Anda di halaman 1dari 7

LONG CASE KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI

Carpal Tunnel Syndrome et causa Median Nerve Compression

Preseptor :
dr. Anyeliria Sutanto, Sp.S

Disusun Oleh:
Kevin Anderson (01073190141)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT NEUROLOGI

SILOAM HOSPITALS LIPPO VILLAGE – RUMAH SAKIT UMUM SILOAM FAKULTAS


KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

PERIODE SEPTEMBER 2020 – OKTOBER 2020

TANGERANG
BAB I
ILUSTRASI KASUS

1. RESUME 
Pasien Bapak L usia 34 tahun datang dengan keluhan kebas pada kedua jari
tangan sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan dirasa pasien semakin parah sejak 3 minggu
sebelum masuk rumah sakit.Pasien mengatakan keluhan kesemutan lebih dirasa pada 3 jari
pertama. Pasien mengatakan keluhan diserta rasa nyeri pada jari tangan pasien. Pasien
mengeluhkan keluhan kesemutan pada jari tangan kanan pasien dirasa lebih berat dibanding
jari tangan kiri pasien. Pasien mengatakan keluhan nyeri saat akan membaik saat pasien
mengkibas-kibaskan tanganya. Pasien mengatakan keluhan dirasa paling berat saat bangun
di pagi hari atau saat beraktivitas seperti menekuk tangan saat mengendari motor dan
mengetik computer saat sedang bekerja.Pasien memiliki kebiasaan menekuk telapak tangan
saat tidur setiap malam. Pasien menyangkal riwayat diabetes, hipertensi, kolestrol, asam
urat, riwayat trauma pada pergelangan tangan kanan, riwayat penyakit autoimun dan
kelemahan anggota gerak
Pada pemeriksaan fisik pasien status generalis, status neurologis, sensorik, koordinasi,
fungsi otonom, refleks fisiologis dalam batas normal dan refleks patologis -/-. Pada
pemeriksaan fiisik didapatkan Tinel sign (+/+), Phalen test(+/
+)

1. DIAGNOSIS

Diagnosis Kerja Carpal Tunnel Syndrome Dextra


Diagnosis Banding Cervical Radiculopathy
Pronator teres syndrome
Diagnosis Parestesia tangan dextra dan sinista, nyeri tangan kanan dan kiri , tinnel sign
Klinis +/- , Phalen test +/- dan flick sign +/-

Diagnosis Topis Nervus Medianus Dextra dan Nervus Medianus Sinistra


Diagnosis Inflamasi
Etiologis
Diagnosis Entrpament/ Kompresi pada Nervus Medianus Dextra
Patologis

1. PROGNOSIS
● Quo ad vitam : Bonam
● Quo ad functionam : Bonam
● Quo ad sanationam : Dubia
BAB II
ANALISA KASUS 

Berdasarkan hasil autoanamnesis yang diperoleh dari pasien, keluhan utama datang ke
Rumah Sakit Umum Siloam yaitu kesemutan dan nyeri pada jari tangan kanan dan kiri sejak 1
tahun yang lalu yang memberat sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit,. Pasien mengatakan
rasa kesemutan terdapat pada 3 jari pertama. Pasien mengatakan rasa kesemutan seperti tersengat
listirk.
Pada kasus Bapak L ini rasa nyeri dan kesemutan dapat berasal dari tekanan pada nervus
medianus akibat kompresi dari kegiatan penekanan repetitif seperti mengetik komputer
yang,menekuk tangan saat mengendarai motor dan pasien memiliki kebiasaan riwayat bertumpu
pada tangan saat tidur Pasien . Pasien mengatakan rasa nyeri berkurang saat pasien
mengibas-ngibaskan tangannya serta saat pasien beristirahat. Mekanisme yang mempersempit
seperti trauma pada terowongan karpal, akan menyebabkan penekanan terhadap struktur yang
paling rentan di dalamnya yaitu nervus medianus pada flexor retinakulum menyebabkan tekanan
terhadap nervus medianus.
Berdasarkan gejala klinis yang ditemukan pada pasien, diagnosis kerja yang dapat
dipikirkan adalah carpal tunnel syndrome. Carpal tunnel syndrome (CTS), merupakan salah satu
tipe neuropati perifer yang sering terjadi, dan terjadi saat n.medianus tertekan ataupun terhimpit
pada pergelangan tangan. Sebagian dari n.medianus terletak di dalam carpal tunnel, bersama
dengan tendon-tendon yang menekuk jari-jari. n.medianus menginervasi dan memberi sensasi
pada telapak tangan, ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan radial jari manis. .
Pasien mengatakan keluhan dirasa memberat pada pagi hari dan dirasa membaik saat
pasien mengibas-ngibaskan tanganya. Hal ini disebabkan karena kebiasaan riwayat bertumpu
pada tangan saat tidur  yang repetitive menyebabkan tekanan yang berulang-ulang dan lama pada
saraf medianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi. Keadaan ini menyebabkan
perlambatan aliran vena intrafasikuler. Kongesti ini akan menyebabkan gangguan nutrisi
intrafasikuler, selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel dan menimbulkan protein
leakage sehingga terjadi edema epineural. Sehingga keluhan pada pasien carpal tunnel syndrome
yaitu berupa rasa nyeri dan bengkak terutama pada malam dan pagi hari yang akan menghilang
atau berkurang setelah tangan yang bersangkutan digerak-gerakkan atau diurut, karena terjadi
perbaikan dari gangguan vaskuler ini.
Flexor retinaculum di sisi telapak tangan dan membentuk atap dari terowongan karpal.
Penebalan pada flexor retinakulum menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus. penekanan
yang melebihi tekanan perfusi kapiler hingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul
iskemik saraf. Akibatnya kerusakan pada saraf tersebut. Tekanan langsung pada saraf perifer
dapat pula menimbulkan invaginasi nodus ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi
saraf terganggu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pada pasien didapatkan status generalis, status
neurologis, sensorik, koordinasi, fungsi otonom, refleks fisiologis dalam batas normal dan
refleks patologis -/-. Pemeriksaan fisik carpal tunnel syndrome dilakukan dari tangan, lengan,
pundak, dan leher pasien. Untuk melihat adanya nyeri tekan, pembengkakan, atrophy pada otot
di tangan dan juga sensasi pada setiap jari. Dilakukan juga special test seperti Tinel test dan
Phalen test yang menunjukkan adanya tekanan pada n.medianus. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pemeriksaan tinnel sign (+/+) dan Phallen Sign (+/+)
Pada kasus ini Bapak L mengeluhkan rasa kesemutan yang dirasakan pada jari tangan
pasien dan tidak pada keseluruhan ekstremitas kanan pasien, pasien juga menyangkal adanya
kelemahan pada ekstrimitas kanan atas. Pasien mengatkan rasa nyeri memberat terutama pada
pagi hari dan saat melakukan gerakan repetitive seperti mengetik computer dan berkurang saat
pasien mengkibaskan tanganya. Pada radikulopati rasa kesemutan dirasakan terus-menerus ,
kelemahan ekstrimitas terjadi secara akut dan kelemahan akan melibatkan keseluruhan
ekstrimitas tersebut. Pemeriksaan fisik pada pasien ini menunjukkan refleks fisiologis biceps,
triceps, dan brachioradialis normal, yang menandakan tidak ada masalah pada struktur radix dari
C6,C7, dan C8. Pada radikulopati servikal akan ditemukan reflex biceps, triceps, dan
brachioradialis yang menurun atau tidak ada serta tinel sign dan phalen test yang negatif.
Sehingga diagnosis banding yaitu cervical radiculopathy dapat disingkirkan.

Diagnosis banding lain pada carpal tunnel syndrome yang dipikirkan yaitu neuropati
ulnar. Neuropati ulnar dapat menyebabkan keluhan kesemutan,baal dan nyeri pada jari tangan..
Untuk membedakannya dari kasus carpal tunnel syndrome, pada neuropati ulnar, gangguan
sensorik biasanya terbatas pada jari ke-5 dan setengah sisi ulnar jari ke-4. Pada pasien keluhan
yang dirasahan yaitu rasa nyeri dan kesemutan dirasakan jari ke-1,jari ke-2 dan jari ke-3.

Pada pasien kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu elektromiography


didapatkan neuropati nervus medianus bilateral sensorik motorik tipe axonal demyelination.
Berdasarkan anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan keseimpulan
diagnosa pada penyakit ini yaitu carpal tunnel syndrome bilateral moderate dextra dan mild
sinistra

Saran terapi nonmedikamentosa yaitu modifikasi aktifitas dengan mengistirahatkan


pergelangan tangan terutama menghindari kegiatan yang memutar pergelangan tangan yang
dapat memperburuk gejala .Kemudian edukasi pasien untuk tidak bertumpu pada tangan saat
tidur . Kemudian dapat diberikan saran imobilisasi pergelangan tangan dalam posisi netral
dengan splinting yang dilakukan kurang lebih 3-4 minggu sepanjang hari ataupun saat tidur.
Terapi medikamentosa dapat diberikan injeksi Dexamethasone 5% 1 ampul dan
lidocaine 2% 1 ampul pada karpal dengan bantuan USG untuk mengurangi pembengkakan
jaringan ikat sehingga mengurangi tekanan pada nervus medianus. Pada penggunaan USG
dilakukan untuk memastikan akurasi insersi jarum . Pada pasie diberikan meloxicam 7,5 mg 2X1
yang merupakan golongan Non-steroidal anti-inflammatory drugs(NSAIDs) untuk mengurangi
inflamasi dan mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien. Pada pasien diberikan ikaneuron 1x1
yang terdiri dari vitamin B1,Vitamin B6 dan Vitamin B12. Salah satu etiologi dari carpal tunnel
syndrome yaitu defisinesi vitamin B6 sehingga dapat diberikan untuk membantu asupan nutrisi
pada jaringan saraf.
BAB III

DAFTAR PUSTAKA

1) Rambe AS. Sindroma terowongan karpal (Carpal Tunnel Syndrome). Medan: Bagian
Neurologi FK USU; 2014.
2) Luchetti. Ethiopathogenesis. Dalam: Luchetti R, Amadio P. Carpal tunnel syndrome.
Springer: Berlin; 2007.
3) Pecina MM, Nemanic JK, Markiewitz AD. Tunnel syndromes. Peripheral nerve
compression syndromes. New York: CRC Press; 2008
4) Fisher B, Gorsche R, Leake P. Diagnosis, causation and treatment of carpal tunnel
syndrome: an evidence-based assessment. New York: CRC Press; 2008
5) Gorsché R. Carpal tunnel syndrome. Canadian J CME. 2011; 1(1):101-17. 10. Preston DC.
Compressive
6) Franklin GM, Javaher SP, Kearney RN. Medical treatment guidelines work-related carpal
tunnel syndrome diagnosis and treatment guideline. Washington: Washington State
Department of Labor and Industries; 2009.
7) Fisher B, Gorsche R, Leake P. Diagnosis, causation and treatment of carpal tunnel
syndrome: an evidence-based assessment. New York: CRC Press; 2008.

Anda mungkin juga menyukai