Anda di halaman 1dari 20

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM

LEARNING)
 kurniawanbudi04

5 years ago
Advertisements

A. LATAR BELAKANG

Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar
yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar
sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning ini
berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia
melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology. Prinsipnya adalah bahwa
sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun
memberikan sugesti positif atau negatif.

Tokoh utama di balik Quantum Learning adalah Bobbi DePorter. Dia perintis,
pencetus dan pengembang utama Quantum Learning. Sejak tahun 1982 DePorter
mematangkan dan mengembangkan gagasan Quantum Learning di SuperCamp.
Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike
Hernacki, Mark Reardon dan Sarah Singer Nouric, DePorter secara terprogram dan
terencana mengujicoba gagasan-gagasan Quantum Learning kepada para remaja di
SuperCamp salama tahuan awal 1980-an.  DePorter menjelaskan bahwa metode ini
dibangun berdasarkan pengalaman dan penelitian terhadap 2.500 siswa dan sinergi
pendapat ratusan guru di SupeCamp. Prinsip-prinsip dan metode-metode Quantum
Learning ini dibentuk di SuperCamp.

Pada tahap awal perkembangannya, Quantum Learning dimaksudkan untuk


membantu meningkatkan  keberhasilan hidup dan karier para remaja dirumah
tetapi lama kelamaan orang menginginkan DePorter untuk mengadakan program-
program Quantum Learning bagi orang tua siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
falsafah dan metodologi pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus
diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah.

B. TUJUAN

1. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif


2. Untuk menciptakan proses belajar yang menyenangkan
3. Untuk menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh
otak
4. Untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir
5. Untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran

C. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN


KEUNGGULAN:

1. Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika


kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
2. Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris,
“hewan-istis”, dan atau nativistis.
3. Pembelajaran kuantum lebih konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris,
behavioristis.
4. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang
bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna.
5. Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan
pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi.
6. Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran
proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
7. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan
kebermutuan proses pembelajaran.
8. Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi
pembelajaran.
9. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan
ketrampilan akademis, ketrampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau
material.
10. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian
penting proses pembelajaran.
11. Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan,
bukan keseragaman dan ketertiban.
12. Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam
proses pembelajaran.

7 kunci keunggulan quantum learning :

1. Integritas: Bersikaplah jujur, tulus dan menyeluruh. Selaraskan dengan


nilai-nilai yang ada pada diri kita.
2. Kegagalan awal kesuksesan: Pahamilah bahwa kegagalan hanyalah
memberikan informasi yang anda butuhkan untuk sukses.
3. Bicaralah dengan niatan baik: Berbicaralah dengan pengertian positif dan
bertanggungjawablah untuk berkomunikasi yang jujur dan lurus.
4. Komitmen: Penuhilah janji dan kewajiban, laksanakan visi dan lakukan apa
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
5. Tanggungjawab: Bertanggungjawablah atas tindakan anda.
6. Sikap fleksibel: Bersikap terbuka terhadap perubahan baru yang dapat
membantu kita memperoleh hasil yang kita inginkan.
7. Keseimbangan: Jaga keselarasan pikiran, tubuh dan jiwa. Sisihkan waktu
untuk membangun dan memelihara ketiganya.

KELEMAHAN :

1. Membutuhkan pengalaman yang nyata


2. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar
3. Kesulitan mengidentifikasi ketrampilan siswa

D. PRINSIP QUANTUM LEARNING

1. Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi: Bawalah Dunia Mereka


(Pembelajar) ke dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita (Pengajar)
ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar).

2. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran


merupakan permainan orchestra simfoni.

Prinsip-prinsip dasar ini ada lima macam berikut ini.

 Ketahuilah bahwa segalanya berbicara: Dalam pembelajaran kuantum,


segala sesuatu mulai lingkungan pembelajaran sampai dengan bahasa tubuh
pengajar, penataan ruang sampai guru, mulai kertas yang dibagikan oleh
pengajar sampai dengan rancangan pembelajaran, semuanya mengirim pesan
tentang pembelajaran.
 Ketahuilah bahwa segalanya bertujuan: Semua yang terjadi dalam proses
pengubahan energy menjadi cahaya mempunyai tujuan.
 Sadarilah bahwa pengalaman mendahului penamaan: Poses pembelajaran
paling baik terjadi ketika pembelajar telah mengalami informasi sebelum
mereka memperoleh makna untuk apa yang mereka pelajari.
 Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran: Pembelajaran
atau belajar selalu mengandung risiko besar.
 Sadarilah bahwa sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan: Segala
sesuatu dipelajari sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya.

3. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran lurus


berdampak bagi terbentuknya keunggulan.Dengan kata lain pembelajaran perlu
diartikan sebagai pembentukan keunggulan. Oleh karena itu, keunggulan ini
bahkan telah dipandangan sebagai jantung fondasi pembelajaran kuantum.Ada 8
prinsip keunggulan, yang juga disebut 8 kunci keunggulan yang diyakini dalam
pembelajaran kuantum.

Delapan kunci keunggulan itu sebagai berikut:


 Teraplah Hidup dalam Integritas: Dalam pembelajaran, bersikaplah apa
adanya, tulus, dan menyeluruh yang lahir ketika nilai-nilai dan perilaku kita
menyatu.
 Akuilah Kegagalan Dapat Membawa Kesuksesan: Dalam pembelajaran, kita
harus mengerti dan mengakui bahwa kesalahan atau kegagalan dapat
memberikan informasi kepada kita yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut
sehingga kita dapat berhasil.
 Berbicaralah dengan Niat Baik: Dalam pembelajan, perlu dikembangkan
ketrampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas
komunikasi yang jujur dan langsung.
 Tegaskanlah Komitmen: Dalam pembelajaran, baik pengajar maupun
pembelajar harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu, tetap pada rel yang telah
ditetapkan.
 Jadilah Pemilik: Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab. Tanpa
tanggung jawab tidak mungkin terjadi pembelajaran yang bermakna dan
bermutu.
 Tetaplah Lentur: Dalm pembelajaran, pertahanan kemampuan untuk
mengubah yang sedang dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Pembelajar lebih-lebih , harus pandai-pandai membaca lingkungan dan
suasana, dan harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana
diperlukan.
 Pertahankanlah Keseimbangan: Dalam pembelajaran, pertahanan jiwa,
tubuh, emosi, dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses
dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.

E. MANFAAT QUANTUM LEARNING

Manfaat yang diperoleh dari quantum learning adalah :

1. Sikap positif
2. Motivasi
3. Ketrampilan belajar seumur hidup
4. Kepercayaan diri
5. Sukses

F. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

1.  Peta konsep

Peta konsep sebagai teknik belajar efektif. Peta konsep disini lebih menunjukkan
pada keuangan ide-ide pikiran sebagai catatan dalam grafis sebagai salah satu
teknik belajar efektif. Peta konsep berupa ide pemikiran yang di tuangkan dalam
bentuk gambaran atau grafik.
Menurut Nacy Murgilulier yang dikutip Rose dan Nicholl sebelum belajar kita
memvisualisasikan  gambar dengan pikiran kita dan mengkaitkannya dengan
konsep-konsep.

Langkah-langkah tehnik penggunaan peta menurut Rose dan Nicholl :

a. Mulai degan topik di tengah halaman: Tulislah gagasan uatama di tengah-tengah


halaman kerertas dan lingkupilah dengan segitiga atau bentuk-bentuk lain
,sehingga kita  terdorong untuk mendefinisikan gagasan inti subjek yang dipelajari
sebagai titik awal yang efektif.

b, Buat cabang-cabangnya: Tambahkan cabang keluar untuk setiap poin atas


gagasan utama antrara lima atau tuju cabang jangan terlalu banyak.

c. Gunakan kata-kata kunci: Kata kunci adalah kata yang menyampaikan isi sebuah
gagasan dan memudahkan memicu ingatan kita. MIsal:

 Tambahkan symbol-simbol dan ilustrasi mendapatkan ingatan yang lebih


baik
 Gunakan huruf kapital
 Tulis gagasan penting dengan huruf yang lebih besar
 Hidupkanlah peta pikiran anda dengan hal-hal yang menarik
 Garis bawahi kata-kata itu \gunakan huruf miring  atau tebal
 Siaplah kreatif dan berani

4. Lakukan sendiri dan jangan takut salah atau jelek , gunakan sebanyak mungkin
ganbar yang memang membantu pemahaman anda sendiri

 Gunakan bentuk-bentuki acak untuk gagasan sendiri


 Buatlah peta konsep secara horizontal,agar dapat ruang bagi gagasan anda

Cara membelajarkan peta konsep dan secara klasikal:

Cara pembelajaran degan konsep ini  perlu di sajikan dengan metode tugas kerja 
kelompok . Adapun contoh langkah –langkahnya  adalah sebagai berikut:

1)      Guru melakukan apresiasi dengan pertanyaan pada materi model-model


pembelajaran

2)      Gunakan pertanyaan tentang dimensi-dimensi atau cakupan materi dari


model-model pembelajaran

3)      Sambil bertanya guru mencoba mentranfer jawaban siswa dalam bentuk peta
konsep

4)      Perbaiki peta konsep yang belum terstuktur


5)      Setelah gambar peta jadi da papan tulis , guru meminta siswa untuk membuat
peta konsep secara berkelompok berdasarkan sub-sub materi yang ada

6)      Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,ke mudian siwa kerja
kelompok untuk menbuat peta konsep  . untuk itu di berikan batas waktu misalnya
10-15 menit.Jika siswa sudah terbiasa mambuat peta konsep  siswa sudah dapat
ditugaskan ecara individu atau kompok kecil per dua orang

7)      Selama siswa menyusun peta konsep guru keliling untuk memberikan
penjelasan kjika ada kelompok yang bertanya

8)      Guru meminta siswa untuk membuat matrik konsep pengelompoan dan
atributnya

9)      Setelah selesai wakil-wakil kelompok disuruh maju untuk mempresentasikan


.Sementara kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi dan masukan

10)  Jika diperlukan guru memberikan penjelasan kepada materi yang belum dapat
dipahami siswa

11)  Berikan masikan terhadap hasil pekerjakan siswa

12)  Lakuklan postest tentang konsep yang diluasai

13)  Berikan siswa untuk memberikan masukan terhadap cara pembelajaran guru
sebagai evaluasi untuk pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya                                                                          
2. Teknik Memori

a. Teknik memori adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak sesuai


dengan cara kerja otak (brain-based technique). Dalam teknik ini perlu
meningkatkan efektifitas dan efisiensi otak dalam menyerap dan menyimpan
informasi. Daya ingat kita dapat ditingkatkan dan menurut Gunawan (2004) otak
suka dengan hal yang bersifat:

 Ekstem berlebihan/tidak masuk akal


 Penuh warna
 Multi sensor
 Lucu
 Melibatkan emosi
 Melibatkan irama atau musik
 Tindakan aktif
 Gambar tiga domensi dan hidup/aktif
 Menggunakan asosiasi
 Imajinasi
 Humor
 Simbol
 Nomor dan urutan

b. Teknik memori memiliki hambatan yaitu orang tua atau guru menganggap
konyol jika kita berfikir tidak masuk akal. Namun cara ini sangat efektif karena
otak kita menyimpan gambar dan makna.

1). Melatih Imajinasi

Sekarang coba anda melakukan satu hal. Sambil menutup mata, coba bayangkan
dalam pikiran anda hal-hal berikut ini:

a)      Bayangkan sebuah baju kaos tanpa kerah, herwarna merah, mempunyai satu
saku di bagian tengah.

b)      Sekarang bayangkan baju kaos ini membesar sampai 5 kali dari ukuran
semula.

c)      Bayangkan baju kaos ini mempunyai kepala, kaki dan tangan.

d)      Bayangkan baju kaos ini mengajak anda berbicara, berkenalan dengan anda.

e)      Bayangkan anda mendengar baju kaos itu berkata, “Hi… Bu guru apa kabar
hari ini? Senang berkenalan dengan anda. Siapa nama anda?” apa anda hari ini
senang mengikuti PLPG? Seriuskah anda? Mengapa anda ngantuk seperti
muridmu? Apa anda ndak malu dengan pengajarnya kalau ngantuk? Kalau ngantuk
makan dulu saja.

Jika kita dapat melatih imajinasi berarti otak kanan kita aktif dengan baik. Untuk
mencapai hasil maksimal kita perlu memberdayakan dan menyeimbangkan
penggunaan otak kiri dan kanan.

2)  Teknik Rantai Kata

Teknik ini menggunakan cara menyambung atau merantai kata menjadi cerita yang
mudah kita hafalkan. Syarat yang harus dilakukan dalam membuat ceita pendek
ada pada 14 poin yang tersebut sebelumnya dan ada pula syarat tambahan yaitu:

a)      Buatlah cerita yang berisi aksi atau tindakan

b)      Hindari perubahan bentuk karena akan mengacaukan urutan kata yang
dihafal dan kurang menarik bagi otak.

c)      Jangan menambah objek lain.

d)      Buat cerita yang sependek mungkin karena akan semakin baik dan efektif.

e)      Bayangkan gambar dari objek cerita


Teknik ini  adalah melatih merangkai membuat kalimat/cerita dari kata-kata yang
sudah ada.

Contoh :

a)      Semesta

b)      Variabel

c)      Konstanta

d)      Fungsi

e)      Persamaan

3. Teknik Plesetan Kata

Teknik plesetan kata yaitu menggantikan kata sulit yang ingin kita hafal dengan
kata lain yang bunyinya mirip atau lucu.

4.   Sistem Pasak Lokasi

Sistem pasak lokasi yaitu teknik mengakses dan mengaktifkan memori semantik
dan episodik. Saat kita berusaha menghafal, kita mengaktifkan memori semantik.
Informasi yang kita dapat kemudian dicantolkan pada lokasi yang berarti
mengaktifkan memori episodik. Dalam memilih lokasi sefarusnya lokasinya sudah
kita kenal agar kiya tidak salah mengingat apa yang masuk dalam memasukkan
memori. Jumlah lokasi tergantung pada kata yang ingin dihafal. Untuk menentukan
kekuatan informasi pada memori tergantung pada dua hal yaitu:

a)      Seberapa baik kita menentukan alur lokasi (harus urut)

b)      Seberapa baik visualisasi yang dilakukan

Misalnya anda diminta untuk menghapal cerita  nama hewan yang dilindungi di
Indonesia seperti di bawah ini

a)      Bangau Hitam

b)      Biawak Pohon

c)      Burung Udang

d)      Harimau Sumatra

e)      Monyet Hitam

f)      Kakak Tua Raja


g)      Orang Hutan Kalimatan

h)      Jalak putih

Karena ada delapan data, maka kita membutuhkan delapan lokasi Kita ambil
rumah anda sebagai contoh. Sekarang kita tentukan lokasinya.

a)      Jalan di depan rumah anda

b)      Pintu pagar rumah anda

c)      Halaman depan rumah

d)      Pintu masuk utama

e)      Ruang tamu

f)      Tembok di ruang tamu

g)      Ruang keluarga

h)      Lemari es (yang ada di ruang makan)

Untuk itu anda harus melakukan atau membayangkan hal berikut ini sewaktu anda
pulang ke rumah. Dalam proses anda masuk ke rumah, anda melihat hal berikut ini
:

a)      Bayangkan ada seekor bangau hitam yang berdiri di jalan di depan rumah
anda.

b)      Pada pintu pagar rumah anda ada seekor biawak yang menggigit sebatang
pohon (biawak pohon).

c)      Dihalaman didepan rumah anda hinggap seekor burung yang membawa
udang diparuhnya (burung udang)

d)      Saat mau mau masuk ke rumah, pintu dijaga  oleh seekor harimau Sumatra
yang sedang mengaum

5.   Teknik Akrostik (Jembatan Keledai)

Teknik akrostik adalah teknik menghafal dengan mengambil huruf depan dari
materi yang ingin diingat dan kemudian digabungkan hingga menjadi singkatan
atau kata/kalimat lucu.

Contoh:

 Mejikuhibiniu (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu),


 Hari libur naik kuda, rabu kamis free (singkatan dari unsur kimia golongan
IA: H, Li, Natrium, K, Cs, Fr)
 Cewek sinting genit senang plembungan (singkatan dari unsur kimia
golongan IV A: C, Si, Gn, Sn, Pb)

G. KERANGKA RANCANGAN BELAJAR QUANTUM LEARNING

1. Tumbuhkan: Tumbuhkan minat, motivasi, empati, simpati dan harga diri


dengan memuaskan “Apakah Manfaat BagiKU” (AMBAK), dan manfaatkan
kehidupan siswa.
2. Alami: Hadirkan pengalaman umum yang dapat di mengerti dan dipahami
semua pelajar.
3. Namai: Sediakan kata kunci, konsep,model, rumus, strategi sebuah
masukan.
4. Demonstrasikan: Sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan
bahwa mereka tahu dan ingat setiap siswa memiliki cara yang berbeda dalam
menyelesaikan pekerjaan.
5. Ulangi: Tunjukkan siswa cara-cara mengulang materi dan menegaskan “Aku
tahu dan memang tahu ini”. Sekaligus berikan kesimpulan.
6. Rayakan: Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan
ketrampilan dan ilmu pengetahuan.

H. PENUTUP

Quantum learning merupakan orkestra dari berbagai interaksi yang ada di dalam
dan disekitar aktivitas belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar
efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah
kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bemanfaat bagi
dirinya dan orang sekitarnya.

Orkestra merupakan kolaborasi berbagai interaksi belajar yang terdiri dari konteks
maupun kontens.

Konteksnya meliputi :

1. Suasana pembelajaran
2. Landasan/kerangka kerja
3. Lingkungan pembelajaran
4. Perancangan pembelajaran yang dinamis

Sedangkan kontensnya meliputi :

1. Cara penyampaian materi


2. Pemberdayaan fasilitas
3. Ketrampilan hidup

I.    CONTOH  SKENARIO MODEL QUANTUM LEARNING.

Kegiatan pendahuluan :

1. Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan pada materi model-model


pembelajaran
2. Memberi pertanyaan kepada siswa tentang cakupan materi dari model-
model pembelajaran

Kegiatan inti :

1. Mentraasfer jawaban siswa dalam bentuk peta konsep


2. Memperbaiki peta konsep yang belum terstruktur menjadi terstuktur
3. Setelah peta konsep jadi, membeti tugas kepada siswa untuk membuat
peta konsep secara berkelompok berdasarkan sub-sub materi
4. Menjadi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian siswa kerja
kelompok untuk membuat peta konsep
5. Guru keliling untuk memberi penjelasan jika ada kelompok yang bertanya
selama siswa menyusun peta konsep
6. Wakil-wakil kelompok maju untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
Sementara itu kelompok lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan dan
masukan
7. Menjelaskan tentang materi yang belum dipahami siswa

Kegiatan Penutup :

1. Memberikan masukan tentang hasil pekerjaan siswa


2. Postest
3. Memberi kesempatan siswa untuk memberi masukan tentang cara
pmbelajaran yang dilakukan guru sebagai evaluasi pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/29/model-pembelajaran-quantum-quantum-
learning/amp/

Pengertian Quantum Learning Menurut Para Ahli


Pengertian Quantum Learning - Menurut Poter dan Hernacki, Quantum Learning adalah
seperangkat metode atau falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan bisnis untuk semua tipe
orang dan segala usia. Quantum Learning pertama kali diterapkan di tempat pelatihan metode
Quantum Learning atau Supercamp.

Quantum Learning berakar dari upaya Lozanov, seorang pendidik yang berkebangsaan Bulgaria yang
bereksperimen dengan apa yang disebut sebagai “Suggestology” atau “Suggestopedia”. Pada
prinsipnya bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar dan sikap detail apa pun
memberikan sugesti positif ataupun negatif (De Porter dan Hernacki, 2000:14). 

Dalam Quantum Learning menggabungkan sugestologi teknik pemercepatan belajar dan NLP
(Program Neurolinguistik) dengan teori, keyakinan dan metode kami sendiri, termasuk diantaranya
kosep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain seperti : 

1. Teori otak kanan/otak kiri


2. Teori otak triune (3 in 1)
3. Pilihan modalitas (visual, auditorial, kinestetik)
4. Teori kecerdasan ganda
5. Pendidikan holistik (menyeluruh)
6. Belajar berdasarkan pengalaman
7. Belajar dengan simbol (metaphorik learning)
8. Simulasi atau permainan.
Maksud dari ke delapan kunci strategi Quantum Learningadalah menggabungkan kegiatan yang
secara seimbang antara bekerja dan bermain, dengan kecepatan yang mengesankan dan dibarengi
dengan kegiatan yang menggembirakan. Serta efektif digunakan oleh semua umur (De Porter dan
Hernacki, 2000:16) 

Setiap metode tertentu memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan Quantum Learning.
Kelebihan dan kekurangan metode Quantum Learning dapat dijabarkan sebagai berikut: 

1) Kelebihan Metode Quantum Learning 

 Memberikan sikap positif terhadap cara pandang siswa


 Siswa lebih termotivasi untuk belajar
 Memperoleh keterampilan seumur hidup
 Memiliki kepercayaan diri
 Menjadi orang yang sukses (De Potter dan Hernaki, 2000:13)
2) Kekurangan 

Metode ini banyak menggunakan media, bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang memadai
akan mengalami hambatan dalam penerapannya (De Potter dan Hernacki, 2000:15) 

Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan tentang pengertian quantum


learning yakni suatu proses pembelajaran menjadi efektif dan bermakna apabila ada interaksi antara
siswa dengan sumber belajar dengan materi, kondisi ruangan, fasilitas, penciptaan suasana dan
kegiatan belajar yang tidak monoton diantaranya melalui penggunaan musik pengiring. Interaksi ini
berupa keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar.

https://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-quantum-learning-menurut.html?m=1
Langkah-langkah Menerapkan Quantum Learning
Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum
Lerning dengan cara:

1) Kekuatan Ambak

Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat
suatu keputusan (De Potter dan Hernacki 2001: 49). Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena
dengan adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan
diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja setelah mempelajari
suatu materi.

2) Penataan lingkungan belajar

Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat siswa
merasa betah dalam belajarnya, dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah
kebosanan dalam diri siswa.

3) Memupuk sikap juara

Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar siswa, seorang guru
hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan pujian pada siswa yang telah berhasil dalam
belajarnya, tetapi jangan pula mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan
memupuk sikap juara ini siswa akan lebih dihargai.

4) Bebaskan gaya belajarnya

Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar tersebut yaitu: visual,
auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning guru hendaknya memberikan kebebasan dalam
belajar pada siswanya dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.

5) Membiasakan mencatat

Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika sang siswa tidak hanya bisa
menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup
dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
memberikan simbolsimbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri, simbol-simbol
tersebut dapat berupa tulisan.

6) Membiasakan membaca

Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan membaca akan menambah
perbendaharaan kata, pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru
hendaknya membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang lain.

7) Jadikan anak lebih kreatif

Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan senang bermain. Dengan adanya
sikap kreatif yang baik siswa akan mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.

8) Melatih kekuatan memori anak

Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga anak perlu dilatih untuk
mendapatkan kekuatan memori yang baik. Penyediaan pengalaman belajar Peter Sheal (Pusat
Kurikulum, 2002) dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2: Kerucut Pengalaman Belajar Menurut Edgar Dale

Pembelajaran Quantum Learning lebih mengutamakan keaktifan peran serta siswa dalam berinteraksi
dengan situasi belajarnya melalui panca inderanya baik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman dan pengecapan, sehingga hasil penelitian Quantum Learning terletak pada modus berbuat
yaitu Katakan dan Lakukan, dimana proses pembelajaran Quantum Learning mengutamakan
keaktifan siswa, siswa mencoba mempraktekkan media melalui kelima inderanya dan kemudian
melaporkannya dalam laporan praktikum dan dapat mencapai daya ingat 90%. 

Semakin banyak indera yang terlibat dalam interaksi belajar, maka materi pelajaran akan semakin
bermakna. Selain itu dalam proses pembelajaran perlu diperdengarkan musik untuk mencegah
kebosanan dalam belajarnya. Pemilihan jenis musik pun harus diperhatikan, agar jangan musik yang
diperdengarkan malah mengganggu konsentrasi belajar siswa.

http://www.sarjanaku.com/2010/12/langkah-langkah-menerapkan-quantum.html?m=1

A. Model Pembelajaran Quantum Learning


Quantum teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan
dalam rancangan, penyajian dan fasilitas SuperCamp. Diciptakan berdasarkan teori-
teori pendidikan seperti Accelerated Learning (Losanov), Multiple Intelligences
(Gardner), Neuro-Linguistic Programming (Grinder dan Bandler), Eksperiental Learning
(Hanh), Socratic Inquiry, Cooperative Learning (Johnson dan Jhonson), dan Elements of
Effektive Instruction (Hunter).

Quantum learning adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya,
dan berfokus pada nuansa dinamis dalam lingkungan kelas interaksi yang mendirikan
landasan dan kerangka untuk belajar dan juga mencakup petunjuk spesifik untuk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi,
dan memudahkan proses belajar.

Quantum learning mempunyai asas utama yaitu “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita,
dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”.Maksudnya adalah bahwa memasuki dunia
anak sangatlah penting sebagai langkah pertama untuk mendapatkan hak mengajar,
yaitu mendapatkan izin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan
mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas.Quantum learning 
memiliki lima prinsip atau kebenaran tetap yang juga biasa dianggap sebagai struktur
chord dasar dari simfoni belajar, prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Segalanya berbicara, segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari
kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran, semuanya mengirim pesan tentang
belajar.
2. Segalanya bertujuan, semua yang terjadi dalam penggubahan mempunyai tujuan
mengirim pesan tentang belajar.
3. Pengalaman sebelim pemberian nama, otak kita berkembang pesat dengan adanya
rangsangan kompleks, yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu,
proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum
mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
4. Akui setiap usaha, belajar mengandung resiko, belajar berarti melangkah keluar dari
kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat
pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan, perayaan adalah sarapan pelajar
juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan
asosiasi emosi positif dengan belajar.

B. Kerangka rancangan belajar Model


Pembelajaran Quantum (Quantum
Learning)
Quantum learning menggunakan prinsip-prinsip komunikasi ampuh, diperkuat dengan
pendekatan multi sensori, multikecerdasan, dan berdasarkan kerangka rancangan
belajar quantum teaching yang dikenal sebagai TANDUR,  yaitu :
1. TUMBUHKAN, 
Tumbuhkan minat dengan memuaskan “apakah manfaatnya bagiku” (AMBAK), dan
manfaatkan kehidupan pelajar.
2. ALAMI, 
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
3. NAMAI, 
sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi; sebuah “masukan”.
4. DEMONSTRASIKAN, 
Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu”.
5. ULANGI, 
Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, “aku tahu bahwa aku
memang tahu ini”.
6. RAYAKAN, 
Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu
pengetahuan.

C. Kelebihan dan kelemahan model


Pembelajaran quantum learning
Kelebihan quantum learning 
1. Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika quantum
dipakai.
2. Pembelajaran quantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empirs, “hewan-
istis”, dan atau nativistis.
3. Pembelajaran quantum lebih konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris,
behavioristis.
4. Pembelajaran quantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan
bermakna, bukan sekedar transaksi makna.
5. Pembelajran quantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran
dengan taraf keberhasilan tinggi.
6. Pembelajaran quantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses
pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
7. Pembelajaran quantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses
pembelajaran.
8. Pembelajaran quantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi
pembelajaran.
9. Pembelajaran quantum memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan
akademis, keterampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material.
10. Pembelajaran quantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting
proses pembelajaran.
11. Pembelajaran quantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan
keseragaman dan ketertiban.
12. Pembelajaran quantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses
pembelajaran.

Kelemahan Pembelajaran  quantum learning 


1. Membutuhkan pengalaman yang nyata.
2. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar.
3.Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa.

D. Langkah-langkah Model
Pembelajaran Quantum (Quantum
Learning)
Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep
quantum learning dengan cara :
Tahap persiapan.
1. Mempersiapkan kondisi belajar siswa dengan cara mengatur ruang kelas agar
berbeda dengan kelas biasa dengan menata kursi berbentuk huruf U untuk
memudahkan siswa melakukan kontak mata.
2. Menyiapkan music yang lembut dipasang ketika siswa melakukan kontak mata.
3. Menciptakan kalimat sugestif positif untuk diberikan kepada siswa.
Tahap Pelaksanaan.
1. Presentasi materi.
2. Menggunakan kehidupan sehari-hari sebagai bahan pengantar.
3.  Adanya interaksi dan umpan balik antara siswa dan guru.
4. Siswa mencatat materi pelajaran.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif.
6. Guru dan siswa bersemangat dalam kegiatan pembelajaran.
Tahap Evaluasi.
1. Siswa diberi latihan soal.
2. Guru memperhatikan permasalahan yang dihadapi siswa.
3.  Tidak menyalahkan kesalahan kepada siswa.
4. Mengadakan penelitian melalui tes lisan dan tes tertulis.

Demikianlah ulasan Model Pembelajaran Quantum Learning, Kerangka rancangan


belajar Model Pembelajaran Quantum (Quantum Learning) danKelebihan dan
kelemahan model Pembelajaran quantum learning
http://www.rijal09.com/2016/12/model-pembelajaran-quantum-learning.html?m=1

Model Pembelajaran Quantum Learning


 Iwan Ridwan    February 05, 2015

A.  Pengertian Quantum Learning 


Quantum ialah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Learning ialah pengajaran
yang dapat mengubah suasana belajar yang menyenangkan serta mengubah kemampuan dan bakat
alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain.
Quantum Learning merupakan orkestrasi bermacam-macam interaksi yang di dalam dan sekitar
momen belajar atau suatu pembelajaran yang mempunyai misi utama untuk mendesain suatu
proses belajar yang menyenangkan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Interaksi-
interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan
siswa.Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang
menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik
meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum digunakan. Namun, Bobbi DePorter
mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya ditujukan untuk membantu para siswa
menjadi responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan realitas (yang terkait
dengan sifat jurnalisme). Quantum learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik
berkebangsaan Bulgaria.  

B.  Prinsip-Prinsip Dalam Quantum Learning 


Quantum Learning Model memiliki lima prinsip atau kebenaran tetap. Prinsip-prinsip ini dianggap
sebagai chord dasar dari simfoni belajar seorang guru. Prinsip-prinsip tersebut adalah :  

1. Segalanya berbicara 
2. Segalanya bertujuan 
3. Pengalaman sebelum pemberian nama 
4. Akui setiap usaha 
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. 
C.  Karakteristik Quantum Learning 

1. Pembelajaran quantum  berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisikaquantum


2. Dalam quantum  lebih memanusiawi individu menjadi pusat perhatiannya potensi diri,
kemampuan berfikir, motivasi dan sebagainya diyakini dapat berkembang secara maksimal 
3. Pembelajaran quantum  lebih bersifat konstruktif namun juga menekan pentingnya
lingkungan pembelajaran yang efektif dan optimal. 
4. Pembelajaran quantummensinergikan faktor potensi individu dengan lingkungan fisik dan
psikis dalam konteks pemelajaran. 
5. Pembelajaran quantummemusatakan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna,
bukan sekedar transaksi makna. 
6. Pembelajaran quantum sangat menekankan pada akselerasi pembelajaran dengan taraf
keberhasilan tinggi. 
7. Pembelajaran quantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses
pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat. 
8. Pembelajaran quantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses 
9. Pembelajaran quantum  memiliki model yang memadukan konteks dan isi. 
10. Pembelajaran quantummemusatkan perhatian pada pembentukan keteramplan akademis,
keteramplan hidup, dan prestasi fisikal atau material. 
11. Pembelajaran quantum menepatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses
pembelajaran. 
12. Pembelajaran quantummengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan kebebasan,
bukan keseragaman dan ketertiban 
13. Pembelajaran quantummengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses
pembelajaran. 
D.  Paradigma Belajar Model Quantum Learning

Dalam belajar model Quantum Learning agar dapat berjalan dengan benar ini paradigma yang harus
dianut oleh siswa dan guru adalah sebagai berikut : 

1. Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga bisa saling berfungsi sebagai
fasilitator
2. Bagi kebanyakan orang belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu formal, penataan duduk setengah
melingkar tanpa meja, penataan sinar atau cahaya yang baik sehingga peserta merasa santai dan
relak. 
3. Setiap orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berpikir yang unik dan berbeda yang
merupakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu merubahnya dengan demikian
perasaan nyaman dan positif akan terbentuk dalam menerima informasi atau materi yang
diberikan oleh fasilitator. 
4. Modul pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat disajikan dalam bentuk sederhana dan
lebih banyak kesuatu kasus nyata atau aplikasi langsung. 
5. Dalam menyerap dan mengolah informasi otak menguraikan dalam bentuk simbol atau
asosiatip sehingga materi akan lebih mudah dicerna bila lebih banyak disajikan dalarn bentuk
gambar, diagram, flow atau simbol. 
6. Kunci menuju kesuksesan model quantum learning  adalah latar
belakang(background)  musik klasik atau instrumental yang telah terbukti memberikan pengaruh
positip dalarn proses pembelajaran. Musik klasik dari Mozart, bach, Bethoven, dan Vivaldi dapat
meningkatkan kemampuan mengingat, mengurangi stress, meredakan ketegangan,
meingkatkan energi dan membesarkan daya ingat. Musik menjadikan orang lebih cerdas
(Jeannete Vos) 
7. Penggunaan Warna dalam model quantum learning dapat meningkatkan daya tangkap dan
ingat sebanyak 78% 
8. Metoda peran dimana peserta berperan lebih aktif dalam membahas materi sesuai dengan
pengalamannya melalui pendekatan terbalik yaitu membuat belajar serupa bekerja
(pembelajaran orang dewasa) 
9. Sistim penilaian yang disarankan untuk abad 21 dalam pembelajaran adalah 50% penilaian
diri sendiri, 30% penilaian teman, 20% penilaian trainer atau atasan (Jeannette Vos) 
10. Umpan balik yang positif akan mampu memotivasi anak untuk berprestasi namun umpan
balik negative akan membuat anak menjadi frustasi.
E.  Langkah-Langkah Proses Pembelajaran Quantum Learning
Berdasarkan karakteristik, prinsip-prinsip dan paradigma Quantum Learning, maka proses
pembelajaran dilaksanakan dengan langka-langkah :

Pertama,  ciptakan suasana yang menggairagkan 

1. Perhatikan emosi peserta didik 


2. Ciptakan jembatan rasa 
3. Rayakan setiap keberhasilan
Kedua,  tentukan landasan yang kukuh serta tujuan yang ingin dicapai

Ketiga,   ciptakan lingkungan yang kondusif

1. Perhatian lingkungan sekeliling 


2. Pergunakan media pembelajaran 
3. Perhatian pengaturan bangku di dalam kelas 
4. Perhatian unsur organik lain 
5. Berikan ruangan dengan wewangian 
6. Pergunakan musik
Keempat,  komunikasi materi pembelajaran secara komunikatif 

1. Munculkan kesan 
2. Fokus 
3. Inklusif 
4. Spesifik 
5. Komunikasi non verbal
https://iwanlukman.blogspot.co.id/2015/02/model-pembelajaran-quantum-learning.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai