Anda di halaman 1dari 5

Kitab Musnan Ahmad Ibn Hanbal

Oleh: Muhammad Yasir.S.Thi, MA

Abstraksi

Musnad Imam Ahmad


Imam Ahmad adalah seorang tokoh yang sederhana,merakyat dan mempunyai komitmen keislaman yang
tinggi. Kecintaan beliau pada hadis dan kesetiaan pada nabi yang harus dibayar dengan pengorbanan fisik
dan nonfisik. Merupakan suatu nilai tambah yang harus dihargai, upaya bliau dalam menyelaraskan kata dan
sikap/tindakan adalah semata konsistensi dari kecintaan tersebut. Keteguhan sikap ini memberikan kekuatan
untuk menghadapi Mihnah dan otoritas penguasa.

Pendahuluan Ahmad ibn Hanbal adalah imam termuda dari


keempat imam, dia seorang ahli hadis sekaligus ahli
Para ulama pada umumnya sepakat bahwa
fiqh. Salah satu karya yang monumental bidang hadis
proses pembuatan hukum atau sering disebut dengan
ialah sebuah kitab yang diberi nama Musnad Ahmad
“syari’ah” di dalam Islam merujuk pada empat
ibn Hanbal. Dalam bidang fiqh ia mempunyai tidak
sumber pokok yaitu al-Qur’an, Hadis, Qiyas (analogi)
kurang dari 60.000 fatwa.4 Karya-karya Ahmad dalam
dan Ijma (konsensus). Umat Islam pada umumnya
bidang fiqh lebih banyak disusun oleh muridnya.
berasumsi seakan-akan tidak ada kontroversi tentang
sumber-sumber ini dan tidak ada keterlibatan manusia
Biografi Ahmad Ibn Hanbal
dalam proses penetapan hukum Islam. Mereka yang
tidak memahami asal usul dan perkembangan hukum Ahmad bin Muhammad ibn Hanbal al-Syaibaniy
sering beranggapan bahwa hukum tersebut bersifat dilahirkan di Baghadad tepatnya di kota Maru/
Ilahiyyah dan tidak dapat berubah selamanya.2 Merv, kota kelahiran sang ibu, pada bulan Rabi’ul
Hukum-hukum yang lebih sering disebut dengan awal tahun 1645 atau November 780 Masehi. Nama
lengkapnya Ahmad Ibn Muhammad ibn Hanbal ibn
fiqh dalam sejarah intelektual Islam dibedakan
Hilal ibn Asaad ibn Idris ibn Abdillah bin Hayyan ibn
dengan “Syari’ah”. Syari’ah adalah ajaran dasar,
Abdillah bin Anas ibn ‘Awaf ibn Qasit ibn Mazin ibn
bersifat universal dan permanen, sedangkan fiqh
Syaiban ibn Zulal ibn Ismail ibn Ibrahim. Dengan kata
adalah penafsiran kultural terhadap Syari’ah yang
alin, beliau ketrunan Arab dari suklu banu Syaiban,
dikembangkan oleh ulama-ulama fiqh semenjak abad
sehingga diberi Laqab al-Syaibany.6 Diberi julukan
kedua Hijriyyah.3 Di antara para ulama fiqh tersebut
Abu Abdillah. Kakeknya, Hanbal ibn Hilal adalah
ialah Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas,
Gubernur Sarakhs yang bersama dinasty Abbasiyyah
Imam Syafi’ie dan Imam Hanbal yang dikenal dengan
aktif menentang dinasti Umayyah di Khurasan.7
Aimmat al-arba’ah dan dipandang sebagai Imam-
Ketika Ahmad masih kecil, ayahnya berpulang
imam mazhab.
kerahmatullah dengan hanya meninggalkan harta
Empat Imam ini dirujuk oleh muslim penganut pas-pasan untuk menghidupi keluarganya. Sebuah
Sunni seperti mayoritas muslim di Indonesia. Hukum- riwayat menyebutkan bahwa jika Ahmad ibn Hanbal
hukum hasil rumusan mereka yang tertuang dalam ditanya mengenai asal sukunya, dia mengatakan
kitab fiqh dikenal dan dibaca oleh umat Islam pada bahwa dia mengatakan ia adalah seorang anak dari
umumnya, meskipun di Indonesia Imam Syafi’ie lebih suku orang-orang miskin.8
banyak mendapat tempat. Yang menarik, keempat Ahmad adalah anak tunggal, dan semenjak
Imam tersebut adalah ulama yang moderat pada
kematian ayahnya, sang Ibu tidak menikah lagi,
zamannya. Mereka tidak pernah memproklamirkan
meskipun ia masih muda dan banyak lelaki
karya-karyanya sebagai mazhab resmi dalam
melamarnya. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar ia
masyarkat atau negara tertentu. Mereka juga tidak
bisa memfokuskan perhatian kepada Ahmad sehingga
pernah mengakui pendapatnya sebagai mazhab abadi
bisa tumbuh sebagaimana yang diharapkan.
yang harus dianut dan dipertahankan sepanjang masa.

165
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013

Ahmad ibn Hanbal dibesarkan di Baghadad dan waktu itu berada di Hijaz.13 Di Hijaz pula ia belajar
mendapatkan pendidikan awalnya dikota tersebut pada Imam Malik dan Imam al-Laits bin Sa’ad al-
hingga usia 19 tahun. Sejak kecil Ahmad sudah Misri. Dalam pencarian hadis ia juga pergi ke Yaman,
disekolahkan kepada seorang ahli Qira’at. Pada umur Kepada Abdurraziq bin Haman, dan kedaerah-
yang relatif kecil ia sudah dapat menghafal al-Qur’an kedaerah lain seperti Khurasan, Persia, dan Tarsus.
dan juga belajar hadis untuk pertama kalinya kepada Ahmad mengangap Imam Syafi’ie sebagai guru
Abu Yusuf,9 seorang ahli ra’yi dan salah seorang
besarnya, oleh karena itu dalam pemikiran ia banyak
sahabat Abu Hanifah. Abu Yusuf adalah seorang
di pengaruhui oleh Imam Syafi’ie. Hal ini juga bisa
hakim Agung pada pemerintahan Bani Abbasiyyah.
diketahui dari kata-kata Ahmad bin Hanbal ketika
Karena kecintaan Ahmad terhadap hadis, pagi-pagi ia sudah menjadi Imam yang besar: Apabila saya
buta dia selalu pergi ke Mesjid-mesjid hingga ibunya ditanya tentang sesuatu yang tidak saya jumpai kabar
merindukannya.10 (yakni hadis dan atsar sahabat) yang menjelaskannya,
Kondisi kehidupan yang sejak awal sederhana maka saya berpegang kepada pendapat Imam
dan pas-pasan, menjadi salah satu pendorong bagi Syafi’ie. Karena besarnya pengaruh imam Syafi’ie
Ahmad untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Dia pada pemikiran Ahmad bin Hanbal sampai-sdampai
mempunya obsesi untuk segera mengurangi beban al-Tabari pernah tidak mau mengangapnya sebagai
sang Ibu. fuqaha atau mujtahid dan menganggapnya muttabi’
Di sisi lain pada masa hidupnya, terutama periwayat hadis dan bertaklid.
selama di Baghadad, Ahmad melihat banyak sekali Meskipun pemikiran dan metode Ahmad banyak
ketimpangan sosial dan kesenjangan ekonomi. Dia dipengaruhui oleh Imam Syafi’ei, terutama warna
hidup sebangaimana layaknya rakyat jelata, tinggal fiqih yang dihasilkannya, hal tersebut sangat mungkin
di tengah-tengah mereka dan merasakan penderitaan, dikarenakan ia lebih menguasai hadis daripada Imam
luka dan duka cita mereka.11 Dia juga melihat banyak- Syafi’ie. Hal tersebut dapat dilihat, misalnya, dalam
nya bid’ah yang tersebar di masyarakat. Hal itu masalah yang sama Ahmad bisa berbeda pendapat
pulalah yang mendorong dia untuk pergi keberbagai dengan Imam Syafi’ie, karena dia mempunyai hadis
wilayah mencari hadis. tentang masalah tersebut, sementara Imam Syafi’ie
Ahmad memiliki dua putra yang terkenal dalam tidak.
bidang hadis yaitu Salih dan Abdullah. Kedua Imam Syafi’ie juga pernah menyatakan kepada
putranya banyak menerima hadis dari sang ayahnya Ahmad ibn Hanbal dan para ahli hadis.”Kalian
dan memasukansejumlah hadis kedalam Musnad lebih tahu tentang hadis dan khabar daripada aku,
ayahnya. Ahmad seorang ilmuan yang Produktif maka apabila shahih bertahulah aku” Karya yang
diantara karyanya,’Ilal, al-tafsir, al-Nasikh wal monumental,Musnad Ahmad juga lebih banyak
mansukh, kitab al-zuhd, al-masail, kitab fada’il- memuat hadis, sementara Imam Syafi’ie adalah
fada’il shabah12 kitab al-Fara’id,al-mansukh, kitab percampuran keduanya. Bisa dikatakan posisi Ahmad
al-Iman, kitab al-asyribah, Ta’at rasul dan kitab al- berada antara Imam Syafi’ie dan Imam Maliki. Dengan
Ra’ad’ala Jahmiyah. Kitab yang paling agung dan demikian meskipun ia banyak dipengaruhi oleh Imam
termashur adalah Musnad Ahmad. Syafi’ie, banyak pula warna-warna Maliki dalam
Kota Baghadad sebagai kota ilmu pengetahuan fiqihnya. Dalam metodenya ia banyak mengunakan
telah menjadikan Ahmad seorang yang tersohor deduksi, namun itu berarti menafikan bahwa ia juga
karena keilmuannya dan sikapnya yang kukuh mengunakan induksi. Dia juga menggunakan qiyas,
mempertahankan keyakinan. Ahmad Ibn Hanbal istishan,istihhsab, dan juga punya kecendrungan
meninggal pada hari Jum’at bulan Rabi’ul awal tahun tekstualitas serta mengembalikan masalah kepada
241 H (855 M) di kota kelahirannya Baghadad. hadis dan asar. Mungkin karena kecendrungan dia
kepada hadis, sehingga ia mendapatkan julukan
Latar Belakang Metode Ahmad Ibn sebagai penghulu para ulam salaf.
Hanbal dan Mazhab Hanbali Ahmad ibn Hanbal bukan hanya seorang ahli
hadis dan fiqh, dia juga seorang sufi yang dipengaruhi
Pada tahun 195 H sampai 197 H Ahmad belajar
oleh pemikir oleh pemikiran dan teladan dari seorang
fiqh dan ushul fiqh pada Imam Syafi’ie yang pada
sufi besar, Hasan al-Bisri (wafat 110/728) dan Ibarhim

166
Muhammad Yasir.S.Thi, MA: Kitab Musnan Ahmad Ibn Hanbal

bin Adham (wafat 170/786). Keduanya memberikan secara cermat. Bagi Ahmad hanya ada satu kreteria
pengaruh besar dalam memberikan jalan dan metode untuk menilai sah atau tidak.17 Kreteria tersebut ialah
untuk mencapai hidup yang sejati dan kewajiban- bahwa hadis tersebut harus menggambarkan karakter
kewajiban yang benar terhadap Allah.14 Murid- yang sesungguhnya dari Nabi dan menyoroti aspek-
murid dan pengikut Ahmad yang berusaha konsisten aspek sosial,ekonomi,agama dan etika dari kehidupan
mengikuti pendapat atau faham Ahmad selanjutnya beliau. Termasuk dalam hal makanan, pakaian, beliau
dikenal dengan pengikut Mazhab Hanbali. Dasar – shalat, berperang, berjalan, duduk dan tidur. Dalam
dasar mazhab ini, sebagaiman dasar yang digunakan Musnadnya Ahmad mencantumkan hadis-hadis yang
Ahmad ialah:15 perawi pertamanya tidak diketahui (majhul) hal ini
1. Al-Qur’an dan Hadis. Kecintaan Ahmad ter- mengundang kritikan keras dari beberapa ulama
hadap Hadis mendorongnya untuk terus berfatwa
setiap kali dan menemukan satu hadis.tanpa
Ahmad Ibn Hanbal dan Kitab Musnadnya
memperdulikan keterangan keterangan atau Sebuah kitab dinamakan kitab Musnad apabila
pendapat yang bertentangan tentang hadis penyusunnya memasukan semua hadis yang pernah
tersebut. dia terima, dengan tanpa menyaring dan menerangkan
2. Fatwa Sahabat. Apabila Ahmad mendapat fatwa derajat hadis-hadis tersebut.18 Pengertian lain dari
kitab Musnad ialah kitab yang hadis-hadis didalamnya
dari seorang sahabat dan tidak mendapatkan
disebutkan berdasarkan nama Shahabat yang lebih
bantahan dari sahabat yang lain, maka dia
menjadikan pendapat tersebut sebagai hujjah. dahulu masuk Islam atau berdasarkan nasab.19 Dilihat
dari nilai hadis yang ada di dalam kitab, menurut
3. Pendapat Sahabat yang lebih dekat kepada Al- ulama, derajat kitab ini berada dibawah kitab
Qur’an dan al-Sunnah. Sunan. Subhi al-Shalih menempatkan kitab hadis
4. Hadis Mursal dan hadis Da’if. Hadis ini dipakai Musnad Ahmad pada peringkat kedua sejajar dengan
apabila tidak ada keterangan atau pendapat yang Jami’al-Tirmidzi dan Sunan Abu Dawud.20 Peringkat
menolaknya. Hadis Da’if menurut Ahmad ialah pertama ditempati oleh Shahih bukhari dan Muslim
hadis derajatnya tidak sampai ke derajat Shahih. serta Muwatha’ Imam Malik. Berbeda dengan kitab
Mushannaf yang hadis-hadisnya disusun berdasarkan
5. Qiyas. Ahmad mengunkan qiyas ketika darurat. urutan bab atau subyeknya,hadis-hadis dalam kitab
Apabila tidak ditemukan hadis Shahih, perkataan Musdnad di susun berdasarkan urutan nama perwi
sahabat atau hadis da’if dan mursal maka Ahmad pertamanya. Kitab-kitab Shahih dan sunan disusun
menggunakan qiyas secara Mushnaf.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Ahmad Musnad Ahmad termasuk kitab termashur
menggunakan istishab dan istishan. dan terbesar21 yang disusun pada periode kelima
Mazhab Hanbali berkembang khususnya di perkembangan hadis (Abad ketiga Hijriyah). Kitab ini
Baghadad tempat kelahiran Ahmad, kemudian melengkapi dan menghimpun kitab-kitab hadis yang
berkembang ke Irak. Pada permulaan abad keempat ada sebelumnya dan merupakan satu kitab yang dapat
mazhab ini masuk ke Nadjad dan ke Mesir pada memenuhi kebutuhan muslim dalam hal agama dan
masa pemerintahan Fathimiyah dan Ayubiyyah. dunia,22 pada masanya. Seperti halnya ulama-ulama
Menurut sebahagian ulama, penganut mazhab ini abad ketiga semasanya, Ahmad menyusun hadis
tidak banyak karena Ahmad terlalu keras/eksterim dalam kitabnya secara musnad. Hadis-hadis yang
berpegang pada riwayat dan bersikukuh untuk tidak terdapat dalam musnad tersebut tidak semua riwayat
berfatwa tentang sesuatu yang tidak ada nasnya.16 Ahmad, sebagian adalah merupakan tambahan dari
Mazhab Hanbali dipandang tidak dapat menjawab putranya Abdullah dan tambahan dari Abu Bakar al-
persoalan masyarakat yang terus berkembang karena Qati’.
terlalu sempit, tidak leluasa menggunakan qiyas, atau Musnad tersebut memuat 40.000 hadis,kurang
Istihshan dan maslaha mursalah sebagai mana pada lebih 10.000 diantaranya dengan berulang-ulang.23
mana pada mazhab lain. Kecintaan Ibn Hanbal yang Tambahan dari Abdullah, putra Ahmad sekitar 10.000
begitu besar kepada Nabi, kepada hadis membuatnya hadis dan beberapa tambahan pula dari Ahmad bin
tidak peduli pada rangkaian perawi (isnad), yang Ja’far al-Qati’. Abdullah ibn Ahmad ibn Ahmad ibn
menurut para ahli hadis harus diperiksa validitasnya Hanballah yang menyusun kitab ini
167
Menara, Vol. 12 No. 2 Juli – Desember 2013

Berdasarkan sumbernya, hadis-hadis yang ter- Abbasiyyah pada awal abad ketiga Hijriyah.
dapat didalam Musnad Ahmad dapat dibagi menjadi Kesemrawutan politik dan ekonomi, perpecahan
6 macam,24 sebagai berikut: teologis-filosofis dan tekanan hebat yang dihadapi
1. Hadis yang diriwayatkan Abdullah dari ayahnya, masyarakat, semakin memperluas jarak antara
Ahmad ibn Hanbal, dengan mendengar langsung. penguasa dan mereka yang dikuasai, dan semakin
Hadis seperti ini paling banyak jumlahnya di meningkatkan ancaman serangan tentara asing
terhadap masyarakat muslim.25
dalam Musnad Ahmad.
Kebesaran dan kemashuran nama Ibn Hanbal
2. Hadis nyang didengar Abdullah dari ayahnya,
dan dari orang lain. Hadis semacam ini sangat dikarenakan perlawanannya terhadap dogma-dogma
sedikit jumlahnya. dan politik yang disebarkan oleh kekhalifahan
Abbasiyyah yang menurut Ahmad tidak berdasarkan
3. Hadis yang diriwayatkan Abdullah dari selain pada al-Qur’an dan hadis bahkan, para penguasa
ayahnya (zawaid Abdullah) mengeksplotasi agama sebagai alat untuk mem-
4. Hadis yang tidak di dengar dan dibacakan pertahankan kekuasaan dan hak-hak istimewa
Abdullah kepada Ayahnya, tetapi Abdullah men- mereka dalam perekonomian. Kaum Mu’tazilah
jumpai dalam kitab sang ayahnya, yang ditulis adalah penasehat resmi otokrasi Abbasiyah.
tangan. Formulasi teologis dan doktrin penciptaan al-Qur’an
secara politis digunakan untuk menekan para tokoh
5. Hadis yang tidak didengar Abdullah dari ayahnya masyarakat,buruh dan budak yang berada dibawah
tetapi dibacakan didepan ayahnya. kekuasaan rezim feodal.26 Masyarakat di cekam
6. Hadis yang diriwayatkan oleh al-Hafiz Abu rasa ketakutan menghadapi pengujian yang bisa
Bakar al-Qati’ mengantarkan mereka ancaman Mihnah.
Sebagai kitab yang terkenal, banyak ulama Atas pengaruh golongan Mu’tazilah yang ketika
yang memberikan perhatian khusus terhadap kitab itu mempunyai pengaruh kuat terhadap kebijakan
musnad Ahmad. Gulam Ibn Sa’labah (wafat tahun politik al-Ma’mun,al-Mu’tasim dan al-Wasiq, di depan
345H),misalnya mengumpulkan lafaz-lafaz yang khalifah Abbasiyah al-Mu’tasim Ahmad di cambuk
Gharib yang terdapat didalam musnad Ahmad dan dan dipenjarakan karena tidak mengakui bahwa al-
memaknainya. Ibn al-Mulaqqin al-Syafi’ie (wafat qur’an adalah makhluk.27 Ahmad juga selalu berusaha
tahun tersebut) membuat ringkasan dan A-Sindy menghindari kantor-kantor pemerintahan. Ketika
(wafat 1199 H) membuat Syarah dari kitab tersebut. suatu saat khalifah Harun al-Rasid menawarkan
Musnad Ahmad tercatat sebagai masterpiece jabatan hakim di Yaman atas dasar rekomendasi dari
Imam Syafi’ie, Ahmad menolak dengan keras.
dalam khazanah literatur hadis dan dalam hal hadis
dari segi litelatur dan sejarah tiada tandingannya.
Kesimpulan
Mihnah dan Kehidupan politik Ahmad Ibn Imam Ahmad ibn Hanbal adalah gambaran
Hanbal seorang tokoh yang sederhana, merakyat dan
mempunyai komitmen keislaman tinggi. Kecintaan
Kitab-kitab fiqh mulai dikembangkan pada masa beliau pada Hadis dan kesetiaan pada Nabi yang
pemerintahan Bani Umayyah dan Abbasiyyah. Ketika harus dibayar dengan pengorbanan fisik dan non fisik,
Muawiyyah ibnAbi Sufyan mengambil alih kekuasaan merupakan satu nilai tambah yang harus dihargai.
dari Ali, maka pusat pemerintahan dipindahkan Upaya beliau dalam meyelaraskan kata dan sikap/
dari Madinah ke Damaskus. Dalam sejarahnya kota tindakan adalah semata konsistensi dari kecintaan
Damaskus pernah berada dibawah kekuasaan Romawi tersebut. Keteguhan sikap ini memberikan kekuatan
Bizantium dan pernah menjadi wilayah kerajaan untuk menghadapi Mihnah dan otoritas penguasa.
Persia. Ketika Abbasiyyah mengambil alih kekuasaan
dari bani Mu’awiyyah,pusat kerajaan atau ibu kota Ahmad Ibn Hanbal adalah Imam besar dan
politik dunia Islam di pindah ke kota Baghadad. sempurna pada zamannya. Kitab Musnad tetap dibaca
dan dijadikan sumber rujukan hingga sekarang.
Sikap hidup dan sifat-sifat Ahmad sesungguhnya Namun demikian, sebagai seorang manusia Ahmad
merefleksikan dekadensi sosial dan kekacauan terikat dengan hukum alam tentang ruang dan waktu.
moral yang telah mengakibatkan jatuhnya Dinasti
168
Muhammad Yasir.S.Thi, MA: Kitab Musnan Ahmad Ibn Hanbal

Kebudayaan, kondisi sosial, waktu, masalah yang 19. Ibid.,166.


berbeda dan kehidupan yang bergam, tentu saja 20. Ibid
mengandalkan pemikiran dan penyelesaian yang 21. Muhammad Abu Zahw,Al-hadis wa al-Muhaddisun
proporsianal. Kitab musnad merupakan warisan (Beirut:,Dar al-Kitab al-Arabiy,1984),369.
penting dan berharg bagi perumusan pemikiran 22. Subhi al Shalih,Ulum al-Hadis…395.
dan penyelesaian masalah kontemporer. Akhirnya 23. Muhammad Abu Zahw,al-hadis..370-371.
semakin banyak pengalaman melihat dunia, semakin 24. Ibid.,95.
tinggi kesadaran membuka pikiran dan semakin 25. Ali Sami al-Nasayr,Aqaid…10.
tinggi tinggkat pendidikan seseorang maka akan
26. Muhammad Abu Zahw,Al-hadis wa al-Muhaddisun….,
semakin komprehensif dia melihat suatu masalah dan 352
menyelesaikannya.
Daftar Pustaka
Catatan: (Foodnotes)
1. Asghar Ali Engineer,The Qur’an, Women and Modern Al-Asqalani, Ibn Hajar,Tahzib al-Tahzib,Juz I.
Society (New Delhi. Sterling Publishers Pvt.Ltd., Heyderad Deccan: Dar al-Ma’rif, 1325 H.
1996),16. Enginer, Asghar Ali, The Qur’an Moment and
2. Nasaruddin Umar,Argumen Kesetaraan Gender Modern Sosiety,New Delhi: Sterling Publishers
Perspektif al-Qur’an,(Jakarta: Paramadina, 1999),290. Pvt.Ltd,1999.
3. H.A.R.Gibb & J. H.Kramers, Shorter Encyclopedia of
Islam (Ithaca Cornell Univedrsity Press, 1953),20-21 Gibb, H.R & J.H.Kramers, Shorter Encyclopedia Of
4. Muhammad bin Ulawy al-Maliki al-Hasany,al-Minhaj Islam,Ithaca: Cornell Uneversity Press,1953.
al-Latifi fi Usul al-Hadis al-Syarif (Jeddah: Matabi’ Haque,Ziaul,Ahmad Ibn Hanbal: The Saint Scholar
Sahr,1982),269.
of Baghadad” Terj.Nurul Agustina, Jurnal Studi-
5. Ali Sami al-Nasyr,Aqaid al-Salaf (Iskandariyah: Maktab studi Islam Al-Hikmah, Bandung, Yayasan
al-Itsar al-Salafiyah’1971),9.
Muthahhari,1992
6. Hafizh Abu Faraj’ abdurrahman ibn al-Jawzi, Manaqib
al-imam Ahmad ibn Hanbal (Kairo: Matha’at al- Al-Salih,Subhi. Ulum al-Hadis wa Mustlahuhu,Beirut:
Sa’daah.t.th),17-19. Dar Il-Ilm wa al-Malayin,1988.
7. Ibn Hajar Asqalaniy,Tahzib al-Tahzib jilid I (Hydered Ash-Shidieqiy, Hasbi.Sejarah dan Pengantar Ilmu
Deccan: Da’irat al-Ma’rif,1325 H),83.
Hadis, Jakarta,Bulan Bintang, 1987.
8. Muhammad Abu Zahw,al- Hadis wa al-Muhaddisun
(Beirut: Dar al- kitab al-arabiy 1984) 352. _____ Sejarah pertumbuhan dan perkembangan
9. Ali Sami’ al-Nasyr,Aqaid…,9 Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1971.
10. Ziaul Haque,Ahmad ibn Hanbal:The Saint scholar of Umar, Nasaruddin.Argumen Kesetaraan Gender
Baghadad,Terj. Nurul Agustina, Jurnal Studi-studi Islam Perspektif al-Qur’an,Jakarta: Paramadina.1999.
Al-Hikmah (Bandung, Yayasan Muthari,1992), Maret
96. Zahw, Muhammad Abu,Al-Hadis Wa
11. Subhi al-Shalih,Ulum al-Hadis wa Musthalahahu Muhaddisun,Beirut: Dar al-Kitab al-Arabiy,1984.
(Beirut: Dar-al Ilmi wa Malayayin, 1988) 394.
12. Muhammad bin Ulawiy al- Maliki al- Hasaniy, al-Minhaj Biodata Penulis
al-Latif…280. Muhammad Yasir, Dosen Fakultas Ushuluddin
13. Ziaul Haque,Ahmad ibn Hanbal…98. UIN Suska Riau. Menyelesaikan S1 Pada Jurusan
14. Hasbi Ash- Siddiqey, sejarahpertumbuhan dan Tafsir Hadis IAIN Susqa Riau tahun 2003, S2 Pada
perkembangan Hukum Islam,(Jakarta Bulan Bintang, Universitas Islam Negeri 2006 dengan Konsentrasi
1971),132-133. Pemikiran Islam Penulis juga Dosen Sekolah tinggi
15. Ibid., 128. Agama Islam Dinniyyah Putri Pekanbaru disamping
16. Ziaul Haque,Ahmad Hanbali:…,98. itu juga menjadi Tenaga Pendidik Pondok Pesantren
17. Hasbi ash Shidieqiy,Sejarah dan pengantar Ilmu Hadis Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang Semenjak
(Jakarta: Bulan Bintang,1987),104. Tahun 2003 sampai sekarang, serta aktif di berbagai
18. Subhi al-Shalih,Ulum al- hadis wa Musthlahu (Beirut:Dar kegiatan kemasyarakatan.
al-Ilmi wa al-malayin,1988),123.

169

Anda mungkin juga menyukai