Anda di halaman 1dari 9

DEIKSIS Vol. 09 No.

02, Mei 2017


p-ISSN: 2085-2274, e-ISSN 2502-227X hal. 138-146

PENGARUH METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN


TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
Muhamad Yasir

Program Studi Teknik Industri


FTMIPA Universitas Indraprasta PGRI
kangyassir@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Metode Pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa
Indonesia dan mengetahui pengaruh Media Pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa Indonesia, serta
untuk mengetahui pengaruh Metode dan Media Pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen. Populasi terjangkau adalah siswa
SMP Swasta kota Bekasi. Besar sample sebanyak 80 siswa, dengan teknik random sampling yang dibagi
ke dalam empat kelas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes hasil belajar bahasa
Indonesia berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal yang telah di uji validitasnya dengan koefisien
realibilitas = 0,05 analisis data menggunakan analysis of varians (ANAVA) dua arah; perlakuan
menggunakan metode Inkuiri dan Media Audio Visual. Hasil pengujian hipotesis diperoleh simpulan
sebagai berikut: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa
Indonesia hal tersebut dibuktikan dengan Fh 29.644 dan sig. sebesar 0,000 < 0,05,2) Terdapat pengaruh
yang signifikan media pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa Indonesia Hal tersebut dibuktikan dengan
Fh 53.89 dan sig. 0,000 < 0,05,3). Terdapat pengaruh interaktif yang signifikan metode dan media
pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa Indonesia hal tersebut dibuktikan dengan Fh 5.705 dan sig.
0,019 < 0,05.

Kata Kunci : Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran, Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Abstract
The purpose of this research is to know the effects of learning method and teaching aid toward Indonesian
subject achievement. The method used in the study was experiment. Population of the research is the
students of private school in Bekasi with the total sampel 80 students by using random sampling technique
which was divided into four classes. The instrument was the Indonesian subject achievement was a multiple
choice test around 30 questions which validity test by realibity coefficient =0.05. In this research,the
reseacher used analysis of two ways varians (ANAVA) to analize the data. The method used was Inquiry
and media was audio visual. The result of test hypoteses are :1) there was a significant effect of using the
inquiry method toward Indonesian subject achievement. This proven by Ftest 20,644 by sig. 0,000 < 0.05.
2) There was a significant effect of using audio visual teaching teaching aids. This proven by Fh 53.89 and
sig.0.000 < 0.05. 3) There was a significant interactive effect between the usage of inquiry method and
audio visual teaching aids towards the Indonesian subject achievement. This proven by Fh.5.705 and
sig.0.019 < 0.05.

Key words: Learning Method, Teaching Aid, The Indonesian Subject achievement.

PENDAHULUAN berkembang ke arah yang lebih baik.


Tidak ada zaman yang tidak ber-
Dunia pendidikan adalah dunia kembang, tidak ada kehidupan manusia
yang sangat penting dalam kehidupan yang tidak bergerak, dan tidak ada
manusia. Manusia yang selalu diiringi manusia pun yang hidup dalam stagnasi
pendidikan, kehidupannya akan selalu peradaban. Semuanya itu bermuara pada

138
Pengaruh Metode dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia
(Muhamad Yasir)

pendidikan, karena pendidikan adalah dijadikan terobosan yang patut dihargai


pencetak peradaban manusia. dan diujicobakan.
Dengan adanya perkembangan Dalam pembelajaran bahasa
kehidupan, pendidikan pun mengalami Indonesia, tidak akan terlepas dari empat
dinamika yang semakin lama semakin keterampilan berbahasa, yaitu me-
berkembang dan berusaha beradaptasi nyimak, berbicara, membaca dan me-
dengan gerak perkembangan yang nulis. Kemampuan berbahasa bagi
dinamis tersebut. Itulah sebabnya, pen- manusia sangat diperlukan. Sebagai
didikan yang kini diterapkan kepada makhluk sosial, manusia berinteraksi,
peserta didik kita tidak sama dengan berkomunikasi dengan manusia lain
pendidikan kita sewaktu sekolah dulu. dengan menggunakan bahasa sebagai
Setiap zaman, pasti akan selalu ada media, baik berkomunikasi meng-
perubahan yang mengarah pada gunakan bahasa lisan, juga ber-
kemajuan pendidikan yang semakin komunikasi menggunakan bahasa tulis.
baik. Pembelajaran bahasa Indonesia
Di samping itu, pendidikan juga yang efektif, menyenangkan, menarik,
memerlukan berbagai inovasi. Hal ini dan bermakna bagi peserta didik
penting dilakukan untuk kemajuan dipengaruhi oleh berbagai unsur, antara
kualitas pendidikan yang tidak hanya lain guru yang memahami secara utuh
menekankan pada teori, tetapi harus bisa hakikat, sifat, dan karakteristik peserta
diarahkan pada hal yang bersifat praktis. didik. Metode pembelajaran yang
Diakui atau tidak, walaupun belum ada berpusat pada kegiatan peserta didik,
penelitian khusus tentang pembelajaran, sarana belajar anak yang memadai,
banyak yang merasa bahwa sistem pen- tersedianya sumber belajar yang menarik
didikan, terutama pada proses belajar- dan mendorong peserta didik untuk
mengajar, terasa sangat membosankan. belajar, dan lain-lain. Hal ini tentu saja
Berdasarkan pengamatan penulis, menuntut aktivitas kreativitas guru
fenomena yang terjadi pada peserta didik dalam menciptakan lingkungan yang
saat ini, dimana mereka menganggap kondusif. Menurut Mulyasa dalam
bahwa aktivitas yang mengasyikan (Susanto, 2013:50) proses penyampaian
justru berada di luar jam pelajaran. Hal materi atau proses pembentukan
ini dikarenakan selama ini mereka kompetensi dikatakan efektif apabila
merasa terbebani ketika berada di dalam seluruh peserta didik terlibat secara aktif,
kelas, apalagi jika harus mengahadapi baik mental, fisik, maupun sosialnya.
mata pelajaran tertentu yang mem- Kegiatan pembelajaran yang
bosankan. Mereka akan bersorak-sorai optimal dalam proses pembelajaran ini
jika mendengar pengumunan pulang sedikitnya mencakup lima aspek, yaitu:
lebih cepat karena ada rapat guru, pem- 1) penyampaian tujuan pembelajaran; 2)
batalan ulangan, atau guru tidak me- penyampaian materi atau bahan ajar
ngajar karena sakit, dan lain sebagainya. dengan memperhatikan pendekatan,
Maka dari itu, kita membutuhkan metode, sarana, dan alat atau media yang
inovasi pembelajaran agar peserta didik tepat; 3) pemberian bimbingan bagi
menjadi bersemangat, mempunyai siswa; 4) melakukan pemeriksaan atau
motivasi untuk belajar, dan antusias pengecekkan mengenai pemahaman
menyambut pelajaran disekolah. Jika siswa, dan 5) tentang pengelolaan kelas.
mereka senang saat memasuki kelas Mengajar yang berhasil menuntut
maka mereka pasti akan mudah dalam penggunaan metode belajar yang tepat.
mengikuti mata pelajaran. Hal ini dapat Setiap guru tentu mempunyai metode,

139
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 139-146

dan seorang guru yang baik akan secara positif terhadap keberhasilan
memahami dengan baik metode yang belajar. Penulis ingin melakukan sebuah
akan digunakannya. Pandangan yang penelitian dengan melakukan
sering dikemukakan adalah bahwa tidak eksperimen pada SMP Swasta di kota
ada satu metode pun yang baik untuk Bekasi. Penulis ingin meneliti tentang
semua mata pelajaran. Maka, atas alasan pengaruh metode dan media
inilah setiap guru dituntut untuk mampu pembelajaran terhadap hasil belajar
memilih dan menggunakan metode yang bahasa Indonesia. Dengan demikian,
tepat dalam melaksanakan pembelajar- dalam penelitian ini penulis memberi
an. Metode mengajar ini digunakan guru judul: ”Pengaruh Metode dan Media
dalam mengorganisasikan kelas pada Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
umumnya atau dalam menyajikan bahan Bahasa Indonesia (Eksperimen pada
pelajaran pada khususnya. Metode SMP Swasta di kota Bekasi)”.
diperlukan dalam rangka untuk men- Sedangkan R. Gagne seperti
capai tujuan pembelajaran, dimana dikutip oleh Slameto memberikan dua
dengan metode tersebut dapat memudah- definisi belajar, yaitu: belajar adalah
kan siswa menerima dan memahami suatu proses untuk memperoleh motivasi
materi pelajaran yang diberikan oleh dalam pengetahuan, keterampilan,
guru. kebiasaan, dan tingkah laku, belajar
Mengingat peran media belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
sangat penting dalam menunjang keterampilan yang diperoleh dari
keberhasilan penciptaan proses dan pen- intruksi (Slameto, 2003:13).
capaian hasil belajar yang diharapkan, Menurut Indihadi (2006:57) dalam
maka pemahaman guru secara utuh teori belajar dan pembelajaran, lima
mengenai pentingnya media belajar faktor yang harus dipadukan dalam
merupakan salah satu aspek yang harus berkomunikasi, sehingga pesan ini dapat
menjadi perhatian guru. Peran media disampaikan, yaitu: struktur pengetahu-
belajar adalah bagian yang tidak an, kebahasaan, strategi produktif,
terpisahkan dalam proses pembelajaran. mekanisme psikofisik, dan konteks.
Seorang guru yang baik akan Pengertian di atas sejalan dengan
memahami, menggunakan, dan me- arahan Badan Standar Nasional
manfaatkan media belajar dengan baik Pendidikan (BNSP, 2006: 81), bahwa
dan tepat. Melalui media ini dapat standar isi bahasa Indonesia sebagai
mempermudah dalam memahami berikut: “pembelajaran bahasa Indonesia
materi-materi yang diberikan oleh guru, diarahkan untuk meningkatkan ke-
karena media akan membantu peserta mampuan peserta didik untuk ber-
didik untuk memvisualkan hal-hal komunikasi dalam bahasa Indonesia
abstrak, mengasah rasa, merangsang dengan baik dan benar, baik secara lisan
kreativitas, menemukan pengetahuan, maupun tulis, serta menumbuhkan
dan lain-lain. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
Berdasarkan pembahasan tersebut manusia Indonesia”.
dapat dipahami bahwa keberhasilan Berdasarkan pengertian di atas
peserta didik dalam belajar tergantung dapat disimpulkan bahwa pengajaran
pula pada metode dan model penyajian bahasa bertujuan untuk melatih
materi. Model penyajian materi yang keterampilan mendengar, berbicara,
menyenangkan, tidak membosankan, membaca, dan menulis yang masing-
menarik, dan mudah dimengerti oleh masing erat hubungannya. Pembelajaran
peserta didik tentunya berpengaruh bahasa Indonesia juga diarahkan untuk

140
Pengaruh Metode dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia
(Muhamad Yasir)

meningkatkan kemampuan peserta didik (latihan, dan penilaian) terdapat pada


dalam berkomunikasi dengan bahasa lembaran kertas yang lain.
Indonesia dengan baik dan benar baik
secara lisan maupun tulisan, serta METODE PENELITIAN
menumbuhkan pribadi yang mempunyai
rasa apresiasi terhadap hasil karya sastra. Pada penelitian ini menggunakan
Pengertian hasil belajar dipertegas metode eksperimen, yaitu memberikan
oleh Nawawi dalam K. Ibrahim jenis perlakuan yang berbeda pada dua
(2007:39) yang menyatakan bahwa hasil kelompok belajar siswa. Satu kelompok
belajar dapat diartikan sebagai tingkat yang dijadikan kelompok eksperimen,
keberhasilan siswa dalam mempelajari yaitu kelompok yang diberikan
materi pelajaran di sekolah yang perlakuan metode inkuri dan
dinyatakan dalam skor yang diperoleh menggunakan media audio visual,
dari hasil tes mengenal sejumlah materi sedangkan kelompok satu lagi disebut
pelajaran tertentu. kelompok kontrol, yaitu kelompok
Secara sederhana, yang dimaksud dengan metode pembelajaran
dengan hasil belajar adalah kemampuan konvensional yang tidak menggunakan
peserta didik setelah melalui kegiatan media belajar.
belajar. Dalam kegiatan pembelajaran Dalam penelitian ini menggunakan
atau kegiatan intruksional, biasanya guru metode eksperimen dengan desain
menetapkan tujuan belajar. Anak yang faktorial 2 x 2 sebagai berikut:
berhasil dalam belajar adalah peserta
didik yang berhasil mencapai tujuan- Tabel 2. Desain Penelitian
tujuan pembelajaran. Menurut Moh. Metode
Media
Amin (1987:12) peran guru dalam Pembelajaran Rata
Pembelajar
Inkui Konvension -rata
pembelajaran inkuiri adalah sebagai an
ri al
penyanya. Ia menjelaskan bahwa Audio visual A1B1 A2B1 ∑B1
kemampuan peserta didik untuk setiap Buku teks A1B2 A2B2 ∑B2
pertanyaan yang diajukan oleh guru ∑K ∑K1 ∑K2
merupakan sebagian dari proses berpikir.
Kunci inkuiri adalah menanyakan atau Populasi dalam penelitian ini
mengajukan pertanyaan-pertanyaan adalah seluruh siswa SMPI Nurul
yang signifikan. Hikmah II kelas IX berjumlah 80 orang
Andi (2011: 70) mengatakan dan di SMP Al Falah berjumlah 80
bahwa setidaknya ada dua macam bahan orang. Dalam analisis deskriptif disaji-
ajar audio visual, yakni video atau film kan dalam bentuk rangkuman data
dan orang. Untuk bahan ajar berbentuk ANAVA yang memuat mean dan standar
video atau film, strukturnya meliputi deviasi dari setiap kelompok sampel.
enam komponen, yaitu judul, petunjuk Sebelum dilakukan pengujian hipotesis,
belajar, kompetensi dasar atau materi berdasarkan data-data yang terkumpul
pokok, informasi pendukung, latihan, dari hasil penelitian ini terhadap data-
dan penilaian. Sedangkan struktur bahan data tersebut terlebih dahulu dilakukan
ajar orang hanya meliputi lima uji persyaratan analisis data yaitu uji
komponen. Itupun tidak semuanya normalitas.
terdapat pada bahan atau media orang Uji normalitas pada penelitian ini
(judul, kompetensi dasar, informasi adalah uji parametik dengan mengguna-
pendukung) sedangkan komponen lain kan uji liliefors. Uji normalitas dilaku-
kan untuk mengetahui apakah data

141
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 139-146

populasi berdistribusi normal atau tidak HASIL DAN PEMBAHASAN


berdasarkan data sampel yang diperoleh.
Setelah uji normalitas terlihat HASIL PENELITIAN
indikasi data hasil penelitian ber- Setelah dilakukan uji normalitas
distribusi normal, maka selanjutnya akan dan homogenitas dan hasilnya
diuji homogenitas dari sampe penelitian. menunjukkan bahwa sampel penelitian
Uji Homogenitas dimaksudkan untuk berasal dari populasi berdistribusi
menguji apakah data berasal dari normal dan varians sampel homogen,
populasi yang homogen atau tidak. Pada maka pengujian hipotesis dengan
penelitian ini uji Homogenitas dilakukan menggunakan ANOVA dapat dilakukan.
dengan menggunakan uji Barlet. Analisis terhadap data hasil belajar
Analisis data untuk pengujian bahasa indonesia dilakukan dengan
hipotesis penelitian menggunakan menggunakan ANOVA dua arah yang
Analysis Varians (ANAVA) dua jalur proses perhitungannya dibantu dengan
pada taraf signifikansi 5%. Penelitian ini program SPSS 15.0 for Windows. Hasil
menggunakan metode eksperiment uji ANOVA tersebut kemudian
treatment by treatment, dengan dengan dilanjutkan dengan uji t untuk
disain factorial 2x2, dengan memberi- mengetahui signifikansi perbedaan
kan perlakuan kepada kelompok diantara masing-masing kelompok
eksperimen berupa kegiatan belajar secara signifikan (simple effect). Dengan
mengajar dengan metode pembelajaran kata lain, uji t digunakan dengan tujuan
inkuiri dan penggunaan media audio untuk melihat kelompok sampel mana
visual. Dalam penelitian ini terdapat dua yang lebih tinggi hasil belajar bahasa
variable yang digunakan untuk dasar Indonesianya ditinjau dari metode
peninjauan untuk variable terikat. pembelajaran dan media pembelajaran.
Adapun ringkasan hasil analisis data
dengan menggunakan ANOVA dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.
Ringkasan Hasil ANOVA
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: NILAI
Type III Sum
Source of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 3616,500(a) 3 1205,500 29,749 ,000
Intercept 497385,800 1 497385,800 12274,352 ,000
METODE 1201,250 1 1201,250 29,644 ,000
MEDIA 2184,050 1 2184,050 53,897 ,000
METODE *
231,200 1 231,200 5,705 ,019
MEDIA
Error 3079,700 76 40,522
Total 504082,000 80
Corrected Total 6696,200 79
a R Squared = ,540 (Adjusted R Squared = ,522)

Berdasarkan table uji ANOVA 1. Hipotesis Pertama: Terdapat


tersebut maka dapat dianalisis hasil Pengaruh Metode Pengajaran
pengujian hipotesis sebagai berikut:

142
Pengaruh Metode dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia
(Muhamad Yasir)

Terhadap Hasil Belajar Bahasa Berdasarkan tabel 4.21 baris 5


Indonesia (lima) mengenai ringkasan hasil
Berdasarkan tabel 4.21 baris 3 ANOVA (output SPSS) terlihat
mengenai ringkasan hasil ANOVA bahwa nilai sign. untuk interaksi
(output SPSS) terlihat bahwa sign. (MP*MM) sebesar 0,019. Nilai sign
untuk metode pengajaran (MP) tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,019
sebesar 0,000. Dengan demikian < 0,05) maka, maka hipotesis nol
maka nilai tersebut lebih kecil dari (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan hal (H1) diterima. Hal ini membuktikan
tersebut maka hipotesis nol (H0) bahwa terdapat pengaruh interaksi
ditolak dan hipotesis alternatif (H1) antara metode pengajaran dan media
diterima. Hal ini menunjukkan pembelajaran terhadap hasil belajar
bahwa pengaruh rerata (mean) bahasa indonesia siswa secara
metode pengajaran dalam hal ini signifikan. Dengan demikian maka
inquiri dan konventional adalah dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan. Dengan pengaruh interaksi antara metode
demikian maka dapat disimpulkan pengajaran dan media pembelajaran
bahwa terdapat pengaruh metode terhadap hasil belajar bahasa
pengajaran terhadap hasil belajar indonesia.
bahasa Indonesia siswa. Karena terdapat pengaruh
2. Hipotesis Kedua: Terdapat Pengaruh interaktif, maka hipotesis dalam
Media Pembelajaran Terhadap Hasil penelitian ini dilanjutkan dengan
Belajar Bahasa Indonesia pengujian simple effect yaitu dengan
Berdasarkan tabel 4.21 baris 4 menggunakan uji Tukey. Hasil
mengenai ringkasan hasil ANOVA perhitungan uji Tukey dapat dilihat
(output SPSS) terlihat bahwa sign. pada tabel berikut ini:
untuk media pembelajaran (MM)
siswa sebesar 0,000. Dengan Tabel 2
demikian maka nila sign. tersebut Post Hoc Uji Lanjut Dengan Uji Tukey
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
(I)Ke Mea Std. S 95%
Berdasarkan hal tersebut maka lomp n Err i Confiden
hipotesis nol (H0) ditolak dan ok Diffe or g. ce
hipotesis alternatif (H1) diterima. Hal (J)Ke rence Interval
lomp (I-J) Lo Up
ini menunjukkan bahwa perbedaan ok we per
rerata (mean) responden yang diajar r Bo
dengan menggunakan media audio Bo un
un d
visual dengan siswa yang diajar d
tanpa menggunakan media audio 1. 4,35 2,0 ,1 - 9,6
visual adalah perbedaan yang 2 00 130 4 ,93 37
7,05
3 2 4 78 8
signifikan. Dengan demikian maka 00(*)
4 2,0 ,0 1,7 12,
dapat disimpulkan bahwa terdapat 18,2 130 0 62 33
pengaruh media pembelajaran 000( 2 4 2 78
*) 2,0 ,0 12, 23,
terhadap hasil belajar bahasa 130 0 91 48
indonesia siswa. 2 0 22 78
3. Hipotesis Ketiga : Terdapat 2. - 2,0 ,1 - ,93
4,35
1 130 4 9,6 78
Pengaruh Interaksi Metode dan 00 2 4 37 7,9
Media Pembelajaran Terhadap Hasil 3 2,70 2,0 ,5 8 87
Belajar Bahasa Indonesia. 00 130 4 - 8
4 2 0 2,5

143
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 139-146

13,1 2,0 ,0 87 19, c. Pada kelompok 2 dan 4 terlihat


8500 130 0 8 13
(*) 2 0 8,5 78
bahwa mean difference sebesar
62 13,85, artinya selisih rata-rata
2 hasil belajar bahasa Indonesia
3. - 2,0 ,0 - -
7,05
1 130 0 12, 1,7
antara kelompok 2 dan 4 cukup
00(*) 2 4 33 62 besar dan dapat dibuktikan
2 - 2,0 ,5 78 2 dengan nilai sig. 0,000 < 0,05
2,70 130 4 - 2,5
4 00 2 0 7,9 87
atau dapat atau dapat diartikan
11,1 2,0 ,0 87 8 bahwa kelompok 2 dan 4 berbeda
500( 130 0 8 16, secara signifikan.
*) 2 0 5,8 43
62 78
d. Pada kelompok 3 dan 4 terlihat
2 bahwa mean difference sebesar
4. - 2,0 ,0 - - 11,15, artinya selisih rata-rata
18,2
1 130 0 23, 12,
000( 2 0 48 91
hasil belajar bahasa Indonesia
2 *) 2,0 ,0 78 22 antara kelompok 3 dan 4 cukup
- 130 0 - - besar dan dapat dibuktikan
13,8
3 2 0 19, 8,5
500( 2,0 ,0 13 62
dengan nilai sig. 0,000 < 0,05
*) 130 0 78 2 atau dapat diartikan bahwa
- 2 0 - - kelompok 3 dan 4 berbeda secara
11,1 16, 5,8
500( 43 62
signifikan.
*) 78 2
*the mean different is significant at the PEMBAHASAN
0.05 level. Untuk menjawab apakah terdapat
pengaruh metode pengajaran terhadap
Dari tabel di atas dapat hasil belajar bahasa Indonesia diperoleh
disimpulkan sebagai berikut: hasil bahwa metode pengajaran dan hasil
a. Pada kelompok 1 dan kelompok belajar bahasa indonesia terdapat
2 terlihat bahwa mean difference pengaruh yang signifikan. Berdasarkan
sebesar (0,435) artinya selisih tabel 4.21 baris 3 mengenai ringkasan
antara rata-rata hasil belajar hasil ANOVA (output SPSS) terlihat
bahasa Indonesia kelompok 1 bahwa sign. untuk metode pengajaran
dan 2 sebesar (0,435). Nilai ini (MP) sebesar 0,000. Dengan demikian
cukup kecil dan dapat dibuktikan maka nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
dengan nilai sig. 0,14 > 0,05 atau (0,000 < 0,05). Berdasarkan hal tersebut
dapat diartikan bahwa kelompok maka hipotesis nol (H0) ditolak dan
1 dan 2 tidak berbeda secara hipotesis alternatif (H1) diterima. Hal ini
signifikan. menunjukkan bahwa pengaruh rerata
b. Pada kelompok 1 dan 3 terlihat (mean) metode pengajaran dalam hal ini
bahwa mean difference sebesar metode pembelajaran inkuiri dan
7,05, artinya selisih rata-rata konvensional adalah perbedaan yang
hasil belajar bahasa Indonesia signifikan. Dengan demikian maka dapat
antara kelompok 1 dan 3 cukup disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
besar dan dapat dibuktikan metode pembelajaran inkuiri terhadap
dengan nilai sig. 0,004 < 0,05 hasil belajar bahasa Indonesia siswa.
atau dapat diartikan bahwa Berdasarkan tabel 1 baris 4
kelompok 1 dan 3 berbeda secara mengenai ringkasan hasil ANOVA
signifikan. (output SPSS) terlihat bahwa sign. untuk
media pembelajaran (MM) siswa sebesar

144
Pengaruh Metode dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia
(Muhamad Yasir)

0,000. Dengan demikian maka nila sign. pengajaran inquiri dan konvensional
tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < adalah perbedaan yang signifikan.
0,05). Berdasarkan hal tersebut maka 2. Terdapat pengaruh yang signifikan
hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis media pembelajaran terhadap hasil
alternatif (H1) diterima. Hal ini belajar bahasa Indonesia. Hal
menunjukkan bahwa perbedaan rerata tersebut dibuktikan dengan Fh
(mean) responden yang diajar dengan 53.897 dan sig. 0,000 < 0,05, yang
menggunakan media audio visual dan membuktikan bahwa perbedaan
tanpa menggunakan media pembelajaran rerata (mean) nilai siswa yang diajar
audio visual adalah perbedaan yang dengan media audio visual dan tanpa
signifikan. Dengan demikian maka dapat media audio visual adalah perbedaan
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan.
yang signifikan media pembelajaran 3. Terdapat pengaruh interaktif yang
audio visual terhadap hasil belajar signifikan metode dan media
bahasa Indonesia siswa. pembelajaran terhadap hasil belajar
Berdasarkan tabel 1 baris 5 (lima) bahasa Indonesia. Hal tersebut
mengenai ringkasan hasil ANOVA dibuktikan dengan Fh 5.705 dan sig.
(output SPSS) terlihat bahwa nilai sign. 0,019 < 0,05, yang berarti terdapat
untuk interaksi (MP*MM) sebesar pengaruh interakif metode
0,019. Nilai sign tersebut lebih kecil dari pengajaran dan media pembelajaran
0,05 (0,019 < 0,05) maka, maka terhadap hasil belajar bahasa
hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis Indonesia. Berdasarkan pengujian
alternatif (H1) diterima. Hal ini simple effect dengan menggunakan
membuktikan bahwa terdapat pengaruh hasil uji Tukey menyimpulkan:
interaksi yang signifikan antara metode a. Tidak terdapat perbedaan yang
dan media pembelajaran terhadap hasil signifikan antara hasil belajar
belajar bahasa Indonesia. Dengan kelompok siswa yang
demikian maka dapat disimpulkan menggunakan metode dan
bahwa terdapat pengaruh interaksi yang media pembelajaran dan
signifikan metode dan media kelompok siswa yang hanya
pembelajaran terhadap hasil belajar menggunakan metode
bahasa Indonesia siswa. pembelajaran. Hal ini
dibuktikan dengan mean
SIMPULAN difference sebesar 0,43 nilai sig.
0,14 > 0,05.
Berdasarkan dari hasil pengujian b. Terdapat perbedaan yang
hipotesis penelitian dan analisis signifikan hasil belajar bahasa
pengolahan data pada bab IV, maka Indonesia pada kelompok siswa
dapat disimpulkan sebagai berikut : yang diajar dengan
1. Terdapat pengaruh yang signifikan menggunakan metode dan
metode pembelajaran terhadap hasil media pembelajaran dan
belajar bahasa Indonesia. Hal kelompok hasil belajar siswa
tersebut dibuktikan dengan Fh yang diajar dengan
29.644 dan sig. sebesar 0,000 < menggunakan media
0,05, yang membuktikan bahwa pembelajaran saja. Hal ini
perbedaan rerata (mean) nilai siswa dituntukkan dengan mean
yang diajar dengan metode difference sebesar 7,05 dan nilai
sig. 0,004 < 0,05.

145
DEIKSIS | Vol. 09 No.02 | Mei 2017 | 139-146

c. Terdapat perbedaan yang pembelajaran yang dikomunikasikan


signifikan hasil belajar bahasa guru kepada mereka. Hal ini akan
Indonesia pada kelompok siswa menunjang keberhasilan
yang belajar menggunakan pembelajaran yang maksimal.
metode pembelajaran dan 3. Guru hendaknya menggunakan
kelompok siswa yang tidak berbagai metode dan media
menggunakan metode dan pembelajaran agar siswa dapat
media pembelajaran. Hal ini mencapai tujuan pembelajaran
dapat dibuktikan dengan mean dengan maksimal. Pemilihan metode
difference sebesar 13,85 dan dan media pembelajaran hendaknya
nilai sig.0.00 < 0,05. disesuaikan dengan kebutuhan siswa
d. Terdapat perbedaan yang agar penggunaan metode dan media
signifikan hasil belajar bahasa pembelajaran memberikan pengaruh
Indonesia kelompok siswa yang yang positif terhadap hasil
hanya menggunakan metode pembelajaran siswa.
pembelajaran dan kelompok
siswa yang tidak menggunakan DAFTAR PUSTAKA
metode dan media
pembelajaran. Hal ini Arifin, Z. (2012). Model-Model
ditunjukkan dengan mean Pembelajaran Berbasis Paikem.
difference sebesar 11,15 dan Tangerang: PustakaMandiri.
nilai sig 0,00 < 0,05.
Berdasarkan simpulan dan Arsyad, A. (2015). Media
implikasi penelitian, maka beberapa Pembelajaran. Jakarta: Grafindo
saran terkait yang dapat penuli Dimyati, M. (2012). Belajar dan
sampaikan pada penelitian ini adalah : Pembelajaran. Jakarta: Rineka
1. Metode pembelajaran inkuiri dapat Cipta.
diterapkan dalam berbagai model
Hamid, S. (2011). Metode Edutainment.
pembelajaran yang, oleh karena itu
Jogjakarta: Diva Press.
guru hendaknya memperbanyak
pengetahuan teori dan strategi Supardi. (2013). Aplikasi Statistik
melalui metode pembelajaran inkuiri Dalam Penelitian Edisi Revisi.
melalui metode menyenangkan dan Jakarta: Smart Prima Ufuk
variatif. Semesta.
2. Diperlukan media pembelajaran Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan
supaya proses pembelajaran Pembelajaran di Sekolah.
menyenangkan dan siswa dapat Jakarta: Prenada Media Grup.
dengan mudah menyerap pesan

146

Anda mungkin juga menyukai