Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakutas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas
Hang Tuah
Surabaya, Januari 2020
Ali Azhar, S.T., MT., Ali Munazid, S.T., M.T. Intan Baroroh, S.T., M.T.
NIP : 01492 NIP : 01311 NIP : 01207
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Ketua Program Studi Teknik
Perkapalan
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Perencanaan Sistem
informasi Material Berbasis Android Di Industri Galangan Kapal Di PT DUMAS
TANJUNG PERAK SHIPYARD adalah karya saya sendiri dan belum pernah
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka
di bagian akhir skripsi ini.
Surabaya,
DOSEN PEM\BIMBING :
Ali Azhar, S.T., M.T.,
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa, maha pengasih dan
penyanyang, maha melihat dan mendengar, maha mengetahui segala
sesuatu, dan maha baik kepada setiap hambanya.
2. Orang tua Ibu Galuh Triwahyuni dan Bapak Teuku Indra Munawar Dipasy
alam yang telah memberikan semangat dan doa dalam pengerjaan skripsi
ini.
3. Bapak Dr. Bagiyo Suwasono, ST., M.T., FRINA selaku dosen wali
4. bapak Ali Azhar, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing saya yang telah baik
dan sabar membimbing saya dalam penulisan skripsi ini selama 1 semester
dan juga memberi arahan selama saya kuliah.
5. Bapak Tri Agung K, S.T.,M.T. sebagai kepala Program studi Teknik
Perkapalan, dosen, senior dan juga mentor setia yang selalu ikhlas
membantu saya dari segi materil, motivasi, dan do’a awal kuliah sampai
sidang akhir saya.
6. Teman-teman kuliah yang telah memberikan motivasi dan arahan kepada
penulis.
iii
7. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari atas banyaknya terdapat kekurangan dalam penyusunan
penelitian skripsi ini, sehingga penulis masih membutuhkan banyak saran maupun
ide yang diharapkan bisa membantu memperbaiki penyusunan penelitian
berikutnya. Penulis berharap materi-materi yang terdapat pada laporan ini dapat
diterima dan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran maupun sarana
penambah wawasan.
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .................................................................................................... 68
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Urutan Kegiatan Awal dan
Ketergantungannya……………....................................................37
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Perencanaan
perencanaan adalah suatu proses menentukan hal-hal yang ingin dicapai
(tujuan) di masa depan serta menentukan berbagai tahapan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian perencanaan (planning) dapat juga
didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan
tertentu dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, di dalam perencanaan
akan terdapat aktivitas pengujian beberapa arah pencapaian, mengkaji
ketidakpastian, mengukur kapasitas, menentukan arah pencapaian, serta
menentukan langkah untuk mencapainya.Perencanaan adalah salah satu fungsi
dari manajemen yang paling penting dimana di dalamnya terdapat aktivitas
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi, serta mengembangkan
rencana kerja organisasi.
2.1.2. Sistem informasi
Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen
dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di
mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan
prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau badan usaha
menyediakan semacam informasi yang berguna bagi manajemen.(Winardi,2016)
Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan informasi. Sistem informasi
merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para penggunanya.
Data yang diolah saja pun tidak cukup apabila dikatakan sebagai suatu informasi.
Untuk dapat berguna, maka harus tersedia tiga pilar seperti berikut:
1. Relevance: Tepat kepada orangnya.
2. Timeliness: Tepat waktu
3. Accurate: Akurat atau tepat nilainya
Apabila tiga hal tersebut tidak terpenuhi, maka informasi tidak dapat dikatakan
berguna, melainkan sampah (garbage). Berikut beberapa fungsi dari sistem informasi:
• Meningkatkan aksesiblitas data secara efektif dan efisien kepada pengguna,
tanpa dengan perantara sistem informasi
7
2.2. Material
mutu komponen lokal tidak sesuai spesifikasi pelanggan, tingkat harga tidak
kompetitif, beberapa komponen tidak tersedia di dalam negeri, keraguan
delivery, tepat waktu, kecenderungan pelanggan untuk memilih komponen
impor, dan persyaratan kredit ekspor dengan penyandang dana asing. Sejauh
ini internasional sourcing untuk pengadaan material dan komponen kapal
secara umum masih lebih menguntungkan (dari segi spesifikasi, teknologi,
mutu dan biaya) walaupun hal ini memberi implikasi yang harus
dipertimbangkan pemerintah dan galangan kapal. (Bahri, 2009)
Berdasarkan sumbernya material dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
material lokal dan impor. Material lokal adalah istilah untuk material dan
komponen yang dibeli dari pabri-kan dalam negeri. Ketersediaannya sangat
tergantung pada perkembangan industri penunjang. Saat ini, tingkat
penggunaan material lokal untuk pembangunan kapal dinilai masih rendah.
Tingkat ketergantungan penggunaan material impor masih relatif tinggi
sehingga melemahkan daya saing di pasar internasional. Saat ini hampir
60% material kapal masih impor, sisanya 40% menggunakan produk lokal.
Keputusan penggunaan material lokal dan impor didasarkan pada lima
faktor, yaitu ketersediaan pasar, permintaan owner, perbandingan harga,
perbandingan kualitas; dan delivery lead time. Lead time merupakan waktu
saat dikeluarkannya surat pemesanan sampai dengan waktu saat penyerahan
material untuk yang pertama kalinya. Lead time atau waktu tunggu adalah
waktu yang diperlukan untuk menunggu mulai dari pemesanan dilakukan
sampai barang diterima. “Lead time is the elapsed time between the
beginning of an economic or manufacturing function and the completion of
that function”(Wijaya, 2013). Dalam masalah inventory, lead time yang
digunakan adalah waktu dalam satuan horizon perencanaan. Dalam
pemenuhan atau pengisian kembali persediaan terdapat suatu perbedaan
waktu yang cukup lama antara saat mengadakan pesanan (order) untuk
pengisian kembali persediaan dengan saat penerimaan barang-barang yang
dipesan tersebut diterima dan dimasukkan ke dalam persediaan (stok),
perbedaan waktu inilah yang dinamakan lead time.
17
adalah pelat dan profil baja pipa, bahan las, cat, pelampung, sistem
ventilasi, dan sistem refrigerasi. Perkembangan industri lokal sangat
dinantikan oleh industri galangan karena terkait dengan pemenuhan
kebutuhan material yang sebagian besar masih impor.
3. Kerjasama dengan bank: kerjasama dengan perbankan dapat dilakukan
dengan pemberian jaminan pembayaran material dan pemberian
pinjaman dengan tingkat suku bunga yang rendah. Kerjasama ini dapat
mempercepat lead time material.hingga 15 hari dan mengurangi biaya
material pada tahap awal pembangunan sebesar 5,91%.
4. Kerjasama dengan pemasok: posisi tawar galangan terhadap pemasok
luar negeri masih rendah, sehingga kemungkinan untuk mengembangkan
hubungan kerja yang lebih baik masih sulit dilakukan. Saat ini, hubungan
kerja yang strategis baru dapat dilakukan dengan beberapa pemasok
lokal. Kerjasamanya berupa pembinaan pemasok, pengelolaan inventori
bersama, dan integrasi pemasok ke dalam proyek pembangunan kapal.
Kerjasama yang dibangun dengan pemasok, harus disesuaikan dengan
tingkat kepentingan material yang bersangkutan. Tidak semua kerja sama
dengan pemasok memberikan nilai tambah terhadap kinerja rantai pasok
material. Dengan demikian, galangan harus jeli dalam menentukan
pemasok mana yang strategis, apabila dibangun kerjasama baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
5. Mengajukan permohonan jalur hijau: proses pengeluaran barang di bea
cukai akan lebih cepat apabila melalui jalur hijau. Penetapan jalur
hijau/merah merupakan wewenang bea cukai. Upaya yang dapat
dilakukan oleh galangan adalah mengajukan permohonan penerimaan
material melalui jalur hijau, sehingga proses pengeluaran material dapat
dipercepat menjadi 1 hingga 2 hari.
6. Meminimalisir keterlambatan.
Adapun upaya yang dilakukan untuk mengurangi keterlambatan
material, adalah sebagi berikut:
1. Menjadwalkan kedatangan material lebih awal: hanya bisa dilakukan
untuk material yang berupa peralatan, dengan masa garansi yang cukup
19
lama. Hal ini dikarenakan untuk bahan habis, terbentur dengan tanggal
kadaluarsa.
2. Koordinasi internal galangan: pengelolaan rantai pasok dalam industri
galangan masih tertinggal dengan industri lain dikarenakan kurangnya
integrasi antara produksi kapal dengan pengelolaan rantai pasok
.Berdasarkan konsep integrasi antara pengadaan material, proses desain
dan produksi kapal, dikembangkan model pengelolaan rantai pasok
material untuk industri galangan kapal.
Dalam integrasi tersebut, aliran informasi yang bergerak secara mudah
dan akurat diantara aktivitas desain, produksi dan pengadaan material
menjadi faktor penentu kelancaran proses pengadaan. Dengan konsep
intergrasi ini, keterlambatan yang disebabkan karena manajemen internal
dapat diminimalisir.
3. Kerjasama dengan bank: keterlambatan material sering terjadi karena
gangguan aliran keuangan dari galangan kepada pihak-pihak yang
seharusnya menerima pembayaran dari galangan. Kerjasama dengan
sistem pemberian jaminan pembayaran dari bank akan memperlancar
aliran keuangan dari galangan ke pemasok.
Pemasok merupakan mata rantai yang penting dalam pengadaan
material. Pemasok ini dapat berupa fabrikan langsung, agen atau general
supplier. Galangan dapat menentukan pilihan terhadap produk-produk
komponen kapal yang diperlukan selama proses produksi kapal
berdasarkan pemasok yang menawarkan produk mereka. Pemilihan
terhadap pemasok dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu memilih langsung
dan melakukan seleksi terhadap beberapa pemasok dengan proses tender.
Untuk mendapatkan material dengan harga yang wajar, berkualitas dan
dikirim tepat waktu galangan harus jeli dalam memilih pemasok. Ada 3
macam hal yang harus dikelola dalam supply chain (rantai pasok) yaitu :
a. Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang
dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke
distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir.
b. Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan
20
c. Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau
sebaliknya.
Faktor yang mempengaruhi kinerja rantai pasok ada 3 indikator, yaitu
kualitas, harga dan pengiriman (delivery performance). Kinerja pengiriman
material itu sendiri dipengaruhi oleh lamanya lead time material dan
ketepatan kedatangan material. Keduanya sangat ditentu-kan oleh
manajemen pengadaan material di galangan itu sendiri. Lebih jelasnya
faktor-faktor yang mempengaruhi lead time dan ketepatan kedatangan
material.
Struktur rantai pasok material ke galangan menggambarkan jaringan
pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan pengadaan material ke galangan.
Seperti dalam struktur rantai pasok lainnya, dalam struktur rantai pasok
galangan terdapat 3 aliran, yaitu aliran material, aliran uang, dan informasi.
Aliran material di mulai dari pemasok setelah menerima surat pesanan dari
galangan. Aliran uang berasal dari galangan sebagai pembayaran atas
material yang dibeli. (Sunaryo, 2015)
Sementara itu, aliran informasi terjadi di sepanjang struktur rantai
pasok dan terjadi antar pihak yang terlibat dalam setiap aliran uang maupun
material.Struktur umum rantai pasok galangan terdiri dari galangan,
pemasok lokal dan internasional, forwader nasional dan internasional,
operator transportasi darat nasional dan internasional, perusahaan
pelayaran, bea cukai, dan lembaga keuangan. Masing-masing pihak dalam
rantai pasok mempunyai manajemen, kepentingan dan tujuan yang berbeda-
beda sehubungan dengan aliran yang ada disepanjang rantai pasok. Gambar
dibawah menunjukkan struktur umum rantai pasok galangan kapal, dengan
3 aliran di dalamnya. (Kurniawati, 2008)
21
Secara garis besar proses pembangunan kapal dapat dibagi menjadi dua
tahap yaitu :
Tahap desain
Tahap pembangunan fisik
a. Tahap desain
Pada tahap ini keinginan serta gagasan dari pemilik kapal (owner)
dipelajari secara seksama berdasarkan data yang telah ada, kemudian
dituangkan kedalam garis besar data sementara dari data kapal yang akan
dibangun. Data ini biasanya berupa ukuran utama kapal seperti panjang,
lebar, tinggi, sarat dan kapasitas kapal serta rute pelayaran.
b. Tahap pembangunan fisik
23
Raw Material
Pelat dengan variasi dimensi serta jenisnya
Profil / Penegar dengan variasi dimensi serta jenisnya
Pipa
Kabel
Equipment
Mesin Induk
Mesin Bantu
Pompa
24
Quality Control
Identifikasi spesifikasi material, control pemasangan material dan
kualitas material terpasang
25
Pimpinan Proyek
Memonitoring secara keseluruhan sistem yang berjalan dalam tiap
proyek
Manager Produksi
Pengawas dan penanggung jawab pekerjaan
Secara umum informasi material direncanakan oleh bagian perencanaan, baik
mulai dari spesifikasi material, jumlah material serta penomoran dari material itu
sendiri. Selanjutnya data material yang direncanakan diserahkan ke divisi
Production Planning Control (PPC) untuk penerbitan permintaan material,
schedule material serta kaitannya dengan progress pekerjaan.
Permintaan material diterbitkan oleh PPC kepada divisi
Purchasing/Pengadaan untuk proses material itu sendiri dimana dalam bagian ini
material mengalami proses order, Pembayaran sampai dengan bagaimana material
tersebut tiba di galangan. Dalam proses ini ada unsur keterkaitan dari divisi
keuangan yang berhubungan dengan anggaaran.
Selanjutnya setelah material tersebut tiba di galangan, informasi mengenai
kedatangan diteruskan ke departemen untuk diberikan kepada divisi gudang untuk
dilakukan pengidentifikasian sebelum material tersebut dilanjutkan ke divisi
produksi terkait. Adapun detailed mapping dari proses aliran fisik untuk proses
inventory material adalah sebagai berikut :
1. Material dari supplier atau pelanggan diterima oleh divisi gudang
melalui supervisor gudang.
2. Selanjutnya material diperiksa oleh divisi quality control atau
identifikasi material apakah sesuai dengan spesifikasi apa tidak.
3. Material yang memenuhi spesifikasi akan di simpan di gudang,
sedangkan material yang tidak sesuai di kembalikan ke pihak supplier
atau pelanggan. (Wawan, 2013)
2.5. Android
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan
aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.
26
Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat
peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android,
dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras,
peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola,
Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama
yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan
kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung
Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).(Rasjid
Fadjar,2010)
berarti program perlu atau disarankan untuk diterapkan dalam monitoring aktivitas
bengkel produksi dengan persentase total sebesar 83,34%.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini terdapat langkah-langkah penelitian yang tersusun pada
flowchart sebagai berikut:
Mulai
Pengumpulan Data
Tidak
Sesuai ?
Ya
Kesimpulan
3.2.6 Kesimpulan
Tahapan ini adalah tahapan hasil akhir dimana pada tahap ini penulis
akan menarik kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang sudah
ditentukan.
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Studi Lapangan
Dalam hal ini divisi purchasing akan berhubungan langsung dengan divisi
finance yang berkaitan keuangan maupun anggaran. Setelah material tiba
digalangan maka divisi inventory akan melakukan identifikasi material sesuai
spesifikasi, penyimpanan material, pendistribusian material keproduksi, melakukan
management material stock, serta melakukan penggolongan material project.
Setelah tugas yang dilakukan divisi inventory selesai maka material tersebut
didistribusikan ke tiap-tiap workshop. Kemudian divisi plate and profile akan
melakukan produksi raw material plate, identifikasi hasil produk sesuai project,
pendistribusian hasil produk. Selanjutnya divisi electrical melakukan produksi raw
material kabel, dan produksi panel listrik. Divisi piping melakukan produksi raw
material pipa, dan penggolongan katup/valve. Setiap divisi yang ada pada suatu
galangan nantinya akan memiliki status material yang mana status tersebut akan
memberikan informasi mengenai material mayor yang ada. Status ini tentu akan
berkaitan antara divisi yang ada dimana status tersebut dibuat sesuai dengan tugas
dari masing-masing divisi. Dari hasil wawancara dengan marketing PT.Dumas
Tanjung Perak Shipyard Surabaya mengenai alur material yang ada pada galangan
tersebut. Dilihat dari flow tersebut setiap divisi memiliki tugasnya masing-masing
mulai dari divisi engineering hingga divisi electrical workshop. Selain itu tahapan
dari alur material yang ada juga cukup jelas, yang mana setelah divisi engineering
menyelesaikan tugasnya makanya divisi selanjutnya yaitu production planning
control (PPC) akan melanjutkan tugasnya, begitu seterusnya hingga alur material
ini akan terus berputar dan saling berhubungan. Berikut ini merupakan gambaran
umum flow of material yang didapat dari hasil wawancara dengan marketing
PT.Dumas Tanjung Perak Surabaya
37
Pembelian Material
Penyimpanan Material
Pendistribusian Material Ke
Produksi
Penggolongan Katup/Valve
39
Uncheck
1 Quality Control/QC
Checked
On progress calculation
Design and Engineering/Perencanaan
2 Finish calculated
Teknik
Sent to order division
Production Planning & Inventory Invoice
3
Control (PPC) Material schedule
Budget request
Material ordering
4 Purchasing/Pembelian
Material on delivery
Material on yard
Advance payment
5 Finance/Keuangan Term payment
Repayment
Material on store
6 Inventory/Gudang
Material on delivery to division
On request
7 Plate and Profil Shop/Bengkel Plate
Material received
On request
8 Electrical Shop/Bengkel Listrik
Material received
On request
9 Piping Shop/Bengkel Pipa
Material received
40
Dari data tersebut nantinya akan diolah menjadi bentuk sistem informasi
yang mampu mengontrol setiap proses produksi dalam pembangunan industri
galangan kapal. Berikut ini adalah rincian data material mayor pada Project 1
Passenger Ferry 750 Pax yang akan digunakan dalam perencanaan sistem
informasi material berbasis android , antara lain:
Tabel 4.4 Plate Pada Project 1
Project Name : Passenger Ferry 750 Pax
QTY WEIGHT
NO VALVE TYPE ND MATERIAL BRAND REMARK
(Pcs) (Kg)
1 Globe Valve 25 Cast Iron 35 171,5 By Branded By Branded
2 Globe Valve 32 Cast Iron 40 424 By Branded By Branded
3 Gate Valve 40 Cast Iron 40 620 By Branded By Branded
4 Gate Valve 50 Cast Iron 55 935 By Branded By Branded
5 Butterfly Valve 65 Cast Iron 86 206,4 By Branded By Branded
6 Butterfly Valve 50 Cast Iron 20 42 By Branded By Branded
7 SDNRV 65 Bronze 10 120 By Branded By Branded
8 SDNRV 80 Bronze 5 50 By Branded By Branded
9 Swing Check Valve 100 Cast Iron 65 2314 By Branded By Branded
10 Safety Valve 125 Cooper 38 1300 By Branded By Branded
43
Berikut ini adalah rincian data material mayor pada Project 2 Crew Boat
yang akan digunakan dalam perencanaan sistem informasi material berbasis
android, antara lain:
44
Berikut ini adalah rincian data material mayor pada Project 3 Rescue Boat
yang akan digunakan dalam perencanaan sistem informasi material berbasis
android, antara lain:
Tabel 4.16 Plate Pada Project 3
Project Name : Rescue Boat
Isi data
Kolom
tabel
Setelah itu menggunakan buka kurung kurawal untuk memulai script json, lalu
masukkan nama tabel, kolom, serta isi pada database. Untuk simbol [ yaitu memulai
isi (array).
Jika di rasa data sudah mencukupi, tutup array dengan simbol ], serta berikan tanda
“,” koma untuk melanjutkan perintah.
Jika di rasa data sudah mencukupi semua, berikan tutup kurung kurawal guna
mengakhiri sript pada json, setelah script selesai lalu di simpan dengan format
(.json) dalam Folder penyimpanan lapotop atau komputer.
selanjutnya kita harus membuat akun firebase terlebih dahulu jika yang sudah
punya Akun bisa klik mulai
Setelah akun firebase telah dibuat selanjutnya membuat project dengan nama my
application kemudian klik folder my application
Setelah itu klik database di develop sebelah kiri layar dan akan muncul tempat
penyimpanan, seperti gambar berikut :
Pilih folder realtime database lalu impor data dan cari data yang sudah di bentuk
dengan format (.json) melalui aplikasi json seperti gambar dibawah ini:
54
Setelah selesai data di open maka klik impor untuk menyimpan data project ke
dalam firebase sebagai penghubung ke dalam android studio, lihat gambar di
bawah ini:
55
2. Setelah itu menunggu loading hingga selesai sampai aplikasi android studio
terbuka. seperti gambar dibawah ini:
4. Setelah klik start new android studio project akan muncul tampilan select
project template yang akan digunakan sebagai mok up sesuai rencana, dan
pilih template empty activity dan klik next. Lihat gambar dibawah ini:
Selanjutnya design tampilan aplikasi dengan membuat button sesuai data project
yang akan dibuat. Kemudian ada 3 button disini memakai 3 data project berupa
passenger ferry 750 pax, crew boat, rescue boat. Setelah design pada main menu
selesai dibuat maka masukkan codingan pada button yang ada sehingga nantinya
button akan memunculkan tampilan yang dibuat sesuai dengan fungsinya. Berikut
adalah butto main menu design yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Android studio telah menyediakan pallete didalam pallete tersedia pilihan untuk
membuat buttons dan lainya untuk mendukung project design caranya, pilih button
klik tahan dan geser ke project yang sudah disediakan. Lihat gambar dibawah ini:
Jika 6 buttons tersebut dipilih atau di klik salah satu dari buttons tersebut maka
muncul gambar di bawah ini :
63
Dalam tabel tersebut bila tidak sesuai dengan data yang ada, dapat di hapus atau di
ganti ulang, dengan klik Tambah Data dan akan muncul spesifikasi data yang akan
di input ke dalam tabel, seperti gambar berikut :
lebih mudah untuk mendata material dengan android , berikut hasil dari pembuatan
aplikasi dengan android studio :
Tampilan awal terdapat project yang sudah ada, bila ingin menambah project baru
maka tinggal input nama project dan klik simpan dan project baru bisa di gunakan.
65
Berikut hasil dari salah satu button dari project 1 passenger ferry750 pax :
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad.,(2020).“Pengertian Sistem Informasi”,
https://www.yuksinau.id/pengertian
sistem-informasi/., Diakses Pada 7 Februari 2020
LAMPIRAN
DATA
4. Project 1 Passenger Ferry 750 Pax
5. Project 2 Crew Boat
6. Project 3 Rescue Boat
Tabel 4.1 Data Material Mayor
Data Material Mayor
Plate
Profile
Pipe
Valve
Electrical
Equipment
QTY WEIGHT
NO VALVE TYPE ND MATERIAL BRAND REMARK
(Pcs) (Kg)
1 Globe Valve 25 Cast Iron 35 171,5 By Branded By Branded
2 Globe Valve 32 Cast Iron 40 424 By Branded By Branded
3 Gate Valve 40 Cast Iron 40 620 By Branded By Branded
4 Gate Valve 50 Cast Iron 55 935 By Branded By Branded
5 Butterfly Valve 65 Cast Iron 86 206,4 By Branded By Branded
6 Butterfly Valve 50 Cast Iron 20 42 By Branded By Branded
7 SDNRV 65 Bronze 10 120 By Branded By Branded
8 SDNRV 80 Bronze 5 50 By Branded By Branded
9 Swing Check Valve 100 Cast Iron 65 2314 By Branded By Branded
10 Safety Valve 125 Cooper 38 1300 By Branded By Branded
71