Anda di halaman 1dari 2

NASKAH DRAMA MONOLOG : SAHABAT YANG SEMU

VIANKA LUKITA PRAMESWARI

35

XI MIPA 2

Hari ini Minggu sore hari, aku duduk di kursi panjang sendiri di halaman belakang rumah,
kebetulan suamiku sedang mengantar anak-anak ke rumah temannya, dalam kesendirian di
rumah tiba-tiba saja aku mengenang masa lalu, masa yang penuh warna – warni terutama
pada saat aku di masa SMA.

Terbayang dalam pikiranku bagaimana saat itu aku datang dari sebuah desa yang menuntut
ilmu di SMA yang terbilang favorit di kota Bandung.Terbersit dalam anganku sesosok wajah
perempuan yang cantik dan berasal dari keluarga mampu asli anak Bandung. “ Dia cantik dan
ceria serta anak orang mampu” apapun kebutuhannya selalu terpenuhi gumanku.

Sesaat aku tersenyum karena mengenang dia, dia yang begitu dekat denganku bahkan aku
menganggapnya sebagai seorang sahabat.Sejenak aku menghela napas panjang, “ kenapa
orang yang selama ini aku anggap sebagai sahabat menghianatiku “, aku berguman sambil
membetulkan posisi dudukku.

“ Ternyata dia membuat cerita yang tidak baik tentang diriku kepada pacarku”, tak terasa
mataku berkaca – kaca bila mengenang cerita itu. Yang aku sayangkan kenapa dulu pacarku
tidak pernah mengkonvermasi ceritanya padaku. Pacarku yang dulu dan kini menjadi
suamiku.

“ Aku bersyukur akhirnya semua ceritanya hanyalah karangan dia saja dan pacarku mau
percaya penjelasanku “.

Sesaat aku tersenyum lebar, lalu aku berguman dalam hati “ sangat sulit ya jaman sekarang
mencari sahabat sejati “ yang ada dan mudah ditemui adalah sahabat yang semu.

Aku dikagetkan dengan suara klakson mobil, ternyata suami dan anak-anakku sudah datang,
aku berdiri sambil mengusap pipiku yang sedikit basah, ku rentangkan kedua tangan
menyambut anak-anak yang berlari menghampiriku.

Anda mungkin juga menyukai