612 1060 1 SM
612 1060 1 SM
1
ISSN 2087 - 7889
ABSTRAK
Perpindahan panas terjadi karena perbedaan suhu yang terdapat pada suatu
benda. Perpindahan panas dapat berlangsung melalui salah satu dari tiga cara yaitu
konduksi, radiasi dan konveksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
perubahan suhu terhadap perpindahan panas dari gelas dengan bahan yang berbeda
pada suhu ruangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
metode eksperimen dimana wadah yang berbeda bahan berisi air dipanaskan pada
suhu yang sama, kemudian diukur perubahan suhu setiap 5 menit hingga didapatkan
suhu yang sama dengan suhu ruangan. Bila dua benda yang suhunya berbeda
diletakkan saling bersentuhan, panas akan mengalir seketika dari benda yang suhunya
tinggi ke benda yang suhunya rendah. Perpindahan panas seketika ini selalu dalam
arah yang cenderung menyamakan suhu. Jika, jika hal tersebut dibiarkan maka suhu
keduanya akan sama dan keduanya dikatakan dalam keadaan kesetimbangan termal
dan tidak terjadi perpindahan panas diantara keduanya.
62
Idawati Supu, Baso Usman, Selviani Basri, Sunarmi (2016)
63
Pengaruh Suhu terhadap Perpindahan Panas pada Material yang Berbeda
64
Idawati Supu, Baso Usman, Selviani Basri, Sunarmi (2016)
Gambar 1. Skema berbagai termometer, (a) termometer raksa (alkohol) dalam pipa, (b)
termometer gas volume konstan, (c) termometer hambatan platina (sumber: Kreith,
1991)
Untuk dapat mengkuantitatifkan Kelvin. Titik tetap bawah untuk skala
hasil pengukuran suhu dengan Celcius dan Reamur ditetapkan pada
menggunakan termometer maka skala 0°C dan 0°R, sedangkan untuk
diperlukan angka-angka dan skala-skala Fahrenheit ditetapkan pada skala 32°F.
tertentu. Penetapan skala yang Ketiga skala titik tetap bawah untuk
terpenting adalah penetapan titik tetap masing-masing skala termometer ini
bawah dan titik tetap atas sebagai titik diambil dari titik beku air murni (titik
acuan pembuatan skala-skala dalam lebur es murni) pada tekanan normal.
termometer. Untuk penetapan titik tetap Adapun titik tetap atas ketiga skala ini
bawah sebuah termometer pada berbeda-beda, dimana untuk Celcius
umumnya dipilih titik beku air murni ditetapkan pada 100°C, untuk Reamur
pada tekanan normal, yaitu suhu ditetapkan pada 80°R, dan untuk
campuran antara es dan air murni pada Fahrenheit ditetapkan pada 212°F.
tekanan normal. Sedangkan penetapan Ketiga skala titik tetap atas untuk
titik tetap atas sebuah termometer masing-masing skala termometer ini
umumnya dipilih titik didih air murni, diambil dari titik didih air murni pada
yaitu suhu ketika air murni mendidih tekanan normal. Pada skala Kelvin, titik
pada tekanan normal (Kreith, 1991). tetap bawah ketiga skala termometer ini
Setidaknya terdapat empat macam bersesuaian dengan skala 273 K dan
skala termometer yang biasa digunakan, titik tetap atasnya bersesuaian dengan
yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan 373 K. Khusus untuk skala Kelvin, titik
65
Pengaruh Suhu terhadap Perpindahan Panas pada Material yang Berbeda
tetap bawah tidak didasarkan pada titik juga dikenal dengan istilah alian)
beku air, namun didasarkan pada ukuran (Yunus, 2009)
energi kinetik rata-rata molekul suatu Konduksi adalah proses dimana
benda. Dalam hal ini, nol Kelvin (tanpa panas mengalir dari daerah yang
derajat) dinamakan nol mutlak (nol bersuhu tinggi kedaerah yang bersuhu
absolut), artinya tidak ada suhu-suhu di lebih rendah di dalam satu medium
bawah suhu nol mutlak, atau ketika nilai (padat, cair atau gas) atau antara
suhu mendekati nilai nol mutlak, maka medium-medium yang berlainan yang
energi kinetik rata-rata partikel bersinggungan secara langsung
mempunyai suatu nilai yang minimum. (Ambarita, 2012). Dalam aliran panas
Oleh karena itu, berdasarkan fakta- konduksi, perpindahan energi terjadi
tersebut, maka skala Kelvin dinamakan karena hubungan molekul secara
skala suhu mutlak atau skala suhu langsung tanpa adanya perpindahan
absolut, atau disebut juga skala molekul yang cukup besar. Konduksi
termodinamik. Kelvin menjadi satuan adalah satu-satunya mekanisme dimana
standar SI untuk besaran pokok suhu panas dapat mengalir dalam zat padat
(Kreith, 1991) yang tidak tembus cahaya. Konduksi
Perpindahan panas dapat di penting pula dalam fluida, tetapi di
definisikan sebagai berpindahnya energi dalam medium yang bukan padat
dari satu daerah ke daerah lainnya biasanya tergabung dengan konveksi,
sebagai akibat dari beda suhu antara dan dalam beberapa hal juga dengan
daerah-daerah tersebut dari temperatur radiasi. Persamaan dasar untuk
fluida yang lebih tinggi ke fluida lain konduksi satu dimensi dalam keadaan
yang memiliki temperatur lebih rendah. studi dapat ditulis:
Perpindahan panas pada umumnya T
qk kA ..................( 1 )
dibedakan menjadi tiga cara x
perpindahan panas yang berbeda yaitu Keterangan:
66
Idawati Supu, Baso Usman, Selviani Basri, Sunarmi (2016)
x = jarak dalam arah aliran panas (m) T2 = Temperatur Benda hitam yang
k = konduktivitas thermal bahan mengelilinginya (K) (Incroperara,
(W/m.K) (Incroperara, 1982) 1982)
Radiasi adalah proses dengan mana Khusus untuk benda hitam sempurna
panas mengalir dari benda yang bersuhu menurut Hukum Steven Bolzman
tinggi ke benda yang bersuhu rendah persamaan seperti berikut :
bila benda-benda itu terpisah di lama q AT 4 ...............( 3 )
ruang, bahkan bila terdapat ruang
(Incroperara, 1982)
hampa di antara benda-benda tersebut.
Konveksi adalah proses transport
Semua benda memancarkan panas
energi dengan kerja gabungan dari
radiasi secara terus-menerus. Intensitas
konduksi panas, penyimpanan dan
pancaran tergantung pada suhu dan sifat
gerakan mencampur. Konveksi sangat
permukaan. Energi radiasi bergerak
penting sebagai mekanisme
8
dengan kecepatan cahaya (3 x 10 m/s)
perpindahan energi antara permukaan
dan gejala-gejalanya menyerupai radiasi
benda padat dan cairan atau gas.
cahaya. Memang menurut teori
Perpindahan energi dengan cara
elektromagnetik, radiasi cahaya dan
konveksi dari suatu permukaan yang
radiasi thermal hanya berbeda dalam
suhunya di atas suhu fluida sekitarnya
panjang gelombang masing-masing
berlangsung dalam beberapa tahap.
(Holman, 2002).
Pertama, panas akan mengalir dengan
Untuk mengitung besarnya panas
cara konduksi dari permukaan ke
yang dipancarkan dapat digunakan
partikel-partikel fluida yang berbatasan.
rumus sebagai berikut:
Energi yang berpindah dengan cara
q r eA (T T )
1
4
2
4
..............( 2 ) demikian akan menaikkan suhu dan
Keterangan: energi dalam partikel-partikel fluida ini.
qr = laju perpindahan panas dengan Kemudian partikel-partikel fluida
cara radiasi (Watt) tersebut akan bergerak ke daerah yang
e = emitansi permukaan kelabu bersuhu rendah didalam fluida di mana
A = luas permukaan (m2) mereka akan bercampur dengan, dan
= konstanta dimensional (0,174.10-8 memindahkan sebagian energinya pada
BTU/h ft2 ºC) partikel-partikel fluida lainnya. Dalam
T1 = Temperatur Benda kelabu (K)
67
Pengaruh Suhu terhadap Perpindahan Panas pada Material yang Berbeda
hal ini alirannya adalah aliran fluida fluida yang lebih panas ke fluida yang
maupun energi (Ambarita, 2011). lebih dingin (Buchori, 2011).
Energi sebenarnya disimpan di Laju perpindahan panas dengan
dalam partikel-partikel fluida dan cara konveksi antara suatu permukaan
diangkut sebagai akibat gerakan massa dan suatu fluida dapat dihitung dengan
partikel-partikel tersebut. Mekanisme hubungan:
ini untuk operasinya tidak tergantung q hA(Tw T f ) .................( 4 )
hanya pada beda suhu dan oleh karena Keterangan:
itu tidak secara tepat memenuhi definisi q = laju perpindahan panas dengan
perpindahan panas. Tetapi hasil cara konveksi (Watt)
bersihnya adalah angkutan energi, dan A = luas penampang (m2)
karena terjadinya dalam arah gradien Tw = Temperatur dinding (K)
suhu, maka juga digolongkan dalam Tf = Temperatur fluida (K)
suatu cara perpindahan panas dan h = koefisien perpindahan panas
ditunjuk dengan sebutan aliran panas konveksi (W/m2.K) (Incroperara,
dengan cara konveksi (Ambarita, 2011). 1982)
Perpindahan panas secara konveksi Koefisien perpindahan panas
antara batas benda padat dan fluida konveksi h bervariasi terhadap jenis
terjadi dengan adanya suatu gabungan aliran (aliran laminer atau turbulen),
dari konduksi dan angkutan (transport) sifat-sifat fisik fluida, temperatur rata-
massa. Jika batas tersebut bertemperatur rata, juga dipengaruhi oleh mekanisme
lebih tinggi dari fluida, maka panas perpindahan panas konveksi (Stoecker,
terlebih dahulu mengalir secara 1982).
konduksi dari benda padat ke partikel- Banyak parameter yang
partikel fluida di dekat dinding. Energi mempengaruhi perpindahan panas
yang di pindahkan secara konduksi ini konveksi di dalam sebuah geometri
meningkatkan energi di dalam fluida khusus. Parameter-parameter ini
dan terangkut oleh gerakan fluida. Bila termasuk skala panjang sistem (L),
partikel-partikel fluida yang konduktivitas termal fluida (k),
terpanaskan itu mencapai daerah yang biasanya kecepatan fluida (V),
temperaturnya lebih rendah, maka panas kerapatan (g), viskositas (h), panas jenis
berpindah lagi secara konduksi dari (Cp), dan kadang-kadang faktor lain
68
Idawati Supu, Baso Usman, Selviani Basri, Sunarmi (2016)
yang berhubungan dengan cara-cara jika aliran fluida timbul karena daya
pemanasan (temperatur dinding uniform apung fluida yang disebabkan oleh
atau temperatur dinding berubah-ubah). pemanasan, maka proses tersebut
Fluks kalor dari permukaan padat akan dinamakan konveksi bebas (free) atau
bergantung juga pada temperatur konveksi alami (natural) (Stoecker,
permukaan (Tw) dan temperatur fluida 1982).
(Tf), tetapi biasanya dianggap bahwa Perpindahan panas konveksi
(ΔT = TW – Tf) yang penting. Akan diklasifikasikan dalam konveksi bebas
tetapi, jika sifat-sifat fluida berubah (free convection) dan konveksi paksa
dengan nyata pada daerah pengkonveksi (forced convection) menurut cara
(convection region), maka temperatur- menggerakkan alirannya (Holman,
temperatur absolute Tw dan Tf dapat 2002).
juga merupakan faktor-faktor penting Konveksi bebas adalah perpindahan
didalam korelasi. (Stoecker, 1982). panas yang disebabkan oleh beda suhu
Bila sebuah fluida lewat di atas dan beda rapat saja dan tidak ada tenaga
sebuah permukaan padat panas, maka dari luar yang mendorongnya. Konveksi
tenaga dipindahkan kepada fluida dari bebas dapat terjadi karena ada arus yang
dinding oleh panas hantaran. Tenaga ini mengalir akibat gaya apung, sedangkan
kemudian diangkut atau dikonveksikan gaya apung terjadi karena ada
(convected), ke hilir oleh fluida, dan perbedaan densitas fluida tanpa
didifusikan melalui fluida oleh hantaran dipengaruhi gaya dari luar sistem.
di dalam fluida tersebut. Jenis proses Perbedaan densitas fluida terjadi karena
perpindahan tenaga ini dinamakan adanya gradien suhu pada fluida.
perpindahan tenaga konveksi Contoh konveksi alamiah antara lain
(convection heat transfer). (Stoecker, aliran fluida yang melintasi radiator
1982). panas (Holman, 2002).
Jika proses aliran fluida tersebut Konveksi paksa adalah perpindahan
diinduksikan oleh sebuah pompa atau panas aliran gas atau cairan yang
sistem pengedar (circulating system) disebabkan adanya tenaga dari luar.
yang lain, maka digunakan istilah Konveksi paksa dapat pula terjadi
konveksi yang dipaksakan (forced karena arus fluida yang terjadi
convection). Bertentangan dengan itu, digerakkan oleh suatu peralatan
69
Pengaruh Suhu terhadap Perpindahan Panas pada Material yang Berbeda
70
Idawati Supu, Baso Usman, Selviani Basri, Sunarmi (2016)
25 48 49 49 32
30 45 47 47 32
35 44 45 45 32
40 43 43 44 32
45 41 42 42 32
50 40 41 41 32
55 39 40 40 32
60 38 40 39 32
65 38 39 38 32
70 37 38 38 32
75 36 37 37 32
80 36 37 37 32
85 36 37 36 32
90 35 36 36 32
Berikut ini adalah grafik hubungan antara suhu danwaktu hantaran panas dengan
material yang berbeda.
80
70
60
Suhu air (ºC)
50
40 Gelas Kaca
30 Gelas Alumunium
Gelas Plastik
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90
Waktu (menit)
Perpindahan suhu adalah proses suhu yang rendah. Pada penelitian ini
perpindahan dari suhu yang tinggi ke digunakan 200 ml air dengan suhu awal
71
Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) dan Reaksi Enzimatisnya
Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa
72
Idawati Supu, Baso Usman, Selviani Basri, Sunarmi (2016)
73