KARYA AKHIR
IWAN HERDIAN
1106144954
KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Teknologi Informasi
IWAN HERDIAN
1106144954
NPM : 1106144954
ii
NPM : 1106144954
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di :………………..
Tanggal :………………..
iii
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini. Penulisan karya akhir ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi,
Fakultas Ilmu Komputer – Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada
penyusunan karya akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr, Ir Benny Ranti. Msc, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penulisan karya
akhir ini;
2. Dr. Achmad Nizar Hidayanto, selaku Ketua Jurusan Magister Teknologi
Informasi;
3. Penguji I dan Penguji II yang telah membantu saya menyempurnakan Karya
Akhir ini;
4. Pak John Arma, selaku Senior Supervisor Departemen Finance Accounting
PASI; Pak Joseph Pangaribuan, selaku Manajer Departemen Finance
Accounting PASI; Pak Samsul, selaku Manajer TI PASI;
5. Amri, Tri, Eva Luchinta dan orang tua dan keluarga saya yang telah
memberikan dukungan moral agar saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini;
6. Teman-teman di 2011FA, yang sangat membantu dalam kesuksesan saya
memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi.
Akhir kata, saya berharap Tuhan YME berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Akhir ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.
Penulis
iv
NPM : 1106144954
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekskutif
ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database). Merawat, dan mempublikasikan karya akhir
saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 19 Juni 2014
Yang menyatakan
(Iwan Herdian)
vi Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
ABSTRACT
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………......i
HALAMAN ORISINALITAS…………………………………………………..ii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................. v
ABSTRAK......................................................................................................... vi
ABSTRACT .....................................................................................................vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian......................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
1.3. Perumusan Masalah.................................................................................. 5
1.4. Kajian Penelitian Sebelumnya .................................................................. 6
1.5. Kontribusi Penelitian ................................................................................ 9
1.6. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 10
1.7. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 11
1.8. Metode Penelitian................................................................................... 12
1.9. Sistematika Penulisan............................................................................. 12
BAB 2 LANDASAN TEORI............................................................................ 14
2.1. Enterprise Resource Planning (ERP)...................................................... 14
2.1.1. Manfaat Enterprise Resource Planning ....................................... 17
2.2. Tata Kelola TI ........................................................................................ 17
2.3. Investasi SI/TI ........................................................................................ 20
2.4. Ranti’s Generic IS/IT Business Value ..................................................... 21
2.5. Metriks Teknologi Informasi .................................................................. 25
2.6. Oracle E-Business Suite ......................................................................... 26
2.7. System Dynamics.................................................................................... 28
2.8. Key Risk Indicators (KRI) ...................................................................... 30
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 29
3.1. Hubungan Tabel Generik, System Dynamics dan KRI............................. 29
3.2. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 30
3.3. Metode Penelitian................................................................................... 30
3.4. Profil PASI............................................................................................. 32
3.4.1. YAZAKI Corporation ................................................................. 32
3.4.2. PASI ........................................................................................... 33
3.5. Struktur Organisasi PASI........................................................................ 35
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN........................................................ 36
ix Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
DAFTAR TABEL
x Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
DAFTAR GAMBAR
xi Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Gambar 4-11 Proses Bisnis Penjualan PASI sesudah implementasi Oracle
Finance..................................................................................... 83
Gambar 4-12 General Ledger Sebelum Implementasi Oracle Finance ............... 84
Gambar 4-13 General Ledger Sesudah Implementasi Oracle Finance ................ 84
Gambar 4-14 Simulasi antara Keakuratan Data dan Mempercepat Proses
Pembuatan Laporan Keuangan.................................................. 87
Gambar 4-15 Simulasi hubungan tiga variable ................................................... 88
Gambar 4-16 Proses Analisis Risiko .................................................................. 89
Bab 1 ini akan menjelaskan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan
masalah, kajian penelitian sebelumnya, kontribusi penelitian, tujuan dan manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Studi
kasus diambil di PT Autocomp System Indonesia. Untuk memudahkan dalam
penulisan selanjutnya disebut sebagai PASI.
Berkembangnya sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam waktu yang
cepat membuat perusahaan untuk saling berkompetisi dengan menggunakan SI/TI.
Bahkan SI/TI sudah menjadi inti dari perusahaan tersebut dalam menjalankan
bisnisnya (IT Enabler). Tujuan SI/TI diciptakan adalah untuk mempermudah
mengakses informasi dengan baik, cepat dan mudah. Dengan memanfaatkan SI/TI,
diharapkan dapat membantu dalam pekerjaan, pemrosesan dan pengolahan data-data
penting serta pelayanan supaya perusahaan menjadi maju. Namun pemanfaatan SI/TI
tersebut juga membutuhkan nilai investasi yang besar. Investasi dalam bidang Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) merupakan persoalan krusial di setiap
industri untuk mencapai keunggulan kompetitif (Laudon dan Laudon, 2004).
Peran strategis yang dimiliki SI/TI yaitu mendukung proses bisnis yang dijalankan oleh
suatu perusahaan. Hal tersebut terlihat pada keselarasan antara strategi bisnis
perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan melalui berbagai manfaat bisnis
perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan melalui berbagai manfaat bisnis SI/TI
pada perusahaan. Salah satu tantangan dari penyelarasan strategi bisnis perusahaan
dengan strategi SI/TI perusahaan adalah bagaimana cara suatu perusahaan dapat
menerjemahkan manfaat bisnis dari investasi SI/TI.
ERP sendiri merupakan konsep pengelolaan sumber daya yang berpengaruh luas mulai
dari manajemen paling atas hingga operasional di sebuah perusahaan. ERP juga
merupakan salah satu paket sistem informasi yang dapat membantu suatu perusahaan
1 Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
2
PASI sudah lama menjadi bagian dari pelaku bisnis di indonesia khususnya dalam
bidang otomotif. Banyak solusi SI/TI yang sudah dilakukan oleh pihak PASI untuk
kegiatan bisnisnya diantaranya adalah implementasi aplikasi ERP Oracle Finance versi
11i di Departemen Finance Accounting pada tahun 2003. Saat itu kebutuhan yang ada
adalah melakukan konsolidasi dengan anak perusahaan yang menjadi satu grup dengan
PASI. Awalnya, setiap anak perusahaan yang tersebar di seluruh pulau Jawa memiliki
sistem sendiri-sendiri dan terpisah. Penggunaan aplikasi ERP, khususnya pada modul
finansial, dapat memudahkan dan mempercepat dalam mendapatkan laporan keuangan
secara grup PASI. Hal tersebut menyebabkan pihak manajemen dapat memutuskan
lebih cepat dan memiliki dasar yang kuat dalam membuat keputusan tersebut.
Pada tahun 2010, PASI melakukan upgrade Oracle Finance dari versi 12.0.4 ke versi
12.0.6. Hal ini dilakukan untuk perpanjangan masa pendampingan dan pemeliharaan
dari vendor serta proses create accounting yang dilakukan secara otomatis oleh sistem
tidak mengalami masalah lagi.
Pada tahun 2012, PASI membuka cabang di daerah subang (SUAI) dimana fokus yang
dilakukan oleh cabang tersebut adalah untuk mengakomodir penjualan lokal.
Kebutuhan sistem yang dibutuhkan sama seperti yang dimiliki oleh PASI. Di tahun
yang sama, implementasi di Subang dilanjutkan dengan mengaktifkan fitur Multi
Pada tahun 2013, PASI membuka cabang kembali di daerah Jepara. Sistem yang
dibutuhkan adalah sama yang digunakan oleh PASI. Kebutuhan saat itu adalah untuk
mengakomodir produksi yang ditujukan untuk penjualan lokal dan ekspor dimana
pabrik bertempat di daerah Jepara. Di tahun yang sama, PASI juga melakukan
implementasi pada salah satu cabangnya di Cikarang dimana implementasi ini masih
dalam tahap awal (early stages).
Permasalahan yang ada dapat digambarkan dengan fishbone analysis pada Gambar 1-1
sebagai berikut:
1. Finance Accounting
Selama ini Departemen Finance Accounting menggunakan aplikasi ERP ini dan sudah
merasakan manfaat nyata-nya secara langsung yaitu mempercepat proses pembuatan
laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem. Proses yang ada menjadi lebih cepat dan
efisien. Proses bisnis yang ada di PASI, khususnya Departemen Finance Accounting,
bisa dilaksanakan dengan baik. Sebelum menggunakan Oracle Finance, data yang ada
tidak terintegrasi karena aplikasi yang digunakan berbeda dan formatnya tidak baku
(Lampiran A.2).
2. Organisasi
Organisasi sudah merasakan dampak secara nyata dari diimplementasikannya aplikasi
Oracle Finance ini. Namun belum bisa mengidentifikasikan manfaat hasil dari
implementasi aplikasi Oracle Finance tersebut (Lampiran A.11). Dengan mengetahui
manfaat-manfaat tersebut, bisa menjadi landasan kuat bagi organisasi untuk melakukan
implementasi ke anak perusahaan.
serta pemrosesan data yang rendah untuk data di luar Oracle Finance (Lampiran A.4).
Penggunaan sistem yang ada belum dimanfaatkan dengan maksimal.
4. Proses Bisnis
Proses bisnis secara keseluruhan yang terjadi di PASI dijalankan di sistem, namun
beberapa proses bisnis masih dijalankan secara manual. Hal tersebut menyebabkan
beberapa proses yang berkaitan dengan sistem pengadaan, inventori dan penjualan
tidak terintegrasi (Lampiran A.2, A.3). Penggunaan aplikasi ERP belum digali
keseluruhan sehingga penggunaan aplikasi masih sebatas modul finansial. Pengetahuan
akan manfaat-manfaat bisnis akan memudahkan manajemen memutuskan penggunaan
modul agar terintegrasi dimana sudah termasuk dalam aplikasi Oracle E-Business Suite.
Penelitian ini menggunakan tabel generik manfaat bisnis SI/TI untuk melakukan
identifikasi manfaat bisnis. Tabel generik manfaat bisnis SI/TI merupakan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ranti pada tahun 2008 (Ranti. 2008).
Pada penelitian Arifin (2010), Arifin membuat kerangka acuan mengenai pengukuran
manfaat Bisnis TI ERP. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan manfaat bisnis
TI serta kuantifikasi hasil dari manfaat yang dapat dijadikan bahan evaluasi serta
membantu meningkatkan optimalisasi aset perusahaan. Dalam melakukan identifikasi
manfaat, Arifin menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value. Kerangka acuan
yang dihasilkan digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan pada industri
minyak dan gas dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi ERP.
Penelitian yang dilakukan Arifin (2010) dalam mengidentifikasikan manfaat bisnis TI
menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value dimana memberikan acuan baku
untuk melakukan identifikasi manfaat bisnis TI. Namun belum dilakukan uji kelayakan
finansial seperti yang dilakukan oleh Pakpahan (2011).
Penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan (2011) ini mengkaji manfaat bisnis TI
menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan menentukan nilai kelayakan
investasi menggunakan Economic Value Added. Hasil akhirnya adalah sebagai bahan
masukan untuk perusahaan sebagai evaluasi menuju penyempurnaan proses bisnis pada
divisi atau departemen yang terkait dengan implementasi SAP R/3. Penelitian yang
dilakukan oleh Pakpahan (2011) sudah memperhitungkan faktor kelayakan finansial
dengan metode EVA, dimana hasil EVA yang positif menunjukkan bahwa
implementasi SAP R/3 memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan (2011) dan Arifin (2010) belum membangun
model hubungan sebab akibat antar manfaat yang terpilih seperti yang dilakukan oleh
Maulana (2013). Hubungan sebab akibat tersebut dibangun dengan system dynamics
analysis.
khusus bagi sebuah perusahaan manufaktur di industri kimia spesifik. Metode finansial
yang digunakan adalah Economic Value Added (EVA), dengan memperhitungkan
kontribusi manfaat SAP terhadap pendapatan perusahaan sebagai komponen Operation
Income. Dalam kasus ini terdapat manfaat yang tidak signifikan di perusahaan yang
telah mengimplementasikan ERP sebelumnya, yaitu mengurangi biaya pegawai serta
biaya cetak dokumen dan alat tulis kantor. Penelitian yang dilakukan belum
membangun simulasi model system dynamics yang dilakukan oleh Nur (2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Nur (2014) melakukan evaluasi investasi multiple
active trading center JATS di BEI. Analisis yang dilakukan menggunakan Tabel
Generik manfaat bisnis SI/TI. Manfaat yang berhasil diidentifikasikan akan dipetakan
hubungannya menggunakan metode system dynamics dimana dilakukan simulasi
keterhubungan antara manfaat yang diidentifikasi dengan menggunakan aplikasi
Vensim. Kemudian hasil manfaat yang sudah dipetakan hubungannya dilakukan
kuantifikasi manfaat dimana hasil kuantifikasi tersebut dilihat kelayakan investasi yang
dilakukan dengan metode Economic Value Added. Manfaat yang didapatkan dari
investasi ini adalah 2 kategori dan 2 sub kategori dari tabel generik manfaat bisnis
SI/TI yaitu penghematan biaya perjalanan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Nilai EVA yang didapatkan adalah positif sehingga dapat diartikan bahwa investasi ini
memberikan keuntungan terhadap BEI dan layak untuk dilakukan.
Penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2014) melakukan kajian literatur yang mencari
keterkaitan antara risiko-risiko yang bisa mempengaruhi pencapaian manfaat investasi
teknologi informasi. Penelitian yang dilakukan Samuel (2014) diharapkan dapat
menghasilkan indikator-indikator risiko yang bisa mempengaruhi terjadinya risiko dari
pencapaian manfaat-manfaat pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, yaitu biaya
tambahan, komplain karyawan, ketidakcocokan saldo pada neraca, tidak ada jaringan
internet, keluhan pelanggan, dan downtime jaringan. Pada penelitian yang dilakukan
belum menggunakan data primer sebagai acuan dalam identifikasi risiko maupun
indikator risiko dari pencapaian manfaat TI. Pada penelitian ini menggunakan Tabel
Manfaat Bisnis SI/TI Generik sebagai dasar utama untuk mengetahui manfaat-manfaat
dalam investasi teknologi informasi yang bersifat generik untuksemua sektor industri.
2. Sektor industri yang diteliti adalah manufaktur, yaitu automotive parts (wiring
harness).
3. Jenis aplikasi ERP yang diidentifikasi adalah produk dari Oracle yaitu Oracle E-
Business Suite dengan modul yang terkait adalah modul finansial yang terdiri dari
AP (Account Payable), AR (Account Receivables), FA (Fixed Assets) dan GL
(General Ledger).
Tujuan yang hendak dicapai adalah mendapatkan perhitungan nilai manfaat ekonomis
atas diimplementasikannya perangkat lunak ERP Oracle E-Business Suite serta
mencari indikator risiko yang menghambat manfaat-manfaat bisnis tersebut tercapai.
1. Sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk organisasi jika sudah diketahui manfaat
ekonomisnya.
2. Dapat memperlihatkan besaran nilai manfaat ekonomis dari penerapan ERP yang
sudah dilakukan serta indikator risiko pada manfaat yang dikuantifikasi.
5. Dapat memberikan pandangan bagi organisasi hal-hal apa saja yang menjadi
indikator risiko yang dapat mencegah manfaat-manfaat bisnis tersebut tercapai.
1. Referensi bagi mahasiswa yang memilih karya akhir bidang manajemen investasi
TI.
2. Memberikan perbandingan nilai manfaat ekonomis antara produk ERP yang tidak
sejenis.
2. Penelitian ini terbatas pada ruang lingkup PASI dimana masih dalam tahap awal
implementasi yang dilakukan pada cabang di Cikarang tahun 2013
3. Penulis meneliti pada kondisi yang ada pada perusahaan sekarang khususnya di
PASI pada Departemen Finance Accounting. Untuk pelanggan dan pemasok yang
masih dalam satu afiliasi dengan PASI.
4. Penulis melakukan evaluasi pada implementasi aplikasi ERP yang sedang berjalan
5. Penulis melakukan evaluasi pada produk Oracle E-Business Suite pada modul
finansial
6. Penulis melihat kondisi organisasi dari tahun 2012 - 2013 khususnya dalam
pemanfaatan dan pemeliharaan perangkat lunak Oracle Finance di PASI
8. Penelitian ini menggunakan indikator risiko yang dihasilkan dari penelitian Samuel
(2014) yang berjudul “ Kajian Literatur Keterkaitan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI
Generik Dengan Manajemen Risiko Menggunakan COSO Enterprise Risk
Management Framework ” namun belum membagi risiko potensial lebih spesifik
1. Tinjauan Pustaka
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan studi pustaka pada karya akhir
sebelumnya yang memiliki topik yang kurang lebih berkaitan.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempelajari kondisi perusahaan, proses bisnis yang
berjalan serta keterkaitan proses bisnis dengan kajian yang dilakukan di PASI.
3. Wawancara
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali proses bisnis yang ada dan terutama untuk
menggali hal-hal apa saja yang berpengaruh dalam perencanaan strategi SI/TI.
Wawancara dilakukan terhadap narasumber yang berkaitan dengan proses bisnis dan
lingkup teknologi yang berpengalaman di PASI.
a. Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab ini membahas teori-teori dasar mengenai ERP, Tata Kelola TI, Investasi SI/TI,
Oracle E-Business Suite, Ranti’s Generic IS/IT Business Value, System Dynamics,
dan KRI
Bab ini berisi analisis penulis terhadap data yang sudah dikumpulkan dengan
memakai alat bantu yang dipakai, sehingga menghasilkan sebuah hasil berupa nilai
manfaat ekonomis implementasi Oracle E-Business Suite modul finansial atau
biasa disebut Oracle Finance serta analisa terhadap indikator-indikator risiko pada
manfaat yang dikuantifikasi.
Bab ini merupakan bab penutup pada karya akhir, pada bab ini penulis akan
memberikan kesimpulan dan saran atas permasalahan yang diteliti serta kelanjutan
yang dapat dilakukan dari penelitian ini.
ERP dapat dikatakan bukan sebuah perangkat lunak, namun sebuah konsep yang
terintegrasi dalam sebuah perangkat lunak yang diwakili oleh modul-modul
tertentu. Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa paket-paket perangkat lunak
ini memang merupakan alat bantu untuk perencanaan sumber daya yang efektif.
Davenport (2000) menggambarkan enterprise systems sebagai paket-paket
aplikasi komputer yang mengakomodasi sebagian besar aspek kebutuhan
informasi sebuah perusahaan. ERP bersifat modular dan dapat disesuaikan dengan
skala perusahaan (Maulana, 2013). Sebuah perusahaan dapat menerapkan modul-
modul tertentu dari ERP yang dibutuhkan dimana penerapan yang ada disesuaikan
dengan proses bisnis sebuah perusahaan sehingga penerapan ERP bisa
memberikan manfaat yang nyata bagi perusahaan.
14 Universitas Indonesia
ERP pertama kali muncul di era 1960-an dalam bentuk Material Requirements
Planning (MRP), sebuah bentuk awal dalam pemrosesan material. Para investor
mendapatkan metode yang lebih baik untuk pemesanan material dan komponen
dengan teknik ini. Logika dasar dari konsep ini adalah:
MRP kemudian berubah dengan cepat, para pengguna awal sistem ini menemukan
bahwa Material Resource Planning memiliki kemampuan yang jauh lebih besar
dari hanya sekedar memberikan signal untuk pemesanan ulang (reordering).
Mereka mempelajari bahwa teknik ini dapat membantu menjaga jatuh temponya
pesanan setelah dikeluarkan kepada pihak produksi maupun supplier. Fungsi
dalam menjaga jatuh temponya pesanan dan sinkronisasinya dengan perubahan
dikenal dengan Perencanaan Prioritas (Priority Planning). Selain itu juga terdapat
perkakas dalam eksekusi rencana seperti: teknik-teknik penjadwalan pabrik dan
penjadwalan supplier. Pengembangan-pengembangan tersebut menghasilkan
langkah kedua dalam evolusi ini: MRP siklus tertutup (closed-loop).
15
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
16
Semula ini dilakukan hanya pada tingkatan perhitungan kasar, namun sistem
perencanaan lanjut masa kini memungkinkan simulasi efektif pada tingkatan
yang sangat terperinci.
MRP II adalah sebuah metode perencanaan yang efektif dari semua sumber daya
suatu perusahaan manufaktur. Mencakup perencanaan operasional dan keuangan
dan mempunyai kemampuan simulasi untuk menjawab pertanyaan "bagaimana
jika". MRP II terdiri dari berbagai fungsi yang saling berhubungan: perencanaan
bisnis, perencanaan operasi dan penjualan, perencanaan produksi, penentuan
jadwal pokok, kebutuhan perencanaan material, kebutuhan perencanaan kapasitas,
dan pelaksanaan sistem pendukung untuk material dan kapasitas. Hasil dari sistem
ini terintegrasi dengan laporan keuangan seperti perencanaan bisnis, laporan
komitmen pembelian, anggaran pengiriman, dan proyeksi inventaris dalam rupiah.
MRP adalah perluasan dan perkembangan langsung dari Closed-Loop MRP
(APICS, 1998).
16
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
17
Tata kelola TI adalah suatu cabang dari tata kelola perusahaan yang terfokus pada
sistem teknologi informasi (TI) serta manajemen kinerja dan risikonya.
17
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
18
Menurut Grembergen (Grembergen, Haes & Brempt, 2009) tata kelola SI/TI
adalah kapasitas organisasi sebagai tanggung jawab direksi, manajemen eksekutif,
dan manajemen teknologi informasi untuk mengendalikan rumusan dan
implementasi strategi SI/TI untuk memastikan selarasnya sumber daya SI/TI
dengan bisnis organisasi. Grembergen menekankan pengertian tata kelola SI/TI
pada bagaimana organisasi memandang, mengelola dan mengoptimalkan sumber
daya SI/TI yang dimilikinya dalam mendukung tujuan organisasi.
Menurut Weill dan Ross (Weill & Ross, 2004), tata kelola SI/TI adalah terkait
pengelolaan hak dalam pengambilan keputusan dan kerangka kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk mendorong perilaku yang diharapkan dalam
penggunaan SI/TI. Fokus tata kelola SI/TI bukan pada teknik pengambilan
keputusan, tetapi pada siapa yang secara sistematis melakukan dan memberikan
pendapat pada proses pengambilan keputusan tersebut. Weill dan Ross
mengusulkan lima pilar utama dari tata kelola SI/TI seperti yang terlihat pada
Gambar 2-2.
IT Principles Decisions
IT Infrastructure
Decisions Centrally
IT Architecture decisions coordinated, shared IT IT Investment and
Organizing logic for data, Services that provide prioritization decisions
applications, and infrastructure the foundation for the Decisions about how
captured in a set of policies, enteprise's IT Capability much and where to invest
relationships, and technical in IT, including project
Business applications
choices to achieve desired approvals and justification
need
business and technical techniques
Specifying the business
standardization and integration
need for purchased or
internally developed IT
applications
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing pilar utama tata kelola SI/TI
seperti yang dikemukakan oleh Weill dan Ross (Weill & Ross, 2004):
18
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
19
19
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
20
SI/TI, investasi ini untuk apa saja, dan bagaimana mengelola kebutuhan
investasi SI/TI dari berbagai pihak yang berbeda. Menurut Weill dan Ross
(Weill & Ross, 2004), tata kelola investasi SI/TI yang baik adalah melakukan
klasifikasi semua usulan berdasarkan kontribusinya pada pencapaian target
pertumbuhan dan strategi perusahaan. Klasifikasi yang dimaksud adalah
dengan menerapkan portfolio investasi SI/TI berdasarkan kontribusi pada
pencapaian tujuan perusahaan, antara lain:
Merupakan hal yang cukup sulit dalam menentukan apakah melakukan investasi
untuk membangun infrastruktur teknologi informasi merupakan hal yang tepat
atau tidak. Di satu pihak perusahaan merasa bahwa seperti halnya investasi di
bidang lain, harus ada target ROI (Return on Investment) yang dikenakan pada
setiap investasi terhadap komponen teknologi informasi, perusahaan pesaing lain
banyak yang sudah tidak memikirkan hal ini lagi, alias investasi yang dilakukan
sudah melampaui batas-batas kewajaran (berlebihan). Namun gejala over
investment ini bukan tanpa alasan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar
mengingat banyak sekali manfaat dari utilisasi teknologi informasi yang tidak
dapat diukur secara finansial (Indrajit, 2011).
20
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
21
sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak memang karena sudah terlambat) mereka
harus memiliki suatu sistem informasi yang dapat menunjang bisnis mereka,
sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup
besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan sistem informasi yang
dibutuhkan.
Menghitung biaya investasi yang diperlukan di muka, dan biaya operasional yang
secara periodik harus dikeluarkan per bulannya, cukup mudah untuk dilakukan.
Namun terkadang para praktisi teknologi informasi maupun manajemen
perusahaan sulit meyakinkan pelaku investasi akan besarnya manfaat (benefit)
yang akan diperoleh melalui investasi di bidang teknologi informasi, karena tidak
semua jenis manfaat dapat dengan mudah dirupiahkan.
Remenyi membagi manfaat dari utilisasi teknologi informasi menjadi dua macam,
yang bersifat tangible dan intangible. Manfaat tangible adalah yang secara
langsung berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, baik berupa
pengurangan atau penghematan biaya (cost) maupun peningkatan pendapatan
(revenue).
Manfaat bisnis SI/TI didefinisikan sebagai manfaat atau hasil yang diperoleh dari
suatu investasi SI/TI yang dapat meningkatkan kinerja organisasi. Pengertian
manfaat bisnis ini adalah lebih dari sekedar memberikan keuntungan secara
finansial saja. Manfaat bisnis didasarkan atas pemikiran bagaimana SI/TI bisa
memberikan keunggulan kompetitif tertentu bagi organisasi (Ranti, 2006).
Bagian paling sulit dalam menilai investasi SI/TI adalah pada saat
mengkuantifikasi nilai manfaat SI/TI yang dikategorikan sebagai manfaat
intangible, seperti misalnya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan
kesadaran mengenai merek, dan sebagainya ke dalam nilai uang dalam rangka
untuk membuat analisa biaya dan keuntungan secara lebih akurat. Kebanyakan
manajer SI/TI dan bisnis lebih memilih untuk tidak melakukan analisa secara detil
21
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
22
ketika berurusan dengan nilai manfaat yang intangible karena kedalaman analisa
yang tidak jelas (Ranti, 2008).
Khusus kasus di Indonesia, terdapat tiga manfaat bisnis SI/TI yang unik,
diantaranya:
3 (Increasing image caused by) using branded system, yang dapat diartikan
sebagai meningkatkan image organisasi karena menggunakan suatu aplikasi
tertentu yang sudah terbukti dan digunakan oleh perusahaan terkenal.
Ranti’s Generic IS/IT Business Value merupakan tabel yang digunakan untuk
mempermudah proses identifikasi kuantifikasi manfaat investasi SI/TI. Menurut
hasil penelitian yang dilakukan oleh Benny Ranti dengan mengambil 60 studi
kasus di Indonesia, maka terdapat 13 kategori dan 73 sub kategori manfaat bisnis
SI/TI (Ranti, 2008).
Manfaat bisnis SI/TI generik hasil penelitian Ranti dapat dilihat pada Tabel 2-1
sebagai berikut:
22
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
23
23
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
24
24
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
25
25
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
26
daya TI. Metriks TI ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk kinerja di masa
yang akan datang yang bisa diperkirakan, dinilai dan dimonitor.
Terdapat empat pendekatan yang digunakan untuk mengukur kinerja TI, yakni:
1. Pendekatan biaya akuntansi
Fokus kepada pengukuran biaya yang berkaitan dengan TI untuk pengendalian
biaya, contoh benchmarking dan kebutuhan yang berkaitan dengan pendanaan.
Tipe metrik TI dengan pendekatan ini meliputi belanja TI tiap pegawai, biaya
per fungsi, biaya per transaksi, belanja modal sebagai persentase anggaran TI.
2. Pendekatan manajemen proyek
Pendekatan ini memiliki fokus kepada kemampuan suatu organisasi untuk
mengelola kesuksesan proyek TI. Adapun tipe metriknya berupa persentase
proyek selesai tepat waktu, persentase capaian fungsionalitas proyek,
persentase proses suatu proyek, ROI proyek serta rata-rata proyek yang belum
dikerjakan.
3. Pendekatan pengawasan sistem
Pengukuran pasca implementasi dari kinerja sistem dilakukan oleh organisasi
untuk memastikan sistem TI dan layanannya telah sepenuhnya dimanfaatkan
dan dijalankan sesuai yang telah direncanakan. Tipe pengukurannya meliputi
persentase uptime server, rata-rata jumlah panggilan helpdesk tiap hari, system
response time, banyaknya panggilan per aplikasi serta jumlah transaksi yang
diproses.
4. Pendekatan manajemen berbasis manfaat
Pendekatan ini untuk mengukur manfaat nilai tambah dari solusi bisnis TI.
Tipe pengukuran adalah ROI dari solusi bisnis, pendapatan TI per dolar,
kepuasan pengguna dan pelanggan.
26
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
27
Oracle E-Business Suite merupakan sebuah aplikasi yang terdiri dari banyak
modul, library, Form, Report, dsb. Aplikasi ini didesain berdasarkan Generally
Acceptable Accounting Principles (GAAP), sehingga package yang terdapat di
dalamnya sudah lengkap dan tinggal disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dari
perusahaan yang menggunakannya. Namun selain itu juga, package yang ada juga
memasukkan fitur IFRS (International Financial Report Standard) sehingga dapat
membantu untuk standar laporan keuangan [1].
Oracle berjalan pada arsitektur 3-tier (Client, Application dan Database), dan
mendukung untuk Form based interface dan HTML based interface. Arsitektur
tersebut digambarkan pada Gambar 2-3.
Oracle E-Business Suite juga memiliki kumpulan proses bisnis yang sudah
menjadi best practice-nya. Aplikasi ini sudah didesain untuk end-to-end business
process, dimana terdiri dari modul-modul yang ditujukan untuk mendukung
proses bisnis dan strategi bisnis dari suatu organisasi. Berikut ini proses bisnis
yang ada di dalam enterprise software ini yang digambarkan pada Gambar 2-4
sebagai berikut:
27
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
28
28
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
29
Dalam system dyamics, hubungan sebab akibat dilambangkan dengan causal loop
diagram [22]. Berikut ini clausal loop diagram yang digambarkan pada Gambar
2-5 sebagai berikut:
a. Hubungan sebab-akibat
29
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
30
c. Penundaan
d. Non Liniearity
Indikator utama risiko adalah metrik-metrik yang digunakan oleh organisasi untuk
menyediakan sinyal awal meningkatnya temuan risiko di semua area organisasi
(Beasley, Branson and Hancock 2010). Tujuan mengembaangkan sekumpulan
indikator utama risiko adalah untuk mengidentifikasi metrik yang relevan yang
menyediakan wawasan yang berguna tentang potensi risiko yang bisa
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. KRI dapat memberikan keuntungan
seperti membantu mengantisipasi isu-isu potensial di masa depan, sehingga
manajemen organisasi dapat lebih proaktif dalam menyikapi tren-tren yang bisa
menyebabkan risiko, sebelum peristiwa risiko tersebut terjadi.
Gambar 2-6 Hubungan antara Tujuan, Strategi, Potensi Risiko dan Indikator Utama
Risiko [6]
Gambar 2-6 menunjukkan bagaimana key risk indicator (KRI) didapat dari risiko-
risiko potensial. Gambar 2-6 memberikan ilustrasi, bahwa organisasi mempunyai
tujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan meningkatkan keuntungan dan
mengurangi biaya. Kedua tujuan organisasi tersebut diwujudkan dengan membuat
30
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
31
beberapa inisiatif strategi untuk bisa mewujudkan tujuannya. Dari setiap strategi
ini mempunyai risiko potensial yang sama. Setiap potensi risiko tersebut
dipetakan ke dalam metrik-metrik indikator yang bisa memunculkan risiko
tersebut. Hal ini mengajak organisasi agar lebih aktif melakukan pengawasan
terhadap inisiatif strategi yang akan dijalankan oleh organisasi/perusahaan
tersebut. Hal ini juga memberi tahu bahwa pentingnya memperhatikan aspek
risiko dan indikator-indikator penyebab risiko ketika menjalankan inisiatif strategi.
31
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
29 Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
30
langkah selanjutnya adalah mencari indikator risiko kunci yang membuat setiap
manfaat-manfaat bisnis yang teridentifikasi terhambat terjadi.
Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan dari data primer. Data primer adalah
data yang diperoleh penulis dengan melakukan wawancara dengan manajemen
PASI yaitu Manajer IT dan Senior Supervisor Departemen Finance Accounting.
Proses pengumpulan data secara garis besar dilakukan dengan cara, yaitu:
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
31
Pada tahap ini dilakukan kuantifikasi manfaat yang telah diidentifikasi pada
tahap sebelumnya Kuantifikasi yang dilakukan oleh peneliti menggunakan
simulasi dari model system dynamics. Hasil kuantifikasi merupakan nilai
manfaat ekonomis yang dicari dalam penelitian ini. Pada proses ini dilakukan
analisa risiko potensial dari setiap manfaat investasi Oracle Finance yang
dihitung. Pada setiap manfaat yang dilakukan kuantifikasi dilakukan analisa
potensi risiko yang mungkin terjadi dimana bisa didapatkan dari wawancara.
Setelah analisa potensi risiko yang dilakukan maka akan didapatkan indikator
risiko.
Pada tahapan ini akan dijelaskan kesimpulan dan saran untuk PASI dan untuk
peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
32
Yazaki memiliki sejarah yang panjang sebagai pelopor dalam pengembangan dan
pembuatan automotive wire dan wiring harness. PT. AUTOCOMP SYSTEM
INDONESIA (PASI) memanfaatkan kemajuan teknologi Yazaki dalam
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
33
Kemajuan yang tiada henti dalam bidang elektronik selama dekade sebelumnya
telah memberikan berbagai standar yang baru bagi bidang otomotif dalam hal
penampilan, keamanan, dan kenyamanan. Untuk mengakomodir itu semua, grup
PASI mengembangkan dan menyediakan produk-produk yang dapat memenuhi
permintaan pelanggan.
Setiap aspek produksi, mulai dari perencanaan awal, desain tooling dan seluruh
akitivitas untuk pembuatan produk akhir, dilakukan untuk mendapatkan
automotive wire dan wiring harness yang bekualitas.
Yazaki Indonesia ada sejak tahun 1989 dengan melakukan produksi kabel yang
dilakukan oleh PEMI. Lalu pada tahun 2001-2002 berdiri PASI group yang
merupakan bagian dari Yazaki Indonesia.
3.4.2. PASI
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
34
Perkembangan industri otomotif domestik saat ini, seperti juga pasar internasional,
memberikan rasa optimis bagi pertumbuhan dan kemajuan grup. Kondisi seperti
ini sudah sejak lama diantisipasi oleh perusahaan dengan mengembangkan bisnis
dan mempercepat menguraikan program utama perusahaan seperti peningkatan
keunggulan kompetitif, kemampuan bisnis, kemampuan teknologi, dan
pengembangan sumber daya manusia.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
35
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
36
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Proses bisnis yang berada pada departemen Finance accounting terbagi menjadi
beberapa sesuai dengan pembagian kerja. Pembagian kerja tersebut disesuaikan
dengan pembagian modul dalam aplikasi ERP Oracle Finance. Pembagian kerja
tersebut dimungkinkan karena Oracle Finance sudah terintegrasi antar modul-
modulnya. Proses bisnis tersebut digambarkan dalam gambar 4-1.
1. Invoice (tagihan)
a. Trade
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
37
b. Forwarder
c. Others
Uang muka di PASI didefinisikan sebagai pengeluaran uang kas lebih besar sama
dengan 1 juta rupiah. Pembayaran uang muka dilakukan dengan transfer.
3. Payment (pembayaran)
Untuk proses pencatatan jurnal dilakukan di modul AP, dimana proses tersebut
dilakukan pada hari kedua closing period bulanan. Seluruh jurnal yang dibentuk
di modul AP akan dikirim ke modul GL. Untuk proses pengiriman jurnal yang
dilakukan dari modul AP ke GL dapat dilihat pada Gambar C-1 dan C-3. Untuk
proses pencatatan jurnal akuntansi secara detail dapat digambarkan sesuai
Lampiran D.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
38
1. AR Non Trade
Transaksi penerimaan yang tidak berasal dari proses jual beli dari produk yang
dihasilkan oleh proses produksi. Data transaksi tersebut didapat dari bagian
Finance.
2. AR Trade
Transaksi penerimaan yang berasala dari proses jual beli dari produk yang
dihasilkan proses produksi. Data transaksi tersebut berasal dari pelanggan, gudang,
dan bagian pengadaan. Data yang ada diolah untuk menjadi laporan penjualan.
Proses pencatatan jurnal dilakukan di modul AR, dimana keseluruhan jurnal akan
dikirim ke modul GL. Proses pencatatan jurnal akuntansi bisa dilihat pada
lampiran D. Modul AR terintegrasi dengan modul GL dimana proses pengiriman
jurnal akuntasi terjadi lewat proses journal import yang dilakukan oleh sistem.
Proses ini dapat ditunjukkan pada Gambar C-3, adapun integrasi ditunjukkan
lewat Gambar C-1.
1. Penambahan Aset
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
39
aset dan dilengkapi data-datanya. Setelah lengkap maka dilakukan proses post
mass addition. Saat proses post mass addition tersebut dilakukan maka aset
mendapat penomoran secara otomatis oleh sistem dan diakui perolehannya. Proses
bisnis ini dapat dilihat pada Gambar C-10.
2. Penyusutan Aset
3. Pembuangan Aset
Pembuangan aset atau bisa disebut dengan asset disposal atau asset retirement
terjadi karena umur manfaat dari aset tersebut sudah habis. Peristiwa tersebut
juga terjadi karena adanya aset yang hilang atau terkena kebakaran. Proses bisnis
ini dapat dilihat pada Gambar C-12.
4. Transfer Aset
Peristiwa transfer aset terjadi jikalau ada perpindahan aset antar departemen atau
cost center. Proses bisnis ini dapat dilihat pada Gambar C-13.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
40
Pencatatan jurnal yang dilakukan secara manual tiap bulanan yang dilakukan
karena ada penyesuaian pencatatan laporan keuangan, jurnal amortisasi, jurnal
pembiayaan, jurnal penyesuaian hasil audit.
2. Revaluasi
Proses ini dilakukan karena transaksi yang dicatat dalam mata uang asing dan
lewat proses ini dapat diketahui nilai dari unrealized gain or loss.
3. Budgeting
Pada modul FA, setiap transaksi yang dicatat akan menghasilkan jurnal juga
melalui peristiwa accounting process yang akan dilakukan oleh sistem. Semua
jurnal yang terbentuk akan terkirim ke modul GL.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
41
Berikut ini Tabel 4-1 yang menunjukkan biaya implementasi dari Oracle Finance
yang bernilai sejumlah USD 347.750,00 = Rp. 4.013.869.600,00 (1 USD = Rp.
11.542,4)
1. Modul AP
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
42
c. Proses validasi pada saat pembayaran jikalau ada rate untuk transaksi
selain dengan mata uang USD jikalau belum terisi.
2. Modul AR
3. Modul FA
4. Modul GL
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
43
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Relevan Keterangan
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
perjalanan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
44
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Biaya RCO-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
operator/ berhubungan dengan
karyawan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pertemuan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-05 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kegagalan berhubungan dengan
layanan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-06 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
distribusi berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-07 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pelatihan per berhubungan dengan
karyawan penggunaan Oracle
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
45
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-08 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pengembalian berhubungan dengan
barang yang penggunaan Oracle
salah Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya uang RCO-09 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
(bunga berhubungan dengan
pinjaman) penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya cetak RCO-10 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
dokumen dan berhubungan dengan
ATK penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya RCO-11 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
langganan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
46
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Biaya sewa RCO-12 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
ruangan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)
Biaya sewa RCO-13 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
alat berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)
Biaya RCO-14 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
inventory/ berhubungan dengan
penyimpanan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.13)
Biaya RCO-15 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kesalahan berhubungan dengan
penelitian penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, A.13)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
47
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Finance (Lampiran
A.12, A.13)
Signifikan: adanya
pengurangan dari 10
orang menjadi 4
orang untuk data
processing
(Lampiran A.9)
Mempercepat IPR-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
penguasaan berhubungan dengan
produk penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Kemudahan IPR-03 Ya Ya Relevan: Sistem
analisis yang ada terintegrasi
sehingga
memudahkan
analisis data
(Lampiran A.7)
Signifikan: Analisis
yang semakin
ditunjang oleh data
yang terintegrasi
maka akan
menghasilkan
produktivitas yang
meningkat juga.
Laporan bisa ditarik
kapan pun, dan tidak
ada proses klerikal
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
48
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
lagi (Lampiran A.7)
Tidak Signifikan:
Tidak berhubungan
dengan proses bisnis
(Lampiran A.12)
3 Mempercepat Proses APR-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
proses (dari) produksi berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance, proses
produksi
menggunakan
aplikasi yang
berbeda dengan
Oracle Finance
(Lampiran A.12,
A.13, A.14)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Proses APR-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pengadaan berhubungan dengan
barang penggunaan Oracle
Finance, proses
pengadaan barang
menggunakan
aplikasi Oracle
Form yang tidak
terintgrasi dengan
Oracle Finance
(Lampiran A.12)
Tidak Signifikan:
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
49
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance karena
penggunaan aplikasi
yang tidak
terintegrasi dengan
Oracle Finance
(Lampiran A.12)
Proses APR-03 Ya Ya Relevan: Dengan
pembuatan adanya sistem
laporan membantu
mempercepat proses
pembuatan laporan
(Lampiran A.7)
Signifikan: Dengan
proses pembuatan
laporan yang cepat
maka produktivitas
karyawan untuk hal
lain semakin baik
(Lampiran A.7)
Proses APR-04 Ya Ya Relevan: Dengan
persiapan data sistem terintegrasi di
modul Finance
maka persiapan data
menjadi lebih cepat
(Lampiran A.7)
Signifikan: dengan
persiapan data yang
cepat maka laporan
keuangan lebih
cepat (Lampiran
A.7, A.8)
Proses APR-05 Ya Tidak Relevan:
pemeriksaan mempercepat proses
permohonan permohonan jikalau
ada yang tanya
proses pembayaran
dari pemasok
(Lampiran B.9)
Tidak Signifikan:
tidak signifikan
karena proses tanya
jawab bisa
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
50
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
berlangsung di luar
sistem atau lewat
rapat (Lampiran
B.9)
Signifikan: dengan
mempercepat proses
pembayaran atau
hutang maka
organisasi bisa
merencanakan
strategi bisnis
dengan
mengikutsertakan
strategi dalam
penggunaan sistem
(Lampiran A.7, B.9)
Proses APR-07 Ya Ya Relevan: semakin
transaksi cepat proses
transaksi yang ada
(Lampiran A.7, A.8,
B.11)
Signifikan: semakin
cepat proses
transaksi maka
pendapatan
perusahaan bisa
meningkat
(Lampiran A.7, A.8,
B.11)
Proses APR-08 Tidak Tidak Tidak Relevan:
pengambilan Tidak berhubungan,
keputusan produksi tetap
berjalan walaupun
belum
menguntungkan
(Lampiran B.16)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
51
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
4 Mengurangi Kesalahan RRI-01 Ya Ya Relevan: dengan
risiko (dari) hitung sistem dapat
menghindarkan
kesalahan hitung
secara manual
(Lampiran A.5, A.7)
Signifikan:
kesalahan hitung
akan berpengaruh
terhadap laporan
keuangan, tentu saja
hal ini signifikan
(Lampiran A.5, A.7)
Piutang tak RRI-02 Ya Ya Relevan: dengan
tertagih pencatatan di sistem
maka akan ada
kontrol untuk
mengurangi risiko
tersebut. Penjualan
yang dilakukan
paling banyak
dilakukan ke grup
(Lampiran B.9)
Signifikan: dengan
mengurangi risiko
piutang tak tertagih
maka akan
mengamankan
pendapatan
perusahaan
(Lampiran B.9)
Kehilangan RRI-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
penyimpanan/ berhubungan dengan
inventory penggunaan Oracle
Finance,
pengelolaan
inventori dilakukan
dengan aplikasi
yang tidak
terintegrasi dengan
Oracle Finance
(Lampiran A.15)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
52
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.15)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Kehilangan RRI-05 Ya Ya Relevan: dengan
data pencatatan dalam
sistem basis data
akan menyimpan
keseluruhan data
transaksi (Lampiran
A.7)
Signifikan:
Kehilangan data
transaksi sangat
berdampak bagi
proses bisnis di
PASI khususnya
pembentukan
laporan keuangan
(Lampiran A.7)
Kesalahan data RRI-06 Ya Ya Relevan: kesalahan
data dapat dikurangi
dengan sistem ini
dimana terdahulu
masih dikerjakan
manual (Lampiran
A.7, B.18)
Signifikan:
kesalahan data akan
berdampak bagi
laporan keuangan
perusahaan
(Lampiran A.7)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
53
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Jatuh tempo RRI-07 Ya Tidak Relevan: dengan
(penalty) sistem ini menjaga
agar tidak terlanjur
jatuh tempo
(Lampiran B.9)
Tidak Signifikan:
Tidak signifikan
dalam proses bisnis
Kehilangan RRI-08 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
karyawan berhubungan dengan
potensial penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.9)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.9, A.12, A.16)
Pemalsuan RRI-09 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Penipuan/ RRI-10 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kecurangan berhubungan dengan
administrasi penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Kesalahan RRI-11 Ya Ya Relevan: dengan
pembayaran adanya sistem dapat
mencegah kesalahan
pembayaran
(Lampiran A.7, B.9)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
54
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Signifikan:
kesalahan
pembayaran yang
terjadi akan
berdampak bagi
kelangsungan bisnis
(Lampiran A.7, B.8,
B.9)
Kesalahan RRI-12 Ya Ya Relevan: pengaturan
pengelolaan data aset disimpan
aset dalam sistem
(Lampiran A.7)
Signifikan:
perhitungan
depresiasi dan
penambahan aset
dilakukan sistem
dan berdampak ke
laporan keuangan
khususnya
perhitungan biaya
dari penyusutan tiap
aset bulannya
(Lampiran A.7)
5 Meningkatkan Meningkatkan IRE-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pendapatan kapasitas berhubungan dengan
(yang bisnis penggunaan Oracle
disebabkan Finance (Lampiran
oleh) A.14)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Meningkatkan IRE-02 Ya Ya Relevan: dengan
kualitas adanya sistem,
laporan laporan keuangan
lebih rapih dengan
format yang tidak
berubah (Lampiran
A.7)
Signifikan: laporan
keuangan yang cepat
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
55
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
dan dapat dipercaya
bisa menjadi
pegangan bagi
manajemen dalam
mengambil
keputusan
(Lampiran A.7)
Meningkatkan IRE-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kepercayaan berhubungan dengan
pelanggan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Meningkatkan IRE-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
segmentasi berhubungan dengan
pasar penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Meningkatkan IRE-05 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pendapatan berhubungan dengan
lain-lain penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
B.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
B.16)
6 Meningkatkan Tagihan IAC-01 Ya Ya Relevan: data yang
keakuratan diatur dan disimpan
(dari) dengan akurat dalam
sistem (Lampiran
A.7, A.8)
Signifikan: dengan
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
56
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
keakuratan maka
tagihan dari
pemasok atau
pelanggan semakin
bisa dipercaya
hasilnya dari sistem
dan berdampak ke
laporan keuangan
(Lampiran A.7, A.8)
Analisis IAC-02 Ya Ya Relevan: dengan
sistem terintegrasi
maka
mempengaruhi
analisis yang
semakin akurat
(Lampiran A.7, A.8)
Signifikan: analisis
yang akurat
mempengaruhi
pengambilan
keputusan
(Lampiran A.7, A.8)
Data IAC-03 Ya Ya Relevan: data yang
ada semakin akurat
karena diatur dengan
rapih dan seragam
(Lampiran A.5, A.7,
A.8)
Signifikan: data
yang akurat tersebut
akan mempengaruhi
laporan keuangan
yang semakin akurat
juga (Lampiran A.5,
A.7, A.8)
Perencanaan IAC-04 Ya Ya Relevan: keakuratan
data mempengaruhi
perencanaan strategi
perusahaan
(Lampiran A.6, A.9,
B.18)
Signifikan:
perencanaan akurat
memiliki dasar dari
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
57
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
data yang akurat dan
perencanaan
tersebut berdampak
kepada
kelangsungan bisnis
perusahaan serta
restrukturisasi dari
organisasi
(Lampiran A.6, A.9,
B.18)
Keputusan IAC-05 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.17)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.17)
7 Mempercepat Mempercepat ACI-01 Tidak Tidak Tidak Relevan:
cash-in (akibat) pengiriman Belum
tagihan menggunakan
Oracle E-Business
Suite modul
Distribusi, tidak
berkaitan dengan
Oracle Finance
(Lampiran A.12)
8 Meningkatkan Mengurangi IES-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
layanan pembatalan berhubungan dengan
eksternal (dari) pesanan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Mengetahui IES-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
masalah berhubungan dengan
pelanggan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, B.16)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
58
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, B.16)
Penambahan IES-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
cabang/ berhubungan dengan
layanan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, A.14, B.16)
Layanan IES-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pribadi berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, A.17)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, A.17)
Kepuasan IES-05 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pelanggan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
B.16, A.17)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
B.16, A.17)
9 Meningkatkan Meningkatkan IIM-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
citra mutu layanan berhubungan dengan
(disebabkan penggunaan Oracle
oleh) Finance (Lampiran
B.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
59
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Finance (Lampiran
B.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Kepatuhan IIM-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pada aturan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.17)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.17)
Menggunakan IIM-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
merk terkenal berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, A.17)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, A.17)
10 Meningkatkan Manajemen IQU-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kualitas (dari) penyedia/ berhubungan dengan
pemasok penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
60
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Hasil kerja IQU-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Layanan IQU-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, A.17, B.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, A.17, B.16)
Produk IQU-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
11 Meningkatkan Layanan IIS-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
layanan internal bersama berhubungan dengan
(dari) penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Memenuhi hak IIS-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
dan berhubungan dengan
tanggungjawab penggunaan Oracle
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
61
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
staf Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Layanan untuk IIS-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
karyawan berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, B.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.12, B.16)
Penjadwalan IIS-04 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
dan materi berhubungan dengan
pelatihan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
B.21, B.22)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
B.21, B.22)
12 Meningkatkan Membentuk ICA-01 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
keunggulan kerjasama berhubungan dengan
kompetitif bisnis penggunaan Oracle
(disebabkan Finance (Lampiran
oleh) A.14)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Mempercepat ICA-02 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
terbentuknya berhubungan dengan
bisnis baru penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
62
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14, B.16)
Meningkatkan ICA-03 Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
biaya- berhubungan dengan
penggantian penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.14)
13 Menghindari Dana ACO- Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
biaya (dari) cadangan 01 berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.16)
Biaya ACO- Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
pemeliharaan 02 berhubungan dengan
penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.15, B.16)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Finance (Lampiran
A.15, B.16)
Biaya ACO- Tidak Tidak Tidak Relevan: tidak
kehilangan dan 03 berhubungan dengan
penundaan penggunaan Oracle
Finance (Lampiran
A.12)
Tidak Signifikan:
tidak berhubungan
dengan Oracle
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
63
Signifikan
No Kategori Sub Kategori Kode Keterangan
Relevan
Finance (Lampiran
A.12)
Berikut ini adalah ringkasan tabel yang menunjukkan manfaat investasi Oracle
Finance yang relevan menggunakan tabel Ranti’s Generic IS/IT Business Value
pada Tabel 4-3. Pada Tabel 4-3 terlihat pemetaan manfaat kepada 5 kategori dan
20 sub kategori dari Tabel Generik.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
64
Dari 20 manfaat yang relevan terdapat 3 manfaat yang tidak signifikan dimana
manfaat tersebut tidak memberikan dampak secara langsung pada sistem yang
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
65
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
66
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
67
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
68
Berikut ini dijelaskan pemodelan hubungan sebab akibat antar manfaat investasi
Oracle Finance menggunakan system dynamics yang dimodelkan ke dalam causal
loop diagram dan stock and flow diagram. Metode system dynamics membantu
menggambarkan hubungan sebab akibat manfaat tersebut yang akan
menghasilkan manfaat yang paling besar pengaruhnya.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
69
Tahapan pemodelan dari studi kasus kedalam system dynamics dilakukan melalui
langkah-langkah berikut pada Gambar 4-2 dan penjelasannya
Pada tahap ini ingin diketahui manfaat investasi Oracle Finance yang relevan
dan signifikan. Identifikasi manfaat sudah dilakukan dengan menggunakan
tabel Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 4-5. Kemudian dicocokkan antara manfaat yang teridentifikasi dengan
tujuan implementasi Oracle Finance sebagai variabel utama. Tujuan
implementasi Oracle Finance adalah mempercepat proses pembuatan laporan
keuangan dan meningkatkan kualitas laporan.
b. Variabel tujuan merupakan hal yang ingin dicapai dari investasi ini, yaitu
mempercepat proses pembuatan laporan keuangan dan meningkatkan
kualitas laporan. Variabel tujuan ini juga dapat mempengaruhi variabel
lainnya.
2. Analisis Keterkaitan
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
70
Proses pembuatan stock and flow diagram dijelaskan pada subbab 4.3.3
Causal loop diagram dibuat berdasarkan analisa keterkaitan antar variabel pada
tahap sebelumnya. Tujuan pembuatan causal loop diagram yaitu mengetahui
hubungan sebab akibat antar manfaat investasi yang relevan dan signifikan
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
71
Meningkatkan
Kemudahan Meningkatkan
Keakuratan Data Keakuratan
Analisis Kualitas Laporan
Analisis
Restrukturisasi
Keakuratan
Keakuratan Data Pembagian
Perencanaan
Fungsi Kerja
Mengurangi
Mengurangi Meningkatkan
Mengurangi Resiko
Keakuratan Data Resiko Keakuratan dari
Kesalahan Data Kesalahan
Kesalahan Hitung Tagihan
Pembayaran
Mengurangi
Meningkatkan
Mempercepat Resiko dari
Keakuratan Data Keakuratan dari
Proses Transaksi Piutang Tak
Tagihan
Tertagih
Mempercepat Mengurangi
Meningkatkan
Proses Persiapan Resiko
Keakuratan Data
Data Kesalahan Hitung
Mempercepat
Mempercepat
Proses
Proses Persiapan
Pembuatan
Data
Laporan
Meningkatkan
Kemudahan
Keakuratan
Analisis
Analisis
Mengurangi Mempercepat
Resiko dari Proses
Keakuratan Data
Kesalahan Pembuatan
Pengelolaan Aset Laporan
Mempercepat Mempercepat
Meningkatkan
Proses Proses
Keakuratan
Pembayaran Pembuatan
Tagihan
Hutang / Tagihan Laporan
Mengurangi
Meningkatkan
Resiko dari
Keakuratan Data
Kehilangan Data
Mempercepat Mempercepat
Mempercepat
Proses Proses
Proses Persiapan
Pembayaran Pembuatan
Data
Hutang / Tagihan Laporan
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
72
+ Mengurangi resiko
Keakuratan Data
Resiko kesalahan kehilangan data
-
pengelolaan aset Proses persiapan +
data
Keakuratan + +
Kemudahan
tagihan -
Analisis
+ Resiko kesalahan +
+
Proses pembayaran+ data Keakuratan
hutang/tagihan + perencanaan
+
Proses transaksi - Keakuratan
Analisis
Resiko Kesalahan
hitung
+ - +
- +
Mempercepat proses Piutang Tak
pembuatan laporan Resiko kesalahan Restrukturisasi Meningkatkan
Tertagih pembayaran Pembagian Fungsi Kerja
keuangan Kualitas Laporan
Gambar 4-5 Causal Loop Diagram Hubungan Sebab Akibat Antar Manfaat Investasi Oracle Finance
Universitas Indonesia
Berdasarkan Gambar 4-5, berikut ini adalah dampak dan mengenai causal loop
diagram hubungan sebab akibat antar manfaat investasi Oracle Finance yang
relevan dan signifikan bagi Departemen Finance Accounting di PASI:
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
74
Stock and flow diagram berfungsi untuk memvalidasi causal loop diagram yang
sudah dibuat yang digunakan untuk memudahkan dalam simulasi system
dynamics. Variabel yang digunakan dalam diagram ini adalah stock, flow dan
pendukung.
1. Variabel Stock
2. Variabel Flow
3. Variabel Pendukung
Hasil pembentukan stock and flow diagram dapat dilihat pada Gambar 4-6.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
75
-
Resiko kesalahan
pembayaran
Gambar 4-6 Stock and Flow Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance Departemen Finance Accounting
Universitas Indonesia
Berdasarkan variabel tujuan dari stock and flow diagram pada Gambar 4-6, maka
manfaat yang akan dikuantifikasi adalah sebagai berikut pada Tabel 4-6:
76
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
77
Berdasarkan analisis keterkaitan pada Gambar 4-4 dan Gambar 4-7, kesalahan
pencatatan data piutang akan mengurangi keakuratan data dimana mempengaruhi
kemudahan dan keakuratan analisis. Keakuratan analisis akan mempengaruhi
kualitas laporan keuangan. Kesalahan pencatatan disini adalah kesalahan yang
terjadi pada waktu melakukan jurnal dan pencatatan nilai pada sistem yang lama,
sedangkan pada sistem yang baru kesalahan pencatatan masih terjadi tetapi lebih
kepada human error atau ada koreksi nilai dari departemen lain. Peningkatan
kualitas laporan bisa dilakukan dengan meningkatkan jumlah piutang tertagih
dengan mengurangi kesalahan pencatatan. Metriks untuk manfaat ini adalah
peningkatan jumlah piutang yang tertagih per tahun akibat peningkatan rasio
piutang tertagih.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
78
Proses pembuatan laporan keuangan disini adalah laporan keuangan dalam proses
konsolidasi (Gambar C-4), dimana sebelumnya tidak ada proses konsolidasi.
Sesudah melakukan implementasi, unit bisnis PASI dibagi menjadi dua yaitu
PASI-AW dan PASI-WH. PASI-AW fokus pada penjualan lokal dan PASI-WH
fokus untuk penjualan ekspor. Dengan laporan konsolidasi memungkinkan
manajemen untuk mengetahui kinerja dari masing-masing unit bisnis tersebut dan
dapat melakukan perencanaan penjualan untuk permintaan lokal. Proses
konsolidasi yang dilakukan adalah selama 5 hari kerja. Metriks untuk manfaat
mempercepat proses pembuatan laporan adalah peningkatan pendapatan karena
mempercepat proses pembuatan laporan konsolidasi.
Berikut ini Tabel 4-7 yang berisi rangkuman metriks dari setiap manfaat yang
akan dikuantifikasi.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
79
Dalam sebulan, penjualan yang dilakukan untuk ekspor mencapai 30.000 USD =
Rp. 346.260.000 untuk 10 transaksi. Penjualan ke afiliasi terdapat 100 transaksi
yang memiliki total nilai Rp. 18.168.344.636. Penjualan ke third-party terdapat
150 transaksi yang memiliki total nilai Rp. 161.700.562.322 (Lampiran B.6).
Total keseluruhan 260 transaksi adalah Rp. 180.215.166.958.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
80
4. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2013, total pendapatan pada tahun 2013
adalah USD 196.019.423,82 = Rp. 2.262.534.588.035 (Lampiran F.2).
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
81
3. Pembagian fungsi kerja sebelum dan sesudah digambarkan pada Gambar 4-8
dan 4-9 sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
82
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
83
6. Sebelum dibagi menjadi dua entitas terpisah, pendapatan dari penjualan lokal
ke third-party adalah sebesar USD 20.277,87 = Rp. 234.055.302 (0.012 %
dari total pendapatan) (Lampiran F.3). Sesudah dibagi menjadi dua entitas
terpisah, untuk kegiatan penjualan lokal ke third-party meningkat menjadi
USD 784.077,69 = Rp. 9.050.138.352 (0,4 % dari total pendapatan)
(Lampiran F.3).
Gambar 4-10 Proses Bisnis Penjualan PASI sebelum implementasi Oracle Finance
Gambar 4-11 Proses Bisnis Penjualan PASI sesudah implementasi Oracle Finance
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
84
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
85
Tabel 4-11 Perbandingan Total dari penjualan lokal sebelum dan sesudah implementasi
Oracle Finance
2012 (sebelum) 2013 (sesudah)
Pendapatan Rp. 1.950.460.851.754 Rp. 2.262.534.588.035
Total dari Penjualan Lokal Third-Party Rp. 234.055.302 Rp. 9.050.138.352
Persentase (%) 0,012 0,4
Berdasarkan Tabel 4-12 dapat dilihat bahwa total manfaat yang dihasilkan sebesar
Rp. 81.031.976.763 untuk tahun 2013.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
86
Tabel 4-13 Persentase Net Profit dengan Total Pendapatan (dalam Rupiah)
Total Pendapatan Rp. 2.262.534.597.500
Total Net Profit Rp. 134.894.912.073
Persentase (%) 5,96
Pada Tabel 4-13, perbandingan antara net profit dengan total pendapatan adalah
5,96 %, sehingga nilai manfaat investasi sebesar Rp. 81.031.976.763 memberikan
profit bagi organisasi sebesar (Rp. 81.031.976.763 x 5,96 %) = Rp. 4.829.505.338
Simulasi model dilakukan untuk mengetahui perilaku sistem dalam periode waktu
tertentu dalam mencapai tujuan dari investasi yaitu mempercepat proses
pembuatan laporan keuangan dan meningkatkan kualitas laporan.
Rumus-rumus yang digunakan pada model stock and flow adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
87
Nilai
11 Kesalahan Stock Juta Rp/Month - - Keakuratan tagihan
pembayaran
12 Kesalahan Stock Persen 0 100 Keakuratan Data
pengelolaan aset
13 Meningkatkan Stock Juta Rp/Month - - (Keakuratan
kualitas laporan Analisis+Piutang Tak
Tertagih+Resiko
kesalahan
pembayaran)/3/100*
69686
14 Tagihan Stock Persen 0 100 (Keakuratan
Data+Risiko Kesalahan
hitung/2)*Proses
Transaksi
15 Analisis Stock Persen 0 100 Kemudahan Analisis
16 Data Stock Persen 0 100 Integ(2.26253e+006)
Hasil dari simulasi menggunakan software Vensim berdasarkan model stock dan
flow adalah sebagai berikut pada Gambar 4-14 dan Gambar 4-15 (hasil lengkap
grafik dapat dilihat pada lampiran E):
Selected Variables
600,000 Juta Rp/Month
40,000 Juta Rp/Year
0 Juta Rp/Month
0 Juta Rp/Year
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan : Current Juta Rp/Month
Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja : Current Juta Rp/Year
Gambar 4-14 Simulasi antara Pembagian Fungsi Kerja dan Mempercepat Proses
Pembuatan Laporan Keuangan
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
88
Selected Variables
10 M Juta Rp/Month
40,000 Juta Rp/Year
5 M Juta Rp/Month
20,000 Juta Rp/Year
0 Juta Rp/Month
0 Juta Rp/Year
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan : Current Juta Rp/Month
Meningkatkan Kualitas Laporan : Current Juta Rp/Month
Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja : Current Juta Rp/Year
Pada bagian ini akan dibahas mengenai keterkaitan antara manfaat investasi
Oracle Finance yang telah teridentifikasikan dan terkelompokkan, sesuai
pembahasan pada bagian sebelumnya, terhadap manajemen risiko investasi.
Manajemen risiko investasi diawali dengan menentukan potensi risiko yang
mungkin terjadi dari tiap kategori manfaat yang dihasilkan. Proses selanjutnya
adalah penentuan Key Risk Indicator (KRI).
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
89
Berikut ini identifikasi risiko teknis dan non teknis yang berkaitan dengan
subkategori manfaat restrukturisasi pembagian fungsi kerja (IPR-01) yaitu:
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
90
3. Proses transfer knowledge yang belum dilakukan bisa menjadi risiko potensial
yang mungkin terjadi antar staff lama dengan yang baru. (Lampiran B.21)
Berikut ini identifikasi risiko teknis dan non teknis yang berkaitan dengan
subkategori manfaat meningkatkan kualitas laporan (IRE-02) yaitu:
1. Adanya pergantian staff sehingga menyebabkan adaptasi bagi staff yang baru
agar bisa mengerjakan laporan yang biasa dilakukan oleh staff yang lama.
(Lampiran A.9)
Berikut ini identifikasi risiko teknis dan non teknis yang berkaitan dengan
subkategori manfaat mempercepat proses pembuatan laporan (APR-03) yaitu:
1. Adanya pergantian staff sehingga menyebabkan adaptasi bagi staff yang baru
agar bisa mengerjakan laporan yang biasa dilakukan oleh staff yang lama.
(Lampiran A.9)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
91
2. Waktu tutup buku yang belum disepakati bersama atau waktu tutup buku yang
belum dikomitmenkan bersama dalam satu departemen sehingga proses
pembuatan laporan lewat dari tenggat waktu. (Lampiran A.6, A.8)
3. Tidak ada pelatihan bagi staff baru atau staff lama sebagai bentuk peningkatan
kualitas kerja.
3. Pergantian karyawan
8. Downtime jaringan
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini merupakan akhir dari penelitian. Semua pertanyaan penelitian
dijawab dalam bentuk kesimpulan, dan saran merupakan lanjutan dari penelitian
yang dilakukan penulis.
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka terdapat beberapa kesimpulan
pada penelitian ini, yaitu:
92 Universitas Indonesia
5. Total nilai manfaat yang didapat dari setiap manfaat investasi Oracle Finance
adalah sebagai berikut:
c. Pergantian karyawan
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
94
h. Downtime jaringan
5.2. Saran
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
95
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
96
DAFTAR PUSTAKA
[4] APICS, (1998). APICS Dictionary, 9th ed. APICS – The Educational
Society for Resource Management: Falls Church, VA.
[6] Beasley, Mark S., Bruce C. Branson, dan Bronnie V. Hancock. (2011).
“Developing Key Risk Indicators Strengthen Enterprise Risk
Management: How Key Risk Indicators can Sharpen Focus on Emerging
Risks.” Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission. December. Diakses 12 Juni 2014.
http://www.coso.org/guidance.htm
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
97
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
98
[18] Samuel, Deni. (2014). Kajian Literatur Keterkaitan Tabel Manfaat Bisnis
SI/TI Generik Dengan Manajemen Risiko Menggunakan COSO Enterprise
Risk Management Framework. Karya Akhir, Program Studi Magister
Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia,
Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
99
[23] http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1310/1070
SeminarNasional Aplikasi TeknologiInformasi 2005 (SNATI 2005) ISBN:
979-756-061-6 Yogyakarta, 18 Juni 2005 (Diakses 15 Juni 2013)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
100
LAMPIRAN A
Lampiran A
Pak John sudah bekerja di lingkungan PASI sejak tahun 2000, dimana dia juga
ikut serta dalam proses implementasi Oracle Finance. Pak Samsul sudah bekerja
di lingkungan PASI sebelum PASI menjadi grup dari tahun 1989.
1. Pak Samsul, bagaimana penerapan ERP di tempat anda ? apa aplikasi yang
digunakan ?
100
A.1
Rendah untuk data diluar Orafin
6. Pak John, bagian apa saja yang selama ini menggunakan Orafin ?
7. Pak John, apakah seringkali terjadi perbedaan persepsi atas suatu transaksi
akibat tidak adanya penyeragaman dan kodefikasi ?
9. Jadi menurut bapak, apakah sistem yang ada belum diterapkan secara
maksimal ?
Universitas Indonesia
10. Menurut pak Samsul, apa manfaat SI/TI untuk perusahaan (khususnya di
PASI) saat ini?
11. Pak John, sebelum menggunakan Oracle, apa aplikasi lain yang digunakan ?
Apakah ada masalah dengan sistem sebelumnya ?
12. Pak John, apa manfaat yang paling bapak rasakan setelah menggunakan
Oracle Finance ?
Pada waktu itu yang paling dirasakan adalah pembuatan laporan yang
cepat serta laporan konsolidasi bisa dilakukan dengan akurat. Data
A.7
supplier dan customer tidak hilang dan seragam untuk penulisan datanya,
serta terintegrasi antara data-data utang, piutang, pembayaran tagihan
dan piutang. Semuanya dalam satu aplikasi. Proses tutup buku bulanan A.8
berlangsung lebih cepat yaitu 5 hari kerja. Serta penggunaan staff yang
lebih sedikit dari 10 orang menjadi 4 orang untuk staff yang melakukan A.9
input ke sistem
Staff tersebut ada yang dipindah bagian atau cabang sesuai kebutuhan
A.9a
yang ada pada saat itu. Ada yang dimutasi ke Subang, ada juga yang ke
Semarang, mereka menjadi key user disana.
Universitas Indonesia
15. Apa pentingnya mengetahui manfaat suatu investasi serta nilai manfaat yang
didapat ?
Untuk ruangan rapat ataupun gedung, kita tidak sewa. Kita memiliki
ruang sendiri, begitu juga dengan alat-alat pabrik yang digunakan tidak A.13
disewa.
Universitas Indonesia
Dari produksi kita mengharapkan zero defect. Proses produksi yang ada
masih dilakukan secara padat karya, pencatatan ke sistem belum ada
sehingga masih ada pencatatan manual oleh tiap-tiap supervisor yang A.16
21. Apakah keputusan dan kebijakan berdasarkan hasil dari laporan sistem ?
Tidak, karena bisnis yang kita lakukan berdasarkan dari job order yang
ada sehingga keputusan yang dihasilkan bukan dari hasil sistem namun A.17
Universitas Indonesia
LAMPIRAN B
Lampiran B
Ada beberapa pertanyaan berikut yang terkait dengan data dan kondisi di
organisasi bapak:
1. Berapa banyak kertas tagihan per bulan yang harus dicatat dalam sistem ?
Ada sekitar 2500 tagihan per bulan, setengahnya merupakan transaksi B.1
dalam mata uang USD, setengahnya lagi dalam mata uang IDR.
Dibedakan seperti itu bergantung dari suppliernya.
Berdasarkan data yang saya miliki untuk USD bernilai 17.252, dan untuk B.3
mata uang rupiah rata-rata nilai per transaksi yang dicatat 180.186.677
Dulu ketika masih menggunakan MAS, kita masih pakai program Access,
B.4
jadi seringkali ada salah catat. Dari 2500 transaksi, kira-kira ada 100
transaksi yang salah catat. Sesudah pakai Oracle, paling banyak terjadi
kesalahan 9 transaksi. Kalo dulu kita input di bulan berikutnya, atau
baru tahu kesalahan salah catat tersebut waktu audit pertengahan tahun.
Sekarang kita mengetahui lebih cepat, karena ada kontrol dari sistem
pada waktu closing bulanan.
Universitas Indonesia
Untuk piutang dari customer, kita dapat data tersebut dari departemen
sales. Seringkali banyak perubahan yang terjadi di sisi mereka walaupun
sudah pakai Oracle karena program yang mereka pakai belum
terintegrasi, kita mengalami kesulitan. Misalnya dulu untuk sekitar
260an transaksi, ada 10 transaksi yang salah input atau koreksi, B.5
kadangkala kita tidak mencatatnya. Sesudah ada Oracle, kesalahan
paling banyak terjadi hanya dua transaksi. Biasanya karena human error.
Sebelumnya kita membagi penjualan yang ada menjadi tiga yaitu ekspor,
penjualan ke afiliasi dan penjualan ke third-party. Tiap bulan third-party
paling banyak penjualannya, sekitar 150 transaksi dengan total nilai
161.700.562.322 berdasarkan data yang saya miliki. Untuk ekspor tidak B.6
banyak paling sekitar 10 transaksi dengan total nilai 30.000 dollar. Untuk
afiliasi sendiri ada 100 transaksi dengan total nilainya 18.168.344.636
rupiah. Ini berdasarkan data-data yang saya miliki per bulan Mei 2014.
Nanti bisa dicek kertas kerjanya untuk data-data tersebut.
Waktu pakai MAS, dari 800an voucher, ada sekitar 20 transaksi yang
kita salah catat atau tidak kita input karena sudah tutup buku jadinya B.8
kita masukkan di bulan berikutnya. Sesudah implementasi, kesalahan
menjadi lebih kecil, sebanyak-banyaknya hanya 1 transaksi. Itupun
karena ada kesalahan input dari user
Universitas Indonesia
Walaupun ada kontrol dari sistem berupa laporan aging, kita juga
B.9
melakukan konfirmasi langsung dengan supplier terkadang kita
mengadakan rapat untuk menyamakan data, sehingga tidak ada merasa
dirugikan
1 hari B.12
14. Biasanya untuk biaya cetak faktur tagihan ke customer menggunakan cartridge,
kira-kira berapa biaya yang dikeluarkan untuk sekian lembar faktur tagihan
tersebut ?
Untuk dokumen receipt tersebut sekitar 100 lembar per bulan dimana 65
B.15a
diantaranya pembayaran dengan mata uang rupiah, dan sisanya
pembayaran dengan mata uang US Dollar. Untuk rupiah, pembayaran
Universitas Indonesia
dari customer ke kita dari data yang saya miliki yaitu 246.560.555.662
B.15b
rupiah, kalau US dollar mencapai 21 jutaan dollar. Datanya nanti bisa
saya berikan. Untuk petty cash, kita juga input ke sistem AR, untuk
proses pengisiannya. Untuk pengisian petty cash nilainya kurang dari 10
B.15c
juta per transaksi, kira-kira ada 20 transaksi per bulan. Dahulu sebelum
ada Oracle, jarang terjadi kesalahan untuk penerimaan pembayaran ini,
paling sekitar 6 transaksi per tahun. Bisa dibayangkan kalau salah
terima uang akan bermasalah untuk PASI juga. Sesudah ada Oracle, B.15d
dalam setahun sekitar 1 transaksi. Itupun karena salah input atau telat
input, jadi kita reversed aja di dalam sistem.
UMK sebesar 2,8 Juta jika mengikuti sektor 1 otomotif, kondisi disini
B.19
adalah dua kali UMK
20. Pak John, dahulu waktu penerapan ERP apakah pernah terjadi seperti mati
lampu atau downtime ? Lalu hal-hal apa saja yang dilakukan untuk hal
tersebut ?
Universitas Indonesia
21. Apakah banyak menemui kendala untuk perpindahan sistem dari MAS ke
Oracle ?
22. Bagaimana bapak mengukur performance untuk staff bapak ? Apakah ada KPI
tersendiri yang berkaitan dengan proses transaksi ke dalam sistem ?
Ada tapi kaitannya ke bonus dan tidak dibuat untuk proses ke sistem B.23
23. Akun-akun mana saja yang digunakan untuk mencatat biaya konsultan untuk
proses auditing? Mengapa dibuat akun tersendiri ?
Akun 7288211 Profesional Fee untuk audit fee. Pembuatan akun itu B.24
untuk mencatat aktivitas audit eksternal yang berpengaruh juga untuk
laporan laba rugi PASI. Laporan keuangan yang ada akan diberikan
B.25
kepada holding yang ada di Yazaki sehingga audit yang ada juga
membuat laporan dalam format IFRS. Sebelum ada Oracle, pembuatan
laporan format IFRS ini dilakukan oleh audit eksternal. Sekarang Oracle
sudah memiliki IFRS Package sehingga mempercepat proses menjadi 5
Universitas Indonesia
24. Akun mana saja yang berperan dalam pencatatan untuk proses pengadaan
barang produksi ?
1167115 PV RM Import-Storage
1167116 PV RM Import-THC,Unload,&Transport
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
LAMPIRAN C
Lampiran C
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
115
Universitas Indonesia
User Permodul
Accounting
System
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Gambar C - 9
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Oracle Asset - FA
Depreciation & Transfer Journal Assets
Operational Financial
Asset Report Report
System
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
LAMPIRAN D
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
LAMPIRAN E
450,000
Juta Rp/Month
300,000
150,000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan : Current
Universitas Indonesia
7.5 M
Ribuan Rp/Month
5M
2.5 M
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Meningkatkan Kualitas Laporan : Current
Universitas Indonesia
30,000
Juta Rp/Year
20,000
10,000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja : Current
Universitas Indonesia
Keakuratan Data
20
15
Persen
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Keakuratan Data : Current
Universitas Indonesia
15
Persen
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Time (Month)
Proses Persiapan Data : Current
Universitas Indonesia
LAMPIRAN F
F.1
F.2
F.3
Universitas Indonesia