Pendahuluan
POKOK MATERI
1. Pengertian deoartementalisasi biaya overhead pabrik
2. Alokasi biaya overhead departemen jasa
3. Tahapan penentuan tariff biaya overhead pabrik
4. Perhitungan tariff biaya overhead departemen produksi
8 -1
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN
NEGERI PEMERINTAHAN
BANDUNG MATERI 6
DEPARTEMENTALISASI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
1. Biaya overhead pabrik langsung departemen ( direct departmental cost ), yaitu biaya
yang terjadi langsung dalam departemen yang bersangkutan tidak dinikmati secara
bersama-sama.
2. Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen ( indirect departemental cost ),
yaitu biaya yang terjadi dan dinikmati oleh beberapa departemen secara bersama-
sama, misalnya biaya pemeliharaan gedung, penyusutan gedung dan asuransi
gedung.
8 -2
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN
NEGERI PEMERINTAHAN
BANDUNG MATERI 6
DEPARTEMENTALISASI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
pihak manajemen, misalnya luas lantai, jumlah karyawan, dan dasar lainnya. Contoh
distribusi biaya overhead pabrik dapat dilihat pada contoh berikut :
PT. Pasundan Raya selama 2019 memperhitungkan biaya overhead pabrik tidak
langsung departemen sebagai berikut :
1. Pajak Bumi dan Bangunan Rp 15.000.000
2. Penyusutan Gedung Rp 75.000.000
3. Biaya Telepon Rp 2.500.000
Pajak Bumi dan Bangunan dan Penyusutan Gedung didistribusikan atas dasar luas
lantai, sedangkan biaya telepon atas dasar jumlah karyawan, yaitu :
Departemen Luas Lantai Jumlah Karyawan
A 17000 m2 160
B 13000m2 140
1 5000m2 50
2 7000m2 30
3 8000m2 20
50000m2 400
===== ===
Berdasarkan data di atas, biaya overhead pabrik tidak langsung departemen untuk
masing-masing departemen adalah sebagai berikut :
*) Departemen :
8 -3
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN
NEGERI PEMERINTAHAN
BANDUNG MATERI 6
DEPARTEMENTALISASI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
A = 17 x Rp 15.000.000 = Rp 5.100.000
50
B = 13 x Rp 15.000.000 = Rp 3.900.000
50
1 = 5 x Rp 15.000.000 = Rp 1.500.000
50
2 = 7 x Rp 15.000.000 = Rp 2.100.000
50
3 = 8 x Rp 15.000.000 = Rp 2.400.000
50 Rp 15.000.000
========
Alokasi biaya overhead pabrik adalah pembagian biaya overhead dari departemen
pembantu , dengan dasar alokasi yang ditentukan oleh pihak manajemen, misalnya luas
lantai, jumlah karyawan atau dasar lainnya. Alokasi biaya overhead pabrik dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
8 -4
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN
NEGERI PEMERINTAHAN
BANDUNG MATERI 6
DEPARTEMENTALISASI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
PT. Pamekasan
Perhitungan Tarif biaya Overhead Pabrik
Untuk Tahun 2019
Keterangan Departemen Produksi Departemen Pembantu
A B 1 2
Rp Rp Rp Rp
BOP*) Sebelum
Alokasi 5.200.000 4.000.000 3.000.000 1.500.000
Alokasi BOP
Departemen 1**) 2.100.000 900.000 -3.000.000
Departemen 2 900.000 600.000 -1.500.000
BOP Setelah
Alokasi 8.200.000 5.500.000 0 0
=
Tarif BOP =Rp 8.200.000 Rp5.500.000
25.000 20.000
= 328 = 275
8 -5
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN
NEGERI PEMERINTAHAN
BANDUNG MATERI 6
DEPARTEMENTALISASI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
3000
B. 906 x Rp 3.000.000 = Rp 900.000
3000 Rp 3.000.000
=======
2. Metode Bertahap ( Step Method )
Dalam metode bertahap, biaya overhead pabrik dari satu departemen pembantu
dialokasikan ke departemen produksi maupun departemen pembantu lainnya, tanpa
memperhitungkan jasa timbale balik antara departemen jasa yang satu dengan
departemen jasa yang lainnya. Alokasi biaya overhead pabrik dengan metode ini
dilakukan dengan ketentuan :
1. Departemen pembantu yang biayanya dialokasikan pertama kali harus ditentukan
baik ditinjau dari besarnya jumlah biaya, atau banyaknya departemen yang
menikmatinya.
2. Departemen pembantu yang telah dialokasikan biayanya tidak menerima alokasi
dari departemen pembantu lainnya ( tidak ada jasa timbale balik ).
Contoh :
PT. Cibeureum Indah Bandung mempunyai dua departemen produksi, A dan B, serta
dua departemen pembantu, X dan Y. Biaya overhead pabrik dialokasikan dengan
metode bertahap. Departemen X dialokasikan pertama kali atas dasar jumlah karyawan,
dan departemen Y ditentukan atas dasar jam mesin, Tarif BOP untuk Departemen A
ditentukan atas dasar jam mesin dan jam tenaga kerja langsung untuk Departemen B.
Berikut data singkat untuk tahun 2019 :
A B X Y
Rp Rp Rp Rp
Anggaran BOP 2.000.000 3.000.000 1.000.000 3.475.000
Jumlah Karyawan 180 210 15 10
Jumlah Mesin 4.000 3.000 - -
Jam Tenaga Kerja 5.000 10.000 - -
8 -6
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN
NEGERI PEMERINTAHAN
BANDUNG MATERI 6
DEPARTEMENTALISASI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
Langsung
Berdasarkan data di atas, maka tarif biaya overhead pabrik dapat dihitung sebagai
berikut:
PT. Cibeureum Indah Bandung
Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Untuk Tahun 2019
Keterangan Departemen Produksi Departemen Pembantu
A B X Y
Rp Rp Rp Rp
BOP Sebelum Alokasi 2.000.000 3.000.000 1.000.000 3.475.000
Alokasi BOP
Dari Departemen X 450.000 525.000 (1.000.000) 25.000
Dari Departemen Y 2.000.000 1.500.000 (3.500.000)
Jumlah BOP setelah alokasi 4.450.000 5.025.000 0 0
Dasar Perhitungan Tarif 4.000 jam mesin 10.000 JKL
Rp 1.112,50/
Tarif BOP jam mesin Rp 502,50/ JKL
3. Metode Aljabar
Dalam metode aljabar biaya overhead pabrik dari satu departemen pembantu
dialokasikan ke departemen produksi maupun departemen pembantu lainnya, dengan
mempertimbangkan jasa timbal balik antara departemen jasa yang satu dengan
departemen jasa yang lainnya. Sebelum BOP dialokasikan dalam metode ini terlebih
dahulu dibuat persamaan aljabar/ matematiknya yaitu :
Contoh :
CV. Antapani Raya mempunyai dua departemen produksi, A dan B, dan dua
departemen pembantu X dan Y.
Alokasi biaya overhead pabrik menggunakan metode aljabar. Departemen X
dialokasikan berdasarkan luas lantai, sedangkan departemen Y atas dasar jumlah
8 -7
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN
NEGERI PEMERINTAHAN
BANDUNG MATERI 6
DEPARTEMENTALISASI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
karyawan. Tarif biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan jam mesin. Berikut data
untuk satu tahun fiskal.
Departemen FOH Sebelum Alokasi Jasa yang diberikan
Departemen X Departemen Y
Produksi A Rp60.000.000 40% 20%
Produksi B Rp80.000.000 40% 50%
Jasa X Rp36.300.000 - 30%
Jasa Y Rp20.000.000 20% -
Sajikan alokasi biaya overhead pabrik, dan hitung tarif biaya overhead pabrik per
departemen produksi.
Persamaan
X = 36.300.000 + 0,3 Y
Y = 20.000.000 + 0,2 X
X = 36.300.000 + 0,3 ( 20.000.000 + 0,2 X)
= 36.300.000 + 6.000.000 + 0,06 X
0,94 X = 42.300.000
X = 45.000.000
Y = 20.000.000 + 0,2 (45.000.000)
= 20.000.000 + 9.000.000
= 29.000.000
Departemen
A B X Y
FOH sebelum
Alokasi 60.000.000 80.000.000 36.300.000 20.000.000
Alokasi
Departemen X 18.000.000 18.000.000 (45.000.000) 9.000.000
Departemen Y 5.800.000 14.500.000 8.700.000 (29.000.000)
Setelah Alokasi 83.800.000 112.500.000 0 0
8 -8
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN
NEGERI PEMERINTAHAN
BANDUNG MATERI 6
DEPARTEMENTALISASI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
PT. ABC mempunyai dua departemen produksi yaitu A dan B serta tiga departemen.
Pembantu X,Y dan Z. BOP yang ditaksir untuk tahun 2019 sebagai berikut :
Departemen Departemen
produksi Jumlah (Rp) pembantu Jumlah (Rp)
A 18.300.000 X 5.000.000
B 12.600.000 Y 6.500.000
Z 10.000.000
Diminta :
1. Buatlah alokasi BOP dept pembantu ke dept produksi
2. Hitunglah tarif BOP dept produksi
8 -9
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJEMEN
NEGERI PEMERINTAHAN
BANDUNG MATERI 6
DEPARTEMENTALISASI
BIAYA OVERHEAD PABRIK
8 -
10