Anda di halaman 1dari 88

SKRIPSI

USULAN STRATEGI UMKM PRODUK FASHION BUDAYA


DENGAN METODE SWOT (STUDI KASUS TOKO FASHION
PONDOK WARISAN BUDAYA)

Skripsi ini Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T)


Pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Ibnu Sina

DWIKY NOFRIAN SUHENDAR


1610128425183

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS IBNU SINA
2020
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Dwiky Nofrian Suhendar
NPM : 1610128425183
Program Studi : Teknik Industri
Judul Skripsi : Usulan Strategi UMKM Produk Fashion Budaya Dengan
Metode SWOT (Studi Kasus Toko Fashion Pondok Warisan
Budaya).

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan
ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin
atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan
gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah –
olah sebagai tulisan saya sendiri, dan / tidak terdapat bagian atau keseluruhan
tulisan saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa
memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut diatas,
baik disengaja ataupun tidak, dengan ini saya menyatakan akan menarik skripsi
yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Dan bersedia untuk
membatalkan pemakaian gelar yang saya dapatkan dari Universitas Ibnu Sina.

Batam, ……………. 2021


Yang Membuat Pernyataan,

TTD & Materai


10000

Dwiky Nofrian Suhendar

iv
MOTTO

Dimana ada persiapan disitu selalu ada kesempatan. Maknanya adalah bahwa hati
nuranimu telah memberikan kode atau isyarat untuk selalu mempersiapkan
kesuksesanmu dengan memberimu semangat dalam berjuang,

Setelah Kamu berusaha dan berjuang secara maksimal. yakinlah karena disitu
setiap peluang akan selalu ada untuk menuju impianmu.

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Adapun judul dari skripsi ini yaitu “Usulan Strategi UMKM Produk Fashion
Budaya dengan Metode SWOT (Studi Kasus Toko Fashion Pondok Warisan
Budaya)”. Dengan selesainya laporan skripsi ini tidak terlepas bantuan dari banyak
pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penyusun. Dengan ini
penyusun megucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya.
2. Bapak ketua yayasan Ibnu Sina Batam yaitu H. Andi Ibrahim, BA. Yang telah
memberikan fasilitas belajar mengajar di Universitas Ibnu Sina.
3. Bapak Ir. Larisang, M.T., IPM. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Ibnu
Sina.
4. Bapak Sanusi, S.T., M.Eng., IPM. Selaku ketua program Studi Teknik Industri
Universitas Ibnu Sina.
5. Ibu Meylia Vivi Putri, ST., MT Sebagai dosen pembimbing utama yang
senantiasa menjadi penuntun dan panutan yang baik buat penulis serta memberi
bimbingan dalam penyusunan skripsi penulis sehingga dapat diselesaikan
dengan baik.
6. Bapak Sanusi, S.T., M.Eng., IPM. Sebagai dosen pembimbing pendamping
yang senantiasa menjadi penuntun dan panutan yang baik buat penulis serta
memberi bimbingan dalam penyusunan skripsi penulis sehingga dapat
diselesaikan dengan baik.
7. Seluruh Staff dan Mahasiswa Program studi Teknik Industri Universitas Ibnu
Sina.
8. Keluarga dan sahabat yang selalu memberikan doa dan semangat.
9. Semua pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan ini penulis merasakan masih banyak kekurangan baik itu
dalam penerapan ilmu pengetahuan maupun di dalam penulisannya, maka penulis
memohon maaf yang sebesar besarnya, penulis berharap semua pihak dapat

vi
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar skripsi ini dapat
menjadikan lebih sempurna sehingga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
orang lain yang membacanya.

Batam,………………2021

Dwiky Nofrian Suhendar


NPM. 1610128425183

vii
ABSTRAK

Pondok Warisan Budaya merupakan usaha yang bergerak dibidang fashion


budaya. Pondok Warisan Budaya yang berlokasi di kawasan Jl. Raja Ali Haji Blok
AA no. 5 Sei Jodoh, Batam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
strategi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha untuk
mencapai perkembangan yang lebih pesat. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode SWOT dengan pengolahan data dari faktor internal dan
faktor eksternal, IE Matriks, SPACE Matriks, & analisa SWOT.
Dengan analisa ini menghasilkan IFE 3,22 dan hasil EFE 1,50, hasil IE
Matriks perusahaan berada pada divisi VII (tujuh) yaitu menjaga dan
mempertahankan (Hold and Maintain) strategi yang dijalankan penetrasi pasar dan
pengembangan pasar. Pada hasil SWOT Matriks didapatkan beberapa kemungkinan
alternatif strategi dengan cara menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
(SO), memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan (OW), menggunakan
kekuatan untuk menghindari ancaman (ST) dan meminimalisasikan kelemahan dan
menghindari ancaman (WT). SPACE Matriks perusahaan berada pada Kuadran I
(Agesif). Berdasarkan hasil analisa maka hal yang harus dilakukan perusahaan
mempertahankan reputasi perusahaan untuk memperluas pangsa pasar dan selalu
tepat waktu dalam pengerjaan dokumen dengan menggunakan teknologi
komunikasi yang tepat.

Kata Kunci: Fashion budaya, Hold and Maintain, SWOT, IE Matriks, IFE dan
EFE, SPACE Matriks.

viii
ABSTRACT

Cultural Heritage Pondok is a business that is engaged in cultural fashion.


The Cultural Heritage Pondok is located in the Jl. Raja Ali Haji Blok AA no. 5 Sei
Match, Batam. The purpose of this study is to determine the strategies and factors
that influence business development to achieve more rapid development. In this
study the author uses the SWOT method with data processing from internal and
external factors, IE Matrix, SPACE Matrix, & SWOT analysis.
With this analysis resulted in IFE 3.22 and EFE 1.50 results, the results of
the IE Matrix the company is in division VII (seven), namely to maintain and
maintain (Hold and Maintain) strategies carried out by market penetration and
market development. In the results of the SWOT Matrix, there are several possible
alternative strategies by using strengths to take advantage of opportunities (SO),
taking advantage of opportunities to overcome weaknesses (OW), using strengths
to avoid threats (ST) and minimizing weaknesses and avoiding threats (WT).
SPACE The company's matrix is in Quadrant I (Aggressive). Based on the results
of the analysis, what the company must do is maintain the company's reputation to
expand market share and always be on time in processing documents using the
right communication technology.

Keywords: Fashion culture, Hold and Maintain, SWOT, IE Matrix, IFE and EFE,
SPACE Matrix.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN PROPOSAL SKRIPSI........... iii
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ iv
MOTTO........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR..................................................................................... vi
ABSTRAK....................................................................................................... viii
ABSTRACT...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... I-1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... I-3
1.3 Batasan Masalah........................................................................................ I-3
1.4 Tujuan Penelitian....................................................................................... I-3
1.5 Manfaat Penelitian..................................................................................... I-3
1.6 Sistematika Penulisan Laporan.................................................................. I-4

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Landasan Teori........................................................................................... II-1
2.1.1 Brand (Merek)................................................................................ II-1
2.1.2 Kualitas Produk............................................................................... II-1
2.1.3 Pemasaran....................................................................................... II-1
2.1.4 Bauran Pemasaran........................................................................... II-2

x
2.1.5 Matriks IFE dan EFE...................................................................... II-4
2.1.5 Analisis SWOT............................................................................... II-5
2.2 Penelitian Terdahulu.................................................................................. II-6
2.3 Kerangka Pemikiran................................................................................... II-8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................... III-1
3.2 Jenis Data dan Sumber Data....................................................................... III-1
3.2.1 Data Primer...................................................................................... III-1
3.2.2 Data Sekunder.................................................................................. III-1
3.2.3 Jenis Data Berdasarkan Sifatnya...................................................... III
3.4 Populasi dan Sampel Data.......................................................................... III-2
3.3.1 Populasi........................................................................................ III-2
3.3.2 Sampel Data.................................................................................. III-3
3.1 Variabel dan Definisi Operasional.......................................................... III-4
3.2 Metode Pengumpulan Data..................................................................... III-4
3.5.1 Studi Kepustakaan........................................................................ III-4
3.5.2 Observasi...................................................................................... III-4
3.5.3 Wawancara................................................................................... III-5
3.3 Metode Pengolahan dan Analisi Data..................................................... III-6
3.4 Kerangka Pemecahan Masalah................................................................ III-8
3.5 Jadwal Penelitian..................................................................................... III-11

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Profil Perusahaan..................................................................................... IV-1
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan....................................................... IV-1
4.1.2 Visi dan Misi Pondok Warisan Budaya........................................ IV-2
4.1.3 Struktur Organisasi Pondok Warisan Budaya............................... IV-2
4.2 Pengumpulan Data................................................................................... IV-4
4.2.1 Pengumpulan Data Wawancara..................................................... IV-4
4.2.2 Pengumpulan Data Kuesioner....................................................... IV-5
4.3 Pengolahan Data dan Profil Responden.................................................. IV-8

xi
4.3.1 Jenis Pertanyaan dan Hasil Jawaban (Kuesioner)......................... IV-8
4.4 Uji Validasi Data Customer Pondok Warisan Budaya............................ IV-21
4.4.1 Uji Reliabilitas Data Customer atau Pengunjuk............................. IV-25
4.4.2 Pemberian Rating dan Bobot.......................................................... IV-29
4.5 Matriks IE (Internal External)................................................................. IV-30
4.5.1 Space IE ......................................................................................... IV-31
4.6 Analisis SWOT........................................................................................ IV-32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan.............................................................................................. V-1
5.2 Saran........................................................................................................ V-1

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penjualan di Pondok Warisan Budaya pada Tahun 2019.. I-2
Tabel 2.2 Matriks SWOT........................................................................... II-5
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu.................................................................. II-6
Tabel 3.1 Kedatangan Customer atau Pengunjung.................................... III-3
Tabel 3.2 Matriks SWOT........................................................................... III-8
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian........................................................................ III-12
Tabel 4.1 Variabel Faktor Internal ............................................................ IV-4
Tabel 4.2 Variabel Faktor Eksternal ......................................................... IV-5
Tabel 4.3 Faktor Internal Pondok Warisan Budaya................................... IV-6
Tabel 4.4 Rating Variabel Internal ............................................................ IV-6
Tabel 4.5 Faktor Eksternal Pondok Warisan Budaya................................ IV-7
Tabel 4.6 Hasil Penelitian Kuesioner Eksternal......................................... IV-8
Tabel 4.7 Jenis Kelamin Responden.......................................................... IV-11
Tabel 4.8 Usia Responden.......................................................................... IV-12
Tabel 4.9 Tempat Asal Responden............................................................ IV-13
Tabel 4.10 Pekerjaan Responden................................................................. IV-14
Tabel 4.11 r Tabel ....................................................................................... IV-22
Tabel 4.12 Rekapitulasi Uji Validasi Customer Pondok Warisan Budaya. IV-22
Tabel 4.13 Tabel Uji Reliabilitas Customer atau Pengunjung..................... IV-25
Tabel 4.14 Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan................ IV-26
Tabel 4.15 Faktor Eksternal Pondok Warisan Budaya................................ IV-26
Tabel 4.16 Rating Variabel Internal............................................................. IV-27
Tabel 4.17 Rating Variabel Eksternal.......................................................... IV-27
Tabel 4.18 Perbandingan Kepentingan/Pengaruh Variabel Internal............ IV-28
Tabel 4.19 Perbandingan Kepentingan/Pengaruh Variabel Eksternal......... IV-28

xiii
Tabel 4.20 Tabel IFE Matriks...................................................................... IV-28
Tabel 4.21 Tabel EFE Matriks..................................................................... IV-29
Tabel 4.22 SWOT Matriks pada Pondok Warisan Budaya.......................... IV-32

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran............................................................... II-8


Gambar 3.1 Flowchat Pemecahan Masalah............................................... III-3
Gambar 4.1 Pondok Warisan Budaya........................................................ IV-1
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pondok Warisan Budaya........................ IV-3
Gambar 4.3 Pembuka Kuesioner Penelitian di Pondok Warisan Budaya. IV-9
Gambar 4.4 Bagian (A): Identitas Responden........................................... IV-10
Gambar 4.5 Diagram Pie Jenis Kelamin Responden................................ IV-11
Gambar 4.6 Diagram Pie Jenis Usia Responden....................................... IV-12
Gambar 4.7 Diagram Pie Jenis Tempat Asal Responden.......................... IV-13
Gambar 4.8 Diagram Pie Jenis Pekerjaan Responden.............................. IV-15
Gambar 4.9 Bagian (B): Pertanyaan dari Pernyataan................................ IV-15
Gambar 4.10 Hasil Kuesioner Pertanyaan 1............................................... IV-16
Gambar 4.11 Hasil Kuesioner Pertanyaan 2............................................... IV-16
Gambar 4.12 Hasil Kuesioner Pertanyaan 3............................................... IV-17
Gambar 4.13 Hasil Kuesioner Pertanyaan 4............................................... IV-17
Gambar 4.14 Hasil Kuesioner Pertanyaan 5............................................... IV-18
Gambar 4.15 Hasil Kuesioner Pertanyaan 6............................................... IV-18
Gambar 4.16 Hasil Kuesioner Pertanyaan 7............................................... IV-19
Gambar 4.17 Hasil Kuesioner Pertanyaan 8............................................... IV-19
Gambar 4.18 Hasil Kuesioner Pertanyaan 9............................................... IV-20
Gambar 4.19 Hasil Kuesioner Pertanyaan 10............................................. IV-20
Gambar 4.20 Gambar Matriks IFE dan EFE............................................... IV-31
Gambar 4.21 Diagram SWOT Matriks....................................................... IV-32

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pertanyaan Wawancara


Lampiran 2 Hasil Wawancara
Lampiran 3 Balasan Surat Penelitian
Lampiran 4 Hasil dari Responses Kuesioner Penelitian di Pondok Warisan Budaya
Lampiran 5 Hasil Tabulasi Kuesioner

xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia industri fashion yang meningkat tanpa disadari ternyata
juga memberikan peningkatan pada animo masyarakat dalam memilih fashion yang
diinginkan, baik dalam memilih jenis-jenis baju, celana, hijab dan lain sebagainya.
Sehingga perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam menarik konsumen yang
potensial untuk loyal terhadap produk yang mereka tawarkan. Hal ini menuntut
para perusahaan agar selalu merancang mode (fashion) yang lebih kreatif dan
inovatif agar tidak tenggelam dalam persaingan bisnis (Mutya, 2016). Pelaku usaha
bersaing dalam menawarkan barang dagangan (produk yang dijual) dengan
berbagai cara yang digunakan agar konsumen tertarik dengan barang dijual oleh
perusahaan tersebut. Untuk meningkatkan daya saing dan penjualan perusahaan
harus mempunyai strategi bisnis yang mampu meningkatkan kualitas dan menaikan
tingkat penjualan.
Pondok Warisan Budaya merupakan usaha yang bergerak dibidang fashion
budaya. Pondok Warisan Budaya yang berlokasi di kawasan Jl. Raja Ali Haji Blok
AA no. 5 Sei Jodoh, Batam. Pondok Warisan Budaya merupakan salah satu
jaringan yang menyediakan beberapa jenis fashion budaya Melayu yang terdiri dari
pakaian adat, baik untuk laki- laki, wanita dewasa, remaja maupun anak- anak, serta
aksesoris, sandal, tanjak Melayu dan lain sebagainya. Namun saat ini minat
Masyarakat kurang terhadap fashion budaya. Pondok Warisan Budaya merupakan
perusahaan fashion budaya, maka yang menjadi kegiatan produksinya dimulai dari
pengolahan bahan seperti kain, kayu dan lain sebagainya menjadi suatu fashion
budaya dan aksesoris Budaya Melayu. Bahan baku yang digunakan didapatkan dari
dalam negeri maupun luar negri
Masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di daerah kepulauan Riau yang
mayoritas Budaya Melayu masih banyak yang kurang meminati fashion budaya,
terutama di Kota Batam yang mana merupakan salah satu kota terbesar di
Indonesia, dan termasuk kota yang penduduknya lebih meminati trend modern.
Sehingga banyak masyarakat terutama remaja yang kurang mengenali fashion
I-2

Budaya Melayu. Pondok Warisan Budaya harus mengetahui strategi dan faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan usaha untuk mencapai
perkembangan yang lebih pesat. Pondok Warisan Budaya menghadapi beberapa
masalah, seperti dalam keterbatasan modal usaha, bahan baku yang sulit
didapatkan, sumber daya yang kurang berkualitas, sistem produksi yang kurang
efisien, kemampuan dalam mengakses pasar, dan minimnya teknologi yang
digunakan. Dalam meningkatkan penjualan biasanya Pondok Warisan Budaya
menargetkan hari-hari besar dan pemerintah sebagai sasaran utama. Di mana
Pondok Warisan Budaya akan melakukan promosi dan memperkenalkan kepada
masyarakat dengan mengikuti kegiatan sosial seperti membuka stand-stand bazar.
Data penjualan Pondok Warisan Budaya. Dapat dilihat pada table 1.1 dari
bulan Januari 2019 hingga Desember 2019.
Tabel 1.1 Data Penjualan di Pondok Warisan Budaya pada Tahun 2019
Sumber: Pondok Warisan Budaya

Berdasarkan tabel 1.1 hasil dari rata-rata penjualan pada Pondok Warisan
Budaya pada tahun 2019 hanya mencapai 50% dari target penjualan.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis tentang
“Usulan Strategi UMKM Produk Fashion Budaya Dengan Metode SWOT
(Studi Kasus Toko Fashion Pondok Warisan Budaya)”. Diharapkan
I-3

kedepannya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan pelaku usaha untuk
mendobrak daya yang dimiliki demi tercapainya perkembangan usaha.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang ingin dibahas dalam
laporan ini adalah:
1. Apa saja Faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan
pengembangan industri kecil fashion tradisional Pondok Warisan Budaya
Batam?
2. Bagaimana strategi pengembangan industri kecil fashion tradisional Pondok
Warisan Budaya Batam?

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu:
1. Penelitian hanya dilakukan di Pondok Warisan Budaya.
2. Penelitian ini hanya hingga tahap pengusalan strategi.
3. Metode yang digunakan untuk identifikasi factor internal dan eksternal yaitu
SWOT.

1.4 Tujuan penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh
terhadap perkembangan Pondok Warisan Budaya Batam.
2. Mengusulkan strategi pengembangan usaha pada industri kecil fashion
tradisional Pondok Warisan Budaya Batam.

1.5 Manfaat penelitian


Adapun manfaat penelitian yang dapat disimpulkan berdasarkan tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagi penulis, mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha.
I-4

2. Bagi pelaku usaha, memberikan saran dan informasi dalam menetapkan


strategi perkembangan dalam keberhasilan usaha.
3. Bagi prodi, sebagai referensi bahan penelitian selanjutnya mengenai faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha sehingga dapat
memberikan wawasan bagi penelitian yang akan datang.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam Skripsi ini, penulis


membuat sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai Brand (merek), kualitas
produk, pemasaran, bauran pemasaran, promosi, bauran promosi,
matriks IFE dan EFE, analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat) dan penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang waktu dan tempat penelitian, jenis dan sumber
data, populasi dan sampel data, variabel dan definisi operasional,
metode pengumpulan data, metode pengolahan dan analisis data (uji
validitas, uji reliabilitas, matriks SWOT), kerangka pemecahan
masalah, dan jadwal penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang lokasi penelitian, jenis dan sumber data,
variabel penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan
data, metode analisis data, serta flowchart dan hasil penelitian
tersebut.
I-5

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil analisis data
hingga dapat memberikan usulan kepada perusahaan terhadap
perbaikan kualitas yang dilakukan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Brand (Merek)
Dalam jurnal (Bambang & Heriyanto, 2017) merek dimaknai sebagai
kombinasi dari “sebuah nama, tanda, simbol atau desain untuk mengidentifikasi
barang dan jasa dari suatu usaha atau kelompok usaha yang dikembangkan
menjadi merek dagang dan membedakan diri dari pesaing”.
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (the American Marketing
Association) dalam (Kotler, dkk, 2005) mendefinisikan Merek atau brand sebagai:
nama, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasinya, yang ditunjukan agar dapat
mengenali barang atau jasa dari satu atau sekelompok penjualan dan
membedakannya dari produk dan jasa pesaing.
2.1.2 Kualitas Produk
Menurut Habibah (2016) Kualitas merupakan hal penting yang harus
diusahakan oleh setiap perusahaan, jika produk yang diusahakan dapat ingin
bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kualitas
produk (product quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan
fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan
perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk
perusahaan dapat menerapkan program “Total Quality Management (TQM)”
selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk
meningkatkan nilai konsumen. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan barang dan jasa yang
berkaitan dengan keinginan konsumen yang secara keunggulan produk sudah
layak di perjualkan sesuai harapan dari pelanggan.
Pengertian produk menurut (Kotler, 2009) adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual
II-2

produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas
organisasi serta daya beli pasar. Berdasarkan definisi diatas, maka produk
didefinisikan sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak
nyata, termasuk didalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah
dengan jasa dan reputasi penjualannya.
2.1.3 Pemasaran
Kotler (2008) dalam jurnal Diniaty, D., & Agusrinal, A. (2014)
mendefinisikan pemasaran sebagai suatu rangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan
dan aturan yang menjadi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan pesaing yang selalu berbeda. Pemasaran
merupakan suatu proses sosial manajerial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain. Konsep ini yang mendasari definisi pemasaran diantaranya: kebutuhan
(needs), keinginan (want) dan permintaan (demands).

2.1.4 Bauran Pemasaran


Philip Kotler dalam jurnal Rachmawati, R. (2011).  mendefenisikan
marketing mix atau bauran pemasaran sebagai: serangkaian variabel yang dapat
dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi pasaran yang menjadi sasaran. Keempat unsur atau variabel
bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's, adalah
sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
Marketing mix atau bauran pemasaran sangat penting diperhatikan pada
saat awal pembentukan bisnis restoran atau rumah makan. Bisnis restoran atau
II-3

rumah makan seharusnya ditangani dari biaya makanan (food cost), pekerja, sewa
(jika lokasi usaha bukan milik pribadi), promosi dan iklan, kualitas makanan,
pelayanan pelanggan, keuntungan dan tentunya sikap untuk melanjutkan tipe
bisnis ini. Adapun bauran pemasaran meliputi:
1. Produk (Product), Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses
yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Atribut
produk meliputi:
a) Merek, merek adalah nama, simbol atau lambang, istilah, desain
yang diharapkan dapat memberikan identitas dan deferensi
terhadap produk pesaing.
b) Kemasan, kemasan adalah proses yang berkaitan dengan
perancangan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu
produk.
c) Labeling, labeling adalah bagian dari suatu produk yang
menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah
label juga merupakan bagian dari kemasan, dan kemasan meruakan
bagian dari etiket produk.
d) Layanan pelengkap.
e) Jaminan, adalah janji yang merpakan kewajiban produsen atas
produknya kepada konsumen.
2. Lokasi (Place).
Pemilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal,
sebab lokasi bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung.
Lokasi usaha yang berada di pinggir jalan atau ditempat yang strategis
cukup menyedot pengunjung untuk sekadar mampir dan mencicipi
hidangan dan konsep yang ditawarkan. Memang untuk mendapatkan
lokasi yang strategis memang mahal. Lokasi merupakan faktor yang
penting dalam mencapai keberhasilan sebuah restoran, yaitu menyangkut
antara lain good visibility, easy access, convenience, curb side appeal,
parking.
II-4

3. Promosi (Promotion).
Kebijakan pembauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa
telah diprogram dikomunikasikan dengan tertara yang baik.
mengkomunikasikan program perusahaan kepada masyarakat konsumen
dapat dilakukan dengan empat variabel, yaitu:
a) Periklanan: Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,
barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
b) Personal selling: Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan
satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan
penjualan.
c) Publisitas: Pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu
produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di
dalam media mass dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran
secara langsung.
d) Promosi penjualan: Kegiatan pemasaran selain personal selling,
periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen
dan efektifitas.
2.1.5 Matriks IFE dan Matriks EFE
Matriks IFE dan EFE terdiri dari kolom bobot, rating, dan total nilai yang
merupakan hasil kali dari bobot dan rating. Untuk kolom bobot dan rating diisi
sesuai dengan nilainya yang merupakan hasil dari pengelompokan faktor-faktor
internal dan eksternal berdasarkan tingkat kepentingannya. Menurut David (2009)
dalam jurnal Hasibuan (2019) menyatakan bahwa matriks IFE digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dihadapi perusahaan terdiri dari aspek sumber daya manusia,
pemasaran, produksi dan operasi, keuangan dan akuntansi dan sistem informasi.
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan.
Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal menyangkut persoalan
ekonomi, politik dan pemerintahan, sosial budaya, teknologi, lingkungan,
demografi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada, serta data
II-5

eksternal relevan lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal perusahaan
berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
2.1.6 Analisis SWOT
Hubeis dan Najib (2014) jurnal Hasibuan (2019) analisis SWOT
merupakan kegiatan untuk melihat organisasi dari aspek internal dan aspek
eksternal. External Factor Evaluation (EFE) digunakan untuk mempermudah
teknik analisis lingkungan eksternal. Sedangkan analisis lingkungan internal akan
memberikan gambaran tentang keunggulan dan kelemahan dari perusahaan.
Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk mempermudah teknik analisis
lingkungan internal dalam SWOT.
Tabel 2.1 Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu


mengembangkan empat tipe strategi yaitu sebagai berikut:
1. Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan kekuatan
internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar
perusahaan.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk
memperkecil kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan
peluang-peluang perusahaan.
II-6

3. Strategi ST (Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha


untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman eksternal.
4. Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan teknik untuk
bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta
menghindari ancaman.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam
mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.
Adapun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam
memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Penelitian terdahulu dapat
dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini:
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
Penelitian
1 Hasibuan Strategi Pemasaran Metode Penelitian ini menggunakan analisis
, Menggunakan Analisis kuantitatif SWOT dengan dukungan data
Wahyudi SWOT Pada Usaha Dan analisis berbentuk kuesioner dalam
& Farida, Minuman happy bubble SWOT menentukan strategi pemasaran.
2019 drink di Kota Binjai Dalam pertumbuhan dan
perkembangan dapat dinilai dari
matriks IFE dan EFE untuk
menempatkan perluasan target
market
2 Lestian, Faktor-Faktor Dominan Metode Penelitian ini berfokus kepada
2020 Promosi Yang AHP harga produk, keunikan dan gengsi.
Mempengaruhi Motivasi Dengan menggunakan faktor
Konsumen Dalam analisis dan proses analisis hirarki
Membeli Suatu Produk yang menjadi faktor utama yang
Dengan Menggunakan harus dimiliki oleh suatu produk
II-7

Metode AHP untuk menarik konsumen.


3 Setyorini Analisis Strategi Metode Penelitian ini menggunakan matriks
& Pemasaran SWOT dan SWOT dan Quantitative Strategic
Santoso, Menggunakan Matriks QSPM Planning Matrix (QSPM) untuk
2017 SWOT dan QSPM dapat mempertahankan citra atau
(Studi Kasus: Restoran image perusahaan, meningkatkan
WS Soekarno Hatta fasilitas restoran, mempertahan
Malang) kualitas dan pelayanan produk
untuk menarik konsumen,
meningkatkan kemampuan
manajemen dan kerjasama.
4 Hilbert, Kajian Strategi Metode Penelitian ini mengidentifikasi
E. Pengembangan Usaha SWOT dan obyek dan menentukan skala
(2018).  Pada Industri Konversi AHP proritas strategi menggunakan
“Scout Shop” di Cibubur SWOT dan AHP. Dalam
perkembangan usaha menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan
peluang dan beberapa strategi
dalam pertahanan usaha.
5 Dwiky Analisis Faktor-Faktor Metode Penelitian ini mengusulkan strategi
Nofrian yang Berpengaruh SWOT perkembangan usaha pada industri
Suhendar Terhadap Perkembangan kecil dengan menggunakan metode
. (2020) Industri Kecil (Studi SWOT untuk meningkatkan
Kasus Pada Industri pertumbuhan pada penjualan dan
Kecl Pondok Warisan perkembangan usaha.
Budaya)
II-8

2.3 Kerangka Pemikiran


Berdasarkan tinjauan kepustakaan dan penelitian terdahulu yang telah
diuraikan oleh peneliti, kerangka pemikiran melalui paradigma penelitian
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Input Proses Output


- Pemasaran barang
- Pemasaran barang
meningkat.
kurang maksimal.
- Melakukan analisa
menggunakan Teori IFE
dan EFE -SDM yang professional.
- SDM belum mencukupi.

- Pelayanan kurang
- Menganalisis -Pelayanan yang
maksimal.
menggunakan SWOT. meningkat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Warisan Budaya. Yang beralamat di
kawasan Jl. Raja Ali Haji Blok AA no. 5 Sei Jodoh, (Batam). Waktu penelitian
dilakukan dari tanggal 10 April 2020 sampai dengan 10 Oktober 2020 dengan
mencari dan mengumpulkan data yang sesuai sebagai bahan-bahan yang diperlukan
dalam penelitian ini.
3.2 Jenis Data dan Sumber Data
Data jika diklasifikasikan berdasarkan sumbernya maka data dikelompokkan
kedalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
3.2.1 Data primer
Data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan
yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber
pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Untuk mendapatkan data primer peneliti
harus mengumpulkan nya secara langsung di Pondok Warisan Budaya.
Data primer yang dikumpulkan penulis yakni:
1. Jumlah karyawan
2. Jenis produk yang dijual
3. Kelebihan usaha
4. Kelemahan usaha
5. Target penjualan
6. Pesaing usaha
7. Sasaran usaha
3.2.2 Data Sekunder
Data pelengkap yang diperoleh tidak melalui tangan pertama, melainkan melalui
tangan kedua, ketiga atau seterusnya. Dengan pengertian tersebut kita bisa pahami bahwa
pengumpulan data Sekunder peneliti peroleh melalui sumber data dari Pondok Warisan
Budaya, buku, internet, jurnal, dan skripsi.
III-2

Data sekunder yang dikumpulkan penulis yakni:


1. Lokasi usaha
2. Referensi mengenai strategi usaha
3. Kriteria masyarakat
3.2.3 Jenis Data Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif.
a. Data Kualitatif merupakan data yang berbentuk selain angka, data kualitatif
dapat dikumpulkan dengan wawancara, analisis dokumen, FGD, observasi,
pemotretan gambar atau rekaman video. Umum nya data kualitatif pada
akhirnya dituangkan dalam bentuk kata per-kata menurut Soeratno dan
Arsyad (1993), sekalipun data kualitatif tidak berbentuk angka namun
bukan berarti data itu tidak dapat digunakan pada analisis statistic.  Adapun
data kualitatif yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan pengolahan
data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
b. Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka atau bilangan. Data
kuantitatif biasanya dijadikan sebagai bahan dasar bagi setiap permasalahan
yang bersifat statistic.data ini umumnya diolah memakai teknik perhitungan
matematika. data kuantitatif diklasifikasikan oleh Siyoto dan Sodik (2015)
menjadi dua yaitu data kuantitatif berdasarkan proses atau cara
mendapatkan data dan data kuantitatif berdasarkan tipe skala pengukuran
yang digunakan. Adapun data kuantitatif yang dilakukan oleh peneliti
dengan melakukan pengolahan data menggunakan uji validitas, uji
reliabilitas dan matriks SWOT.

3.3 Populasi dan Sampel Data


3.3.1 Populasi
Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data
yang digunakan. Menurut Sugiyono (2010:117) mengemukakan bahwa “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
III-3

kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau
sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu sendiri.
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah populasi target atau
“target population”. Populasi target adalah populasi atau wilayah umum yang
menjadi tujuan dalam penelitian kita. Menurut Sukirman (2012:250) bahwa
“Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan
penelitian kita”. Sesuai dengan penjelasan diatas populasi terget pada penelitian ini
dapat disimpulkan adalah 12 Kecamatan di Kota Batam.
Berikut populasi diketahui dari jumlah Kecamatan di Kota Batam, adapun
peneliti sajikan data tabel 12 Kecamatan di Kota Batam beserta responden Masing-
masing Kecamatan.
Tabel 3.1 Data Kecamatan di Kota Batam
Tabel Data Kecamatan di Kota Batam

No Kecamatan Jumlah Total


Responden
1 Kecamatan Batam Kota 19
2 Kecamatan Lubuk Baja 12
3 Kecamatan Bengkong 9
4 Kecamatan Batu Ampar 20
5 Kecamatan Sekupang 11 100
6 Kecamatan Nongsa 15
7 Kecamatan Batu Aji 4
8 Kecamatan Belakang Padang 2
9 Kecamatan Bulang 2
10 Kecamatan Galang 2
11 Kecamatan Sagulung 2
12 Kecamatan Sei Beduk 2

Dari tabel data seluruh 12 Kecamatan di Kota Batam beserta 100 responden
dari jumlah masing-masing Kecamatan.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo. 2005: 79). Salah satu metode
yang digunakan penulis dalam menentukan sampel ini menggunakan metode Area
III-4

Sampling (Kluster Sampling). area sampling atau kluster sampling adalah teknik
sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah
geografis yang ada.
Dengan ini peneliti mengambil jumlah sampel dari masing-masing wilayah
Kecamatan di Kota Batam dengan jumlah 100 responden.

3.4 Variabel dan Definisi Operasional


Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang
diteliti, mempunyai variasi antara yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok
tersebut (Sugiyono, 2008). Definisi operasional merupakan penentuan construct
(abstraksi dari fenomena kehidupan nyata yang diamati) sehingga menjadi variabel
yang dapat diukur.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
3.5.1 Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau
sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik
tercetak maupun elektronik. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi
kepustakaan dengan mencari informasi melalui media sosial, buku dan laporan
penelitian terdahulu.

3.5.2 Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
III-5

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak
terlalu besar.
1. Observasi partisipan
Peneliti juga dapat mengambil peran dalam situasi yang berlangsung. Pada jenis
ini, peneliti menjadi salah satu orang yang melakukan aktivitas yang diteliti.
Dengan demikian, peneliti mendapatkan pengalaman secara langsung dari aktivitas
tersebut sehingga informasi yang diperoleh menjadi lebih mendalam.
2. Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, non participant merupakan
observasi yang penulisnya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses
yang sedang diamati.
3.5.3 Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan
informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan narasumber atau subjek
penelitian Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa
saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media-media tertentu, misalnya
telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur.
1. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang
akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data
telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya pun sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini
setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.
Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman
untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu
seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lainnya.
2. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
III-6

lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya


berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan, Dalam wawancara
tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan
diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh
responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut,
maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah
pada satu tujuan, Dalam melakukan wawancara maka pewawancara harus
memperhatikan tentang situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu yang
tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara.

3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data


Setelah data yang diperoleh dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah
mengolah data tersebut. Adapun teknik yang akan digunakan dalam pengolahan
data pada penelitian ini yaitu:
1. Uji Validitas
Uji Validitas item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan Software
SPSS. Untuk proses ini, akan digunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment.
Dalam uji ini, setiap item akan diuji korelasinya dengan skor total variabel yang
dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y
akan diuji korelasinya dengan skor total variabel tersebut. Agar penelitian ini lebih
teliti, sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing
variabel ≥ 0,05. Item yang punya r hitung < 0,05 akan disingkirkan akibat mereka
tidak melakukan pengukuran secara sama dengan yang dimaksud oleh skor total
skala dan lebih jauh lagi, tidak memiliki kontribusi dengan pengukuran seseorang.

2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Jika nilai alpha > 0,6
artinya reliabilitas mencukupi (Sufficient Reliability) sementara jika alpa > 0,6 ini
mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal
III-7

karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang menjelaskan sebagai
berikut:
1. >0,20 - 0,40 : Agak reliable
2. >0,40 - 0,60 : Cukup reliable
3. >0,60 - 0,80 : Reliable
4. >0,80 – 1,00 : Sangat reliable
Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.
Segera identifikasi dengan prosedur analisis per item. Analisis adalah kelanjutan
dari tes Alpha sebelumnya guna melihat item-item tertentu yang tidak reliabel.
Lewat item Analisis dengan SPSS ver. 22.0 For Windows. Akan dilihat nilai
Alpha-Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel agar lebih
teliti, dengan menggunakan SPSS juga akan dilihat kolom Corrected Item Total
Correlation. Nilai tiap-tiap item sebaiknya ≥ 0.60 sehingga membuktikan bahwa
item tersebut dapat dikatakan punya reliabilitas konsistensi internal. Item-item yang
punya koefisien korelasi < 0.60 akan dibuang kemudian Uji Reliabilitas item
diulang dengan tidak menyertakan item yang tidak reliabel tersebut. Demikian terus
dilakukan hingga Koefisien Reliabilitas masing-masing item adalah ≥ 0.60.
3. Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)
Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan. Matriks ini
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi,
yaitu strategi SO, strategi WO, strategi WT, dan strategi ST langkah- langkah
menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut:
a. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan.
b. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan.
c. Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan.
d. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan.
e. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat
resultan strategi SO dalam sel yang tepat.
III-8

f. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat


resultan strategi WO dalam sel yang tepat.
g. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat
resultan strategi ST dalam sel yang tepat.
h. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat
resultan strategi WT dalam sel yang tepat.
Menurut Freddy Rangkuti (2005) dalam jurnal Maryam (2011), alat analisis
yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik
SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis.
Tabel 3.2 Matriks SWOT (Rangkuti, 2015)

Keterangan:
1. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
III-9

3. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang


ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada meminimalkan kelemahan yang
ada serta menghindari ancaman.
3.7 Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka pemecahan masalah merupakan serangkaian prosedur dan
langkah-langkah dalam penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan tahapan yang
terstruktur secara sistematis, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan
efisien. Dalam menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini, maka diperlukan
suatu langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut:
III-10

Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah


Uraian kerangka pemecahan masalah dalam penelitian ini, meliputi:
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan meliputi survey dan wawancara dengan pihak Pondok
Warisan Budaya Studi pendahuluan terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Studi Lapangan
Studi lapangan meliputi penelitian, pengumpulan data yang berhubungan
dengan Pondok Warisan Budaya.
III-11

i. Studi Pustaka
Studi pustaka sebagai dasar untuk memperoleh referensi yang baik agar
penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Studi pustaka
berisikan teori yang berhubungan dengan objek penelitian.
2. Studi Pendahuluan
Latar belakang masalah sebagai dasar informasi yang tersusun sistematis
berkenaan dengan masalah penjualan di Pondok Warisan Budaya.
3. Identifikasi Masalah
Langkah ini merupakan langkah awal penelitian, dimulai dari observasi
langsung di Pondok Warisan Budaya, dan mencari informasi yang dibutuhkan
pada saat penelitian ini dilakukan.
4. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan pada tahap pengumpulan data, meliputi data primer dan
data sekunder. Data primer terdiri dari studi pustaka, observasi, wawancara
yang dilakukan kepada responden atau pemilik dan dokumentasi. Data
sekunder terdiri dari profil Pondok Warisan Budaya penelitian terdahulu.
5. Uji Validitas
Uji validitas untuk mengetahui hasil data penelitian apakah valid atau tidak di
Pondok Warisan Budaya.
6. Uji Reliabilitas
Apabila data valid setelah di uji maka penelitian dilanjutkan dan apabila data
reliabel maka harus pengumpulan data ulang, agar data tersebut valid.
7. Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan matriks SWOT.
8. Analisa Hasil Penelitian.
Setelah pengolahan data didapat hasilnya, maka hasil tersebut dianalisis apakah
faktor penyebab tidak tercapainya target penjualan yang ditentukan oleh
manajemen dengan metode SWOT dan untuk menentukan strategi perusahaan
fashion studi kasus Pondok Warisan Budaya.
III-12

9. Kesimpulan dan Saran


Dari Penelitian tersebut setelah dianalisa hasilnya maka peneliti bisa
menyimpulkan apakah penyebab tidak tercapainya target penjualan Pondok
Warisan Budaya, sehingga mampu menjadi bahan referensi internal dan
eksternal perusahaan khususnya bagi pimpinan perusahaan Pondok Warisan
Budaya.
3.8 Jadwal Penelitian
Dalam penyelesaian penelitian ini maka penelitian ini harus terjadwal
dengan baik sesuai prosedur yang berlaku. Penelitian ini dimulai pada bulan Maret
2021 – Juli 2021.
Tabel. 3.3 Jadwal Penelitian
V1-1

BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan


4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Pondok Warisan Budaya merupakan salah satu usaha kecil yang bergerak di
bidang fashion budaya, yang terletak di ahlul tanjak, Jodoh River, Batu Ampar,
Batam Kota, Riau Islands 29444.

Gambar 4.1 Pondok Warisan Budaya


Pondok Warisan Budaya didirikan oleh bapak Irwan dan Syamsul Mulyadi.
ini pertama kali dibuka pada tahun 2018. Perusahaan ini didirikan di Indonesia pada
tanggal 10 januari 2018 berdasarkan Akta Notaris R. Muh. Hendrawan, S.H., No.60
pada tanggal yang sama.

Pada tahun 2018 Pondok Warisan Budaya mulai menjual beberapa macam
barang/produk seperti pakaian baik untuk laki- laki, wanita, dewasa, remaja
V1-2

maupun anak- anak, serta sepatu, sandal, aksesoris dan berbagai fashion tradisional
melayu.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan


1. Visi Pondok Warisan Budaya
a. Masyarakat lebih mengenal tentang fashion budaya melayu, bukan hanya di
Sumatra tetapi untuk seluruh Nusantara. Terutama tanjak sebagai ciri khas
daerah yang berdarah melayu. Mendorong masyarakat untuk menjaga tradi
si dan tidak malu untuk menggunakan busana melayu.
b. Mewujudkan bangsa yang berjati diri tinggi, serta berpengetahuan luas
dalam memartabatkan dan mengekalkan seni budaya dan warisan budaya.
2. Misi Pondok Warisan Budaya
a. Melakukan promosi dengan menjemput pasar, membuat surat izin ke
Dinas pariwisata untuk melakukan door to door ketempat wisata terutama
hotel, memberikan pelatihan gratis dalam menggunakan busana melayu
pengendalian biaya yang cerdas, peningkatan layanan pelanggan,
pengembangan sumber daya manusia dan hubungan yang berkelanjutan.
b. Membangun ahli-ahli melalui aktivitas kebudayaan dan kesenian.
Memelihara serta mengekalkan warisan tradisi melalui kajian-kajian dan
acara-acara yang melibatkan sejarah, seni budaya dan warisan.

4.1.3 Struktur Organisasi Pondok Warisan Budaya

1. Bagan Organisasi

Adapun job description dari masing-masing posisi yang terdapat dalam


struktur organisasi perusahaan Pondok Warisan Budaya terdapat bagian pekerjaan
adalah sebagai berikut:
V1-3

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pondok Warisan Budaya.

2. Job Description
Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur adalah:
a. Ketua/Owner: Jabatan ini adalah jabatan tertinggi di Pondok Warisan
Budaya bertugas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional
usaha, selain itu menganalisa dan mengevaluasi penyebab tidak tercapai
target, dan mencari solusinya. Serta mengkordinasikan masalah-masalah
tersebut dengan karyawan, distributor dan pelanggan.
b. Sekretaris: Bertugas membuat laporan hasil penjualan serta membuat surat
penawaran barang, kerjasama dan lain-lain.
c. Bendahara: Membuat rencana anggaran yang sesuai dengan rencana
pembelian, promosi serta pembayaran setiap anggota. Mencatat kebutuhan
setiap seksi agar sesuai dengan program kerja yang akan dijalankan.
d. Anggota/Produsen: Bertugas sebagai pengolah bahan untuk dijadikan
sebuah produk, serta melayani konsumen dan melakukan promosi dengan
menjelaskan jenis produk serta fungsi dan bahan masing-masing produk.
V1-4

4.2 Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data ini penulis telah melakukan wawancara dan
penyebaran kuesioner. Penulis melakukan wawancara dengan Owner Pondok
Warisan Budaya dan Kuesioner penulis sebarkan kepada Owner dan customer
Pondok Warisan Budaya. Penyebaran kuesioner dilakukan setelah wawancara
dimana kuesioner yang disebar berisi variabel-varibel yang didapatkan dari hasil
wawancara.

4.2.1 Pengumpulan Data Wawancara

Data hasil wawancara didapatkan dari pihak eskternal dan internal,


berhubungan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada dalam
strategi perusahaan Pondok Warisan Budaya. Adapun hasil wawancara adalah
sebagai berikut :

Tabel 4.1 Variabel Faktor Internal

No Items Internal Force


1 Tingkat Produktivitas pekerja Production
2 Kecenderungan orang untuk berbelanja Marketing
3 Sikap terhadap layanan pelanggan Marketing
4 Tanggung jawab social Production
5 Lingkungan Dalam kota Research
6 Sikap terhadap kualitas produk Marketing
7 Nilai dollar/rupiah dipasar dunia Finance
8 Perubahan hukum pajak Finance
9 Perusahaan sejenis Competitive
Sifat hubungan pemasok dan distributor dalam Production
10
indsutri ini
(Sumber : pengumpulan data penelitain)
V1-5

Tabel 4.2 Variabel Faktor Eksternal

No Items External Force


1 Sikap terhadap kualitas produk Social
2 Kecenderungan orang untuk berbelanja Economic
3 Lokasi perusahaan strategis Marketing
4 Program sosial Marketing
5 Sikap terhadap layanan pelanggan Marketing
6 Pemanfaatan teknologi Technology
Fasilitas, peralatan, mesin, dan kantor dalam kondisi Operational
7
baik
8 Strategi promosi Marketing
9 Semangat kerja karyawan tinngi Management
10 Kualitas layanan pelanggan Marketing

4.2.2 Pengumpulan Data Kuesioner


Dalam pengambilan hasil kuesioner untuk variabel internal, penulis
menyebarkan kuesioner kepada owner yang sudah memakai jasa Pondok warisan
budaya lebih dari satu tahun. Dan mengambil hasil kuesioner untuk varibel
eksternal, penulis memberikan kuesioner kepada customer.

1) Data Kuesioner Internal


Data hasil kuesioner didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada pihak
perusahaan pelanggan Pondok Warisan Budaya. Dalam penentuan skor jawaban
yang akan diberikan oleh pelanggan, penulis menggunakan skala likert yang
menggunakan lima kategori jawaban. Dengan alternatif pemberian peringkat
terhadap faktor-faktor startegis Internal (Kelemahan dan Kekuatan) dan nilai rating
didapat dari rata-rata skala dengan pilihan sebagai berikut :
1 = Tidak baik 3 = Baik
2 = Cukup baik 4 = Sangat baik
Pada analisa ini, Penulis pertama harus mengetahui faktor internal dan
eksternal apa saja yang dimiliki oleh perusahaan pada saat ini, Dari hasil
V1-6

pengambilan data dari narasumber perusahaan penulis bisa mengetahui apa saja
faktor-faktor tersebut, Sebagai berikut :

Tabel 4.3 Faktor internal Pondok Warisan Budaya

No Variable
1 Bagaimana Tingkat Produktivitas Pekerja Pondok Warisan Budaya.
2 Bagaimana tingkat kecenderungan orang untuk berbelanja di Pondok
Warisan Budaya.
3 Bagaimana Sikap karyawan terhadap pelayanan pelanggan.
4 Bagaimana tingkat tanggung jawab karyawan Pondok Warisan Budaya
terhadap pelanggan.
5 Bagaimana lingkungan pasar Pondok Warisan Budaya.
6 Bagaimana menurut anda tindakan karyawan Pondok Warisan Budaya
dalam mengatasi keluhan pelanggan.
7 Bagaiamana dampak Pondok Warisan Budaya terhadap naiknya nilai
tukar rupiah terhadap dollar.
8 Bagaimana tindakan karyawan dalam mengatasi perubahan hukum pajak.
9 Bagaimana peringkat penjualan dan laba Pondok Warisan Budaya
terhadap pesaing.
10 Bagaimana hubungan antara perusahaan dengan distributor atau
pemegang saham.

Tabel 4.4 Rating Variabel Internal


VARIABEL INTERNAL
KODE RATING
I-1 4
I-2 4
I-3 3
I-4 4
I-5 3
I-6 3
I-7 3
I-8 4
I-9 1
1-10 2
V1-7

2) Data Kuesioner Eksternal


Data hasil kuesioner eksternal ini didapatkan dari customer perusahaan
pondok warisan budaya Dalam penentuan skor jawaban yang akan diberikan
oleh pimpinan, penulis menggunakan skala likert yang menggunakan empat
kategori jawaban. Dengan alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-faktor
startegis Eksternal (Peluang dan Ancaman) dan nilai rating didapat dari rata-rata
skala dengan pilihan sebagai berikut :
1 = Tidak baik 3 = Baik
2 = Cukup baik 4 = Sangat baik

Tabel 4.7 Faktor Eksternal Pondok Warisan Budaya


NO VARIABEL
1 Bagaiamana kualitas produk pondok warisan budaya.
2 Bagaimana tingkat kebutuhan produk Pondok Warisan Budaya
dikalangan masyarakat.
3 Bagaimana menurut anda lokasi pondok warisan budaya.
4 Bagaimana promosi dan iklan Pondok Warisan Budaya menurut anda.
5 Bagaimana menurut anda pelayanan pondok warisan budaya.
6 Bagaimana Sistem informasi Pondok Warisan Budaya.
7 Bagaimana menurut anda Fasilitas dan kelengkapan produk yang
ditawarkan oleh Pondok Warisan Budaya.
8 Bagaimana menurut anda sistem promosi Pondok Warisan Budaya dari
Perusahaan sejenis lainya.
9 Bagaiamana semangat karyawan Pondok Warisan Budaya dalam
menawarkan produk.
10 Bagaiamana menurut anda kualitas karyawan Pondok Warisan Budaya
dalam menawarkan produk.

Tabel 4.6 Hasil Penelitian Kueioner Eksternal


V1-8

4.3 Pengolahan Data dan Profil Responden

Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner pada


customer atau pengunjung di Pondok Warisan Budaya dan didapatkan hasil dari
customer atau pengunjung sebanyak 100 responden yang digunakan untuk analisis
data. Sebelum membahas lebih jauh mengenai hasil penelitian ini terlebih dahulu
akan dibahas mengenai gambaran dari responden yang berisi usia, jenis
kelamin,Tempat asal dan status atau pekerjaan, dalam penelitian ini. Semua
informasi mengenai hasil penelitian dan informasi responden tersebut diperoleh
dari hasil distribusi kuesioner yang diperoleh kembali.

Dari kuesioner yang telah terisi oleh responden didapat data nama
responden. Penyajian data mengenai identitas responden untuk memberikan
gambaran tentang keadaan diri daripada customer atau pengunjung Pondok Warisa
n Budaya tersebut.

4.3.1 Jenis Pertanyaan dan Hasil Jawaban (Kuesioner)

Berikut Peneliti sajikan jenis pertanyaan dan hasil jawaban kuesioner yang
telah diisi oleh responden customer atau pengunjung Pondok Warisan Budaya pada
gambar di bawah:
V1-9

Gambar 4.3 Pembuka Kuesioner Penelitian di Pondok Warisan Budaya

Ganbar diatas merupakan kuesioner penelitian di Pondok Warisan Budaya


yang ditujukan kepada customer yang merupakan bagian pembuka kuesioner.
V1-10

Gambar 4.4 Bagian (A): Identitas responden.

Gambar diatas merupakan kuesioner penelitian di Pondok Warisan Budaya


yang ditujukan kepada customer yang merupakan bagian A: Identitas responden.

Berikut merupakan pengolahan data indentitas responden yang terdiri dari: jenis
kelamin, usia, tempat asal dan pekerjaan.

1. Jenis Kelamin

Kelompok jenis kelamin dalam penelitian ini dapat dikelompokkan dalam 2


kelompok yaitu kelompok laki-laki dan perempuan. Karena perbedaan jenis
kelamin juga menentukan seseorang untuk melakukan aktivitas, perempuan lebih
melakukan hal-hal yang mudah sesuai dengan fisik yang dimilikinya dan lebih
memiliki insting yang baik dibandingkan laki-laki dalam hal berbelanja.
V1-11

Berdasarkan penjelasan tersebut maka persentase karakteristik responden


berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Jenis Kelamin Responden

Gambar 4.5 Diagram Pie Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa 45.0% responden berjenis


kelamin laki – laki (45 orang) dan 55.0% responden berjenis kelamin perempuan
sebanyak (55 orang). Dibawah ini merupakan pengolahan data responden
menggunakan SPSS 26.0 dalam bentuk diagram pie yang terdiri dari jenis kelamin,
usia, tempat tinggal dan pekerjaan.dapat juga dilihat pada Gambar 4.5.

1. Usia

Analisis terhadap umur, dimaksudkan untuk mengetahui komposisi umur


responden. Umur seseorang dapat menentukan bagaimana cara berfikir untuk
melakukan keputusan yang rasional. Umur juga bisa diukur untuk melakukan
aktivitas dan berproduktivitas. karena dalam pemasaran sangat penting untuk
mengetahui tingkat umur dari konsumen. Perbedaan umur juga akan
V1-12

mengakibatkan perbedaan terhadap suatu kebutuhan akan suatu produk.


Berdasarkan penjelasan tersebut maka jumlah responden Pondok Warisan Budaya
berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.8 Usia Responden

Gambar 4.6. Diagram Pie Usia Responden

Dari data diatas menunjukkan bahwa responden customer/pengunjung


Pondok Warisan Budaya yaitu usia 17 – 25 tahun sebesar 65.0% (65 orang), usia 26
– 35 tahun adalah 27.0% (27 orang), berusia dari 36-45 tahun adalah 7.0%
(47orang), dan berusia lebih dari 45 tahun adalah 1.0% (1 orang).

2. Tempat Asal
Tempat asal merupakan faktor yang dapat menentukan arah tujuan tempat
pembelian atau tempat yang dikunjungi Menunjukkan tempat asal responden
V1-13

Pondok Warisan Budaya Deskriptif dari karakteristik tempat asal ini akan
ditampilkan pada Tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Tempat Asal Responden

Tempat Asal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kecamatan Batam Kota 19 19.0 19.0 19.0
Kecamatan Lubuk Baja 12 12.0 12.0 31.0
Kecamatan Bengkong 9 9.0 9.0 40.0
Kecamatan Batu Ampar 20 20.0 20.0 60.0
Kecamatan Sekupang 11 11.0 11.0 71.0
Kecamatan Nongsa 15 15.0 15.0 86.0
Kecamatan Batu Aji 4 4.0 4.0 90.0
Kecamatan Belakang 2 2.0 2.0 92.0
Padang
Kecamatan Bulang 2 2.0 2.0 94.0
Kecamatan Galang 2 2.0 2.0 96.0
Kecamatan Sagulung 2 2.0 2.0 98.0
Kecamatan Sei Beduk 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Gambar 4.7 Diagram Pie Tempat Asal Responden


V1-14

Dari data diatas menunjukkan bahwa responden Customer Pondok Warisan


Budaya yang tempat asal dari Kecamatan Batam kota sebesar 19,0% (19 orang),
tempat asal dari Kecamatan Lubuk Baja sebesar 12.0% (12 orang), tempat asal. dari
Kecamatan Bengkong sebesar 9.0% (9 orang), tempat asal dari Kecamatan Batu
Ampar sebesar 20.0% (20 orang), tempat asal dari Kecamatan Sekupang sebesar
11.0% (11 orang), tempat asal dari Kecamatan Nongsa sebesar 15.0% (15 orang),
tempat asal dari Kecamatan Batu Aji 4.0% (4 orang), tempat asal dari Kecamatan
Belakang Padang 2.0% (2 orang), tempat asal dari Kecamatan Bulang 2.0% (2
orang), tempat asal dari Kecamatan Galang 2,0% (2 orang), tempat asal dari
Kecamatan Sagulung 2.0% (2 orang), tempat asal dari Kecamatan Sei Beduk 2,0%
(2 orang).

3. Pekerjaan

Analisis terhadap status atau pekerjaan, dimaksudkan untuk mengetahui


komposisi status atau pekerjaan responden. Karena pekerjaan merupakan gambaran
dari diri seseorang dan status menjelaskan peran seseorang di lingkungannya.
pekerjaan seseorang maka akan mempengaruhi tingkat pendapatan mereka.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka jumlah responden yang berbelanja di Pondok
Warisan Budaya berdasarkan pekerjaan dan statusnya dapat dilihat pada Tabel 4.10
berikut ini:

Tabel 4.10 Pekerjaan Responden


V1-15

Gambar 4.8. Diagram Pie Pekerjaan Responden

Dari data diatas menunjukkan bahwa responden Customer atau Pengunjung


Pondok Warisan Budaya yang komposisi status atau pekerjaan pelajar sebanyak 2
2.0% (22 orang) karyawan Sebanyak 63.0% (63 orang), petani sebanyak 2.0%
(2 orang), mahasiswa sebanyak 6.0% (6 orang), guru 2,0% sebanyak (2 orang), Ce
o 1,0% sebanyak (1 orang), wirausaha 2.0% (2 orang), Manager sebesar 1,0%
(1 orang), Pegawai Negeri Sipil sebesar 1.0% (1 orang).

Gambar 4.9. Bagian (B): Pertanyaan dari pernyataan

Gambar diatas merupakan kuesioner penelitian di Pondok Warisan Budaya


yang ditujukan kepada customer yang merupakan bagian B: Pertanyaan dari pernya
taan.
V1-16

Berikut merupakan hasil kuesioner dalam bentuk Diagram Pie:

Gambar 4.10 Hasil Kuesioner pertanyaan 1

Gambar 4.11 Hasil Kuesioner pertanyaan 2


V1-17

Gambar 4.12 Hasil Kuesioner pertanyaan 3

Gambar 4.13 Hasil Kuesioner pertanyaan 4


V1-18

Gambar 4.14 Hasil Kuesioner pertanyaan 5

Gambar 4.15 Hasil Kuesioner pertanyaan 6


V1-19

Gambar 4.16 Hasil Kuesioner pertanyaan 7

Gambar 4.17 Hasil Kuesioner pertanyaan 8


V1-20

Gambar 4.18. Hasil Kuesioner pertanyaan 9

Gambar 4.19 Hasil Kuesioner pertanyaan 10


V1-21

4.4 Uji Validasi Data Customer Pondok Warisan Budaya

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner, kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pada
pengujian validitas perlu dilakukan terhadap hasil kuesioner sebelum diolah lebih
lanjut, yang akan dilakukan adalah menghitung koefisien korelasi antara skor tiap
atribut untuk setiap responden dengan skor total jawaban dari masing-masing
responden yang telah mengisi kuesioner.

Hasil perhitungan dinyatakan korelasi Pearson Product Moment (koefisien


korelasi skor item pertanyaan dengan nilai total) dimana korelasi ini mengukur ada
atau tidaknya hubungan linier antara atribut. Jika salah satu atribut atau lebih tidak
valid, maka tidak diikutkan kembali pada perhitungan selanjutnya, uji validitas ini
dilakukan dengan menggunakan SPSS 26.0 Setelah dilakukan uji validitas untuk
semua dimensi dengan menggunakan aplikasi SPSS 26.0, semua pernyataan
diberikan kepada responden dinyatakan valid dan dapat dilakukan pengolahan data
selanjutnya. Berikut adalah uji validitas kuesioner harapan atau ekspektasi untuk
setiap dimensi.

Pada pengolahan uji validitas tersebut, hasil uji SPSS yang menganalisa item
dimana analisis ini menghitung korelasi antar tiap - tiap pertanyaan dengan R
Hitung > R Tabel pada taraf signifikan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%
dengan jumlah pertanyaan 10 dan 100 responden. Untuk r tabel 100 responden
ialah 0,1654 yang didapatkan hasil dari df = (N-2). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa setiap pernyataan valid karena hasil SPSS melebihi dari r tabel.

caranya : df = (N-2)

df = (100-2) = 98

Tabel 4.11 r tabel


Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
df = (N-2)
0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005
V1-22

91 0,1716 0,2039 0,2409 0,2659 0,3358


92 0,1707 0,2028 0,2396 0,2645 0,3341
93 0,1698 0,2017 0,2384 0,2631 0,3323
94 0,1689 0,2006 0,2371 0,2617 0,3307
95 0,1680 0,1996 0,2359 0,2604 0,3290
96 0,1671 0,1986 0,2347 0,2591 0,3274
97 0,1663 0,1975 0,2335 0,2578 0,3258
98 0,1654 0,1966 0,2324 0,2565 0,3242
99 0,1646 0,1956 0,2312 0,2552 0,3226
100 0,1638 0,1946 0,2301 0,2540 0,3211

Sebagai perhitungan uji validitas untuk butir pertanyaan atribut 1. Dengan


hal ini dengan N=100-2=98 diperoleh r-tabel dan signifikansi 5% adalah r-tabel =
0,1654 jadi dikatakan valid bahwa hasil korelasi 0.7012 > r- tabel = 0.1654 maka
data ini valid.

Tabel 4.12 Rekapitulasi Uji Validitas Customer Pondok Warisan Budaya.

Data Kenyataan Responden


No. N Nilai r Tabel Kesimpulan
Pertanyaan r Hitung (N=100, N-2 = 98 α
=5%)
1 0,7012 0,1654 Valid
2 0,7234 0,1654 Valid
3 0,7835 0,1654 Valid
4 0,7618 0,1654 Valid
5 0,7736 0,1654 Valid
6 0,7971 0,1654 Valid
7 0,7928 0,1654 Valid
8 0,7537 0,1654 Valid
9 0,7310 0,1654 Valid
V1-23

10 0,7786 0,1654 Valid


Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 26.0

1. Uji Validitas Manual


Uji validitas manual peneliti buat sebagai salah satu contoh untuk
mengetahui bagaimana mencari r hitung, adapun salah satu uji validitas tersebut
peneliti ambil dari pertanyaan nomor satu pada customer atau pengunjung Pond
ok Warisan Budaya adapun data yang diperlukan dalam rumus sebagai berikut:

Rumus:[

X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item

Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X

ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y

ΣX² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi

X ΣY2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi

N = Banyaknya responden

Pembahasan:
Langkah 1:
Cari nilai (skor butir pertanyaan menjadi variabel (X) dan skor total

variabel menjadi variabel (Y). Blok pertanyaan pertama dari responden 1 sampai

100 pada Ms.Excellalu AutoSum maka di dapat hasil 322, maka di dapat nilai

∑ x =322.
Langkah 2:
V1-24

Cari nilai (jumlahkan skor total variable (Y) dari responden 1 sampai

100 maka di dapat hasil 3060, maka di dapat nilai ∑ y=3 060.

Langkah 3:
Cari nilai ∑ x 2 (terlebih dahulu mencari nilai), kuadratkan skor butir
pertanyaan pada variabel (X) contoh 12=1, maka nilai x 2=1 , setelah itu jumlahkan

nilai dari responden 1 sampai 100 maka didapat hasil nilai ∑ 2=1 0 92
x

Langkah 4:
Cari nilai (terlebih dahulu mencari nilai ), kuadratkan setiap

variabel (Y), contoh 212=¿441 ¿, setelah di kuadaratkan maka jumlahkan dari

responden 1 sampai 100 maka di dapat nilai¿ 9 7220 maka nilai ¿97220

Langkah 5:
Cari nilai (kalikan skor butir pertanyaan (X) dengan total variabel
(Y)) contoh 1 x 21 = 21 maka setelah di kalikan lalu di jumlahkan dari responden 1

sampai 100 maka di dapat hasil 10165, maka nilai ∑ xy =1 0165.

Setelah hasil di dapat maka selanjutnya mencari r hitung dengan


memasukkan data di atas dan rumus.

∑ x =¿322 ¿ ∑ y=3060 ∑ xy =10165 ∑ x 2=1092 ∑ y2 =97220


Jawab:
r xy=N ∑ XY −¿¿¿ ¿
r 100 ( 10165 ) −(322)(3060)
xy= ¿
√ ¿¿ ¿

r 1016500−985320
xy=
√(109200−103684)(9722000−9363600)

r 31180
xy=
√(5516)(358400)
r 31180
xy=
√ 1976934400

r xy=¿0,701261476 ¿
V1-25

xy r ¿0,7012
Dari hasil Uji Validitas manual mendapatkan nilai r hitung sebesar 0,7012.

4.4.1 Uji Reliabilitas Data Customer atau Pengunjung Pondok Warisan


Budaya
Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut dapat dipercaya,
konsisten atau stabil. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama.
Teknik pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa dengan
menggunakan Cronbach Alpha yang menunjukkan reliabilitas, konsisten internal
dan homogenitas antara butir dalam variabel yang diteliti, instrumen yang dipakai
dalam variabel itu dikatakan handal apabila memiliki Cronbach’s Alpha lebih dari
0,6. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 26.0 for
Windows
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas customer atau pengunjung Reliability Statistics

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.918 10

Dari tabel diatas variabel dikatakan handal karena memiliki Cronbach’s


Alpha 0,918 > 0,6.
1.5 Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Pada analisa ini, Penulis pertama harus mengetahui faktor internal dan
eksternal apa saja yang dimiliki oleh perusahaan pada saat ini, Dari hasil
pengambilan data dari narasumber perusahaan penulis bisa mengetahui apa saja
faktor-faktor tersebut, Sebagai berikut :

Tabel 4.14 Faktor internal Pondok Warisan Budaya

No Variable
1 Bagaimana Tingkat Produktivitas Pekerja Pondok Warisan Budaya.
2 Bagaimana tingkat kecenderungan orang untuk berbelanja di Pondok
V1-26

Warisan Budaya.
3 Bagaimana Sikap karyawan terhadap pelayanan pelanggan.
4 Bagaimana tingkat tanggung jawab karyawan Pondok Warisan Budaya
terhadap pelanggan.
5 Bagaimana lingkungan pasar Pondok Warisan Budaya.
6 Bagaimana menurut anda tindakan karyawan Pondok Warisan Budaya
dalam mengatasi keluhan pelanggan.
7 Bagaiamana dampak Pondok Warisan Budaya terhadap naiknya nilai
tukar rupiah terhadap dollar.
8 Bagaimana tindakan karyawan dalam mengatasi perubahan hukum pajak.
9 Bagaimana peringkat penjualan dan laba Pondok Warisan Budaya
terhadap pesaing.
10 Bagaimana hubungan antara perusahaan dengan distributor atau
pemegang saham.

Tabel 4.15 Faktor Eksternal Pondok Warisan Budaya


NO VARIABEL
1 Bagaiamana kualitas produk pondok warisan budaya.
2 Bagaimana tingkat kebutuhan produk Pondok Warisan Budaya
dikalangan masyarakat.
3 Bagaimana menurut anda lokasi pondok warisan budaya.
4 Bagaimana promosi dan iklan Pondok Warisan Budaya menurut anda.
5 Bagaimana menurut anda pelayanan pondok warisan budaya.
6 Bagaimana Sistem informasi Pondok Warisan Budaya.
7 Bagaimana menurut anda Fasilitas dan kelengkapan produk yang
ditawarkan oleh Pondok Warisan Budaya.
8 Bagaimana menurut anda sistem promosi Pondok Warisan Budaya dari
Perusahaan sejenis lainya.
9 Bagaiamana semangat karyawan Pondok Warisan Budaya dalam
menawarkan produk.
10 Bagaiamana menurut anda kualitas karyawan Pondok Warisan Budaya
dalam menawarkan produk.

Tabel 4.16 Rating Variabel Internal


VARIABEL INTERNAL
KODE RATING
I-1 4
I-2 4
I-3 3
I-4 4
V1-27

I-5 3
I-6 3
I-7 3
I-8 4
I-9 1
1-10 2

Tabel 4.17 Rating Variabel External


VARIABEL EXSTERNAL
KODE RATING
E-1 4
E-2 3
E-3 4
E-4 3
E-5 3
E-6 3
E-7 1
E-8 2
E-9 2
E-10 1

Tabel 4.18 Perbandingan kepentingan/Pengaruh


Variabel Internal

Tabel 4.19 Perbandingan kepentingan/Pengaruh


Variabel External

4.4.2 Pemberian Rating dan Bobot


Setelah dapat menentukan faktor apa saja yang berpengaruh pada
perusahaan, Selanjutnya kita masuk dalam tahap pemberian rating, Berikut
pemberian rating yang telah diisi oleh responden dari perusahaan.

1. Tabel IFE Matriks


V1-28

Tabel 4.20 Tabel IFE Matriks Pondok Warisan Budaya

No Variabel Bobot Rating Bobot


X
Kekuatan Rating
1 Bagaimana Tingkat Produktivitas Pekerja Pondok 0,17 4 0,67
Warisan Budaya.
2 Bagaimana tingkat kecenderungan orang untuk berbelanja 0,02 4 0,07
di Pondok Warisan Budaya.
3 Bagaimana Sikap karyawan terhadap pelayanan 0,17 3 0,50
pelanggan.
4 Bagaimana tingkat tanggung jawab karyawan Pondok 0,03 4 0,13
Warisan Budaya terhadap pelanggan.
5 Bagaimana lingkungan pasar Pondok Warisan Budaya. 0,17 3 0,50
6 Bagaimana menurut anda tindakan karyawan Pondok 0,08 3 0,25
Warisan Budaya dalam mengatasi keluhan pelanggan.
7 Bagaiamana dampak Pondok Warisan Budaya terhadap 0,08 3 0,25
naiknya nilai tukar rupiah terhadap dollar..
8 Bagaimana tindakan karyawan dalam mengatasi 0,17 4 0,67
perubahan hukum pajak.
Sub total - - 3,05
Kelemahan
1 Bagaimana peringkat penjualan dan laba Pondok Warisan 0,06 1 0,06
Budaya terhadap pesaing.
2 Bagaimana hubungan antara perusahaan dengan 0,06 2 0,11
distributor atau pemegang saham.
Sub Total - - 0,17
Total 1,00 3,22

Dari tabel Matriks IFE diatas diketahui nilai sub total skor untuk Kekuatan
adalah 3,05 dan nilai sub total skor untuk kelemahan adalah 0,17 dengan nilai total
skor adalah 3,22

1. Tabel EFE Matriks


Tabel 4.21 EFE Matriks Pondok Warisan Budaya

No Variabel Bobot
V1-29

Peluang Bobot Rating X


Rating
1 Bagaiamana kualitas produk pondok warisan budaya. 0,06 4 0,22
2 Bagaimana tingkat kebutuhan produk Pondok Warisan 0,01 3 0,02
Budaya dikalangan masyarakat.
3 Bagaimana menurut anda lokasi pondok warisan budaya. 0,03 4 0,11
4 Bagaimana promosi dan iklan Pondok Warisan Budaya 0,06 3 0,17
menurut anda.
5 Bagaimana menurut anda pelayanan pondok warisan 0,03 3 0,08
budaya.
6 Bagaimana Sistem informasi Pondok Warisan Budaya. 0,01 3 0,04
Sub Total - - 0,65
Ancaman
1 Bagaimana menurut anda Fasilitas dan kelengkapan 0,39 1 0,39
produk yang ditawarkan oleh Pondok Warisan Budaya.
2 Bagaimana menurut anda sistem promosi Pondok 0,02 2 0,04
Warisan Budaya dari Perusahaan sejenis lainya..
3 Bagaiamana semangat karyawan Pondok Warisan Budaya 0,02 2 0,04
dalam menawarkan produk.
4 Bagaiamana menurut anda kualitas karyawan Pondok 0,39 1 0,39
Warisan Budaya dalam menawarkan produk.
Sub Total 0,85
Total 1 1,50

Dari tabel Matriks EFE diatas diketahui nilai sub total skor untuk Peluang
adalah 0,65 dan nilai sub total skor untuk Ancaman adalah 0,85 dengan nilai total
skor adalah 1,50

4.5 Matriks IE (Internal External)


Dari hasil analisa yang telah dilakukan sebelumnya, maka akan difokuskan
dengan analisis internal dan eksternal yang akan menghasilkan matriks internal-
eksternal yang berfungsi untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini

Matriks ini selanjutnya digunakan untuk mempermudah dalam memberikan


pemilihan alternative strategies. informasi spesifik tentang internal maupun
V1-30

eksternal perusahaan mengacu pada sutu cara untuk mendapatkan suatu


kemampuan antara peluang eksternal dan kekuatan internal. Penentuan posisi
perusahaan sangat penting bagi pemilihan alternative strategi dalam menghadapi
persaingan dan perubahan yang terjadi pada bisnis. Dengan nilai matriks IFE
sebesar 3,22 maka perusahaan memiliki faktor internal yang berada pada kondisi
rata-rata dalam melakukan kegiatan bisnis. Nilai matriks EFE sebesar 1,50
memperlihatkan respon yang diberikan perusahaan terhadap lingkungan eksternal
tergolong tinggi. Apabila masing-masing skor dari faktor internal dan eksternal
dipetakan dalam matriks IE, maka posisi perusahaan saat ini adalah berada pada sel
VI pada gambar IE

Gambar 4.20 Matriks IE

Strategi yang direkomendasikan pada matriks IE adalah retrenchment


strategi, Strategi pengurangan atau efisiensi merupakan usaha mengurangi yang
berkaitan dengan pengeluaran biaya-biaya dilakukan perusahaan. Strategi ini
dilakukan ketika perusahaan memiliki posisi kompetitif yang lemah tanpa
memandang daya tarik bisnisnya.
V1-31

4.5.1 SPACE Matriks

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari analisa IFE dan EFE hasil total dari
masing – masing sub adalah sebagai berikut :

Skor Total Kekuatan = 3,05


Skor Total Kelemahan = 0,17
Skor Total Peluang = 0,65
Skor Total Ancaman = 0,85
Dari hasil perhitungan diatas, didalam perhitungan strateginya memerlukan
penegasan dari adanya posisi dalam grafik sumbu yaitu antara kekuatan dan
kelemahan, maupun peluang dan ancaman yang semuanya digambarkan dalam
garis-garis positif dan negatif. Berikut adalah data untuk mencari kordinat :

a. Kordinat Analisis Internal


(Skor total kekuatan – Skor total kelemahan) = 3,05 – 0,17 = 2,88
b. Kordinat Analisis Eksternal
(Skor total peluang – Skor total ancaman) = 0,65– 0,85 = 0.2
Sehingga titik kordinat terletak pada (2,88 ; 0,2). Berikut gambar diagram
matrik SWOT berdasarkan titik koordinat yang telah ditentukan.

Gambar 4.21 Koordinat SPACE Matriks


V1-32

Dari hasil analisis diatas, dapat dilihat bahwa posisi perusahaan saat ini
berada diposisi kuadran IV. Maka strategi yang direkomendasikan adalah strategi
combination, Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Fokus
strategi yaitu melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian
(defensive).

4.6 Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threat)


Analisis SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor- faktor
strategik lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan, dengan
menghubungkan dengan tujuan dan sasaran. Matriks ini dapat menghasilkan empat
set kemungkinan alternatif strategis yang dapat diambil oleh pengelola usaha dalam
menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan demikian Pondok Warisan
Budaya dapat lebih meningkatkan dalam kemampuan menguasai, mempertahankan
suatu posisi pasar. Kemampuan perusahaan retail mengatasi perubahan dan
persaingan pasar dalam memperbesar dan mempertahankan keuntungannya, pangsa
pasar, dan ukuran bisnisnya skala usahanya. Strategi ini terdiri dari strategi SO,
strategi ST, strategi WO, dan strategi WT.

Suatu usaha dikatakan mempunyai keunggulan bersaing bilamemiliki


sesuatu yang lebih dari pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan
diri atas kekuatan persaingan yang mencoba menekankan perusahaan retail Matriks
SWOT pada Pondok Warisan Budaya dapat dilihat pada tabel 4.22 sebagai berikut:

Tabel 4.22 SWOT Matrik pada Pondok Warisan Budaya

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

IFE / EFE 1.Bagaimana Tingkat 1. Bagaimana peringkat


Produktivitas Pekerja penjualan dan laba Pondok
Pondok Warisan Bud
aya. Warisan Budaya terhadap
2. Bagaimana tingkat pesaing.
kecenderungan orang
untuk berbelanja di 2. Bagaimana hubungan antara
Pondok Warisan perusahaan dengan
V1-33

Budaya. distributor atau pemegang


3. Bagaimana sikap k saham.
aryawan terhadap pel
ayanan pelanggan.
4. Bagaimana tingkat
tanggung jawab kary
awan Pondok Warisa
n Budaya terhadap p
elanggan.
5. Bagaimana lingku
ngan pasar Pondok
Warisan Budaya.
6. Bagaimana menur
ut anda tindakan kary
awan Pondok Warisa
n Budaya dalam men
gatasi keluhan pelan
ggan.
7. Bagaiamana damp
ak Pondok Warisan
Budaya terhadap nai
knya nilai tukar rupia
h terhadap dollar.
8. Bagaimana tindak
an karyawan dalam
mengatasi perubahan
hukum pajak.

Peluang (O) Strategi S-O Srategi W-O


1. Sikap terhadap kualitas 1. Mempertahankan 1. Memanfaatkan program sosi
al untuk menarik pelanggan.
produk reputasi perusahaan
Meningkatkan pengembangan
2. Pola konsumsi masyaraka untuk memperluas
t.
pangsa pasar.
3. Lokasi bisnis fashio
2. Selalu tepat waktu
n yang strategis.
dalam pengerjaan
4. Tren pasar saham. laporan keuangan
5. Sikap terhadap pela dengan menggunakan
yanan pelanggan. teknologi komunikasi
V1-34

yang tepat.
6. Permintaan
pelanggan terhadap
teknologi yang
lebih baik
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
1. Sikap terhadap kualit 1. Data dalam sistem in 1. Meningkatkan customer
as produk. formasi diperbarui secar service
a berkala.
2. Strategi promosi, perikla
nan, dan publisitas.
3. Semangat kerja kary
awan.
4. Tanggung jawab sos
ial.

Matriks SWOT pada tabel di atas menghasilkan empat sel alternatif strategis
yang dapat diidentifikasi perkiraan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Sehingga dapat diambil kesimpulan oleh perusahaan bagaimana dalam
menjalankan usaha dalam melakukan keputusan menghadapi persaingan yang
semakin ketat.

A. Strategi Strenght-Opportunities (SO)


Strategi ini menggunakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan yang dipakai dalam memanfaatkan segala kesempatan yang ada
sehingga perusahaan dapat memiliki keunggulan bersaing dengan
perusahaan sejenis.

B. Strategi Strenght-Threats (ST)

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh


perusahaan untuk mengatasi ancaman yang ada.

C. Strategi Weaknesses-Opportunities (WO)

D. Strategi ini menggunakan suatu peluang yang ada dengan cara


V1-35

meminimalkan kelemahan yang menjadi kendala dalam pelayanan.


E. Strategi Weaknesses-Threats (WT)
Strategi menggunakan cara dengan meminimalkan kelemahan, serta
menghindari ancaman yang ada. Dalam kondisi yang menjadi hambatan
seperti ini perusahaan harus cepat dalam mengantisipasinya sehingga tujuan
dapat tercapai.
V-1

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian ini maka kesimpulan yang didapatkan ialah :
1. Adapun factor yang berpengaruh berdasarkan variabel internal dan
eksternal yang sudah ditentukan yang terdapat dalam matriks IFE dan
EFE yaitu:
a. Untuk variable internal yaitu, tingkat produktivitas pekerja dengan
score 0,67, kecendrungan orang untuk berbelanja dengan score 0,07,
sikap terhadap pelayanan pelanggan dengan score 0,50, tanggung
jawab social dengan score 0,13, lingkungan dalam kota dengan score
0,50, sikap terhadap kualitas produk dengan score 0,25, nilai dolar atau
rupiah dipasar dunia dengan score 0,25, perubahan hukum pajak
dengan score 0,67, perusahaan sejenis dengan score 0,06, hubungan
pemasok dan distributor dengan score 0,11.
b. Variabel eksternal yaitu sikap terhadap kualitas produk dengan score
0,22, kecendrungan orang untuk berbelanja dengan score 0,02, lokasi
perusahaan strategis dengan score 0,11, program social dengan score
0,17, sikap terhadap pelayanan pelanggan dengan score 0,08,
pemanfaatan teknologi dengan score 0,04, fasilitas peralatan mesin dan
kantor dalam kondisi baik dengan score 0,39, strategi promosi dengan
score 0,04, semangat kerja karyawan tinggi dengan score 0,04, kualitas
layanan pelanggan dengan score 0,39.
2. Strategi pengembangan UMKM Pondok Warisan Budaya dalam
mengembangkan industri fashion budaya melayu dengan menerapkan
strategi SO (Streng dan Oportunity) yaitu dengan Mempertahankan
reputasi toko untuk memperluas pangsa pasar serta Selalu tepat waktu
dalam pengerjaan laporan keuangan dengan menggunakan teknologi
komunikasi yang tepat.
V-2

5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan :
1. Perlu adanya pelatihan kerja secara menyeluruh pada tiap karyawan
Pondok Warisan Budaya dikarenakan bidang usaha Pondok Warisan
Budaya banyak menggunakan teknologi komunikasi untuk menunjang
setiap aspek pekerjaan.
2. Usulan strategi UMKM Pondok Warisan Budaya Perlu adanya
pengembangan produk untuk mengupayakan peningkatan penjualan,
peningkatan dalam promosi dan mempertahankan kualitas pelayanan.
3. Bagi perusahaan, ada baiknya mempertimbangkan startegi usulan yang
telah dihasilkan dari penelitian ini.
4. Bagi pembaca yang akan melakukan penelitian, sebaiknya sebelum
memulainya harus mengetahui dengan baik permasalahan yang akan
dibahas, dan yang akan diambil sehingga kita mengetahui langkah apa
saja yang dapat kita lakukan untuk mengetahui solusinya. Dan tentukan
metode apa yang tepat untuk menyelesaikan permasalahannya.
5. Dan bagi pembaca yang akan melakukan penelitian, dengan
menggunakan metode yang sama ataupun tidak diharapkan teliti dan bijak
dalam pemilihan referensi.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang, A., & Heriyanto, M. (2017). Pengaruh Brand Equity dan Brand Trust
Terhadap Loyalitas Konsumen Mobil Merek Toyota Kijang Innova (Survey
Konsumen Pada Dealer PT. Agung Automall Cabang Sutomo
Pekanbaru) (Doctoral dissertation, Riau University).
David, Meredith E., David, Forest R., David, Fred R. (2009). The Quantitative
Strategic Planning Matrix (QSPM) Applied to A Retail Computer Store.
Spring, 8(1), 42 – 52. Retrieved from The Coastal Business Journal.25 Juni
2020
Diniaty, D., & Agusrinal, A. (2014). Perancangan strategi pemasaran pada produk
anyaman pandan. Jurnal Sains dan Teknologi Industri, 11(2), 175-184.
Habibah, U. (2016). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kosmetik Wardah di Kota Bangkalan Madura. JEB17:
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1(01).
Hasibuan, S., Wahyudi, D., & Farida, F. (2019, August). Strategi Pemasaran
Menggunakan Analisis SWOT Pada Usaha Minuman Happy Bubble Drink di
Kota Binjai. In Seminar Nasional Sains dan Teknologi Informasi
(SENSASI) (Vol. 2, No. 1).
Hilbert, E. (2018). Kajian Strategi Pengembangan Usaha Pada Industri konveksi"
Scouth Shop" di Cibubur. In Seminar dan Konferensi Nasional IDEC
ISSN (pp. 2579-6429).
Lestiani, M. E. (2020). Faktor-Faktor Dominan Promosi Yang Mempengaruhi
Motivasi Konsumen Dalam Membeli Suatu Produk Dengan Menggunakan
Metode Ahp. Jurnal Industri Elektro dan Penerbangan, 1(1).
Maryam, S., & WARIDIN, W. (2011). Pendekatan SWOT dalam pengembangan
objek wisata kampoeng djowo sekatul kabupaten kendal (Doctoral dissertation,
Universitas Diponegoro).
MUTYA, R. (2016). ANALISIS PENGARUH FASHION INVOLVEMENT,
POSITIVE EMOTION, STORE ATTRIBUTE, DAN HEDONIC
CONSUMPTION TENDENCY TERHADAP IMPULSE BUYING
BEHAVIOR (Studi Kasus pada Butik Muslimah di Kota Padang) (Doctoral
dissertation, Universitas Andalas).
Rachmawati, R. (2011). Peranan bauran pemasaran (marketing mix) terhadap
peningkatan penjualan (sebuah kajian terhadap bisnis restoran). Jurnal
Kompetensi Teknik, 2(2).
Setyorini, H., & Santoso, I. (2017). Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan
Matriks SWOT dan QSPM (Studi Kasus: Restoran WS Soekarno Hatta
Malang). Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 5(1), 46-
53.
Supriyanto, W., & Iswandari, R. (2017). Kecenderungan Sivitas Akademika dalam
Memilih Sumber Referensi untuk Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Perguruan
Tinggi. Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 13(1), 79-8
LAMPIRAN
SURAT BALASAN PENELITIAN
HASIL DARI RESPONSES KUESIONER PENELITIAN
DI PONDOK WARISAN BUDAYA
LAMPIRAN
HASIL TABULASI KUESIONER

PERTANYAAN
RESPONDE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
N
1 1 2 3 3 3 3 2 4 3 4
2 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2
3 1 4 2 3 1 2 2 4 2 2
4 4 2 2 2 1 2 2 1 3 2
5 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2
6 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 2 3 3 2 4 3 2 1 2 3
9 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4
10 3 3 2 2 3 4 4 2 3 4
11 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
12 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3
13 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
14 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3
15 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4
16 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
18 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
19 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
20 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
23 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
24 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
25 3 2 3 2 2 2 3 3 4 4
26 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
27 3 4 4 4 3 4 2 2 2 3
28 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
29 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
30 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4
31 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3
37 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
38 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2
39 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
42 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3
43 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3
50 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3
51 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3
52 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3
53 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3
54 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3
55 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3
56 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2
57 3 3 2 2 2 2 3 2 4 3
58 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4
59 3 3 3 2 2 2 3 2 4 4
60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
62 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
63 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3
64 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3
65 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
67 3 2 3 2 2 2 1 4 1 1
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
71 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
72 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3
73 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2
74 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3
75 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3
76 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3
77 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3
78 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4
79 3 4 4 3 3 4 4 2 2 2
80 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
81 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3
82 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3
83 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3
84 4 4 3 2 2 2 3 3 4 4
85 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4
86 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4
87 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4
88 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3
89 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4
90 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4
91 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3
92 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
93 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4
94 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4
95 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3
96 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3
97 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4
98 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3
99 3 4 4 2 1 3 2 3 3 4
100 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
32 31 30 30 29 31 29 30 31
TOTAL 290
2 2 7 2 9 6 4 2 6

Anda mungkin juga menyukai