Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anggy Enjelyka Andre Yanti

Nim : I4041202037

Kelompok : 8 (Delapan)

Tugas : Laporan PKPA Minggu ke 3 di RS Untan

Tanggal 23 July 2021 (SHIFT SIANG 11.30-15.00) → PKPA di Manajerial

Menghitung resep racikan dengan contoh sebagai berikut

Maka obat yang harus diambil untuk meracik adalah untuk paracetamol
dengan dosis 500mg diambil 10,5 tablet atau 11 tablet. Untuk obat ibu profen
dengan dosis 400mg diambil 7,5 tablet atau 8 tablet. Dan untuk obat amitriptilin
dengan dosis 10mg diambil 15 tablet atau jika dosis amitriptilin yang tersedia adalah
25mg maka yang diambil adalah 6 tablet.

Semua obat yang sudah kadaluwasa dirumah sakit untan dipisahkan sesuai
bentuk sedian obatnya dan limbah medis yang sudah dipakai. Pemusnahan obat
dirumah sakit untan dilakukan sesuai dengan berita acara yang sudah dibuat oleh
apotekernya dan surat serah terima kepada kesling untuk melakukan pemusnahan
obat dengan menggunakan alat incinerator.

Gudang di rumah sakit untan dibagi menjadi 2 yaitu Gudang buffer dan
Gudang Farmasi. Buffer stock atau yang biasa disebut juga dengan safety stock
(stok pengaman) merupakan persediaan yang biasanya disiapkan oleh sebuah
instalasi dengan cara melebihkan jumlah stok suatu barang dalam gudang dengan
tujuan untuk mengantisipasi adanya stock out (kekurangan bahan baku atau
barang). Resiko akan stock out biasanya muncul karena permintaan yang terlalu
tinggi dan tidak terduga datangnya akan permintaan atas suatu barang tersebut.
Buffer stock atau safety stock dapat juga dikatakan sebagai persediaan cadangan
di luar kebutuhan utama (persediaan barang utama yang ada). Buffer stock atau
safety stock harus dikendalikan atau dikelola dengan baik dalam perencanaan
produksi, baik itu stok untuk bahan baku (raw material) maupun stok untuk produk /
barang jadi (finished good). Gudang farmasi adalah tempat penyimpanan,
pendistribusian dan pemeliharaan barang persediaan berupa obat, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan lainnya atau tempat pemberhentian sementara barang
sebelum dialirkan ke farmasi dan berfungsi mendekatkan barang kepada pemakai
hingga menjamin kelancaran permintaan dan keamanan persediaan

Penyimpanan obat berdasarkan sebagai berikut:

 Alfabetis
 Fefo
 Fifo
 Suhu penyimpanan
 Farmakologi
 Alkes atau bahan medis atau BMHP
 Berdasarkan rasa untuk bentuk sediaan sirup
 Hight alarg dan LASA
 Obat paten dan Generik
 Obat OOT, precursor dan narkotik
 Obat program pemerintahan

Formularium di rumah sakit untan dilakukan setiap 5 tahun sekali dan


apoteker yang akan menuliskan daftar list obatnya dan kemudian disebar ke dokter-
dokter di rumah sakit untan untuk dipilih dan disepakati Bersama dan ditanda
tanganin oleh ketua direktur rumah sakit. Kemudian dokter dapat meresepkan obat
tersebut sesuai formularium yang sudah disepakati Bersama. Jika dokter ingin
menambahkan obat diluar formularium tersebut maka dokter harus mengisi form dan
harus di setujui oleh ketua direktur rumah sakit.

Untuk anggaran obat rumah sakit untan langsung dari APBN dan anggaran
keuangan untuk farmasi 3 bulan sekali. Setiap rencana keperluan obat atau RKO
untuk setiap tahun wajib dilaporkan ke dinas Kesehatan. Keuangan rumah sakit
dijadikan 1 pintu sehingga audit keuangan farmasi disatukan dengan pendaftaran.

Anda mungkin juga menyukai