Anda di halaman 1dari 151

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS MANFAAT EKONOMIS IMPLEMENTASI


PERANGKAT LUNAK ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
(ERP) ORACLE E-BUSINESS SUITE: STUDI KASUS
PT. AUTOCOMP SYSTEM INDONESIA (PASI)

KARYA AKHIR

IWAN HERDIAN
1106144954

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JULI 2014

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS MANFAAT EKONOMIS IMPLEMENTASI


PERANGKAT LUNAK ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
(ERP) ORACLE E-BUSINESS SUITE: STUDI KASUS
PT. AUTOCOMP SYSTEM INDONESIA (PASI)

KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Teknologi Informasi

IWAN HERDIAN
1106144954

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JULI 2014

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Iwan Herdian

NPM : 1106144954

Tanda Tangan : ..................................

Tanggal : 19 Juni 2014

ii

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


HALAMAN PENGESAHAN

Karya Akhir ini diajukan oleh :

Nama : Iwan Herdian

NPM : 1106144954

Program Studi : Magister Teknologi Informasi

Judul Karya Akhir : Analisis Manfaat Ekonomis Implementasi


Perangkat Lunak Enterprise Resource Planning (ERP) Oracle e-Business Suite:
Studi Kasus PT. Autocomp System Indonesia (PASI)

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi
Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Dr. Ir. Benny Ranti M.Sc ( ............................... )

Penguji : Bob Hardian Ph.D ( ............................... )

Penguji : M. Rifki Shihab, M.Sc ( ............................... )

Ditetapkan di :………………..

Tanggal :………………..

iii

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini. Penulisan karya akhir ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi,
Fakultas Ilmu Komputer – Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada
penyusunan karya akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr, Ir Benny Ranti. Msc, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penulisan karya
akhir ini;
2. Dr. Achmad Nizar Hidayanto, selaku Ketua Jurusan Magister Teknologi
Informasi;
3. Penguji I dan Penguji II yang telah membantu saya menyempurnakan Karya
Akhir ini;
4. Pak John Arma, selaku Senior Supervisor Departemen Finance Accounting
PASI; Pak Joseph Pangaribuan, selaku Manajer Departemen Finance
Accounting PASI; Pak Samsul, selaku Manajer TI PASI;
5. Amri, Tri, Eva Luchinta dan orang tua dan keluarga saya yang telah
memberikan dukungan moral agar saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini;
6. Teman-teman di 2011FA, yang sangat membantu dalam kesuksesan saya
memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi.
Akhir kata, saya berharap Tuhan YME berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Akhir ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.

Salemba, 19 Juni 2014

Penulis

iv

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama : Iwan Herdian

NPM : 1106144954

Program Studi : Magister Teknologi Informasi

Fakultas : Ilmu Komputer

Jenis Karya : Karya Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free
Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Analisis Manfaat Ekonomis Implementasi Perangkat Lunak Enterprise Resource


Planning (ERP) Oracle E-Business Suite: Studi Kasus PT. Autocomp System
Indonesia

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekskutif
ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database). Merawat, dan mempublikasikan karya akhir
saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 19 Juni 2014
Yang menyatakan

(Iwan Herdian)

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


ABSTRAK

Nama : Iwan Herdian


Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul : Analisis Manfaat Ekonomis Implementasi Perangkat
Lunak Enterprise Resource Planning (ERP) Oracle E-
Business Suite. Studi Kasus: PASI
Berkembangnya sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam waktu
yang cepat membuat perusahaan untuk saling berkompetisi dengan menggunakan
SI/TI. Bahkan SI/TI sudah menjadi inti dari perusahaan tersebut dalam
menjalankan bisnisnya (IT Enabler). Dengan memanfaatkan SI/TI, diharapkan
dapat membantu dalam pekerjaan, pemrosesan dan pengolahan data-data penting
serta pelayanan supaya perusahaan menjadi maju. Namun pemanfaatan SI/TI
tersebut juga membutuhkan nilai investasi yang besar. Investasi dalam bidang
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) merupakan persoalan krusial di
setiap industri untuk mencapai keunggulan kompetitif. Salah satu tantangan dari
penyelarasan strategi bisnis perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan adalah
bagaimana cara suatu perusahaan dapat menerjemahkan manfaat bisnis dari
investasi SI/TI. Tiap-tiap manfaat bisnis tersebut memiliki risiko yang berbeda-
beda dan organisasi dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari pemetaan manfaat finansial dari
implementasi ERP Oracle Finance di PASI pada Departemen Finance Accounting
serta melakukan kuantifikasi dari manfaat-manfaat yang sudah dipetakan dan
mencari indikator risiko pada tiap-tiap manfaat yang dikuantifikasi. Metode yang
digunakan adalah Tabel Generik, System Dynamics dan menggunakan analisa
untuk mencari risiko potensial untuk mendapatkan indikator risikonya.
Hasil penelitian menunjukkan manfaat yang didapatkan dari implementasi Oracle
Finance adalah 3 manfaat dari subkategori Tabel Generik yang dikuantifikasi.
Tiga manfaat tersebut adalah mempercepat proses pembuatan laporan keuangan,
meningkatkan kualitas laporan, dan restrukturisasi pembagian fungsi kerja. Total
nilai manfaat dari 3 manfaat tersebut adalah sebesar Rp. 81.031.968.763; dimana
manfaat meningkatkan kualitas laporan memberikan nilai yang paling siginifikan.
Analisa potensi risiko menghasilkan indikator risiko seperti persentase tidak
adanya aktivitas kerja, kurangnya penempatan pegawai di posisi yang tidak
seharusnya, pergantian karyawan, proses transfer knowledge yang belum
dilakukan, ketidakmampuan karyawan dalam pemanfaatan teknologi, penentuan
KPI untuk setiap karyawan yang berhubungan langsung dengan operasional
sistem, hari penutupan transaksi, downtime jaringan, kemampuan kapasitas
jaringan dan kemampuan kerja server.
Kata kunci: Tabel Generik, System Dynamics, KRI

XIII + 102 halaman; 21 gambar; 21 tabel; 6 lampiran

vi Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
ABSTRACT

Name : Iwan Herdian


Study Program : Magister of Information Technology
Title : Financial Benefits Analysis of Software Implementation
of Enterprise Resource Planning (ERP) Oracle E-Business
Suite. Case Study: PASI
The rapid development from information system and information technology
make organization compete each other by using information system and
information technology. Information system and technology already becomes the
core of that organization for running their business. By using IS/IT, can help the
tasks, process and data processing and service for the development of the
company. However, the use of IS/IT also requires a substantial investment value.
Investments in the field of Information Systems and Information Technology (IS /
IT) is a crucial issue in every industry to achieve competitive advantage. One of
the challenges of aligning business strategy with the corporate strategy companies
is how a company can translate the benefits of the investment IS/IT. Each
business benefits that have different risks and organizations can minimize the
risks that may occur.
This study aimed to explore the financial benefits of Oracle Finance ERP
implementation in PASI in Accounting and Finance Department and also quantify
of the benefits that have been mapped and look for indicators of risk in each of the
quantified benefits. The method used is Table Generic, System Dynamics and
using analysis to look for potential risk to get key risk indicators. The results show
the benefits obtained from the implementation of Oracle Finance are three
subcategories IS/IT Generic Table which are quantified. Three of these benefits
are to accelerate the financial reporting process, improve the quality of the report
and the restructuring of the division of labor function. The total values of the
benefits are Rp. 81.031.968.763; where the benefits of improving the quality of
reports provide the most significant value. Analysis of the potential risk of
generating risk indicators such as the percentage of absence of work activities,
lack of staffing in positions that are not supposed to, employee turnover, the
process of knowledge transfer that has not been done, the inability of employees
in the use of technology, the determination of KPI for each employee that is
directly related to the operational system, the closing of the transaction, network
downtime, the ability of network capacity and the ability to work server.
Key words: IS/IT Generic Table, System Dynamics, KRI
XIII + 102 pages; 21 figures; 21 tables; 6 attachments

vii Universitas Indonesia


Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………......i
HALAMAN ORISINALITAS…………………………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................. v
ABSTRAK......................................................................................................... vi
ABSTRACT .....................................................................................................vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian......................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
1.3. Perumusan Masalah.................................................................................. 5
1.4. Kajian Penelitian Sebelumnya .................................................................. 6
1.5. Kontribusi Penelitian ................................................................................ 9
1.6. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 10
1.7. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 11
1.8. Metode Penelitian................................................................................... 12
1.9. Sistematika Penulisan............................................................................. 12
BAB 2 LANDASAN TEORI............................................................................ 14
2.1. Enterprise Resource Planning (ERP)...................................................... 14
2.1.1. Manfaat Enterprise Resource Planning ....................................... 17
2.2. Tata Kelola TI ........................................................................................ 17
2.3. Investasi SI/TI ........................................................................................ 20
2.4. Ranti’s Generic IS/IT Business Value ..................................................... 21
2.5. Metriks Teknologi Informasi .................................................................. 25
2.6. Oracle E-Business Suite ......................................................................... 26
2.7. System Dynamics.................................................................................... 28
2.8. Key Risk Indicators (KRI) ...................................................................... 30
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 29
3.1. Hubungan Tabel Generik, System Dynamics dan KRI............................. 29
3.2. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 30
3.3. Metode Penelitian................................................................................... 30
3.4. Profil PASI............................................................................................. 32
3.4.1. YAZAKI Corporation ................................................................. 32
3.4.2. PASI ........................................................................................... 33
3.5. Struktur Organisasi PASI........................................................................ 35
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN........................................................ 36

viii Universitas Indonesia


Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
4.1. Analisa Studi Kasus................................................................................ 36
4.1.1. Proses Bisnis Department Finance Accounting ........................... 36
4.1.2. Implementasi Oracle Finance pada Departemen Finance
Accounting .................................................................................. 40
4.1.3. Dampak Perubahan Proses Bisnis................................................ 41
4.2. Identifikasi Manfaat Investasi Oracle Finance........................................ 43
4.3. Pemodelan Hubungan Sebab Akibat Antar Manfaat Investasi Oracle
Finance .................................................................................................. 68
4.3.1. Tahapan Pemodelan .................................................................... 69
4.3.2. Causal Loop Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance............ 70
4.3.3. Stock and Flow Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance ....... 74
4.4. Metriks Nilai Manfaat Investasi.............................................................. 77
4.5. Kuantifikasi Manfaat Investasi ............................................................... 79
4.5.1. Analisis Manfaat Meningkatkan Kualitas Laporan (IRE-02) ....... 79
4.5.2. Analisis Manfaat Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja (IPR-01)
81
4.5.3. Analisis Manfaat Mempercepat Proses Pembuatan Laporan (APR-
03) .............................................................................................. 82
4.6. Total Nilai Manfaat yang Dikuantifikasi................................................. 85
4.7. Simulasi Model Stock and Flow Investasi Oracle Finance...................... 86
4.8. Manajemen Risiko Manfaat Investasi ..................................................... 88
4.8.1. Identifikasi Risiko Tiap Kategori Manfaat Bisnis Investasi.......... 89
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 92
5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 92
5.2. Saran ...................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 96
LAMPIRAN A ............................................................................................... 100
LAMPIRAN B ............................................................................................... 105
LAMPIRAN C ............................................................................................... 112
LAMPIRAN D ............................................................................................... 125
LAMPIRAN E ............................................................................................... 130
LAMPIRAN F................................................................................................ 135

ix Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
DAFTAR TABEL

Tabel 1-1 Perbandingan Penelitian Sebelumnya................................................... 8


Tabel 2-1 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik (Ranti, 2008) ............................. 23
Tabel 3-1 Profil Perusahaan PASI...................................................................... 34
Tabel 4-1: Biaya Implementasi Oracle Finance di PASI .................................... 41
Tabel 4-2 Hasil Identifikasi Manfaat Investasi Oracle Finance .......................... 43
Tabel 4-3 Rangkuman Manfaat Investasi Oracle Finance yang Relevan ............ 63
Tabel 4-4 Manfaat yang tidak signifikan ............................................................ 65
Tabel 4-5 Manfaat yang Relevan dan Signifikan ................................................ 65
Tabel 4-6 Manfaat yang Akan Dilakukan Kuantifikasi....................................... 76
Tabel 4-7 Rangkuman Metriks........................................................................... 79
Tabel 4-8 Peningkatan Piutang Tertagih (Dalam Jutaan Rupiah) ........................ 80
Tabel 4-9: Metrik dan Rumus IPR-01 ................................................................ 82
Tabel 4-10 Perbandingan Peningkatan Pendapatan pada Tahun 2012-2013 ........ 82
Tabel 4-11 Perbandingan Total dari penjualan lokal sebelum dan sesudah
implementasi Oracle Finance ....................................................... 85
Tabel 4-12 Tabel Total Nilai Manfaat (Dalam Rupiah) ...................................... 85
Tabel 4-13 Persentase Net Profit dengan Total Pendapatan (dalam Rupiah) ....... 86
Tabel 4-14 Rumus Pada Diagram Stock dan Flow .............................................. 86

x Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1-1 Fishbone Analysis PASI ................................................................... 4


Gambar 2-1 Evolusi MRP.................................................................................. 17
Gambar 2-2 Pilar Utama Tata Kelola SI/TI ........................................................ 18
Gambar 2-3 Arsitektur 3-tier Oracle E-Business Suite ....................................... 27
Gambar 2-4 Proses Bisnis dalam Oracle E-Business Suite ................................. 28
Gambar 2-5 Causal Loop Diagram [22]............................................................. 29
Gambar 2-6 Hubungan antara Tujuan, Strategi, Potensi Risiko dan Indikator
Utama Risiko [6] ........................................................................ 30
Gambar 3-1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 29
Gambar 3-2 Tahapan Metode Penelitian ............................................................ 32
Gambar 3-3 Persebaran Organisasi Grup PASI .................................................. 33
Gambar 3-4 Organisasi Grup PASI .................................................................... 34
Gambar 3-5 Struktur Organisasi PASI ............................................................... 35
Gambar 4-1 Integrasi Modul Oracle Finance..................................................... 36
Gambar 4-2 Tahapan Pemodelan System Dynamics ........................................... 69
Gambar 4-3 Analisis Keterkaitan ....................................................................... 70
Gambar 4-4 Proses Analisis Keterkaitan ............................................................ 71
Gambar 4-5 Causal Loop Diagram Hubungan Sebab Akibat Antar Manfaat
Investasi Oracle Finance ............................................................ 72
Gambar 4-6 Stock and Flow Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance
Departemen Finance Accounting ................................................ 75
Gambar 4-7 Analisis Keterkaitan Subkategori RRI-05 dan IRE-02 .................... 77
Gambar 4-8 Struktur Proses Penjualan Sebelum Implementasi Oracle Finance . 81
Gambar 4-9 Struktur Proses Penjualan Sesudah Implementasi Oracle Finance .. 81
Gambar 4-10 Proses Bisnis Penjualan PASI sebelum implementasi Oracle
Finance..................................................................................... 83

xi Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Gambar 4-11 Proses Bisnis Penjualan PASI sesudah implementasi Oracle
Finance..................................................................................... 83
Gambar 4-12 General Ledger Sebelum Implementasi Oracle Finance ............... 84
Gambar 4-13 General Ledger Sesudah Implementasi Oracle Finance ................ 84
Gambar 4-14 Simulasi antara Keakuratan Data dan Mempercepat Proses
Pembuatan Laporan Keuangan.................................................. 87
Gambar 4-15 Simulasi hubungan tiga variable ................................................... 88
Gambar 4-16 Proses Analisis Risiko .................................................................. 89

xii Universitas Indonesia


Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
BAB 1
PENDAHULUAN

Bab 1 ini akan menjelaskan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan
masalah, kajian penelitian sebelumnya, kontribusi penelitian, tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Studi
kasus diambil di PT Autocomp System Indonesia. Untuk memudahkan dalam
penulisan selanjutnya disebut sebagai PASI.

1.1. Latar Belakang Penelitian

Berkembangnya sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam waktu yang
cepat membuat perusahaan untuk saling berkompetisi dengan menggunakan SI/TI.
Bahkan SI/TI sudah menjadi inti dari perusahaan tersebut dalam menjalankan
bisnisnya (IT Enabler). Tujuan SI/TI diciptakan adalah untuk mempermudah
mengakses informasi dengan baik, cepat dan mudah. Dengan memanfaatkan SI/TI,
diharapkan dapat membantu dalam pekerjaan, pemrosesan dan pengolahan data-data
penting serta pelayanan supaya perusahaan menjadi maju. Namun pemanfaatan SI/TI
tersebut juga membutuhkan nilai investasi yang besar. Investasi dalam bidang Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) merupakan persoalan krusial di setiap
industri untuk mencapai keunggulan kompetitif (Laudon dan Laudon, 2004).

Peran strategis yang dimiliki SI/TI yaitu mendukung proses bisnis yang dijalankan oleh
suatu perusahaan. Hal tersebut terlihat pada keselarasan antara strategi bisnis
perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan melalui berbagai manfaat bisnis
perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan melalui berbagai manfaat bisnis SI/TI
pada perusahaan. Salah satu tantangan dari penyelarasan strategi bisnis perusahaan
dengan strategi SI/TI perusahaan adalah bagaimana cara suatu perusahaan dapat
menerjemahkan manfaat bisnis dari investasi SI/TI.

ERP sendiri merupakan konsep pengelolaan sumber daya yang berpengaruh luas mulai
dari manajemen paling atas hingga operasional di sebuah perusahaan. ERP juga
merupakan salah satu paket sistem informasi yang dapat membantu suatu perusahaan

1 Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
2

alam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. PASI menggunakan aplikasi ERP


Oracle Finance untuk mencatat setiap transaksi bisnis yang terjadi di dalam organisasi.

PASI sudah lama menjadi bagian dari pelaku bisnis di indonesia khususnya dalam
bidang otomotif. Banyak solusi SI/TI yang sudah dilakukan oleh pihak PASI untuk
kegiatan bisnisnya diantaranya adalah implementasi aplikasi ERP Oracle Finance versi
11i di Departemen Finance Accounting pada tahun 2003. Saat itu kebutuhan yang ada
adalah melakukan konsolidasi dengan anak perusahaan yang menjadi satu grup dengan
PASI. Awalnya, setiap anak perusahaan yang tersebar di seluruh pulau Jawa memiliki
sistem sendiri-sendiri dan terpisah. Penggunaan aplikasi ERP, khususnya pada modul
finansial, dapat memudahkan dan mempercepat dalam mendapatkan laporan keuangan
secara grup PASI. Hal tersebut menyebabkan pihak manajemen dapat memutuskan
lebih cepat dan memiliki dasar yang kuat dalam membuat keputusan tersebut.

Seiring dengan perkembangan bisnis yang ada, PASI melakukan pengembangan


produksi di Pulau Jawa. Pengembangan tersebut juga mempengaruhi pengembangan
dari kebutuhan sistem, khususnya aplikasi ERP yang digunakan di Departemen
Finance Accounting.

Pada tahun 2008, pengembangan kebutuhan sistem dilanjutkan dengan reimplementasi


Oracle Finance versi 12 untuk memberikan solusi pada beberapa kebutuhan seperti
revisi PSAK pasal 16 yang belum diaplikasikan pada sistem versi terdahulu, beberapa
laporan-laporan yang akan digunakan belum ada di sistem versi terdahulu serta fasilitas
netting yang belum ada di sistem versi sebelumnya.

Pada tahun 2010, PASI melakukan upgrade Oracle Finance dari versi 12.0.4 ke versi
12.0.6. Hal ini dilakukan untuk perpanjangan masa pendampingan dan pemeliharaan
dari vendor serta proses create accounting yang dilakukan secara otomatis oleh sistem
tidak mengalami masalah lagi.

Pada tahun 2012, PASI membuka cabang di daerah subang (SUAI) dimana fokus yang
dilakukan oleh cabang tersebut adalah untuk mengakomodir penjualan lokal.
Kebutuhan sistem yang dibutuhkan sama seperti yang dimiliki oleh PASI. Di tahun
yang sama, implementasi di Subang dilanjutkan dengan mengaktifkan fitur Multi

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
3

Reporting Currency. Pengaktifan fitur tersebut bertujuan untuk mengatasi pelaporan


dalam mata uang rupiah dimana sebelumnya hanya bisa menampilkan laporan
keuangan dalam bentuk mata uang USD.

Pada tahun 2013, PASI membuka cabang kembali di daerah Jepara. Sistem yang
dibutuhkan adalah sama yang digunakan oleh PASI. Kebutuhan saat itu adalah untuk
mengakomodir produksi yang ditujukan untuk penjualan lokal dan ekspor dimana
pabrik bertempat di daerah Jepara. Di tahun yang sama, PASI juga melakukan
implementasi pada salah satu cabangnya di Cikarang dimana implementasi ini masih
dalam tahap awal (early stages).

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, untuk manfaat implementasi aplikasi


ERP Oracle Finance bagi PASI tidak pernah atau belum diketahui dan belum
terdefinisi dengan baik. Selain itu pemanfaatan aplikasi ERP tersebut belum maksimal
dimana hal ini terlihat dari modul yang digunakan masih modul keuangan dan
akuntansi (Oracle Finance) (Lampiran A.15). Sehingga beberapa pekerjaan terasa
dilakukan tidak efektif terutama ketika melakukan closing laporan keuangan bulanan.
Masalah selanjutnya adalah belum terintegrasi antara kegiatan pembelian, pengelolaan
inventori, serta penjualan dengan keuangan dan akuntansi sehingga proses rekonsiliasi
yang dirasakan menjadi lebih berat dan belum tentu efektif. Memang ada rencana
untuk melakukan implementasi untuk modul distribusi dimana menangani untuk proses
penjualan, pengadaan dan pengelolaan stok. Walaupun demikian manfaat-manfaat
secara nilai finansial yang dapat diberikan oleh sistem yang ada saat ini belum
terdefinisi dengan baik dan belum pernah dikaji sebelumnya sehingga rencana
implementasi tersebut bukan merupakan agenda utama bagi organisasi.

Permasalahan yang ada dapat digambarkan dengan fishbone analysis pada Gambar 1-1
sebagai berikut:

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
4

Gambar 1-1 Fishbone Analysis PASI


Permasalahan yang ada adalah manfaat ekonomis dari hasil implementasi Oracle E-
Business yang telah dilakukan tidak diketahui. Masalah yang ada dipetakan menjadi 4
faktor yaitu:

1. Finance Accounting
Selama ini Departemen Finance Accounting menggunakan aplikasi ERP ini dan sudah
merasakan manfaat nyata-nya secara langsung yaitu mempercepat proses pembuatan
laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem. Proses yang ada menjadi lebih cepat dan
efisien. Proses bisnis yang ada di PASI, khususnya Departemen Finance Accounting,
bisa dilaksanakan dengan baik. Sebelum menggunakan Oracle Finance, data yang ada
tidak terintegrasi karena aplikasi yang digunakan berbeda dan formatnya tidak baku
(Lampiran A.2).

2. Organisasi
Organisasi sudah merasakan dampak secara nyata dari diimplementasikannya aplikasi
Oracle Finance ini. Namun belum bisa mengidentifikasikan manfaat hasil dari
implementasi aplikasi Oracle Finance tersebut (Lampiran A.11). Dengan mengetahui
manfaat-manfaat tersebut, bisa menjadi landasan kuat bagi organisasi untuk melakukan
implementasi ke anak perusahaan.

3. Divisi Sistem Informasi


Divisi Sistem Informasi pada organisasi ini belum pernah melakukan kajian manfaat
ekonomis dari implementasi Oracle Finance walaupun manfaat secara nyata memang
sudah dapat dirasakan. Efisiensi yang rendah karena duplikasi pekerjaan antar bagian

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
5

serta pemrosesan data yang rendah untuk data di luar Oracle Finance (Lampiran A.4).
Penggunaan sistem yang ada belum dimanfaatkan dengan maksimal.

4. Proses Bisnis
Proses bisnis secara keseluruhan yang terjadi di PASI dijalankan di sistem, namun
beberapa proses bisnis masih dijalankan secara manual. Hal tersebut menyebabkan
beberapa proses yang berkaitan dengan sistem pengadaan, inventori dan penjualan
tidak terintegrasi (Lampiran A.2, A.3). Penggunaan aplikasi ERP belum digali
keseluruhan sehingga penggunaan aplikasi masih sebatas modul finansial. Pengetahuan
akan manfaat-manfaat bisnis akan memudahkan manajemen memutuskan penggunaan
modul agar terintegrasi dimana sudah termasuk dalam aplikasi Oracle E-Business Suite.

Mempertimbangkan permasalahan di atas maka diperlukan suatu model dan asumsi


untuk digunakan dalam melakukan identifikasi manfaat dari implementasi aplikasi
ERP Oracle Finance.

1.3. Perumusan Masalah

Tujuan awal PASI melakukan implementasi Oracle Finance adalah menghasilkan


laporan keuangan dengan akurat dan cepat serta mendapatkan laporan konsolidasi
dengan anak perusahaan. Penggunaan aplikasi yang sudah cukup lama dan ada
kebutuhan dari organisasi untuk mengetahui manfaat-manfaat bisnis yang dihasilkan,
maka dibutuhkan kajian untuk mengetahui manfaat-manfaat bisnis yang bisa
dihasilkan dari investasi Oracle Finance serta risiko yang mungkin ada untuk manfaat-
manfaat yang didapatkan.

Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan ”Berapa nilai manfaat


ekonomis dari implementasi Oracle Finance di PASI serta indikator risiko apa
saja yang menghambat manfaat tersebut terjadi ?”

Penelitian ini menggunakan tabel generik manfaat bisnis SI/TI untuk melakukan
identifikasi manfaat bisnis. Tabel generik manfaat bisnis SI/TI merupakan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ranti pada tahun 2008 (Ranti. 2008).

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
6

1.4. Kajian Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian Arifin (2010), Arifin membuat kerangka acuan mengenai pengukuran
manfaat Bisnis TI ERP. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan manfaat bisnis
TI serta kuantifikasi hasil dari manfaat yang dapat dijadikan bahan evaluasi serta
membantu meningkatkan optimalisasi aset perusahaan. Dalam melakukan identifikasi
manfaat, Arifin menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value. Kerangka acuan
yang dihasilkan digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan pada industri
minyak dan gas dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi ERP.
Penelitian yang dilakukan Arifin (2010) dalam mengidentifikasikan manfaat bisnis TI
menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value dimana memberikan acuan baku
untuk melakukan identifikasi manfaat bisnis TI. Namun belum dilakukan uji kelayakan
finansial seperti yang dilakukan oleh Pakpahan (2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan (2011) ini mengkaji manfaat bisnis TI
menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan menentukan nilai kelayakan
investasi menggunakan Economic Value Added. Hasil akhirnya adalah sebagai bahan
masukan untuk perusahaan sebagai evaluasi menuju penyempurnaan proses bisnis pada
divisi atau departemen yang terkait dengan implementasi SAP R/3. Penelitian yang
dilakukan oleh Pakpahan (2011) sudah memperhitungkan faktor kelayakan finansial
dengan metode EVA, dimana hasil EVA yang positif menunjukkan bahwa
implementasi SAP R/3 memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan (2011) dan Arifin (2010) belum membangun
model hubungan sebab akibat antar manfaat yang terpilih seperti yang dilakukan oleh
Maulana (2013). Hubungan sebab akibat tersebut dibangun dengan system dynamics
analysis.

Penelitian yang dilakukan Antasari (2011) menghasilkan metriks TI yang melengkapi


dari Tabel manfaat bisnis TI generik sehingga memudahkan untuk mencari metriks
yang berkaitan dengan suatu manfaat yang signifikan dan relevan pada suatu organisasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Wardhani (2011) mengidentifikasikan dan


mengevaluasi investasi SAP yang menggantikan sistem ERP sebelumnya yang dibuat

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
7

khusus bagi sebuah perusahaan manufaktur di industri kimia spesifik. Metode finansial
yang digunakan adalah Economic Value Added (EVA), dengan memperhitungkan
kontribusi manfaat SAP terhadap pendapatan perusahaan sebagai komponen Operation
Income. Dalam kasus ini terdapat manfaat yang tidak signifikan di perusahaan yang
telah mengimplementasikan ERP sebelumnya, yaitu mengurangi biaya pegawai serta
biaya cetak dokumen dan alat tulis kantor. Penelitian yang dilakukan belum
membangun simulasi model system dynamics yang dilakukan oleh Nur (2014).

Penelitian yang dilakukan oleh Nur (2014) melakukan evaluasi investasi multiple
active trading center JATS di BEI. Analisis yang dilakukan menggunakan Tabel
Generik manfaat bisnis SI/TI. Manfaat yang berhasil diidentifikasikan akan dipetakan
hubungannya menggunakan metode system dynamics dimana dilakukan simulasi
keterhubungan antara manfaat yang diidentifikasi dengan menggunakan aplikasi
Vensim. Kemudian hasil manfaat yang sudah dipetakan hubungannya dilakukan
kuantifikasi manfaat dimana hasil kuantifikasi tersebut dilihat kelayakan investasi yang
dilakukan dengan metode Economic Value Added. Manfaat yang didapatkan dari
investasi ini adalah 2 kategori dan 2 sub kategori dari tabel generik manfaat bisnis
SI/TI yaitu penghematan biaya perjalanan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Nilai EVA yang didapatkan adalah positif sehingga dapat diartikan bahwa investasi ini
memberikan keuntungan terhadap BEI dan layak untuk dilakukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2014) melakukan kajian literatur yang mencari
keterkaitan antara risiko-risiko yang bisa mempengaruhi pencapaian manfaat investasi
teknologi informasi. Penelitian yang dilakukan Samuel (2014) diharapkan dapat
menghasilkan indikator-indikator risiko yang bisa mempengaruhi terjadinya risiko dari
pencapaian manfaat-manfaat pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, yaitu biaya
tambahan, komplain karyawan, ketidakcocokan saldo pada neraca, tidak ada jaringan
internet, keluhan pelanggan, dan downtime jaringan. Pada penelitian yang dilakukan
belum menggunakan data primer sebagai acuan dalam identifikasi risiko maupun
indikator risiko dari pencapaian manfaat TI. Pada penelitian ini menggunakan Tabel
Manfaat Bisnis SI/TI Generik sebagai dasar utama untuk mengetahui manfaat-manfaat
dalam investasi teknologi informasi yang bersifat generik untuksemua sektor industri.

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
8

Kerangka kerja Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission


Enterprise Risk Management dipakai untuk memberikan hubungan yang antara tujuan
organisasi, strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, kemudian risiko-
risiko yang bisa terjadi dari penerapan strategi tersebut, dan indikator-indikator yang
mempengaruhi terjadinya risiko-risiko yang dihadapi organisasi. Pada penelitian ini
belum dilakukan standarisasi penamaan indikator risiko untuk investasi TI.

Ringkasan penelitian sebelumnya pada Tabel 1-1 berikut ini:

Tabel 1-1 Perbandingan Penelitian Sebelumnya


No. Judul Penulis Alat Bantu Hasil Penelitian

1 Kajian Manfaat Bisnis Satria Ranti's Manfaat bisnis


TI Implementasi Perdana Generic IS/IT TI serta
Enterprise Resource Arifin Business kuantifikasi
Planning Pada Industri Value hasil dari
Minyak dan Gas: Studi manfaat TI
Kasus PT. Chevron
Pacifik Indonesia
2 Analisis Implementasi Rahmatina Ranti’s Manfaat bisnis
SAP R/3 pada Pakpahan Generic IS/IT TI, kuantifikasi
Perusahaan Penyedia Business hasil dari
Jasa & Produk Value, EVA manfaat TI dan
Teknologi Informasi nilai kelayakan
dengan Menggunakan investasi TI
Ranti’s Generic IS/IT
Business Value dan
Economic Value Added:
Studi Kasus PT. XYZ
3 Analisis Manfaat Dzulfikar COBIT 4.1, Tingkat
Investasi SAP Dengan Maulana Val IT, Kematangan
Menggunakan Ranti’s Ranti's Investasi SAP
Generic IS/IT Business Generic dan Manfaat
Value Dan System IS/IT Bisnis
Dynamics: Studi Kasus Business
PT. PINDAD Value,
(PERSERO) System
Dynamics
4 Kajian Literatur Toha Tabel Metriks TI
Identifikasi dan Antasari Manfaat TI Penguantifikasi
Klasifikasi Metriks TI Generik Manfaat dari
yang Digunakan Untuk Ranti Tabel Manfaat
Mengkuantifikasi Nilai TI Generik
Manfaat Ekonomis Ranti
SI/TI Generik Ranti

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
9

No. Judul Penulis Alat Bantu Hasil Penelitian

5 Eksplorasi Kontribusi Natalia Manfaat Manfaat bisnis


SAP Menggunakan Nanda bisinis TI dan nilai
Generic IS/IT Business Wardhani Generik manfaat tersebut
Value dan Economic Ranti dan
Value Added: Studi Economic
Kasus Perusahaan Value Added
Manufaktur di Industri
Kimia Spesifik
6 Analisis Manfaat Rakhman Manfaat Pemetaan
Investasi Multiple Active Nur bisnis TI hubungan
Trading Center Sistem Generik Manfaat dengan
Perdagangan Saham Ranti, System System
Dengan Menggunakan Dynamics Dynamics,
Tabel Generik Manfaat dan Kuantifikasi
Bisnis SI/TI, System Economic kelayakan
Dynamics, dan Value Added manfaat
Economic Value Added: menggunakan
Studi Kasus PT Bursa EVA
Efek Indonesia
7 Kajian Literatur Deni Manfaat Indikator-
Keterkaitan Tabel Samuel bisnis SI/TI indikator risiko
Manfaat Bisnis SI/TI Generik dari 73 Manfaat
Generik Dengan Ranti, KRI, Bisnis SI/TI
Manajemen Risiko COSO Generik
Menggunakan COSO Enterprise
Enterprise Risk Risk
Management Management
Framework Framework

1.5. Kontribusi Penelitian

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian


yang penulis lakukan. Berikut ini adalah perbedaan dengan penelitian sebelumnya
dimana menjadi kontribusi penulis dalam penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan manfaat investasi aplikasi ERP


Oracle E-Business Suite modul finansial yang sudah dilakukan, membuat model
hubungan sebab akibat dari antar manfaat investasi ERP Oracle E-Business Suite
modul finansial serta melakukan kuantifikasi dari manfaat yang telah teridentifikasi.

2. Sektor industri yang diteliti adalah manufaktur, yaitu automotive parts (wiring
harness).

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
10

3. Jenis aplikasi ERP yang diidentifikasi adalah produk dari Oracle yaitu Oracle E-
Business Suite dengan modul yang terkait adalah modul finansial yang terdiri dari
AP (Account Payable), AR (Account Receivables), FA (Fixed Assets) dan GL
(General Ledger).

4. Penelitian menggunakan system dynamics untuk memodelkan hubungan sebab


akibat antar manfaat investasi Oracle E-Business Suite modul finansial.

5. Penelitian menganalisa indikator-indikator risiko pada setiap manfaat yang


dikuantifikasi.

1.6. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai adalah mendapatkan perhitungan nilai manfaat ekonomis
atas diimplementasikannya perangkat lunak ERP Oracle E-Business Suite serta
mencari indikator risiko yang menghambat manfaat-manfaat bisnis tersebut tercapai.

Manfaat dari penelitian ini bagi organisasi adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk organisasi jika sudah diketahui manfaat
ekonomisnya.

2. Dapat memperlihatkan besaran nilai manfaat ekonomis dari penerapan ERP yang
sudah dilakukan serta indikator risiko pada manfaat yang dikuantifikasi.

3. Dapat memberikan dasar bagi manajemen untuk melakukan implementasi ERP


pada unit bisnis lain yang menjadi bagian dari grup PASI.

4. Dapat memberikan gambaran manfaat bisnis jikalau penggunaan ERP ingin


dimaksimalkan dengan mengaktifkan modul-modul lain yang belum digunakan
dalam organisasi namun dibutuhkan di masa mendatang.

5. Dapat memberikan pandangan bagi organisasi hal-hal apa saja yang menjadi
indikator risiko yang dapat mencegah manfaat-manfaat bisnis tersebut tercapai.

Manfaat dari penelitian ini bagi akademis adalah sebagai berikut:

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
11

1. Referensi bagi mahasiswa yang memilih karya akhir bidang manajemen investasi
TI.

2. Memberikan perbandingan nilai manfaat ekonomis antara produk ERP yang tidak
sejenis.

1.7. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun batasan dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian menggunakan metode studi kasus di PASI

2. Penelitian ini terbatas pada ruang lingkup PASI dimana masih dalam tahap awal
implementasi yang dilakukan pada cabang di Cikarang tahun 2013

3. Penulis meneliti pada kondisi yang ada pada perusahaan sekarang khususnya di
PASI pada Departemen Finance Accounting. Untuk pelanggan dan pemasok yang
masih dalam satu afiliasi dengan PASI.

4. Penulis melakukan evaluasi pada implementasi aplikasi ERP yang sedang berjalan

5. Penulis melakukan evaluasi pada produk Oracle E-Business Suite pada modul
finansial

6. Penulis melihat kondisi organisasi dari tahun 2012 - 2013 khususnya dalam
pemanfaatan dan pemeliharaan perangkat lunak Oracle Finance di PASI

7. Penelitian ini membahas manfaat-manfaat yang dihasilkan dari modul finansial,


yaitu AP, AR, FA, dan GL dari produk ERP Oracle E-Business Suite di PASI.
Metode Ranti’s Generic IS/IT Business Value (Ranti, 2008) dan metode System
Dynamics digunakan untuk mengidentifikasi manfaat-manfaat nilai bisnis SI/TI

8. Penelitian ini menggunakan indikator risiko yang dihasilkan dari penelitian Samuel
(2014) yang berjudul “ Kajian Literatur Keterkaitan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI
Generik Dengan Manajemen Risiko Menggunakan COSO Enterprise Risk
Management Framework ” namun belum membagi risiko potensial lebih spesifik

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
12

1.8. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Tabel Generik untuk melakukan


identifikasi manfaat bisnis yang timbul dari suatu investasi SI/TI. Manfaat bisnis yang
telah teridentifikasi dipetakan hubungannya menggunakan metode system dynamics
yang selanjutnya dilakukan kuantifikasi kedalam nilai finansial.

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis melakukan cara-cara sebagai berikut:

1. Tinjauan Pustaka

Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan studi pustaka pada karya akhir
sebelumnya yang memiliki topik yang kurang lebih berkaitan.

2. Mempelajari Dokumen Perusahaan (laporan keuangan, diagram bisnis proses)

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempelajari kondisi perusahaan, proses bisnis yang
berjalan serta keterkaitan proses bisnis dengan kajian yang dilakukan di PASI.

3. Wawancara

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali proses bisnis yang ada dan terutama untuk
menggali hal-hal apa saja yang berpengaruh dalam perencanaan strategi SI/TI.
Wawancara dilakukan terhadap narasumber yang berkaitan dengan proses bisnis dan
lingkup teknologi yang berpengalaman di PASI.

1.9. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sistematika sebagai berikut:

a. Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.

b. Bab 2 Tinjauan Literatur

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
13

Bab ini membahas teori-teori dasar mengenai ERP, Tata Kelola TI, Investasi SI/TI,
Oracle E-Business Suite, Ranti’s Generic IS/IT Business Value, System Dynamics,
dan KRI

c. Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab ini membahas metodologi penelitian, kerangka berpikir, penjelasan metodologi


yang digunakan serta tahapan penelitian dan profil perusahaan.

d. Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi analisis penulis terhadap data yang sudah dikumpulkan dengan
memakai alat bantu yang dipakai, sehingga menghasilkan sebuah hasil berupa nilai
manfaat ekonomis implementasi Oracle E-Business Suite modul finansial atau
biasa disebut Oracle Finance serta analisa terhadap indikator-indikator risiko pada
manfaat yang dikuantifikasi.

e. Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan bab penutup pada karya akhir, pada bab ini penulis akan
memberikan kesimpulan dan saran atas permasalahan yang diteliti serta kelanjutan
yang dapat dilakukan dari penelitian ini.

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


Universitas Indonesia
BAB 2
LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori dasar mengenai pengukuran manfaat


ekonomis implementasi perangkat lunak ERP.

2.1. Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah konsep pengelolaan


sumber daya yang berpengaruh luas mulai dari manajemen paling atas hingga
operasional di sebuah perusahaan (Dewanto & Falahah, 2007). ERP juga bisa
digambarkan sebagai perkakas manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan
permintaan perusahaan secara menyeluruh, berkemampuan untuk
menghubungkan pelanggan dan pemasok dalam satu kesatuan rantai ketersediaan,
mengadopsi proses-proses bisnis yang telah terbukti dalam pengambilan
keputusan, dan mengintegrasikan seluruh bagian fungsional perusahaan; sales,
marketing, manufacturing, operations, logistics, purchasing, Finance, new
product development, dan human resources; sehingga bisnis dapat berjalan
dengan tingkat pelayanan pelanggan dan produktifitas yang tinggi, biaya dan
inventory yang lebih rendah, dan menyediakan dasar untuk e-commerce yang
efektif (APICS, 1998).

ERP dapat dikatakan bukan sebuah perangkat lunak, namun sebuah konsep yang
terintegrasi dalam sebuah perangkat lunak yang diwakili oleh modul-modul
tertentu. Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa paket-paket perangkat lunak
ini memang merupakan alat bantu untuk perencanaan sumber daya yang efektif.
Davenport (2000) menggambarkan enterprise systems sebagai paket-paket
aplikasi komputer yang mengakomodasi sebagian besar aspek kebutuhan
informasi sebuah perusahaan. ERP bersifat modular dan dapat disesuaikan dengan
skala perusahaan (Maulana, 2013). Sebuah perusahaan dapat menerapkan modul-
modul tertentu dari ERP yang dibutuhkan dimana penerapan yang ada disesuaikan
dengan proses bisnis sebuah perusahaan sehingga penerapan ERP bisa
memberikan manfaat yang nyata bagi perusahaan.

14 Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


15

ERP pertama kali muncul di era 1960-an dalam bentuk Material Requirements
Planning (MRP), sebuah bentuk awal dalam pemrosesan material. Para investor
mendapatkan metode yang lebih baik untuk pemesanan material dan komponen
dengan teknik ini. Logika dasar dari konsep ini adalah:

1. Apa yang ingin kita buat?

2. Apa yang diperlukan untuk membuatnya?

3. Apa yang kita punya?

4. Apa yang perlu kita dapatkan?

MRP kemudian berubah dengan cepat, para pengguna awal sistem ini menemukan
bahwa Material Resource Planning memiliki kemampuan yang jauh lebih besar
dari hanya sekedar memberikan signal untuk pemesanan ulang (reordering).
Mereka mempelajari bahwa teknik ini dapat membantu menjaga jatuh temponya
pesanan setelah dikeluarkan kepada pihak produksi maupun supplier. Fungsi
dalam menjaga jatuh temponya pesanan dan sinkronisasinya dengan perubahan
dikenal dengan Perencanaan Prioritas (Priority Planning). Selain itu juga terdapat
perkakas dalam eksekusi rencana seperti: teknik-teknik penjadwalan pabrik dan
penjadwalan supplier. Pengembangan-pengembangan tersebut menghasilkan
langkah kedua dalam evolusi ini: MRP siklus tertutup (closed-loop).

Selanjutnya langkah berikutnya dalam evolusi ini adalah Manufacturing Resource


Planning atau MRP II (untuk membedakannya dengan Material Requirement
Planning, MRP) yang memiliki tiga elemen tambahan:

1. Perencanaan Penjualan dan Operasi, proses untuk menyeimbangkan


permintaan dan persediaan dalam tingkat volume sehingga memberikan
kontrol yang lebih besar pada manajemen atas dalam aspek operasional bisnis.
2. Antarmuka finansial, kemampuan dalam menterjemahkan satuan operasional
(jumlah, berat, atau satuan lainnya) kedalam satuan finansial (rupiah).
3. Simulasi, kemampuan untuk menjawab berbagai skenario dengan jawaban
yang dapat dikerjakan baik dalam satuan operasional maupun finansial.

15
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
16

Semula ini dilakukan hanya pada tingkatan perhitungan kasar, namun sistem
perencanaan lanjut masa kini memungkinkan simulasi efektif pada tingkatan
yang sangat terperinci.
MRP II adalah sebuah metode perencanaan yang efektif dari semua sumber daya
suatu perusahaan manufaktur. Mencakup perencanaan operasional dan keuangan
dan mempunyai kemampuan simulasi untuk menjawab pertanyaan "bagaimana
jika". MRP II terdiri dari berbagai fungsi yang saling berhubungan: perencanaan
bisnis, perencanaan operasi dan penjualan, perencanaan produksi, penentuan
jadwal pokok, kebutuhan perencanaan material, kebutuhan perencanaan kapasitas,
dan pelaksanaan sistem pendukung untuk material dan kapasitas. Hasil dari sistem
ini terintegrasi dengan laporan keuangan seperti perencanaan bisnis, laporan
komitmen pembelian, anggaran pengiriman, dan proyeksi inventaris dalam rupiah.
MRP adalah perluasan dan perkembangan langsung dari Closed-Loop MRP
(APICS, 1998).

Teknologi terakhir di dalam evolusi ini adalah Enterprise Resource Planning


(ERP). Konsep dasar ERP sama halnya dengan MRP II. Bagaimanapun, atas jasa
enterprise software, ERP sebagai satuan proses bisnis mempunyai ruang lingkup
yang lebih luas dan lebih efektif dalam menghadapi berbagai unit bisnis.
Informasi yang sebelumnya tersebar di banyak sistem disimpan dalam satu tempat
penyimpanan data yang besar dan dapat digunakan oleh seluruh unit bisnis.
Tujuan sistem informasi ini adalah menjamin ketersediaan data yang ada setiap
waktunya dan menjamin tingkat akurasi pembuatan laporan yang dibuat dan
pelaporannya (Arifin, 2010). Berikut ini gambaran untuk evolusi ERP yang dapat
dilihat pada Gambar 2-1.

16
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
17

Gambar 2-1 Evolusi MRP

2.1.1. Manfaat Enterprise Resource Planning

Berikut beberapa manfaat enterprise resource planning yang diambil dari


penelitian Dzulfikar Maulana (Maulana, 2013):

a. Menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan


pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien,
b. Memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya
berupa perbedaan valuta mata uang, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya,
dapat dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan,
c. Tidak memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan
pemutakhiran dan koreksi data pada banyak sistem komputer yang terpisah,
d. Memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya memantau saja.
Dengan ERP, manajemen tidak hanya mampu menjawab
pertanyaan ’Bagaimana keadaan kita?’, tetapi juga pertanyaan ’Apa yang kita
kerjakan untuk menjadi lebih baik ?’, dan
e. Membantu melancarkan pelaksanaan manajemen rantai pasok dengan
memadukannya.

2.2. Tata Kelola TI

Tata kelola TI adalah suatu cabang dari tata kelola perusahaan yang terfokus pada
sistem teknologi informasi (TI) serta manajemen kinerja dan risikonya.

17
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
18

Menurut Grembergen (Grembergen, Haes & Brempt, 2009) tata kelola SI/TI
adalah kapasitas organisasi sebagai tanggung jawab direksi, manajemen eksekutif,
dan manajemen teknologi informasi untuk mengendalikan rumusan dan
implementasi strategi SI/TI untuk memastikan selarasnya sumber daya SI/TI
dengan bisnis organisasi. Grembergen menekankan pengertian tata kelola SI/TI
pada bagaimana organisasi memandang, mengelola dan mengoptimalkan sumber
daya SI/TI yang dimilikinya dalam mendukung tujuan organisasi.

Menurut Weill dan Ross (Weill & Ross, 2004), tata kelola SI/TI adalah terkait
pengelolaan hak dalam pengambilan keputusan dan kerangka kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk mendorong perilaku yang diharapkan dalam
penggunaan SI/TI. Fokus tata kelola SI/TI bukan pada teknik pengambilan
keputusan, tetapi pada siapa yang secara sistematis melakukan dan memberikan
pendapat pada proses pengambilan keputusan tersebut. Weill dan Ross
mengusulkan lima pilar utama dari tata kelola SI/TI seperti yang terlihat pada
Gambar 2-2.

IT Principles Decisions

High-level statements about how IT is used in the business

IT Infrastructure
Decisions Centrally
IT Architecture decisions coordinated, shared IT IT Investment and
Organizing logic for data, Services that provide prioritization decisions
applications, and infrastructure the foundation for the Decisions about how
captured in a set of policies, enteprise's IT Capability much and where to invest
relationships, and technical in IT, including project
Business applications
choices to achieve desired approvals and justification
need
business and technical techniques
Specifying the business
standardization and integration
need for purchased or
internally developed IT
applications

Gambar 2-2 Pilar Utama Tata Kelola SI/TI

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing pilar utama tata kelola SI/TI
seperti yang dikemukakan oleh Weill dan Ross (Weill & Ross, 2004):

1. Keputusan Prinsip-prinsip SI/TI

18
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
19

Keputusan Prinsip-prinsip SI/TI terkait dengan rincian pernyataan tentang


ekspektasi terhadap strategi SI/TI dalam mendukung strategi bisnis
perusahaan. Karena perusahaan yang sukses dalam penerapan strategi SI/TI
adalah perusahaan yang mampu merinci prinsip kunci tentang bagaimana
perusahaan memanfaatkan SI/TI untuk mendukung dan memiliki keselarasan
dengan strategi bisnis.

2. Keputusan Arsitektur SI/TI


Keputusan arsitektur SI/TI terkait dengan pengorganisasian data, aplikasi dan
infrastruktur yang ditangkap dari seperangkat kebijakan, hubungan dan pilihan
teknis untuk mencapai standarisasi dan integrasi bisnis dan teknis. Elemen
kunci keputusan arsitektur SI/TI adalah pada standarisasi proses, data dan
teknologi yang akan digunakan.

3. Keputusan Infrastruktur SI/TI


Keputusan infrastruktur SI/TI terkait dengan pemilihan infrastruktur SI/TI
apakah terpusat atau layanan yang dapat dibagi (shared services) dalam
mendukung proses bisnis perusahaan. Keputusan infrastruktur SI/TI mengatur
siapa pemilik layanan infrastruktur (apakah terpusat atau layanan yang dapat
dibagi), apakah layanan infrastruktur ini dapat dialihdayakan, berapa biaya
layanan infrastruktur dan kapan layanan infrastruktur perlu ditambah atau
diperbaiki.

4. Kebutuhan Aplikasi Bisnis


Keputusan kebutuhan aplikasi bisnis terkait dengan keputusan untuk memilih
mengembangkan sendiri aplikasi atau membeli aplikasi dalam rangka
memenuhi kebutuhan bisnis.

5. Keputusan Investasi dan Prioritas SI/TI


Keputusan Investasi dan prioritisasi SI/TI terkait dengan keputusan tentang
berapa banyak dan dimana harus menginvestasikan SI/TI, termasuk teknik
justifikasi dan persetujuan terhadap proyek SI/TI yang akan diterima. Hal
utama dalam keputusan investasi ini adalah berapa besar total biaya investasi

19
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
20

SI/TI, investasi ini untuk apa saja, dan bagaimana mengelola kebutuhan
investasi SI/TI dari berbagai pihak yang berbeda. Menurut Weill dan Ross
(Weill & Ross, 2004), tata kelola investasi SI/TI yang baik adalah melakukan
klasifikasi semua usulan berdasarkan kontribusinya pada pencapaian target
pertumbuhan dan strategi perusahaan. Klasifikasi yang dimaksud adalah
dengan menerapkan portfolio investasi SI/TI berdasarkan kontribusi pada
pencapaian tujuan perusahaan, antara lain:

a. Strategis yaitu menciptakan keunggulan kompetitif (competitive


advantages).
b. Informasional yaitu untuk menyediakan informasi.
c. Transaksional yaitu untuk mendukung pemrosesan dan otomasi transaksi.
d. Infrastruktur yaitu untuk layanan umum dan integrasi.
Selain penerapan portofolio investasi SI/TI maka salah satu syarat tata kelola
investasi SI/TI adalah dengan menerapkan Komite Eksekutif untuk
menegosiasikan portfolio investasi dan memutuskan investasi SI/TI yang layak
dilakukan berdasarkan strategi bisnis perusahaan.

2.3. Investasi SI/TI

Merupakan hal yang cukup sulit dalam menentukan apakah melakukan investasi
untuk membangun infrastruktur teknologi informasi merupakan hal yang tepat
atau tidak. Di satu pihak perusahaan merasa bahwa seperti halnya investasi di
bidang lain, harus ada target ROI (Return on Investment) yang dikenakan pada
setiap investasi terhadap komponen teknologi informasi, perusahaan pesaing lain
banyak yang sudah tidak memikirkan hal ini lagi, alias investasi yang dilakukan
sudah melampaui batas-batas kewajaran (berlebihan). Namun gejala over
investment ini bukan tanpa alasan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar
mengingat banyak sekali manfaat dari utilisasi teknologi informasi yang tidak
dapat diukur secara finansial (Indrajit, 2011).

Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup


memusingkan kepala para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka

20
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
21

sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak memang karena sudah terlambat) mereka
harus memiliki suatu sistem informasi yang dapat menunjang bisnis mereka,
sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup
besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan sistem informasi yang
dibutuhkan.

Menghitung biaya investasi yang diperlukan di muka, dan biaya operasional yang
secara periodik harus dikeluarkan per bulannya, cukup mudah untuk dilakukan.
Namun terkadang para praktisi teknologi informasi maupun manajemen
perusahaan sulit meyakinkan pelaku investasi akan besarnya manfaat (benefit)
yang akan diperoleh melalui investasi di bidang teknologi informasi, karena tidak
semua jenis manfaat dapat dengan mudah dirupiahkan.

Remenyi membagi manfaat dari utilisasi teknologi informasi menjadi dua macam,
yang bersifat tangible dan intangible. Manfaat tangible adalah yang secara
langsung berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, baik berupa
pengurangan atau penghematan biaya (cost) maupun peningkatan pendapatan
(revenue).

2.4. Ranti’s Generic IS/IT Business Value

Manfaat bisnis SI/TI didefinisikan sebagai manfaat atau hasil yang diperoleh dari
suatu investasi SI/TI yang dapat meningkatkan kinerja organisasi. Pengertian
manfaat bisnis ini adalah lebih dari sekedar memberikan keuntungan secara
finansial saja. Manfaat bisnis didasarkan atas pemikiran bagaimana SI/TI bisa
memberikan keunggulan kompetitif tertentu bagi organisasi (Ranti, 2006).

Bagian paling sulit dalam menilai investasi SI/TI adalah pada saat
mengkuantifikasi nilai manfaat SI/TI yang dikategorikan sebagai manfaat
intangible, seperti misalnya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan
kesadaran mengenai merek, dan sebagainya ke dalam nilai uang dalam rangka
untuk membuat analisa biaya dan keuntungan secara lebih akurat. Kebanyakan
manajer SI/TI dan bisnis lebih memilih untuk tidak melakukan analisa secara detil

21
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
22

ketika berurusan dengan nilai manfaat yang intangible karena kedalaman analisa
yang tidak jelas (Ranti, 2008).

Khusus kasus di Indonesia, terdapat tiga manfaat bisnis SI/TI yang unik,
diantaranya:

1 (Reducing cost of) subscription cost selected reading materials or


subscription cost per employee, dapat diartikan sebagai pengurangan biaya
berlangganan untuk materi bacaan tertentu (misalnya koran atau majalah
elektronik) atau biaya langganan setiap karyawan. Materi tersebut juga dapat
diakses oleh banyak orang sehingga berdampak pada pengurangan biaya
langganan tiap pegawai.

2 (Increasing image caused by) complying with regulations, yang dapat


diartikan sebagai memperkuat image suatu organisasi karena turut mematuhi
aturan-aturan tertentu, yang mengikat organisasi tersebut. Peningkatan
terhadap tingkat kepatuhan akan meningkatkan tata kelola perusahaan (good
corporate governance) dan juga meningkatkan citra perusahaan.

3 (Increasing image caused by) using branded system, yang dapat diartikan
sebagai meningkatkan image organisasi karena menggunakan suatu aplikasi
tertentu yang sudah terbukti dan digunakan oleh perusahaan terkenal.

Ranti’s Generic IS/IT Business Value merupakan tabel yang digunakan untuk
mempermudah proses identifikasi kuantifikasi manfaat investasi SI/TI. Menurut
hasil penelitian yang dilakukan oleh Benny Ranti dengan mengambil 60 studi
kasus di Indonesia, maka terdapat 13 kategori dan 73 sub kategori manfaat bisnis
SI/TI (Ranti, 2008).

Manfaat bisnis SI/TI generik hasil penelitian Ranti dapat dilihat pada Tabel 2-1
sebagai berikut:

22
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
23

Tabel 2-1 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik (Ranti, 2008)

No Kategori Kode Sub Kategori


1 Mengurangi/ RCO-01 Biaya telekomunikasi
menekan biaya (dari) RCO-02 Biaya perjalanan
RCO-03 Biaya operator/ karyawan
RCO-04 Biaya pertemuan
RCO-05 Biaya kegagalan layanan
RCO-06 Biaya distribusi
RCO-07 Biaya pelatihan per karyawan
RCO-08 Biaya pengembalian barang yang salah
RCO-09 Biaya uang (bunga pinjaman)
RCO-10 Biaya cetak dokumen dan ATK
RCO-11 Biaya langganan
RCO-12 Biaya sewa ruangan
RCO-13 Biaya sewa alat
RCO-14 Biaya inventory/ penyimpanan
RCO-15 Biaya kesalahan penelitian
2 Meningkatkan IPR-01 Restrukturisasi pembagian fungsi kerja
produktifitas (karena IPR-02 Mempercepat penguasaan produk
disebabkan oleh)
IPR-03 Kemudahan analisis
IPR-04 Meningkatkan kepuasan karyawan
3 Mempercepat proses APR-01 Proses produksi
(dari) APR-02 Proses pengadaan barang
APR-03 Proses pembuatan laporan
APR-04 Proses persiapan data
APR-05 Proses pemeriksaan permohonan
APR-06 Proses pembayaran hutang / tagihan
APR-07 Proses transaksi
APR-08 Proses pengambilan keputusan
4 Mengurangi risiko RRI-01 Kesalahan hitung
(dari) RRI-02 Piutang tak tertagih
RRI-03 Kehilangan penyimpanan / inventori
RRI-04 Produk gagal
RRI-05 Kehilangan data
RRI-06 Kesalahan data
RRI-07 Jatuh tempo (penalty)
RRI-08 Kehilangan karyawan potensial

23
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
24

No Kategori Kode Sub Kategori


RRI-09 Pemalsuan
RRI-10 Penipuan / kecurangan administrasi
RRI-11 Kesalahan pembayaran
RRI-12 Kesalahan pengelolaan aset
5 Meningkatkan IRE-01 Meningkatkan kapasitas bisnis
pendapatan (yang IRE-02 Meningkatkan kualitas laporan
disebabkan oleh)
IRE-03 Meningkatkan kepercayaan pelanggan
IRE-04 Meningkatkan segmentasi pasar
IRE-05 Meningkatkan pendapatan lain-lain
6 Meningkatkan IAC-01 Tagihan
keakuratan (dari) IAC-02 Analisis
IAC-03 Data
IAC-04 Perencanaan
IAC-05 Keputusan
7 Mempercepat cash- ACI-01 Mempercepat pengiriman tagihan
in (akibat)
8 Meningkatkan IES-01 Mengurangi pembatalan pesanan
layanan eksternal IES-02 Mengetahui masalah pelanggan
(dari)
IES-03 Penambahan cabang/ layanan
IES-04 Layanan pribadi
IES-05 Kepuasan pelanggan
9 Meningkatkan citra IIM-01 Meningkatkan mutu layanan
(disebabkan oleh) IIM-02 Pemberian diskon
IIM-03 Kepatuhan pada aturan
IIM-04 Menggunakan merk terkenal
10 Meningkatkan IQU-01 Manajemen penyedia/ pemasok
kualitas (dari) IQU-02 Hasil kerja
IQU-03 Layanan
IQU-04 Produk
11 Meningkatkan IIS-01 Layanan bersama
layanan internal IIS-02 Memenuhi hak dan tanggungjawab staf
(dari)
IIS-03 Layanan untuk karyawan
IIS-04 Penjadwalan dan materi pelatihan
12 Meningkatkan ICA-01 Membentuk kerjasama bisnis
keunggulan ICA-02 Mempercepat terbentuknya bisnis baru
kompetitif
(disebabkan oleh) ICA-03 Meningkatkan biaya-penggantian

24
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
25

No Kategori Kode Sub Kategori


13 Menghindari biaya ACO-01 Dana cadangan
(dari) ACO-02 Biaya pemeliharaan
ACO-03 Biaya kehilangan dan penundaan

2.5. Metriks Teknologi Informasi

Metriks TI (Chidambaram, 2005) didefinisikan sebagai sekumpulan variabel


pengukuran yang digunakan untuk membantu proses kuantifikasi manfaat bisnis
TI. Secara garis besar, dibutuhkannya metriks TI digunakan untuk membantu
menjelaskan kinerja TI dan pemahaman yang baik terhadap manfaat yang
diterima. Spesifikasi dibutuhkannya metriks TI ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Metriks TI menyajikan mekanisme terhadap organisasi untuk melakukan


evaluasi kinerja fungsi TI. Latar belakangnya adalah tidak adanya standarisasi
untuk melakukan pengukuran evaluasi kinerja TI. Hal ini menjadi penghambat
utama dalam mengukur manfaat bisnis TI. Untuk mengatasi masalah tersebut,
metriks TI bisa disusun dan digunakan. Penggunaan metriks TI ini tidak
menjadi tujuan akhir pengukuran manfaat bisnis TI, tetapi merupakan proses
yang berkelanjutan untuk memahami keberhasilan investasi TI
2. Metriks TI menyajikan mekanisme terhadap fungsi TI agar dapat
mengkomunikasikan manfaat bisnis TI tersebut kepada manajemen senior atau
kepada pihak lain. Terkadang terdapat pemakaian istilah TI yang tidak
dimengerti oleh pihak lainnya. Dengan adanya metriks TI tersebut maka
pemahaman manfaat bisnis TI dapat diukur bersama pada ruang lingkup
organisasi
3. Metriks TI menyajikan mekanisme terhadap organisasi agar dapat melakukan
prioritas TI pada organisasi dan membantu proses pembiayaan TI. Dasar
pembuatan metriks TI adalah banyaknya proyek TI yang diajukan,
keterbatasan biaya, inovasi teknologi dan perubahan kebutuhan organisasi.
Dengan adanya metriks TI ini, maka mampu untuk mendapatkan nilai yang
berdasarkan aset TI dan investasi TI sehingga memudahkan alokasi sumber

25
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
26

daya TI. Metriks TI ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk kinerja di masa
yang akan datang yang bisa diperkirakan, dinilai dan dimonitor.

Terdapat empat pendekatan yang digunakan untuk mengukur kinerja TI, yakni:
1. Pendekatan biaya akuntansi
Fokus kepada pengukuran biaya yang berkaitan dengan TI untuk pengendalian
biaya, contoh benchmarking dan kebutuhan yang berkaitan dengan pendanaan.
Tipe metrik TI dengan pendekatan ini meliputi belanja TI tiap pegawai, biaya
per fungsi, biaya per transaksi, belanja modal sebagai persentase anggaran TI.
2. Pendekatan manajemen proyek
Pendekatan ini memiliki fokus kepada kemampuan suatu organisasi untuk
mengelola kesuksesan proyek TI. Adapun tipe metriknya berupa persentase
proyek selesai tepat waktu, persentase capaian fungsionalitas proyek,
persentase proses suatu proyek, ROI proyek serta rata-rata proyek yang belum
dikerjakan.
3. Pendekatan pengawasan sistem
Pengukuran pasca implementasi dari kinerja sistem dilakukan oleh organisasi
untuk memastikan sistem TI dan layanannya telah sepenuhnya dimanfaatkan
dan dijalankan sesuai yang telah direncanakan. Tipe pengukurannya meliputi
persentase uptime server, rata-rata jumlah panggilan helpdesk tiap hari, system
response time, banyaknya panggilan per aplikasi serta jumlah transaksi yang
diproses.
4. Pendekatan manajemen berbasis manfaat
Pendekatan ini untuk mengukur manfaat nilai tambah dari solusi bisnis TI.
Tipe pengukuran adalah ROI dari solusi bisnis, pendapatan TI per dolar,
kepuasan pengguna dan pelanggan.

2.6. Oracle E-Business Suite

Oracle E-Business Suite merupakan Enterprise Software yang merupakan hasil


penerapan konsep ERP. Saat ini Oracle E-Business Suite sudah memasuki versi
ke 12.1.3 dan sebentar lagi akan beralih ke Oracle Fusion.

26
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
27

Oracle E-Business Suite merupakan sebuah aplikasi yang terdiri dari banyak
modul, library, Form, Report, dsb. Aplikasi ini didesain berdasarkan Generally
Acceptable Accounting Principles (GAAP), sehingga package yang terdapat di
dalamnya sudah lengkap dan tinggal disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dari
perusahaan yang menggunakannya. Namun selain itu juga, package yang ada juga
memasukkan fitur IFRS (International Financial Report Standard) sehingga dapat
membantu untuk standar laporan keuangan [1].

Oracle berjalan pada arsitektur 3-tier (Client, Application dan Database), dan
mendukung untuk Form based interface dan HTML based interface. Arsitektur
tersebut digambarkan pada Gambar 2-3.

Gambar 2-3 Arsitektur 3-tier Oracle E-Business Suite

Oracle E-Business Suite juga memiliki kumpulan proses bisnis yang sudah
menjadi best practice-nya. Aplikasi ini sudah didesain untuk end-to-end business
process, dimana terdiri dari modul-modul yang ditujukan untuk mendukung
proses bisnis dan strategi bisnis dari suatu organisasi. Berikut ini proses bisnis
yang ada di dalam enterprise software ini yang digambarkan pada Gambar 2-4
sebagai berikut:

27
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
28

Gambar 2-4 Proses Bisnis dalam Oracle E-Business Suite

2.7. System Dynamics

System Dynamics merupakan suatu pendekatan untuk mengerti sistem yang


kompleks berdasarkan waktu. System Dynamics berhubungan dengan internal
feedback loops dan time delays yang berpengaruh pada sistem secara keseluruhan
[22].

Sebagai salah satu pendekatan dalam dalam pemodelan kebijakan, metodologi


system dynamics telah dan sedang berkembang sejak diperkenalkan pertama kali
oleh Jay.W.Forrester pada dekade 50-an. Metodologi ini muncul sewaktu
kelompok Jay Forrester melakukan riset di MIT dengan mencoba
mengembangkan manajemen industri guna mendesain dan mengendalikan sistem
industri (yang merupakan sebuah sistem sosial yang kompleks). Mereka mencoba
mengembangkan metode manajemen untuk perencanaan industri jangka panjang.
Kemudian mereka mengembangkan suatu sistem yang terdiri atas enam jaringan
“flow” yang saling berinteraksi, yaitu: material, order, uang, personil, kapital dan
informasi. Sistem ini kemudian diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1961
dengan judul “Industrial Dynamics”.

28
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
29

Dasar metodologi System Dynamics adalah amalisis sistem. Suatu sistem,


diartikan sebagai seperangkat elemen yang saling berinteraksi satu sama lain.
Komponen suatu sistem saling berkaitan dengan pola hubungan yang berbeda,
sedangkan antara sistem dengan lingkungannya (system environment), pola
hubungannya sangat terbatas. Suatu sistem dapat terdiri atas beberapa sub-sistem,
dimana definisi sistem juga berlaku di dalamnya. Interaksi yang terjadi di
dalamnya sepanjang waktu akan mempengaruhi keadaan komponen-komponen
sistem. Struktur sistem (structure system) ditentukan oleh hubungan antara
elemen-elemennya. Batas sistem (system boundary), akan memisahkan sistem dari
lingkungannya System Dynamics mencoba untuk menjelaskan perilaku dari
berbagai tindakan dalam sebagian sistem. Sistem semacam ini disebut sebagai
sistem tertutup (inherent/closed system). Hal ini bukan berarti mengabaikan
hubungan antara sistem dan lingkungannya, melainkan bahwa setiap variable
eksternal yang tidak memiliki efek terhadap sistem juga tidak akan dipengaruhi
oleh sistem itu kembali (ASTRA,1998).

Dalam system dyamics, hubungan sebab akibat dilambangkan dengan causal loop
diagram [22]. Berikut ini clausal loop diagram yang digambarkan pada Gambar
2-5 sebagai berikut:

Gambar 2-5 Causal Loop Diagram [22]


Struktur yang menyebabkan munculnya peristiwa dan pola perilaku, terdiri dari
unsur dan keterkaitannya. Pola-pola keterkaitan antar elemen struktur itu dalam
system dynamics dikategorikan menjadi sebagai berikut:

a. Hubungan sebab-akibat

29
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
30

b. Stock and Flow

c. Penundaan

d. Non Liniearity

2.8. Key Risk Indicators (KRI)

Indikator utama risiko adalah metrik-metrik yang digunakan oleh organisasi untuk
menyediakan sinyal awal meningkatnya temuan risiko di semua area organisasi
(Beasley, Branson and Hancock 2010). Tujuan mengembaangkan sekumpulan
indikator utama risiko adalah untuk mengidentifikasi metrik yang relevan yang
menyediakan wawasan yang berguna tentang potensi risiko yang bisa
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. KRI dapat memberikan keuntungan
seperti membantu mengantisipasi isu-isu potensial di masa depan, sehingga
manajemen organisasi dapat lebih proaktif dalam menyikapi tren-tren yang bisa
menyebabkan risiko, sebelum peristiwa risiko tersebut terjadi.

Gambar 2-6 Hubungan antara Tujuan, Strategi, Potensi Risiko dan Indikator Utama
Risiko [6]

Gambar 2-6 menunjukkan bagaimana key risk indicator (KRI) didapat dari risiko-
risiko potensial. Gambar 2-6 memberikan ilustrasi, bahwa organisasi mempunyai
tujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan meningkatkan keuntungan dan
mengurangi biaya. Kedua tujuan organisasi tersebut diwujudkan dengan membuat

30
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
31

beberapa inisiatif strategi untuk bisa mewujudkan tujuannya. Dari setiap strategi
ini mempunyai risiko potensial yang sama. Setiap potensi risiko tersebut
dipetakan ke dalam metrik-metrik indikator yang bisa memunculkan risiko
tersebut. Hal ini mengajak organisasi agar lebih aktif melakukan pengawasan
terhadap inisiatif strategi yang akan dijalankan oleh organisasi/perusahaan
tersebut. Hal ini juga memberi tahu bahwa pentingnya memperhatikan aspek
risiko dan indikator-indikator penyebab risiko ketika menjalankan inisiatif strategi.

Proses identifikasi risiko potensial bisa dilakukan dengan wawancara terhadap


pihak-pihak yang berkepentingan dalam sebuah organisasi/perusahaan yang
mengetahui secara detil akar penyebab suatu peristiwa serta proses didalamnya.
Masukan dari pihak-pihak tersebut dapat membantu untuk memastikan bahwa
risiko-risiko utama tidak terabaikan, dan KRI itu sendiri dibuat agar
organisasi/perusahaan bisa fokus menyoroti risiko atau tren yang kemungkinan
terjadi. Hal-hal yang penting dalam merancang KRI adalah melibatkan jaminan
dari semua pihak yang terlibat dalam mengumpulkan dan menggabungkan data
KRI serta kualitas dari data yang digunakan untuk mengawasi risiko yang spesifik.

31
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas kerangka penelitian, metode pengumpulan data, metode


penelitian, penjelasan metode penelitian yang digunakan serta profil organisasi.

3.1. Hubungan Tabel Generik, System Dynamics dan KRI

Gambar 3-1 Kerangka Berpikir


Gambar 3-1 menunjukkan tentang kerangka berpikir penelitian yang dilakukan.
Tabel Generik digunakan untuk mendapatkan manfaat-manfaat yang relevan dan
signifikan yang didapatkan dari investasi Oracle Finance yang sudah berjalan di
PASI. Proses mendapatkan manfaat-manfaat tersebut melalui wawancara yang
dilakukan kepada pihak PASI serta observasi dari dokumen proses bisnis dan
budaya perusahaan. Hasil dari manfaat-manfaat yang sudah teridentifikasi
dipetakan keterhubungannya dengan metode System Dynamics. Pemetaan yang
dilakukan dimulai dengan analisa keterkaitan antar manfaat yang saling
berhubungan dan menimbulkan hubungan sebab akibat. Lalu pemetaan manfaat
tersebut disimulasikan dengan perangkat lunak Vensim. Kuantifikasi manfaat
dilakukan pada manfaat-manfaat yang memberikan nilai yang signifikan pada
organisasi.

Manfaat-manfaat yang didapatkan dari analisa system dynamics dicari


keterkaitannya dan dari keterkaitan yang didapat maka akan didapatkan manfaat
yang signifikan yang akan dikuantifikasi. Manfaat yang akan dikuantifikasi
tersebut akan dicari Potential Risk atau risiko potensial dari setiap manfaat
investasi Oracle Finance di PASI. Setelah risiko potensial didapatkan, maka

29 Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
30

langkah selanjutnya adalah mencari indikator risiko kunci yang membuat setiap
manfaat-manfaat bisnis yang teridentifikasi terhambat terjadi.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan dari data primer. Data primer adalah
data yang diperoleh penulis dengan melakukan wawancara dengan manajemen
PASI yaitu Manajer IT dan Senior Supervisor Departemen Finance Accounting.
Proses pengumpulan data secara garis besar dilakukan dengan cara, yaitu:

1. Pengumpulan data hasil wawancara dengan manajemen PASI yang terlibat


langsung pada saat melakukan investasi Oracle Finance.

2. Studi literatur terhadap data keuangan dan proses bisnis PASI.

3. Studi literatur dan pengamatan terhadap manfaat investasi Oracle Finance


yang telah diperoleh untuk penyusunan kesimpulan dan saran.

3.3. Metode Penelitian

Bagian ini membahas metode yang digunakan dalam penelitian. Penelitian


didesain menjadi beberapa langkah yang saling terhubung dan digambarkan dalam
suatu diagram alir. Berikut akan dijelaskan mengenai setiap langkah dalam
metode yang digunakan dalam penelitian ini. Masing-masing langkah akan
dijelaskan mengenai tujuan dilakukannya langkah tersebut, masukan yang
dibutuhkan, metode yang digunakan, hingga keluaran yang dihasilkan oleh setiap
langkah pada metode yang digunakan dalam penelitian ini.

Gambar 3-2 menggambarkan diagram alir dari tahapan penelitian dengan


penjelasan sebagai berikut:

a. Tahap 1: Melakukan identifikasi masalah

Pada tahapan ini dilakukan wawancara kepada manajemen PASI dan


melakukan analisis permasalahan yang terkait dengan implementasi aplikasi
ERP di Departemen Finance Accounting. Metode yang digunakan adalah

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
31

analisis dengan menggunakan fishbone analysis sehingga dapat ditentukan


pertanyaan penelitian yang menjadi dasar penelitian.

b. Tahap 2: Melakukan studi literatur

Pada tahapan ini dilakukan studi literatur yang berhubungan dengan


pertanyaan penelitian pada tahap sebelumnya. Literatur yang dijadikan bahan
kajian penelitian adalah teori-teori pendukung, penelitian-penelitian sejenis
sebelumnya yang telah dilakukan sebelumnya dan metode yang digunakan.

c. Tahap 3: Melakukan pengukuran manfaat TI

Pada tahapan ini dilakukan pengukuran manfaat TI dengan menggunakan


Tabel Generik. Pengumpulan data didapatkan dengan wawancara. Kerangka
berpikir akan menjadi acuan dalam membuat daftar pertanyaan yang akan
diberikan kepada responden. Responden adalah manajer TI dan senior
supervisor Departemen Finance Accounting.

d. Tahap 4: Kuantifikasi manfaat SI/TI dan Menentukan KRI

Pada tahap ini dilakukan kuantifikasi manfaat yang telah diidentifikasi pada
tahap sebelumnya Kuantifikasi yang dilakukan oleh peneliti menggunakan
simulasi dari model system dynamics. Hasil kuantifikasi merupakan nilai
manfaat ekonomis yang dicari dalam penelitian ini. Pada proses ini dilakukan
analisa risiko potensial dari setiap manfaat investasi Oracle Finance yang
dihitung. Pada setiap manfaat yang dilakukan kuantifikasi dilakukan analisa
potensi risiko yang mungkin terjadi dimana bisa didapatkan dari wawancara.
Setelah analisa potensi risiko yang dilakukan maka akan didapatkan indikator
risiko.

e. Tahap 5: Kesimpulan dan Saran

Pada tahapan ini akan dijelaskan kesimpulan dan saran untuk PASI dan untuk
peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
32

Melakukan Identifikasi Masalah


Masukan Metode Keluaran
Masalah Utama Fishbone Analysis Pertanyaan Penelitian
(Hal. 3) (Hal. 4) (Hal. 5)

Melakukan Studi Literatur


Masukan Metode Keluaran
Pertanyaan Penelitian, Compare, Contrast, Criticize, Kerangka Berpikir
teori-teori Synthesize, Summarize
(Hal. 5, 13) (Hal. 6) (Hal. 31)

Melakukan Pengukuran Manfaat TI dan Menentukan KRI


Masukan Metode Keluaran
Kerangka Berpikir, Tabel Generik, System Kuantifikasi Manfaat SI/TI,
Wawancara, Dynamics, Studi Literatur KRI
Dokumen Proyek
(Hal. 31) (Hal. 43, 66, 89) (Hal. 76, 93)

Kesimpulan dan Saran


(Hal. 87)
Gambar 3-2 Tahapan Metode Penelitian

3.4. Profil PASI

3.4.1. YAZAKI Corporation

Yazaki Corporation merupakan perusahaan manufaktur asing yang berada di


Indonesia yang bergerak di bidang otomotif. Di indonesia, fokus kepada
automotive wire dan wiring harness. Yazaki berdiri sejak tahun 1941, dimana
melakukan produksi di luar Jepang pertama kali pada tahun 1962.

Yazaki memiliki sejarah yang panjang sebagai pelopor dalam pengembangan dan
pembuatan automotive wire dan wiring harness. PT. AUTOCOMP SYSTEM
INDONESIA (PASI) memanfaatkan kemajuan teknologi Yazaki dalam

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
33

pembuatan produk-produk tersebut. Sebuah teknologi yang telah terasah selama


bertahun-tahun dalam mempertahankan produksi wiring harness yang termaju dan
terbesar di seluruh dunia.

Kemajuan yang tiada henti dalam bidang elektronik selama dekade sebelumnya
telah memberikan berbagai standar yang baru bagi bidang otomotif dalam hal
penampilan, keamanan, dan kenyamanan. Untuk mengakomodir itu semua, grup
PASI mengembangkan dan menyediakan produk-produk yang dapat memenuhi
permintaan pelanggan.

Setiap aspek produksi, mulai dari perencanaan awal, desain tooling dan seluruh
akitivitas untuk pembuatan produk akhir, dilakukan untuk mendapatkan
automotive wire dan wiring harness yang bekualitas.

Yazaki Indonesia ada sejak tahun 1989 dengan melakukan produksi kabel yang
dilakukan oleh PEMI. Lalu pada tahun 2001-2002 berdiri PASI group yang
merupakan bagian dari Yazaki Indonesia.

3.4.2. PASI

PASI mengikuti corporate policy dari YAZAKI yaitu: “A Corporation in Step


with the World, A Corporation needed by Society”. Berikut ini persebaran
organisasi di Indonesia yang tergabung dalam grup PASI yang ditunjukkan pada
Gambar 3-3.

Gambar 3-3 Persebaran Organisasi Grup PASI

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
34

Sebagai Holding Company, PASI bertanggung jawab dalam strategi, perencanaan,


pengembangan, dan pengawasan sumber-sumber strategis bagi perusahaan-
perusahaan afiliasinya dengan memberikan bantuan pada grup perusahaan dalam
mengidentifikasi dan mengembangkan kompetensinya, sehingga grup perusahaan
dapat memperbaiki kemampuan dan kemahiran teknologi dalam segmen
pemasarannya, baik di dalam maupun di luar negeri.

Perkembangan industri otomotif domestik saat ini, seperti juga pasar internasional,
memberikan rasa optimis bagi pertumbuhan dan kemajuan grup. Kondisi seperti
ini sudah sejak lama diantisipasi oleh perusahaan dengan mengembangkan bisnis
dan mempercepat menguraikan program utama perusahaan seperti peningkatan
keunggulan kompetitif, kemampuan bisnis, kemampuan teknologi, dan
pengembangan sumber daya manusia.

Gambar 3-4 Organisasi Grup PASI


PASI berdiri tahun 2002 dengan penjelasan sebagai berikut pada Tabel 3-1:

Tabel 3-1 Profil Perusahaan PASI


Nama Berdiri Pemegang Saham Modal Fungsi
Perusahaan Tahun
PASI 2002 Yazaki Corporation - 20.000.000 - Holding Company
Japan (51 %) USD
PT. EDS - Management
Manufacturing Company
Indonesia (49 %)
- Automotive Wire
Manufacturing
- Sales for
Domestic
Customer
- Distribution
Center

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
35

3.5. Struktur Organisasi PASI

Gambar 3-5 Struktur Organisasi PASI


Divisi Finance accounting terdiri dari beberapa bagian yaitu:

1. Finance and Treasury: merupakan bagian yang berkaitan langsung dengan


masalah pembayaran dan penerimaan serta cashflow

2. Accounting: merupakan bagian yang berkaitan dengan pencatatan tagihan dan


piutang serta berkaitan langsung dengan pelaporan keuangan

3. General Taxation: merupakan bagian yang berkaitan langsung dengan


pengelolaan pajak

4. Management Development: merupakan bagian yang berkaitan dengan


pengambil kebijakan di level manajemen

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
36

BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Studi Kasus

4.1.1. Proses Bisnis Department Finance Accounting

Proses bisnis yang berada pada departemen Finance accounting terbagi menjadi
beberapa sesuai dengan pembagian kerja. Pembagian kerja tersebut disesuaikan
dengan pembagian modul dalam aplikasi ERP Oracle Finance. Pembagian kerja
tersebut dimungkinkan karena Oracle Finance sudah terintegrasi antar modul-
modulnya. Proses bisnis tersebut digambarkan dalam gambar 4-1.

Gambar 4-1 Integrasi Modul Oracle Finance

4.1.1.1. Account Payables


Transaksi account payables (AP) berkaitan dengan transaksi utang perusahaan.
Transaksi ini dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Invoice (tagihan)

a. Trade

Transaksi trade atau dagang seperti pembelian material, finish goods


(barang jadi).

Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
37

b. Forwarder

Transaksi forwarder seperti transaksi pada freight in dan freight out,


contohnya biaya transportasi pembelian dan penjualan.

c. Others

Transaksi lain-lain yang tidak termasuk trade dan forwarder.

Transaksi trade dan forwarder memberikan sebanyak 70-85 % dokumen tagihan


dalam sebulan dimana dalam sebulan bisa mencapai 2000 dokumen tagihan.

2. Prepayment (uang muka)

Uang muka di PASI didefinisikan sebagai pengeluaran uang kas lebih besar sama
dengan 1 juta rupiah. Pembayaran uang muka dilakukan dengan transfer.

3. Payment (pembayaran)

Pembayaran dilakukan 2 kali dalam seminggu, dan dilakukan dengan transfer.


Pembayaran dilakukan berdasarkan laporan aging dari sistem yang sudah
ditentukan dari awal ketika memasukkan data transaksi dalam sistem. Proses
bisnis pembayaran ini dapat dilihat pada Gambar C-14.

Untuk proses pencatatan jurnal dilakukan di modul AP, dimana proses tersebut
dilakukan pada hari kedua closing period bulanan. Seluruh jurnal yang dibentuk
di modul AP akan dikirim ke modul GL. Untuk proses pengiriman jurnal yang
dilakukan dari modul AP ke GL dapat dilihat pada Gambar C-1 dan C-3. Untuk
proses pencatatan jurnal akuntansi secara detail dapat digambarkan sesuai
Lampiran D.

4.1.1.2. Account Receivables


Transaksi account receivables (AR) terdiri dari piutang-piutang usaha dan
pembayaran piutang. Pembuatan delivery order dan sales order diatur di dalam
sistem yang terpisah. Sehingga data-data transaksi tersebut perlu diberikan kepada
Departemen Finance Accounting untuk dicatat dalam sistem.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
38

Transaksi yang belum diketahui nomor tagihan piutangnya disebut sebagai


unapplied receipt. Kondisi dimana penerimaan kelebihan dari yang seharusnya
disebut sebagai over receipt, sehingga transaksi yang kelebihan tersebut dicatat
sebagai on account.

Transaksi pada modul AR terbagi menjadi 2 yaitu:

1. AR Non Trade

Transaksi penerimaan yang tidak berasal dari proses jual beli dari produk yang
dihasilkan oleh proses produksi. Data transaksi tersebut didapat dari bagian
Finance.

2. AR Trade

Transaksi penerimaan yang berasala dari proses jual beli dari produk yang
dihasilkan proses produksi. Data transaksi tersebut berasal dari pelanggan, gudang,
dan bagian pengadaan. Data yang ada diolah untuk menjadi laporan penjualan.

Proses pencatatan jurnal dilakukan di modul AR, dimana keseluruhan jurnal akan
dikirim ke modul GL. Proses pencatatan jurnal akuntansi bisa dilihat pada
lampiran D. Modul AR terintegrasi dengan modul GL dimana proses pengiriman
jurnal akuntasi terjadi lewat proses journal import yang dilakukan oleh sistem.
Proses ini dapat ditunjukkan pada Gambar C-3, adapun integrasi ditunjukkan
lewat Gambar C-1.

4.1.1.3. Fixed Asset


Modul Fixed Asset atau biasa disebut dengan FA terintegrasi juga dengan modul
GL. Integrasi modul ini dapat dilihat pada Gambar C-2. Untuk pengelolaan aset di
PASI dibagi menjadi beberapa proses yaitu:

1. Penambahan Aset

Penambahan aset dimulai dari pembelian aset dimana tagihan dicatat di AP


(account payables). Lalu dilakukan proses mass addition create oleh sistem untuk
mengirim data ke modul aset. Setiap data aset yang masih baru diatur di modul

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
39

aset dan dilengkapi data-datanya. Setelah lengkap maka dilakukan proses post
mass addition. Saat proses post mass addition tersebut dilakukan maka aset
mendapat penomoran secara otomatis oleh sistem dan diakui perolehannya. Proses
bisnis ini dapat dilihat pada Gambar C-10.

2. Penyusutan Aset

Penyusutan aset dilakukan setiap bulan menjelang tutup buku bulanan.


Penyusutan tersebut dihitung secara otomatis dalam sistem. Proses bisnis ini dapat
dilihat pada Gambar C-11.

3. Pembuangan Aset

Pembuangan aset atau bisa disebut dengan asset disposal atau asset retirement
terjadi karena umur manfaat dari aset tersebut sudah habis. Peristiwa tersebut
juga terjadi karena adanya aset yang hilang atau terkena kebakaran. Proses bisnis
ini dapat dilihat pada Gambar C-12.

4. Transfer Aset

Peristiwa transfer aset terjadi jikalau ada perpindahan aset antar departemen atau
cost center. Proses bisnis ini dapat dilihat pada Gambar C-13.

5. Penyesuaian Nilai Perolehan Aset

Penyesuaian nilai perolehan aset dilakukan ketika ada penambahan atau


pengurangan nilai perolehan aset. Penambahan atau pengurangan terjadi dalam
sistem jikalau ada penambahan aset atau pengurangan aset.

4.1.1.4. General Ledger


General Ledger (GL) merupakan modul yang berperan sebagai muara dari semua
jurnal yang terbentuk di masing-masing modul. Untuk pencatatan yang tidak
dilakukan di modul AP, AR, dan FA dilakukan di GL. Pencatatan tersebut
meliputi:

1. Jurnal Memorial / Manual

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
40

Pencatatan jurnal yang dilakukan secara manual tiap bulanan yang dilakukan
karena ada penyesuaian pencatatan laporan keuangan, jurnal amortisasi, jurnal
pembiayaan, jurnal penyesuaian hasil audit.

2. Revaluasi

Proses ini dilakukan karena transaksi yang dicatat dalam mata uang asing dan
lewat proses ini dapat diketahui nilai dari unrealized gain or loss.

3. Budgeting

Pencatatan budget dalam sistem diperlukan untuk mengetahui realisasi yang


terjadi dan dibandingkan dengan budget yang sudah direncanakan atau
dialokasikan. Penyusunan budget atau anggaran di PASI menggunakan fitur
Budget Journals yang disediakan oleh sistem. Proses bisnis ini dapat dilihat pada
Gambar C-9.

Secara keseluruhan proses pencatatan transaksi dan pengelolaan laporan keuangan


seperti laporan neraca saldo dan laporan laba rugi dapat dilihat pada Lampiran D.
Seluruh proses pencatatan transaksi baik pencatatan piutang usaha, utang usaha
serta pembayaran baik dari pelanggan atau pemasok dilakukan di modul AR dan
AP. Sistem akan melakukan accounting process dimana proses yang terjadi
adalah pembuatan jurnal atas setiap transaksi yang dicatat. Keseluruhan jurnal
tersebut akan dikirim ke modul GL.

Pada modul FA, setiap transaksi yang dicatat akan menghasilkan jurnal juga
melalui peristiwa accounting process yang akan dilakukan oleh sistem. Semua
jurnal yang terbentuk akan terkirim ke modul GL.

4.1.2. Implementasi Oracle Finance pada Departemen Finance Accounting

Kelemahan aplikasi lama (MAS) sebelum berpindah ke Oracle Finance yaitu:

1. Kecepatan pemrosesan data aplikasi sebelumnya rendah

2. Aplikasi tidak terintegrasi karena aplikasi yang digunakan berbeda dan


formatnya tidak baku

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
41

3. Efisiensi rendah karena duplikasi pekerjaan antar bagian

4. Kesulitan untuk melakukan konsolidasi laporan keuangan

5. Tidak ada dokumentasi, jadi sangat tergantung pada setiap individu

6. Sulit dikembangkan sesuai proses bisnis baru, karena aplikasi lama


disesuaikan proses bisnis saat itu.

Berikut ini Tabel 4-1 yang menunjukkan biaya implementasi dari Oracle Finance
yang bernilai sejumlah USD 347.750,00 = Rp. 4.013.869.600,00 (1 USD = Rp.
11.542,4)

Tabel 4-1: Biaya Implementasi Oracle Finance di PASI


Satuan
No Komponen (USD) Kuantitas Sub Total (USD)
1 Lisensi aplikasi + database Orafin 4.500 40 180,000.00
Server untuk Orafin + SAN
2 Storage 100.000 1 100,000.00
3 Biaya implementasi / permodul 45.000 1 45,000
Biaya pemeliharaan / tahun
4 (maintenance) 22.750 1 22,750.00
Total 347,750.00

4.1.3. Dampak Perubahan Proses Bisnis

Modul-modul Oracle Finance yang dipakai untuk Departemen Finance


Accounting meliputi: AR, AP, FA, dan GL. Dengan adanya implementasi dari
Oracle Finance, terdapat beberapa perubahan dalam proses bisnis yang
disebabkan oleh fungsi dari tiap modul-modul yang diimplementasikan sebagai
berikut:

1. Modul AP

a. Untuk laporan aging yang menampilkan keseluruhan tagihan pemasok


yang belum dibayar bisa lebih akurat dan proses pembuatan laporan lebih
cepat.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
42

b. Untuk uang muka yang kurang bayar terdapat warning sehingga


memudahkan pengecekan di dalam sistem jikalau ada kurang bayar ke
pemasok.

c. Proses validasi pada saat pembayaran jikalau ada rate untuk transaksi
selain dengan mata uang USD jikalau belum terisi.

d. Adanya proses interface untuk data processing transaksi tagihan ketika


melakukan input ke sistem sehingga mempercepat proses transaksi ke
sistem.

2. Modul AR

a. Untuk laporan aging yang menampilkan keseluruhan piutang pelanggan


yang belum dibayar. Laporan tersebut sudah terintegrasi dengan neraca
saldo yang ada di modul GL dan memiliki nilai yang sudah akurat
sehingga memudahkan untuk proses rekonsiliasi.

b. Proses pencatatan transaksi yang dilakukan di dalam modul AR akan


memudahkan proses audit sehingga transaksi dari GL dapat ditelusuri
sampai ke submodul.

3. Modul FA

a. Penambahan aset terjadi ketika sudah dilakukan pencatatan tagihan,


dimana tagihan tersebut sudah divalidasi oleh sistem dan sudah dibentuk
jurnal di modul AP. Sehingga proses dari sistem akan secara otomatis
membentuk data aset di modul FA.

b. Data aset bisa ditelusuri sampai ke nomor tagihannya dan pembayarannya


di modul AP.

c. Proses perhitungan penyusutan dan pembentukan jurnal dilakukan secara


otomatis oleh sistem.

4. Modul GL

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
43

a. Pelaporan keuangan menjadi lebih cepat yaitu 5 hari kerja dimana


sebelumnya adalah 10 - 15 hari kerja.

b. Memungkinkan untuk penambahan buku baru jikalau ada penambahan


unit bisnis baru, dan memungkinkan untuk proses konsolidasi yang lebih
cepat sehingga kualitas laporan keuangan menjadi lebih baik serta proses
persiapan laporan menjadi lebih cepat.

4.2. Identifikasi Manfaat Investasi Oracle Finance

Pada tahapan ini dilakukan pengukuran manfaat TI dengan menggunakan Tabel


Generik. Pengumpulan data didapatkan dengan wawancara. Dari data observasi
dan hasil wawancara menghasilkan pemetaan manfaat berdasarkan Tabel Generik,
sebagai berikut pada Tabel 4-2:

Tabel 4-2 Hasil Identifikasi Manfaat Investasi Oracle Finance

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Relevan Keterangan

1 Mengurangi/ Biaya RCO-01 Tidak Tidak Tidak Relevan:


menekan biaya telekomunikasi penekanan biaya
(dari) telekomunikasi tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
perjalanan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
44

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Biaya RCO-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
operator/ berhubungan dengan
karyawan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pertemuan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-05 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kegagalan berhubungan dengan
layanan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-06 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
distribusi berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-07 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pelatihan per berhubungan dengan
karyawan penggunaan Oracle

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
45

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-08 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pengembalian berhubungan dengan
barang yang penggunaan Oracle
salah Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya uang RCO-09 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
(bunga berhubungan dengan
pinjaman) penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya cetak RCO-10 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
dokumen dan berhubungan dengan
ATK penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-11 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
langganan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
46

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya sewa RCO-12 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
ruangan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)
Biaya sewa RCO-13 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
alat berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)
Biaya RCO-14 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
inventory/ berhubungan dengan
penyimpanan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)
Biaya RCO-15 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kesalahan berhubungan dengan
penelitian penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, A.13)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
47

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Finance (Lampiran
A.12, A.13)

2 Meningkatkan Restrukturisasi IPR-01 Ya Ya Relevan: Karena


produktifitas pembagian penggunaan sistem
(karena fungsi kerja mempermudah
disebabkan pekerjaan antar
oleh) bagian, pembagian
kerja menjadi lebih
jelas (Lampiran A.9,
B.18)

Signifikan: adanya
pengurangan dari 10
orang menjadi 4
orang untuk data
processing
(Lampiran A.9)
Mempercepat IPR-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
penguasaan berhubungan dengan
produk penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Kemudahan IPR-03 Ya Ya Relevan: Sistem
analisis yang ada terintegrasi
sehingga
memudahkan
analisis data
(Lampiran A.7)

Signifikan: Analisis
yang semakin
ditunjang oleh data
yang terintegrasi
maka akan
menghasilkan
produktivitas yang
meningkat juga.
Laporan bisa ditarik
kapan pun, dan tidak
ada proses klerikal

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
48

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
lagi (Lampiran A.7)

Meningkatkan IPR-04 Ya Tidak Relevan: Dengan


kepuasan adanya sistem maka
karyawan pekerjaan menjadi
lebih mudah serta
lebih memudahkan
proses klerikal
(Lampiran A.8)

Tidak Signifikan:
Tidak berhubungan
dengan proses bisnis
(Lampiran A.12)
3 Mempercepat Proses APR-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
proses (dari) produksi berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance, proses
produksi
menggunakan
aplikasi yang
berbeda dengan
Oracle Finance
(Lampiran A.12,
A.13, A.14)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Proses APR-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pengadaan berhubungan dengan
barang penggunaan Oracle
Finance, proses
pengadaan barang
menggunakan
aplikasi Oracle
Form yang tidak
terintgrasi dengan
Oracle Finance
(Lampiran A.12)

Tidak Signifikan:

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
49

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance karena
penggunaan aplikasi
yang tidak
terintegrasi dengan
Oracle Finance
(Lampiran A.12)
Proses APR-03 Ya Ya Relevan: Dengan
pembuatan adanya sistem
laporan membantu
mempercepat proses
pembuatan laporan
(Lampiran A.7)

Signifikan: Dengan
proses pembuatan
laporan yang cepat
maka produktivitas
karyawan untuk hal
lain semakin baik
(Lampiran A.7)
Proses APR-04 Ya Ya Relevan: Dengan
persiapan data sistem terintegrasi di
modul Finance
maka persiapan data
menjadi lebih cepat
(Lampiran A.7)

Signifikan: dengan
persiapan data yang
cepat maka laporan
keuangan lebih
cepat (Lampiran
A.7, A.8)
Proses APR-05 Ya Tidak Relevan:
pemeriksaan mempercepat proses
permohonan permohonan jikalau
ada yang tanya
proses pembayaran
dari pemasok
(Lampiran B.9)

Tidak Signifikan:
tidak signifikan
karena proses tanya
jawab bisa

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
50

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
berlangsung di luar
sistem atau lewat
rapat (Lampiran
B.9)

Proses APR-06 Ya Ya Relevan:


pembayaran mempercepat proses
hutang/ pembayaran
tagihan hutang/tagihan
karena ada kontrol
dari sistem
(Lampiran B.9)

Signifikan: dengan
mempercepat proses
pembayaran atau
hutang maka
organisasi bisa
merencanakan
strategi bisnis
dengan
mengikutsertakan
strategi dalam
penggunaan sistem
(Lampiran A.7, B.9)
Proses APR-07 Ya Ya Relevan: semakin
transaksi cepat proses
transaksi yang ada
(Lampiran A.7, A.8,
B.11)

Signifikan: semakin
cepat proses
transaksi maka
pendapatan
perusahaan bisa
meningkat
(Lampiran A.7, A.8,
B.11)
Proses APR-08 Tidak Tidak Tidak Relevan:
pengambilan Tidak berhubungan,
keputusan produksi tetap
berjalan walaupun
belum
menguntungkan
(Lampiran B.16)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
51

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
4 Mengurangi Kesalahan RRI-01 Ya Ya Relevan: dengan
risiko (dari) hitung sistem dapat
menghindarkan
kesalahan hitung
secara manual
(Lampiran A.5, A.7)

Signifikan:
kesalahan hitung
akan berpengaruh
terhadap laporan
keuangan, tentu saja
hal ini signifikan
(Lampiran A.5, A.7)
Piutang tak RRI-02 Ya Ya Relevan: dengan
tertagih pencatatan di sistem
maka akan ada
kontrol untuk
mengurangi risiko
tersebut. Penjualan
yang dilakukan
paling banyak
dilakukan ke grup
(Lampiran B.9)

Signifikan: dengan
mengurangi risiko
piutang tak tertagih
maka akan
mengamankan
pendapatan
perusahaan
(Lampiran B.9)
Kehilangan RRI-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
penyimpanan/ berhubungan dengan
inventory penggunaan Oracle
Finance,
pengelolaan
inventori dilakukan
dengan aplikasi
yang tidak
terintegrasi dengan
Oracle Finance
(Lampiran A.15)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
52

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.15)

Produk gagal RRI-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak


berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Kehilangan RRI-05 Ya Ya Relevan: dengan
data pencatatan dalam
sistem basis data
akan menyimpan
keseluruhan data
transaksi (Lampiran
A.7)

Signifikan:
Kehilangan data
transaksi sangat
berdampak bagi
proses bisnis di
PASI khususnya
pembentukan
laporan keuangan
(Lampiran A.7)
Kesalahan data RRI-06 Ya Ya Relevan: kesalahan
data dapat dikurangi
dengan sistem ini
dimana terdahulu
masih dikerjakan
manual (Lampiran
A.7, B.18)

Signifikan:
kesalahan data akan
berdampak bagi
laporan keuangan
perusahaan
(Lampiran A.7)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
53

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Jatuh tempo RRI-07 Ya Tidak Relevan: dengan
(penalty) sistem ini menjaga
agar tidak terlanjur
jatuh tempo
(Lampiran B.9)

Tidak Signifikan:
Tidak signifikan
dalam proses bisnis
Kehilangan RRI-08 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
karyawan berhubungan dengan
potensial penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.9)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.9, A.12, A.16)
Pemalsuan RRI-09 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Penipuan/ RRI-10 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kecurangan berhubungan dengan
administrasi penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Kesalahan RRI-11 Ya Ya Relevan: dengan
pembayaran adanya sistem dapat
mencegah kesalahan
pembayaran
(Lampiran A.7, B.9)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
54

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Signifikan:
kesalahan
pembayaran yang
terjadi akan
berdampak bagi
kelangsungan bisnis
(Lampiran A.7, B.8,
B.9)
Kesalahan RRI-12 Ya Ya Relevan: pengaturan
pengelolaan data aset disimpan
aset dalam sistem
(Lampiran A.7)

Signifikan:
perhitungan
depresiasi dan
penambahan aset
dilakukan sistem
dan berdampak ke
laporan keuangan
khususnya
perhitungan biaya
dari penyusutan tiap
aset bulannya
(Lampiran A.7)
5 Meningkatkan Meningkatkan IRE-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pendapatan kapasitas berhubungan dengan
(yang bisnis penggunaan Oracle
disebabkan Finance (Lampiran
oleh) A.14)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Meningkatkan IRE-02 Ya Ya Relevan: dengan
kualitas adanya sistem,
laporan laporan keuangan
lebih rapih dengan
format yang tidak
berubah (Lampiran
A.7)

Signifikan: laporan
keuangan yang cepat

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
55

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
dan dapat dipercaya
bisa menjadi
pegangan bagi
manajemen dalam
mengambil
keputusan
(Lampiran A.7)
Meningkatkan IRE-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kepercayaan berhubungan dengan
pelanggan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Meningkatkan IRE-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
segmentasi berhubungan dengan
pasar penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Meningkatkan IRE-05 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pendapatan berhubungan dengan
lain-lain penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
B.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
B.16)
6 Meningkatkan Tagihan IAC-01 Ya Ya Relevan: data yang
keakuratan diatur dan disimpan
(dari) dengan akurat dalam
sistem (Lampiran
A.7, A.8)

Signifikan: dengan

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
56

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
keakuratan maka
tagihan dari
pemasok atau
pelanggan semakin
bisa dipercaya
hasilnya dari sistem
dan berdampak ke
laporan keuangan
(Lampiran A.7, A.8)
Analisis IAC-02 Ya Ya Relevan: dengan
sistem terintegrasi
maka
mempengaruhi
analisis yang
semakin akurat
(Lampiran A.7, A.8)

Signifikan: analisis
yang akurat
mempengaruhi
pengambilan
keputusan
(Lampiran A.7, A.8)
Data IAC-03 Ya Ya Relevan: data yang
ada semakin akurat
karena diatur dengan
rapih dan seragam
(Lampiran A.5, A.7,
A.8)

Signifikan: data
yang akurat tersebut
akan mempengaruhi
laporan keuangan
yang semakin akurat
juga (Lampiran A.5,
A.7, A.8)
Perencanaan IAC-04 Ya Ya Relevan: keakuratan
data mempengaruhi
perencanaan strategi
perusahaan
(Lampiran A.6, A.9,
B.18)

Signifikan:
perencanaan akurat
memiliki dasar dari

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
57

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
data yang akurat dan
perencanaan
tersebut berdampak
kepada
kelangsungan bisnis
perusahaan serta
restrukturisasi dari
organisasi
(Lampiran A.6, A.9,
B.18)
Keputusan IAC-05 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.17)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.17)
7 Mempercepat Mempercepat ACI-01 Tidak Tidak Tidak Relevan:
cash-in (akibat) pengiriman Belum
tagihan menggunakan
Oracle E-Business
Suite modul
Distribusi, tidak
berkaitan dengan
Oracle Finance
(Lampiran A.12)
8 Meningkatkan Mengurangi IES-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
layanan pembatalan berhubungan dengan
eksternal (dari) pesanan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Mengetahui IES-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
masalah berhubungan dengan
pelanggan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, B.16)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
58

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, B.16)
Penambahan IES-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
cabang/ berhubungan dengan
layanan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, A.14, B.16)
Layanan IES-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pribadi berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, A.17)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, A.17)
Kepuasan IES-05 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pelanggan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
B.16, A.17)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
B.16, A.17)
9 Meningkatkan Meningkatkan IIM-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
citra mutu layanan berhubungan dengan
(disebabkan penggunaan Oracle
oleh) Finance (Lampiran
B.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
59

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Finance (Lampiran
B.16)

Pemberian IIM-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak


diskon berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Kepatuhan IIM-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pada aturan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.17)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.17)
Menggunakan IIM-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
merk terkenal berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, A.17)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, A.17)
10 Meningkatkan Manajemen IQU-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kualitas (dari) penyedia/ berhubungan dengan
pemasok penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
60

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Hasil kerja IQU-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Layanan IQU-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, A.17, B.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, A.17, B.16)
Produk IQU-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
11 Meningkatkan Layanan IIS-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
layanan internal bersama berhubungan dengan
(dari) penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Memenuhi hak IIS-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
dan berhubungan dengan
tanggungjawab penggunaan Oracle

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
61

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
staf Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Layanan untuk IIS-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
karyawan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, B.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, B.16)
Penjadwalan IIS-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
dan materi berhubungan dengan
pelatihan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
B.21, B.22)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
B.21, B.22)
12 Meningkatkan Membentuk ICA-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
keunggulan kerjasama berhubungan dengan
kompetitif bisnis penggunaan Oracle
(disebabkan Finance (Lampiran
oleh) A.14)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Mempercepat ICA-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
terbentuknya berhubungan dengan
bisnis baru penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
62

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Meningkatkan ICA-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
biaya- berhubungan dengan
penggantian penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
13 Menghindari Dana ACO- Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
biaya (dari) cadangan 01 berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Biaya ACO- Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pemeliharaan 02 berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.15, B.16)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.15, B.16)
Biaya ACO- Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kehilangan dan 03 berhubungan dengan
penundaan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)

Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
63

Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan

Relevan
Finance (Lampiran
A.12)

Berikut ini adalah ringkasan tabel yang menunjukkan manfaat investasi Oracle
Finance yang relevan menggunakan tabel Ranti’s Generic IS/IT Business Value
pada Tabel 4-3. Pada Tabel 4-3 terlihat pemetaan manfaat kepada 5 kategori dan
20 sub kategori dari Tabel Generik.

Tabel 4-3 Rangkuman Manfaat Investasi Oracle Finance yang Relevan


No Kode Sub Kategori Keterangan
1 IPR-01 Restrukturisasi pembagian fungsi Relevan: Karena penggunaan
kerja sistem mempermudah pekerjaan
antar bagian, pembagian kerja
menjadi lebih jelas jelas (Lampiran
A.9, B.18)
2 IPR-03 Kemudahan analisis Relevan:Sistem yang ada
terintegrasi sehingga memudahkan
analisis data (Lampiran A.7)
3 IPR-04 Meningkatkan kepuasan karyawan Relevan: Dengan adanya sistem
maka pekerjaan menjadi lebih
mudah serta lebih memudahkan
proses klerikal (Lampiran A.8)
4 APR-03 Proses pembuatan laporan Relevan: Dengan adanya sistem
membantu mempercepat proses
pembuatan laporan (Lampiran A.7)
5 APR-04 Proses persiapan data Relevan: Dengan sistem
terintegrasi di modul Finance maka
persiapan data menjadi lebih cepat
(Lampiran A.7)
6 APR-05 Proses pemeriksaan permohonan Relevan: mempercepat proses
permohonan jikalau ada yang
Tanya proses pembayaran dari
pemasok (Lampiran B.9)
7 APR-06 Proses pembayaran hutang/ tagihan Relevan: mempercepat proses
pembayaran hutang/tagihan karena
ada kontrol dari sistem (Lampiran
B.9)
8 APR-07 Proses transaksi Relevan: semakin cepat proses
transaksi yang ada (Lampiran A.7,
A.8, B.11)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
64

No Kode Sub Kategori Keterangan


9 RRI-01 Kesalahan hitung Relevan: dengan sistem dapat
menghindarkan kesalahan hitung
secara manual (Lampiran A.5, A.7)
10 RRI-02 Piutang tak tertagih Relevan: dengan pencatatan di
sistem maka akan ada kontrol
untuk mengurangi risiko tersebut.
Penjualan yang dilakukan paling
banyak dilakukan ke grup
(Lampiran B.9)
11 RRI-05 Kehilangan data Relevan: dengan pencatatan dalam
sistem basis data akan menyimpan
keseluruhan data transaksi
(Lampiran A.7)
12 RRI-06 Kesalahan data Relevan: kesalahan data dapat
dikurangi dengan sistem ini dimana
terdahulu masih dikerjakan manual
(Lampiran A.7, B.18)
13 RRI-07 Jatuh tempo (penalty) Relevan: dengan sistem ini
menjaga agar tidak terlanjur jatuh
tempo (Lampiran B.9)
14 RRI-11 Kesalahan pembayaran Relevan: dengan adanya sistem
dapat mencegah kesalahan
pembayaran (Lampiran A.7, B.9)
15 RRI-12 Kesalahan pengelolaan aset Relevan: pengaturan data asset
disimpan dalam sistem (Lampiran
A.7)
16 IRE-02 Meningkatkan kualitas laporan Relevan: dengan adanya sistem,
laporan keuangan lebih rapih
dengan format yang tidak berubah
(Lampiran A.7)
17 IAC-01 Tagihan Relevan: data yang diatur dan
disimpan dengan akurat dalam
sistem (Lampiran A.7, A.8)
18 IAC-02 Analisis Relevan: dengan sistem terintegrasi
maka mempengaruhi analisis yang
semakin akurat (Lampiran A.7,
A.8)
19 IAC-03 Data Relevan: data yang ada semakin
akurat karena diatur dengan rapih
dan seragam (Lampiran A.5, A.7,
A.8)
20 IAC-04 Perencanaan Relevan: keakuratan data
mempengaruhi perencanaan
strategi perusahaan (Lampiran A.6,
A.9, B.18)

Dari 20 manfaat yang relevan terdapat 3 manfaat yang tidak signifikan dimana
manfaat tersebut tidak memberikan dampak secara langsung pada sistem yang

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
65

diimplementasikan. Tiga manfaat tidak signifikan tersebut sesuai Tabel 4-4


berikut ini:

Tabel 4-4 Manfaat yang tidak signifikan


No Kode Sub Kategori Keterangan
1 IPR-04 Meningkatkan kepuasan Relevan: Dengan adanya sistem maka
karyawan pekerjaan menjadi lebih mudah serta
lebih memudahkan proses klerikal
(Lampiran A.8)

Tidak Signifikan: Tidak berhubungan


dengan proses bisnis
2 APR-05 Proses pemeriksaan Relevan: mempercepat proses
permohonan permohonan jikalau ada yang Tanya
proses pembayaran dari pemasok
(Lampiran B.9)

Tidak Signifikan: tidak signifikan


karena proses Tanya jawab bisa
berlangsung di luar sistem atau lewat
rapat
3 RRI-07 Jatuh tempo (penalty) Relevan: dengan sistem ini menjaga
agar tidak terlanjur jatuh tempo
(Lampiran B.9)

Tidak Signifikan: Tidak signifikan


dalam proses bisnis

Sehingga dari hasil wawancara didapatkan 17 manfaat yang relevan dan


signifikan seperti pada Tabel 4-5 berikut ini:

Tabel 4-5 Manfaat yang Relevan dan Signifikan


No Kode Sub Kategori Keterangan
1 IPR-01 Restrukturisasi Relevan: Karena penggunaan sistem
pembagian fungsi kerja mempermudah pekerjaan antar bagian,
pembagian kerja menjadi lebih jelas
(Lampiran A.9, B.18)

Signifikan: adanya pengurangan dari 10


orang menjadi 4 orang untuk data
processing (Lampiran A.9)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
66

No Kode Sub Kategori Keterangan


2 IPR-03 Kemudahan analisis Relevan: Sistem yang ada terintegrasi
sehingga memudahkan analisis data
(Lampiran A.7)

Signifikan: Analisis yang semakin


ditunjang oleh data yang terintegrasi maka
akan menghasilkan produktivitas yang
meningkat juga. Laporan bisa ditarik kapan
pun, dan tidak ada proses klerikal lagi
(Lampiran A.7)
3 APR-03 Proses pembuatan Relevan: Dengan adanya sistem membantu
laporan mempercepat proses pembuatan laporan
(Lampiran A.7)

Signifikan: Dengan proses pembuatan


laporan yang cepat maka produktivitas
karyawan untuk hal lain semakin baik
(Lampiran A.7)
4 APR-04 Proses persiapan data Relevan: Dengan sistem terintegrasi di
modul Finance maka persiapan data
menjadi lebih cepat (Lampiran A.7)

Signifikan: dengan persiapan data yang


cepat maka laporan keuangan lebih cepat
(Lampiran A.7, A.8)
5 APR-06 Proses pembayaran Relevan: mempercepat proses pembayaran
hutang/ tagihan hutang/tagihan karena ada kontrol dari
sistem (Lampiran B.9)

Signifikan: dengan mempercepat proses


pembayaran atau hutang maka organisasi
bisa merencanakan strategi bisnis dengan
mengikutsertakan strategi dalam
penggunaan sistem (Lampiran A.7, B.9)
6 APR-07 Proses transaksi Relevan: semakin cepat proses transaksi
yang ada (Lampiran A.7, A.8, B.11)

Signifikan: semakin cepat proses transaksi


maka pendapatan perusahaan bisa
meningkat (Lampiran A.7, A.8, B.11)
7 RRI-01 Kesalahan hitung Relevan: dengan sistem dapat
menghindarkan kesalahan hitung secara
manual (Lampiran A.5, A.7)

Signifikan: kesalahan hitung akan


berpengaruh terhadap laporan keuangan,
tentu saja hal ini signifikan (Lampiran A.5,
A.7)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
67

No Kode Sub Kategori Keterangan


8 RRI-02 Piutang tak tertagih Relevan: dengan pencatatan di sistem maka
akan ada kontrol untuk mengurangi risiko
tersebut. Penjualan yang dilakukan paling
banyak dilakukan ke grup (Lampiran B.9)

Signifikan: dengan mengurangi risiko


piutang tak tertagih maka akan
mengamankan pendapatan perusahaan
(Lampiran B.9)
9 RRI-05 Kehilangan data Relevan: dengan pencatatan dalam sistem
basis data akan menyimpan keseluruhan
data transaksi (Lampiran A.7)

Signifikan: Kehilangan data transaksi


sangat berdampak bagi proses bisnis di
PASI khususnya pembentukan laporan
keuangan (Lampiran A.7)
10 RRI-06 Kesalahan data Relevan: kesalahan data dapat dikurangi
dengan sistem ini dimana terdahulu masih
dikerjakan manual (Lampiran A.7, B.18)

Signifikan: kesalahan data akan berdampak


bagi laporan keuangan perusahaan
(Lampiran A.7)
11 RRI-11 Kesalahan pembayaran Relevan: dengan adanya sistem dapat
mencegah kesalahan pembayaran
(Lampiran A.7, B.9)

Signifikan: kesalahan pembayaran yang


terjadi akan berdampak bagi kelangsungan
bisnis (Lampiran A.7, B.8, B.9)
12 RRI-12 Kesalahan pengelolaan Relevan: pengaturan data aset disimpan
aset dalam sistem (Lampiran A.7)

Signifikan: perhitungan depresiasi dan


penambahan aset dilakukan sistem dan
berdampak ke laporan keuangan khususnya
perhitungan biaya dari penyusutan tiap aset
bulannya (Lampiran A.7)
13 IRE-02 Meningkatkan kualitas Relevan: dengan adanya sistem, laporan
laporan keuangan lebih rapih dengan format yang
tidak berubah (Lampiran A.7)

Signifikan: laporan keuangan yang cepat


dan dapat dipercaya bisa menjadi pegangan
bagi manajemen dalam mengambil
keputusan (Lampiran A.7)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
68

No Kode Sub Kategori Keterangan


14 IAC-01 Tagihan Relevan: data yang diatur dan disimpan
dengan akurat dalam sistem (Lampiran A.7,
A.8)

Signifikan: dengan keakuratan maka


tagihan dari pemasok atau pelanggan
semakin bisa dipercaya hasilnya dari sistem
dan berdampak ke laporan keuangan
(Lampiran A.7, A.8)
15 IAC-02 Analisis Relevan: dengan sistem terintegrasi maka
mempengaruhi analisis yang semakin
akurat (Lampiran A.7, A.8)

Signifikan: analisis yang akurat


mempengaruhi pengambilan keputusan
(Lampiran A.7, A.8)
16 IAC-03 Data Relevan: data yang ada semakin akurat
karena diatur dengan rapih dan seragam
(Lampiran A.5, A.7, A.8)

Signifikan: data yang akurat tersebut akan


mempengaruhi laporan keuangan yang
semakin akurat juga (Lampiran A.5, A.7,
A.8)
17 IAC-04 Perencanaan Relevan: keakuratan data mempengaruhi
perencanaan strategi perusahaan (Lampiran
A.6, A.9, B.18)

Signifikan: perencanaan akurat memiliki


dasar dari data yang akurat dan
perencanaan tersebut berdampak kepada
kelangsungan bisnis perusahaan serta
restrukturisasi dari organisasi (Lampiran
A.6, A.9, B.18)

4.3. Pemodelan Hubungan Sebab Akibat Antar Manfaat Investasi Oracle


Finance

Berikut ini dijelaskan pemodelan hubungan sebab akibat antar manfaat investasi
Oracle Finance menggunakan system dynamics yang dimodelkan ke dalam causal
loop diagram dan stock and flow diagram. Metode system dynamics membantu
menggambarkan hubungan sebab akibat manfaat tersebut yang akan
menghasilkan manfaat yang paling besar pengaruhnya.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
69

4.3.1. Tahapan Pemodelan

Tahapan pemodelan dari studi kasus kedalam system dynamics dilakukan melalui
langkah-langkah berikut pada Gambar 4-2 dan penjelasannya

Gambar 4-2 Tahapan Pemodelan System Dynamics


1. Identifikasi Masalah

Pada tahap ini ingin diketahui manfaat investasi Oracle Finance yang relevan
dan signifikan. Identifikasi manfaat sudah dilakukan dengan menggunakan
tabel Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 4-5. Kemudian dicocokkan antara manfaat yang teridentifikasi dengan
tujuan implementasi Oracle Finance sebagai variabel utama. Tujuan
implementasi Oracle Finance adalah mempercepat proses pembuatan laporan
keuangan dan meningkatkan kualitas laporan.

Identifikasi masalah dilakukan dengan analisis variabel. Analisis variabel


dilakukan dengan menentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang
menjadi akibat. Variabel dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu:

a. Variabel manfaat merupakan manfaat bisnis yang diperoleh dari Tabel


Generik. Variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 4-5.

b. Variabel tujuan merupakan hal yang ingin dicapai dari investasi ini, yaitu
mempercepat proses pembuatan laporan keuangan dan meningkatkan
kualitas laporan. Variabel tujuan ini juga dapat mempengaruhi variabel
lainnya.

2. Analisis Keterkaitan

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
70

Bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat antar variabel. Cara


menganalisa keterkaitan yaitu menghubungkan variabel utama kemudian
mencocokkan dengan variabel pendukung dan mencocokkan dengan variabel
pendukung lainnya. Pada tahap ini, belum diberikan hubungan antar variabel
dengan notasi ‘+’ atau ‘-‘. Proses analisis keterkaitan antar variabel terdapat
pada Gambar 4-3. Hasil analisis dapat dilihat pada Gambar 4-4.

3. Causal Loop Diagram

Proses pembuatan causal loop diagram dijelaskan pada subbab 4.3.2

4. Stock and Flow Diagram

Proses pembuatan stock and flow diagram dijelaskan pada subbab 4.3.3

Gambar 4-3 Analisis Keterkaitan

4.3.2. Causal Loop Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance

Causal loop diagram dibuat berdasarkan analisa keterkaitan antar variabel pada
tahap sebelumnya. Tujuan pembuatan causal loop diagram yaitu mengetahui
hubungan sebab akibat antar manfaat investasi yang relevan dan signifikan

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
71

dengan implementasi Oracle Finance. Hasil pembuatan causal loop diagram


digambarkan pada Gambar 4-5.

Meningkatkan
Kemudahan Meningkatkan
Keakuratan Data Keakuratan
Analisis Kualitas Laporan
Analisis

Restrukturisasi
Keakuratan
Keakuratan Data Pembagian
Perencanaan
Fungsi Kerja

Mengurangi
Mengurangi Meningkatkan
Mengurangi Resiko
Keakuratan Data Resiko Keakuratan dari
Kesalahan Data Kesalahan
Kesalahan Hitung Tagihan
Pembayaran

Mengurangi
Meningkatkan
Mempercepat Resiko dari
Keakuratan Data Keakuratan dari
Proses Transaksi Piutang Tak
Tagihan
Tertagih

Mempercepat Mengurangi
Meningkatkan
Proses Persiapan Resiko
Keakuratan Data
Data Kesalahan Hitung

Mempercepat
Mempercepat
Proses
Proses Persiapan
Pembuatan
Data
Laporan
Meningkatkan
Kemudahan
Keakuratan
Analisis
Analisis
Mengurangi Mempercepat
Resiko dari Proses
Keakuratan Data
Kesalahan Pembuatan
Pengelolaan Aset Laporan

Mempercepat Mempercepat
Meningkatkan
Proses Proses
Keakuratan
Pembayaran Pembuatan
Tagihan
Hutang / Tagihan Laporan

Mengurangi Mengurangi Meningkatkan


Meningkatkan Mengurangi
Resiko dari Resiko Keakuratan
Keakuratan Data Kesalahan Data
Kehilangan Data Kesalahan Hitung Tagihan

Mengurangi
Meningkatkan
Resiko dari
Keakuratan Data
Kehilangan Data

Mempercepat Mempercepat
Mempercepat
Proses Proses
Proses Persiapan
Pembayaran Pembuatan
Data
Hutang / Tagihan Laporan

Gambar 4-4 Proses Analisis Keterkaitan

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
72

+ Mengurangi resiko
Keakuratan Data
Resiko kesalahan kehilangan data
-
pengelolaan aset Proses persiapan +
data
Keakuratan + +
Kemudahan
tagihan -
Analisis
+ Resiko kesalahan +
+
Proses pembayaran+ data Keakuratan
hutang/tagihan + perencanaan
+
Proses transaksi - Keakuratan
Analisis
Resiko Kesalahan
hitung
+ - +
- +
Mempercepat proses Piutang Tak
pembuatan laporan Resiko kesalahan Restrukturisasi Meningkatkan
Tertagih pembayaran Pembagian Fungsi Kerja
keuangan Kualitas Laporan

Gambar 4-5 Causal Loop Diagram Hubungan Sebab Akibat Antar Manfaat Investasi Oracle Finance

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


73

Berdasarkan Gambar 4-5, berikut ini adalah dampak dan mengenai causal loop
diagram hubungan sebab akibat antar manfaat investasi Oracle Finance yang
relevan dan signifikan bagi Departemen Finance Accounting di PASI:

a. Dengan diimplementasikan Oracle Finance maka risiko kehilangan data akan


berkurang yang akan berdampak pada keakuratan data.

b. Dengan peningkatan keakuratan data maka akan meningkatkan keakuratan


perencanaan dimana akan mengakibatkan restrukturisasi pembagian fungsi
kerja.

c. Dengan peningkatan keakuratan data maka akan mengakibatkan kemudahan


analisis. Kemudahan analisis akan mengakibatkan keakuratan analisis dan
akhirnya mengakibatkan akan meningkatkan pendapatan karena meningkatnya
kualitas laporan.

d. Dengan peningkatan keakuratan data akan mengurangi risiko kesalahan


pengelolaan aset. Pengelolaan aset yang dilakukan dalam sistem memudahkan
perhitungan depresiasi yang biasanya dilakukan secara manual. Risiko
kesalahan pengelolaan aset yang berkurang akan mengakibatkan proses
pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat.

e. Dengan peningkatan keakuratan data akan mempercepat proses persiapan data.


Data-data yang dipersiapkan untuk proses pembayaran tagihan atau utang
akan lebih cepat tersedia. Proses pembayaran tagihan/utang juga dipengaruhi
oleh keakuratan tagihan. Proses pembayaran tagihan/utang yang cepat
dilakukan di dalam sistem akan mengakibatkan proses pembuatan laporan
keuangan menjadi lebih cepat.

f. Dengan peningkatan keakuratan data maka akan mengakibatkan tagihan yang


semakin akurat sehingga akan mengurangi risiko kesalahan pembayaran.
Keakuratan tagihan juga dipengaruhi oleh risiko kesalahan hitung. Risiko
kesalahan hitung yang kecil akan mengakibatkan keakuratan tagihan semakin
besar.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
74

g. Dengan peningkatan keakuratan data maka akan memperkecil risiko kesalahan


data yang akan mengakibatkan berkurangnya risiko kesalahan hitung sehingga
keakuratan tagihan semakin meningkat. Keakuratan tagihan yang semakin
meningkat akan mempercepat proses transaksi sehingga mengurangi risiko
yang disebabkan oleh piutang tak tertagih.

4.3.3. Stock and Flow Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance

Stock and flow diagram berfungsi untuk memvalidasi causal loop diagram yang
sudah dibuat yang digunakan untuk memudahkan dalam simulasi system
dynamics. Variabel yang digunakan dalam diagram ini adalah stock, flow dan
pendukung.

1. Variabel Stock

Merupakan variabel hasil yang dipengaruhi oleh flow. Cara menentukan


variabel stock adalah melihat variabel tersebut sebagai variabel utama dari
hasil identifikasi masalah dan variabel feedback loop (mempunyai dua loop).

2. Variabel Flow

Merupakan variabel yang menentukan besar atau kecilnya tingkat, kecepatan,


ketepatan, jumlah dan besar pengurangan dari variabel pendukung ke variabel
hasil (stock) atau variabel hasil ke variabel hasil lainnya.

3. Variabel Pendukung

Merupakan variabel yang menyebabkan terjadinya variabel pendukung yang


lain atau variabel yang dapat mengisi variabel stock.

Hasil pembentukan stock and flow diagram dapat dilihat pada Gambar 4-6.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
75

Resiko + Keakuratan +Restrukturisasi


Kehilangan Data Perencanaan Pembagian Fungsi Kerja
Resiko kesalahan Keakuratan Data
data -
Kemudahan
Analisis Keakuratan +Meningkatkan
- + - Analisis Kualitas Laporan
Proses Persiapan Resiko kesalahan
Resiko Kesalahan pengelolaan aset
hitung Data
+ + +
Piutang Tak Mempercepat proses
Keakuratan + pembuatan laporan
Tertagih tagihan +
Proses Transaksi Proses Pembayaran + keuangan
+ Tagihan/Utang

-
Resiko kesalahan
pembayaran

Gambar 4-6 Stock and Flow Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance Departemen Finance Accounting

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


76

Berdasarkan variabel tujuan dari stock and flow diagram pada Gambar 4-6, maka
manfaat yang akan dikuantifikasi adalah sebagai berikut pada Tabel 4-6:

Tabel 4-6 Manfaat yang Akan Dilakukan Kuantifikasi


No Kode Sub Kategori Keterangan
1 IRE-02 Meningkatkan kualitas Relevan: dengan adanya sistem,
laporan laporan keuangan lebih rapih dengan
format yang tidak berubah (Lampiran
A.7)

Signifikan: laporan keuangan yang


cepat dan dapat dipercaya bisa
menjadi pegangan bagi manajemen
dalam mengambil keputusan
(Lampiran A.7)
2 IPR-01 Restrukturisasi pembagian Relevan: Karena penggunaan sistem
fungsi kerja mempermudah pekerjaan antar bagian,
pembagian kerja menjadi lebih jelas
(Lampiran A.9, B.18)

Signifikan: adanya pengurangan dari


10 orang menjadi 4 orang untuk data
processing (Lampiran A.9)
3 APR-03 Proses pembuatan laporan Relevan: Dengan adanya sistem
membantu mempercepat proses
pembuatan laporan (Lampiran A.7)

Signifikan: Dengan proses pembuatan


laporan yang cepat maka produktivitas
karyawan untuk hal lain semakin baik
(Lampiran A.7)

76
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
77

4.4. Metriks Nilai Manfaat Investasi

Berdasarkan hasil pengelompokkan manfaat yang akan dikuantifikasi pada sub


bab 4.3.3, maka langkah selanjutnya adalah menentukan metriks sebagai berikut:

A. Metriks Manfaat Meningkatkan Kualitas Laporan

Kualitas laporan yang meningkat didapat dari keakuratan analisis, dimana


keakuratan analisis disebabkan oleh kemudahan analisis karena data yang semakin
akurat. Adapun keakuratan data disebabkan risiko kehilangan data yang semakin
kecil yang menyebabkan keseluruhan transaksi dapat dicatat dalam sistem.
Contoh proses bisnis yang mendukung peningkatan kualitas laporan terdapat pada
Gambar C-5, C-6, C-7 dan C-8 serta lampiran D.

Gambar 4-7 Analisis Keterkaitan Subkategori RRI-05 dan IRE-02

Berdasarkan analisis keterkaitan pada Gambar 4-4 dan Gambar 4-7, kesalahan
pencatatan data piutang akan mengurangi keakuratan data dimana mempengaruhi
kemudahan dan keakuratan analisis. Keakuratan analisis akan mempengaruhi
kualitas laporan keuangan. Kesalahan pencatatan disini adalah kesalahan yang
terjadi pada waktu melakukan jurnal dan pencatatan nilai pada sistem yang lama,
sedangkan pada sistem yang baru kesalahan pencatatan masih terjadi tetapi lebih
kepada human error atau ada koreksi nilai dari departemen lain. Peningkatan
kualitas laporan bisa dilakukan dengan meningkatkan jumlah piutang tertagih
dengan mengurangi kesalahan pencatatan. Metriks untuk manfaat ini adalah
peningkatan jumlah piutang yang tertagih per tahun akibat peningkatan rasio
piutang tertagih.

B. Metriks Manfaat Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
78

Meningkatkan produktivitas karena disebabkan oleh restrukturisasi pembagian


fungsi kerja sangat terlihat ketika sudah menggunakan Oracle Finance dimana
PASI memungkinkan untuk membagi unit bisnisnya untuk penjualan dimana
memisahkan antara penjualan ekspor dan penjualan lokal. Dengan pembagian unit
bisnis ini, PASI dapat melakukan perencanaan untuk meningkatkan pendapatan
dari penjualan ekspor khususnya pada third-party dimana merupakan pelanggan
baru bagi PASI yang berada di luar Indonesia. Metriks untuk manfaat ini adalah
peningkatan pendapatan dari penjualan ekspor akibat restrukturisasi organisasi.

C. Metriks Manfaat Mempercepat Proses Pembuatan Laporan

Dengan adanya Oracle Finance yang diimplementasikan pada departemen


Finance accounting di PASI dapat mempercepat proses pembuatan laporan.
Proses pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat karena adanya proses
persiapan data yang lebih cepat yang didukung oleh keakuratan data. Proses bisnis
dalam pembuatan laporan keuangan yang dilaporkan terdapat pada Gambar C-5,
C-6, C-7 dan C-8.

Proses pembuatan laporan keuangan disini adalah laporan keuangan dalam proses
konsolidasi (Gambar C-4), dimana sebelumnya tidak ada proses konsolidasi.
Sesudah melakukan implementasi, unit bisnis PASI dibagi menjadi dua yaitu
PASI-AW dan PASI-WH. PASI-AW fokus pada penjualan lokal dan PASI-WH
fokus untuk penjualan ekspor. Dengan laporan konsolidasi memungkinkan
manajemen untuk mengetahui kinerja dari masing-masing unit bisnis tersebut dan
dapat melakukan perencanaan penjualan untuk permintaan lokal. Proses
konsolidasi yang dilakukan adalah selama 5 hari kerja. Metriks untuk manfaat
mempercepat proses pembuatan laporan adalah peningkatan pendapatan karena
mempercepat proses pembuatan laporan konsolidasi.

Berikut ini Tabel 4-7 yang berisi rangkuman metriks dari setiap manfaat yang
akan dikuantifikasi.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
79

Tabel 4-7 Rangkuman Metriks


No Kode Sub Kategori Metriks
1 IRE-02 Meningkatkan kualitas Peningkatan jumlah piutang yang tertagih per
laporan tahun akibat peningkatan rasio piutang
tertagih.
2 IPR-01 Restrukturisasi Peningkatan Pendapatan dari Penjualan
pembagian fungsi kerja Ekspor akibat restrukturisasi organisasi

3 APR-03 Proses pembuatan Peningkatan pendapatan karena mempercepat


laporan proses pembuatan laporan konsolidasi

4.5. Kuantifikasi Manfaat Investasi

Kuantifikasi manfaat investasi berdasarkan sub kategori manfaat yang sudah


dikelompokkan di bagian sebelumnya dan menggunakan metriks yang sudah
ditentukan sebelumnya adalah sebagai berikut:

4.5.1. Analisis Manfaat Meningkatkan Kualitas Laporan (IRE-02)

Dalam sebulan, penjualan yang dilakukan untuk ekspor mencapai 30.000 USD =
Rp. 346.260.000 untuk 10 transaksi. Penjualan ke afiliasi terdapat 100 transaksi
yang memiliki total nilai Rp. 18.168.344.636. Penjualan ke third-party terdapat
150 transaksi yang memiliki total nilai Rp. 161.700.562.322 (Lampiran B.6).
Total keseluruhan 260 transaksi adalah Rp. 180.215.166.958.

Sebelum dilakukan implementasi Oracle Finance sering terjadi duplikasi


pencatatan yang menyebabkan pencatatan yang salah. Untuk 260 transaksi,
terdapat 10 transaksi (3,84%) yang mengalami kesalahan pencatatan atau tidak
dicatat pada periode pembukuan yang sedang berjalan (Lampiran B.5). Sesudah
dilakukan implementasi Oracle Finance kesalahan pencatatan data hampir sama
sekali tidak terjadi. Kesalahan yang terjadi sebanyak-banyaknya adalah 2
transaksi (0,76%) (Lampiran B.5). Kesalahan yang terjadi tersebut karena ada
koreksi dari departemen penjualan dan atau human error. Kesalahan pencatatan
tersebut dapat mengurangi nilai pembayaran sehingga menyebabkan pembayaran
tersebut tertunda. Pembayaran yang tertunda karena kesalahan pencatatan baru
diketahui ketika proses audit akhir tahun dilakukan, walaupun demikian

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
80

pembayaran tetap dilakukan oleh pelanggan di tahun berikutnya pada bulan


kedua.

Berikut ini asumsi yang digunakan untuk melakukan kuantifikasi meningkatkan


kualitas laporan.

1. 1 USD = Rp. 11.542,40

2. Rasio piutang tertagih sebelum implementasi Oracle Finance adalah (100 % -


3,84 % ) = 96,16 %

3. Rasio piutang tertagih sesudah implementasi Oracle Finance adalah (100 % -


0,76 % ) = 99,24 %. Peningkatan piutang tertagih setelah implementasi Oracle
Finance adalah (99,24 % - 96,16 %) = 3,08 %.

4. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2013, total pendapatan pada tahun 2013
adalah USD 196.019.423,82 = Rp. 2.262.534.588.035 (Lampiran F.2).

Perhitungan manfaat meningkatkan kualitas laporan karena keakuratan data dari


peningkatan piutang tertagih seperti pada Tabel 4-8 berikut ini:

Tabel 4-8 Peningkatan Piutang Tertagih (Dalam Jutaan Rupiah)


REVENUE 2013
PASI
Pendapatan 2.262.535
Sub Total 2.262.535

Peningkatan piutang tertagih 69.686

Dengan menggunakan asumsi peningkatan piutang tertagih 3,08 % dimana


diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak PASI, didapatkan nilai manfaat
sebesar Rp. 69.686.000.000 untuk tahun 2013. Total nilai manfaat yang
didapatkan untuk manfaat meningkatkan kualitas laporan adalah Rp.
69.686.000.000 dalam setahun.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
81

4.5.2. Analisis Manfaat Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja (IPR-01)

Asumsi yang digunakan untuk mengkuantifikasi meningkatkan produktivitas


karena disebabkan oleh restrukturisasi pembagian fungsi kerja (Lampiran B):

1. 1 USD = Rp. 11.542,40

2. Sebelum implementasi untuk kegiatan penjualan ekspor ke third-party belum


memiliki volume transaksi yang banyak. Untuk tahun 2012, penjualan ekspor
ke third-party sebanyak Rp. 1.368.780.551 (0,07 % dari total pendapatan)
(Lampiran F.2), dan setelah dilakukan implementasi ada peningkatan volume
penjualan ekspor menjadi Rp. 4.155.120.000 (0,184 % dari total pendapatan)
(Lampiran F.2).

3. Pembagian fungsi kerja sebelum dan sesudah digambarkan pada Gambar 4-8
dan 4-9 sebagai berikut:

Gambar 4-8 Struktur Proses Penjualan Sebelum Implementasi Oracle Finance

Gambar 4-9 Struktur Proses Penjualan Sesudah Implementasi Oracle Finance


Berikut ini adalah metriks dan rumus perhitungan meningkatkan produktivitas
karena disebabkan oleh restrukturisasi pembagian fungsi kerja pada Tabel 4-9.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
82

Tabel 4-9: Metrik dan Rumus IPR-01


Kode Metriks Rumus
IPR-01 Peningkatan (Persentase penjualan ekspor
Pendapatan dari sebelum implementasi –
Penjualan Ekspor persentase penjualan ekspor
Third-Party sesudah implementasi) x Total
Pendapatan

Berikut adalah perbandingan dari perhitungan kuantifikasi meningkatkan


produktivitas karena disebabkan oleh restrukturisasi pembagian fungsi kerja pada
Tabel 4-10 pada tahun 2012 (sebelum implementasi) dan 2013 (sesudah
implementasi).

Tabel 4-10 Perbandingan Peningkatan Pendapatan pada Tahun 2012-2013


2012 2013
Pendapatan Rp. 1.950.460.851.754 Rp. 2.262.534.588.035
Total Penjualan Ekspor
Third-Party Rp. 1.368.780.551 Rp. 4.155.120.000
Persentase Penjualan
Ekspor Third-Party (%) 0,070 0,184
Selisih Kenaikan (%) 0,113

Pada Tabel 4-10 menunjukkan adanya peningkatan pendapatan untuk penjualan


ekspor ke third-party. Total nilai manfaat yang dihasilkan adalah (0,113 * Rp.
2.262.534.588.035) = Rp. 2.567.334.561 untuk tahun 2013.

4.5.3. Analisis Manfaat Mempercepat Proses Pembuatan Laporan (APR-03)

Asumsi yang digunakan untuk mengkuantifikasi manfaat mempercepat proses


pembuatan laporan sebelum implementasi Oracle Finance adalah sebagai berikut
(Lampiran F.1 serta Lampiran A dan B):

4. 1 USD = Rp. 11.542,40

5. Proses pembuatan laporan ditujukan pada kondisi sebelum ada laporan


konsolidasi dan sesudah ada laporan konsolidasi ketika dilakukan
implementasi Oracle Finance. Laporan konsolidasi yang semakin cepat maka
PASI dapat melihat efek anak perusahaan terhadap induknya dan dapat

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
83

memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan terhadap


kinerja anak perusahaan.

6. Sebelum dibagi menjadi dua entitas terpisah, pendapatan dari penjualan lokal
ke third-party adalah sebesar USD 20.277,87 = Rp. 234.055.302 (0.012 %
dari total pendapatan) (Lampiran F.3). Sesudah dibagi menjadi dua entitas
terpisah, untuk kegiatan penjualan lokal ke third-party meningkat menjadi
USD 784.077,69 = Rp. 9.050.138.352 (0,4 % dari total pendapatan)
(Lampiran F.3).

7. Sebelum dilakukan implementasi Oracle Finance, PASI belum melakukan


konsolidasi (Lampiran A.8). Untuk penjualan ekspor dan lokal digabung
menjadi satu entitas. Sesudah implementasi Oracle Finance, PASI membagi
fokus unit bisnisnya menjadi dua yaitu untuk penjualan ekspor dan untuk
penjualan lokal. Perbandingan sebelum dan sesudah implementasi Oracle
Finance pada Gambar 4-10, 4-11 dan 4-12 serta 4-13.

Gambar 4-10 Proses Bisnis Penjualan PASI sebelum implementasi Oracle Finance

Gambar 4-11 Proses Bisnis Penjualan PASI sesudah implementasi Oracle Finance

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
84

Gambar 4-12 General Ledger Sebelum Implementasi Oracle Finance

Gambar 4-13 General Ledger Sesudah Implementasi Oracle Finance


Dengan memiliki laporan konsolidasi yang cepat, pihak manajemen PASI dapat
memutuskan untuk memperluas unit bisnisnya dan fokus untuk proses bisnis
tertentu dalam hal ini untuk menangani penjualan lokal. Laporan konsolidasi yang
cepat membantu manajemen untuk melihat efek dari kinerja unit bisnis baru ke
entitas induk. Sistem sebelumnya dapat menangani penjualan lokal yang
memberikan 0,012 % dari total pendapatan, namun dengan berkembangnya
permintaan dari pelanggan lokal diperlukan suatu sistem yang dapat menghasilkan
laporan konsolidasi yang menampilkan kinerja dari entitas yang berbeda. Entitas
yang berbeda ini dikelola di ledger yang berbeda, namun terintegrasi dengan
ledger induknya seperti pada Gambar 4-11.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
85

Sesudah dilakukan implementasi Oracle Finance, maka pendapatan meningkat


sebesar 0,388 % dari total pendapatan. Peningkatan pendapatan karena manfaat
mempercepat proses pembuatan laporan dapat dilihat pada Tabel 4-11 berikut:

Tabel 4-11 Perbandingan Total dari penjualan lokal sebelum dan sesudah implementasi
Oracle Finance
2012 (sebelum) 2013 (sesudah)
Pendapatan Rp. 1.950.460.851.754 Rp. 2.262.534.588.035
Total dari Penjualan Lokal Third-Party Rp. 234.055.302 Rp. 9.050.138.352
Persentase (%) 0,012 0,4

Nilai manfaat yang didapatkan dari mempercepat proses pembuatan laporan


konsolidasi setelah implementasi Oracle Finance adalah peningkatan pendapatan
dari penjualan lokal sebesar (0,4 % - 0,012 %) x Rp. 2.262.534.588.035 = Rp.
8.778.634.202 pada tahun 2013.

4.6. Total Nilai Manfaat yang Dikuantifikasi

Berdasarkan hasil kuantifikasi terhadap 3 manfaat yang telah disebutkan


sebelumnya, secara keseluruhan manfaat yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel
4-12 berikut:

Tabel 4-12 Tabel Total Nilai Manfaat (Dalam Rupiah)


Manfaat Terkuantifikasi 2013
Peningkatan piutang tertagih Rp. 69.686.000.000
Peningkatan Pendapatan dari Penjualan
Ekspor karena Perubahan
Restrukturisasi Rp. 2.567.334.561
Peningkatan Pendapatan dari
Mempercepat Pembuatan Laporan
Konsolidasi
Rp. 8.778.634.202
Total Manfaat Rp. 81.031.968.763

Berdasarkan Tabel 4-12 dapat dilihat bahwa total manfaat yang dihasilkan sebesar
Rp. 81.031.976.763 untuk tahun 2013.

Berdasarkan laporan keuangan (Lampiran F.1) tahun 2013 didapatkan data


sebagai berikut:

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
86

Tabel 4-13 Persentase Net Profit dengan Total Pendapatan (dalam Rupiah)
Total Pendapatan Rp. 2.262.534.597.500
Total Net Profit Rp. 134.894.912.073
Persentase (%) 5,96

Pada Tabel 4-13, perbandingan antara net profit dengan total pendapatan adalah
5,96 %, sehingga nilai manfaat investasi sebesar Rp. 81.031.976.763 memberikan
profit bagi organisasi sebesar (Rp. 81.031.976.763 x 5,96 %) = Rp. 4.829.505.338

4.7. Simulasi Model Stock and Flow Investasi Oracle Finance

Simulasi model dilakukan untuk mengetahui perilaku sistem dalam periode waktu
tertentu dalam mencapai tujuan dari investasi yaitu mempercepat proses
pembuatan laporan keuangan dan meningkatkan kualitas laporan.

Rumus-rumus yang digunakan pada model stock and flow adalah sebagai berikut:

Tabel 4-14 Rumus Pada Diagram Stock dan Flow


No Variabel Jenis Satuan Nilai Rumus
Min Maks

1 Restrukturisasi Stock Juta Rp/Month - - (Keakuratan


pembagian Perencanaan)*2567
fungsi kerja
2 Kemudahan Stock Persen 0 100 Keakuratan Data
analisis
3 Proses Stock Juta Rp/Month - - ("Proses Pembayaran
pembuatan Tagihan/Utang"+Proses
laporan Persiapan Data+Risiko
kesalahan pengelolaan
aset)/3/100*8778
4 Proses Stock Persen 0 100 Keakuratan Data
persiapan data
5 Proses Stock Persen 0 100 (Keakuratan
pembayaran tagihan+Proses
hutang/ tagihan Persiapan Data)/2
6 Proses transaksi Flow Lembar/Month - - 1
7 Kesalahan Stock Persen 0 100 Risiko kesalahan data
hitung
8 Piutang tak Stock Ratus Juta - - (Proses Transaksi)
tertagih Rp/Month
9 Kehilangan data Flow Ratus Juta - - 2.26253e+006
Rp/Month
10 Kesalahan data Stock Persen 0 100 Keakuratan Data

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
87

Nilai
11 Kesalahan Stock Juta Rp/Month - - Keakuratan tagihan
pembayaran
12 Kesalahan Stock Persen 0 100 Keakuratan Data
pengelolaan aset
13 Meningkatkan Stock Juta Rp/Month - - (Keakuratan
kualitas laporan Analisis+Piutang Tak
Tertagih+Resiko
kesalahan
pembayaran)/3/100*
69686
14 Tagihan Stock Persen 0 100 (Keakuratan
Data+Risiko Kesalahan
hitung/2)*Proses
Transaksi
15 Analisis Stock Persen 0 100 Kemudahan Analisis
16 Data Stock Persen 0 100 Integ(2.26253e+006)

17 Perencanaan Stock Persen 0 100 Keakuratan Data

Hasil dari simulasi menggunakan software Vensim berdasarkan model stock dan
flow adalah sebagai berikut pada Gambar 4-14 dan Gambar 4-15 (hasil lengkap
grafik dapat dilihat pada lampiran E):

Selected Variables
600,000 Juta Rp/Month
40,000 Juta Rp/Year

300,000 Juta Rp/Month


20,000 Juta Rp/Year

0 Juta Rp/Month
0 Juta Rp/Year
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan : Current Juta Rp/Month
Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja : Current Juta Rp/Year

Gambar 4-14 Simulasi antara Pembagian Fungsi Kerja dan Mempercepat Proses
Pembuatan Laporan Keuangan

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
88

Gambar 4-14 menunjukkan hubungan antara pembagian fungsi kerja dengan


percepatan proses pembuatan laporan.

Selected Variables
10 M Juta Rp/Month
40,000 Juta Rp/Year

5 M Juta Rp/Month
20,000 Juta Rp/Year

0 Juta Rp/Month
0 Juta Rp/Year
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan : Current Juta Rp/Month
Meningkatkan Kualitas Laporan : Current Juta Rp/Month
Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja : Current Juta Rp/Year

Gambar 4-15 Simulasi hubungan tiga variable


Gambar 4-15 menunjukkan hubungan antara keakuratan data dengan percepatan
proses pembuatan laporan keuangan dan peningkatan kualitas laporan. Pada grafik
tersebut menunjukkan peningkatan keakuratan data akan berdampak positif bagi
manfaat mempercepat proses pembuatan laporan keuangan dan peningkatan
kualitas laporan.

4.8. Manajemen Risiko Manfaat Investasi

Pada bagian ini akan dibahas mengenai keterkaitan antara manfaat investasi
Oracle Finance yang telah teridentifikasikan dan terkelompokkan, sesuai
pembahasan pada bagian sebelumnya, terhadap manajemen risiko investasi.
Manajemen risiko investasi diawali dengan menentukan potensi risiko yang
mungkin terjadi dari tiap kategori manfaat yang dihasilkan. Proses selanjutnya
adalah penentuan Key Risk Indicator (KRI).

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
89

4.8.1. Identifikasi Risiko Tiap Kategori Manfaat Bisnis Investasi

Tujuan dari dikembangkannya sekumpulan KRI yang efektif dalam sebuah


organisasi adalah untuk mengidentifikasi metrik-metrik yang sesuai serta
memberikan pemahaman mengenai potensi risiko yang memberikan dampak
terhadap pencapaian tujuan organisasi, dalam hal ini pencapaian tujuan organisasi
melalui investasi Oracle Finance yang dilakukan. Risiko yang dimaksud adalah
risiko yang menyebabkan atau membuat manfaat-manfaat bisnis dari investasi
Oracle Finance tersebut tidak tercapai. Dalam penelitian ini penulis mencoba
untuk melakukan identifikasi risiko dari tiap kategori manfaat yang telah
dihasilkan berdasarkan hasil wawancara dengan Senior Supervisor Departemen
Finance Accounting serta tinjauan literatur secara umum.

Hasil identifikasi dan pengelompokkan manfaat investasi menggunakan Tabel


Generik dan System Dynamics menghasilkan beberapa manfaat investasi Oracle
Finance yang dikuantifikasi seperti mempercepat proses pembuatan laporan
keuangan, meningkatkan kualitas laporan, restrukturisasi pembagian fungsi kerja,
mengurangi risiko kesalahan pembayaran dan mengurangi risiko piutang tak
tertagih. Proses untuk melakukan analisis digambarkan seperti pada Gambar 4-9.

Gambar 4-16 Proses Analisis Risiko


Penulis melakukan identifikasi risiko potensial dengan membagi menjadi dua
sudut pandang yaitu potensi risiko non-teknis (diluar faktor teknologi yang
terlibat) dan potensi risiko teknis (menyangkut faktor teknologi yang digunakan).

Berikut ini identifikasi risiko teknis dan non teknis yang berkaitan dengan
subkategori manfaat restrukturisasi pembagian fungsi kerja (IPR-01) yaitu:

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
90

1. Jumlah staff yang tidak memiliki aktivitas kerja meningkat yang


mengakibatkan kerugian bagi organisasi/perusahaan. (Lampiran B.18)

2. Kurangnya penempatan pegawai di posisi yang tidak seharusnya sehingga


menyebabkan proses kerja tidak efektif. (Lampiran B.18, A.9)

3. Proses transfer knowledge yang belum dilakukan bisa menjadi risiko potensial
yang mungkin terjadi antar staff lama dengan yang baru. (Lampiran B.21)

4. Perbedaan kemampuan setiap staff dalam menggunakan aplikasi teknologi


informasi yang digunakan untuk kebutuhan sistem informasi
organisasi/perusahaan. (Lampiran B.21)

5. Penentuan KPI (Key Performance Indicator) setiap staff yang berhubungan


langsung dengan operasional sistem belum ada. (Lampiran B.23)

Berikut ini identifikasi risiko teknis dan non teknis yang berkaitan dengan
subkategori manfaat meningkatkan kualitas laporan (IRE-02) yaitu:

1. Adanya pergantian staff sehingga menyebabkan adaptasi bagi staff yang baru
agar bisa mengerjakan laporan yang biasa dilakukan oleh staff yang lama.
(Lampiran A.9)

2. Penentuan KPI (Key Performance Indicator) setiap staff yang berhubungan


langsung dengan operasional sistem belum ada. (Lampiran B.23)

3. Adanya downtime jaringan yang terjadi ketika proses menghasilkan laporan


dilakukan. (Lampiran B.20)

Berikut ini identifikasi risiko teknis dan non teknis yang berkaitan dengan
subkategori manfaat mempercepat proses pembuatan laporan (APR-03) yaitu:

1. Adanya pergantian staff sehingga menyebabkan adaptasi bagi staff yang baru
agar bisa mengerjakan laporan yang biasa dilakukan oleh staff yang lama.
(Lampiran A.9)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
91

2. Waktu tutup buku yang belum disepakati bersama atau waktu tutup buku yang
belum dikomitmenkan bersama dalam satu departemen sehingga proses
pembuatan laporan lewat dari tenggat waktu. (Lampiran A.6, A.8)

3. Tidak ada pelatihan bagi staff baru atau staff lama sebagai bentuk peningkatan
kualitas kerja.

4. Penentuan KPI (Key Performance Indicator) setiap staff yang berhubungan


langsung dengan operasional sistem belum ada. (Lampiran B.23)

5. Adanya downtime jaringan yang terjadi ketika proses menghasilkan laporan


dilakukan. (Lampiran B.20)

Berdasarkan identifikasi potensi risiko yang telah teridentifikasi selanjutnya


dihasilkan Key Risk Indicator (KRI) yang bersesuaian dari setiap potensi risiko
manfaat investasi Oracle Finance, sebagai berikut:

1. Persentase tidak adanya aktivitas kerja

2. Kurangnya penempatan pegawai di posisi yang tidak seharusnya

3. Pergantian karyawan

4. Proses transfer knowledge yang belum dilakukan

5. Ketidakmampuan karyawan dalam pemanfaatan teknologi

6. Penentuan KPI (Key Performance Indicator) untuk setiap karyawan yang


berhubungan langsung dengan operasional sistem

7. Hari penutupan transaksi

8. Downtime jaringan

9. Kemampuan kapasitas jaringan

10. Kemampuan kerja server

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan akhir dari penelitian. Semua pertanyaan penelitian
dijawab dalam bentuk kesimpulan, dan saran merupakan lanjutan dari penelitian
yang dilakukan penulis.

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka terdapat beberapa kesimpulan
pada penelitian ini, yaitu:

1. Pemetaan manfaat investasi Oracle Finance dilakukan dengan Tabel Manfaat


Bisnis SI/TI Generik dan system dynamics untuk mengetahui hubungan
keterkaitan antar satu manfaat dengan manfaat yang lainnya.

2. Dari hasil identifikasi manfaat investasi Oracle Finance menggunakan Tabel


Manfaat Bisnis SI/TI Generik di Departemen Finance Accounting PASI,
terdapat 20 manfaat relevan dengan 17 manfaat signifikan.

3. Dari hasil identifikasi 17 manfaat yang relevan dan signifikan didapatkan 5


kategori manfaat sebagai berikut:

a. Meningkatkan produktivitas (karena disebabkan oleh) restrukturisasi


pembagian fungsi kerja dan kemudahan analisis

b. Mempercepat proses (dari) pembuatan laporan, persiapan data,


pembayaran hutang/tagihan dan transaksi

c. Mengurangi risiko (dari) kesalahan hitung, piutang tak tertagih, kehilangan


data, kesalahan data, kesalahan pembayaran, dan kesalahan pengelolaan
aset

d. Meningkatkan pendapatan (yang disebabkan oleh) meningkatkan kualitas


laporan

e. Meningkatkan keakuratan (dari) tagihan, analisis, data dan perencanaan

92 Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


93

4. Hasil pengelompokan manfaat investasi Oracle Finance dari analisis stock


and flow diagram didapatkan 3 manfaat yang dikuantifikasi yaitu:

a. Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan

b. Meningkatkan kualitas laporan

c. Restrukturisasi pembagian fungsi kerja

5. Total nilai manfaat yang didapat dari setiap manfaat investasi Oracle Finance
adalah sebagai berikut:

a. Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan

Total nilai manfaat adalah Rp. 8.778.634.202

b. Meningkatkan kualitas laporan

Total nilai manfaat adalah Rp. 69.686.000.000

c. Restrukturisasi pembagian fungsi kerja

Total nilai manfaat adalah Rp. 2.567.334.561

6. Berdasarkan identifikasi potensi risiko yang telah teridentifikasi selanjutnya


dihasilkan Key Risk Indicator (KRI) yang bersesuaian dari setiap potensi
risiko manfaat investasi Oracle Finance, sebagai berikut:

a. Persentase tidak adanya aktivitas kerja

b. Kurangnya penempatan pegawai di posisi yang tidak seharusnya

c. Pergantian karyawan

d. Proses transfer knowledge yang belum dilakukan

e. Ketidakmampuan karyawan dalam pemanfaatan teknologi

f. Penentuan KPI (Key Performance Indicator) untuk setiap karyawan yang


berhubungan langsung dengan operasional sistem

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
94

g. Hari penutupan transaksi

h. Downtime jaringan

i. Kemampuan kapasitas jaringan

j. Kemampuan kerja server

5.2. Saran

Berikut adalah beberapa saran dari penulis untuk penelitian:

1. Saran untuk perusahaan:

a. Karena implementasi masih dilakukan di Departemen Finance Accounting,


maka manfaat yang terlihat belum banyak. Namun manfaat – manfaat
tersebut bisa menjadi pegangan bagi organisasi jika akan mengembangkan
unit bisnisnya.

b. Manfaat-manfaat yang teridentifikasi bisa menjadi pegangan perusahaan


untuk menerapkan sistem Oracle di area distribution seperti modul
Puchase Order, Inventory dan Order Management. Penerapan beberapa
modul distribusi tersebut akan menyebabkan data-data untuk penjualan
terintegrasi dengan modul AR sehingga kualitas data akan lebih baik dan
kesalahan pencatatan tidak ada lagi

c. Perubahan proses bisnis untuk penagihan yang tertunda pada tahun


berjalan yang dibayarkan pada tahun berikutnya menjadi di tahun yang
berjalan dimana dikontrol oleh sistem Oracle Finance yang melakukan
pemberitahuan ke bagian Finance Accounting bahwa ada pembayaran
yang telat dilakukan oleh pelanggan

2. Saran untuk penelitian lanjutan:

a. Penelitian sejenis yang menggunakan Tabel Generik dalam melakukan


analisis manfaat bisnis dari investasi SI/TI, disarankan untuk
menggunakan metode system dynamics dalam memodelkan hubungan

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
95

antara manfaat yang telah teridentifikasi, karena simulasi model tersebut


dengan metrik yang tepat dalam metode system dynamics menghasilkan
proses penghitungan kuantifikasi manfaat menjadi lebih akurat dan
terstruktur.

b. Penelitian berikutnya bisa dilakukan setelah implementasi modul-modul


lain yang berkaitan dengan proses pengadaan barang dan jasa, inventori
dan penjualan.

c. Penelitian berikutnya bisa melakukan kajian terhadap kelayakan dari


implementasi sistem yang tidak berkaitan dengan Departemen Finance
Accounting.

d. Penelitian berikutnya dapat menambahkan rencana mitigasi risiko yang


terjadi pada tiap-tiap manfaat relevan dan signifikan yang dilakukan
kuantifikasi.

e. Penelitian berikutnya dapat membagi risiko setiap manfaat yang


dikuantifikasi menjadi lebih spesifik berdasarkan metrik KRI yang diteliti
oleh Samuel (2014) sehingga penentuan KRI menjadi lebih baku.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
96

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agung, Anak. (2012). Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Dalam


Mengakomodasi International Financial Reporting Standards (IFRS) Di
Suatu Perusahaan melalui Pendekatan Analisis Biaya Konvergensi.

[2] Antasari, Toha. (2011). Kajian Literatur Identifikasi dan Klasifikasi


Metriks TI yang digunakan untuk Mengkuantifikasi Nilai Manfaat
Ekonomis SI/TI Generik Ranti. Karya Akhir, Program Studi Magister
Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia,
Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.

[3] Andriadi, F. (2000). Justifikasi Investasi Teknologi Informasi dengan


Menggunakan Metodologi Information Economics pada Direktorat Jendral
Imigrasi (Studi Kasus : SIMKIM). Jakarta: Universitas Indonesia. Tesis,
Program Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer,
Universitas Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.

[4] APICS, (1998). APICS Dictionary, 9th ed. APICS – The Educational
Society for Resource Management: Falls Church, VA.

[5] Arifin, Satria Perdana. (2010). Kajian Manfaat Bisnis TI Implementasi


Enterprise Resource Planning pada Industri Minyak dan Gas: Studi Kasus
PT. Chevron Pacifik Indonesia. Karya Akhir, Program Studi Magister
Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia,
Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.

[6] Beasley, Mark S., Bruce C. Branson, dan Bronnie V. Hancock. (2011).
“Developing Key Risk Indicators Strengthen Enterprise Risk
Management: How Key Risk Indicators can Sharpen Focus on Emerging
Risks.” Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission. December. Diakses 12 Juni 2014.
http://www.coso.org/guidance.htm

[7] Darmadji, P. A. (2011). Analisis Kelayakan Ekonomis Cloud Computing

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
97

pada Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia dengan Metode Ranti’s


Generic IS/IT Business Value dan Economic Value Added : Studi Kasus
pada Bank Perkreditan Rakyat di Jakarta. Jakarta: Universitas Indonesia.

[8] Dewanto, W., & Falahah. (2007). ERP: Menyelaraskan Teknologi


Informasi Dengan Strategi Bisnis, Bandung: Penerbit Informatika.

[9] Indrajit, R. E. (2011). Kajian Strategis Analisa Cost Benefit Investasi


Teknologi Informasi. Boston: Harvard University.

[10] ITGI, (2008). Enterprise Value: Governance of IT Investments The Val IT


Framework 2.0 Extract, Rolling Meadows.

[11] Maulana, Dzulfikar. (2013). Analisis Manfaat Investasi SAP dengan


Menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan System
Dynamics. Studi Kasus: PT. Pindad (Persero). Karya Akhir, Program
Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.

[12] Nur, Rakhman. (2014). Analisis Manfaat Investasi Multiple Active


Trading Center Sistem Perdagangan Saham Dengan Menggunakan Tabel
Generik Manfaat Bisnis SI/TI, System Dynamics, dan Economic Value
Added: Studi Kasus PT Bursa Efek Indonesia. Karya Akhir, Program
Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.

[13] Pakpahan, R. (2012). Analisis Implementasi SAP R/3 pada Perusahaan


Penyedia Jasa & Produk Teknologi Informasi dengan Menggunakan
Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan Economic Value Added: Studi
Kasus PT. XYZ. Karya Akhir, Program Studi Magister Teknologi
Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Jakarta:
Perpustakaan MTI FASILKOM.

[14] Parker, M. M., Benson, R. J., & Trainor, H. E. (1988). Information


Economics: Linking Business Performance to Information Technology.

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
98

New Jersey: Prentice Hall College Div.

[15] Ranti, Benny. (2006). “A Review of Information Technology Investment


Evaluation Methodologies: The Need for Appropriate Evaluation
Methods,” ICT Journal the Indonesia ICT Institute, pp. 1-6.

[16] Ranti, Benny. (2008). “Identifikasi Manfaat-manfaat Bisnis Sistem


Informasi/Teknologi Informasi dengan Pendekatan Hermeneutika: Kasus-
kasus di Indonesia.” Ringkasan Disertasi, Program Doktor Ilmu Komputer
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.

[17] Ranti, B., & Tambotoh, J. (2010). Implementasi Kajian Kelayakan


Finansial untuk Meningkatkan Tingkat Kematangan Manajemen Investasi
Teknologi Informasi. Jurnal Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Indonesia.

[18] Samuel, Deni. (2014). Kajian Literatur Keterkaitan Tabel Manfaat Bisnis
SI/TI Generik Dengan Manajemen Risiko Menggunakan COSO Enterprise
Risk Management Framework. Karya Akhir, Program Studi Magister
Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia,
Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.

[19] U. Sekaran and R. Bougie, (2010). Research Methods for Business: A


Skill Building Approach Fifth Edition, John Wiley & Sons Ltd.

[20] W, Van Grembergen. (2004) Strategies for Information technology


Governance, IDEA Group Publishing.

[21] Wardhani, Natalia. (2011). Eksplorasi Kontribusi SAP Menggunakan


Generic IS/IT Business Value dan Economic Value Added: Studi Kasus
Perusahaan Manufaktur di Industri Kimia Spesifik. Karya Akhir, Program
Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.

[22] http://www.sistemdynamics.org/DL-IntroSysDyn/start.htm (Diakses 17


Juni 2013)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
99

[23] http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1310/1070
SeminarNasional Aplikasi TeknologiInformasi 2005 (SNATI 2005) ISBN:
979-756-061-6 Yogyakarta, 18 Juni 2005 (Diakses 15 Juni 2013)

[24] http://sysdyn.clexchange.org/ (Diakses 4 April 2013)

[25] http://www.yazaki-group.com/global/network/ao.html#indonesia (Diakses


15 November 2013)

[26] http://www.yazaki-group.com/global/pdf/ser2012_07-10.pdf (Diakses 15


November 2013)

[27] http://www.yazaki-group.com/global/pdf/ser2012_05-06.pdf (Diakses 15


November 2013)

[28] http://www.yazaki-group.com/global/ser/2012.html (Diakses 15


November 2013)

Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
100

LAMPIRAN A

Lampiran A

Koresponden Wawancara 1: Pak John (Senior Supervisor Departemen Finance


Accounting)

Koresponden Wawancara 2: Pak Samsul (Manajer TI)

Pak John sudah bekerja di lingkungan PASI sejak tahun 2000, dimana dia juga
ikut serta dalam proses implementasi Oracle Finance. Pak Samsul sudah bekerja
di lingkungan PASI sebelum PASI menjadi grup dari tahun 1989.

Saya mau menanyakan dan mengkonfirmasikan beberapa hal dari sisi


user/pengguna TI di PASI tentang hal berikut ini:

Konfirmasi permasalahan ERP di PASI:

1. Pak Samsul, bagaimana penerapan ERP di tempat anda ? apa aplikasi yang
digunakan ?

Sejak tahun 2003 kami menggunakan Oracle E-Business Suite modul


Finance versi 11i, seluruh cabang juga menggunakan sistem yang sama.
Saat itu pertimbangannya adalah konsolidasi laporan keuangan bisa
lebih cepat dan akurat, serta laporan keuangan bisa lebih cepat dibuat
dari sistem.

2. Bagaimana dengan bagian-bagian lain seperti bagian pengadaan, gudang, dan


sales ?

Bagian-bagian tersebut belum menggunakan aplikasi yang digunakan


oleh bagian Finance Accounting. Mereka masih menggunakan aplikasi
buatan internal TI kami sendiri, dimana menggunakan Oracle Form.

3. Lalu apakah ada rencana pengembangan aplikasi Oracle E-Business Suite


untuk bagian-bagian pengadaan, gudang dan sales ?

100

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


101

Memang ada, rencananya kami ingin mengimplementasikan di salah satu


cabang di Semarang. Namun kami masih berdiskusi dengan pihak terkait
disana terkait dengan kebutuhannya.

4. Pak John, selama ini bagaimana kecepatan pemrosesan data ?

A.1
Rendah untuk data diluar Orafin

5. Apakah data terintegrasi untuk semua bagian ?

Data tidak terintegrasi karena aplikasi yang digunakan berbeda dan


A.2
formatnya tidak baku

6. Pak John, bagian apa saja yang selama ini menggunakan Orafin ?

Awalnya implementasi dilakukan di departemen finance accounting.


Departemen lain belum menggunakan aplikasi oracle, namun A.3
menggunakan oracle form yang terpisah dari orafin

7. Pak John, apakah seringkali terjadi perbedaan persepsi atas suatu transaksi
akibat tidak adanya penyeragaman dan kodefikasi ?

Ya, karena tidak terintegrasi data antar departemen purchasing,


inventory, dan sales

8. Bagaimana produktivitas dan efisiensi ? lalu selama ini bagaimana komunikasi


antar bagian ?

Efisiensi rendah karena duplikasi pekerjaan antar bagian, komunikasi


cukup lancar mengingat telah dibuat calendar of even yang telah A.4
disepakati oleh semua bagian

9. Jadi menurut bapak, apakah sistem yang ada belum diterapkan secara
maksimal ?

Ya belum maksimal, karena beberapa proses yang seharusnya bisa


dilakukan dalam sistem namun dilakukan di luar sistem. Contohnya
seperti proses pricing, costing masih dilakukan dengan excel

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


102

10. Menurut pak Samsul, apa manfaat SI/TI untuk perusahaan (khususnya di
PASI) saat ini?

Efisiensi waktu, SDM, dan traceable data A.5

11. Pak John, sebelum menggunakan Oracle, apa aplikasi lain yang digunakan ?
Apakah ada masalah dengan sistem sebelumnya ?

Untuk Finance, sebelumnya menggunakan aplikasi "MAS". Masalahnya


untuk data transaksi yang banyak sangat lambat di cabang dan kesulitan
konsolidasi. Laporan bisa 15 hari kerja tiap bulan. Banyak A.6
membutuhkan staff untuk mencatat data dalam sistem

12. Pak John, apa manfaat yang paling bapak rasakan setelah menggunakan
Oracle Finance ?

Pada waktu itu yang paling dirasakan adalah pembuatan laporan yang
cepat serta laporan konsolidasi bisa dilakukan dengan akurat. Data
A.7
supplier dan customer tidak hilang dan seragam untuk penulisan datanya,
serta terintegrasi antara data-data utang, piutang, pembayaran tagihan
dan piutang. Semuanya dalam satu aplikasi. Proses tutup buku bulanan A.8
berlangsung lebih cepat yaitu 5 hari kerja. Serta penggunaan staff yang
lebih sedikit dari 10 orang menjadi 4 orang untuk staff yang melakukan A.9
input ke sistem

13. Lalu bagaimana dengan staff yang sudah bekerja sebelumnya ?

Staff tersebut ada yang dipindah bagian atau cabang sesuai kebutuhan
A.9a
yang ada pada saat itu. Ada yang dimutasi ke Subang, ada juga yang ke
Semarang, mereka menjadi key user disana.

14. Siapa pencetus penggunaan Oracle pertama kali ?

Orafin dicetuskan oleh Dept Head Finance yang sebelumnya dengan


alternatif Orafin atau SAP A.10

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


103

15. Apa pentingnya mengetahui manfaat suatu investasi serta nilai manfaat yang
didapat ?

Manfaat penggunaan aplikasi orafin tidak pernah dikuantifisir A.11

16. Apakah setelah implementasi Oracle Finance terjadi pengurangan beberapa


biaya seperti telekomunikasi, biaya perjalanan, biaya operator, biaya
pertemuan, biaya layanan ?

Tidak ada pengurangan biaya telekomunikasi karena tidak berhubungan


dengan sistem. Begitu juga dengan biaya perjalanan, biasanya biaya A.12
perjalanan disini diatur oleh GA dimana tidak berkaitan dengan sistem
dan perjalanan disini merupakan perjalanan dinas. Untuk biaya operator
atau karyawan tidak berhubungan dengan sistem juga. Untuk Oracle
Finance tidak memberikan layanan secara langsung terhadap produksi,
saat ini Oracle Finance masih berupa pendukung bisnis bukan core.
Untuk proses pencatatan di gudang dan sales ataupun pengadaan
menggunakan oracle form yang belum terintegrasi dengan oracle finance
kita.

17. Bagaimana dengan biaya sewa ruangan, alat-alat produksi ?

Untuk ruangan rapat ataupun gedung, kita tidak sewa. Kita memiliki
ruang sendiri, begitu juga dengan alat-alat pabrik yang digunakan tidak A.13

disewa.

18. Bagaimana proses penjualan disini ?

Penjualan dilakukan untuk domestik (dalam negeri) dan third-party.


Untuk domestik biasanya proses negosiasi masih bisa langsung dilakukan
oleh orang kita, namun untuk third-party ada rule khusus dari Yazaki A.14
pusat, biasanya proses negosiasi masih dilakukan oleh pihak Jepang.
Untuk proses tersebut belum bisa dicover dalam sistem Oracle Finance.

19. Bagaimana untuk proses penyimpanan hasil jadi produksi ?

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


104

Untuk proses penyimpanan hasil jadi produksi dilakukan di tiap-tiap


cabang, dan untuk distribusinya dilakukan pengiriman ke Cikarang
A.15
dahulu sebelum dilakukan pengiriman. Untuk pencatatan dalam sistem
dibuat aplikasi yang terpisah dengan oracle forms sehingga belum
terintegrasi dengan oracle finance.

20. Bagaimana kebijakan untuk produk-produk yang rusak ?

Dari produksi kita mengharapkan zero defect. Proses produksi yang ada
masih dilakukan secara padat karya, pencatatan ke sistem belum ada
sehingga masih ada pencatatan manual oleh tiap-tiap supervisor yang A.16

memegang beberapa team leader produksi. Proses produksi yang ada


tidak terintegrasi ke oracle finance, saat ini masih menggunakan sistem
yang dibuat khusus dari Jepang karena dirasakan lebih cocok diterapkan.

21. Apakah keputusan dan kebijakan berdasarkan hasil dari laporan sistem ?

Tidak, karena bisnis yang kita lakukan berdasarkan dari job order yang
ada sehingga keputusan yang dihasilkan bukan dari hasil sistem namun A.17

dari permintaan pelanggan.

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


105

LAMPIRAN B

Lampiran B

Koresponden Wawancara: Pak John (Senior Supervisor Accounting Finance)

Ada beberapa pertanyaan berikut yang terkait dengan data dan kondisi di
organisasi bapak:

1. Berapa banyak kertas tagihan per bulan yang harus dicatat dalam sistem ?

Ada sekitar 2500 tagihan per bulan, setengahnya merupakan transaksi B.1
dalam mata uang USD, setengahnya lagi dalam mata uang IDR.
Dibedakan seperti itu bergantung dari suppliernya.

2. Lalu berapa banyak dokumen pembayaran setiap bulan ?

Ada sekitar 800 dokumen pembayaran per bulan B.2

3. Berapa nilai transaksi tagihan tersebut per bulannya pak?

Berdasarkan data yang saya miliki untuk USD bernilai 17.252, dan untuk B.3
mata uang rupiah rata-rata nilai per transaksi yang dicatat 180.186.677

4. Untuk pengelolaan transaksi tersebut apakah ada kesulitan sebelum ada


Oracle ?

Dulu ketika masih menggunakan MAS, kita masih pakai program Access,
B.4
jadi seringkali ada salah catat. Dari 2500 transaksi, kira-kira ada 100
transaksi yang salah catat. Sesudah pakai Oracle, paling banyak terjadi
kesalahan 9 transaksi. Kalo dulu kita input di bulan berikutnya, atau
baru tahu kesalahan salah catat tersebut waktu audit pertengahan tahun.
Sekarang kita mengetahui lebih cepat, karena ada kontrol dari sistem
pada waktu closing bulanan.

5. Kalau untuk pengelolaan transaksi piutang, apakah ada perbedaan dahulu


dengan sekarang ?

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


106

Untuk piutang dari customer, kita dapat data tersebut dari departemen
sales. Seringkali banyak perubahan yang terjadi di sisi mereka walaupun
sudah pakai Oracle karena program yang mereka pakai belum
terintegrasi, kita mengalami kesulitan. Misalnya dulu untuk sekitar
260an transaksi, ada 10 transaksi yang salah input atau koreksi, B.5
kadangkala kita tidak mencatatnya. Sesudah ada Oracle, kesalahan
paling banyak terjadi hanya dua transaksi. Biasanya karena human error.

6. Berapa nilai transaksi tersebut pak?

Sebelumnya kita membagi penjualan yang ada menjadi tiga yaitu ekspor,
penjualan ke afiliasi dan penjualan ke third-party. Tiap bulan third-party
paling banyak penjualannya, sekitar 150 transaksi dengan total nilai
161.700.562.322 berdasarkan data yang saya miliki. Untuk ekspor tidak B.6
banyak paling sekitar 10 transaksi dengan total nilai 30.000 dollar. Untuk
afiliasi sendiri ada 100 transaksi dengan total nilainya 18.168.344.636
rupiah. Ini berdasarkan data-data yang saya miliki per bulan Mei 2014.
Nanti bisa dicek kertas kerjanya untuk data-data tersebut.

7. Bagaimana untuk transaksi pembayaran sebelum dan sesudah implementasi


Oracle ?

Pembayaran kita paling banyak untuk pembayaran petty cash, 80 persen


kebanyakan untuk operasional disini. Kalau untuk pembayaran ke
supplier, kita lakukan 2x seminggu, untuk sebulan kira-kira nilai
transaksi berdasarkan data yang saya punya itu 1.067.916.124 rupiah
untuk 160 transaksi. B.7

8. Dari transaksi pembayaran, berapa persentase kesalahannya?

Waktu pakai MAS, dari 800an voucher, ada sekitar 20 transaksi yang
kita salah catat atau tidak kita input karena sudah tutup buku jadinya B.8
kita masukkan di bulan berikutnya. Sesudah implementasi, kesalahan
menjadi lebih kecil, sebanyak-banyaknya hanya 1 transaksi. Itupun
karena ada kesalahan input dari user

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


107

9. Bagaimana proses konfirmasi pembayaran yang dilakukan sehingga kesalahan


pembayaran bisa sekecil itu ?

Walaupun ada kontrol dari sistem berupa laporan aging, kita juga
B.9
melakukan konfirmasi langsung dengan supplier terkadang kita
mengadakan rapat untuk menyamakan data, sehingga tidak ada merasa
dirugikan

10. Berapa banyaknya transaksi pembayaran tagihan dalam satu bulan ?

800 voucher payment, pembayaran paling banyak dilakukan untuk petty


B.10
cash. 80 % transaksi pembayaran untuk petty cash sedangkan sisanya
pembayaran kepada supplier. Petty Cash disini nilai transaksinya
dibawah satu juta rupiah.

11. Berapa lama pembuatan tagihan ?

Kurang dari 1 hari B.11

12. Berapa lama pengiriman tagihan ?

1 hari B.12

13. Berapa biaya pengiriman tagihan ?

Hanya biaya kurir atau bensin, totalnya sekitar 150.000 rupiah


B.13

14. Biasanya untuk biaya cetak faktur tagihan ke customer menggunakan cartridge,
kira-kira berapa biaya yang dikeluarkan untuk sekian lembar faktur tagihan
tersebut ?

Biasanya kita tidak memperhitungkan secara langsung. Tapi perkiraan


saya sekitar 150 rupiah per 500 lembar faktur yang dicetak
B.14
15. Berapa banyaknya dokumen pembayaran dari pelanggan setiap bulannya ?

Untuk dokumen receipt tersebut sekitar 100 lembar per bulan dimana 65
B.15a
diantaranya pembayaran dengan mata uang rupiah, dan sisanya
pembayaran dengan mata uang US Dollar. Untuk rupiah, pembayaran
Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


108

dari customer ke kita dari data yang saya miliki yaitu 246.560.555.662
B.15b
rupiah, kalau US dollar mencapai 21 jutaan dollar. Datanya nanti bisa
saya berikan. Untuk petty cash, kita juga input ke sistem AR, untuk
proses pengisiannya. Untuk pengisian petty cash nilainya kurang dari 10
B.15c
juta per transaksi, kira-kira ada 20 transaksi per bulan. Dahulu sebelum
ada Oracle, jarang terjadi kesalahan untuk penerimaan pembayaran ini,
paling sekitar 6 transaksi per tahun. Bisa dibayangkan kalau salah
terima uang akan bermasalah untuk PASI juga. Sesudah ada Oracle, B.15d
dalam setahun sekitar 1 transaksi. Itupun karena salah input atau telat
input, jadi kita reversed aja di dalam sistem.

16. Untuk penjualan, paling banyak penjualan kemana ?

Penjualan paling banyak dilakukan ke grup, sehingga margin kita tiap


tahun tidak besar. Penggunaan sistem yang ada pun tidak mempengaruhi
B.16
produksi, rugi ataupun untung, kita tetap menjalankan produksi

17. Berapa banyak dokumen laporan yang harus dilaporkan ke pusat ?

Secara softfile hanya BSPL beserta detailnya. Secara hardcopy hanya


B.17
sekali dalam setahun yaitu audited financial report. Laporan tersebut
membutuhkan jasa auditor juga untuk melakukan penilaian, biasanya
kita mengalokasikan anggaran untuk proses audit dari Deloitte.

18. Berapa jumlah pegawai yang digunakan di Dept Finance Accounting ?


karyawan pasi wh Finance = 15 orang, yg akses ke orafin hanya 10 orang,
B.18
dari 10 orang ini yg melakukan data entry hanya 4 orang

19. Berapa kisaran remunerasi yang diberikan ke staff bapak ?

UMK sebesar 2,8 Juta jika mengikuti sektor 1 otomotif, kondisi disini
B.19
adalah dua kali UMK

20. Pak John, dahulu waktu penerapan ERP apakah pernah terjadi seperti mati
lampu atau downtime ? Lalu hal-hal apa saja yang dilakukan untuk hal
tersebut ?

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


109

Biasanya untuk pabrik yang berada di lokasi Balaraja, cukup sering


terjadi mati lampu, sehingga hal tersebut sangat mengganggu operasional B.20
kami disini. Kalau dari tim TI sendiri sudah menyiapkan genset untuk
berjaga-jaga, genset tersebut diletakkan di Balaraja, karena disana kami
meletakkan server kami.

21. Apakah banyak menemui kendala untuk perpindahan sistem dari MAS ke
Oracle ?

Iya, awalnya untuk perpindahan sistem di PASI, kami membutuhkan


waktu kurang lebih satu tahun untuk beradaptasi. Banyak kondisi seperti
B.21
kurangnya pengetahuan dari staff untuk melakukan transaksi dalam
sistem, salah catat dalam sistem sehingga banyak data kotor yang
B.22
tersimpan dalam sistem. Akhirnya kami memutuskan untuk
menggunakan tools seperti dataloader atau sendkey untuk memperkecil
kesalahan proses transaksi input ke sistem. Kami juga menggunakan
interface dan macro dari excel. Tujuannya untuk proses kontrol kami di
luar sistem.

22. Bagaimana bapak mengukur performance untuk staff bapak ? Apakah ada KPI
tersendiri yang berkaitan dengan proses transaksi ke dalam sistem ?

Ada tapi kaitannya ke bonus dan tidak dibuat untuk proses ke sistem B.23

23. Akun-akun mana saja yang digunakan untuk mencatat biaya konsultan untuk
proses auditing? Mengapa dibuat akun tersendiri ?

Akun 7288211 Profesional Fee untuk audit fee. Pembuatan akun itu B.24
untuk mencatat aktivitas audit eksternal yang berpengaruh juga untuk
laporan laba rugi PASI. Laporan keuangan yang ada akan diberikan
B.25
kepada holding yang ada di Yazaki sehingga audit yang ada juga
membuat laporan dalam format IFRS. Sebelum ada Oracle, pembuatan
laporan format IFRS ini dilakukan oleh audit eksternal. Sekarang Oracle
sudah memiliki IFRS Package sehingga mempercepat proses menjadi 5

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


110

hari untuk mempersiapkan dan menghasilkan laporan format IFRS


setelah proses audit dilakukan.

24. Akun mana saja yang berperan dalam pencatatan untuk proses pengadaan
barang produksi ?

1161101 Finished Goods Standard

1161102 FG-Raw Material Efficiency Variance

1161103 FG-Raw Material Price Variance

1161104 FG-Direct Labour Variance

1161105 FG-Sub Con Fee Variance

1161106 FG-FOH Variance

1161201 Finished Goods Trading

1162101 Work In Process Standard

1162102 WIP-Raw Material Efficiency Variance

1162103 WIP-Raw Material Price Variance

1162104 WIP-Direct Labour Variance

1162105 WIP-Sub Con Fee Variance

1162106 WIP-FOH Variance

1162201 Service In Process Standard

1162204 Service In Process-Direct Labour Variance

1162205 Service In Process-Sub Con Fee Variance

1162206 Service In Process-FOH Variance

1167101 Raw Material-Import

1167111 Price Variance Raw Material Import

1167112 PV RM Import-Air Freight

1167113 PV RM Import-Additional Air & Sea Freight

1167114 PV RM Import-Marine Cargo Insurance

1167115 PV RM Import-Storage

1167116 PV RM Import-THC,Unload,&Transport

1167117 PV RM Import-PIB Fee & Doc Charges

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


111

1167118 PV RM Import-Sea Freight

1167201 Raw Material-Local

1167211 Price Variance Raw Material Local

1167212 Price variance RM Air Freight Domestic

dan seluruh akun 6XXXXXX, selain dari akun

6111901 Raw Material - Closing Account

6122901 DL - Closing Direct Labour

6133901 Closing Sub Con Fee

6298101 Closing Indirect Production Cost

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


112

LAMPIRAN C

Lampiran C

Gambar C - 1 Integrasi Modul dengan GL (1)

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


113

Gambar C - 2 Integrasi Antar Modul dengan GL (2)

Gambar C - 3 Proses Journal Import dari submodul AP AR dan FA

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


114

Gambar C - 4 Proses Konsolidasi Dalam Sistem

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


115

Gambar C - 5 Proses bisnis di modul GL (1)

115

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


116

Gambar C - 6 Proses Bisnis di modul GL (2)

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


117

User Permodul
Accounting
System

Gambar C - 7 Proses Bisnis di modul GL (3)

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


118

Gambar C - 8 Proses Bisnis di modul GL (4)

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


119

Gambar C - 9

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


120

Gambar C - 10 Proses Bisnis Pembelian Asset

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


121

Oracle Asset - FA
Depreciation & Transfer Journal Assets

FA-012 FA-013 FA-014 FA-015 FA-016 FA-017


FA-018
Checking Data Running Checking dan Transfer Journal Terima Journal Checking
Posting Journal
Asset Depreciation Confirm Asset Asset Journal
Accounting

Operational Financial
Asset Report Report
System

Oracle Oracle Oracle


Oracle Oracle Oracle
General General General
Assets Assets Assets
Ledger Ledger Ledger

Gambar C - 11 Proses Depresiasi dan Transfer Jurnal Aset

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


122

Gambar C - 12 Proses Asset Retirement

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


123

Gambar C - 13 Proses Transfer Aset

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


124

Gambar C - 14 Proses Bisnis Pembayaran

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


125

LAMPIRAN D

Gambar D - 1 Monthly Accounting Process (1)

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


126

Gambar D - 2 Monthly Accounting Process (2)

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


127

Gambar D - 3 Monthly Accounting Process (3)

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


128

Gambar D - 4 Monthly Accounting Process (4)

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


129

Gambar D - 5 Monthly Accounting Process (5)

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


130

LAMPIRAN E

Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan


600,000

450,000
Juta Rp/Month

300,000

150,000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan : Current

Gambar E - 1 Simulasi Vensim Manfaat Mempercepat Proses Pembuatan Laporan Keuangan

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


131

Meningkatkan Kualitas Laporan


10 M

7.5 M
Ribuan Rp/Month

5M

2.5 M

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Meningkatkan Kualitas Laporan : Current

Gambar E - 2 Simulasi Vensim Manfaat Meningkatkan Kualitas Laporan

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


132

Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja


40,000

30,000
Juta Rp/Year

20,000

10,000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja : Current

Gambar E - 3 Simulasi Vensim Manfaat Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


133

Keakuratan Data
20

15
Persen

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Keakuratan Data : Current

Gambar E - 4 Simulasi Vensim Manfaat Keakuratan Data

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


134

Proses Persiapan Data


20

15
Persen

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Proses Persiapan Data : Current

Gambar E - 5 Simulasi Vensim Manfaat Proses Persiapan Data

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014


135

LAMPIRAN F

F.1

Gambar F - 1 Cuplikan Nilai Akun Trial Balance Year To Date

F.2

F.3

Universitas Indonesia

Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014

Anda mungkin juga menyukai