. Panah Bawah
5. Enter.
6. Enter (Untuk mengetahui Status Antena).
7. Enter (Untuk Merefres Status Antena).
f. Melihat ID DAU IDM
1. Enter.
2. Panah Bawah.
3. Panah Bawah
4. Panah Bawah.
5. Panah Bawah

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 31


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

6. Enter.
g. Disable Trigger/Menghilangkan Trigger.
1. Enter.
2. Panah Atas
3. Panah Atas
4. Panah Atas
5. Enter
6. Enter (Untuk Meng-cancel Disable Trigger) atau Esc (Untuk Memilih
Lamanya Disable Triger )
7. Enter (Untuk memilih 60 min) atau Esc (Untuk Meng-Enable Trigger)
8. Panah Atas/Bawah (Untuk Menambah atau Mengurangi Step Disable
Trigger dalam Range 30min).

Langkah pemeriksaan yang dilaksanakan apabila muncul alarm seperti gambar 1.6.11
berikut.

Gambar 1.6.11: Indikasi Alarm Pada DFR Type IDM.


Tabel 1.6.11 : Indikator dan Langkah Penanggulangan pada IDM

NO Uraian Acuan Rekomendasi


Kegiatan
1 Pemerikasaan - Led GPS dan Apabila setelah dilakukan pengecekan
Penunjukan PPS Normal kondisi Master Closk/GPS, PPS dan
Waktu Menyala. periperalnya ditemukan adanya
kerusakan/kelainan maka :
- Perlu perbaikan/penggantian sistem
master clock/GPS.
- DFR menggunakan Clock Internal.
2 Alarm Led 4 Alarm 4 Tidak Perbaikan Data Aplikasi DFR karena ada
(AL4) Menyala aplikasi yang Korup
3 Alarm Led Alarm 5 Tidak Perbaikan Setting DSP karena ada
(AL5) Menyala DSP/FPGA
4 Alarm Led 6 Alarm 6 Tidak Perbaikan Setting DFR karena ada
(Al6) Menyala konfigurasi yang Korup.
5 Pengecekan Dapat menyimpan Apabila hasil pengecekan tidak sesuai
LSU data, mencetak data lakukan perbaikan LSU secara software

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 32


PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DFR UNTUK DISPATCHER

record. & hardware.

Berbagi & Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-nilai Perusahaan. Hal - 33

Anda mungkin juga menyukai