Anda di halaman 1dari 6

4.

1 Perhitungan Pembebanan Yang Mempengaruhi Poros


Dalam sistem pembebanan yang mempengaruhi poros terdapat beberapa
komponen yang menunjang mesin pencacah plastik seperti, poros digunakan
untuk menopang sistem pisau, puli berfungsi untuk mentransmisikan daya
penggerak, Shredder Blade digunakan untuk mencacah limbah plastik seperti,
LDPE, PET, PVC, HDPE, PP, PS, OTHER. Bearing berfungsi sebagai bantalan
gelinding agar mengurangi tingkat kebisingan dan level getaran. Untuk lebih
jelasnya gambaran komponen pembebanan sistem pencacah seperti Gambar 4.3
berikut.

Gambar 4.3 Pembebanan Sistem Pisau.

1. Pisau
Dengan berbantuan Software Inventor 2018 didapatkan berat Shredder
Blade yang bermaterial baja S45C sebesar 14,3 kg. Dari berat pisau yang
didapatkan, maka besar gaya yang diterima poros dari pisau dengan
menggunakan rumus (2.13) sebesar:
W =m·g
= (VPisau · bjfe) · 9,81 m/s²
= (15 x 10-4 m³ · 7870 kg/m³) · 9,81 m/s²
= 115,81 N
2. Poros
Dengan berbantuan Software Inventor 2018 didapatkan berat poros yang
bermaterial baja S45C sebesar 22 kg. Dari berat poros yang didapatkan,
maka besar gaya pada poros dengan menggunakan rumus (2.13) sebesar:
W =m·g
= (VPoros · bjfe) · 9,81 m/s²
= (21 x 10-4 m³ · 7870 kg/m³) · 9,81 m/s²
= 162,13 N

3. Puli
Dengan berbantuan Software Inventor 2018 didapatkan berat puli yang
bermaterial aluminium sebesar 3,7 kg. Dari berat puli yang didapatkan,
maka besar gaya pada puli dengan menggunakan rumus (2.13) sebesar:
W =m·g
= (VPuli · bjal) · 9,81 m/s²
= (2,6 x 10-4 m³ · 2700 kg/m³) · 9,81 m/s²
= 6,89 N

4. Spur Gear
Dengan berbantuan Software Inventor 2018 didapatkan berat Spur Gear
yang bermaterial S45C sebesar 3 kg. Dari berat puli yang didapatkan,
maka besar gaya pada puli dengan menggunakan rumus (2.13) sebesar:
W =m·g
= (VSpur Gear · bjfe) · 9,81 m/s²
= (3 x 10-4 m³ · 7870 kg/m³) · 9,81 m/s²
= 23,16 N

5. Plastik
Dengan berbantuan Software Inventor 2018 didapatkan berat plastik yang
bermaterial LDPE (didapat dari Tabel 3.3) massa densitas 0,917 g/cm³
sebesar 36 kg. Dari berat plastik yang didapatkan, maka besar gaya pada
plastik dengan menggunakan rumus (2.13) sebesar:
W =m·g
= (VPlastik · ρLDPE) · 9,81 m/s²
= (38 x 10-4 m³ · 917 kg/m³) · 9,81 m/s²
= 34,18 N

4.1.1 Pembuatan Normal Force Diagram


Pada pembuatan Normal Force Diagram perlu dilakukan perhitungan
gaya reaksi pada kedua tumpuan poros, untuk menghitung gaya reaksi pada
tumpuan adalah:

ΣMA =0
RB · 0,63 – (WPlastik + WPisau + WPoros + WSpur Gear ) · 0,315 – WPuli · (0,710) = 0
RB · 0,63 – (34,18 + 115,81 + 162,13 + 23,16) · 0,315 – 6,89 · (0,710) = 0
RB · 0,63 – (335,28) · 0,315 – 6,89 · (4,89) = 0
0,63 · RB – 105,61 N – 4,89 N = 0
105,61 N + 4,89 N
RB =
0,63
= 175,40 N

ΣMB =0
RA · 0,63 – (WPlastik + WPisau + WPoros + WSpur Gear) · 0,315 – WPuli · (-0,080) = 0
RA · 0,63 – (34,18 + 115,81 + 162,13 + 23,16) · 0,315 – 6,89 · (-0,080) = 0
RA · 0,63 – (335,28) · 0,315 – 6,89 · (-0,55) = 0
0,63 · RA – 105,61 N · (-0,55) = 0
105,61 N +0,55 N
RA =
0,63
= 168,51 N

Pengecekan
(RA + RB) – (WPlastik + WPisau + WPoros + WSpur Gear + WPuli) = 0
(175,40 + 168,50) – (34,18 + 115,81 + 162,13 + 23,16+ 6,89) = 0
343,9 N – 342,17 N = 1,73
Berikut Gambar 4.4 adalah hasil pembuatan Normal Force Diagram
yang didapatkan dari perhitungan gaya reaksi pada tumpuan diatas.

Gambar 4.4 Normal Force Diagram.

4.1.2 Pembuatan Shear Force Diagram


Dalam pembuatan Shear Force Diagram perlu dilakukannya
perhitungan, berikut ini merupakan hasil perhitungan Shear Force Diagram yang
telah dilakukan.

SFDPoros
X =0N SF = 174,08 N
X1 = 0,315 m SF = 174,08 N – 349,17 N
= – 175,09 N
X2 = 0,63 m = 174,08 N – 349,17 N + 179,06 N
= 3,97 N

Berikut Gambar 4.5 adalah hasil pembuatan Shear Force Diagram yang
didapatkan dari perhitungan diatas.
Gambar 4.5 Shear Force Diagram.

4.1.3 Pembuatan Moment Bending Diagram


Gaya yang terjadi pada poros dapat dihitung berdasarkan penentuan
momen bending yang terjadi, berikut ini merupakan hasil perhitungan Moment
Bending.

MBDPoros
X1 =0N MA =0
X2 = 0,315 m MC = RA · X1 = 174,08 N · 0,315 m
= 54,83 Nm
X3 = 0,63 m MB = RA · (X1 + X2) – (WPlastik + WPisau + WPoros) · X2
= 174,08 N · (0,63 m) – (349,17 N) · 0,315 m
= 109,67 Nm – 109,99 Nm
= - 0,32 Nm

XTotal = 0,71 m MD = RA · (XTotal) – (WPlastik + WPisau + WPoros) · (X2 +


X3) + RB · X3
= 174,08 N · (0,71 m) – (349,17 N · 0,315 m) +
(179,06 N · 0,080 m)
= 123,59 Nm – 109,99 Nm + 14,32 Nm
= 27,92 Nm
Berikut Gambar 4.6 adalah hasil pembuatan Moment Bending diagram
yang didapatkan dari perhitungan momen diatas.

Gambar 4.6 Moment Bending Diagram.

Anda mungkin juga menyukai