LEARNING)
kurniawanbudi04
5 years ago
Advertisements
A. LATAR BELAKANG
Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar
yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar
sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning ini
berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia
melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology. Prinsipnya adalah bahwa
sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun
memberikan sugesti positif atau negatif.
Tokoh utama di balik Quantum Learning adalah Bobbi DePorter. Dia perintis,
pencetus dan pengembang utama Quantum Learning. Sejak tahun 1982 DePorter
mematangkan dan mengembangkan gagasan Quantum Learning di SuperCamp.
Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike
Hernacki, Mark Reardon dan Sarah Singer Nouric, DePorter secara terprogram dan
terencana mengujicoba gagasan-gagasan Quantum Learning kepada para remaja di
SuperCamp salama tahuan awal 1980-an. DePorter menjelaskan bahwa metode ini
dibangun berdasarkan pengalaman dan penelitian terhadap 2.500 siswa dan sinergi
pendapat ratusan guru di SupeCamp. Prinsip-prinsip dan metode-metode Quantum
Learning ini dibentuk di SuperCamp.
B. TUJUAN
KELEMAHAN :
1. Sikap positif
2. Motivasi
3. Ketrampilan belajar seumur hidup
4. Kepercayaan diri
5. Sukses
Peta konsep sebagai teknik belajar efektif. Peta konsep disini lebih menunjukkan
pada keuangan ide-ide pikiran sebagai catatan dalam grafis sebagai salah satu
teknik belajar efektif. Peta konsep berupa ide pemikiran yang di tuangkan dalam
bentuk gambaran atau grafik.
Menurut Nacy Murgilulier yang dikutip Rose dan Nicholl sebelum belajar kita
memvisualisasikan gambar dengan pikiran kita dan mengkaitkannya dengan
konsep-konsep.
c. Gunakan kata-kata kunci: Kata kunci adalah kata yang menyampaikan isi sebuah
gagasan dan memudahkan memicu ingatan kita. MIsal:
4. Lakukan sendiri dan jangan takut salah atau jelek , gunakan sebanyak mungkin
ganbar yang memang membantu pemahaman anda sendiri
Cara pembelajaran degan konsep ini perlu di sajikan dengan metode tugas kerja
kelompok . Adapun contoh langkah –langkahnya adalah sebagai berikut:
3) Sambil bertanya guru mencoba mentranfer jawaban siswa dalam bentuk peta
konsep
6) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,ke mudian siwa kerja
kelompok untuk menbuat peta konsep . untuk itu di berikan batas waktu misalnya
10-15 menit.Jika siswa sudah terbiasa mambuat peta konsep siswa sudah dapat
ditugaskan ecara individu atau kompok kecil per dua orang
7) Selama siswa menyusun peta konsep guru keliling untuk memberikan
penjelasan kjika ada kelompok yang bertanya
8) Guru meminta siswa untuk membuat matrik konsep pengelompoan dan
atributnya
10) Jika diperlukan guru memberikan penjelasan kepada materi yang belum dapat
dipahami siswa
13) Berikan siswa untuk memberikan masukan terhadap cara pembelajaran guru
sebagai evaluasi untuk pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
2. Teknik Memori
b. Teknik memori memiliki hambatan yaitu orang tua atau guru menganggap
konyol jika kita berfikir tidak masuk akal. Namun cara ini sangat efektif karena
otak kita menyimpan gambar dan makna.
Sekarang coba anda melakukan satu hal. Sambil menutup mata, coba bayangkan
dalam pikiran anda hal-hal berikut ini:
a) Bayangkan sebuah baju kaos tanpa kerah, herwarna merah, mempunyai satu
saku di bagian tengah.
b) Sekarang bayangkan baju kaos ini membesar sampai 5 kali dari ukuran
semula.
c) Bayangkan baju kaos ini mempunyai kepala, kaki dan tangan.
d) Bayangkan baju kaos ini mengajak anda berbicara, berkenalan dengan anda.
e) Bayangkan anda mendengar baju kaos itu berkata, “Hi… Bu guru apa kabar
hari ini? Senang berkenalan dengan anda. Siapa nama anda?” apa anda hari ini
senang mengikuti PLPG? Seriuskah anda? Mengapa anda ngantuk seperti
muridmu? Apa anda ndak malu dengan pengajarnya kalau ngantuk? Kalau ngantuk
makan dulu saja.
Jika kita dapat melatih imajinasi berarti otak kanan kita aktif dengan baik. Untuk
mencapai hasil maksimal kita perlu memberdayakan dan menyeimbangkan
penggunaan otak kiri dan kanan.
Teknik ini menggunakan cara menyambung atau merantai kata menjadi cerita yang
mudah kita hafalkan. Syarat yang harus dilakukan dalam membuat ceita pendek
ada pada 14 poin yang tersebut sebelumnya dan ada pula syarat tambahan yaitu:
b) Hindari perubahan bentuk karena akan mengacaukan urutan kata yang
dihafal dan kurang menarik bagi otak.
d) Buat cerita yang sependek mungkin karena akan semakin baik dan efektif.
Contoh :
a) Semesta
b) Variabel
c) Konstanta
d) Fungsi
e) Persamaan
Teknik plesetan kata yaitu menggantikan kata sulit yang ingin kita hafal dengan
kata lain yang bunyinya mirip atau lucu.
Sistem pasak lokasi yaitu teknik mengakses dan mengaktifkan memori semantik
dan episodik. Saat kita berusaha menghafal, kita mengaktifkan memori semantik.
Informasi yang kita dapat kemudian dicantolkan pada lokasi yang berarti
mengaktifkan memori episodik. Dalam memilih lokasi sefarusnya lokasinya sudah
kita kenal agar kiya tidak salah mengingat apa yang masuk dalam memasukkan
memori. Jumlah lokasi tergantung pada kata yang ingin dihafal. Untuk menentukan
kekuatan informasi pada memori tergantung pada dua hal yaitu:
Misalnya anda diminta untuk menghapal cerita nama hewan yang dilindungi di
Indonesia seperti di bawah ini
Karena ada delapan data, maka kita membutuhkan delapan lokasi Kita ambil
rumah anda sebagai contoh. Sekarang kita tentukan lokasinya.
Untuk itu anda harus melakukan atau membayangkan hal berikut ini sewaktu anda
pulang ke rumah. Dalam proses anda masuk ke rumah, anda melihat hal berikut ini
:
a) Bayangkan ada seekor bangau hitam yang berdiri di jalan di depan rumah
anda.
b) Pada pintu pagar rumah anda ada seekor biawak yang menggigit sebatang
pohon (biawak pohon).
c) Dihalaman didepan rumah anda hinggap seekor burung yang membawa
udang diparuhnya (burung udang)
d) Saat mau mau masuk ke rumah, pintu dijaga oleh seekor harimau Sumatra
yang sedang mengaum
Teknik akrostik adalah teknik menghafal dengan mengambil huruf depan dari
materi yang ingin diingat dan kemudian digabungkan hingga menjadi singkatan
atau kata/kalimat lucu.
Contoh:
H. PENUTUP
Quantum learning merupakan orkestra dari berbagai interaksi yang ada di dalam
dan disekitar aktivitas belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar
efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah
kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bemanfaat bagi
dirinya dan orang sekitarnya.
Orkestra merupakan kolaborasi berbagai interaksi belajar yang terdiri dari konteks
maupun kontens.
Konteksnya meliputi :
1. Suasana pembelajaran
2. Landasan/kerangka kerja
3. Lingkungan pembelajaran
4. Perancangan pembelajaran yang dinamis
Kegiatan pendahuluan :
Kegiatan inti :
Kegiatan Penutup :
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/29/model-pembelajaran-quantum-quantum-
learning/amp/
Quantum Learning berakar dari upaya Lozanov, seorang pendidik yang berkebangsaan Bulgaria yang
bereksperimen dengan apa yang disebut sebagai “Suggestology” atau “Suggestopedia”. Pada
prinsipnya bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar dan sikap detail apa pun
memberikan sugesti positif ataupun negatif (De Porter dan Hernacki, 2000:14).
Dalam Quantum Learning menggabungkan sugestologi teknik pemercepatan belajar dan NLP
(Program Neurolinguistik) dengan teori, keyakinan dan metode kami sendiri, termasuk diantaranya
kosep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain seperti :
Setiap metode tertentu memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan Quantum Learning.
Kelebihan dan kekurangan metode Quantum Learning dapat dijabarkan sebagai berikut:
Metode ini banyak menggunakan media, bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang memadai
akan mengalami hambatan dalam penerapannya (De Potter dan Hernacki, 2000:15)
https://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-quantum-learning-menurut.html?m=1
Langkah-langkah Menerapkan Quantum Learning
Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum
Lerning dengan cara:
1) Kekuatan Ambak
Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat
suatu keputusan (De Potter dan Hernacki 2001: 49). Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena
dengan adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan
diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja setelah mempelajari
suatu materi.
Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat siswa
merasa betah dalam belajarnya, dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah
kebosanan dalam diri siswa.
Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar siswa, seorang guru
hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan pujian pada siswa yang telah berhasil dalam
belajarnya, tetapi jangan pula mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan
memupuk sikap juara ini siswa akan lebih dihargai.
Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar tersebut yaitu: visual,
auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning guru hendaknya memberikan kebebasan dalam
belajar pada siswanya dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.
5) Membiasakan mencatat
Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika sang siswa tidak hanya bisa
menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup
dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
memberikan simbolsimbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri, simbol-simbol
tersebut dapat berupa tulisan.
6) Membiasakan membaca
Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan membaca akan menambah
perbendaharaan kata, pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru
hendaknya membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang lain.
Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan senang bermain. Dengan adanya
sikap kreatif yang baik siswa akan mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.
Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga anak perlu dilatih untuk
mendapatkan kekuatan memori yang baik. Penyediaan pengalaman belajar Peter Sheal (Pusat
Kurikulum, 2002) dapat dilihat pada gambar berikut:
Pembelajaran Quantum Learning lebih mengutamakan keaktifan peran serta siswa dalam berinteraksi
dengan situasi belajarnya melalui panca inderanya baik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan,
penciuman dan pengecapan, sehingga hasil penelitian Quantum Learning terletak pada modus berbuat
yaitu Katakan dan Lakukan, dimana proses pembelajaran Quantum Learning mengutamakan
keaktifan siswa, siswa mencoba mempraktekkan media melalui kelima inderanya dan kemudian
melaporkannya dalam laporan praktikum dan dapat mencapai daya ingat 90%.
Semakin banyak indera yang terlibat dalam interaksi belajar, maka materi pelajaran akan semakin
bermakna. Selain itu dalam proses pembelajaran perlu diperdengarkan musik untuk mencegah
kebosanan dalam belajarnya. Pemilihan jenis musik pun harus diperhatikan, agar jangan musik yang
diperdengarkan malah mengganggu konsentrasi belajar siswa.
http://www.sarjanaku.com/2010/12/langkah-langkah-menerapkan-quantum.html?m=1
Quantum learning adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya,
dan berfokus pada nuansa dinamis dalam lingkungan kelas interaksi yang mendirikan
landasan dan kerangka untuk belajar dan juga mencakup petunjuk spesifik untuk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi,
dan memudahkan proses belajar.
Quantum learning mempunyai asas utama yaitu “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita,
dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”.Maksudnya adalah bahwa memasuki dunia
anak sangatlah penting sebagai langkah pertama untuk mendapatkan hak mengajar,
yaitu mendapatkan izin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan
mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas.Quantum learning
memiliki lima prinsip atau kebenaran tetap yang juga biasa dianggap sebagai struktur
chord dasar dari simfoni belajar, prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Segalanya berbicara, segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari
kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran, semuanya mengirim pesan tentang
belajar.
2. Segalanya bertujuan, semua yang terjadi dalam penggubahan mempunyai tujuan
mengirim pesan tentang belajar.
3. Pengalaman sebelim pemberian nama, otak kita berkembang pesat dengan adanya
rangsangan kompleks, yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu,
proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum
mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
4. Akui setiap usaha, belajar mengandung resiko, belajar berarti melangkah keluar dari
kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat
pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan, perayaan adalah sarapan pelajar
juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan
asosiasi emosi positif dengan belajar.
D. Langkah-langkah Model
Pembelajaran Quantum (Quantum
Learning)
Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep
quantum learning dengan cara :
Tahap persiapan.
1. Mempersiapkan kondisi belajar siswa dengan cara mengatur ruang kelas agar
berbeda dengan kelas biasa dengan menata kursi berbentuk huruf U untuk
memudahkan siswa melakukan kontak mata.
2. Menyiapkan music yang lembut dipasang ketika siswa melakukan kontak mata.
3. Menciptakan kalimat sugestif positif untuk diberikan kepada siswa.
Tahap Pelaksanaan.
1. Presentasi materi.
2. Menggunakan kehidupan sehari-hari sebagai bahan pengantar.
3. Adanya interaksi dan umpan balik antara siswa dan guru.
4. Siswa mencatat materi pelajaran.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif.
6. Guru dan siswa bersemangat dalam kegiatan pembelajaran.
Tahap Evaluasi.
1. Siswa diberi latihan soal.
2. Guru memperhatikan permasalahan yang dihadapi siswa.
3. Tidak menyalahkan kesalahan kepada siswa.
4. Mengadakan penelitian melalui tes lisan dan tes tertulis.
1. Segalanya berbicara
2. Segalanya bertujuan
3. Pengalaman sebelum pemberian nama
4. Akui setiap usaha
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.
C. Karakteristik Quantum Learning
Dalam belajar model Quantum Learning agar dapat berjalan dengan benar ini paradigma yang harus
dianut oleh siswa dan guru adalah sebagai berikut :
1. Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga bisa saling berfungsi sebagai
fasilitator
2. Bagi kebanyakan orang belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu formal, penataan duduk setengah
melingkar tanpa meja, penataan sinar atau cahaya yang baik sehingga peserta merasa santai dan
relak.
3. Setiap orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berpikir yang unik dan berbeda yang
merupakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu merubahnya dengan demikian
perasaan nyaman dan positif akan terbentuk dalam menerima informasi atau materi yang
diberikan oleh fasilitator.
4. Modul pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat disajikan dalam bentuk sederhana dan
lebih banyak kesuatu kasus nyata atau aplikasi langsung.
5. Dalam menyerap dan mengolah informasi otak menguraikan dalam bentuk simbol atau
asosiatip sehingga materi akan lebih mudah dicerna bila lebih banyak disajikan dalarn bentuk
gambar, diagram, flow atau simbol.
6. Kunci menuju kesuksesan model quantum learning adalah latar
belakang(background) musik klasik atau instrumental yang telah terbukti memberikan pengaruh
positip dalarn proses pembelajaran. Musik klasik dari Mozart, bach, Bethoven, dan Vivaldi dapat
meningkatkan kemampuan mengingat, mengurangi stress, meredakan ketegangan,
meingkatkan energi dan membesarkan daya ingat. Musik menjadikan orang lebih cerdas
(Jeannete Vos)
7. Penggunaan Warna dalam model quantum learning dapat meningkatkan daya tangkap dan
ingat sebanyak 78%
8. Metoda peran dimana peserta berperan lebih aktif dalam membahas materi sesuai dengan
pengalamannya melalui pendekatan terbalik yaitu membuat belajar serupa bekerja
(pembelajaran orang dewasa)
9. Sistim penilaian yang disarankan untuk abad 21 dalam pembelajaran adalah 50% penilaian
diri sendiri, 30% penilaian teman, 20% penilaian trainer atau atasan (Jeannette Vos)
10. Umpan balik yang positif akan mampu memotivasi anak untuk berprestasi namun umpan
balik negative akan membuat anak menjadi frustasi.
E. Langkah-Langkah Proses Pembelajaran Quantum Learning
Berdasarkan karakteristik, prinsip-prinsip dan paradigma Quantum Learning, maka proses
pembelajaran dilaksanakan dengan langka-langkah :
1. Munculkan kesan
2. Fokus
3. Inklusif
4. Spesifik
5. Komunikasi non verbal
https://iwanlukman.blogspot.co.id/2015/02/model-pembelajaran-quantum-learning.html?m=1