DAN HUKUM
KESALAHAN PEMBERIAN OBAT
Oleh:
Tri Septian Maksum, S.KM., M.Kes.
085240108456 @ian.maksum
Pengertian
q Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka
atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia
atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah
badan atau bagian badan manusia (Kepmenkes RI
No.193/Kab/B.VII/71)
q Kesalahan pemberian obat adalah suatu kesalahan
dalam proses pengobatan yang masih berada dalam
pengawasan dan tanggung jawab profesi kesehatan,
pasien atau konsumen, dan seharusnya dapat dicegah
Penggolongan Obat
Bentuk sediaan obat (Batubara, 2008), dapat berupa :
1. Sediaan padat (pulvis, tablet, kapsul, suppositoria,
kaplet, lozenge)
2. Semi padat (salep, krim, pasta, jelly)
3. Cair (larutan, sirup, eliksir, guttae, injeksi, enema,
gargarisma, douche, suspensi, emulsi, infusa)
4. Gas (aerosol, gas)
Penggolongan Obat (2)
Permenkes No. 725a/1989, untuk memudahkan
pengawasan, penggunaan, dan pemantauan, obat
digolongkan menjadi :
1. Obat bebas à relatif paling aman, diperoleh
tanpa resep dokter (di apotik, toko obat,
warung,dll). Contoh parasetamol, antasida, Vit.C, dll
2. Obat bebas terbatas à relatif aman, diperoleh
tanpa resep dokter (di apotik, toko obat,
warung,dll). Contoh antimo, CTM, dll
Penggolongan Obat (3)
3. Obat keras à harus dengan resep dokter, diperoleh
tanpa resep dokter (di apotik, toko obat, warung,dll).
Contoh antibiotik, dll
4. Psikotropika à berkhasiat psikoaktif pada SSP
(Susunan Saraf Pusat) yang menyebabkan perubahan
khas pada aktifitas mental dan perilaku. Contoh
amfetamin, diazepam, dll
5. Narkotika à menyebabkan penurunan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan menimbulkan efek ketergantungan. Contoh
morfin, opium, marijuana, dll
Penggolongan Obat (4)
Menurut Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes, secara internasional
obat dibedakan menjadi 2 :
1. Obat paten à obat yang baru ditemukan berdasarkan
riset dan memiliki masa paten (20 tahun) yang
tergantung dari jenis obatnya.
2. Obat generik à obat yang sudah habis masa patennya,
terbagi 2 yaitu:
Ø Obat generik berlogo (misal Paracetamol)
Ø Obat generik bermerek (misal Biogesik, Panadol,
Sanmol, Tempra, dll)
Penyebab Kesalahan Pemberian Obat
q Kurang menginterpretasikan dengan tepat resep
obat yang dibutuhkan.
q Kurang tepat dalam menghitung dosis obat yang
akan diberikan.
q Kurang tepat mengetahui dan memahami prinsip
enam tepat (6T), yaitu Tepat obat, Tepat dosis,
Tepat waktu, Tepat pasien, Tepat cara pemberian,
dan Tepat dokumentasi
Mencegah Kesalahan Pemberian Obat
ü Baca label obat dengan teliti
ü Pertanyakan pemberian banyak tablet atau vial untuk dosis
tunggal
ü Waspada obat-obatan bernama sama. Contoh digoxin dan
digitoxin
ü Cermati angka belakang koma. Contoh tablet cumadin dalam
tablet 2,5 mg dan 25 mg).
ü Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba dan berlebihan
Mencegah Kesalahan Pemberian Obat (2)