DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 23
JURUSAN KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Kelompok 23
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..…10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
ICS merupakan sistem komando yang memiliki tanggung jawab serta struktur
organisasi dengan pekerjaan atau operasi untuk mengelola penanganan darurat dari
hari ke hari. Sementara itu, FEMA menyebutkan bahwa ICS merupakan pendekatan
manajemen dengan standar tertentu terhadap semua jenis bahaya. ICS memungkinkan
integrasi fasilitas, peralatan, personel, prosedur dan komunikasi yang dibutuhkan
dalam operasi tanggap darurat suatu struktur organisasi. Melalui ICS, organisasi
mampu untuk melakukan respon secara terkoordinasi antar berbagai pelaku
penanggulangan bencana, baik dari unsur pemerintah dan swasta. Disamping itu, ICS
berguna untuk membangun proses bersama untuk perencanaan dan pengelolaan
sumber daya (Majalah GEMA BNPB Vol.IV/No.3 tahun 2015).
1. Komando / Pengendalian
2. Operasi
3. Logistik
4. Perencanaan
5. Keuangan
Komando dan operasi merupakan 2 komponen
Secara umum dalam sistem tanggap darurat medis biasanya ada sektor – sektor sbb :
2. Ekstrikasi ( Evakuasi )
3. Perawatan
4. Transportasi
5. Staging ( Supleyer )
7. Triage
EKSTRIKASI
PERAWATAN
STAGING
Sektor ini sangat diperlukan pada bencana berskala besar. Koordisai pergerakan
kendaraan, institusi yang melakukan pertolongan termasuk media diatur oleh sektor
ini. Sektor ini juga yang memasok sarana, bantuan, dll bila diperlukan, mencatat data
transportasi dan kemana korban dibawa.
PENDUKUNG
Sektor ini yang bertanggung jawab untuk menyediakan tenaga, sarana dan bahan
tambahan yang diperlukan sektor lain. Sektor ini mengkoordinasikan saran
danprasarana medis serta mengatur tim medis yang datang. Semua bantuan akan
ditempatkan di sektor staging.
TRIAGE
Sektor ini sifatnya opsional. Sektor triage ini biasanya melakukan penilaian
penderita, menandai dan memindahkan penderita ke areal perawatan yang sudah
disiapkan. Komponen yang sebaiknya ada adalah Penanggung jawab Keselamatan
(Safety Officer ) bertugas memastikan semua tindakan aman dan sesuai prosedur.
2. Menilai keadaan
3. Meminta bantuan
4. Melakukan triage
PENILAIAN KEADAAN
keadaan :
2. Jumlah penderita
dan sarana
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fase tanggap darurat bencana merupakan waktu yang sangat penting dan
menentukan dalam mengurangi resiko bencana. Sistem komando harus dilaksanakan
secara terstruktur, menyeluruh dan diawaki orang-orang yang mempunyai kapasitas
dan kapabilitas yang baik. Dalam pembentukan dan pelaksanaan sistem komando
tanggap darurat yang selama ini dilaksanakan sudah berjalan dengan baik namun ada
beberapa hal yang perlu disempurnakan agar save more life dapat terwujud.
Termasuk didalamnya mengenai penentuan siapa yang menjadi Komandan tanggap
darurat bencana.
.
DAFTAR PUSTAKA