Anda di halaman 1dari 51

DISIPLIN YANG BERMARTABAT

(DISIPLIN WITH DIGNITY)


Esther Tri Wahyu Hastuti, M.Ed

Seminar Orangtua
Rote, 22 Februari 2019
Tahun 2000

Dosen UPH TC PGSD

Guru TK-SD, Koordinator Kurikulum

Kepala TK dan SD
PDCE SLH&SDH
S1 Pendidikan Bahasa
Inggris

S2 Pendidikan Kristen
Dasar Orangtua Kristen dalam
Mendisiplinkan Anak adalah …

Kasih dan kerinduan untuk memuridkan


anak menjadi murid Kristus
Efesus 6:1-4
Efesus 6:1-4

1) Hai anak-anak, taatilah orangtuamu


di dalam Tuhan, karena haruslah
demikian.
2) Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini
adalah suatu perintah yang penting,
seperti yang nyata dari janji ini:
Efesus 6:1-4
3) supaya kamu berbahagia dan panjang
umurmu di bumi.
4) Dan kamu, bapa-bapa, janganlah
bangkitkan amarah di dalam hati anak-
anakmu, tetapi didiklah mereka di
dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Efesus 6:1-4

Prinsip #1: Menghormati orangtua adalah


perintah Allah bagi anak-anak
• Orangtua yang permissive berarti tidak
melakukan kehendak Tuhan dalam hal ini,
mereka gagal melaksanakan peran dan otoritas
yang Tuhan berikan kepada mereka
• Perintah ini diberikan Allah di dalam
anugerahNya sehingga ini bukanlah legalisme

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4

Prinsip #2: Anak-anak bertanggung jawab


untuk menghormati orangtua
• Tugas orangtua adalah menolong mereka
memahami tanggung jawab ini
• Tanpa hormat kepada orangtua,
masyarakat dan komunitas tidak akan dapat
berjalan dengan baik

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4

Prinsip #2: Anak-anak bertanggung jawab


untuk menghormati orangtua
• Orangtua harus menuntut hormat dari
anak-anak, karena itulah yang Allah
kehendaki
• Bangunlah rasa hormat anak kepada kita
sebagai orangtua melalui RELASI

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4

Prinsip #2: Anak-anak bertanggung jawab


untuk menghormati orangtua
• Dalam berelasi dengan anak, kita
menunjukkan bahwa kita menghargai
mereka dan pada gilirannya, akan
menerima rasa hormat dari mereka.

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4

Prinsip #3: Disiplin tanpa membangkitkan


amarah
• Orangtua tidak boleh membangkitkan
amarah di hati anak-anak dalam
melaksanakan otoritas yang Allah berikan

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4

Prinsip #3: Disiplin tanpa membangkitkan


amarah
Anak-anak dapat bangkit amarahnya jika:
– mereka diperlakukan sewenang-wenang
– alasan aturan tidak dijelaskan dengan
benar kepada mereka

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4
Prinsip #3: Disiplin tanpa membangkitkan
amarah
Anak-anak dapat bangkit amarahnya jika:
– mereka berpikir bahwa kita
mendisiplinkan mereka hanya untuk
kenyamanan dan / atau kesenangan kita
sendiri
– kita mendiskriminasi mereka
Ingat kisah Yusuf dan saudara-saudaranya
R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012
Efesus 6:1-4

Prinsip #3: Disiplin tanpa membangkitkan amarah


Anak-anak dapat bangkit amarahnya jika:
– mereka percaya bahwa mereka diperlakukan
tidak adil. Tuhan itu adil - itu adalah salah
satu karakteristik-Nya. Ia mengecam keras
melalui para nabi segala ketidakadilan yang
sedang dilakukan. Tidak ada yang suka
dihukum secara tidak adil dan kita harus
berusaha semaksimal mungkin untuk
memberikan konsekuensi yang adil
Efesus 6:1-4
Prinsip #3: Disiplin tanpa membangkitkan
amarah
Anak-anak dapat bangkit amarahnya jika:
– kita tak henti-hentinya berkata yang
menyakiti hati mereka dan tidak berbelas
kasihan. Tuhan kita adalah penyayang. Kita
perlu mengingat dalam disiplin kita,
perumpamaan tentang hamba yang tidak
mengampuni, dan kata-kata doa Bapa kami:
Ampunilah kesalahan kami seperti kami
mengampuni orang yang bersalah kepada
kami
Efesus 6:1-4
Prinsip #3: Disiplin tanpa membangkitkan
amarah
Anak-anak dapat bangkit amarahnya jika:
– kita tampaknya lebih memikirkan
peraturan kita dari pada mereka.
– kita gagal menunjukkan kasih sejati
kepada mereka saat kita mendisiplinkan
mereka. Anak-anak dapat memahami,
dari nada suara dan ekspresi kita
Efesus 6:1-4

Prinsip #4: Mendisiplinkan dalam KASIH


• Tuhan mendisiplinkan mereka yang Dia
kasihi, sehingga mereka dapat mencapai
potensi mereka sebagai umat-Nya.
• Kasih Alkitabiah bukanlah wishy washy
sentimentality.
• Sebaliknya, berusaha untuk memahami
anak dan apa yang terbaik bagi mereka.
Efesus 6:1-4

Prinsip #4: Mendisiplinkan dalam KASIH


• Disiplin membutuhkan empati dan
kesabaran, tetapi juga tindakan tegas.
• Kasih sejati adalah welas asih tetapi
menuntut kepatuhan.
• Ketegasan harus dibarengi dengan
atmosfir keterbukaan, kehangatan, dan
kepedulian
Efesus 6:1-4

Prinsip #4: Mendisiplinkan dalam KASIH


Disiplin dalam kasih, artinya orangtua:
– menunjukkan kesabaran dan kebaikan
– berperilaku baik terhadap anak
– tidak mudah marah dan kesal

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4

Prinsip #4: Mendisiplinkan dalam KASIH


– Jika marah saat melakukan pendisiplinan,
coba renungkan, apakah kemarahan
timbul karena:
• Kelelahan
• Perasaan malu
• Frustasi
• Merasa ditolak?
Efesus 6:1-4

Prinsip #4: Mendisiplinkan dalam KASIH


Disiplin kepada anak bukanlah:
• reaksi kelelahan
• untuk menutupi rasa malu
• untuk melampiaskan kefrustasian
• supaya diterima

Ingatlah tujuan disiplin adalah untuk memuridkan


anak menjadi murid Kristus
Efesus 6:1-4

Prinsip #4: Mendisiplinkan dalam KASIH


– Pendisiplinan yang disertai kemarahan
karena nafsu tidak akan pernah
menghasilkan motivasi yang baik
terhadap sikap dan perilaku anak
– Malah membuat mereka kehilangan
rasa hormat kepada orangtua
Efesus 6:1-4

Prinsip #4: Mendisiplinkan dalam KASIH


Jika marah saat melakukan pendisiplinan,
ingatlah:
Efesus 4:26-27
26)Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu
berbuat dosa: janganlah matahari terbenam,
sebelum padam amarahmu
27)dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Efesus 6:1-4

Prinsip #4: Mendisiplinkan dalam KASIH


Disiplin dalam kasih, artinya orangtua:
– optimis bahwa anak yg terburuk
perilakunyapun dapat diubah oleh Allah
(berpengharapan)
– siap untuk memaafkan dan melupakan
kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu
– tidak terus mengungkit-ungkit kesalahan,
apalagi di depan anak lain
R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012
Efesus 6:1-4

Prinsip #5: Mendisiplinkan anak-anak berarti


mendidik mereka di dalam ajaran dan nasihat
Tuhan:
– Kita terlebih dahulu memberi contoh hidup
seturut dengan ajaran dan nasihat Tuhan
– Anak-anak perlu dibimbing di dalam ajaran dan
nasihat Tuhan, bukan dengan sekehendak hati
kita

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4

Prinsip #6: Anak-anak harus dibesarkan


dalam nasihat (instruksi) yang seturut
dengan kehendak Allah.
- Di dalam dunia di mana “kebenaran
tersandung di tempat umum” (Yesaya
59:14), dan begitu banyak godaan, kita
harus bekerja keras untuk memberikan
standar kebenaran kepada anak-anak.

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4
Prinsip #6: Anak-anak harus dibesarkan dalam
nasihat (instruksi) yang seturut dengan kehendak
Allah.
- Hal yang paling utama untuk diajarkan kepada
anak oleh orangtua Kristen adalah
BERIBADAH dan BERIMAN kepada Kristus
- “Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan
beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15) –
Kristus menjadi pusat!

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4

Prinsip #6: Anak-anak harus dibesarkan dalam


nasihat (instruksi) yang seturut dengan
kehendak Allah.
- Alkitab menyebutkan peran ayah
secara spesifik ditugaskan dalam
mendidik anak-anak mereka

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Efesus 6:1-4
Prinsip #6: Anak-anak harus dibesarkan dalam
nasihat (instruksi) yang seturut dengan kehendak
Allah.
- Peran utama ayah dalam mendidik anak-
anak mereka:
“Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan
amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi
didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat
Tuhan.” (Ef. 6:4).
Bahkan ada pepatah mengatakan “seorang ayah mengajar
lebih dari seratus guru”
Efesus 6:1-4

Prinsip #7:
• Berikan dorongan positif bagi anak-anak.
Seringkali orangtua menjadi ‘pematah
semangat terbesar', selalu menunjuk pada
apa yang salah, dan jarang memuji apa yang
baik.

R.J. Frisken and N.J. Pollard, 2012


Beberapa petunjuk untuk disiplin:

1. Jangan mendisiplinkan secara terburu-buru.


Jika anda sedang marah, ada baiknya
menunggu
2. Jangan mendisiplinkan ketika anak sedang
marah. Berikan waktu (mungkin 30 menit)
untuk menenangkannya dahulu
3. Jabarkan dengan hati-hati kesalahan apa
yang anak lakukan. Yakinkan fakta-fakta
anda benar. Mendisiplinkan mereka atas
dasar fakta yang tidak benar, bukanlah
tindakan disiplin dalam kasih
Beberapa petunjuk untuk disiplin:

4. Berikan waktu bagi anak untuk menjelaskan,


jika perlu minta anak menuliskan kronologi
kejadian (jika masalahnya cukup serius)
5. Anak harus mengerti dan mengakui
kesalahannya sebelum diberikan konsekuensi
6. Yakinkan konsekuensi sesuai dengan
perbuatan
7. Berdoalah bersamanya-ini penting
Beberapa petunjuk untuk disiplin:

8. Pendekatan legalistik dalam disiplin tidak


berpadanan dengan kasih dalam Injil.
9. Pastikan memberikan disiplin sesuai usia
kematangan anak
10.Disiplin adalah untuk membantu anak
memperbaiki kesalahan, oleh sebab itu anak
harus benar-benar memahami mengapa
tindakannya dipertimbangkan sebagai kesalahan
Pendisiplinan untuk anak-anak

• Bangun relasi dengan anak


– Disiplin tanpa relasi kelak akan
membuahkan pemberontakan
• Konsisten dan ajarkan keteraturan
– Anak-anak memerlukan pola dalam
pendisplinan
Pendisiplinan untuk anak-anak
• Berikan opsi lain
– Menunjukkan kepada anak bahwa ada
pilihan yang lebih baik
• Beri ruang untuk kesepakatan
– Ada kebebasan yang terbatas
• Disiplin pasti ada sebab
– Anak perlu memahami mengapa perlu
disiplin
Pendisiplinan untuk anak-anak
• Berikan Pujian
– Anak ingat akan tindakan/perilaku yg baik
• Tunjukan Rasa Empati
– Kitapun sedih ketika mereka melakukan
hal yang salah dan harus merasakan
konsekuensi
Pendisiplinan untuk anak-anak
• Tetaplah lembut didalam ketegasan
– Menunjukkan otoritas dalam kasih (autoritatif)
– Mendukung relasi yang baik dalam disiplin
– “..janganlah sakiti hati anakmu…” Kolose 3:21
• Bantuan Keluarga
– Kompak dalam melakukan disiplin (bapa,
mama, opa, oma)
Disiplin untuk Anak Remaja
• Buatlah ekspektasi yang jelas
• Bersikaplah konsisten
• Bersikaplah masuk akal/berikan penjelasan
Disiplin untuk Anak Remaja
• Beri anak sedikit ruang (jangan terlalu
kaku/otoriter)
• Konsekuensi harus sesuai dengan
kesalahannya.
• Dorong anak menemukan solusi
KOLOSE 3:12-17
Kolose 3:12-17- Gambaran Keluarga
yang sudah mengalami Penebusan

(12) Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah


yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah
belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati,
kelemahlembutan dan kesabaran.
(13) Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain,
dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang
seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama
seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu
perbuat jugalah demikian.
Kolose 3:12-17- Gambaran Keluarga
yang sudah mengalami Penebusan

(14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah


kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan
dan menyempurnakan.
(15) Hendaklah damai sejahtera Kristus
memerintah dalam hatimu, karena untuk
itulah kamu telah dipanggil menjadi satu
tubuh. Dan bersyukurlah.
Kolose 3:12-17- Gambaran Keluarga
yang sudah mengalami Penebusan

(16) Hendaklah perkataan Kristus diam


dengan segala kekayaannya di antara kamu,
sehingga kamu dengan segala hikmat
mengajar dan menegur seorang akan yang
lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan
puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu
mengucap syukur kepada Allah di dalam
hatimu.
Kolose 3:12-17- Gambaran Keluarga
yang sudah mengalami Penebusan

(17) Dan segala sesuatu yang kamu lakukan


dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah
semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus,
sambil mengucap syukur oleh Dia kepada
Allah, Bapa kita.
Komunitas Tebusan

• Disiplin yang kita terapkan di rumah haruslah


membentuk keluarga kita menuju gambaran
“Komunitas yang telah mengalami penebusan”
seperti dalam Kolose 3:12-17
• Namun, harus mulai dari kita sebagai
orangtua…
• Sudahkan kita bertindak sebagai orang-orang
pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-
Nya…terhadap anak-anak kita?
Sharing
1. Bagaimana Bapak/Ibu mendisplinkan anak-
anak dirumah? Sistem disiplin yang
bagaimana yang Bapak/Ibu terapkan?
2. Bagaimana sistem tersebut efektif /
berhasil?
3. Apakah pergumulan yang Bapak/Ibu hadapi
dalam mendisiplinkan anak-anak?
Sebuah Doa

Tuhan tolong saya untuk mengingat bahwa


tujuan disiplin adalah untuk memuridkan anak
saya dengan caraMu. Tolong izinkan saya untuk
mengembangkan dan membina anak-anak saya.
Berikan saya kebijaksanaan untuk menangani
setiap gangguan, konflik, dan masalah yang
mungkin timbul dan menunjukkan pengampunan
dan belas kasihan sambil memberi anak rasa
aman ketika mereka mengetahui ekspektasi
saya akan perilaku mereka. Dalam Nama Yesus,
Amin.

Anda mungkin juga menyukai