Anda di halaman 1dari 12

5/22/2015

PASSIF
→ MEANS OF ESCAPE (JALUR EVAKUASI)
INSTRUKSI MENTERI TENAGA KERJA NO. INS.11/M/BW/1997 :
→ KOMPARTEMEN
→ SMOKE CONTROL (PENGENDALI ASAP)
Proteksi kebakaran pasif adalah suatu teknik desain tempat kerja untuk → FIRE DAMPER (BAHAN TAHAN API)
membatasi atau menghambat penyebaran api, panas dan gas baik secara
vertikal maupun horizontal dengan mengatur jarak antara bangunan, → FIRE RETARDANT (PELAPISAN BAHAN TAHAN API)
memasang dinding pembatas yang tahan api, menutup setiap bukaan dengan
media yang tahan api atau dengan mekanisme tertentu
→ DETEKSI /DETEKTOR(panas
/DETEKTOR(panas,, asap
asap,, nyala)
nyala)

AKTIF
Proteksi kebakaran aktif adalah penerapan suatu desain sistem atau
instalasi deteksi, alarm dan pemadan kebakaran pada suatu bagunan tempat → ALARM (AUDIBEL, VISIBEL)
kerja yang sesuai dan handal sehingga pada bangunan tempat kerja tersebut
mandiri dalam hal sarana untuk menghadapi bahaya kebakaran
→ APAR
→ SPRINKLER
→ HYDRAN

d. Kompartemenisasi

Merupakan suatu upaya mencegah


a. Ketahanan Struktur
Penjalaran Api & Asap Kebakaran dg cara
Agar Konstruksi Bangunan mampu menciptakan Kestabilan Struktur selama terjadi
Kebakaran, sehingga memberi kesempatan pd Penghuni untuk menyelamatkan diri membatasi dinding, lantai kolom, balok
& bagi Petugas Pemadam Kebakaran untuk melakukan Operasi Pemadaman yg tahan thd api untuk waktu yg sesuai
Kebakaran.
dg Kelas Bangunan.

Menurut Ketentuan, Kompartemen


b. Dinding Tahan Api Kebakaran adalah keseluruhan ruang yg
Suatu bangunan harus mempunyai elemen bangunan yg pd tingkat tertentu dp ada dalam suatu Bangunan yg
memperthankan Stabilitas Struktur selama terjadi Kebakaran. didalamnya dipisahkan menjadi bagian
Dinding Luar, Dinding Biasa & Bahan Lantai serta Rangka lantai harus dari bahan ruang dalam Bangunan oleh Penghalang
yg tidak dapat terbakar.
Api & Asap Kebakaran yg mempunyai
Sifat Bahan Bangunan & Komponen Bangunan pd Bangunan harus mampu menahan
Penjalaran Api Kebakaran & membatasi timbulnya asap agar kondisi ruang di dalam ketahanan thd Penyebaran Api dg
Bangunan Tetap Aman bagi penghuni sewaktu melaksanakan evakuasi. Bukaan yg dilindungi secara baik.

Kompartemen Kebakaraan antara lain


meliputi : Dinding Koridor, Pintu-pintu
c. Pintu Tahan Api & Penahan Asap
Ruang, Dinding Pelindung yg
Pintu Tahan Api harus sesuai dg Standar Pintu Kebakaran & tidak rusak akibat
adanya radiasi panas. menyelubungi Tangga Keluar, Penutup-
Pintu Penahan Asap harus dibuat sedemikian rupa sehingga asap tidak akan penutup pd Bukaan Vertikal (Shaft
melewati pintu dari satu sisi ke sisi lainnya. Mechanical & Electrical), Dinding
Pembatas Antar Ruang, dll.

KOMPARTEMENISASI

FIRE DAMPER
SMOKE DAMPER

URAIAN Tipe Konstruksi bangunan


Tipe A Tipe B Tipe C
Klas 5 atau 9b Maks luas lantai 8000 m2 5500 m2 3000 m2
Maks volume 48000 m3 33500 m3 18000 m3

Kelas 6,7,8 atau 9a Maks luas lantai 5000 m2 3500 m2 2000 m2


(kecuali daerah Maks volume 30000 m3 21500 m3 12000 m3
perawatan pasien) FIRE RETARDANT

1
5/22/2015

Strategi tanggap darurat


pada bahaya kebakaran
RESCUE
PADAMKAN
EVAKUASI TOTAL

LOKALISIR
ALAT PEMADAM API RINGAN
PEMADAMAN
AWAL

DETEKSI &
Portable Fire Extinguisher
ALARM

IGNITION

ALAT PEMADAM API RINGAN JENIS MEDIA PEMADAM


Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980 JENIS KERING
JENIS BASAH
• DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG - AIR - DRY POWDER
• UNTUK PEMADAMAN MULA KEBAKARAN - CO2
• SEBATAS VOLUME API KECIL
- BUSA
WATER

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA

POWDER
• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
FOAM

• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT HALON
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.

Tipe konstruksi Tipe konstruksi

APAR type ini, bahan


pemadamnya didorong
STORAGE keluar oleh gas bertekanan
CO2

PRESSURE yg dikempakan bersama


STORAGE
( N2 ) bahan pemadamnya di
PRESSURE
dalam tabung. Gas yg
CARTRIDGE
dikempakan ke dalam
tabung gas Nitrogen
(N2), APAR ini dilengkapi dg
petunjuk tekanan

2
5/22/2015

TANDA PEMASANGAN
Tipe konstruksi

APAR type ini bahan


pemadamnya didorong
keluar oleh gas bertekanan
yg keluar dari catridge yg
dipasang didalam tabung.
CARTRIDGE
Gas yg dikempakan ke
dalam catridge gas
CO2

4. Jenis Halon
Bahannya terdiri dari ikatan metan & halogen (Yodium fluor, Chlor &
Brom)
1. APAR Jenis Air bahan utama yg digunakan adalah air

2. Jenis Busa Bahan yg digunakan : 5. Jenis CO2 (gas asam arang)


• Tepung tunggal (single powder) Digunakan utk memadamkan listrik bertegangan lebih murah &
Tepung ini bila dicampur air busa bersih

• Tepung dual (dual powder)


Terdiri dari tepung aluminium sulfat & natrium karbonat busa

3. Jenis Tepung Kering Hati hati penggunaan APAR CO2

• Utk memadamkan kebakaran bahan cair, gas & listrik (klas B & C)
(sodium bikarbonat/NaHCO3, Potasium bikarbonat / KHCO3,
potasium karbonat, Potasium Khlorida
• Utk memadamkan kebakaran Klas A, B & C digunakan :
- Amonium phospat
- Kalium sulfat

PRINSIP PENGGUNAAN APAR


(TIDAK MELAWAN ANGIN)

APAR PRINSIP PENGGUNAAN 1. DI TEMPATKAN PADA POSISI YG MUDAH DILIHAT DGN


JELAS
Dry Chemical • Disemburkan mulai dari tepi api terdekat
• Dikibaskan kekiri & kekanan 2. MUDAH DICAPAI & DILIHAT
Air Bertekanan Disemprotkan ke dinding bagian dalam dari tempat 3. DILENGKAPI DENGAN TANDA PEMASANGAN
kebakaran
4. COCOK / SESUAI DENGAN GOLONGAN KEBAKARANNYA
Busa (Foam) • Semprotkan de dinding bagian dalam dari tempat
kebakaran
• Penutupan permukaan yg terbakar dgn busa harus
sempurna
Halon Semprotkan ke sumber api dgn diratakan diseluruh
permukaan yg terbakar
Disemprotkan ke sumber api dgn menggerakkan corong ke
CO2
seluruh permukaan bahan yg terbakar

3
5/22/2015

CARA PENEMPATAN APAR PEMERIKSAAN APAR


(2 X SETAHUN)

1. Dipasang menggantung pada dinding dgn penguat/


ditempatkan pada box yg tidak terkunci 1. PEMERIKSAAN DALAM JANGKA 6 BULAN
2. Bila box dikunci maka bagian depan box diberi kaca yg mudah
2. PEMERIKSAAN DALAM JANGKA 12 BULAN
dipecahkan bila akan digunakan

3. Tebal kaca box tsb max. 2mm, agar mudah dipecahkan

4. Tinggi penempatan APAR 1,2 m dari dasar lantai.

Untuk jenis gas & dry chemical tidak kurang dari 15 cm dari
permukaan lantai

STANDAR APAR

APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik

APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya

JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA KEGAGALAN APAR


Jenis media pemadam kebakaran
WATER

Klasifikasi Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering


Air Busa Powder Clean
HALON

POWDER

Agent
Bahan padat seperti kayu VVV V VV VVV*)
Jenis media tidak sesuai
Klas A Bahan berharga atau penting XX XX VV**) VVV
FOAM

Bahan cair XXX VVV VV VVV


Klasifikasi api/kebakaran
Klas B Bahan gas X X VV VVV
Klas C Panel listrik, XXX XXX VV VVV
Klas D Kalium, litium, magnesium XXX XXX Khusus XXX Setiap jenis media pemadam masing-

Keterangan :
masing memiliki keunggulan dan
VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat
kekurangan, bahkan dapat membahayakan
VV : Dapat digunakan XX : Merusak
V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya bagi petugas atau justru memperbesar api
*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif

4
5/22/2015

KEGAGALAN APAR KEGAGALAN APAR

WATER
Daya pemadamannya (fire ratting)

HALON
POWDER
lebih rendah dari volume api/kebakaran 2
(Fire load)

FOAM
Jenis tidak sesuai
STANDAR KLASIFIKASI DAYA PEMADAMAN
Ukuran tidak sesuai
Notasi : Nilai & Klas 8 A 10 B C D Tidak bertekanan
- bocor
Notasi Fire ratting didasarkan dari hasil Macet/tidak berfungsi
pengujian laboratories
Menggumpal
A. : Tumpukan kayu dibakar 10 menit Salah penempatan - tunda refill
B. : Premium dibakar 3 menit • belum ditunjuk
C. : Sasaran bertegangan 10.000 Volt Petugas
D. : Tidak dilakukan pengujian • tidak trampil

INSTALASI ALARM
TANDA BAHAYA KEBAKARAN

TUJUAN
PEMASANGAN INSTALASI ALARM KEBAKARAN PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RI
OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK MENDETEKSI NO. PER-02/MEN/1983
KEBAKARAN SEAWAL MUNGKIN, SEHINGGA TENTANG
TINDAKAN PENGAMANAN YANG DIPERLUKAN INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK
DAPAT SEGERA DILAKUKAN.
Ruang lingkup
- Perencanaan
- Pemasangan,
Tindakan dalam keadaan Emergency Kebakaran - Pemeriksaan
harus sudah berhasil diatasi. - Pengujian
sebelum 10 menit sejak penyalaan - Pemeliharaan

DETEKTOR
AUDIBLE ALARM
MCFA (MAIN CONTROL FIRE ALARM)
INPUT

Nyala

Panas VISIBLE ALARM

Asap
OUTPUT

ANN
HYDRANT
MCFA

5
5/22/2015

JENIS DAN TIPE DETEKTOR

•ULTRA VIOLET
Nyala
•INFRA RED

Panas •FIXED TEMPERATURE


•RATE OF RISE

Asap •IONIZATION
•OPTIC
Manual
•Push bottom
•Full down
•break glass

INTERCONECTION
ZONA DETECTION
DETEKTOR FIRE ALARM SYSTEM
Nyala 20 titik KEBAKARAN AC
EOL
Off

Panas 40 titik
EOL SPRINKLER
LIFT
(FS) Off
Asap 20 titik
EOL

PRESS FAN
POMPA MCFA On
•ZONE 3 Luas tiap zone deteksi HYDRANT
•ZONE 2 - ruang tanpa sekat mak. 2000 m2
•ZONE 1 - terdapat sekat mak. 1000 m2 supply daya Control panel

PENGUJIAN SMOKE HEAT


Media pemadam Halon
CONTROL FIRE (F, Cl, Br)
INDIKATOR

BUZER !!!!!!!!!!!!
Mengandung potensi bahaya
Sekurang-kurangnya 20% titik detektor ALARM
keracunan
diuji setiap tahun, sehingga selambat- DISCHART
CONTROL
VALVE
PANEL HARUS MEMILIKI IJIN K3
lambatnya dalam 5 tahun seluruh titik
detektor telah teruji.
INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN
AUTOMATIC TOTAL FLOODING SYSTEM
Pasal 60 Permanaker No.02 tahun 1983

6
5/22/2015

Tekanan mak. 50 bar


Temp pecah 97o C
Smoke
Detector
Pipe Work Nozzle

Heat
Detector

N o
. 5 ,B o
l k B , aJ a
l n S 1 3
/ 5 ,S u b
a n g aJ ay In d
u ts ri a
l E ts a
t e
,
4 7 50 0 S e
l a
n g o
r D ar u E
l h as n
, Ma a l y a
is
T
e .l : (6 0
3 ) 5
6 2 1 2 1
6 8 F a .x : (6 0
3 ) 5 6 2 1 1 16 8

F IR E E X T IN G U IS H A N T
C o n is ts in g o f : C A U T I ON :
• H E A V IE R T H A N A I R
• 1 ,1 - Di h
c l ro o ,2 , ,2 2 -t ri fl o
u r e
o t a
h n e ( HC
F C1 2 3 )
• P ro p ri e ta r y • L M
E ONODOUR
• KEP
E C Y L IN DE R C O O L , WE L V E N T IL A E
T DAND
SEC
U R E D A T A L L IT M E S
• O N L Y U S E WI H T Q E U I P ME N T S U
I TAL
B E F OR
C O N T IA N E D G A S
• U S E IN A C C O R D A N C E WI H T MA T R
EI L
A A
SFEY
T
D A T A S H E T A V A IL A B EL F ROM NW E TSAR
C H E M IC A L S (M ) S D N B H D

C YL . V O L UM E L TR NE T W E I GH T KG
G RO S S W E I G HT K G F I LL D EN S I TY K G/ L t r

N .o 5 B
, lo k B , Ja la n S 1 /3 5 S, u ab n g Ja ya n
I u
d st ir la E st ta ,e
4 7 0
5 0 S le na g ro D ra u lE h sa ,n M a la y sia
e
T l. : 6
( 3
0 ) 65 2 1 2 61 8 F a x. : 6( 30 ) 5 6 12 1 6 1 8

F IR E E X T IN G U IS H A N T
CAUT I ON :
C o n is ts in g o f :
• 1 ,1 - iD hc l ro o ,2 , ,2 2 t- ir fl o
ur e
ot a
h n e ( HF
CC1 2 3 ) • H E A V IE R T H A N A I R
• Po r p ir e ta r y
• LE
M ON OD OU R
• KEEP Y
C L IN E
D R C O O L , WE L V E N T IL A T
EDAND
SEU CREDAT AL L T I ME S
• O N L Y U S E WI T
H E Q U I P M E N T S IU T A B
L E F OR
C ON T AI N E D GA S
• U S E IN A C OC R D A N C E WI T H MA T E
RI A
L S
AFET
Y
D A T A S H E T A V A IL A B E
L F R OM N E
W STAR
C H E M IC A L S M
( ) SDNBHD
L TR KG
C YL . V O L UM E NE T W E I GH T
G RO S S W E I G HT K G F I LL D EN S I TY K G/ L t r

Discharge
Cylinders Sirene Warning Signal
Control
Panel
Manual Abort
Manual Release Station
Double Warning Light Station

SISTEM HYDRAN
Jaringan instalasi pipa air
untuk pemadam kebakaran
yang dipasang secara permanen

Komponen sistem Hidrant 1 1/2 Inc


- Sistem persediaan air (45 menit)
- Sistem Pompa
(Jockey, Utama & Cadangan)
2 1/2 Inc
- Jaringan pipa
- Kopling outlet / Pilar / Landing valve 2 1/2 Inc
- Slang dan nozle
- Sistem kontrol tekanan & aliran
Out door

Seamiest
Connection

RESERVOAR

PENGERTIAN
4. Hidrant gedung ialah hydrant yang terletak didalam
suatu bangunan gedung dan sistem serta peralatannya
1. Instalasi hidrant kebakaran ialah suatu sistem pemadam
disediakan serta dipasang dalam bangunan / gedung
kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air
tersebut.
bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan selang
kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem persediaan air,
5. Hidrant halaman ialah hydrant yang terletak diluar
pompa, perpipaan, kopling outlet dan in let serta selang
bangunan, sedang instalasi dan peralatannya disediakan
dan nozle.
serta dipasang dilingkungan bangunan tersebut.
2. Sistem instalasi hidrant kering ialah suatu sistem hydrant
6. Hidrant pilar ialah bagian peralatan dari instalasi pipa
yang pipa-pipanya tidak berisi air, dan akan berisi air
hyirant yang terletak diluar bangunan yang dapat
manakala hidrant tersebut digunakan.
dihubungkan dengan slang kebakaran.
3. Sistem instalasi hidrant basah ialah suatu sistem hidrant
7. Hidrant box ialah bagian peralatan dari sistem hydrant
yang pipa-pipanya selalu berisi air.
yang berisi kran (valve), slang dan nozle.

41 42

7
5/22/2015

8. Siamese connection / sambungan pemadam kebaka- 11. Hose Reel ialah selang yang digunakan untuk
ran / Fire Department Connection ialah bagian peralatan mengalirkan air yang pada bagian ujungnya selalu
dari instalasi pipa hydrant yang terletak diluar bangunan terpasang nozle secara tetap dihubungkan secara
dan digunakan untuk mensuply air dari mobil kebakaran. permanen dengan sumber air bertekanan.

9. Nozle ialah suatu alat penyemprot yang terletak pada 12. Pipa tegak ialah bagian pipa yang naik ke atas dari
bagian ujung dari selang yang digunakan untuk sistem pemipaan yang menyalurkan pasokan air untuk
pengaturan pengeluaran air. sambungan selang dan springkler pada sistem
kombinasi tegak lurus dari lantai ke lantai.
10. Selang hidrant ialah alat yang digunakan untuk
mengalirkan air yang bersifat flexible

43 44

Jet Nozzle

Hose

Y Conection
Hydrant
Pilar

Coupling

Adjustable Nozzle

8
5/22/2015

2. Klasifikasi bahaya hunian


Daftar jenis tempat kerja berdasarkan klasifikasi potensi
1. Klasifikasi bangunan menurut tinggi bangunan dan
bahaya kebakaran
jumlah lantai :

Klasifikasi Ketinggian dan jumlah lantai Klasifikasi Jenis tempat kerja


bangunan
Ketinggian sampai dengan 8 meter atau 1 (satu) Bahaya kebakaran ringan
A Tempat kerja yang Tempat ibadah
lantai (lapis)
Ketinggian sampai dengan 8 meter atau 2 (dua) mempunyai jumlah dan Gedung/ruang Perkantoran
B lantai (lapis) kemudahan terbakar rendah, Gedung/ruang Pendidikan
dan apabila terjadi kebakaran Gedung/ruang Perumahan
Ketinggian sampai dengan 14 meter atau 4 (empat) melepaskan panas rendah,
C Gedung/ruang Perawatan
lantai (lapis) sehingga menjalarnya api
Gedung/ruang Restorant
Ketinggian sampai dengan 40 meter atau diatas 8 lambat
D Gedung/ruang Perpustakaan
(delapan) lantai (lapis) Gedung/ruang Perhotelan
E Ketinggian lebih dari 40 meter atau diatas 8 (delapan) Gedung/ruang Lembaga
Gedung/ruang Rumah sakit
lantai (lapis)
Gedung/ruang Museum
49 Gedung/ruang Penjara 50

Klasifikasi Jenis tempat kerja

Klasifikasi Jenis tempat kerja Bahaya kebakaran Sedang 2


Tempat kerja yang mempunyai Penggilingan padi
jumlah dan kemudahan Pabrik bahan makanan
Bahaya kebakaran Sedang I terbakar sedang, menimbun Percetakan dan penerbitan
bahan dengan tinggi lebih dari Bengkel mesin
Tempat kerja yang Tempat Parkir 4 meter, dan apabila terjadi Gudang pendinginan
mempunyai jumlah dan Pabrik Elektronika kebakaran melepaskan panas Perakitan kayu
Pabrik Roti sedang, sehingga menjalarnya Gudang perpustakaan
kemudahan terbakar
api sedang Pabrik barang keramik
sedang, menimbun bahan Pabrik barang gelas
Pabrik tembakau
dedngan tinggi tidak lebih Pabrik minuman Pengolahan logam
dari 2,5 meter dan apabila Pabrik permata Penyulingan
Pabrik pengalengan Pabrik barang kelontong
terjadi kebakaran Pabrik barang kulit
melepaskan panas sedang, Binatu Pabrik tekstil
sehingga menjalarnya api Pabrik susu Perakitan kendaraan bermotor
Pabrik kimia (bahan kimia dengan
sedang
kemudahan terbakar sedang)
Pertokoan denganpramuniaga
51 kurang dari 50 orang. 52

Klasifikasi Jenis tempat kerja


Klasifikasi Jenis tempat kerja
Bahaya kebakaran Sedang 3 Ruang pameran
Tempat kerja yang mempunyai Pabrik permadani
jumlah dan kemudahan terbakar Pabrik makanan Bahaya kebakaran Berat Pabrik kimia dengan kemudahan
tinggi, dan apabila terjadi Pabrik sikat Tempat kerja yang mempunyai terbakar tinggi
kebakaran melepaskan panas Pabrik ban jumlah dan kemudahan Pabrik kembang api
tinggi, sehingga menjalarnya api Pabrik karung terbakar tinggi, menyimpan Pabrik korek api
cepat Bengkel mobil bahan cair, serta atau bahan Pabrik cat
Pabrik sabun lainnya dan apabila terjadi Pabrik bahan peledak
Pabrik tembakau
kebakaran melepaskan panas Permintaan benang atau kain
Pabrik lilin
Studio dan pemancar tinggi, sehingga menjalarnya Penggergajian kayu dan penyelesai-
Pabrik barang plastik api cepat. anya menggunakan bahan mudah
Pergudangan terbakar
Pabrik pesawat tebang Studio film dan Televisi
Pertokoan dengan pramuniaga lebihdari Pabrik karet buatan
50 orang Hanggar pesawat terbang
Penggergajian dan pengolahan kayu Penyulingan minyak bumi
Pabrik makanan kering dari bahan
Pabrik karet busa dan plastik busa
tepung
Pabrik minyak nabati
Pabrik tepung terigu
Pabrik pakaian 53 54

9
5/22/2015

3. Klasifikasi Hidrant
4. Perletakan hidrant berdasarkan luas lantai
a. Berdasarkan jenis dan penempatan hidrant klasifikasi bangunan dan jumlah lantai bangunan
Hidrant didalam gedung
Hidrant halaman
Klasifikasi Ruang tertutup Ruang tertutup dan
bangunan Jumlah / luas lantai terpisah
b. Berdasarkan besar ukuran pipa hidrant yang dipakai
Jumlah / luas lantai
Hidrant kelas I A 1 buah tiap 1000 m2 2 buah tiap 1000 m2
Ialah hidrant yang menggunakan ukurang selang 2 ½”
B 1 buah tiap 1000 m2 2 buah tiap 1000 m2
Hidrant kelas II
Ialah hidrant yang menggunakan ukuran selang 1 ½” C 1 buah tiap 1000 m2 2 buah tiap 1000 m2
Hidrant kelas III D 1 buah tiap 800 m2 2 buah tiap 800 m2
Ialah hidrant yang menggunakan sistem gabungan E 1 buah tiap 800 m2 2 buah tiap 800 m2
kelas I dan kelas II

55 56

5. Bangungan Industri c. Setiap bangunan industri dengan kebakran


sedang yang mempunyai luas lantai maksimum
Setiap bangunan industri harus dilindungidengan 800 (delapan ratus) m2 dan maksimum 1600
instalasi hidrant kebakaran dengan ketentuan (seribu enam ratus) m2 harus dipasang minimum 2
sebagai berikut :
(dua) titik hydrant, setiap penambahan luas lantai
a. Panjang slang dan pancaran air dapat menjangkau maksimum 800 (delapan ratus) m2 harus ditambah
seluruh ruangan yang dilindungi. minimum 1 (satu) titik hidrant.

b. Setiap bangunan dengan bahaya kebakaran ringan d. Setiap bangunan industri dengan kebakaran berat
yang mempunyai luas lantai minimum 1000 (seribu) yang mempunyai luas lantai minimum 600 (enam
m2 dan maksimum 2000 (dua ribu) m2 harus ratus) m2 dan maksimum 1200 (seribu dua ratus)
dipasang minimum 2 (dua) titik hidrant, setiap m2 harus dipasang minimum 2 (dua) titik hidrant,
penambahan luas lantai maksimum 1000 (seribu) m2 setiap penambahan luas lantai maksimum 600
harus ditambah minimum 1 (satu) titik hidrant.
(enam ratus) m2 harus ditambah minimum 1 (satu)
titik hidrant.
57 58

6. Bangunan umum c. Setiap bangunan tempat beribadah dan pendidikan


untuk setiap 1000 m2 harus dipasang minimum 1
Setiap bangunan umum/tempat pertemuan dan (satu) titik hidrant.
perdagangan harus dilingungi dengan instalasi
hidrant kebakaran dengan ketentuan sebagai d. Setiap bangunan perumahan dengan luas minimum
berikut : 1000 m2 harus dipasang minimum 1 (satu) titik
hidrant.
a. Slang dan pancaran air yang ada dapat
menjangkau seluruh ruangan yang dilindungi. 7. Sistem persediaan air
b. Setiap bangunan umum/tempat pertemuan, tempat a. Sumber air untuk kebutuhan hidrant dapat berasal
hiburan, perhotelan, tempat perawatan, dari PDAM, sumur artesis, sumur gali dengan sistem
perkantoran dan pertokoan/pasar untuk setiap 800 penampungan, tangki gravitasi tangki bertekanan
m2 harus dipasang minimum 1 (satu) titik hidrant. reservoir air dengan sistem pemompaan.

b. Persediaan air setiap saaat yang dapat digunakan


minimum selama 45 menit ( ketentuan untuk DKI
59 Jakarta ). 60

10
5/22/2015

8. Sistem Pompa

Harus tersedia 1 (satu) set pompa sesuai


kebutuhan yang terdiri dari :

1 (satu) buah pompa pacu (listrik)

1 (satu) buah pompa utama (listrik)

1 (satu) buah pompa cadangan (disel)

61

Spesifikasi pompa :
a. Kemampuan pompa dalam liter permenit
b. Tempat dimana pompa akan dipasang
c. Pompa pacu bekerja secara otomatis dan stop secara
otomatis.
d. Pompa utama dan cadangan bekerja secara otomatis dan
stop secara manual.
e. Panjang pemipaan banyaknya belokan dan banyaknya
penutup/kran/ valve.
f. Tekanan air pada titik tertinggi/terjauh dari pompa minimal
4,5 kg/cm2 maksimal 7 kg/cm2.
g. Sumber tenaga listrik cadangan yang dapat bekerja secara
otomatis.

63

KARAKTERISTIK TEKANAN HYDRANT

Standar tekanan pada


1 nozle teringgi & terjauh :
2
2 mak. (H1) = 7.0 kg/cm
3 2
min. (H3) = 4.5 kg/cm

Diuji dengan membuka


3 titik nozle :
1. Nozle terjauh
Q= US GPM 2. Nozle terdekat
3. Nozle pertengahan

11
5/22/2015

53o C
141o C

68o C
High zone
Medium Zone
Low zone

182o C

79o C

201o C
260o C
93o C

RESERVOAR

1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
5 EMERGENCY
6 MDB

MDB
Suplai daya listrik
untuk instalasi 1
darurat harus 2
ditarik dari sisi 3
suplai sebelum 4
sakelar utama 5
6. Spare

12

Anda mungkin juga menyukai