Anda di halaman 1dari 5

KLIPING

Rukun haji : pengertian haji,syarat haji,dan


keutamaannya
Di
S
U
S
U
N
Oleh

Nama : Muh.Fajar Nurhidayat


Kelas : Vlll.B

MTS . ASADIYAH BANUA BARU


2021
Pengertian haji

Haji merupakan berasal dari bahasa Arab ‘hajj’ yang dalam bahasa Indonesia
mengunjungi atau menuju. Namun banyak juga yang mengartikan kata haji sebagai
ziarah islam tahunan. Ziarah tersebut dilakukan di kota Mekah, Arab, kota paling
suci bagi umat Islam. Kata ‘haji’ ini mirip dengan bahasa ibrani yang memiliki bunyi
sama dan memiliki arti ‘hari libur’.

Dari akar semiotika, memiliki arti ‘mengelilingi, berkeliling’. Dalam tradisi orang
yahudi, pengantin wanitanya akan mengelilingi pengantin pria selama upacara
pernikahan. Demikian dalam Islam, orang yang melakukan ibadah haji akan
mengelilingi Ka’bah.

Pola haji saat ini ditetapkan oleh Nabi Muhammad. namun, berdasarkan Al-Quran.
unsur haji sudah mulai dikenal pada zaman Nabi Ibrahim. Menurut tradisi islam,
Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk meninggalkan istrinya yaitu siti hajar
dan putranya Ismail di gurun.

Pada saat itu Siti Hajar kebingungan untuk mencari air, sehingga dia berlari-lari
kecil diantara dua bukit Safa dan Marwah namun tidak juga menemukannya. Lalu
Ismail kecil menggaruk-garuk tanah dan air mancur muncul di bawah kakinya. Nabi
Ibrahim pun diperintahkan untuk membangun ka’bah, ia melakukannya dengan
bantuan Ismail.

Hukum dari haji


Berikut adalah surat yang menerangkan kewajiban haji, yaitu surat Ali-imran ayat 97
yang berbunyi,

‫فيه ٰا ٰي ۢتٌ بي ٰنتٌ مقَام اب ٰرهيم ەۚ ومنْ د ََخلَ ٗه َكانَ ٰامنًا ۗ وهّٰلِل َعلَى النَّاس حج ا ْلبيت من استَطَا َع الَيه سبياًل ۗ ومنْ َكفَر فَانَّ هّٰللا‬
َ ِ َ َ َ ِْ َ ِ ْ ِ ْ ِ َ ِ ْ َ ُّ ِ ِ ِ َ ِ َ َ َ ْ ِ ْ ِ ُ َّ ِّ َ ِ ِْ
َ ْ َ
َ‫غنِ ٌّي َع ِن ال ٰعل ِميْن‬

“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang
siapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia
terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang
yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari
(kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari seluruh alam.”

Syarat wajib haji


Syarat haji adalah syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk menunaikan ibadah
haji. Jika seseorang tersebut tidak memenuhi syarat haji, maka ia tidak diwajibkan
untuk melakukan ibadah haji. Berikut adalah syarat-syarat haji:

 Beragama Islam
 Berakal sehat
 Sehat secara jasmani dan rohani. Sehat dan kuat untuk menjalankan ibadah haji,
memahami ritual haji dan kesiapan mental karena ibadah haji merupakan ibadah
yang dilakukan selama berhari-hari.
 Baligh, mencapai usia dewasa
 Merdeka, bukan seorang budak
 Mampu, baik secara fisik, mental dan juga materi. Ibadah haji akan
membutuhkan biaya perjalanan yang tidak murah. Jika seseorang harus menjual
satu-satunya sumber kehidupan yang dimiliki, maka hal itu tidak dibolehkan
karena akan mendatangkan banyak mudharat bagi seseorang tersebut dan
keluarganya. Selain itu, orang yang ingin melaksanakan ibadah haji juga harus
menyiapkan biaya hidup untuk keluarga yang ia tinggalkan di rumah.

Rukun-rukun haji
Literatur fiqih menjelaskan secara rinci tata cara melaksanakan ibadah haji.
Biasanya jamaah haji akan diberikan buku panduan untuk memenuhi rukun-rukun
haji. Ketika menunaikan ibadah haji, para jamaah tidak hanya mengikuti model Nabi
Muhammad, namun juga memperingati peristiwa yang berhubungan dengan Nabi
Ibrahim.

Berikut adalah rukun-rukun atau kegiatan yang harus dilakukan selama haji. Jika
kegiatan ini tidak dilakukan maka ibadah haji tidak sah atau batal.

 Ihram
Ihram adalah nama yang diberikan untuk keadaan khusus, keadaan suci yang
menandai dimulainya ritual haji untuk setiap jamaah. Ihram dimulai dengan
membaca niat dan mengenakan pakaian serba putih untuk melambangkan
kesucian, kebersihan. Untuk laki-laki diharuskan mengenakan dua kain putih
yang satunya dililitkan di pinggang sampai ke bawah lutut dan yang satunya
disampirkan di bahu kiri. Untuk perempuan, bisa menggunakan pakaian biasa
yang menutup aurat, namun wajah dan tangan tidak boleh tertutup.

 Wukuf
Wukuf adalah ritual untuk berdiam diri. Tidak hanya berdiam dan tidak
memikirkan apapun. Namun ketika masa wukuf hendaknya selalu berzikir dan
berdoa di Padang Arafah dari matahari terbenam sampai matahari terbit. Wukuf
akan dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai 10 Dzulhijjah.

 Tawaf dan sa’i


tawaf adalah ritual yang dilakukan dengan berjalan mengelilingi ka’bah berlawanan arah
jarum jam. Ketika sudah tiba di Masjidil haram, jamaah harus melakukan tawaf
kedatangan. Selama tawaf jamaah bisa mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Mereka
berkeliling seraya mengucapkan doa. Jika jamaah tidak bisa mencium atau menyentuh
Hajar Aswad karena keramaian, jamaah cukup menunjuk batu dengan tangan mereka.

Selama tawaf, jamaah tidak diperbolehkan untuk makan, namun minum


dibolehkan karena selama tawaf bisa kelelahan atau dehidrasi karena berdesak-
desakan dengan banyak orang. Untuk jamaah laki-laki dianjurkan untuk
memutari ka’bah pada tiga sirkuit awal dengan langkah yang cepat, sisanya bisa
berjalan dengan santai.
 Tahallul
Setelah melaksanakan Sa’i, para jamaah laki-laki akan mencukur atau merapikan rambut
mereka. Sedangkan untuk jamaah perempuan hanya perlu memotong rambutnya
sedikit. Ritual ini disebut dengan Tahallul. Ketika selesai melakukan Tahallul, semua
larangan dalam haji boleh dilakukan kecuali hubungan suami istri.

 Keutamaan haji
Ibadah haji adalah salah satu ibadah yang mulia. Haji adalah rukun islam yang ke
lima dan wajib ditunaikan bagi orang yang mampu. Keutamaan haji disebutkan
di dalam Al-Quran dan sunnah Nabi. Berikut adalah keutamaan dari haji:

Haji adalah amalan yang afdol 

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dari Abu Hurairah,
ia berkata

‫ ِقي َل ثُ َّم َما َذا قَا َل « ِج َها ٌد‬. » ‫سولِ ِه‬ َ ‫ى األَ ْع َما ِل أَ ْف‬
ُ ‫ض ُل َقا َل « إِي َمانٌ بِاهَّلل ِ َو َر‬ ُّ َ‫سئِ َل النَّبِ ُّى – صلى هللا عليه وسلم – أ‬
ُ
َ َ
‫ َماذا قا َل « َح ٌّج َم ْب ُرور‬ ‫ قِي َل‬. » ِ ‫سبِي ِل هَّللا‬ َ ‫فِى‬ 

“Nabi SAW ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau menjawab,
“Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa
lagi?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali,
“Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi Muhammad SAW.”

Bagi siapa yang melakukan ibadah haji maka akan dibalas dengan surga 

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Dari Abu
Hurairah, ia berkata,

ُ‫س لَهُ َج َزا ٌء إِالَّ ا ْل َجنَّة‬


َ ‫َوا ْل َح ُّج ا ْل َم ْب ُرو ُر لَ ْي‬

“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.”

Anda mungkin juga menyukai