Anda di halaman 1dari 7

MUARA : Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional

Vol 1, No 1, Oktober 2018


ISSN : xxxx-xxxx ; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

AKTIVITAS RECEIVING DI GUDANG UMUM


PT EASTERN LOGISTICS LAMONGAN
JAWA TIMUR

Dwi Nuryani, Intan Shara Dewi


Akademi Pelayaran Nasional Surakarta

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu, barang yang dipesan tidak sesuai purchase order,
banyak material yang rusak akibat pengepakan yang kurang sesuai saat pengiriman, terbatasnya
karyawan dalam gudang yang mengakibatkan keterlambatan saat proses pemeriksaan dan bongkar
barang. Tujuan penelitian ini adalah : 1). Untuk mendeskripsikan Aktivitas Receiving di Gudang
umum PT Eastern Logistics di Lamongan Jawa Timur. 2). Untuk mendeskripsikan hambatan-
hambatan apa saja yang terjadi pada Aktivitas Receiving di gudang umum PT Eastern Logistics di
Lamongan Jawa Timur.
Penelitian ini dilaksanakan di PT Eastern Logistics di Lamongan Jawa Timur dari bulan
Februari 2018 sampai dengan bulan April. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kualitatif diskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
interview, dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Dokumen yang digunakan saat aktivitas receiving antara lain, purchase
order, delivery order, dan receiving report.
Hasil penelitian ini adalah: 1). Aktivitas Receiving di gudang umum PT Eastern Logistics di
Lamongan Jawa Timur terdiri dari serangkaian kegiatan antara lain: a). Persiapan Peralatan. b).
Persiaan Tenaga Kerja. c). Persiapan Dokumen. d). Persiapan Tempat. f). Proses Receiving di Gudang
Umum. h). Pelaporan dan Evaluasi Receiviving. 2) Secara umum Aktivitas Receiving di Gudang
umum Lamongan Jawa Timur masih ada beberapa hambatan antara lain: a). Pengiriman barang
Chemical yang dipesan tidak sesuai dengan ketentuan dan persyaratan Safety, tidak menyertakan
Material Safety Data Sheet (MSDS). b).Saat pengiriman solar diarea Fuel Station driver tidak
menggunakan sarung tangan, Coverall, Safety Shoes, dan Helmet. c). Banyak material ditempatkan di
lantai yang mengakibatkan kerusakan pada barang.

Kata Kunci: Aktivitas, Receiving, Gudang Umum

PENDAHULUAN karena PT Eastern Logistics adalah kawasan


PT Eastern Logistics mem-punyai Visi pergudangan berikat.
untuk menyediakan sentra logistik terpadu Manajemen logistik dan pergudangan
bertaraf internasional di Tanjung Pakis, memegang peran yang sangat penting dalam
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sentra kehidupan sebuah perusahaan. Barang yang
logistik ini akan melayani industri Migas yang disimpan di gudang dapat berupa bahan baku,
beroperasi di Jawa Timur dan Indonesia Timur. barang setengah jadi, suku cadang, dan produk
Semua kebutuhan migas akan berada dalam jadi. Peningkatan produktifitas dan pelayanan
satu atap, sehingga PT Eastern Logistics pergudangan akan sangat berpengaruh pada
menjadi suatu fasilitas yang mampu membantu kinerja PT Eastern Logistics secara
tercapainya operasi yang efisien melalui keseluruhan.
pengaturan rantai supplai dan distribusi barang. Di dalam perusahaan pasti terdapat suatu
Seluruh fasilitas yang dibutuhkan industri kendala atau permasalahan yang dapat terjadi
migas dan industri jasa penunjangnya tersedia akibat dari mesin alat maupun orang itu sendiri,
di PT Eastern Logistics, diantaranya pelabuhan, begitu juga di PT Eastern Logistics, masalah-
gudang umum, gudang bahan peledak, masalah yang sering terjadi saat aktivitas
workshop, jaringan TI, dan telekomunikasi, receiving seperti barang yang dipesan tidak
Vendor stocking program, bahan kimia drilling, sesuai dengan purchase order, banyak barang
air bersih termasuk pelayanan Bea-Cukai yang rusak akibat pengepakan yang kurang
sesuai, terbatasnya karyawan dalam gudang

10
MUARA : Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 1, No 1, Oktober 2018
ISSN : xxxx-xxxx ; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

yang mengakibatkan keterlambatan saat proses a. Fungsi gudang umum (General Warehouse)
pemeriksaan dan bongkar barang. adalah sebagai berikut:
Di dalam suatu perusahaan 1) Menyimpan barang untuk sementara
membutuhkan suatu ruangan khusus yaitu waktu sambil menunggu giliran untuk
sebuah gudang umum yang berfungsi untuk diproses.
tempat barang hasil pembelanjaan yang akan 2) Memantau pergerakan dan status
disimpan sementara dan selanjutnya akan barang.
didistribusikan ke pada pelanggan (customer) 3) Meminimumkan biaya pergerakan
dan untuk mendukung kebutuhan logistik barang, peralatan, dan karyawan.
perusahaan sediri. Oleh karena itu, diperlukan 4) Titik penyeimbang aliran inventory
suatu proses penanganan barang dari hasil dan barang. Setelah itu, bagian
pembelanjaan ke dalam gudang, kemudian gudang harus memastikan bahwa
penataan dan perawatan barang jadi di dalam inventory atau barang di simpan
gudang serta proses distribusi kepada pelanggan dengan baik, terjaga kondisinya, dan
(Customer). tercatat statusnya sehingga tidak ada
Dengan banyaknya jenis produk yang modal perusahaan yang hilang akibat
ada, maka diperlukan banyak gudang kesalahaan pengawasan di gudang.
(Warehouse) sebagai tempat penyimpanannya. (Warman, 2012: 35).
Salah satu unit gudang yang digunakan untuk b. Jenis Gudang
menyimpan hasil pembelanjaan yang akan Dalam perusahaan ada beberapa jenis
disimpan sementara dan selanjutnya akan gudang sebagai berikut:
didistribusikan ke pelanggan (Customer) dan 1) Gudang Umum
untuk mendukung kebutuhan logistik Gudang umum adalah gudang
perusahaan sendiri adalah gudang umum tempat untuk menyimpan inventory
(General Warehouse). atau barang dalam waktu yang
Dari uraian latar belakang masalah, panjang. Tujuannya untuk menjaga
identifikasi masalah, dan pembatasan masalah kondisi barang tetap baik sampai saat
tersebut di atas penelitian ini akan membahas: barang digunakan. Fung-sinya adalah
Bagaimana aktivitas receiving di gudang umum menyimpan barang menyimpan inven-
di PT Eastern Logistics? tory atau barang pada proses
Aktivitas Receiving merupakan kegiatan manufaktur. Kegiatan pena-nganan
operasi penerimaan/ penyerahan barang dari dan perpindahan barang dalam
dan ke wilayah pelabuhan. (Suyono, 2001: gudang relatif sedikit. Jenis barang
294). Aktivitas Receiving merupakan proses yang ditempakan pada gudang umum
penerimaan barang atau material yang diterima biasanya inventory untuk antisipasi.
sesuai dengan dokumen pengiriman. 2) Gudang Distribusi
(Syarifuddin, 2010: 37). Berdasarkan pendapat Gudang distribusi adalah gudang
ahli di atas, Aktivitas receiving merupakan yang meneriman barang dalam jenis
kegiatan penerimaan barang yang masuk ke dan jumlah beragam (bisa dari sumber
dalam pelabuhan sesuai dengan dokumen yang beragam pula). Menyimpan
delivery order. barang-barang tersebut, dan menyortir
Sementara itu, gudang umum barang sesuai permintaan konsumen
merupakan gudang yang digunakan untuk yang beragam. Peran dari gudang ini
menyimpan barang umum. (Suyono, 2001:292). adalah proses pena-nganan dan
Gudang umum merupakan suatu lokasi untuk pengiriman barang sesuai waktu yang
penyimpanan barang yang bersifat umum untuk disepakati, bukan menyim-pan barang
kepentingan suatu perusahaan.(Purnomo, dalam waktu lama.(Suyono 2007:
2004). 291).
Berdasarkan pendapat ahli diatas,
Gudang umum merupakan sebuah gudang METODOLOGI PENELITIAN
penyimpanan yang ada di pelabuhan untuk
Desain dalam penelitian ini adalah
kepentingan perusahaan.
penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.

11
MUARA : Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 1, No 1, Oktober 2018
ISSN : xxxx-xxxx ; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

Penelitian ini dilakukan di PT Eastern Logistics efektivitas dan kinerja perusahaan, maka baru
yang beralamat di Jalan Raya Daendeles 64-65 dapat dimulai aktivitas receiving digudang
KM, Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, umum. Jadi tidak ada pemberitahuan kepada
Kabupaten Lamongan 62264, Jawa Timur- warehouseman akan datangnya suatu barang.
Indonesia. Barang akan dating tidak terjadwal.
Populasi dalam penelitian ini adalah PT 1. Pihak-pihak yang terlibat dalam
Eastern Logistics. Kemudian sampel yang aktivitas Receiving di gudang umum.
digunakan adalah informan yang berkompeten Pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas
dibidangnya. Yakni Supervisor Gudang Umum, Receiving adalah user, purchassing,
dan Warehouseman Receiving. vendor, warehouseman supervisor,
Dalam penelitian ini, data primer warehouseman receiving, warehouseman
diperoleh peneliti dengan melakukan observasi issuing & storage, helper warehouseman.
tidak terstruktur di mana penelitian dilakukan a. User(Pengguna barang)
tanpa menggunakan pedoman observasi, Departemen yang memesan suatu
sehingga peneliti mengembangkan barang kepada Purchasing yang
penelitiannya berdasarkan perkembangan yang digunakan untuk kepentingan
terjadi di lapangan. Selain itu, peneliti perusahaan.
melakukan wawancara terarah kepada informan b. Purchasing(Bagian Pembelian)
yang berkompeten dibidangnya, di mana Purchasing menerima pesanan dari
peneliti menanyakan kepada sampel penelitian User (departemen) berdasarkan Job
yang diteliti berupa pertanyaan-pertanyaan Request, selanjutnya purchasing
yang meng-gunakan pedoman yang disiapkan melakukan pemesanan barang kepada
sebelumnya. Dalam penelitian ini, data Vendor sesuai permintaan User
sekunder diperoleh dari pengumpulan data dengan mengirim E-mail ke vendor.
dengan cara mempelajari dan menelaah Purchasing hanya akan memesankan
dokumen yang berkaitan dengan proses suatu barang kepada vendor jika ada
penyelesaian dokumen kapal menggunakan permintaan dari user saja. Purchasing
sistem inaportnet. Analisis data melalui tiga menerbitkan dokumen purchase order
tahap analisis, yaitu Reduksi Data, seluruh data yang kemudian dikirimkan melalui E-
mengenai permasalahan penelitian. Data yang mail kepada Vendor.Purchase order
direduksi akan memberikan gambaran yang adalah sebuah kontrak yang
lebih spesifik dan mempermudah peneliti membentuk kesepakatan antara
melakukan pengumpulan data selanjutnya. pembeli dan penjual mengenai barang
Tahap berikutnya adalah Penyajian Data, dalam yang ingin dibeli oleh pihak pembeli,
bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar berisi data antara lain:
kategori serta diagram alur. Pada langkah ini, 1) Order Nomor yaitu nomor pesanan
peneliti berusaha menyusun data yang relevan pembelian/nomorpurchase Order.
sehingga informasi yang didapat disimpulkan 2) Quantity yaitu jumlah barang yang
dan memiliki makna tertentu untuk menjawab di pesan
masalah penelitian. Kemudian, tahap Penarikan 3) Description yaitu uraian/rincian
Simpulan dan Verifikasi dari semua data yang barang, seperti ukuran, berat
telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. barang, dan jenis barang yang di
pesan.
HASIL DAN PEMBAHASAN 4) Terms and Condition yaitu syarat
Aktivitas receiving di gudang umum PT dan ketentuan mengenai jangka
Eastern Logistics tidak dilakukan secara waktu pembayaran,waktu
serentak atau tidak ada jadwal khusus untuk pengiriman barang ke dalam
aktivitas receiving di gudang umum. Aktivitas gudang, dan harga pembelian
receiving dilaksanakan sesuai kebutuhan user barang.
atau customer pada tiap departemen c. Vendor(Pemasok)
perusahaan. Saat departemen tertentu Vendor adalah penjual barang
memerlukan suatu barang guna meningkatkan misalnya UD Sandi Jaya, Barang yang

12
MUARA : Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 1, No 1, Oktober 2018
ISSN : xxxx-xxxx ; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

dipesan dikirimkan ke gudang umum selanjutnya diserahkan kepada


perusahaan dengan menggunakan User apakah barangnya akan
truk. Vendor harus mengikuti dikembalikan atau akan tetap
peraturan perusahaan saat pengiriman diterima.
barang ke gudang umum, antara lain 4) Warehouseman Receiving
driver menggunakan helmet, mencetak label Bar Code dan
menyertakan Material Safety Data menandai barang yang sudah
Sheet (MSDS) pada barang Chemical, diterima sesuai dengan kode
karena termasuk barang berbahaya barang yang tersedia pada sistem.
yang penanganannya harus berhati- Selanjutnya warehouseman
hati. Vendor membuat dokumen receiving akan menerbitkan
Delivery order sesuai pesanan dokumen receiving report,
Purchasing yang digunakan untuk Receiving report adalah
penyerahan barang ke dalam gudang. dokumen laporan dari bagian
d. Warehouse Supervisor receiving yang berisi semua jenis
Warehouse Supervisor adalah bahan/ barang yang diterima dari
pengawas warehouseman yang Vendor, berisi data antara lain:
bertindak selaku atasan langsung, (a) Purchase Order number
Tugasnya adalah melaksanakan yaitu nama pesanan
control terhadap proses receiving dari pembelian.
awal hingga akhir, karena setiap (b) Order Date yaitu tanggal
pergerakan aktivitas di gudang pemesanan barang.
warehouse supervisor akan (c) Due Date yaitu tanggal jatuh
bertanggung jawab langsung kepada tempo maksimal/tanggal
atasan, dan memastikan barang yang batas waktu pegiriman
datang di gudang umum sesuai barang.
dengan pesanan dan waktu receiving (d) Supplyer yaitu pemasok
sesuai Standard Operation Procedure barang/Vendor.
(SOP). (e) Item Number yaitu nomor
e. Warehouseman Receiving barang yang dipesan.
Warehouseman Receiving adalah (f) Description yaitu
karyawan gudang umum yang uraian/rincian barang yang
bertugas: dipesan seperti jenis, dan
1) Menerima barang untuk berat barang.
persediaan di gudang umum (g) Ordered yaitu jumlah
sesuai Prosedur. pesanan.
2) Melakukan transaksi ke (h) Receiveryaitu barang yang
Warehouse Management System di terima di Gudang Umum.
(WMS) sesuai barang yang (i) Site/location yaitu lokasi
diterima. Transaksi adalah suatu saat penerimaan barang.
kegiatan yang dilakukan Contoh Dokumen Receiving
seseorang untuk memasukan data Report dapat dilihat pada
ke dalam sistem yang di miliki Lampiran 8.
perusahaan. f. Warehouseman Storage & Issuing
3) Mengkordinasikan kepada User Warehouseman Storage dan Issuing
selaku pemilik barang apakah bertugas:
barang yang diterima sudah 1) Melaksanakan kontrol/
sesuai dengan pesanan atau tidak. mengendalikan barang yang
Jika barang tidak sesuai pesanan disimpan di dalam gudang umum,
warehouseman receivingmengisi Setiap bulan warehouseman storage
form Material Discrepancy & issuing mencetak semua data
Report (MDR) dan keputusan barang yang ada di gudang dan

13
MUARA : Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 1, No 1, Oktober 2018
ISSN : xxxx-xxxx ; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

melakukan pemeriksaan kesesuaian dipersiapkan yaitu Purchase Order


barang yang ada dan yang tersedia dan Receiving Report yang sudah
di sistem. tersedia pada sistem.
2) Memastikan barang yang ada 2) Warehouseman receiving
tersedia pada sistem. melakukan Print Out dokumen
3) Melakukan perawatan barang yang untuk Proses receiving selanjutnya.
ada di dalam gudang. d. Persiapan tempat Receiving
4) Mengontrol barang yang keluar dari Warehouseman receiving
Gudang Umum. mempersiapkan tempat untuk
5) Mengeluarkan barang yang diminta menampung barang yang sudah
oleh tiap-tiap Departemen dibongkar, tempatnya di Receiving
perusahaan sesuai SOP. area, yaitu lantai di gudang umum
g. Helper warehouseman yang di batasi garis kuning untuk
Helper Warehouseman terdiri dari meletakkan barang yang diterima
beberapa orang yang bertugas disusun dengan rapi menggunakan
membantu warehouseman Pallet atau rak di dalam gudang.
melaksanakan proses Receivingdi e. Proses Receiving
semua area general warehouse, dan Proses Receiving melalui enam tahap,
semua kegiatan lainnya yang ada di yaitu:
gudang umum. 1) Barang yang dikirim oleh Vendor
2. Aktivitas Receiving di gudang umum PT masuk ke Gudang Umum. Barang
Eastern Logistics. dikirim ke gudang oleh Vendor
Adapun Aktivitas Receiving di Gudang menggunakan dokumen Purchase
umum PT Eastern Logistics meliputi Order. Petugas Warehouseman
tahap-tahap persiapan peralatan, persiapan receiving menyiapkan semua
tenaga kerja, persiapan dokumen, peralatan yang dibutuhkan ketika
persiapan tempat, proses receiving, dan berlangsungnya Transaksi
pelaporan receiving. Receiving.
a. Persiapan peralatan receiving. 2) Pemeriksaan dokumen barang
1) Warehouseman receiving Warehouseman receiving
memberitahukan kepada melakukan pemeriksaan dokumen
warehouse supervisor akan dari Vendor, berupa Delivery
datangnya suatu barang ke gudang Order untuk dipastikan
umum secara lisan. kesesuaiannya dengan Purchase
2) Warehouseman Order, Jika Purchase Order tidak
receivingmenyiapkan peralatan dicantumkan atau tidak sesuai
untuk membongkar barang, dengan Delivery Order
peralatan berupa Forklift, dan lain- Warehouseman Receiving akan
lain. menghubungi purchasing untuk
b. Persiapan tenaga kerja (Helper) meminta Referensi Purchase
Warehouseman receiving Order. Jika Purchase Order tidak
mempersiapkan Helperpada saat ada maka Warehouseman
proses bongkar dan pemeriksaan fisik Receiving akan menolak
barang, untuk mengantisipasi jika pengiriman barang.
barang yang datang sangat banyak 3) Pemeriksaan fisik barang
agar mempercepat proses Receiving di Warehouseman Receiving
gudang Umum. melakukan pemeriksaan fisik
c. Persiapan dokumen Receiving. barang dengan melihat satu persatu
1) Warehouseman receiving untuk memverifikasi kesesuaian/
mempersiapkan dokumen yang di kualitas, kuantitas, dan
gunakan pada saat proses validitasnya serta yang tercantum
receiving, Dokumen yang dalam Purchase Order dan

14
MUARA : Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 1, No 1, Oktober 2018
ISSN : xxxx-xxxx ; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

Delivery Order. Jika barang yang c) Di gudang umum banyak material yang di
diperiksa sesuai dan dapat tempatkan di lantai yang mengakibatkan
diterima, dilakukan proses kerusakan barang.
penerimaan barang sebagai stok,
tetapi jika ada ketidak sesuaian KESIMPULAN DAN SARAN
barang, Warehouseman Receiving
Mengisi Form Material Aktivitas Receiving di gudang umum
Discrepancy Report (MDR) dan PT Eastern Logistics melalui enam tahap
melaporkannya ke Purchasing dengan kegiatan masing-masing yaitu,
untuk ditindaklanjuti. persiapan peralatan receiving, persiapan tenaga
4) Penerimaan Barang di Receiving kerja receiving, persiapan dokumen receiving,
Area. persiapan tempat receiving, proses receiving di
Setelah semua proses transaksi gudang umum, dan pelaporan dan evaluasi
selesai Warehouseman Receiving receiving.
membongkar barang dari Pada prinsipnya aktivitas receiving
kendaraan (truk) dan dimasukkan pada PT. Eastern Logistics Lamongan Jawa
ke dalam gudang umum di area Timur telah berjalan dengan baik. Namun pada
Receiving. operasionalnya, masih ditemui beberapa
5) Transaksi ke Warehouse hambatan antara lain: Pengiriman Barang
Management System (WMS) Chemical yang dipesan tidak sesuai dengan
Jika hasil pemeriksaan dokumen ketentuan dan persyaratan Safety, tidak
sudah sesuai, fisik barang sudah menyertakan Material Safety Data Sheet
sesuai dengan Purchase Order dan (MSDS). Saat pengiriman solar di area Full
Delivery Order,Warehouseman station driver atau pengirim tidak menggunakan
receiving melakukan transaksi ke PPE, tidak menggunakan sarung tangan,
WMS sesuai barang yang diterima coverall, safety shoes, dan helmet.Di gudang
pada perangkat komputer. umum banyak material yang di tempatkan di
f. Pelaporan Receiving ke Inventory lantai yang mengakibatkan kerusakan barang.
Control untuk stock barang. Untuk mengatasi hambatan-hambatan
Setelah transaksi ke WMS selesai tersebut di atas, penulis menyampaikan saran-
warehouseman receiving saran sebagai berikut:
mencetakstickerlabel Bar Code dan 1. Setiap penerimaan barang sejenis
menempelkannya padabarang sesuai Chemical dan cat seharusnya Purchasing
dengan kode barang yang tersedia selalu mengingatkan Vendor agar
pada sistem. Proses selanjutnya melampirkan Material Safety Data Sheet
adalah melaporkan stock barang ke (MSDS) untuk mempercepat transaksi
Inventory control yang tersedia pada proses receiving.
sistem. 2. Semua pihak yang terlibat dalam receiving
fuel termasuk driver seharusnya menyadari
Dari hasil penelitian, beberapa pentingnya penggunaan PPE untuk
permasalahan di gudang umum PT Eastern mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Logistics Lamongan Jawa Timur dalam 3. Melakukan penyimpanan dengan rak
melaksanakan aktivitas receiving di gudang vertikal, karena penyimpanan vertikal
umum, yang mempengaruhi kinerja perusahaan mempunyai banyak kelebihan diantaranya,
sebagai berikut : hemat waktu dan memudahkan
a) Pengiriman Barang Chemical yang dipesan pengambilan, meminimalisir risiko
tidak sesuai dengan ketentuan dan kecelakaan, melindungi barang,
persyaratan Safety, tidak menyertakan menghemat area, dan tampilan yang simpel
Material Safety Data Sheet (MSDS). dan intuitif.
b) Saat pengiriman solar di area Full station
driver atau pengirim tidak menggunakan DAFTAR PUSTAKA
PPE, tidak menggunakan sarung tangan,
coverall,safety shoes, dan helmet. Apple M,James.1990.Tata letak pabrik dan

15
MUARA : Jurnal Manajemen Pelayaran Nasional
Vol 1, No 1, Oktober 2018
ISSN : xxxx-xxxx ; http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara

pemindahan bahan. ITB. Bandung Pratiwi, Aldila. 10 Juni 2014. Summary of


Citing Internet Sites. APAC INTI
Bambang Hariyadi. 2003. Strategi Manajemen. CORPORA.
Banyumedia Publishing. Jakarta
Purnomo hari.2004.Perencanaan dan
Bowesox, Donal.1978.Manajemen perancangan fasilitas.Edisi
logistik:Integrasi sistem:Sistem pertama.Yogyakarta.Graha
manajemen distribusi fisik dan
Manajemen material(Terjemahan Ridwan. 2012. Keselamatan Dan Kesehatan
Drs.Hasyim ali).Jakarta.Penerbit Bumi Kerja = K3 Modul. AKPELNISemarang.
Aksara
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
Erliyana, Sulida. 2008. Dasar-Dasar Akuntansi. dan R & D. Bandung: Alfabeta.
AKPELNI Semarang.
Sujarweni, Wiratma 2014. Metode Penelitian.
Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Yogyakarta: Pustaka Baru Pers.
Komunikasi. Malang: UPT.
Suparlan. 2003. Manajemen Pelayanan Umum
Hananto Soewedo, 2007. Manajemen di Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor
Perusahaan Pelayaran, Edisi Indonesia.
Kedua,Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. SutrisnoHadi, 1982. Metodologi Research,
PercetakanUniversitas Gajah Mada.
Hastono, Broto. 2013. Hukum Dagang
II.AKPELNI Semarang. Suyono R. P, 2007, Shipping: Pengangkutan
Intenasional Ekspor Impor Melalui Laut,
Idrus, M. 2009. Metode Penelitian Sosial. Seri Binis Internasional Nomor 6, PPM,
Jakarta: Erlangga.Kamus Besar Bahasa Jakarta, Edisi Keempat.
Indonesia.
Suyono R.P. 2001. Shipping: Pengangkutan
Konvensi Internasional tentang garis muat, Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut.
1966, oleh Badan Klasifikasi Indonesia. Jakarta: Penerbit PPM.

Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Syarifuddin.2018.Operasional manajemen


Kualitatif. Bandung: PT Remaja pergudangan.Mitra wacana Media.
Rosdakarya.
Warman, John. 2012. Manajemen
Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian pergudangan.Cetakan ketujuh, Jakarta:
Kualitatif. Bandung: PT Remaja LPPM.
Rosdakarya.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga


.Cetakan Ketujuh. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.

Nasution, S. 2010. Metodologi Research


(Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi
Aksara.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:


Ghalia Indonesia.

16

Anda mungkin juga menyukai