Anda di halaman 1dari 10

6 TEKANAN, USAHA DAN

DAYA POMPA
SUBKOMPETENSI :
 Memahami Memahami tekanan udara normal.
 Memahami tekanan rata-rata pompa.
 Memahami tinggi isap maksimum.
 Memahami efisiensi hidrolis.
 Memahami cara menghitung usaha dan daya pompa.

A. TEKANAN UDARA NORMAL


Yang dimaksud dengan tekanan udara normal adalah tekanan udara mentirut
Toricelly yang besarnya 76 cm Hg. Jika air raksa di dalam tabung Toricelly diganti
dengan air maka tinggi air di dalam pipa akan lebih tinggi dibandingkan dengan pipa
yang berisi air raksa, hal ini dikarenakan masa jenis air lebih kecil dibanding dengan
masa jenis air raksa yaitu: massa jenis air = 1 gr/cm 3 sedangkan masa jenis air raksa =
13,596 gr/cm3 .
Lihat gambar 6.1 berikut !

Gambar 6.1 Tabung Toricelly berisi air raksa dan air

33
1. Tinggi air pada pipa
Jika pipa toricelly tersebut yang berisi air raksa (Hg) mempunyai luas
penampang A cm2 , massa jenisnya γhg dengan tinggi h cm. Dan pipa yang berisi air
mempunyai luas penampang yang sama yaitu A dengan massa jenis air γ a maka tinggi
air dalam pipa tersebut yaitu Ha Cm. Oleh karena tekanan udara yang diukur dengan
pipa Toricelly yang berisi Hg sama dengan tekanan udara yang diukur dengan pipa
yang berisi air, maka persamaannya dapat ditulis:
A x h x γhg = A x Ha x γa

A .h . γhg
Atau Ha= ……………………(6.1)
A.Ha. γa

Keterangan:
Ha = tinggi air dalam pipa ………………Cm
h = tinggi air raksa …………………….Cm
γhg = Massa jenis air raksa (Hg) = 13,596 gr/cm3
γa = Massa jenis air = 1gr/cm3
Dengan menggunakan persamaan 6.1 di atas tinggi air di dalam pipa maksimum
adalah:

1 x 76 x 13,596
Ha=
1x 1

= 1033,296 cm
= 10,33296 m dan Ha ini dibulatkan menjadi
Ha = 10 mka (meter kolom air)

2. Tekanan rata-rata pada pompa


Tinggi rendahnya letak pompa akan mempengaruhi terhadap tekanan isap
pada pompa, kita misalkan letak pompa berada pada posisi I di atas permukaan air
(lihat gambar 6.1 b) maka tekanan pada pompa adalah:
Hcz1 = Ha – Hz1 (lebih besar dari 0)
Jika pompa berada pada posisi II, tekanan pompa saat mengisap adalah : Hcz2 =
Ha – Hz2 (ini juga lebih besar dari 0), tetapi jika letak pompa pada posisi III pada
gambar 6.1b besarnya tekanan pada pompa menjadi negatif oleh karena Hcz3 = Ha –
Hz3 lebih kecil dari 0. Menurut teori Toricelly tadi air tidak dapat naik lebih dari Ha =
10 mka dan pompa tidak dapat bekerja pada posisi III tersebut.
Dalam kenyataannya tekanan pompa saat mengisap lebih kecil dari perhitungan
di atas, hal ini dikarenakan adanya hambatan atau kerugiankerugian aliran, misalnya
kerugian (hambatan) pada saluran isap, hambatan pada katup isap, keterlambatan
membuka dan menutup katup dan semacamnya. Jika hambatan-hambatan yang terjadi
saat mengisap adalah Hwz dalam mka maka besarnya tekanan pompa saat mengisap
menjadi:

34
Hcz = Ha - Hz - Hwz ……………. (mka)
Keterangan:
Hcz = Tekanan rata-rata pompa (torak) pada saat mengisap dalam satuan ……mka
Ha = Tekanan udara normal (atmosfir) .....mka
Hz = Tinggi isap dalam ……………… …mka
Hwz = Tinggi hambatan (jumlah hambatan) saat mengisap……… mka

3. Tinggi isap maksimum


Letak pompa terhadap air yang diisap harus memperhatikan Hcz tadi, jika nilai
Hcz ini lebih kecil dari nilai tertentu (karena adanya penguapan air) maka pompa
tidak dapat bekerja, besarnya tekanan karena penguapan air pada temperatur tertentu
(Hd) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.1 Tekanan penguapan
No. Temperatur air Tekanan penguapan
(derajat celcius) (Hd) mka
1 0 ºC 0,06 mka
2 10 ºC 0,12 mka
3 20 ºC 0,24 mka
4 30 ºC 0,43 mka
5 40 ºC 0,75 mka
6 50 ºC 1,26 mka
7 60 ºC 2,03 mka
8 70 ºC 3,17 mka
9 80 ºC 4,82 mka
10 90 ºC 7,15 mka
11 100 ºC 10,33 mka

Tekanan penguapan ini perlu terutama untuk pompa-pompa air panas, misalnya
pompa pengisi air ketel, dengan temperatur yang tinggi Hd menjadi tinggi oleh karena
itu supaya pompa dapat bekerja maka letak pompa harus di bawah permukaan
isapnya.

B. RANDEMEN HIDROLIS
Tinggi kenaikan fluida yang sebenarnya lebih besar dibanding dengan tinggi
kenaikan menurut teori, hal ini dikarenakan adanya hambatanhambatan pada saluran
isap, tekan, keterlambatan menutup dan membukanya katup-katup, adanya kebocoran
dan semacamnya. Jika jumlah hambatan tersebut adalah Hw dan tinggi kenaikan H,

35
maka randemen hidrolisnya adalah:

H
η h= … … … … … … … … … … … ..(6.2)
(H + Hw)

Keterangan:
ηh = Randemen hidrolis
H = Tinggi kenaikan…………………… mka
H = Hp + Hz
Hp = Tinggi tekan ………………………. mka
Hz = Tinggi isap ………………………...mka
Hw = Jumlah tinggi hambatan …………...mka

Gambar 6.2 Tinggi isap dan tinggi tekan.

Contoh 6.1
Suatu pompa dipasang 4 meter di atas sumber air dan 6 meter di bawah menara.
Hitunglah jumlah hambatannya, jika randemen hidrolisnya ηh = 0,8.
Penyelesaian:
Diketahui: (lihat gambar)
Hz = 4m

36
Hp = 6m
ηh = 0,8
Ditanyakan : Hw?
Jawab:
Lihat gambar 6.2

H
η h=
(H+ Hw)

H
H + Hw=
ηh

H
Hw= –H
ηh

10
Hw= – 10=2,5 mka
0,8

Contoh 6.2
Pompa torak kerja tunggal digunakan untuk mengisap air dengan temperatur 60°C
dari sumber air panas sedalam 6 meter, lihat gambar 6.3 di bawah. Jika hambatan-
hambatan pada saat mengisap adalah 2 meter kolom air. Apakah pompa tersebut dapat
bekerja atau tidak?

Gambar 6.3 Tinggi isap


Penyelesaian:
Diketahui:
Tinggi isap Hz = 6 mka
Jumlah hambatan Hwz = 2 mka
Temperatur air 60°C
Ditanyakan: Pompa dapat bekerja atau tidak?

37
Jawab:
Jika Hcz > Hd pompa dapat bekerja
Jika Hcz < Hd pompa tidak bekerja
Untuk temperatur air 60°C
Hd = 2,03 (lihat tabel 6.1)
Hcz = 10 – 6 – 2 = 2 mka ternyata Hcz < Hd (pompa tidak dapat bekerja)

C. USAHA DAN DAYA POMPA


Usaha adalah gaya kali jarak, usaha pompa adalah usaha yang diperlukan
untuk menaikkan fluida (air) melalui pipa setinggi (H + Hw). Daya pompa adalah
usaha pompa tiap satuan waktu.
Jika pompa digunakan untuk menaikkan air setinggi (H + Hw) dengan
kapasitas Q dm 3/menit maka daya pompa (teoritis) adalah:
Daya = Q x γa x (H + Hw)
(dm3/menit x kg/dm3 x m) atau [kgm/menit]

Q x γa x ( H+ Hw )
Daya= (kgm/detik )
60

Daya penggerak pompa biasanya mempunyai satuan TK (tenaga kuda) yaitu 1 TK =


75 kgm/detik, dan daya ini kita beri simbul N maka daya dalam satuan TK menjadi :

Q x γa x ( H + Hw )
N= TK … … … … … ...(6.3)
60 x 75

Jika pompa tersebut digunakan untuk memompakan air yang mempunyai massa jenis
1 kg/dm3 maka persamaan 6.3 di atas menjadi :

Q ( H + Hw )
N= TK … … … … ….. … … ...(6.4)
60 x 75

Keterangan:
N = Daya teoritis dalam satuan ………TK
Q = Kapasitas poqipa teoritis ……….. dm3/menit
γa = Berat jenis air = 1 ………………. kg/dm3
H = Tinggi kenaikan (H = Hz + Hp) …mka
Hw = Jumlah hambatan ………………. mka
Hz = Tinggi isap……………………… mka
Hp = Tinggi tekan ……………………. mka

D. EFISIENSI POMPA

38
Daya yang dibutuhkan sebenarnya lebih besar dari daya menurut teori di atas,
hal ini karena adanya gesekan-gesekan yang terjadi, baik pada poros pompa maupun
pada alat transmisi lainnya.
Jika daya efektif yang dibutuhkan Ne dalam satuan TK dan daya teoritisnya N dalam
satuan TK, maka randemen mekanisnya adalah:

N
ηm = … … … .. … … … … … … … … … … .(6.5)
Ne

N
Ne = (TK)… … … … … … … … … … … .(6.6)
ηm

Jika persamaan 6.4 kita masukan pada persamaan 6.6, maka daya efektif yang
dibutuhkan untuk menggerakkan pompa tersebut adalah:

Q(H + Hw)
Ne = ( TK ) … … … … … … … .(6.7)
60 . 75 .η m

menurut persamaan 6.2 besarnya randemen hidrolis adalah:

H H
ηh = atau ( H + Hw )= (mka)
(H + Hw) η h

persamaan ini kita masukan pada persamaan 6.7 maka Ne menjadi:

Q.H
Ne = ( TK ) … … … … .(6.8)
60 .75 . η m .η h

Untuk pompa-pompa plunyer/torak, baik pompa kerja tunggal maupun ganda


kapasitas pompa Q adalah:

Qe Qe
ηm = atau Q=
Q ηm

dan persamaan ini kita masukan pada persamaan 6.8 dan Ne menjadi:

Q. H
Ne = ( TK ) … … .(6.9)
60 .75 . η m .η h . η v

dan ηm . ηh . ηv = η (kita sebut jumlah randemen pompa).


Randemen pompa ini kita masukan pada persamaan 6.9 sehingga menjadi:

Q. H
Ne = ( TK ) … … … … … .. ….( 6.10)
60 .75 . η

Contoh 6.3

Suatu pompa plunyer (torak) kerja tunggal digunakan untuk memompakan air dari
sumber ke menara dengan data pompa sebagai berikut:

39
Diameter torak 100 mm, langkah torak 150 mm, putaran engkol 90 putaran tiap menit
dan randemen volumetris = 0,95
Tentukan:
a) Kapasitas efektif dalam satuan dm3/menit.
b) Tinggi kenaikan, jika tinggi isap 4 m dan tinggi tekan 6 meter
c) Randemen hidrolis jika jumlah hambatan pada saluran isap dan tekan Hw = 2
mka.
d) Daya efektif untuk menggerakkan pompa tersebut jika randemen mekanis η m =
0,85 dalam TK dan KW
Penyelesaian:
Diketahui:
Pompa torak kerja tunggal
Diameter torak D = 100 mm = 1 dm
Langkah torak S = 150 mm = 1,5 dm
Putaran engkol n = 90 rpm
Randemen volumetris ηv = 0,95
Randemen mekanis ηm = 0,85
Tinggi isap Hz = 4 mka
Tinggi tekan Hp = 6 mka
Tinggi hambatan Hw = 2 mka
Ditanyakan:
a) Kapasitas efektif (Qe)
b) Tinggi kenaikan H
c) Randemen hidrolis h
d) Daya efektif pompa Ne
Jawab:
a) Kapasitas efektif (lihat persamaan 4)

π
Q e = . D 2 . S . n . η v (dm 3/menit )
4

π
= .1 2 . x 1,5 x 90 x 0,95 (dm3 /menit )
4

Qe = 100 dm3/menit (dibulatkan)


b) H = Hz + Hp
H = 4 + 6 = 10 mka
c) Randemen hidrolis

40
H
η h=
(H+ Hw)
10
¿
(10+2)
ηh = 0,833
d) Daya efektif Ne
Q. H
Ne =
60 .75 . η
di mana η = ηv . ηm . ηh
= 0,95 x 0,85 x 0,833
= 0,6726
100 x 10
Ne =
60 x 75 x 0,6726
Ne = 0,330 TK
Daya efektif dalam satuan KW, di mana
1 TK = 0,736 KW
Ne = 0,330 x 0,736 KW = 0,24288 KW Ne = 242,88 watt

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Tinggi isap suatu pompa Hz = 7 mka, tinggi hambatan pada waktu isap Hwz =
2,4 mka, pompa tersebut digunakan untuk memompakan air dengan temperatur
40°C. Apakah pompa tersebut dapat bekerja atau tidak?
2. Pompa dipasang untuk memompakan air dari sumber dengan tinggi isap 5 mka
dan tinggi tekan 8 mka Jika randemen hidrolis ηh = 0,76, hitunglah hambatan
yang terj adi pada pompa tersebut!
3. Pompa torak kerja tunggal digunakan untuk mengisap air setinggi 4,2 mka dan
dinaikkan setinggi 5,8 mka. Kerugian hambatan antara saluran isap dan tekan
adalah 2 mka. Data lain dari pompa tersebut adalah: diameter torak D = 116
mm, langkah torak S = 2 D, putaran engkol = 96 rpm, randemen volumetric η v =
0,94, dan randemen mekanis ηm = 0,84.
Tentukan:
a. Kapasitas efektif dari pompa tersebut!
b. Daya efektif yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa tersebut dalam
satuan TK dan dalam satuan kW jika 1 TK = 0,736 kW!
4. Tinggi isap suatu pompa Hz = 4 mka, tinggi hambatan pada waktu isap Hwz =
2,5 mka, pompa tersebut digunakan untuk memompakan air dengan temperatur
50°C. Apakah pompa tersebut dapat bekerja atau tidak?
5. Pompa torak kerja ganda digunakan untuk mengisap air setinggi 5 mka dan
dinaikkan setinggi 6 mka. Kerugian hambatan antara saluran isap dan tekan

41
adalah 2 mka. Data lain dari pompa tersebut adalah: diameter torak D = 120
mm, langkah torak S = 240 mm dan d = 30 mm, putaran engkol = 100 rpm,
randemen volumetric ηv = 0,90, dan randemen mekanis ηm = 0,84.
Tentukan:
a. Kapasitas efektif dari pompa tersebut!
b. Daya efektif yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa tersebut dalam
satuan TK dan dalam satuan KW jika 1 TK = 0,736 KW!

42

Anda mungkin juga menyukai