Anda di halaman 1dari 27

PENANGANAN PERTAMA

CEDERA OLAHRAGA

dr. Alfan Nur Asyhar


FK UII 2015
• Cedera olahraga adalah suatu cedera yang terjadi saat
melakukan aktivitas olahraga, baik saat berlatih,
bertanding, ataupun saat melakukan berbagai aktivitas
olahraga santai.

• Cedera olahraga dapat terjadi pada siapa saja, baik pada


atlet profesional maupun individu non-atlet yang terlibat
dalam kegiatan olahraga.

Definisi
• Kondisi fisik
• kondisi psikologis
• Keluarga
• Pelatih
• Manajemen
• Individu yang terlibat dalam karir sang atlet

Dampak cedera
• Proses yang kompleks yang dimulai dengan penegakkan
diagnosis yang tepat, karena tanpa diagnosis yang tepat,
keseluruhan proses rehabilitasi akan salah arah.
• Pada beberapa kasus, diagnosis bisa ditegakkan hanya
dari anamnesis dan pemeriksaan fisik saja, namun pada
kasus lain bisa saja dibutuhkan pemeriksaan radilogi atau
pemeriksaan tambahan lainnya.
• Setelah diagnosis ditegakkan, manajemen cedera
dilanjutkan dengan penyusunan program rehabilitasi yang
bersifat menyeluruh.

Manajemen cedera
Penegakkan Diagnosis = Awal Kesuksesan Rehabilitasi
1. Overuse injury
Gerakan berulang yang terlalu
banyak dan terlalu cepat.

2. Traumatic injury
Traumatic injury disebabkan
adanya benturan atau gerak
melebihi kemampuan

Etiologi Cedera
1. Soft tissue
 Sprain: joint, ligament
 Strain: muscle, tendon (tear)
 Muscle cramps : over contraction (sign of muscle fatique)

2. Hard tissue
 Dislocation
 Fracture

Jenis cedera
1. Kurangnya pendinginan/cooling down

 Terjadi kaku sendi terlebih ketika sudah tidak menjadi atlet atau jarang
berolahraga secara rutin lagi. Biasanya pada pagi hari setelah bangun tidur.
 Cara pendinginan: Lakukan stretching setelah aktifitas, sendi digerakkan
sesuai ROM nya, autosacking (digoyang-goyang sendiri) ekstremitas sesudah
aktifitas, kompres es (hydrotherapy/cryotherapy).
 Prinsip seperti masase tetapi dilakukan sendiri

Cedera dapat terjadi karena:


Stretching/cooling down
Hydrotherapy/cryotherapy
2. Penyembuhan cedera yang tidak tuntas sebelumnya (habitualis)
3. Overuse
 Tingkat keterlatihan yang belum memadai sewaktu
meningkatkan dosis
 Teknik yang kurang tepat: tak efisien dan beban berlebih
 Kelainan anatomis: misal kaki flat
 Peralatan: pakaian, sepatu, raket, matras
 Lingkungan: suhu, kelembaban dll.

Faktor overuse
Cedera akut berlangsung sejak kejadian s/d 72 jam
 Rest : istirahatkan bagian yang cedera
 Ice : kompres es segera setelah trauma
(ulangi tiap 4 jam, @ 20-30 menit)
 Compression : tekan dengan pembalutan
 Elevation : Naikkan bagian cedera lebih tinggi dari
jantung (hindari menapak/menumpu
beban pada anggota cedera)

Penanganan dasar cedera akut (RICE)


• Kompres hangat
• Hydrotherapy
• Sport Masase
• Electro therapy (Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation/TENS)
• Ultrasound Therapy
• Medikamentosa: analgetik, anti inflamasi

Penanganan lanjutan
1. Memar (hematoma)
 Karena pikulan pada kulit/otot
 Otot dan pembuluh darah serta jaringan sekitarnya pecah
 Tidak boleh dipijat
 Tidak boleh diberi panas
 Tindakan: R.I.C.E dan peregangan ringan

2. Otot putus/tertarik (strain)


• Terjadi bila otot bekerja lebih berat atau tertarik melebihi
kemampuan
• Terasa sakit pada gerakan
• Tidak boleh dipijat atau diberi panas
• Tindakan: R.I.C.E dan peregangan ringan

Soft tissue injury (muscle)


3. Keseleo (sprain)
• Ligamen robek karena gerakan melebihi ruang gerak sendi (Range of
Motion = ROM)
• Dapat terjadi fraktur atau dislokasi
• Sakit, bengkak, berwarna biru (hitam)
• Gerakan sendi terganggu
• Tidak boleh dipijat atau diberi panas
• Tindakan: R.I.C.E

4. Tendo (tendonitis)
• Terjadi bila tendo atau sarungnya radang atau tertarik berlebihan
• Teknik jelek, peralatan jelek
• Benturan berulang-ulang
• Sakit pada perabaan atau gerakan
• Fungsi terganggu
• Tindakan: Istirahat, hindari gerakan berlebihan, perbaiki teknik dan
peralatan
5. Telapak kaki (fascitis plantaris)
• Terjadi karena sering melompat-lompat/lari
• Sakit pada saat menapak pertama setelah tidur/duduk
• Robekan pada otot telapak kaki
• Tindakan: istirahat, diberi kompres es, perbaiki teknik

6. Tulang kering (shin splint)


• Terjadi karena sering melompat-lompat/lari
• Sakit pada tulang kering
• Akumulasi benturan pada tulang kering
• Tindakan: istirahat, diberi kompres es, perbaiki teknik
7. Kejang otot (cramps)
• Sering terjadi bila otot terlalu lelah
• Bisa pada atlet yang kondisinya jelek atau teknik yang salah
• Kurang Ca, Mg, Kalium dalam makanan
• Gangguan peredaran darah
 Heat cramps: latihan pada suhu tinggi menyebabkan keluar
banyak keringat terjadi gangguan elektrolit (Na, K, Ca, Mg)
 Iritasi: latihan terlalu berat atau aliran darah tidak lancar
(misal udara dingin)
• Pencegahan Cramps:
1. Minum cukup: sebelum, sewaktu, dan sesudah latihan
olahraga
2. Stretching (peregangan): sebelum dan sesudah latihan
olahraga
3. Diet:
 Low fat milk
 Sayur-sayuran hijau
 Buah-buahan

Bila masih kejang, konsultasi ke dokter rujukan, mungkin ada


kelainan sirkulasi darah atau kekurangan zat tertentu
1. Dislokasi (cerai sendi)
• Tulang bergeser dari sendi karena tekanan yang keras
• Ligamen ikut bergerak/robek
• Bentuk berubah
• Bengkak
• Tindakan: stabilisasi, kirim ke RS

2. Patah tulang (fraktur)


• Benturan langsung
• Benturan tak langsung
• Kontraksi otot terlalu kuat
• Stress (overuse) = benturan sering
• Simpel hanya tulang yang patah
• Campuran:
 Tulang patah dan kulit robek
 Sakit
 Bentuk tulang berubah
 Tindakan: pasang bidai (spalk), kirim RS

Hard tissue injury


• Karena suhu panas dan kelembaban tinggi
• Karena minum kurang
• Pengeluaran keringat 2 liter per jam serius
• Kelembaban tinggi akan mempengaruhi penguapan
keringat sehingga gangguan pengaturan suhu suhu
badan terus meningkat

Cedera karena panas


3. Heat stroke
• Suhu naik terus
• Terjadi dehidrasi berat volume darah berkurang
• Badan kering, kulit merah dan panas, kadang-kadang
pingsan, mengigau
• Beri es dan cairan dingin
• Tindakan: “kirim ke RS sebab suatu Gawat Darurat”

4. Heat exhaustion
• Keringat keluar banyak
• Pucat, kulit basah
• Lelah, lemas, mual, kejang otot
• Tindakan: bawa ke udara dingin, berikan minum banyak,
dikipas-kipas
• Jangan latihan di udara panas dan lembab
• Penyesuaian paling kurang 1 (satu) minggu
• Jangan pakai-pakaian tebal (training spak, bahan wol,
plastik, dll)
• Minum cukup (300 cc) air sebelum latihan, suhu air
minum 5-10 cc)
• Minum sewaktu latihan (150-250 cc setiap 15-20 menit)

Pencegahan cedera panas


• Pingsan
 Tidak sadar
 Tanda vital masih ada
 Sebab:
 Karena kekurangan oksigen
tx: diberikan oksigen
 Karena hipoglicemia
tx: dudukkan diberi minuman manis
 Karena hipotensi
tx: tidurkan kaki diangkat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai