Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKONOMI KOPERASI DAN BISNIS

DI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas ekonomi koperasi

Disusun oleh : Calista Wafa Voleta A


NIM : 21219905
MN 5

PROGRAM S1 STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS EKONOMI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang


Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dua aspek kehidupan
lain yang wajib menjadi perhatian anda selaku mahasiswa sekaligus selaku warga
negara dan warga masyarakat, yaitu aspek ekonomi, koperasi dan bisnis yang terus
mengalami perkembangan dalam pembangunan jangka panjang, sektor ekonomi
masih tetap mendapat prioritas utama. Sedangkan aspek politik yang menyangkut
pemerintahan dan kenegaraan, stabilitas tidak dapat diabaikan.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, perkembangan dan pengembangannya
harus tetap diupayakan. Stabilitas tersebut, bukan berarti statis melainkan dinamik
mengikuti perubahan serta perkembangan internal maupun eksternal global.

B.       Rumusan Masalah


1.    Apa yang dimaksud dengan ekonomi, koperasi, dan bisnis?
2.    Bagaimanakah kondisi ekonomi, koperasi, dan bisnis di Indonesia?

C.      Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui pengertian Ekonomi, Koperasi dan Bisnis.
2.    Untuk mengetahui kondisi Ekonomi, Koperasi dan Bisnis di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Ekonomi, Koperasi dan Bisnis


1.    Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari dari bahasa Yunani : Oikos dan Nomos. Oikos
berarti rumah tangga (house-hold), sedangkan Nomos berarti aturan kaidah,atau
pengelolaan. Dengan demikian secara sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai
kaidah-kaidah, aturan-aturan, atau cara pengelolaan suatu rumah tangga.
Definisinya, ekonomi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang khusus
mempelajari tingkah laku manusia atau segolongan masyarakat dalam usahanya
memenuhi kebutuhan yang relatif tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas adanya.
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, ilmu ekonomi yang dianut
masyarakat berbeda-beda. Hal ini tergantung bagaimana keputusan-keputusan
dasar tentang pemilikan produksi, distribusi, serta konsumsi yang dilakukan.
Ada keputusan-keputusan yang lebih diserahkan kepada orang perorangan
(swasta), dan ada pula yang harus serba diatur oleh pemerintah. Bentuk sistem
dengan corak keputusan prtama disebut sistem liberal/kapitalisme. Sebaliknya
system yang serba diatur dan dikomando oleh pemerintah disebut system
sosialisme/komunisme.
Kebutuhan manusia :
a.    Berdasarkan terhadap barang dan jasa
Kebutuhan dibedakan atas kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
1)   Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi manusiauntuk
bertahan hidup.
2)   Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan manusia yang diperlukan untuk menjaga
kenyamanan hidup.
3)   Kebutuhan tersier adalah kebutuhan ketiga setelah kebutuhan primer dan
sekunder. Misalnya TV berwarna bagi orang desa terpencil dan merupakan
kebutuhan sekunder bagi orang kota. Barang-barang mewah merupakan contoh
kebutuhan tersier.
b. Kebutuhan Sosio-Budaya
Kebutuhan ini erat kaitannya dengan faktor lingkungan dan tradisi masyarakat
serta dengan sifat-sifat psikologis manusia. Oleh karena itu, kebutuhan jenis ini ada
dua yaitu :
1) Kebutuhan Sosial, yaitu kebutuhan yang ditimbulkan oleh tuntutan hidup di
masyarakat tempat ia tinggal.
2) Kebutuhan Psikologis adalah yang berhubungan dengan kebutuhan sifat rohani
manusia, misalnya kebutuhan akan rasa aman, rasa dihargai, kebutuhan keamanan
dan ketentraman hati,dan kebebasan mengatur hidupnya.

c. Kebutuhan menurut waktu


Kebutuhan ini didasarkan pada seberapa pentingnya kebutuhan itu. Jenisnya yaitu:
1) Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang harus segera dipenuhi dan tidak dapat
ditunda. Misalnya makan, minum, pakaian, kesehatan.
2) Kebutuhan masa depan, yaitu kebutuhan yang merupakan persiapan atau
persediaan untuk menghadapi kebutuhan pada waktu yang akan datang. Misalnya
menabung untuk masa yang akan datang.

3) Kebutuhan yang tidak tentu waktunya, yaitu kebutuhan ini muncul secara tiba-tiba
atau sifatnya insidentil. Misalnya kebutuhan seorang dokter ketika kita sakit.

Ketika kebutuhan manusia ada, maka harus diikuti dengan adanya benda
pemuas kebutuhan yaitu barang dan jasa. Barang atau benda pemuas kebutuhan
adalah segala sesuatu yang menjadi sarana, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Barang pemuas kebutuhan merupakan pemuas yang berwujud,
sedangkan pmuas kebutuhan yang tidak berwujud adalah dalam bentuk jasa.
Keanekaragaman pemuas kebutuhan dibedakan menjadi:
A. Berdasarkan cara mendapatkannya:
Barang ekonomi, yaitu barang yang mempunyai kegunaan dan jmlahnya
terbatas. Artinya, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang dibutuhkan
masyarakat. Barang ekonomi yang berwujud antara lain barang konsumsi, barang
produksi, dan barang yang tidak berwujud atau jasa.
a)  Barang konsumsi adalah barang yang keberadaannya tidak memerlukan
pengolahan dan dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Barang ini juga sering disbut barang jadi atau barang akhir. Barang konsumsi dapat
dibagi lagi menjadi dua yaitu barang konsumsi tidak tahan lama dan barang
konsumsi tahan lama.
b)  Barang produksi atau barang modal adalah barang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia secara tidak langsung. Barang ini digunakan untuk
menghasilkan barang konsumsi dan atau barang-barang modal lainnya. Barang
produksi dapat dibagi menjadi dua yaitu barang produksi satu kali pakai dan
barang produksi lebih dari satu kali pakai.
Barang ekonomi yang tidak berwujud atau jasa contohnya :
a)    Jasa dokter
b)   Guru
c)    Salon
d)   Pengacara
e)    Jasa service.

B. Berdasarkan segi kegunaannya, barang dibedakan atas:

1) Barang komplementer yaitu barang pelengkap,yaitu barang yang dalam


penggunaannya saling melengkapi. Barang komplementer baru mempunyai nilai
pakai jika pemakaiannya digabung dengan barang lainnya. Contoh: mobil dengan
bensin.
2) Barang substitusi yaitu barang pengganti atau barang yang pemakaiannya dapat
saling mengganti. Contoh: kentang pengganti beras atau nasi. Harga barang
substitusi lebih murah dari barang asli.

Untuk mendapatkan barang dan sumber daya, setiap orang harus melakukan
tindakan ekonomi. Ilmu ekonomi melakukan analisis manfaat dan pengorbanan
dari pola alokasi sumber daya dalam usahanya memenuhi kebutuhan. Alokasi
sumber dan balas jasa terletak pada faktor produksi.

2.  Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hokum
yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan
usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan
adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai
toko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam
sistem perekonomian nasional.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang
berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan
kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam
mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka
koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip
koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.
a.  Prinsip Koperasi, Yaitu :
Di dalam Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
disebutkan pada pasal 5 bahwa dalam pelaksanaannya, sebuah koperasi harus
melaksanakan prinsip koperasi. Berikut ini beberapa prinsip koperasi:
1)   Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2)   Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.
3)   Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan
oleh koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota.
4)   Modal diberi balas jasa secara terbatas.
5)   Koperasi bersifat mandiri.

b. Tujuan utama koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan anggota, sedangkan


tujuan umumnya adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
c.   Bidang Usaha Koperasi
Koperasi dibedakan berdasarkan:
1)Berdasarkan Lapangan Usaha :
a) Koperasi Konsumsi, yaitu koperasi yang tujuannya mengusahakan pemenuhan
barang-barang kebutuhan yang diperlukan para anggota.
b) Koperasi Produksi, yaitu sejenis koperasi yang menghasilkan produksi untuk
disalurkan baik kepada para anggotanya maupun untuk pasar. Koperasi produksi
dapat digolongkan berbagai macam koperasi, yaitu: Koperasi Pertanian, Koperasi
Peternakan, Koperasi Perikanan, dan Koperasi Kerajinan.
c) Koperasi Kredit, ialah untuk mendorong para anggota suka menyimpan uangnya
dalam koperasi agar tersedia uang bagi anggota lain yang membutuhkan kredit.
2) Berdasarkan Lingkungannya :
a) Koperasi Fungsional, yaitu koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari para
pegawai negeri, baik sipil maupun ABRI.
b) Koperasi Unit Desa (KUD), yaitu koperasi yang meliputi daerah usaha di wilayah
unit desa.
c) Koperasi Sekolah, ialah koperasi yang anggotanya adalah murid-murid sekolah
dasar, lanjutan utama, lanjutan atas dan sekolah-sekolah yang setaraf dengan itu.
3.      Bisnis dan Mekanisme Pasar
Pengertian pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana pada umumnya
barang atau jasa diperjualbelikan. Sedangkan dalam arti luas, pasar adalah proses
dimana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk menentukan atau
menentukan harga jual. Dengan mengetahui jumlah penjual dan pembeli, serta
barang atau jasa yang diperjual belikan, maka dapat diketahui tingkat persaingan
yang terjadi dalam pasar. Tingkat persaingan atau derajat persaingan inilah yang
akan menentukan bentuk-bentuk atau susunan pasar.
Pengertian pasar berdasarkan sudut pandang tempat adalah suatu tempat
dimana penjual dan pembeli menjual belikan barang dan jasa (pasar konkrit).
Pengertian pasar lainnya dapat berdasarkan jumlah penjual dengan pembeli, atau
bentuk pasar berdasarkan struktural penjual dan pembeli. Pasar jenis ini antara
lain pasar monopoli,pasar monopsoni, pasar persaingan sempurna, dan lain
sebagainya disebut pasar abstrak.
Bentuk pasar dikelompokan menjadi dua yaitu:
a.  Pasar persaingan sempurna atau pasar persaingan murni merupakan salah satu
bentuk pasar yang ekstrim. Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan
penawaran bergerak secara leluasa. Bentuk pasar ini terdapat dalam bidang
produksi dan perdagangan hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak
kelapa. Dalam pasar ini, harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran. Ciri-ciri pasar ini antara lain:
1)   Jumlah penjual dan pembeli banyak
2)   Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogeny
3)   Sumber produksi bebas bergerak
4)   Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasar
5)   Produsen bebas keluar masuk pasar
b.    Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar dimana terdapat satu atau beberapa
penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa pembeli yang
menguasai pasar atau harga. Bentuk-bentuk pasar tidak sempurna antara lain:
1)   Monopoli yaitu bentuk pasar yang seluruh penawarannya dipegang oleh satu
orang penjual dengan satu perusahaannya karena hanya terdapat satu
produsen/penjual saja.
2)   Oligopoli yaitu suatu bentuk pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (2 - 20
perusahaan). Oligopoli dapat dibedakan antara oligopoli dengan barang
diferensiasi dan oligopoli dengan barang homogen.

3)   Monopsoni, jenis ini terjadi pada kondisi permintaan dan pasar yang dikuasai
oleh pembeli tunggal. Harga produk ditentukan oleh pembeli.
4)   Oligopsoni yaitu menunjuk pada suatu kondisi pasar dimana terdapat bebrapa
pembeli. Monopolistik adalah suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak penjual,
masing-masing menjual suatu macam barang tertentu yang dengan cara dibedakan
antara satu penjual dengan penjual lainnya.

B.  Kondisi Ekonomi, Koperasi dan Bisnis di Indonesia


1.    Kondisi Ekonomi Indonesia
Setiap negara berupaya untuk memakmurkan dan meningkatkan taraf hidup
rakyatnya dengan melakukan pembangunan ekonomi. Sejumlah faktor yang
mempengaruhi pembangunan ekonomi adalah:
a.     Faktor alam, yaitu kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, hasil hutan dan
kekayaan laut.
b.    Faktor teknologi dan barang modal karena kemajuan teknologi dengan diikuti
kemampuan investasi akan semakin mempercepat laju perkembangan ekonomi
suatu negara.
c.     Faktor budaya dapat berfungsi sebagai motivator atau pendorong pelaksanaan
pembangunan apabila adat istiadat atau kehidupan masyarakat lebih mengacu pada
pola hidup hemat dan kerja keras, tetapi juga dapat menjadi penghambat
pembangunan apabila sifat budayanya boros dan malas bekerja.
Sesuai dengan tap MPR No. IV/MPR/1999, arah kebijakan di bidang ekonomi
sebagai berikut:
a.         Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme
pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan
pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup,
pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sehingga terjamin
kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja, perlindungan hak-hak
konsumen, serta perlakuan yang adil bagi seluruh masyarakat.
b.         Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan
terjadinya struktur pasar monopolistik dan berbagai struktur pasar yang distortif,
yang merugikan masyarakat.
c.         Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan
pasar dengan menghilangkan seluruh hambatan yang mengganggu mekanisme
pasar, melalui regulasi, layanan publik, subsidi dan insentif, yang dilakukan secara
transparan dan diatur dengan undang-undang.

2.    Pengembangan Ekonomi Koperasi


Tahun 1903 pejuang kemerdekaan mendirikan koperasi yang bergerak
dibidang konsumsi yang memiliki ciri-ciri seperti koperasi Rochdale. Saat itu
koperasi berperan ganda disatu pihak senagai organisasi ekonomi dalam upaya
memenuhi kebutuhan para anggota dilain pihak mempunyai fungsi yang lebih
penting yaitu merupakan saran komunikasi antara pejuang kemerdekaan Tahun
1912 serikat dagang islam yang kemudian disebut seikat islam juga berusaha
mendirikan toko bersama yaitu toko koperasi.

Menurut UU ini koperasi berubah perannya menjadi organisasi untuk


kepentingan politik dan dipergunakan sebagai alat revolusi Tahun 1967 untuk
mengembalikan peran koperasi sebagai alat untuk memperbaiki perekonomian
rakyat maka dikeluarkan Undang-Undang No.12/1967. UU ini berisi tentang
pokok-pokok perkoperasian yang sesuai dengan landasan, asas dan sendi dasar
koperasi Indonesia. Tahun 1992 untuk menyempurnakan dan meningkatkan peran
koperasi sebagai salah satu sektor perekonomian Indonesia maka dikeluarkanlah
UU Kop No. 25/1992 .
Menurut UU ini koperasi diberikan peran yang lebih luas didalam
mengembangkan usahanya. Diharapkan kemandirian koperasi benar-benar dapat
terwujud. Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa
fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
a.    Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya;
b.    Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat`
c.    Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya
d.   Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi

3.    Bisnis
Selain koperasi, pemerintah juga membuka bagi warga negara untuk
mengembangkan ekonomi melalui lembaga selain koperasi, yaitu antara lain pada
sektor negara dan sektor swasta. Sektor negara merupakan perwujudan isi Pasal 33
UUD 1945 ayat 2 dan 3,pasal 33 ayat 2 menyebutkan bahwa “cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hayat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara”, sedangkan pasal 33 ayat 3 menyebutkan bahwa “bumi dan
air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Pelaksanaan Pasal 33 ayat 2 dan 3 oleh pemerintah direalisasikan melalui
pendirian Badan Usaha Milik Negara. Bila cabang-cabang produksi yang penting
dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara, maka swasta diberikan
kesempatan untuk berusaha di cabang-cabang produksi yang tidak menguasai hajat
hidup orang banyak. BUMS memiliki beberapa bentuk, yaitu :
a.    Perusahaan Perseorangan Suatu bentuk badan usaha yang seluruh modal dan
anggung jawabnya dimiliki oleh seseorang secara pribadi. Jadi, semua resiko dan
kegiatan usaha menjadi tanggung jawab penuh pengusaha. Contoh : Penginapan,
penggilingan padi, toserba, restoran. Untuk mendirikan perusahaan perseorangan
tidak ada undang – undang yang mengatur secara khusus. Namun untuk beberapa
jenis usaha, perusahaan perseorangan baru boleh melakukan aktivitasnya setelah
mendapatkan izin dari pemerintah daerah setempat.
b.    Firma Suatu persekutuan antara 2 orang atau lebih yang menjalankan usaha
dengan 1 nama dan bertujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dari
persekutuan itu. Biasanya orang – orang yang mendirikan Firma adalah orang –
orang yang memiliki hubungan keluarga. Pendiriannya dilakukan di hadapan
notaris dengan membuat akta pendirian sebagai bukti tertulis. Firma lebih baik dari
pada perusahaan perseorangan sebab memiliki modal lebih besar dan dikelola lebih
dari 1 orang. Contoh : konsultan hukum dan pengacara.
c.    Persekutuan Komanditer (CV) CV singkatan dari Commanditaire Vennotschaap
yang berasal dari Bahasa Belanda, dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah
persekutuan komanditer.

d.    Persekutuan Terbatas (PT) Pt adalah suatu persekutuan antara 2 orang / lebih
yang menjalankan usahanya dengan modal yang diperoleh dari pengeluaran saham.
Saham adalah tanda pernyataan modal pada PT. Pemegang saham/persero
bertanggung jawab terbatas, hanya sebesar modal yang ditanam. Keuntungan bagi
persero diberikan dalam bentuk dividen : Pengolahan PT diserahkan kepada dewan
direksi Dalam menjalankan tugasnya, dewan direksi diawasi oleh dewan komisaris.
Komponen yang memegang kekuasaan tertinggi dalam PT adalah Rapat Umum
Pemegang Saham(RUPS). Dlm RUPS,ditentukan bagaimana kegiatan badan usaha
akan dijalankan, mengangkat, memberhentikan direksi & dewan komisaris serta
mengatur pembagian dividen untuk para peserta. Berdasarkan sahamnya PT
dibedakan menjadi 2. yaitu :
1)   PT tertutup Saham dalam PT ini sifatnya terbatas, jumlahnya tidak banyak &
pemegang saham biasanya saling mengenal. Biasanya hal ini ditujukan agar
kekayaan badan usaha tidak jatuh ke tangan orang lain.
2)   PT terbuka Dalam PT ini, sahamnya terdaftar di bursa efek. Saham dapat dimiliki
oleh masyarakat umum & pemegang saham tidak harus mengenal. PT biasanya
menuliskan singkatan Tbk (terbuka) di belakang nama perseronya.
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Ekonomi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang khusus mempelajari
tingkah laku manusia atau segolongan masyarakat dalam usahanya memenuhi
kebutuhan yang relatif tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas
adanya.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hokum
yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan
usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan
adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai
toko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam
sistem perekonomian nasional.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi selama pembangunan jangka panjang
pertama selain telah meningkatkan kesejahteraan rakyat juga telah
menumbuhkembangkan usaha besar, usaha menengah, dan usaha kecil. Dalam
keterkaitan usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar, pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang kemitraan antara
berbagai tingkat usaha yang berdasarkan besarnya jumlah modal. Kemitraan usaha
ini menjangkau pengertian yang luas yang berlangsung antara semua pelaku dalam
perekonomian baik dalam arti asal asul atau pemiliknya, yang meliputi BUMN,
badan usaha swasta, dan koperasi, maupun dalam arti ukuran usaha yang meliputi
usaha besar, usaha menengah, dan usaha kecil.
.

Anda mungkin juga menyukai