“Pelampung Emas”
Isi naskah :
Setelah memarkir mobil di pinggir jalan, Kembarwan dan Ibu Mawar memasuki gang kecil
dan menuju ke alamat rumah Bu Abib.
Bu Abib : “Waalaikumsalam, mau cari siapa?”(membuka pintu lalu berdiri di depan pintu)
Ibu Mawar : “Sabar lah, Abib. Berdoa saja semoga nasi anak kita leih baik dari kita”
Ibu Mawar : “ Ini Kembarwan.Yang kembar dengan Kembarwati” (tangisan mulai mereda)
Bu Abib : “Maafkan Ibu ya nak Kembarwan, Ibu malu karena rumah ibu seperti gubuk
begini”
Kembarwan : “Insya Allah tidak,Bu.saya juga pernah berkunjung ke rumah keponakan papa
saya yang harus naik ojek sepeda dulu baru bias sampai ke rumahnya.”
Bu Abib : “ Baiklah, mari nak dan Mawar masuk ke dalam. Kita ngobrol di dalam saja.”