JOBSHEET
OLEH
ERWIN KOMARA MINDARTA
NIP 199011252019031018
∑ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
∑ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
Nilai Akhir = 𝑥 100
3100
Pelajaran berharga apa yang dapat Anda petik dari pengalaman pembelajaran ini?
(lesson learned):
BAB I
SISTEM PENGAPIAN
3. Langkah kerja:
Keluarkan tutup distributor, rotor
dan kabel-kabel tegangan tinggi.
Untuk melepaskan jangan
menarik steker busi pada
kabelnya, karena kabel tersebut
berinti arang sehingga mudah
rusak.
Periksa tahanan setiap penghantar,
dari elektroda didalam tutup
distributor sampai steker busi.
Tahanan penghantar tidak boleh
melebihi 20 k. kalau tahanan
pada satu pengantar terlalu besar,
lepas bagian-bagian pengantar
tersebut dan periksa satu per satu,
untuk mencari bagian yang rusak.
1
k.busi1: k.busi3:
______ ______
k.busi2: k.busi4:
______ ______
Penghantar tegangan tinggi dengan tahanan yang terlalu besar mengakibatkan
mesin sukar dihidupkan.
Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, tutup distributor dan steker busi. Jika
terdapat bagian yang terbakar. Harus diganti baru. Lihat pada gambar !
Hasil:
Kondisi isolator pada
koil:
__________________
Kondisi rotor:
__________________
Kondisi tutup
distributor:
__________________
Kondisi steker busi:
__________________
2
Periksa kondisi isolator kabel
pengapian. Kabel yang retak atau
terbakar harus diganti.
Kondisi isolator kabel pengapian:
___________________________
3
B. PEMERIKSAAN DAN PENGGANTIAN BUSI
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja:
Lepaskan stecker busi.
Jangan ditarik pada
kabelnya ! Hubungan
inti arang kabel mudah
terlepas dari stecker
kalau kabel ditarik.
Bersihkan sekeliling
dengan udara tekan
atau kuas, untuk
mencegah kotoran
masuk ke dalam
silinder sewaktu busi
dilepas
4
Lepaskan busi dengan
menggunakan kunci
busi yang tepat.
Perhatikan bahwa
kunci dapat
mengakibatkan
isolator busi pecah.
5
4. Keadaan Muka Busi:
Muka busi biasa. Isolator berwarna kuning sampai
coklat muda, puncak isolator bersih. Permukaan
isolator kotor berwarna coklat muda sampai abu-
abu. Hal ini berarti kondisi dan penyetelan motor
baik !
6
Busi seperti ini harus diganti, karena bunga api
bisa meloncat melalui isolator yang pecah.
5. Pemasangan Busi
Ukurlah celah elektroda dengan batang pengukur atau fuller. Jika celah tidak
sesuai spesifikasi, stel dengan membengkokkan pada elektrode masa.
7
C. PEMERIKSAAN & PENGGANTIAN KONTAK PEMUTUS
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja:
a. Pemeriksaan Awal:
Lepas tutup distributor, rotor, dan
piringan tutup
Periksa keausan kontak. Gunakan
obeng untuk membuka kontak. Lihat
gambar disamping ini:
(a) kondisi baik
(b) terbakar, perlu diganti
Hasil Pemeriksaan:
______________________________
______________________________
______________________________
8
b. Perbaikan/penggantian kontak pemutus:
Lepas kabel kontak pemutus
Lepas sekrup-sekrupnya dan
keluarkan kontak pemutus
Bersihkan plat dudukan kontak
pemutus dan kam governor dengan
lap
Hasil Pemeriksaan:
______________________________
______________________________
______________________________
9
Kedudukan kontak yang salah seperti
gambar b, c, d, dapat dibetulkan
dengan membengkokkan kontak
tetap. Gunakan alat bengkok khusus
atau tang.
Periksa kekuatan pegas kontak
pemutus dengan tangan. Jika pegas
lemah atau berkarat, kontak pemutus
harus diganti.
Hasil pemeriksaan kekuatan pegas:
______________________________
Sebelum pemasangan, bersihkan
permukaan kontak yang baru dengan
kertas yang bersih.
10
c. Penyetelan celah kontak pemutus dengan fuler
Putar motor dengan tangan
sampai kam dengan tumit
ebonit dalam posisi seperti
pada gambar.
11
Perhatikan pada waktu
pemeriksaan celah. Jika
fuler tidak dimasukkan
lurus, penyetelan akan
salah.
12
D. PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN SAAT PENGAPIAN
Saat pengapian pada kendaraan harus tepat karena saat pengapian yang
tidak tepat dapat menimbulkan masalah. Penyetelan saat pengapian perlu
dilakukan, jika saat pengapian tidak tepat. Untuk kendaraan toyota kijang seri
5k, spesifikasi atau nilai standar saat pengapiannya adalah 5 o ± 2o sebelum
TMA. Prosedur penyetelan saat pengapian dapat dilakukan pada saat mesin
mati atau pada saat mesin hidup. Sebelum melakukan penyetelan saat
pengapian, maka siapkan peralatan-peralatan kerja terlebih dahulu yaitu tool
box 1 set dan timing light.
1. Tujuan pemeriksaan:
13
b. Lepaskan selang kevakuman yang menuju ke vacum diafragma di
distributor, kemudian sumbatlah ujung dari selang vakumnya.
14
f. Periksa saat pengapian (untuk kendaraan toyota kijang seri 5k
saat pengapiannya adalah 5 o ± 2o sebelum TMA)
g. Hubungkan kembali selang vakum ke vakum diafragma di distributor.
h. Matikan mesin
Hasil Spesifikasi Kesimpulan
Saat pengapian
rpm
15
c. Setelah pengapian sudah tepat, kencangkan kembali baut
pengikat distributor.
d. Pasangkan kembali komponen-komponen yang telah dilepas seperti
pada keadaan semula.
Hasil Spesifikasi Kesimpulan
Saat pengapian
rpm
16
d. Putar kunci kontak pada posisi On.
e. Putarkan secara pelan-pelan distributor sampai terlihat percikkan bunga
api pada platina.
f. Jika sudah terlihat percikkan bunga api pada platina, putar kunci
kontak ke posisi Off kemudian kencangkan kembali baut pengikat
distributor.
g. Pasang kembali rotor dan tutup distributor dengan benar.
h. Periksa kembali saat pengapian menggunakan timing light dengan cara
yang sama seperti langkah pemeriksaan saat pengapian diatas.
Hasil Spesifikasi Kesimpulan
Saat pengapian
rpm
17
E. PENYETELAN PLATINA DAN PEMERIKSAAN SUDUT DWELL
Platina merupakan salah satu komponen sistem pengapian pada
kendaraan. Platina terus-terusan bekerja maka akan mengalami keausan lama-
kelamaan. Jika terjadi keausan pada platina maka akan menyebabkan celah
platina yang berubah. Oleh sebab itu saat melakukan perawatan atau servis
perlu dilakukan penyetelan platina. Penyetelan platina bertujuan untuk
mengoptimalkan kinerja dari engine dari segi pengapiannya. Selain itu, untuk
mengoptimalkan kinerja engine dari segi pengapiannya bukan hanya dari
platinanya saja namun masih banyak faktor misalnya dari pengajuan
pengapiannya, condensornya dan lain-lain.
Penyetelan platina akan berhubungan dengan besar kecilnya sudut
dwell. Hal ini dikarenakan penyetelan platina berpengaruh terhadap lamanya
arus primer yang mengalir. Bila cela platina kecil atau sempit maka arus primer
yang mengalir akan lebih lama sehingga sudut dwellnya semakin besar
sedangkan celah platina yang terlalu besar maka arus primer yang mengalir
akan cepat sehingga sudut dwellnya menjadi kecil.
Sebelum melakukan penyetelan platina dan pemeriksaan sudut dwell,
maka anda harus mempersiapkan peralatan-peralatan sebagai berikut:
Kunci ring ukuran 19
Obeng minus ( - )
Feeler gauge
Dwell tester
1. Tujuan pemeriksaan:
18
3. Langkah kerja
Setelah peralatan siap maka lakukan penyetelan platina dan pemeriksaan
sudut dwell sesuai dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Buka tutup distributor
2. Lepas rotor pada distributor
3. Putar pulli poros engkol menggunakan kuci ring sampai ebonit pada
platina menyentuh ujung nok, sehingga platina membuka paling lebar.
19
8. Setel celah platina menggunakan obeng minus, geser obeng minus
kekanan atau kekiri untuk memperbesar atau memperkecil celah platina.
20
12. Setelah itu hidupkan engine dan baca sudut dwellnya, spesifikasi sudut
dwell pada engine kijang 5k adalah 52 derajat kurang lebih 4 derajat.
Bila sudut dwell tidak sesuai spesifikasi maka lakukan penyetelan ulang
celah platina,
13. Bila sudut dwell melebihi spesifikasi maka celah platina terlalu sempit,
sedangkan jika sudut dwell kurang dari spesifikasi berarti celah platina
terlalu besar.
Hasil Spesifikasi Kesimpulan
Sudut dwell
rpm
21
BAB II
SISTEM PENGISIAN
3. Langkah kerja
22
Hasil Spesifikasi Kesimpulan
Voltmeter (V)
Ammeter (A)
4) Jika tegangan lebih tinggi dari standar, periksa ground brush. Jika
ground brush bagus, ganti regulator.
5) Jika tegangan di bawah standar, hidupkan mesin hingga putaran 2000 rpm
kemudian hidupkan lampu besar dan motor blower. Ukur arus dan jika
kurang dari 20 A, perbaiki generator.
6) Tegangan akan berubah sesuai suhu regulator case, seperti ditunjukkan
gambar.
7) Saat mesin hidup, jangan melepas terminal battery. hal ini dapat
merusak komponen elektronik.
8) Arus standard: 10A max.
9) Voltage standard: 14.4 - 15.0 V (at 20°C, 68°F)
23
B. PEMERIKSAAN DENGAN BEBAN (ALTERNATOR MITSUBISHI)
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
1) Lakukan putaran mesin pada 1.200 rpm dan nyalakan lampu besar dan
motor heater.
2) Ukur arus dan jika di bawah 20A, perbaiki atau ganti generator.
Hasil Spesifikasi Kesimpulan
Arus (A)
rpm
24
C. PEMERIKSAAN BATTERY OVERCHARGE (ALTERNATOR
MITSUBISHI)
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Untuk memeriksa generator saat battery overcharge, perhatikan petunjuk berikut.
1) Hidupkan mesin pada putaran 2.000 rpm dengan kondisi lampu besar ON
dan ukur tegangan.
2) Jika hasil pengukuran lebih tinggi dari limit, periksa ground brush atau IC
generator.
Hasil Spesifikasi Kesimpulan
Tegangan (V)
rpm
25
D. MELEPAS DAN MEMASANG ALTERNATOR
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Melepas:
1) Lepas kabel negatif battery.
2) Lepas breather hose (1) dari
air cleaner housing (2).
3) Lepas vacuum hose (3) dari
suction chamber (4).
4) Lepas adjusting arm
reinforcement (5).
26
5) Lepas mur terminal “B” (1)
dan connector terminal “IG”
& “L” (2) from generator (3)
6) Lepas clamp kabel bracket
bolt (4).
7) Kendurkan baut bawah
generator (7) dari bagian
bawah vehicle.
8) Lepas generator adjusting
bolt (5) dan adjuster bolt
(6), kemudian lepas drive
belt dari generator pulley.
27
Memasang:
Kebalikan dengan prosedur
melepas, perhatikan hal-hal berikut.
Pasang baut bagian bawah
generator sementara dengan
tangandan kencangkan setelah
tension belt disetel.
Kekencangan belt generator
Kelenturan (1) : 4.5 - 5.5 mm
(0.18 - 0.22 in.)
Tekanan (2) : 10 kg (22 lbs)
Momen pengencangan
Generator adjusting bolt (a): 25
N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
Generator lower bolt (b): 48 N.m
(4.8 kg-m, 34.5 lb-ft)
Generator adjst. arm bolt (c): 25
N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)
Baut oil level guide (d): 11 N.m
(1.1kg-m, 8.0 lb-ft)
Mur terminal “B” (e): 6.9 N.m
(0.69 kg-m, 5.0 lb-ft)
Time: ___ menit ___ detik
28
E. MEMERIKSA ROTOR
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Gunakan ohmmeter, periksa
hubungan antara slip rings rotor
(1). Jika tidak ada hubungan, lepas
rotor.
Standard resistance: 2.6 - 3.2 Ω
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
Gunakan ohmmeter, periksa apakah
tidak ada hubungan antara slip rings
dan rotor (1). Jika ada hubungan,
ganti rotor.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
Periksa permukaan atau goresan
pada slip rings. Jika ada ganti rotor.
29
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
30
F. MEMERIKSA STATOR
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Gunakan ohmmeter, periksa
hubungan semua kabel.
Jika tidak ada hubungan, ganti stator
(1).
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
Gunakan ohmmeter, periksa apakah
tidak ada hubungan antara coil lead
(2) dan stator core (1).
Jika ada hubungan, ganti stator.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
31
G. MEMERIKSA BRUSH DAN BRUSH HOLDER
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa brush dari keausan dengan
mengukur panjangnya seperti pada
gambar.
Jika brush aus hingga garis service
limit (1), ganti brush.
Panjang Standard Garis
brush “A” Service limit
18.5 mm 5 mm (0.2
(0.73 in) in)
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
32
H. MEMERIKSA RECTIFIER
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Gunakan ohmmeter, periksa
hubungan antara upper dan lower
rectifier bodi dan tiap-tiap diode lead
(2) seperti pada gambar. Periksa
keduanya dengan membalik probe
ohmmeter dan hanya boleh hubungan
satu arah saja.
Jika tidak, ganti rectifier.
Hasil Kesimpulan
1
2
3
4
33
Hasil Kesimpulan
1
2
3
34
I. MEMERIKSA CONDENSER
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa kapasitas condenser (2).
Kapasitas Condenser: 0.5 µF
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
35
BAB III
SISTEM STARTER
A. PULL-IN TEST
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Hubungkan battery ke magnetic
switch seperti ditunjukkan gambar.
Periksa apakah plunger dan pinion
keluar.
Jika plunger dan pinion tidak
bergerak, ganti magnetic switch.
CATATAN:
Sebelum pengetesan, lepas kabel
dari terminal M.
1.Terminal “B”
2.Terminal “M”
3.Lead wire (switch ke motor)
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
36
B. HOLD-IN TEST
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Ketika dihubungkan seperti di atas
dengan plunger keluar, lepas kabel
negatif dari terminal “M”.
Periksa apakah plunger dan pinion
masih di luar.
Jika plunger dan pinion kembali ke
dalam, ganti magnetic switch.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
37
C. TES PLUNGER DAN PINION
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Lepas kabel negatif dari bodi motor
starter.
Periksa that plunger dan pinion
kembali ke dalam.
Jika plunger dan pinion tidak kembali,
ganti magnetic switch.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
38
D. TES KINERJA TANPA BEBAN
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Hubungkan battery dan ammeter
dengan 10A ke starter seperti pada
gambar.
Periksa apakah starter berputar lembut
dan benar dengan pinion bergerak ke
luar. Periksa apakah penunjukkan arus
ammeter sesuai spesifikasi.
Arus sesuai spesifikasi (tes tanpa
beban):
53 A MAX. pada 11.5 V
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Hasil
Arus (A)
Tegangan (V)
Kesimpulan:
___________________________
39
E. PEMERIKSAAN PLUNGER
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa plunger (1) dari aus. Ganti
jika perlu.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
40
F. PEMERIKSAAN MAGNETIC SWITCH
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Tekan masuk plunger (1) dan lepas.
Plunger harus kembali dengan cepat
ke posisi semula. Ganti jika perlu.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
41
G. TES SIRKUIT PULL-IN COIL
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa hubungan antara switch
magnetic terminal ‘ S’ (1) dan ter-
minal ‘ M’ (2). Jika tidak ada
hubungan, coil putus dan harus
diganti.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
42
H. TES SIRKUIT HOLD-IN COIL
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa hubungan antara magnetic
switch ‘ S’ terminal (1) dan coil case.
Jika tidak ada hubungan, coil putus
dan harus diganti.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
43
I. PEMERIKSAAN BRACKET BUSH BELAKANG
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa bush dari aus atau rusak. Ganti
jika perlu.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
44
J. PEMERIKSAAN BRUSH
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa brush (1) dari aus.
Ukur panjang brush dan jika di
bawah limit, ganti brush.
Panjang Brush
Standar 17.0 mm (0.67 in.)
Limit 11.5 mm (0.45 in.)
Hasil Pemeriksaan:
Hasil Kesimpulan
1
2
3
4
Pasang brush pada masing-masing Hasil Pemeriksaan:
brush holder dan periksa gerakannya. Hasil Kesimpulan
1
2
3
4
45
K. PEMERIKSAAN SPRING
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa brush springs dari aus, rusak
atau kondisi abnormal lain- nya.
Ganti jika perlu.
Ketegangan spring brush
P1 (gaya menarik) 31.4 N (3.14 kg)
±10%
P2 (gaya 14.7 N (1.47 kg)
mendorong) ±10%
Hasil Pemeriksaan:
Hasil Kesimpulan
1
2
3
4
46
L. PEMERIKSAAN DRIVE LEVER
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa drive lever (1) dari aus. Ganti
jika perlu.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
47
M. PEMERIKSAAN BRUSH HOLDER
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa gerakan brush pada brush
holder. Jika gerakan brush pada
brush holder buruk, periksa brush
holder dan permukaan gesek dari
kerusakan.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
Bersihkan atau perbaiki jika perlu.
Periksa hubungan antara insulated
brush holder (sisi positif) dan brush
holder yang digroundkan (sisi
negatif).
Jika ada hubungan, brush
holder digroundkan dengan
adanya insulation yang rusak dan
harus diganti.
48
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
49
N. PEMERIKSAAN ARMATURE
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa commutator dari kotoran atau
hangus. Perbaiki dengan amplas atau
lathe, jika perlu.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
Periksa commutator dari aus dengan
armature (1) ditahan oleh V-blocks
(2). Jika penyimpangan dial gauge
pointer (4) melebihi limit, perbaiki
atau ganti.
CATATAN:
Spesifikasi di bawah ini jika
armature tidak bengkok.
Armature yang bengkok harus
diganti.
Commutator out of round
50
Standar 0.05 mm (0.002 in.)
Limit 0.1 mm (0.004 in.)
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
51
Periksa commutator dan armature
core. Jika ada hubungan, armature
digroundkan dan harus diganti.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
52
O. PEMERIKSAAN FIELD COIL (TES GROUND)
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa hubungan antara brush dan
permukaan.
Jika ada hubungan, field windings
terhubung ke ground. Yoke assy. harus
diganti.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
53
P. PEMERIKSAAN PINION DAN OVER-RUNNING CLUTCH
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa pinion dari aus, rusak atau
kondisi abnormal lainnya.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
Periksa apakah clutch mengunci saat
diputar dan berputar lembut saat
diputar ke arah sebaliknya. Ganti jika
perlu.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
Periksa gigi spline dari aus atau
rusak. Ganti jika perlu. Periksa
gerakan pinion.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
54
Kesimpulan:
___________________________
55
Q. PEMERIKSAAN FRONT HOUSING BUSH
1. Tujuan pemeriksaan:
3. Langkah kerja
Periksa bush dari aus atau rusak. Ganti
jika perlu.
Hasil Pemeriksaan:
___________________________
Kesimpulan:
___________________________
56