Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS STUDY KASUS

(KESALAHAN PEMBERIAN OBAT) JUDUL JURNAL : Pemahaman


Perawat Mengenai Medication Safety Practice (MSP) di Bangsal
Perawatan Kanker Anak RSUP Dr. Sardjito
SUMBER : GOOGLE SCHOLAR/CINDEKIA
Di susun oleh
NAMA : OVIRA WINDA MANOPPO( 811417148)
KELAS : D/ANGKATAN : 2017

A. ASPEK ETIKA
Berdasarkan study kasus yang saya ambil mengenai kesalahan pemberian obat itu
dikarenakan petugas kesehatan selalu salah dalam pemberian dosis obat
kemoterapi pada anak yang kanker. Dan juga tidak terjalinya komunikasi antar
tenaga medis seperti dalam kode etik kedokteran indonesia pasal 9 “setiap dokter
dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya
serta masyarakat, harus saling menghormati”. Sebaiknya kelalaian ini bisa diatasi
dengan kertas resep, seperti halnya dengan papan pengenal praktek, agar jika ada
kebingungan dengan resep tersebut bisa langsung menghubungi dokternya
langsung melalui nomor telpon, sesuai yang dibenarkan

B. ASPEK HUKUM
Dilihat dari aspek hukum bahwa kasus ini lebih mengarah pada kelalaian atau
ketidaksengajaan yang menyebabkan kerugian atau cedera, maka bisa saja dijerat
dengan pasal penganiayaan pasal (351 KUHP). Nah pada kasus ini dapat
diselesaikan di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen yang diatur dalam pasal
45 ayat (1) “setiap konsumen yang dirugikan dapat mengugat p.elaku usaha
melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa antara konsumen dan
pelaku usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum”
dan pasal 47 “penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan diselenggarakan
untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti/rugi dan/atau
mengenai tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulang kembali kerugian
yang diderita oleh konsumen” Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen. Berbeda dengan ketentuan UndangUndang No. 36 tahun
2014 tentang kesehatan ketentuan pidana diatur dalam pasal 84 sanksi yang
diberikan : 1. Setiap tenaga kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang
mengakibatkan penerima pelayanan kesehatan luka berat dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 tahun. 2. Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mengakibatkan kematian, setiap tenaga kesehatan dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 tahun. Dilihat dari kasus ini juga ada beberapa faktor
penyebab yang mungkin saja dapat dikenakan sanksi juga sesuai dengan hukum
berlaku dan hubunganya dengan tindakan yang diberikan pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai