Anda di halaman 1dari 70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S1-EKSTENSI
MEDAN

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS


PELANGGAN PADA PRODUK CELANA JEANS WRANGLER DI PT.
DELAMI GARMENT INDUSTRIES CABANG MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

DEDI FACHRIZA
060521003
MANAJEMEN

Guna memenuhi salah satu syarat


untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi
universitas sumatera utara
Medan
2009

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK

Dedi Fachriza (2009), “Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas


Pelanggan Pada Produk Celana Jeans Wrangler di PT. Delami Garment
Industries Cabang Medan”. Ketua Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha
F. Dalimunthe, SE, M.Si; Dosen Pembimbing: Dra. Nisrul Irawati, MBA;
Dosen Penguji I: Drs. Bongsu Hutagalung, M.Si; Dosen Penguji II: Dra.
Friska Sipayung, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand equity yang
terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek
terhadap loyalitas pelanggan di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas,
metode deskriptif dan metode kuantitatif yang terdiri dari uji regresi linier
berganda dengan menggunakan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2).
Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 12.0 for Windows. Data
yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 75
responden sebagai sampel penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis data dengan metode regresi
linier berganda menunjukkan bahwa variabel perspesi kualitas dan loyalitas merek
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan di PT. Delami
Garment Industries Cabang Medan. Hal ini dapat dilihat dari metode analisis
berganda secara simultan (uji F) dimana Fhitung (24,644) > Ftabel (2,35) pada α =
5% dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Berdasarkan uji parsial (uji t) bahwa
dari keempat variabel bebas brand equity yang paling dominan adalah variabel
loyalitas merek (X4) dengan nilai thitung (4,205). Analisis koefisien determinasi
(R2) dilihat dari nilai Adjusted R2 sebesar 56,1% yang berarti variabel terikat yaitu
loyalitas pelanggan dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel bebas yaitu
brand equity yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas,
dan loyalitas merek sedangkan sisanya sebesar 43,9% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Kata kunci: kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi merek, loyalitas


merek dan loyalitas pelanggan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Atas Berkah dan Rahmat Allah SWT penulis telah dapat menyelesaikan

skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan study pada Departemen

Manajemen S-1 Ekstensi Konsentrasi Pemasaran di Universitas Sumatera Utara

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Dan tak lupa shalawat dan salam

semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal

mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan dapat dimanfaatkan oleh

berbagai pihak yang memerlukan. Namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dalam tata bahasa maupun ruang

lingkup pembahasannya. Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan ilmu dan

pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu dengan senang hati penulis

menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dan membantu penulis

dalam menyempurnakan skripsi ini.

Keberhasilan penulis dalam meyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari

pertolongan ALAH SWT dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam

kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., sebagai Ketua Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA., sebagai Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA., sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak

membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam proses

penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Bongsu Hutagalung, M.Si, sebagai Dosen Penguji I yang telah

membantu penulis melalui saran dan kritik yanng diberikan demi

kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, sebagai Dosen Penguji II yang juga telah

membantu penulis melalui saran dan kritik yanng diberikan demi

kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh pihak PT. Delami Garment Industries Cabang Medan yang telah

membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.

8. Kepada Orang Tua saya yang telah memberikan dukungan baik moril dan

materil dari ananda kecil hingga menyelesaikan perkuliahan. (Terima Kasih

Atas Doanya).

9. Abang dan adik saya yang telah banyak memberikan support dan membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan Stambuk 2006 Manajemen Ekstensi.

11. Buat kak Dani, kak Vina, kak Nur, bang Jum, dan seluruh staf dan pegawai

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak terdapat kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini, baik materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu,

dengan tulus hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, maret 2009


Penulis,

Dedi Fachriza

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI

ABSTRAK.......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1


B. Perumusan Masalah ......................................................... 4
C. Kerangka Konseptual....................................................... 5
D. Hipotesis ......................................................................... 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 7
F. Metode Penelitian ............................................................ 8
1. Batasan Operasional ................................................... 8
2. Definisi Operasional Variabel ..................................... 9
3. Pengukuran Variabel................................................... 10
4. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 10
5. Populasi dan Sampel ................................................... 11
6. Jenis dan Sumber Data ................................................ 12
7. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 13
8. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................... 13
9. Metode Analisis Data .................................................. 14

BAB II URAIAN TEORETIS .......................................................... 17

A. Penelitian Terdahulu ....................................................... 17


B. Brand Equity (Ekuitas Merek) ......................................... 17
C. Arti Penting Ekuitas Merek.............................................. 20

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekuitas Merek ........... 22
E. Indikator-indikator Brand Equity ..................................... 24
F. Pengetian Loyalitas Pelanggan......................................... 24
G. Menilai Tingkat Loyalitas Pelanggan ............................... 27
H. Mempertahankan Pelanggan ............................................ 29

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................. 31

A. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................. 31


B. Struktur Organisasi .......................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 36

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 36


B. Analisis Deskriptif PT. Delami Garment Industries ........ 38
C. Analisis Kuantitatif PT. Delami Garment Industries ........ 49

1. Analisis Regresi Berganda .......................................... 49

2. Uji Parsial (Uji t) ........................................................ 51

3. Uji Simultan (Uji F) .................................................... 53

4. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................. 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 58

A. Kesimpulan ..................................................................... 58
B. Saran ............................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel ............................................. 9

Tabel 4.1 Validitas Tiap Pertanyaan ................................................... 36

Tabel 4.2 Reliabilitas Tiap Pertanyaan ............................................... 37

Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Usia ........................................... 38

Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Lama Pemakaian ....................... 39

Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 40

Tabel 4.6 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan................................... 40

Tabel 4.7 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 41

Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap


Kesadaran Merek (X1) ........................................................ 42

Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Terhadap


Asosiasi Merek (X2) ........................................................... 43

Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden Terhadap


Persepsi Kualitas (X3) ......................................................... 44

Tabel 4.11 Distribusi Pendapat Responden Terhadap


Loyalitas Merek (X4) .......................................................... 46

Tabel 4.12 Distribusi Pendapat Responden Terhadap


Loyalitas Pelanggan (Y) ..................................................... 47

Tabel 4.13 Analisis Linier Berganda .................................................... 49

Tabel 4.14 Hasil Uji thitung .................................................................... 52

Tabel 4.15 Hasil Uji Fhitung ................................................................... 55

Tabel 4.16 Model Summaryb ................................................................ 56

Tabel 4.17 Pengujian Koefisien Determinasi ........................................ 56

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual....................................................... 7

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Delami Garment

Industries Cabang Medan ................................................ 33

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Adanya dorongan terhadap pasar yang semula berbentuk sales market

dimana kekuatan pasar berada di tangan penjual untuk cenderung berubah bentuk

menjadi buyer market, dimana kekuatan pasar berada di tangan pembeli

menjadikan orientasi usaha pun berubah dari bidang industri ke bidang pemasaran

atau market oriented. Hal tersebut menyebabkan munculnya tuntutan bagi

perusahaan untuk bisa memiliki peran aktif dalam pasar atau konsumen.

Sedangkan tuntutan itu sendiri kemudian berakibat pada perluasan fokus

perusahaan yang semula hanya menentukan strategi bagaimana produk itu bisa

terjual dan mendapat laba menjadi lebih luas, yaitu bagaimana produk mereka

dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumennya. Oleh karena itu

perusahaan harus dapat menentukan value yang tepat.

Kepuasan konsumen dianggap penting karena hasil penjualan perusahaan

bersumber dari dua kelompok dasar, yaitu pelanggan baru dan pelanggan yang

membeli ulang. Biaya untuk membeli pelanggan baru lebih besar ketimbang

mempertahankan pelanggan yang ada. Oleh karena itu perusahaan berusaha agar

dapat mempertahankan pelanggan yang ada dengan jalan membuatnya agar selalu

merasa senang. Pelanggan yang puas akan membeli produk kembali, kemudian

menceritakan produk itu kepada orang lain. Fenomena-fenomena diatas adalah

sebagai suatu bentuk sikap yang memang benar-benar terjadi di dunia

perdagangan khususnya di dunia retail.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap


1 Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Banyak upaya yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk

mempertahankan pelanggan yang ada, baik dengan cara promosi dan juga dengan

program-program penawaran harga khusus baik berupa discount maupun

potongan harga berupa voucher dan lain sebagainya. Loyalitas pelanggan sangat

menentukan maju tidaknya suatu perusahaan dimasa yang akan datang. Suatu

perusahaan akan tetap bertahan apabila memiliki tingkat loyalitas pelanggan yang

tinggi. Kutipan menyatakan banyak faktor atau variabel yang mempengaruhi

tingkat loyalitas pelanggan, diantaranya tingginya nilai ekuitas merek pada

produk, kualitas pelayanan yang baik, keputusan pembelian yang tinggi, dan

atribut produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan.

Situasi persaingan bisnis yang seperti ini, menuntut perusahaan untuk

dapat bersaing secara kompetitif (competitive rivalry) dalam menciptakan dan

mempertahankan pelanggan-pelanggan yang loyal. Salah satu strategi yang

diterapkan oleh perusahaan adalah strategi tentang brand. Berkaitan dengan kata

brand, apabila perusahaan ingin agar dapat menjadi perusahaan kelas dunia dan

tetap eksis dalam persaingan bisnisnya, maka mereka perlu melakukan

pengelolaan yang baik dan terus menerus terhadap asset intangible, salah satunya

adalah brand equity yang akan menjadi dasar penentuan kekuatan dan kelemahan

produk yang menjadi tolak ukur suatu tingkat loyalitas terhadap pelanggan.

Banyaknya pesaing produk sejenis, membuat bisnis menjadi sangat

kompetitif dan dapat memberikan banyak pilihan kepada pelanggan sehingga

banyak pelanggan yang beralih dari merek satu ke merek yang lain dan

perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menjadi yang terbaik, dilihat dari

banyaknya strategi yang digunakan salah satunya adalah pengelolaan merek yaitu

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
dengan mengelola brand equity secara terus menerus. Masih rendahnya tingkat

kepuasan pelanggan terhadap produk celana Jeans Wrangler ditinjau dari hasil

wawancara terhadap tenaga penjual yang menyatakan banyaknya komplain yang

datang dari pelanggan terhadap produk tersebut. Atribut produk yang diterapkan

oleh perusahaan belum dapat menunjukkan daya saing terhadap produk sejenis

dilihat dari banyaknya stock barang yang menumpuk.

Tabel 1.1
Data Penjualan Celana Jeans Wrangler dari Tahun 2007 – 2008
Bulan Keterangan 2007 2008
Input Penjualan Stock Input Penjualan Stock
Sisa Stock Des '06 - - 800 pcs - - 1000 pcs
Jan 2500 pcs 2332 pcs 968 pcs 10000 pcs 9980 pcs 1020 pcs
Feb 2000 pcs 2445 pcs 523 pcs 8500 pcs 9010 pcs 510 pcs
Mar 2150 pcs 2220 pcs 453 pcs 9000 pcs 8113 pcs 1397pcs
Apr 3550 pcs 3515 pcs 488 pcs 9555 pcs 9986 pcs 1066 pcs
Mei 4535 pcs 4432 pcs 591 pcs 10000 pcs 10122 pcs 944 pcs
Jun 4885 pcs 4892 pcs 584 pcs 10050 pcs 10255 pcs 739 pcs
Jul 5300 pcs 5202 pcs 682 pcs 10250 pcs 10205 pcs 784 pcs
Agt 5735 pcs 5802 pcs 615 pcs 11500 pcs 11900 pcs 384 pcs
Sept 6005 pcs 6102 pcs 518 pcs 12000 pcs 11800 pcs 584pcs
Okt 7005 pcs 7304 pcs 219 pcs 13500 pcs 13455 pcs 629 pcs
Nov 8205 pcs 7524 pcs 900 pcs 14550 pcs 14632 pcs 547 pcs
Des 8500 pcs 8400 pcs 1000 pcs 15000 pcs 14901 pcs 646 pcs
Sisa Stock 1000 pcs 646 pcs
Sumber : PT.Delami Garment Industries Cab.Medan

Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa stock barang menumpuk berarti

penjualan yang dilakukan belum maksimal.

Gejala-gejala masalah yang juga teridentifikasi yang terdapat dalam

rendahnya nilai ekuitas merek pada produk celana Jeans Wrangler yang

merupakan variabel bebas dalam penelitian yaitu:

1. Produk yang ditawarkan tidak dapat bertahan lama artinya limit waktu antara

harga jual setelah di produksi ke harga yang Mark Down (MD) atau turun

harga hanya mampu bertahan selama 6 bulan bahkan ada yang 3 bulan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2. Banyaknya item produk yang turun harga dan menjadi harga special (special

price).

3. Program promosi harga sering sekali ditawarkan oleh perusahaan seperti beli

satu gratis satu, discount 50%, voucher belanja Rp.50.000 s/d Rp.100.000 dan

lain sebagainya.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas terlihat bahwa kekuatan dan

kelemahan suatu produk dipengaruhi oleh empat hal yaitu ekuitas merek,

kepuasan pelanggan, keputusan pembelian, dan atribut produk. Namun peneliti

tidak bermaksud mengkaji semua masalah yang mempengaruhi tingkat loyalitas

pelanggan terhadap suatu produk, tetapi hanya sebatas ruang lingkup nilai ekuitas

merek (brand equity) dan loyalitas konsumen.

Berdasarkan pertimbangan dan teori-teori yang mendukung yang

menjelaskan bahwa betapa pentingnya pengelolaan merek bagi perusahaan maka

peneliti mengambil sebuah topik penelitian yaitu: “ Analisis Pengaruh Brand

Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans Wrangler

pada PT. Delami Garment Industries Cabang Medan ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan

sebelumnya maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah ekuitas merek (brand equity) pada produk celana Jeans Wrangler

berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada PT. Delami Garment

Industries Cabang Medan? ” .

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
C. Kerangka Konseptual

American Marketing Association dalam Kotler (2001: 575)

mendefinisikan merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau kombinasi dari

hal-hal tersebut, yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari

seorang atau kelompok penjual untuk membedakannya dari produk pesaing. Salah

satu definisi Brand Equity yang paling banyak dikutip adalah definisi menurut

versi David A. Aaker (Tjiptono, 2005: 38) yang menyatakan bahwa brand equity

adalah: ”Serangkaian asset dan kewajiban merek yang terkait dengan sebuah

merek, nama, dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang

diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan atau pelanggan

perusahaan tersebut”. Menurut Aaker dalam Durianto, et. all. (2001: 4), Brand

Equity dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori atau yang sering disebut

dengan elemen- elemen brand equity yaitu:

1. Brand Awareness (Kesadaran Merek).

Brand awareness menunjukkan kesanggupan seorang pembeli untuk

mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari

kategori atau produk tertentu.

2. Brand Association (Asosiasi Merek)

Brand association mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu

kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan gaya hidup, manfaat, atribut,

produk, geografis, harga, pesaing, selebritis, dan lain-lain.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3. Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

Perceived quality yakni persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau

jasa layanan dengan maksud yang diharapkan konsumen. Perceived quality

mencerminkan perasaan pelanggan secara menyeluruh mengenai suatu merek.

4. Brand Loyalty (Loyalitas merek)

Brand loyalty mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu

merek produk.

Kutipan menerangkan bahwa konsep elemen-elemen brand equity yaitu

brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty tidak

dapat dipisahkan dan memiliki hubungan yang signifikan terhadap loyalitas

pelanggan. Menurut Kotler (1997: 172): “Timbulnya loyalitas pelanggan terhadap

suatu produk dipengaruhi oleh beberapa atribut produk tersebut apakah tampilan,

rancangan serta pelayanan, nilai ekuitas dari merek tersebut dan keputusan

pelanggan di dalam membeli, namun secara psikologis timbul keinginan

konsumen untuk tetap setia membeli suatu produk dengan merek tertentu

bersumber dari faktor pribadi (dari dalam diri) seperti umur, pekerjaan, situasi

ekonomi dan kepribadian”. Apabila ekuitas merek memiliki tingkat nilai yang

tinggi maka pelanggan pun akan loyal terhadap produk tersebut begitu juga

sebaliknya. Dengan demikian hubungan brand equity terhadap loyalitas pelanggan

dapat digambarkan dalam paradigma (kerangka berfikir) sebagai berikut:

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Brand Awareness (Kesadaran Merek)
(X1)

Brand Association (Asosiasi Merek)


(X2) Loyalitas Pelanggan
(Y)
Perceived Quality (Persepsi Kualitas)
(X3)

Brand Loyalty (Loyalitas Merek)


(X4)

Gambar : 1.1 Kerangka konseptual


Sumber: Aaker dalam Durianto. et. all. (2001: 4)

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2003: 51): “Hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh sebab itu rumusan masalah penelitian

biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Sesuai dengan pendapat di atas dan teori-teori yang mendukung, penulis

mencoba merumuskan hipotesis dari penelitian ini yaitu: “Adanya pengaruh

Brand Equity terhadap loyalitas konsumen pada produk celana Jeans

Wrangler pada PT. Delami Garment Industries Cabang Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah untuk mengetahui pengaruh

ekuitas merek (brand equity) pada produk celana Jeans Wrangler terhadap

loyalitas konsumen pada PT. Delami Garment Industries Cabang Medan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Bagi penulis, sebagai wahana melatih menulis dan berfikir ilmiah pada

bidang manajemen pemasaran khususnya berkaitan dengan bidang

pengelolaan brand pada suatu perusahaan.

b. Sebagai sarana untuk memberikan sumbangan penilaian bagi

perusahaan yang diteliti sehingga dapat diterapkan di masa mendatang.

c. Bagi peneliti lain, sebagai acuan dan perbandingan dalam penelitian

mengenai objek masalah yang sama di masa mendatang.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis

permasalahan dalam penelitian ini maka dibuat suatu batasan operasional yaitu:

a. Variabel yang dianalisis penulis dalam penelitian ini adalah elemen-

elemen dari brand equity yaitu kesadaran merek (X1), asosiasi merek (X2),

persepsi kualitas (X3), dan loyalitas merek (X4) dan loyalitas pelanggan

(Y).

b. Penelitian ini dilakukan untuk brand equity pada produk celana Jeans

Wrangler PT. Delami Garment Industries Cabang Medan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel-

variabel yang sudah diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian.

Definisi variabel yang diteliti sebagai berikut:

Tabel 1.1
Definisi Operasional Variabel
Instrumen Skala
Indikator
Variabel Pengukuran
Brand Awareness 1. Ingatan merek Likert
(X1)
2. Pengenalan merek

Brand Association 1. Atribut produk


(X2)
2. Harga
Likert
3. Asosiasi manfaat

Perceived Quality 1. Fitur dan karakteristik produk Likert


(X3)
2. Kualitas produk

Brand loyalty 1. Kesetiaan konsumen


(X4) Likert
2. Kepuasan konsumen
3. Komitmen

1. Tingkat pembelian ulang (purchase


rate)
2. Biaya atau pengorbanan untuk beralih
Loyalitas Pelanggan Likert
merek
(Y)
3. Tingkat kepuasan
4. Merek kesukaan
5. Komitmen

Sumber: Aaker dalam Durianto, et . all . (2001: 4)

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3. Pengukuran Variabel

Variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan indikator.

Dalam menghitung indikator menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2007:

6): ”Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial ”. Dengan skala likert,

maka variabel akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Adapun bobot dari jawaban pertanyaan atau pernyataan instrumen ini

sebagai berikut:

a. Jawaban Sangat Setuju : diberi skor 5

b. Jawaban Setuju : diberi skor 4

c. Jawaban Netral : diberi skor 3

d. Jawaban Tidak Setuju : diberi skor 2

e. Jawaban Sangat Tidak Setuju : diberi skor 1

4. Lokasi dan Waktu Penelitan

Penelitian ini dilakukan pada PT. Delami Garment Industries Cabang

Medan yang beralamat di Jalan Zainul Arifin No.7 Lt.G Sun Plaza Medan dan

waktu penelitian di mulai dari bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Februari

2009.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2003: 115), populasi adalah seluruh objek yang

diteliti, dapat berupa orang, sejumlah barang, sejumlah tahun penjualan dan lain

sebagainya. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang telah memiliki

member card dan yang melakukan pembelian minimal setiap dua bulan sekali

terhadap produk celana Jeans Wrangler pada PT. Delami Garment Industries

Cabang Medan yang rata-rata berjumlah 300 orang.

b. Sampel

Dalam menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus Slovin,

dalam Umar (2004: 78) sebagai berikut:

N
n = ----------
1 + Ne2

300
n = -------------------
1 + 300 (0,12)

N = 75

Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = taraf kesalahan 10%

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Maka sampel yang diambil sebanyak 75 orang dengan taraf kesalahan

10%. Metode penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode

Aksidental dan Purposive Sampling (Sugiyono, 2007: 77). Metode Insidental

adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data.

Sedangkan metode Purposive Sampling adalah penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu dengan kriteria bahwa pengunjung tersebut pernah

melakukan pembelian minimal setiap 2 (dua) bulan sekali.

6. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden

terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan

kuesioner kepada responden terpilih dengan memberikan pertanyaan berdasarkan

masalah yang telah di uraikan. Maka data primer yang diperlukan yaitu variabel

kesadaran merek (brand awareness), variabel asosiasi merek (brand association),

variabel persepsi kualitas (perceived quality), variabel loyalitas merek (brand

loyalty) dan variabel loyalitas pelanggan.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh melalui studi

dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku-buku

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
pemasaran, internet, jurnal, dan skripsi-skripsi yang berhubungan dengan

penelitian ini.

7. Teknik Pengumpulan Data.

Adapun teknik pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan cara:

a. Wawancara (interview), yaitu mengadakan tanya jawab (face to face)

secara lisan dengan pihak perusahaan yang mempunyai wewenang

untuk memberikan informasi atau data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini.

b. Kuesioner, yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab.

c. Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dan informasi dari buku-

buku pemasaran, internet, jurnal dan skripsi yang berkaitan dengan

penelitian.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Pengujian Validitas Instrumen

Validitas merupakan pengujian terhadap sebuah alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data atau mengukur sesuatu. Instrumen yang valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

(Sugiyono, 2003: 109)

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah di

dapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
digunakan yaitu kuesioner. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner

adalah sebagai berikut:

Jika rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut valid.

Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid.

b. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,

2007: 110). Uji reliabilitas ini akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-

jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji

validitas dan yang di uji merupakan pertanyaan yang sudah valid.

9. Metode Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, sehingga dapat

diketahui dengan jelas persepsi konsumen tentang pengaruh brand equity pada

produk celana Jeans Wrangler terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Delami

Garment Industries Cabang Medan.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan oleh penulis untuk mengetahui

pengaruh dari variabel-variabel independen yaitu X1, X2, X3, dan X4, terhadap

variabel loyalitas konsumen (Y). Analisis regresi linear berganda dalam penelitian

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 12.00 for Windows. Adapun

model persamaan yang digunakan dalam analisis regresi linear berganda sebagai

berikut:

Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4 X4 + e

Dimana:

Y = Loyalitas konsumen
X1 = Kesadaran merek
X2 = Asosiasi merek
X3 = Persepsi kualitas
X4 = Loyalitas merek
b1 - b4 = Koefisien regresi
bo = Konstanta
e = Standard error

Dalam regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu:

1. Uji Signifikan Simultan atau Uji Serentak (Uji-F)

Uji-F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas (X1,

X2, X3, X4) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat yaitu Loyalitas Konsumen (Y).

Hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

a. Ho : b1, b2, b3, b4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari seluruh variabel bebas (X) secara bersama-sama

(serentak) terhadap variabel terikat (Y).

b. Ha : b1, b2, b3, b4 ≠ 0 artinya, terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari seluruh variabel bebas (X) secara bersama-sama

(serentak) terhadap variabel terikat (Y).

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Kriteria pengambilan keputusan:

Ho ditolak jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

2. Uji Signifikan Individual atau Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara

individual terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu (X1, X2, X3,

X4) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen (Y).

b. Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel-variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4)

terhadap variabel independen yaitu loyalitas konsumen (Y).

Adapun kriteria pengambilan keputusan:

Ho ditolak jika thitung < ttabel pada α = 5%

Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%

3. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar

pengaruh atau kontribusi seluruh variabel-variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y). Jika determinan (R2) semakin besar atau

mendekati satu berarti semakin kuat pengaruh variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y).

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
URAIAN TEORETIS

A. Penelitian Terdahulu

Sari (2007), melakukan penelitian yang berjudul: ” Pengaruh Brand Equity

pasta gigi Pepsodent terhadap loyalitas pelanggan (Studi kasus pada asrama putri

USU Medan)”. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa brand equity yang

terdiri dari Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, dan Brand

Loyalty, mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan pasta gigi pepsodent pada asrama putri USU Medan.

B. Brand Equity (Ekuitas Merek)

Menurut Aaker dalam Kotler (2000: 27) menyebutkan bahwa ekuitas

merek adalah: “brand asset ” dan “liability” yang berhubungan dengan sebuah

merek tertentu. Hal ini berkaitan dengan tingkat pengakuan merek, mutu merek

yang diyakini, asosiasi mental dan emosional yang kuat, serta aktiva lain seperti

hak paten, merek dagang dan hubungan saluran distribusi. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Barwise pada tahun 1993 sebagaimana dikutip oleh Rangkuti

(2002: 8), pada saat itu banyak praktisi periklanan menggunakan istilah “brand

equity” (ekuitas merek). Sejak saat itu sampai sekarang terdapat tiga teori yang

banyak dipakai mengenai istilah brand equity, yaitu brand equity yang dikaitkan

dengan nilai uang (financial value), brand equity yang dikaitkan dengan perluasan

merek (brand extention) dan brand equity yang diukur dari perspektif pelanggan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap


17 Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Mereka yang memakai teori financial berpendapat bahwa corporate

executive tidak akan mengetahui nilai asset intangible dari perusahaannya tanpa

mengetahui aspek keuangan perusahaan yang bersangkutan. Aspek keuangan

penting untuk diketahui pada saat perusahaan melakukan akuisisi atau berusaha

melakukan take over. Tanpa mengetahui nilai masing-masing merek,

kemungkinan besar nilainya akan menjadi under value.

Pandangan kedua dari brand equity adalah korelasi antara brand equity

dan brand extention. Disini brand equity diukur berdasarkan kemampuan merek

tersebut mendukung perluasan merek yang dilakukan. Semakin tinggi nilai brand

equity yang dimiliki, upaya perluasan merek akan semakin baik.

Pandangan ketiga berkaitan dengan perspektif konsumen tentang brand

equity. Peneliti yang berpihak pada pandangan ketiga ini menurut Rangkuti (2002:

9) lebih banyak berhubungan dengan masalah psikologis dan perilaku konsumen.

Jadi dengan melihat perilaku pengambilan keputusan pembelian, manajer

pemasaran dapat menentukan seberapa jauh persepsi brand equity yang dimiliki

pelanggan terhadap suatu merek. Analisis yang digunakan adalah loyalitas merek,

dominasi merek dan kesan merek sebagai komponen brand equity.

Menurut Aaker dan Umar (2003: 424) menjelaskan bahwa brand equity

adalah: “satu set brand asset dan liability yang berhubungan dengan sebuah

merek, nama dan simbol yang disediakan sebuah produk atau service bagi

konsumen”.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan pendapat Webs’ter dalam Rangkuti (2002: 10), brand equity

tersebut dapat dilihat berdasarkan aspek keuangan atau aspek pandangan

pelanggan. Kombinasi antara kedua pandangan tersebut dapat merumuskan

perluasan merek. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa loyalitas

pelanggan adalah inti dari brand equity sebuah produk dapat mempunyai nama

yang baik, kualitas yang baik, merek yang cukup banyak tetapi belum tentu

mempunyai loyalitas dari pelanggannya. Sebaliknya produk yang memiliki

loyalitas yang tinggi dapat dipastikan memilki nama yang baik, kualitas yang

baik, merek yang cukup dikenal.

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa brand equity adalah satu set aset-

aset yang terdapat di dalam sebuah merek, seperti kesan terhadap kualitas,

perluasan merek dan lain sebagainya. Merek tersebut berbeda-beda dalam jumlah

kekuatan dan nilai yang dimilikinya di pasar. Pada satu sisi terdapat merek yang

tidak dikenal sebagian besar pembeli, kemudian ada merek yang memperoleh

tingkat kesadaran merek (brand awareness) yang agak tinggi. Ada terdapat

banyak merek yang memiliki tingkat penerimaan merek (brand acceptability)

yang tinggi, kemudian ada merek yang menikmati preferensi merek (brand

preference) yang tinggi. Akhirnya ada yang memiliki tingkat kesetiaan merek

(brand loyalty) yang tinggi.

Sikap pelanggan terhadap merek, mulai dari yang terendah hingga

tertinggi sebagaimana dikemukakan oleh Kotler (2005 :861):

1) Pelanggan akan mengganti merek, khususnya karena alasan harga, tidak ada

kesetiaan merek.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2) Pelanggan merasa puas tidak ada alasan untuk berganti merek.

3) Pelanggan merasa puas dan akan mengalami kerugian dengan berganti merek.

4) Pelanggan menghargai merek tersebut dan menganggapnya sebagai teman.

5) Pelanggan sangat setia dengan merek tersebut.

Ekuitas merek (brand equity) sangat terkait dengan berapa banyak

pelanggan berada dalam kelompok 3, 4, atau 5. Ekuitas merek juga terkait dengan

tingkat pengakuan nama merek, persepsi mutu merek, asosiasi mental dan

emosional yang kuat dan set lain seperti paten, merek dagang dan hubungan

saluran distribusi.

C. Arti Penting Ekuitas Merek (Brand Equity)

Pemberian merek telah menjadi masalah penting dalam strategi produk.

Para pemasar menyadari bahwa pemberian merek adalah seni dan bagian paling

penting dalam pemasaran. Nama merek yang kuat mempunyai ”franchise”

konsumen, yakni nama merek yang memiliki kesetiaan konsumen yang kuat.

Perusahaan yang mampu mengembangkan merek dengan ”franchise” adalah

perusahaan yang telah dengan baik menanamkan nilai-nilai ekuitas merek pada

produknya. Pengelolaan ekuitas merek perlu dilakukan dengan cermat mengingat

para pelanggan akan sangat terikat dengan hal tersebut pada waktu akan

melakukan relationship dengan perusahaan. Oleh karenanya pemahaman

pelanggan berdasarkan ekuitas merek menjadi critical view bagi pemasar.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Aaker (1999: 41) mendefinisikan brand awarenes sebagai suatu

penerimaan konsumen terhadap sebuah merek dalam benak mereka dimana

ditunjukkan dari kemampuan mereka mengingat dan mengenali kembali sebuah

merek ke dalam kategori tertentu. Sedangkan brand image oleh Paul Temporal

dalam (Plummer, 2002: 75) didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap

sebuah merek yang dibangun oleh pengalaman mereka terhadap merek tertentu

sehingga membentuk asosiasi-asosiasi. Untuk menuju ekuitas merek yang tinggi

hanya terjadi saat konsumen menyadari keberadaan merek (aware of the brand)

dan konsumen memiliki image atau asosiasi kuat, menguntungkan, dan menyadari

keunikan atau keunggulan merek tertentu.

Konsep ekuitas merek melindungi sumber-sumber ekuitas merek.

Konsistensi terhadap merek akan dilihat dalam bentuk arah stratejik dan tidak

memerlukan taktik khusus dengan dukungan program-program pemasaran,

kecuali kalau ada perubahan-perubahan dari konsumen lain, kompetisi, atau

perusahaan pesaing yang bagaimanapun juga membuat posisi strategic brand

tertentu menjadi menurun. Meski merek akan selalu mencari kekuatan sumber-

sumber baru yang potensial dari ekuitas merek, namun prioritas utama tetaplah

melindungi dan mempertahankan sumber-sumber ekuitas merek yang telah ada.

Secara ideal, sumber-sumber kunci dari ekuitas merek akan menjadi nilai

yang berkelanjutan dan abadi. Namun hal tersebut tidaklah mudah, oleh karena

nilai-nilai tersebut dapat dengan mudah dilupakan selama pemasar mencoba untuk

memperluas arti dari merek mereka dan menambah produk baru yang berkaitan

maupun yang sama sekali tidak berkaitan dengan asosiasi merek tersebut.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut Kotler (2000: 172), keuntungan kompetitif yang dapat diperoleh

dari tingginya ekuitas merek adalah:

1) Merek tersebut memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang

kompetitif.

2) Lebih mudah meluncurkan perluasan merek karena kredibilitasnya yang

tinggi.

3) Mampu menetapkan harga yang lebih tinggi dari pesaing karena terdapat

keyakinan konsumen terhadap kredibilitas barang tersebut.

4) Posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer sebab

pelanggan mengharapkan mereka memiliki merek tersebut.

5) Menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena tingkat kesadaran dan

kesetiaan merek konsumen tinggi.

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek

merupakan salah satu aset yang paling penting sebagai dasar keunggulan bersaing

yang berkesinambungan di era global. Secara umum, ekuitas merek dapat

menambah atau bahkan bisa mengurangi nilai bagi para pelanggan dan bagi

perusahaan.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekuitas Merek (Brand Equity)

Sebelum mengkaji terlalu dalam tentang konsep brand equity sebaiknya

kita harus mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

baik buruknya tingkat nilai brand equity suatu merek.

Simamora (2000: 495) menyatakan bahwa aktiva dan kewajiban yang

mempengaruhi ekuitas merek meliputi loyalitas merek, kesadaran merek, persepsi

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
mutu dan berbagai asosiasi merek lainnya. Perhatian yang diberikan atas ekuitas

merek telah meningkatkan pengakuan eksekutif akan kekuatan dan nilai nama

merek dan arti penting pengelolaan ekuitas merek selama daur hidup merek

tersebut.

1) Loyalitas Merek: Tingkat loyalitas yang paling rendah sampai paling tinggi

loyalitas merek adalah ukuran dari kesetiaan konsumen

terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari

brand equity.

2) Kesadaran Merek: Merupakan informasi mengenai tingkat kemampuan

konsumen untuk mengenal dan mengingat keberadaan

suatu produk.

3) Persepsi Mutu: Pandangan konsumen terhadap mutu suatu produk yang biasa

dihasilkan dari proses pasca pembelian, baik buruknya

persepsi konsumen sangat menentukan baik buruknya tingkat

ekuitas merek produk tersebut.

4) Asosiasi Merek: Segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek.

Faktor-faktor di atas dijadikan oleh perusahaan sebagai suatu landasan

untuk melakukan analisis terhadap suatu merek apakah merek tersebut telah

menghasilkan suatu ekuitas yang baik atau tidak. Dengan mengetahui semua

faktor-faktor di atas akan mempermudah bagi perusahaan untuk melakukan take

over dan melakukan perbaikan terus menerus agar perusahaan dapat bertahan di

dunia bisnis.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
E. Indikator-indikator Brand Equity (Ekuitas Merek)

Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka yang menjadi indikator dari

Brand Equity (ekuitas merek) adalah sebagai berikut:

1) Tingkat permintaan pasar: Banyaknya produk yang beredar di pasar dan

tingginya permintaan atas produk tersebut

menjadi sebuah indikator bahwa ekuitas merek

tersebut berjalan dengan baik.

2) Brand Image: Banyaknya orang (konsumen) yang mengenal merek tertentu

dan telah melekat di benak mereka yang biasa dapat di respon

dengan cepat.

3) Kualitas Merek: Banyaknya orang yang mengenal dan mengetahui tingkat

kualitas merek tertentu.

4) Identitas Merek: Melekatnya ingatan konsumen tentang suatu tanda atau

atribut produk tesebut yang merupakan suatu ciri khas.

5) Product Knowledge: Tingginya tingkat pengetahuan konsumen terhadap

sejarah produk dan kepemilikannya.

F. Pengertian Loyalitas Pelanggan

Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan

dan kualitas jasa. Oleh karena itu, dalam hal ini pelanggan memegang peranan

cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan

yang diberikan perusahaan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Subroto dan Nasution (2001: 21) mengutip definisi loyalitas pelanggan

sebagai berikut:

“Loyalitas pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap satu jenis

pelayanan yang didapatkannya. Loyalitas pelanggan adalah kunci untuk

mendapatkan keuntungan jangka panjang dan tetap memberikan

kesenangan kepada pelanggan adalah merupakan kebutuhan bisnis setiap

orang”.

Kata kunci loyalitas pelanggan adalah persepsi (pandangan) pelanggan

atas pelayanan yang diperolehnya dari perusahaan dan produknya. Hal ini menjadi

penentu dalam dua hal yakni keuntungan bagi perusahaan, namun tetap

memperhatikan kesenangan atau loyalitas dari pelanggan. Tentang dampak

ketidakpuasan pelanggan dapat dilihat pada kenyataan Kotler yang dikutip oleh

Anastasia dan Tjiptono (1998: 32) dibawah ini: “Perusahaan yang gagal

memuaskan pelanggannya akan menghadapi masalah yang lebih kompleks lagi

dikarenakan dampak bad word of mouth. Umumnya pelanggan yang tidak setuju

akan menyampaikan penglaman buruknya kepada orang lain”.

Ketidakpuasan pelanggan seperti ungkapan diatas sangat membahayakan

perusahaan, karena pelanggan yang tidak terlayani dengan baik dan tidak

memperoleh kepuasan akan menyebarkan informasi negatif perusahaan kepada

pelanggan lain dan calon pelanggan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Ada beberapa konsep pelanggan yaitu:

1) Pelanggan Intern

Konsep pelanggan intern diperkenalkan dalam perusahaan yang

manajemennya memandang bahwa proses pembuatan produk dan penyediaan jasa

merupakan suatu rangkaian rantai customer (customer chain). Suatu tahap proses

menghasilkan keluaran yang akan di transfer ke proses berikutnya. Proses

berikutnya ini bertindak sebagai pelanggan, sedangkan proses sebelumnya

bertindak sebagai pemasok. Proses berikutnya ini kemudian akan menjadi

pemasok bagi proses selanjutnya. Dengan demikian proses pembuatan produk dan

penyerahan jasa merupakan suatu rantai customer.

2) Pelanggan Ekstern

Pelanggan ekstern disebut pula dengan customer akhir. Kedekatan

perusahaan dengan customer luar merupakan persyaratan yang harus dipenuhi

oleh perusahaan yang menggunakan total quality management. Untuk

mendekatkan perusahaan dengan customer luar, banyak perusahaan yang

melakukan segmentasi customer, sehingga produk dan jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan sesuai dengan kebutuhan segmen pasar tertentu. Kedekatan

peruasahan dengan customer luar juga mengakibatkan perusahaan senantiasa

melakukan improvement berkelanjutan terhadap proses yang digunakan untuk

menghasilkan produk dan jasanya.

3) Pemasok sebagai Mitra Bisnis

Konsep customer mencakup pemasok masukan yang diolah menjadi

keluaran. Sekarang disadari oleh manajemen perusahaan, bahwa kualitas

hubungan antara perusahaan dengan pemasok sangat menentukan kualitas produk

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
dan jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan customer akhir. Untuk

menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas bagi customer akhir, perusahaan

membutuhkan pemasok yang menerapkan manajemen kualitas terhadap

produknya, mendapatkan pemasok yang dapat diandalkan sebagai mitra bisnis

dalam rangka melayani kebutuhan pelanggan akhir.

G. Menilai Tingkat Loyalitas Pelanggan

Gasperz (1997: 47) mendifinisikan pelanggan sebagai berikut:

“Pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk

memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dan oleh karena itu akan

memberikan pengaruh pada kinerja atau performance perusahaan”.

Upaya perusahaan dapat unggul atau hanya untuk bertahan hidup,

perusahaan memerlukan filosofi baru. Hanya perusahaan yang berwawasan

pelanggan yang akan hidup, karena bisa memberikan nilai lebih baik daripada

saingannya kepada pelanggan sasarannya. Mereka akan mahir mendapatkan

pelanggan, bukan hanya membuat produk, merekayasa pasar dan bukan hanya

merekayasa produk. Kebanyakan manager terlalu santai ketika menanyakan

perasaan dan pikiran para pelanggan mereka. Jalan-jalan yang sesekali dilakukan

dan tidak berkesinambungan itu sama sekali tidak memadai. Hal-hal itu justru

mengacaukan wawasan para manager mengenai pelanggan dengan mendapatkan

apa yang oleh ilmuwan sosial disebut anekdot.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab jika mereka tidak setuju akan

meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing. Hal ini akan

menyebabkan menurunnya penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan laba

bahkan kerugian oleh karena hal tersebut. Pimpinan perusahaan harus berusaha

melakukan pengukuran tingkat loyalitas pelanggan agar segera dapat mengetahui

apa penyebab pelanggan tidak setuju. Dalam menentukan tingkat kepuasan,

seorang pelanggan seringkali melihat dari nilai lebih (value added) produk

maupun kinerja pelayanan yang diterima dari suatu proses pembelian terhadap

produk atau jasa dibandingkan dengan perusahaan lain.

Besarnya nilai lebih yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa kepada

pelanggan tersebut merupakan suatu jawaban dari pertanyaan yang timbul tentang

mengapa seorang pelanggan melakukan pilihannya. Pelanggan pada dasarnya

mencari nilai terbesar (value maximizer) yang diberikan suatu produk atau jasa.

Pencarian nilai oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan, kemudian

menimbulkan teori yang disebut dengan “Customer Delivered Value“, yaitu

besarnya selisih nilai yang diberikan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa

perusahaan yang ditawarkan kepadanya (customer value) dengan biaya yang harus

dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa tersebut

(customer cost), dimana hasil akhirnya adalah keuntungan (profit) yang diterima

pelanggan.

Nilai yang diberikan pelanggan di ukur berdasarkan keandalan

(reliability), ketahanan (durability), kerja performance (bentuk fisik), pelayanan

karyawan perusahaan dan citra produk atau jasa. Dari pihak lain biaya yang

dikeluarkan pelanggan diukur berdasarkan jumlah uang, waktu dan energi, dan

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
biaya psikologis produk atau jasa (Kotler, 1997: 105). Dengan demikian banyak

upaya yang dilakukan perusahaan untuk dapat meningkatkan kedekatannya

terhadap pelanggan seperti nasihat yang diberikan oleh Lan D. Litman: “The best

way to understand your customer is to become your customer and walk a mile in

his shoes“.

Beberapa cara yang ditempuh perusahaan untuk meningkatkan kedekatan

hubungannya dengan pelanggan adalah sebagai berikut:

1) Pembentukan organisasi para pemakai produk.

2) Tim disain produk yang melibatkan customer.

3) Kelompok customer untuk pemecahan masalah.

4) Survei kepuasan customer.

5) Program percontohan (pilot program) untuk pengujian pasar pruduk baru.

H. Mempertahankan Pelanggan

Terdapat berbagai cara untuk menarik atau mempertahankan pelanggan

antara lain adalah:

1) Memberikan potongan harga kepada pelanggan setia.

2) Memberikan pelayanan yang lebih baik sehingga pelanggan merasa puas.

Menurut Sewter (1997: 27) menyatakan: “Sebelum merancang suatu

situasi penjualan, kita perlu mengetahui faktor-faktor yang ada di benak pembeli.

Setiap pembelian adalah berbeda, sehingga sangat berbahaya untuk melakukan

penyamarataan, menganggap semua pembeli sama akan mengurangi kemudian

mencapai penjualan”.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Oleh sebab itu pemasaran yang dapat digunakan perusahaan untuk

mengembangkan ikatan serta tingkat loyalitas pelanggan yang lebih besar dapat

dilakukan melalui pemasaran yang didasarkan atas hubungan dengan pelanggan

merupakan kunci mempertahankan pelanggan dan mencakup pemberian

keuntungan finansial semua sosial disamping ikatan dengan pelangan.

Perusahaan harus memutuskan berapa banyak pemasaran berdasarkan

hubungan, harus dilakukan pada masing-masing segmen pasar dan pelanggan, dari

tingkat pemasaran biasa, reaktif, bertanggung jawab, proaktif sampai kemitraan

penuh. Tingkat loyalitas pelanggan adalah merupakan suatu hal yang sangat

diharapkan oleh pebisnis sehingga dengan diketahuinya tingkat loyalitas

pelanggan ini, para pebisnis dapat membuat perencanaan bagi kemajuan usahanya

dimasa yang akan datang.

Meskipun di masa lalu sudah sering terdengar ungkapan “customer adalah

raja”, namun dalam manajemen tradisional, customer tidak ditempatkan pada

peringkat pertama diantara berbagai stakeholders organisasi, pihak-pihak yang

menaruh kepentingan dalam organisasi, seperti pemilik atau pemegang saham,

personil, customer, pemasok, mitra bisnis, instansi pajak dan badan pengatur.

Pelanggan merupakan stockholder yang menjadi penyebab kelangsungan

hidup dan pertumbuhan perusahaan. Manajemen kontemporer menempatkan

pelanggan pada peringkat pertama diantara keseluruhan stakeholder perusahaan.

Penempatan pelanggan pada peringkat pertama dalam keseluruhan stakeholder

perusahaan mengubah secara radikal desain struktur dan proses sistem

pengendalian manajemen yang digunakan oleh manajemen dalam menjalankan

bisnis perusahaan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Delami Garment Industries adalah perusahaan garment yang

memegang lisensi dari beberapa merk (brands) terkenal seperti: Wrangler Jeans,

The Executive, T/X, Wood, Color Box, Et-cetera, dan Adidas. Artinya PT.

Delami telah dipercaya untuk memproduksi sekaligus memasarkan semua

brands di atas di seluruh wilayah Indonesia.

PT. Delami telah berdiri sejak 2 Januari 1994, yang berpusat di Bandung

dengan kantor pusat berada di Jakarta dan untuk unit pemasaran Cabang Medan

didirikan pada tanggal 1 September 2000 dengan kantor di Jl. M.T Haryono No.

7/8 Medan. Seiring perjalanannya, PT. Delami berhasil memasuki pasar

Indonesia selain outlet-outlet yang berdiri di setiap Plaza. PT. Delami juga

bekerja sama dengan Department Store seperti SOGO, METRO, Matahari,

Rimo yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

PT. Delami berbadan hukum Perseroan Terbatas, sesuai dengan RUPS

pada tanggal 1 September 2000 ditetapkan, PT. Delami Garment Industries

Cabang Medan sebagai unit pemasaran di bawah naungan PT. Delami Garment

Industries pusat yang dipimpin seorang Area Manager. PT. Delami Garment

Industries Cabang Medan beralamat di Jalan Zainul Arifin No. 7 Lt. G Sun

Plaza Medan yang merupakan pusat koordinasi seluruh kegiatan yang ada pada

setiap counter di kota Medan.

31

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
B. Struktur Organisasi

Organisasi adalah suatu sistem perserikatan, berstruktur dan

terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan

tertentu. Organisasi ini hanya menjadi wadah dan alat untuk melakukan proses

manajemen tersebut. Pengorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah

struktur organisasi yang dapat dianggap sebagai suatu kerangka yang

merupakan titik pusat yang dapat menggabungkan usaha-usaha mereka untuk

mencapai tujuan.

Struktur PT. Delami Garment Industries Cabang Medan berbentuk garis

dan staff, dimana instruksi dan perintah datang dari pimpinan. Dengan demikian

seorang yang menjalankan tugasnya hanya bertanggung jawab kepada

pimpinannya yang satu tingkat di atasnya. Struktur organisasi ini dipilih karena

dapat memudahkan mengkoordinasikan kegiatan yang dilakukan dan kesatuan

perintah (unity of command) dengan mudah diterapkan secara terinteraksi.

Keberhasilan suatu perusahaan sangat terkait erat dengan struktur

organisasi kerja, sehingga untuk mencapai tujuan maka struktur organisasi harus

disusun dengan baik dan jelas agar setiap bagian mengetahui tugas dan tanggung

jawab masing-masing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar struktur

organisasi berikut ini:

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
RETAIL MANAGER

SCOT DAN ADMIN

RETAIL
SUPERVISOR

SAL & SC SAL & SC


YW, TX & ETCETRA WRG & COLOR BOX

KOORD KOORD KOORD


SHOWROOM WRG SHOWROOM SHOWROOM
MEDAN MALL SUN PLAZA MEDAN MALL

SCOT DAN ADMIN SCOT DAN ADMIN

SCOT DAN ADMIN SCOT DAN ADMIN

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. Delami Garment Industries Cab.


Medan
Sumber: PT. Delami Garment Industries Cabang Medan

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Dari struktur organisasi tugas pokok dari masing-masing bagian adalah:

a. Retail Manager

Retail Manager mempunyai tugas:

1) Mengawasi dan bertanggung jawab kepada suatu daerah (terutama daerah)

yang dipimpinnya.

2) Berkewajiban mencapai target perusahaan.

3) Memberikan masukan ke pusat dan segala yang akan direncanakan untuk

menaikkan penjualan.

4) Mengontrol dan memotivasi semua bawahan yang ada dari tingkat sales

area sampai dengan tingkat sales promotion girl atau sales promotion boy.

5) Meningkatkan sales performance penjualan.

b. Retail Supervisor

Retail Supervisor mempunyai tugas:

1) Mengontrol dan mengawasi kinerja karyawan.

2) Memeriksa dan meneliti laporan penjualan mingguan ataupun bulanan.

3) Mengunjungi ke counter dan area penjualan.

4) Mengontrol visualisasi counter.

c. Scot dan Administrasi

Scot dan Administrasi mempunyai tugas:

1) Menginput stock barang secara administrasi.

2) Mengawasi stock barang secara administrasi.

3) Menginput data penjualan harian, mingguan dan bulanan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
4) Menyamakan data penjualan dengan tiap stock.

d. Sales Asisten Leader (SAL) dan Stock Control (SC)

Sales Asisten Leader (SAL) dan Stock Control (SC) mempunyai tugas:

1) Mengawasi sales area dan mengontrol sales yang ada di counter.

2) Mengorder barang terutama artikel yang fast moving (paling laris).

3) Memeriksa absensi sales area setiap bulannya.

4) Menyampaikan informasi-informasi yang penting yang telah disampaikan

oleh pusat mengenai acara-acara yang akan diselenggarakan atau

informasi tentang penjualan.

e. Koordinator Penjualan

Koordinator penjualan mempunyai tugas:

1) Mengawasi dan mengontrol keberadaan personilnya masing-masing di

area.

2) Menginput data penjualan, mingguan dan bulanan agar dapat diperiksa

atau cek ulang oleh SAL dan SC.

3) Mampu mengkoordinir fasilitas dan segala yang ada di show room.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 12.0

dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid.

2) Jika rhitung negatif dan rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

3) rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

Pada tahap survey, kuesioner berisikan 14 butir pertanyaan yang

menyangkut variabel bebas yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi

kualitas, dan loyalitas merek; dan variabel terikat yaitu loyalitas pelanggan di PT.

Delami Garment Industries Cabang Medan.

Tabel 4.1
Validitas Tiap Pertanyaan
Corrected item-
total correlation r tabel Validitas
(r hitung)
Pertanyaan 1 0,536 0,361 Valid
Pertanyaan 2 0,593 0,361 Valid
Pertanyaan 3 0,432 0,361 Valid
Pertanyaan 4 0,484 0,361 Valid
Pertanyaan 5 0,636 0,361 Valid
Pertanyaan 6 0,433 0,361 Valid
Pertanyaan 7 0,514 0,361 Valid
Pertanyaan 8 0,395 0,361 Valid
Pertanyaan 9 0,379 0,361 Valid
Pertanyaan 10 0,402 0,361 Valid
Pertanyaan 11 0,524 0,361 Valid
Pertanyaan 12 0,566 0,361 Valid
Pertanyaan 13 0,626 0,361 Valid
Pertanyaan 14 0,662 0,361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan,
362009.
USU Repository © 2009
Kolom corrected item-total correlation menunjukkan korelasi antara skor

item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas

instrumen. Pada signifikan 5%, derajat bebas df = 12 (jumlah kasus –2). rtabel

sebesar 0,361 pada hasil dapat dilihat bahwa nilai corrected item-total correlation

(rhitung) semuanya lebih dari nilai rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-14

pertanyaan tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 12.0. Butir

pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ralpha positif dan > rtabel maka reliabel.

2) Jika ralpha negatif dan < rtabel maka tidak reliabel.

Tabel 4.2
Reliabilitas Tiap Pertanyaan
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Pertanyaan1 48,3667 28,102 ,536 ,849
Pertanyaan2 48,5000 27,569 ,593 ,846
Pertanyaan3 48,5667 27,702 ,432 ,857
Pertanyaan4 48,6667 27,954 ,484 ,852
Pertanyaan5 48,9000 25,886 ,636 ,843
Pertanyaan6 48,5667 29,082 ,433 ,855
Pertanyaan7 48,6000 28,524 ,514 ,851
Pertanyaan8 48,7000 29,114 ,395 ,857
Pertanyaan9 48,3667 29,413 ,379 ,857
Pertanyaan10 48,4667 29,223 ,402 ,856
Pertanyaan11 48,4333 27,909 ,524 ,850
Pertanyaan12 48,4333 28,806 ,566 ,849
Pertanyaan13 48,5333 27,637 ,626 ,845
Pertanyaan14 48,8000 25,338 ,662 ,841
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut Ghozali (2005) dan Kuncoro (2003), suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai

Cronbach Alpha > 0,80. Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa

nilai Cronbach Alpha > 0,80, yang berarti bahwa seluruh butir dinyatakan

reliabel.

B. Analisis Deskriptif PT. Delami Garment Industries Cabang Medan

1. Deskriptif Responden

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan

data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai Analisis

Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans

Wrangler di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan. Berdasarkan

kuesioner yang telah diberikan, diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik

responden, antara lain berdasarkan usia, lama pemakaian, jenis kelamin, pekerjaan

dan tingkat pendidikan. Berikut data responden yang telah memiliki member card

dan melakukan pembelian minimal setiap dua bulan sekali terhadap produk celana

Jeans Wrangler di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan.

a. Berdasarkan Usia

Berikut ini Tabel Usia responden berdasarkan hasil penelitian melalui

kuesioner:

Tabel 4.3
Berdasarkan Usia
Umur Jumlah Persentase (%)
17 – 25 tahun 12 16,00
26 – 30 tahun 38 50,67
> 30 tahun 25 33,33
Jumlah 75 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa usia responden yang paling

banyak diteliti adalah yang berumur 26 sampai dengan 30 tahun sebanyak 38

orang atau sebesar 50,67%. Kemudian yang berusia diatas 30 tahun sebanyak 25

orang atau sebesar 33,33%, dan usia 17 sampai dengan 25 tahun sebanyak 12

orang atau sebesar 16,00%. Hal ini dikarenakan usia 26 sampai dengan 30 tahun

umumnya lebih stylist dan juga didukung oleh faktor finansialnya.

b. Berdasarkan Lama Pemakaian

Berikut ini Tabel Lama Pemakaian responden berdasarkan hasil penelitian

melalui kuesioner:

Tabel 4.4
Berdasarkan Lama Pemakaian
Tahun Jumlah Persentase (%)
< 1 tahun 7 9,33
1 – 3 tahun 60 80,00
> 3 tahun 8 10,67
Jumlah 75 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa berdasarkan lama pemakaian

responden yang paling banyak diteliti adalah masa pemakaian 1 sampai dengan 3

tahun sebanyak 60 orang atau sebesar 80,00%. Kemudian masa pemakaian di atas

3 tahun sebanyak 10 orang atau sebesar 10,67%, dan masa pemakaian di bawah 1

tahun sebanyak 7 orang atau sebesar 9,33%. Hal ini menunjukkan pelanggan

celana Jeans Wrangler sangat loyal.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
c. Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut ini Tabel Jenis Kelamin responden berdasarkan hasil penelitian

melalui kuesioner:

Tabel 4.5
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Pria 70 93,33
Wanita 5 6,67
Jumlah 75 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa jenis kelamin yang paling

banyak diteliti adalah pria yaitu sebanyak 70 orang atau sebesar 93,33%

sedangkan wanita yang paling sedikit yaitu sebanyak 5 orang atau sebesar 6,67%.

Hal ini menunjukkan bahwa pria lebih menyukai memakai celana Jeans dibanding

wanita dan juga disebabkan karena faktor budaya Indonesia sehingga wanita

cenderung tidak menggunakan Jeans.

d. Berdasarkan Pekerjaan

Berikut ini Tabel Pekerjaan responden berdasarkan hasil penelitian melalui

kuesioner:

Tabel 4.6
Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
PNS 8 10,67
ABRI 9 12,00
Guru/ Dosen 7 9,33
Wiraswasta 45 60,00
Lain-lain 6 8,00
Jumlah 75 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pekerjaan yang paling banyak

diteliti adalah wiraswasta yaitu sebanyak 45 orang atau sebesar 60,00%, kemudian

ABRI sebanyak 9 orang atau sebesar 12,00%. Sedangkan PNS sebanyak 8 orang

atau sebesar 10,67%, lalu Guru/ Dosen sebanyak 7 orang atau sebesar 9,33% dan

terakhir lain-lain sebanyak 6 orang atau sebesar 8,00%. Hal ini dikarenakan

pekerjaan wiraswasta tidak sering menggunakan pakaian formal sehingga lebih

sering menggunakan celana Jeans.

e. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berikut ini Tabel Tingkat Pendidikan responden berdasarkan hasil

penelitian melalui kuesioner:

Tabel 4.7
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
S2 32 42,67
S1 25 33,33
D3 7 9,33
SLTA 2 2,67
Lainnya 9 12,00
Jumlah 75 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden

yang paling tinggi adalah dari S2 yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 42,67%.

Kemudian dari S1 sebanyak 25 orang atau sebesar 33,33%. Sedangkan dari lain-

lain sebanyak 9 orang atau sebesar 12,00%, dari D3 sebanyak 7 orang atau sebesar

9,33% dan yang paling rendah yaitu dari SLTA sebanyak 2 orang atau sebesar

2,67%. Hal ini dikarenakan bahwa pendidikan S2 lebih memiliki penghasilan

yang lebih tinggi sehingga lebih mampu untuk membeli produk celana Jeans

Wrangler.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2. Deskriptif Variabel

Berikut ini adalah penjelasan secara deskriptif persentase hasil penelitian

setiap variabel brand equity dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5


Setuju (S) : diberi skor 4
Ragu-ragu (RG) : diberi skor 3
Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

a. Variabel Kesadaran Merek sebagai Variabel X1

Variabel Brand Awareness (Kesadaran Merek) menunjukkan

kesanggupan seorang pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali

bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori atau produk tertentu.

Indikatornya terdiri dari ingatan merek dan pengenalan merek. Tanggapan dari

pelanggan pada produk celana Jeans Wrangler di PT. Delami Garment

Industries Cabang Medan terhadap kesadaran merek adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kesadaran Merek (X1)
B Sangat Tidak Ragu- Setuju Sangat Total Total
U Tidak Setuju Ragu Setuju F %
T Setuju
I
F % F % F % F % F %
R
1 0 0 4 5,33 10 13,34 57 76,00 4 5,33 75 100
2 1 1,33 9 12,00 24 32,00 32 42,67 9 12,00 75 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa:

1. Dari pernyataan jahitan “W” pada kantong belakang mengingatkan saya akan

produk celana Jeans Wrangler, tidak ada responden (0%) yang menyatakan

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
sangat tidak setuju, 4 responden (5,33%) menyatakan tidak setuju, 10

responden (13,34%) menyatakan ragu-ragu, 57 responden (76,00%)

menyatakan setuju, dan 4 responden (5,33%) menyatakan sangat setuju.

2. Dari pernyataan logo kulit yang ada di kantong belakang mengingatkan saya

akan produk celana Jeans Wrangler, ada 1 responden (1,33%) yang

menyatakan sangat tidak setuju, 9 responden (12,00%) menyatakan tidak

setuju, 24 responden (32,00%) menyatakan ragu-ragu, 32 responden (42,67%)

menyatakan setuju, dan 9 responden (12,00%) menyatakan sangat setuju.

b. Variabel Asosiasi Merek sebagai Variabel X2

Variabel Brand Association (Asosiasi Merek) mencerminkan

pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan

kebiasaan gaya hidup, manfaat, atribut, produk, geografis, harga, pesaing,

selebritis, dan lain-lain. Indikatornya terdiri dari atribut produk, harga, dan

asosiasi manfaat. Tanggapan dari pelanggan pada produk celana Jeans

Wrangler di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan terhadap asosiasi

merek adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Asosiasi Merek (X2)
B Sangat Tidak Ragu- Setuju Sangat Total Total
U Tidak Setuju Ragu Setuju F %
T Setuju
I
F % F % F % F % F %
R
1 0 0 1 1,33 8 10,67 58 77,33 8 10,67 75 100
2 0 0 6 8,00 18 24,00 45 60,00 6 8,00 75 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa:

1. Dari pernyataan Saya bangga menggunakan produk celana Jeans

Wrangler karena sudah dikenal banyak orang, tidak ada responden (0%)

yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden (1,33%) menyatakan

tidak setuju, 8 responden (10,67%) menyatakan ragu-ragu, 58 responden

(77,33%) menyatakan setuju, dan 8 responden (10,67%) menyatakan

sangat setuju.

2. Dari pernyataan harga produk celana Jeans Wrangler sebanding dengan

kualitasnya, tidak ada responden (0%) yang menyatakan sangat tidak

setuju, 6 responden (8,00%) menyatakan tidak setuju, 18 responden

(24,00%) menyatakan ragu-ragu, 45 responden (60,00%) menyatakan

setuju, dan 6 responden (8,00%) menyatakan sangat setuju.

c. Variabel Persepsi Kualitas sebagai Variabel X3

Variabel Perceived Quality (Persepsi Kualitas) yakni persepsi

konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau jasa layanan dengan maksud

yang diharapkan konsumen. Perceived quality mencerminkan perasaan

pelanggan secara menyeluruh mengenai suatu merek. Indikatornya terdiri dari

fitur dan karakteristik produk dan kualitas produk. Tanggapan dari pelanggan

pada produk celana Jeans Wrangler di PT. Delami Garment Industries

Cabang Medan terhadap persepsi kualitas adalah sebagai berikut:

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.10
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Persepsi Kualitas (X3)
B Sangat Tidak Ragu- Setuju Sangat Total Total
U Tidak Setuju Ragu Setuju F %
T Setuju
I
F % F % F % F % F %
R
1 0 0 1 1,33 15 20,00 55 73,34 4 5,33 75 100
2 0 0 2 2,67 43 57,33 29 38,67 1 1,33 75 100
3 0 0 16 21,33 34 45,33 23 30,67 2 2,67 75 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa:

1. Dari pernyataan produk celana Jeans Wrangler yang saya pakai kuat,

tidak ada responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju, 1

responden (1,33%) menyatakan tidak setuju, 15 responden (20,00%)

menyatakan ragu-ragu, 55 responden (73,34%) menyatakan setuju, dan 4

responden (5,33%) menyatakan sangat setuju.

2. Dari pernyataan produk celana Jeans Wrangler yang saya pakai tahan

lama, tidak ada responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju, 2

responden (2,67%) menyatakan tidak setuju, 43 responden (57,33%)

menyatakan ragu-ragu, 29 responden (38,67%) menyatakan setuju, dan 1

responden (1,33%) menyatakan sangat setuju.

3. Dari pernyataan bahan produk celana Jeans Wrangler yang saya pakai

sangat nyaman, tidak ada responden (0%) yang menyatakan sangat tidak

setuju, 16 responden (21,33%) menyatakan tidak setuju, 34 responden

(45,33%) menyatakan ragu-ragu, 23 responden (30,67%) menyatakan

setuju, dan 2 responden 2,67% menyatakan sangat setuju.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
d. Variabel Loyalitas Merek sebagai Variabel X4

Variabel Brand Loyalty (Loyalitas merek) mencerminkan tingkat

keterikatan konsumen dengan suatu merek produk. Indikatornya terdiri dari

kesetiaan konsumen, kepuasan konsumen, dan komitmen. Tanggapan dari

pelanggan pada produk celana Jeans Wrangler di PT. Delami Garment

Industries Cabang Medan terhadap loyalitas merek adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Loyalitas Merek (X4)
B Sangat Tidak Ragu- Setuju Sangat Total Total
U Tidak Setuju Ragu Setuju F %
T Setuju
I
F % F % F % F % F %
R
1 0 0 4 5,33 19 25,34 48 64,00 4 5,33 75 100
2 0 0 2 2,67 13 17,33 49 65,33 11 14,67 75 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa:

1. Dari pernyataan Saya senantiasa tetap menggunakan produk celana Jeans

Wrangler, tidak ada responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju,

4 responden (5,33%) menyatakan tidak setuju, 19 responden (25,34%)

menyatakan ragu-ragu, 48 responden (64,00%) menyatakan setuju, dan 4

responden (5,33%) menyatakan sangat setuju.

2. Dari pernyataan Saya selalu mengutamakan merek produk celana Jeans

Wrangler, tidak ada responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju,

2 responden (2,67%) menyatakan tidak setuju, 13 responden (17,33%)

menyatakan ragu-ragu, 49 responden (65,33%) menyatakan setuju, dan 11

responden (14,67%) menyatakan sangat setuju.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
e. Variabel Loyalitas Pelanggan sebagai Variabel Y

Variabel Loyalitas pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap satu

jenis pelayanan yang didapatkannya. Loyalitas pelanggan adalah kunci untuk

mendapatkan keuntungan jangka panjang dan tetap memberikan kesenangan

kepada pelanggan adalah merupakan kebutuhan bisnis setiap orang.

Indikatornya terdiri dari tingkat pembelian ulang (purchase rate), biaya atau

pengorbanan untuk beralih merek, tingkat kepuasan, merek kesukaan, dan

komitmen. Tanggapan dari pelanggan pada produk celana Jeans Wrangler di

PT. Delami Garment Industries Cabang Medan terhadap loyalitas pelanggan

adalah sebagai berikut

Tabel 4.12
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Loyalitas Pelanggan (Y)
B Sangat Tidak Ragu- Setuju Sangat Total Total
U Tidak Setuju ragu Setuju F %
T Setuju
I
F % F % F % F % F %
R
1 0 0 2 2,67 22 29,33 45 60,00 6 8,00 75 100
2 0 0 2 2,67 27 36,00 44 58,66 2 2,67 75 100
3 0 0 3 4,00 16 21,33 53 70,67 3 4,00 75 100
4 0 0 1 1,33 19 25,33 55 73,34 0 0 75 100
5 0 0 4 5,33 13 17,34 54 72,00 4 5,33 75 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa:

1. Dari pernyataan Saya membeli produk celana Jeans Wrangler minimal

dua bulan sekali, tidak ada responden (0%) yang menyatakan sangat tidak

setuju, 2 responden (2,67%) menyatakan tidak setuju, 22 responden

(29,33%) menyatakan ragu-ragu, 45 responden (60,00%) menyatakan

setuju, dan 6 responden (8,00%) menyatakan sangat setuju.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
2. Dari pernyataan harga yang lebih tinggi dibanding merek lain tidak

menjadi masalah bagi saya untuk mendapatkan produk celana Jeans

Wrangler, tidak ada responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju,

2 responden (2,67%) menyatakan tidak setuju, 27 responden (36,00%)

menyatakan ragu-ragu, 44 responden (58,66%) menyatakan setuju, dan 2

responden (2,67%) menyatakan sangat setuju.

3. Dari pernyataan Saya puas memakai produk celana Jeans Wrangler, tidak

ada responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden

(4,00%) menyatakan tidak setuju, 16 responden (21,33%) menyatakan

ragu-ragu, 53 responden (70,67%) menyatakan setuju, dan 3 responden

(4,00%) menyatakan sangat setuju.

4. Dari pernyataan Saya percaya terhadap kualitas produk celana Jeans

Wrangler, tidak ada responden (0%) yang menyatakan sangat tidak setuju,

1 responden (1,33%) menyatakan tidak setuju, 19 responden (25,33%)

menyatakan ragu-ragu, 55 responden (73,34%) menyatakan setuju, dan

tidak ada responden (0%) menyatakan sangat setuju.

5. Dari pernyataan Saya menyarankan orang-orang terdekat saya untuk

memakai produk celana Jeans Wrangler, tidak ada responden (0%) yang

menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden (5,33%) menyatakan tidak

setuju, 13 responden (17,34%) menyatakan ragu-ragu, 54 responden

(72,00%) menyatakan setuju, dan 4 responden (5,33%) menyatakan sangat

setuju.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
C. Analisis Kuantitatif PT. Delami Garment Industries Cabang Medan

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi

merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek terhadap variabel terikat yaitu

loyalitas pelanggan di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan.

Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan

Program SPSS versi 12.0 yang dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.13
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta


1 (Constant) 6,359 1,430 4,447 ,000
kesadaran ,107 ,150 ,076 ,717 ,476
asosiasi ,034 ,172 ,018 ,197 ,844
persepsi ,523 ,145 ,349 3,618 ,001
loyalitasmerek ,759 ,180 ,446 4,205 ,000
a Dependent Variable: loyalitaspelanggan
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.13 pada

kolom kedua (Unstandardized coefficients) bagian B pada baris pertama diperoleh

model persamaan regresi linier bergandanya adalah sebagai berikut:

Y = 6,359 + 0,107X1 + 0.034X2 + 0,523X3 + 0,759X4 + e

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Dimana:

Y = Tingkat Loyalitas Pelanggan

a = Konstanta

b1,2,3,4 = Koefisien Regresi

X1 = Skor Variabel Kesadaran Merek

X2 = Skor Variabel Asosiasi Merek

X3 = Skor Variabel Persepsi Kualitas

X4 = Skor Variabel Loyalitas Merek

E = Standar Error

Persamaan diatas dapat diartikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 6,359, artinya apabila perusahaan tidak menerapkan

aplikasi analisis pengaruh brand equity pada produk celana Jeans

Wrangler di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan loyalitas

pelanggan nilainya yaitu 6,359.

b. Koefisien regresi X1 = 0,107, artinya apabila perusahaan meningkatkan

variabel kesadaran merek sebesar 1%, maka perusahaan akan

mendapatkan tambahan jumlah pelanggan sebesar 10,7%.

c. Koefisien regresi X2 = 0,034, artinya apabila perusahaan meningkatkan

variabel asosiasi merek sebesar 1%, maka perusahaan akan

mendapatkan tambahan jumlah pelanggan sebesar 3,4%.

d. Koefisien regresi X3 = 0,523, artinya apabila perusahaan meningkatkan

variabel persepsi kualitas sebesar 1%, maka perusahaan akan

mendapatkan tambahan jumlah pelanggan sebesar 52,3%.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
e. Koefisien regresi X4 = 0,759, artinya apabila perusahaan meningkatkan

variabel loyalitas merek sebesar 1%, maka perusahaan akan

mendapatkan tambahan jumlah pelanggan sebesar 75,9%.

2. Uji thitung (Uji secara Parsial)

Thitung bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.

Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada Tabel Coefficientsa.

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

Ho : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh Xi terhadap pembentukan

loyalitas pelanggan.

Ho : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh Xi terhadap pembentukan

loyalitas pelanggan.

Dengan kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

H1 diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%

Jika probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak

Nilai t diperoleh dengan menggunakan bantuan Program SPSS versi

12.0 seperti terlihat pada Tabel 4.14 berikut ini:

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.14
Hasil Uji thitung
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta


1 (Constant) 6,359 1,430 4,447 ,000
kesadaran ,107 ,150 ,076 ,717 ,476
asosiasi ,034 ,172 ,018 ,197 ,844
persepsi ,523 ,145 ,349 3,618 ,001
loyalitasmerek ,759 ,180 ,446 4,205 ,000
a Dependent Variable: Loyalitaspelanggan
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Pada Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai thitung untuk variabel

kesadaran merek (X1) adalah 0,717; asosiasi merek (X2) adalah 0,018; persepsi

kualitas (X3) adalah 3,618; dan loyalitas merek (X4) adalah 4,205.

Berdasarkan kriteria uji hipotesis maka dapat disimpulkan:

1. Variabel Kesadaran Merek (X1)

Nilai thitung dari variabel ini adalah 0,717 dengan tingkat signifikan 0,476.

Nilai ttabel pada α = 5%, dengan derajat kebebasan (df) = 70 (75-5) adalah

1,67. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung < ttabel maka H0 diterima

dan H1 ditolak, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 0,717 < 1,67

dan dinyatakan tidak signifikan karena 0,476 > 0,05 sehingga hipotesis

ditolak. Artinya bahwa pengaruh variabel kesadaran merek terhadap

loyalitas pelanggan adalah positif dan tidak signifikan.

2. Variabel Asosiasi Merek (X2)

Nilai thitung dari variabel ini adalah 0,197 dengan tingkat signifikan 0,844.

Nilai ttabel pada α = 5%, dengan derajat kebebasan (df) = 70 (75-5) adalah

1,67. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung < ttabel maka H0 diterima

dan H1 ditolak, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 0,197 < 1,67

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
dan dinyatakan tidak signifikan karena 0,844 > 0,05 sehingga hipotesis

ditolak. Artinya bahwa pengaruh variabel asosiasi merek terhadap loyalitas

pelanggan adalah positif dan tidak signifikan.

3. Variabel Persepsi Kualitas (X3)

Nilai thitung dari variabel ini adalah 3,618 dengan tingkat signifikan 0,001.

Nilai ttabel pada α = 5%, dengan derajat kebebasan (df) = 70 (75-5) adalah

1,67. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung > ttabel maka H0 ditolak

dan H1 diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 3,618 > 1,67

dan dinyatakan signifikan karena 0,001 < 0,005 sehingga hipotesis

diterima. Oleh karena itu berarti pengaruh variabel persepsi kualitas

terhadap loyalitas pelanggan adalah positif dan signifikan.

4. Variabel Loyalitas Merek (X4)

Nilai thitung dari variabel ini adalah 4,205 dengan tingkat signifikan 0,000.

Nilai ttabel pada α = 5%, dengan derajat kebebasan (df) = 70 (75-5) adalah

1,67. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung > ttabel maka H0 ditolak

dan H1 diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 4,205 > 1,67

dan dinyatakan signifikan karena 0,000 < 0,005 sehingga hipotesis

diterima. Oleh karena itu berarti pengaruh variabel loyalitas merek

terhadap loyalitas pelanggan adalah positif dan signifikan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
3. Uji Simultan dengan F-test (ANOVA)

Uji F bertujuan untuk menguji apakah variabel independen (kesadaran

merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek) secara bersama-

sama atau serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen (loyalitas pelanggan). Hasil F-Test ini pada output SPSS versi 12.0

dapat dilihat pada Tabel ANOVA.

Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai

berikut:

Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2, dan X3 terhadap

pembentukan loyalitas pelanggan.

Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas X1, X2, dan X3 terhadap

pembentukan loyalitas pelanggan.

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan tingkat

kesalahan α = 5% dan derajat kebebasan (df) (n-k), (k-1) dengan kriteria

pengujian sebagai berikut:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

H1 diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

Nilai Fhitung diperoleh dengan menggunakan bantuan Program SPSS

versi 12.0 seperti terlihat pada Tabel 4.15 berikut ini:

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.15
Hasil Uji Fhitung
ANOVA(b)
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressi
145,129 4 36,282 24,644 ,000(a)
on
Residual 103,058 70 1,472
Total 248,187 74
a Predictors: (Constant), loyalitasmerek, asosiasi, persepsi, kesadaran
b Dependent Variable: loyalitaspelanggan
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Pada Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah 24,644.

Pada tingkat kesalahan α = 5%, nilai Fhitung tersebut signifikan. Nilai signifikan

0,000 < 0,05 pada derajat kebebasan (df) = (75-5), (5-1), nilai Ftabel = 2,35.

Berdasarkan kriteria uji hipotesis jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1

diterima. Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan yang terdiri

dari variabel kesadaran merek (X1), asosiasi merek (X2), persepsi kualitas

(X3), dan loyalitas merek (X4) secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan di PT. Delami Garment Industries

Cabang Medan.

4. Uji Determinan (R²)

Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam

output SPSS, koefisien determinasi terletak pada Tabel Model Summaryb dan

tertulis R Square. Besarnya R Square berkisar antara 0-1 yang berarti semakin

kecil besarnya R Square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah.

Sebaliknya jika R Square semakin mendekati 1, maka hubungan kedua

variabel semakin kuat.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.16
Model Summary
Variables Entered/ Removed (b)

Variables
Model Variables Entered Removed Method
1
Loyalitasmerek, Persepsi,
. Enter
Kesadaran, Asosiasi(a)

a All requested variables entered.


b Dependent Variable: loyalitaspelanggan
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Pada Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa variabel-variabel yang

dikeluarkan atau dimasukkan kedalam persamaan. Dapat dilihat bahwa semua

variabel X1, X2, X3, dan X4 tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan (kolom

removed variabel kosong). Setelah mengetahui seluruh variabel dimasukkan

dalam analisis persamaan, maka dilakukan pengujian koefisien determinasi.

Hasil pengujian koefisien determinasi dalam penelitian ini

menggunakan bantuan Program SPSS versi 12.0 seperti terlihat pada Tabel

4.17 berikut ini:

Tabel 4.17
Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .765(a) .585 .561 1.21336
a Predictors: (Constant), loyalitasmerek, asosiasi, persepsi, kesadaran
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data diolah)

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Nilai Adjusted R Square < R Square dimana Adjusted R Square adalah

0,561 dan R Square adalah 0,585. Ini berarti apabila variabel bebas ditambah

maka pengaruh yang lebih besar terhadap tingkat loyalitas pelanggan. Hal ini

menunjukkan bahwa 56,1% loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh variabel

kesadaran merek (X1), asosiasi merek (X2), persepsi kualitas (X3) dan loyalitas

merek (X4) dan sisanya sebesar 43,9% dipengaruhi oleh variabel diluar

penelitian. (Kuncoro, 2003: 221)

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa nilai

Fhitung adalah 24,644. Pada tingkat kesalahan α = 5%, nilai Fhitung tersebut

signifikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan yang terdiri dari variabel kesadaran merek (X1), asosiasi

merek (X2), persepsi kualitas (X3), dan loyalitas merek (X4) secara bersama-

sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan di PT.

Delami Garment Industries Cabang Medan.

2. Hasil pengujian secara parsial (thitung) di PT. Delami Garment Industries

Cabang Medan menunjukkan bahwa variabel persepsi kualitas dan loyalitas

merek secara positif dan signifikan mempengaruhi loyalitas pelanggan;

sedangkan variabel kesadaran merek dan asosiasi merek tidak signifikan

mempengaruhi loyalitas pelanggan. Adapun hasil pengujiannya yaitu:

a. Variabel Kesadaran Merek (X1)

Nilai thitung dari variabel ini adalah 0,717 dengan tingkat signifikan 0,476.

Nilai ttabel pada α = 5%, dengan derajat kebebasan (df) = 70 (75-5) adalah

1,67. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung < ttabel maka H0 diterima

dan H1 ditolak, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 0,717 < 1,67

dan dinyatakan tidak signifikan karena 0,2476 > 0,05 sehingga hipotesis

ditolak. Artinya bahwa pengaruh variabel kesadaran merek terhadap

loyalitas pelanggan adalah positif dan tidak signifikan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap


58 Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
b. Variabel Asosiasi Merek (X2)

Nilai thitung dari variabel ini adalah 0,197 dengan tingkat signifikan 0,844.

Nilai ttabel pada α = 5%, dengan derajat kebebasan (df) = 70 (75-5) adalah

1,67. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung < ttabel maka H0 diterima

dan H1 ditolak, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 0,197 < 1,67

dan dinyatakan tidak signifikan karena 0,844 > 0,05 sehingga hipotesis

ditolak. Artinya bahwa pengaruh variabel asosiasi merek terhadap loyalitas

pelanggan adalah positif dan tidak signifikan.

c. Variabel Persepsi Kualitas (X3)

Nilai thitung dari variabel ini adalah 3,618 dengan tingkat signifikan 0,001.

Nilai ttabel pada α = 5%, dengan derajat kebebasan (df) = 70 (75-5) adalah

1,67. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung > ttabel maka H0 ditolak

dan H1 diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 3,618 > 1,67

dan dinyatakan signifikan karena 0,001 < 0,005 sehingga hipotesis

diterima. Oleh karena itu berarti pengaruh variabel persepsi kualitas

terhadap loyalitas pelanggan adalah positif dan signifikan.

d. Variabel Loyalitas Merek (X4)

Nilai thitung dari variabel ini adalah 4,205 dengan tingkat signifikan 0,000.

Nilai ttabel pada α = 5%, dengan derajat kebebasan (df) = 70 (75-5) adalah

1,67. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung > ttabel maka H0 ditolak

dan H1 diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 4,205 > 1,67

dan dinyatakan signifikan karena 0,000 < 0,005 sehingga hipotesis

diterima. Oleh karena itu berarti pengaruh variabel loyalitas merek

terhadap loyalitas pelanggan adalah positif dan signifikan.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
B. Saran

1. Variabel loyalitas merek yang dimiliki oleh PT. Delami Garment

Industries Cabang Medan perlu dipertahankan karena variabel ini

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan yang

sesuai dengan pernyataan pelanggan yang selalu mengutamakan merek

produk celana Jeans Wrangler ketika membeli celana Jeans. Pihak

perusahaan harus selalu mempertahankan keunggulan dari kualitas yang

ada pada merek Jeans Wrangler ini karena merek tersebut sangat terkenal

baik mutu ataupun kualitasnya.

2. Variabel asosiasi merek perlu lebih ditingkatkan lagi walaupun variabel ini

mempunyai nilai yang tidak signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Begitu pula dengan variabel kesadaran merek dan persepsi kualitas harus

lebih ditingkatkan lagi, sehingga para produsen Wrangler disarankan

untuk meningkatkan promosi agar membangun kebanggaan palanggan atas

merek Wrangler.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, R. Lerbrin. 2003. Kepuasan pelanggan, pengukuran dan


penganalisaan dengan SPSS. Penerbit Gramedia. Jakarta.

Colin, Sewter. 1997. Marknon. (Marketing For The Non Marketing


Manager). Pustaka Binaman prestindo.

Diana, Anastasia dan Fandy Tjiptono. 1998. Penerapan sistem kualitas Dalam
Industri Jasa Berdasarkan Konsep Total Quality Service. Manajemen
Usahawan Lembaga Management FE UI. Jakarta.

Handi, Irawan. 2002. 10 Prinsip Kepuasan pelanggan. Penerbit Gramedia.


Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Rangkuti, Fredy. 2002. The power of Brands. Penerbit Gramedia pustaka Utama.
Jakarta.

Sari, Yuni, 2007. Pengaruh Brand Equity Pasta gigi Pepsodent Terhadap
loyalitas pelanggan (studi kasus pada Asrama Putri USU Medan). Skripsi,
Fakultas Ekonomi USU (Tidak Dipublikasikan)

Simamora, Bilson. 2000. Aura Merek. Penerbit Gramedia Pustaka utama.


Jakarta.

Subroto, Budiarto dan Nasution, Dolly suntajaya. 2001. Pengukuran Tingkat


Kepuasan pelanggan . Manajemen Usahawan Lembaga Manajemen FE UI.
Jakarta.

Sugiyono. 2003. Metode penelitian Administrasi. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan prilaku konsumen. Penerbit


Gramedia pustaka utama dan Jakarta Bisnis riset center. Jakarta.

Dedi Fachriza : Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Celana Jeans
Wrangler Di PT. Delami Garment Industries Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009

Anda mungkin juga menyukai