Anda di halaman 1dari 2

Jadilah Orang Baik

Anggia Naura Kamila

Kisah ini berawal saat Dasha dipindahkan ke sekolah barunya. Dasha adalah seorang anak
perempuan berusia 11 tahun, ia dipindahkan dari sekolah karena banyak murid di sekolah tersebut
yang melaporkan kepada gurunya bahwa Dasha telah melakukan tindakan bullying serta mencelakai
temannya sendiri.

Saat ia masih bersekolah di sekolah lamanya yaitu SD Sukasari 2, Dasha selalu ditakuti oleh
teman sekelasnya. Gurunya sudah sering mengingatkan untuk memperlakukan baik kepada
temannya namun Dasha tidak pernah ingin mendengarkan apa yang sering diarahkan baik guru
ataupun orang tuanya. Dasha memiliki sifat seperti itu merupakan faktor lingkungan sekelilingnya, ia
jarang bertemu dengan orang tuanya yang disibukkan oleh pekerjaan mereka masing-masing
sehingga orang tua Dasha tidak memiliki kesempatan untuk mengajarkan hal-hal baik pada Dasha.
Selama orang tuanya bekerja Dasha dititipkan pada adik ibunya, tak jauh berbeda adik ibunya pun
juga sibuk dengan berbagai macam urusan.

Sampailah Dasha dipindahkan ke sekolah barunya yaitu SD Fatmawati. Disana Dasha tetap
belum memiliki teman, Dasha tidak pernah ingin berusaha untuk mencari teman sehingga tidak ada
yang menganggap bahwa Dasha kesepian. Saat istirahat berlangsung ia hanya berdiam diri dikelas,
kemudian dia didatangi oleh seorang perempuan yang satu kelas dengannya bernama Taran. Dasha
yang sedang tidak ingin dirinya diganggu langsung membentak Taran ketika mendekatinya. Taran
terkejut kemudian ia perlahan untuk menahan Dasha dari emosinya dan mengeluarkan pertanyaan
“apakah kamu ingin menemaniku beli makanan dikantin, Dasha?” “kenapa harus aku yang kau ajak
untuk pergi ke kantin,pergilah dengan yang lainnya,” jawab Dasha yang setengah emosinya hampir
keluar. “baiklah kalau tidak mau,” ucap Taran kepada Dasha. Taran kembali kekelas sedari kantin ia
membeli dua susu kotak, kemudian Taran mengulurkan tangannya kepada Dasha untuk diajaknya
keluar kelas. Dasha langsung bangun dari tempat duduknya ia sangat kesal karena Taran tiba-tiba
menariknya.

Taran mengajak Dasha duduk di bawah pohon dan memberikan satu susu kotak yang tadi ia
beli. Dasha menerima susu tersebut dengan setengah hati karena masih kesal dengan cara Taran
memperlakukannya. Taran membuka obrolan dengan Dasha “apa kau pernah mencoba bermain
engklek?” tanya Taran pada Dasha yang sedang menikmati susu pemberiannya. “tidak pernah,
dengan siapa aku melakukkannya pun tidak ada yang mau.” Jawab Dasha pada Taran. “bagaimana
jika nanti sore kita bermain bersama didekat lapangan rumahmu?” tanya Taran lagi. “baiklah, aku
akan mencobanya,” terdengar asing namun kali ini Dasha ingin bermain dengan seorang teman. Bel
masuk pun berbunyi tanda istirahat telah berakhir mereka berdua kembali melanjutkan pelajaran.
Hingga akhirnya jam 1 siang bel pulang sekolah terdengar. Dasha bergegas membereskan tas dan
barang bawaanya lalu pulang dengan jalan kaki menuju rumahnya. Sesampainya dirumah Dasha
membersihkan diri, kemudian teringat tadi di sekolah Taran mengajaknya bermain namun ia berpikir
bila tidak ada gunanya bermain bersama orang yang belum dekat, bisa saja terjadi hal buruk
nantinya. Dasha yang tengah menonton serial tv dikejutkan oleh Taran yang memanggil manggil
namanya didepan rumah Dasha. Dasha membuka pintu rumahnya, melihat Dasha berdiri disamping
pintu, Taran menarik tangannya dan memberikannya kerikil untuk dilemparkan saat bermain
engklek. Dasha bertanya bagaimana cara bermain dan Taran pun mengajarkannya, Dasha yang telah
paham cara bermainnya ia pun merasa bahwa tidak semua orang selalu bersikap menyebalkan.
Contohnya Taran ketika ia mengajarkan cara bermain engklek yang awalnya Dasha sangat sulit untuk
memahami hingga Dasha asik memainkannya berkat Taran. Permainan pun harus berakhir karena
adan magrib telah berkumandang. Dasha dan Taran pulang kerumah masing-masing. Dasha bingung
kenapa hari ini ia merasa berbeda apakah ia memiliki teman baru adalah penyebabnya.

Keesokan paginya Dasha berangkat sekolah bertemu dengan Taran dijalan mereka pun jalan
bersama menuju sekolahan. Dalam perjalanan Taran bertanya kepada Dasha “Dasha,apakah
disekolah lamamu kau banyak memiliki teman?” kemudian Dasha menjawab “tidak ada satupun
yang ingin berteman denganku, karena aku selalu membuat kesalahan dan membuat orang yang ada
disekitarku tidak merasa aman, itu juga penyebab aku dipindahkan ke sekolah yang baru.” Taran
yang mendengarkan jawaban Dasha tadi tidak setuju dengan apa yang sebenarnya terjadi pada saat
ia bersama Dasha, karena menurut Taran, Dasha adalah orang baik yang mungkin ia belum
menemukan orang yang cocok untuk menjadikan Dasha sendiri merasa nyaman. “aku tidak ingin
terus begini, aku juga kasihan dengan orang tuaku, tapi aku tidak tau apa yang harus aku lakukan.”
Ucap Dasha kepada Taran. “aku bisa membantumu kok,jangan ragu ya,” Taran mencoba membuat
Dasha percaya bahwa Taran adalah teman yang baik.

Sampai disekolah mereka berdua duduk bersebelahan, baru kali ini pula Dasha mendapat
teman sebangku yang biasanya ia duduk sendirian. Gurunya pun ikut senang bila Dasha sudah dapat
beradaptasi secara baik. Taran mengajarkan apa yang Dasha kurang mengerti disuatu pelajaran, ia
juga mengajak Dasha untuk berlatih mengaji, tiap ada kesulitan Taran selalu berusaha untuk
memberikan kejelasan. Dasha kadang masih merasa bingung kenapa ada orang sebaik Taran, lalu ia
menyadari sesuatu bahwa kita harus baik kepada orang jika ingin diperlakukan sama baiknya, Dasha
juga sadar kesalahan yang sebelumnya ia lakukan timbul dari rasa ragu akan bertindak kebaikan.
Dasha berpikir ingin berubah, bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi Dasha menginginkan orang lain
senang berada bersama Dasha.

Dasha semakin semangat untuk berusaha menjadi lebih baik, ia tidak ingin mengecewakan
Taran sebagai teman satu-satunya. Dasha sangat bersyukur dan berterimakasih karena ia
dipertemukan dengan orang yang ingin membantu Dasha dalam keadaan apapun. Lakukan apa yang
kamu inginkan asal tidak membuat orang lain merasa hilang kepercayaan. Jadilah orang baik jika
tidak bisa jadi yang terbaik. Membantu sesama tidak akan membuatmu rugi. Hingga akhirnya Dasha
berhasil mewujudkan apa yang ia inginkan, ia memiliki banyak teman yang sama baiknya. Menurut
Dasha, Taran adalah orang terbaik yang pernah ia temui.

Anda mungkin juga menyukai