Anda di halaman 1dari 83

Rencana Strategis Program

Pascasarjana tahun 2021-


2025
Visi: Menjadi institusi pendidikan integratif
berlandaskan nilai-nilai keislaman yang berkomitmen
pada keunggulan dengan terus menerus
mengembangkan pengetahuan yang berwawasan
global
Kata Pengantar
Kita sadari bahwa siapapun civitas di lingkungan Pascasarjana perlu memiliki
pemahaman yang sama terkait dengan visi dan misi yang juga merupakan bagian dari
visi dan misi UAD. Visi dan misi ini haruslah terinternalisasi dalam tindakan sehari-hari.
Idealisasi pengembangan organisasi perlu secara terus menerus disosialisasikan
sehingga terjadi transfer emosional dan semua warga untuk dapat ikut merasakan, lebih
memahami cara berfikir tentang organisasi yang akan dibangun. Memahaman visi misi
ini akan selalu menjadi rujukan ketika berinteraksi dengan sesama civitas dan juga
dengan komunitas di luar organisasi.

Dengan adanya Rencana Strategis 2021-2025 maka semua gerak langkah kita dalam
menjalankan amanah organisasi di lingkungan Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan
akan dapat seiring dan sejalan untuk mencapai cita-cita bersama. Dalam rencana
strategis ini dikembangkan 9 tujuan yang dianggap penting untuk dapat menjadi antara
bagi pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan.Tiap tujuan didukung dengan
beberapa strategi untuk memastikan tujuan dapat dicapai dengan efektif dan optimal
yang menggunakan sumber daya organisasi.

Semoga Allah SWT senantiasa meridloi seluruh aktivitas ibadah kita. Amin.

Direktur Pascasarjana

2
Page
Daftar Isi
Kata Pengantar..............................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................6
A. Sejarah Ringkas Program Pascasarjana..............................................................6
B. Organisasi...........................................................................................................7
1. Kepemimpinan...............................................................................................7
2. Struktur Organisasi.........................................................................................7
C. Tahapan penyusunan rencana strategis program Pascasarjana..........................9
D. Acuan Rencana Strategis Pascasarjana.............................................................11
BAB II. PENYUSUNAN RENSTRA.................................................................................12
A. Visi Pascasarjana..............................................................................................12
B. Misi Pascasarjana..............................................................................................12
BAB III. RENCANA STRATEGIS PASCASARJANA........................................................13
A. Rencana Strategis Jangka Panjang....................................................................13
B. Rencana Strategis Jangka Menengah................................................................13
BAB IV. STRATEGI PENCAPAIAN RENSTRA................................................................17
A. TUJUAN 1. ………...............................................................................................17
B. Tujuan 2: Meningkatkan keberhasilan mahasiswa.............................................17
1. Strategi 2.1. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar...........................17
2. Strategi 2.2. Pemberian peluang keterlibatan mahasiswa dalam penelitian. .17
3. Strategi 2.3. Peningkatan kualitas proses pendampingan studi.....................18
4. Strategi 2.4. Perluasan interaksi dunia kerja..................................................18
5. Strategi 2.5. Penguatan program credit transfer system, sandwich degree,
dan student exchange..........................................................................................18
C. Tujuan 3: Memajukan keunggulan akademik dan penelitian.............................19
1. Strategi 3.1. Peningkatkan kompetensi dosen...............................................19
2. Strategi 3.2. Peningkatan kualifikasi akademik dosen...................................19
3. Strategi 3.3. Peningkatan penelitian lintas disiplin ilmudan pemanfaatan hasil
penelitian.............................................................................................................20
4. Strategi 3.4. Peningkatan kualitas reputasi publikasi....................................20
3
Page

5. Strategi 3.5. Peningkatan reputasi dan prestasi mahasiswa..........................20


D. Tujuan 4: Memperluas akses pendidikan berkelanjutan bagi masyarakat..........21
1. Strategi 4.1. Perluasan kerjasama dengan pemerintah daerah dan dunia usaha
21
2. Strategi 4.2. Pengembangan program credit earning system........................21
E. Tujuan 5: Memanfaatkan teknologi untuk perluasan akses dan layanan
pendidikan...............................................................................................................22
1. Strategi 5.1. Pegembangan layanan pendidikan berbasis e-learning.............22
2. Strategi 5.2. Peningkatan literasi IT staff non akademik................................22
3. Strategi 5.3. Peningkatan pemanfaatan sistem informasi.............................22
F. Tujuan 6: Mengendalikan pembiayaan dan menciptakan efisiensi tambahan
dalam organisasi......................................................................................................23
1. Strategi 6.1. Evaluasi struktur pembiayaan pendidikan.................................23
2. Strategi 6.2. Adaptasi dan adopsi bisnis proses standar dalam penjaminan
mutu.....................................................................................................................23
3. Strategi 6.3. Penerapan kontrak manajemen dan evaluasi beban kerja.........24
4. Strategi 6.4. Pengembangan sistem pengendalian anggaran dan
keberlanjutan.......................................................................................................24
5. Strategi 6.5. Penerapan paperless office.......................................................25
BAB V. Mekanisme Sosialisasi......................................................................................26
A. Pihak Internal...................................................................................................26
B. Pihak Eksternal.................................................................................................27

4
Page
Daftar Tabel

Tabel 1 Legalitas Pendirian Program Studi Pascasarjana..................................................................6


Tabel 2 Kepemimpinan Program Pascasarjana.................................................................................6
Tabel 3 Sasaran Mutu/ Key Performance Indicators 2016-2020.....................................................12

5
Page
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sejarah Ringkas Program Pascasarjana


Perkembangan keilmuan dan kebutuhan akan tenaga ahli dengan kompetensi
yang lebih tinggi terasa semakin menguat. Berdasar pada studi kelayakan dan kebutuhan
akan pendidikan Pascasarjana di Indonesia, UAD melihat peluang ini sebagai
kesempatan untuk dapat berperan serta dalam menumbuhkan daya saing bangsa. Hal
ini yang menjadi salah satu dasar bagin pendirian Program Pascasarjana berserta
program studi baik S2 maupun S3 ke depannya yang dilandasi pada kualitas keunggulan
akademik.
Inisiasi pendirian program Pascasarjana dilakukan sejak 1 Januari 2004 untuk
pengusulan program studi S2. Secara resmi, Program Pascasarjana UAD secara resmi
berdiri sejak 1 Januari 2005 sesuai dengan Keputusan Rektor No. 002 tahun 2005 yang
ditandatangani oleh Prof. Dr. H. Sugiyanto, Ph.D., Apt., selaku Rektor saat itu. Pada saat
renstra ini disusun, program Pascasarjana mengelola tujuh program studi S2. Adapun
program studi yang ada dan pendiriannya adalah sebagai berikut pada tabel 1.

Tabel 1 Legalitas Pendirian Program Studi Pascasarjana

No Nama Prodi Jenjang No. SK Pendirian Pejabat


pembuat SK
1. Pendidikan Fisika S2 No. 4182/D/T/2004 Dirjen DIKTI
tgl 22 Oktober 2004
2. Pendidikan Bahasa S2 No. 1993/D/T/2005 Dirjen DIKTI
Inggris tgl24 Juni 2005
3. Psikologi S2 No. 4154/D/T/2005 Dirjen DIKTI
tgl29 Desember 2005
4. Farmasi S2 No. 119/D/O/2010 Dirjen DIKTI
tgl 16 Agustus 2010
5. Psikologi Profesi S2 No. 4154/D/T/2005 Dirjen DIKTI
tgl 29 Desember 2005
6. Manajemen S2 No 167/E/O/2011 Dirjen DIKTI
Pendidikan Tgl 5 Agustus 2011
6

7. MTI S2 No. 8/KPT/I/2016 Dirjen DIKTI


Page

Tgl 19 Januari 2016


8. Pendidikan S2
Matematika
9. Pendidikan Guru S2
Vokasi
10. Manajemen S2
11. Pendidikan Agama S2
Islam
12. Kesehatan S2
Masyarakat

7
Page
Page 8
B. Organisasi
1. Kepemimpinan
Pada tahun 2016 ini, kepemimpinan program pasca sarjana sudah merupakan periode yang ketiga. Adapun kepemimpinan sejak berdiri adalah
sebagai berikut pada tabel 2.

Tabel 2 Kepemimpinan Program Pascasarjana

Periode
Struktur
2005- 2009 2010-2014 2015-2019 2019-2023
Direktur Prof. Dr. Noeng Muhadjir Prof. Dr. Achmad Mursyidi, Prof. Dr. Achmad Mursyidi, Prof. Dr. Achmad
Apt. Apt. Mursyidi, Apt.
Wakil Direktur - - Dr. Dwi Sulisworo M.T Dr. Dwi Sulisworo M.T
Asisten Direktur Prof. Dr. Bustami Subhan, Mulyono, S.Pd., M.Pd.*) - -
MS.
Kaprodi PFIS S2 Dr. R. Oktova Dr. Moh Toifur Dr. Moh Toifur Dr. Moh Toifur
Sekprodi PFIS S2 - - -
Kaprodi PBI S2 Prof. Dr. Bustami Subhan, Drs. Surono, M. Hum Dr. Noer Doddy Irmawati,
MS. M.Hum
Sekprodi PBI S2 - - -
Kaprodi Psikologi S2 Dr. Markam Darokah, Drs. Mudjidin, M. Si. Drs. Mudjidin, M.Si., Ph.D
M.Psi., Psikolog
Sekprodi Psikologi - - -
S2
Kaprodi Farmasi S2 - Dr. Nurkhasanah, M.Si., Apt. Dr. Laela Hayu Nurani,
M.Si., Apt
Sekprodi Farmasi S2 - - -
Periode
Struktur
2005- 2009 2010-2014 2015-2019 2019-2023
Kaprodi Psikologi - Dr. Siti Urbayatun, M.Psi., Dr. Siti Urbayatun, M.Psi.,
Profesi S2 Psikolog Psikolog
Sekprodi Psikologi - - - -
Profesi S2
Kaprodi Teknik - - Sunardi , M.T., Ph.D
Informatika S2
Sekprodi Teknik - - -
Informatika S2
Kaprodi Pendidikan - - -
Matematika S2
Sekprodi Pendidikan - - -
Matematika S2
Kaprodi Pendidikan - - -
Guru Vokasi S2
Sekprodi Pendidikan - - -
Guru Vokasi S2
Kaprodi Pendidikan - - -
Agama Islam S2
Sekprodi Pendidikan - - -
Agama Islam S2
Kaprodi Kesehatan - - -
Masyarakat S2
Sekprodi Kesehatan - - -
Masyarakat S2
*)
Sekretaris Eksekutif
2. Struktur Organisasi
Untuk memastikan organisasi dapat menjalankan fungsinya dengan baik, struktur
organisasi di Pascasarjana adalah seperti pada gambar 1.
REKTOR
WAKIL REKTOR I WAKIL REKTOR II WAKIL REKTOR III WAKIL REKTOR IV SENAT

BPA BPM KANTOR UNIVERSITAS KANTOR URUSAN INTERNASIONAL

 Unit Pengem. & Monev Kurikulum MK instusional


 Unit pengelolaan  Unit Monevin Unit Hibah & Program
Unit Perenc. &Pengemb.mutu Bid. Humas &Protokoler
Unit Audit Internal Bid. Hukum, Tata Laksana & Etika

 BIFAS  BAA  BIMAWA


 BISKOM

Bid. Asal Bid. Pengembangan SDM Bid. Finansial Bid. Marketing


Bid. Adm & Evaluasi & Pengemb. Seleksi Mahasiswa
Akademik Bid. Sistem Informasi
Bid Jaringan dan Komunikasi BidMedia
Bid. Web & Sosial Pengem.Kemahasiswaan & Alumni
CDC

LPSI LPPTK LPP LPM

 Pusat
 Pusat Pembinaan Kader  Pengelolaan E-Learning Pusat
AIK & Layanan Sosial Keagamaaan
 IT TrainingCenter PelatihanInstruk.
& Peningkatan Tenaga Kepend.  Pusat Studi  Pusat KKN  Layanan Pakar &Transfer Teknolog

Pusat SumberBelajar   PPB

 Program Pascasarjana Senat Fakultas  Fakultas

Program Studi S2  Kantor Pascasarjana   ProgramStudi Laboratorium   Kantor Fakultas

Gambar 1.Struktur Organisasi Program Pascasarjana


C. Tahapan penyusunan rencana strategis Program Pascasarjana
Tantangan pendidikan tinggi terutama pada program Pascasarjana terjadi di hampir
semua negara. Berbagai aspek pendidikan dipengaruhi oleh kondisi global dan nasional.
Peran Indonesia dalam skala global yang semakin diperhitungkan, terjadinya bonus
demografi, perubahan teknologi, pertumbuhan ekonomi nasional menjadi beberapa
faktor untuk dipertimbangkan dalam pengelolaan program Pascasarjana yang baik dan
dapat bersaing secara global. Kualitas program Pascasarjana ditunjukkan tidak hanya
dalam pengelolaan akademik dan layanannya, namun juga pada hasil-hasil riset yang
memberikan kontribusi pada masyarakat dan lulusan yang mampu berperan sebagai
agent of change dalam perubahan masyarakat yang lebih baik.
Tekanan dari lingkungan yang berpengaruh pada pengelolaan Pascasarjana ini
secara jelas menunjukkan perlunya perubahan untuk perbaikan proses belajar mengajar,
kreativitas dan penemuan dalam penelitian, dan juga layanan yang memuaskan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan sehingga menjadi institusi yang lebih efisien dan
efektif. Di samping tantangan tersebut, peluang-peluang yang ada juga perlu diberi
prioritas dan penekanan tertentu agar Pascasarjana dapat lebih inovatif dan sustainable
dalam berbagai aspek sumberdaya.
Dengan memperhatikan tantangan dan peluang yang ada, beberapa pertanyaan
penting yang perlu dijabarkan dalam perencanaan strategis yaitu:
a. Bagaimana mengembangkan pendidikan integratif dengan nilai-nilai keislaman
di dalam kurikulum dan suasana akademik.
b. Bagaimana kriteria unggul di bidang akademik yang akan dicapai dan cara
pencapaiannya. Apa kunci-kunci keberhasilan yang perlu ditetapkan untuk
memfasilitasi student-centered learning, peningkatan proses belajar mengajar,
dan mendorong aktivitas interdisipliner keilmuan.
c. Bagaimana program Pascasarjana dapat memfasilitasi kebutuhan stakeholder
melalui layanan akademik yang terbaik.
d. Bagaimana program Pascasarjana dapat terus tumbuh dalam persaingan global
dan bekerja denganbaik (good governance) dengan partnership internasional.
e. Bagaimana program Pascasarjana dapat mengadopsi dan mengadaptasi
teknologi yang berkembang saat ini untuk dapat lebih efisien dan efektif dalam
pengelolaan program
f. Bagaimana program Pascasarjana memfasilitasi dosen dan mahasiswa dalam
menghasilkan karya ilmiah yang bermutu.
Perencanaan StrategiProgram Pascasarjana dilakukan untuk memberi arah
dalam pengelolaan program Pascasarjana untuk peningkatan dan pengembangan) yang
sesuai dengan kebutuhan masa depan dan selaras dengan visi serta misi organisasi.
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penyusunan rencana strategis adalah
memperbaiki hasil pendidikan, membawa perubahan yang lebih baik, demand driven
(prioritas kebutuhan), partisipasi, keterwakilan,speak bydata, mendasarkan pada hasil
review dan evaluasi, keterpaduan, holistic/tersistem, transparans, dan keterkaitan serta
kesepadanan secara vertikal dan horisontal dengan rencana-rencana lain.
Untuk menjamin tersusun rencana strategis yang mencakup tujuan dan strategi
yang SMART (specific, measurable, achievable, relevance, time-bound), proses ini
dilakukan dengan melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan
masyarakat. Pelibatan dilakukan dengan membagi pada aspek internal (mencakup
dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa) dan aspek eksternal (mencakup alumni,
pengguna lulusan, pemerintah: Kopertis, Dinas Pendidikan Propinsi, Dinas Pendidikan
Kabupten/ Kota; pengguna lulusan: industri, sekolah, LSM; dan Persyarikatan
Muhammadiyah). Aktivitas yang digunakan dalam menjaring informasi adalah temu
alumni, hearing mahasiswa, rapat koordinasi dosen dan tenaga kependidikan, seminar
dengan narasumber dari stakeholder, dan tracer study alumni. Hasil dari pengumpulan
informasi ini digunakan untuk melakukan analisis dan evaluasi dengan menggunakan
pendekatan SWOT analysis. Selanjutnya hasil ini digunakan sebagai dasar perencanaan 5
tahun ke depan.
Proses Perencanaan strategis Pascasarjana dilakukan baik secara top-down
maupun bottom up, perencanaan lintas program studi, dan unit kerja administratif. Hal
ini karena program Pascasarjana harus tetap terkoordinasi dengan fakultas-fakultas yang
ada di universitas. Perencanaan strategis ini merupakan proses berkelanjutan setiap 5
tahunan yang disesuaikan dengan perencanaan strategis level universitas (sebagai
bagian perencanaan strategis universitas tahun 2016-2020). Proses top-down dilakukan
dengan acuan perencanaan strategis universitas sasaran mutu universitas dan capaian
tahunan organisasi sebagai laporan tahunan rektor. Proses bottom up dilakukan dengan
menggunakan acuan evaluasi diri program studi dan inisiatif-inisiatif pengembangan ke
depan program studi.
Penyusunan perencanaan strategis ini dilakukan secara simultan berdasarkan
data dan informasi yang telah dikumpulkan oleh taskforce yang melibatkan berbagai
unsur baik dari Pascasarjana, rektorat, program studi dan unit terkait. Draft awal
disampaikan ke berbagai pihak untuk memperoleh klarifikasi, penajaman, dan
kesesuaian dengan kondisi yang diharapkan di masa depan. Perbaikan draft dilakukan
bersama kaprodi. Perbaikan draft akhir menghasilkan naskah perencanaan strategis
program Pascasarjana 2021-2025 yang disahkan oleh Rektor.

D. Acuan Rencana Strategis Pascasarjana


Memperhatikan diskusi-diskusi yang dilakukan secara intensif dengan berbagai
pihak dan program Pascasarjana bersepakat dan menetapkan Visi, dan Misi organisasi
yang menjadi landasan kuat untuk menghadapi tantangan dalam membangun
pendidikan berkualitas.
BAB II
PENYUSUNAN RENSTRA
VISI UAD

Menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah berkelas Internasional berbasis pada nilai


keIslaman.

MISI UAD
1. Menjalankan program – program akademik yang bermutu dan relevan dengan
pembangunan berkelanjutan dalam suasana kampus Islami.
2.      Menyelenggarakan penelitian yang berorientasi pada integrasi seluruh bidang
keilmuan untuk pencapaian masyarakat Islam.
3.      Memberikan layanan kepakaran yang berorientasi pada keberdayaan dan
kalaborasi potensi pemerintah, industri, masyarakat baik lokal maupun global.

A. VISI PASCASARJANA
Visi jangka panjang program Pascasarjana UAD adalah akan menjadi:

“Institusi pendidikan integratif berlandaskan nilai-nilai keislaman yang berkomitmen


pada keunggulan dengan terus menerus mengembangkan pengetahuan yang
berwawasan global”.

E. MISI PASCASARJANA
Program Pascasarjana memfasilitasi proses pendidikan bagi mahasiswa dari berbagai
wilayah Indonesia dan juga luar negeri dengan misi sebagai berikut:

a. Memberikan pendidikan berkelanjutan dalam membangun moralitas melalui


proses belajar mengajar baik secara langsung maupun online yang diperkuat
dengan ilmu pengetahuan terbaru, keragaman, dan kreativitas dosen,
mahasiswa, dan staf.
b. Melakukan penelitian dan menghasilkan karya-karya ilmiah yang mendorong
pada pengembangan manusia, ekonomi, kesepemahaman global, dan kemajuan
dalam profesionalisme.
c. Menguatkan aktivitas kerjasama dengan industry, pemerintah, dan institusi
pendidikan lain dalam berbagai level baik dalam maupun luar negeri untuk
menghasilkan, mensosialisasikan, mengintegrasikan, dan menerapkan
pengetahuan yang lebih bernilai bagi masyarakat.
d. Meningkatkan terus menerus lingkungan yang islami bagi individu maupun
komunitas melalui program terintegrasi dalam pembelajaran, penelitian, dan
pengabdian masyarakat.
BAB III
RENCANA STRATEGIS PASCASARJANA
A. Rencana Strategis Jangka Panjang
Tahapan pengembangan Pascasarjana dalam jangka menengah 2010-
2030 dibagi dalam tiga tahapan:
1. Tahap I (2010-2015) sebagai tahap Pengembangan Keunggulan Prodi.
Fokus pada tahap ini adalah pada peningkatan kualitas penyelenggaraan
tridarma PT dan tingkat profesionalitas lulusan yang salah satunya
tercermin pada level akreditasi.
2. Tahap II (2016-2020) sebagai tahap Peningkatan Komparatif Lulusan.
Fokus pada tahap ini adalah pada upaya peningkatan kualitas SDM,
fasilitas dan layanan berbasis SIM yang mendukung proses pembelajaran,
dan berimplikasi pada keunggulan komparatif lulusan melalui sistem
layanan yang efisien dan efektif.
3. Tahap III (2021-2025) sebagai tahap Peningkatan Aliansi Strategis skala
Global. Fokus pada tahap ini adalah peningkatan intensitas dan kinerja
pemanfaatan jejaring kolaborasi dan partnership internasional, peran
serta lembaga dalam penyelesaian isu-isu global dan internasional dalam
bidang yang relevan dengan tujuan pada peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
4. Tahap IV (2025-2030)

F. Rencana Strategis Jangka Menengah


Berdasarkan pada analisis SWOT yang dilakukan dalam diskusi terus menerus dengan
berbagai pihak, ada tema utama dari perencanaan strategis ini adalah membangun
keunggulan akademik yang dijabarkan dalam tujuan dan strategi pencapaiannya.
Pencapaian tujuan dan sasaran ini tidak dapat terlepas dari sinergi dan kolaborasi
diantara pada pimpinan Pascasarjana, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan unit
lain yang terkait di UAD.
Tujuan yang akan dicapai mencakup:

Kriteria 1

Tujuan 1:

Kriteria 2: Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama

Tujuan 2.1: Terselenggara GUG

Tata kelola universitas yang baik (Good University Governance) akan mendukung
pencapaian tujuan universitas dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan
siap bersaing dalam pada dunia global. Dalam upaya menciptakan tata kelola universitas
yang baik, maka harus didukung oleh sumber daya yang mencukupi meliputi sumber
daya manusia, sarana prasarana, pembiayaan dan dukungan kebijakan. Tata kelola
universitas yang baik meliputi proses perencanaan, operasionalisasi, monitoring dan
perbaikan yang berkelanjutan untuk menjamin pelaksanaan tata kelola yang baik.
Sebuah universitas atau perguruan tinggi yang mempunyai tata kelola yang baik, akan
mampu mencapai visi, mewujudkan misi dan mencapai tujuan yang sudah dicanangkan.

Tujuan 2.2: Meningkatkan kualitas pendidikan.


Tujuan 2.3: Meningkatkan kualitas penelitian
Salah satu basis keunggulan program pascasarjana adalah pada produktivitas dan
kualitas penelitian baik dalam bentuk penelitian interdisipliner, transdisipliner maupun
multidisipliner. Capaian in merupakan aktivitas yang terintegrasi antara dosen dan
mahasiswa melalui kolaborasi antar perguruan tinggi dan lembaga riset lain baik dalam
maupun luar negeri. Kolaborasi riset seperti ini dapat dicapai dengan penguatan
beberapa aktivitas pendukung yang dapat menumbuhkan kepercayaan mitra untuk
menyelesaian permasalahan dalam penelitian yang menaungi kepentingan bersama
para mitra yang terlibat. Beberapa ukuran penelitian yang berkualitas yang dapat
dirujuk adalah pada besaran dana, cakupan dan kedalaman isu penelitian, variasi
institusi mitra (pakar) yang terlibat. Untuk membangun keunggulan pada produktivitas
dan kualitas penelitian ini, strategi yang dapat dilakukan adalah penguatan
kepercayaan mitra melalui program kolokiumu dan seminar, inisiasi penelitian bersama
pada isu-isu penting yang bersifat lokal maupun global, dan program publikasi bersama
dalam jurnal-jurnal bereputasi.

Tujuan 2.4: Meningkatkan kualitas pengabdian

Pascasarjana berupaya meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat dengan


menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Pengabdian masyarakat yang dilakukan
dapat menjadi bukti nyata kebermanfaatan aplikasi keilmuan dan penerapan produk
atau teknologi yang sesuai kebutuhan masyarakat. Beberapa strategi yang
dikembangkan untuk mencapai tujuan ini adalah peningkatan jumlah mitra kerjasama,
peningkatan penerapan teknologi tepat guna per prodi, peningkatan produk berbasis
masyarakat yang diproduksi dan peningkatan rekayasa sosial per prodi.

Kriteria 3: Mahasiswa

Tujuan 3.1: Peningkatan kualitas mahasiswa baru

Kualitas mahasiswa baru (input) merupakan tahap awal yang sangat krusial dalam
membangun pendidikan tinggi yang berkualitas. Kualitas input ditentukan oleh sistem
seleksi yang harus mengacu pada persyaratan dan kualifikasi yang yang sesuai dengan
tahap pendidikan sebelumnya (S1). Keketatan seleksi yang ditunjukkan dengan besaran
rasio mahasiswa yang diterima dan yang mendaftar juga menjadi salah satu kriteria
kualitas mahasiswa baru. Beberapa persyaratan seperti IPK pada tahap pendidikan S1,
persyaratan nilai TOEFL, dan keterkaitan pendiikan sebelumnya merupakan kriteria
kualitas yang perlu terus dievaluasi. Oleh karena itu, sosialisasi program yang
mencukupi melalui soft ptomosi menjadi salah satu strategi yang perlu dikembangkan.
Pemanfaatan jejaring untuk melakukan rekrutmen mahasiswa baru yang berkualitas
juga perlu dioptimalkan.

Tujuan 3.2: Peningkatan interaksi mahasiswa secara global

Tujuan 3.3: Memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa

Pascasarjana berupaya memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa untuk meningkatkan


jumlah prestasi mahasiswa baik skala nasional maupun skala internasional. Beberapa
strategi yang dikembangkan untuk mencapai tujuan ini adalah menyediakan tempat
berlatih dan mengikutkan mahasiswa dalam berbagai event kompetisi.

Tujuan 3.4: Peningkatan efisiensi lulusan

Efisiensi lulusan menjadi salah satu ukuran keberhasilan dalam penyelenggaraan


pendidikan. Aturan baru dalam penyelenggaraan program pascasarjana
mengamanatkan agar lulusan program pascasarjana dapat memiliki kompetensi dan
keterampilan tertentu yang sesuai dengan KKNI dan tertuang dalam transkrip akademik
dan SKPI. Pencapaian itu harus dapat dilakukan dalam waktu maksimum 4 tahun dengan
masa kurikulum selama 4 semester. Beberapa penghampat tingkat kelulusan ini adalah
pada kemampuan untuk publikasi pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal
internasional, masa penulisan tesis, dan beberapa pada tingkat kelulusan mata kuliah.
Untuk mencapai efisiensi lulusan yang baik, beberapa strategi yang dapat dilakukan
adalah evaluasi studi secara rutin, penyelenggaraan kelas-kelas pengayaan, dan
penyelenggaraan workshop pendampingan studi.

Tujuan 4.1: Rasio Dosen / Mahasiswa 1:20


Keberadaan Dosen yang berkualitas menjadi salah satu sasaran kegiatan di
Pascasarjana. Dosen yang dimaksud meliputi Dosen Tetap dan Dosen tidak tetap di
setiap Program Studi. Jumlah Dosen yang terlibat tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan dalam jam mengajar dan membimbing mahasiswa. Dengan demikian, rasio
Dosen/Mahasiswa perlu perhatian yang lebih dalam pengelolaan unit pengelola
program studi. Rasio Dosen/Mahasiswa yang harus dicapai adalah maksimal 1:20,
dengan koordinasi antara Program studi, Unit Pengelola Program Studi, Bidang SDM,
dan Wakil Rektor II. Hal ini dilakukan untuk mendukung kegiatan Proses Belajar
Mengajar yang aktif, produktif, dan dinamis sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tujuan 4.2: Dosen pengampu dengan pendidikan S3


Salah satu persyaratan Dosen Pengampu Magister mempunyai pendidikan S3. Hal ini
sesuai dengan wewenang dan tugas Dosen yang dapat melakukan pengajaran,
pembimbingan praktek , dan pembimbingan tugas akhir. Persyaratan pendidikan yang
ditempuh dilakukan dengan jalan berkoordinasi dengan Unit Pengelola Program Studi
Sarjana untuk membuat roadmap pendidikan Dosen. Kegiatan ini dilakukan
terintegrasi dengan SDM dan WR II. Tujuan dari persyaratan pengampu berpendidikan
S3 adalah menjaga kualitas kegiatan Proses Belajar Mengajar di Program Pascasarjana
Universitas Ahmad Dahlan.

Tujuan 4. 3: Dosen pengampu dengan jabatan LK


Persyaratan jabatan akademik Dosen pengampu Pascasarjana adalah Lektor Kepala.
Namun demikian tentunya jabatan akademik Guru Besar yang harus diraih oleh semua
Dosen perlu mendapat perhatian yang lebih dari Unit Pengelola Program Studi.
Jabatan akademik Dosen menunjukkan kualitas Dosen meliputi tridharma yaitu:
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan terjaganya
kualitas Dosen maka kualitas pengajaran di Program Pascasarjana dapat terjaga.
Lektor Kepala merupakan syarat minimal jabatan akademik Dosen di Program Studi
Magister.

Tujuan 4.4: Dosen pengampu dengan jabatan GB


Universitas Ahmad Dahlan sangat concern terhadap jabatan akademik Dosen. Setiap
Dosen sangat didukung dapat menduduki jabatan akademik tertentu dalam waktu
tertentu yang dituangkan dalam roadmap di SDM. Roadmap tersebut disusun dari
program studi kemudian disusun di tingkat Pengelola Pascasarjana UAD dan tingkat
UAD. Dosen UAD dirancang dapat meraih Guru besar dalam jangka waktu tertentu.
Guru Besar merupakan jabatan akademik tertinggi bagi Dosen yang dirancang diraih
oleh Dosen Pascasarjana. Tujuan ini dicapai untuk meningkatkan kompetensi Dosen
terkait dengan tridarma dan unsur penunjang. Dengan meningkatnya jumlah Dosen
pengampu dengan jabatan GB diharapkan mutu khususnya pembelajaran akan
meningkat.

Tujuan 4.5: Dosen tetap tersertifikasi dan memenuhi EWMP


Untuk meningkatkan mutu lulusan dan mutu pendidikan mahasiswa pascasarjana,
maka harus diikuti dengan peningkatan kualitas dosen. Dosen yang telah mendapatkan
sertifikasi maka dapat melakukan tugas mengajarnya secara kompeten sesuai dengan
bidang ilmunya secara profesional sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan
yang berkualitas. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan monev
pendidikan dalam hal ini pengajaran, melakukan monev penelitian (minimal dosen
melakukan penelitian 1 kali/tahun) dan melakukan monev pengabdian masyarakat
(minimal dosen melaksanakan PkM 1 kali/tahun).

Tujuan 4.6: Rasio dosen tidak tetap terhadap jumlah dosen tetap (>10%)
Untuk meningkatkan wawasan pengetahuan lulusan pasacasarjana yang tidak
didapatkan dari dosen tetap maka harus didapatkan dari dosen tidak tetap praktisi baik
dari perguruan tinggi lain dan dari instansi swasta maupun pemerintah sesuai dengan
bidang keahlian yang dibutuhkan oleh program studi. Dalam memenuhi tujuan tersebut
maka diharapkan dapat mengambil dosen tidak tetap maksimal 10% dari jumlah dosen
tetap yang ada di dalam program studi yang bersangkutan. Stategi yang dapat
dilakukan adalah dengan menghitung rasio antara dosen tidak tetap dan dosen tetap,
meningkatkan kompetensi dan kepakaran dosen tetap.

Tujuan 4.7: Jumlah rata-rata bimbingan/tahun


Thesis merupakan tugas akhir bagi mahasiswa pascasarjana, sehingga untuk
mendapatkan kualitas yang baik merupakan tanggung jawab antara mahasiswa dengan
dosen pembimbing thesis. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka dosen harus
diberikan batasan maksimal jumlah mahasiswa yang dibimbing yaitu maksimal 4
mahasiswa bagi pembimbing utama per tahun dan maksimal 6 mahasiswa untuk
pembimbing pendamping. Untuk memudahkan dan mengurangi masa waktu
penyelesaian thesis maka diperlukan beberapa strategi antara lain yaitu : pembuatan
pedoman penulisan thesis, penyediaan web khusus untuk bimbingan thesis serta
melakukan monitoring dan evaluasi thesis setiap 3 bulan sekali.

Kriteria 5. Keuangan dan Sarana Prasarana


Tujuan 5.1: Biaya operasional pendidikan dan mahasiswa (penalaran, minat,
bakat, bimbingan, karir, dan kesejahteraan)
Biaya operasional pada Program Pascasarjana UAD merupakan bagian dari biaya
pendidikan tinggi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang
mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional
pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung.

Tujuan 5.2: Biaya penelitian


Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria minimal sumber
pendanaan dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian. Selain
berkewajiban menyediakan anggaran penelitian internal, Program Pasca Sarjana UAD
juga dapat memfasilitasi pendanaan penelitian dari luar negeri, pemerintah pusat
dan/atau daerah, atau dana dari masyarakat.

Tujuan 5.3: Biaya PkM


Biaya pengabdian kepada masyarakat akan mengacu pada standar penjaminan mutu
pengabdian kepada masyarakat di Program Pasca Sarjana UAD sesuai dengan rambu-
rambu yang telah ditetapkan.

Tujuan 5.4: Biaya investasi (SDM, sarana, dan prasarana)


Biaya investasi pada Program Pasca Sarjana UAD merupakan bagian dari biaya untuk
pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan.

Kriteria 6. Pendidikan
Tujuan 6.1: Penyusunan Kurikulum
Salah satu aspek utama dari pendidikan adalah kurikulum suatu program pendidikan
yang disesuikan dengan visi dan misi institusi yang menjalankan program tersebut.
Adapun visi program pasca Sarana Uneversitas Ahmad Dahlan adalah untuk menjadi
Institusi pendidikan integratif berlandaskan nilai-nilai keislaman yang berkomitmen
pada keunggulan secara terus menerus mengembangkan pengetahuan yang
berwawasan global dengan misi untuk memberikan pendidikan berkelanjutan dalam
membangun moralitas melalui proses belajar mengajar baik secara langsung maupun
online yang diperkuat dengan ilmu pengetahuan terbaru, keragaman, dan kreativitas
dosen, mahasiswa, dan staf. Untuk itu kurrikulum program pasca sarjana disusun
berdasarkan visi misi tersebut dengan berpedoman pada KKNI dan SN Dikti meliputi
aspek input,proses,dan output.

Tujuan 6.2: Pembelajaran


Tindakan: Pembelajaran dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa pembelajaran
dalam sebuah mata kuliah terjadi dengan tahapan- tahapan pencapaian kemampuan
mahasiwa yang terukur, sistematis dan terencana. Analisis pembelajaran dilakukan
untuk mengidentifikasi kemampuan akhir pada tiap tahapan atau capaian
pembelajaran mata kuliah yang specifik dan dapat diukur dalam rentang waktu
tertentu.Hasil analisis pembelajaran dituangkan kedalam RPS yang lengkap.

Unit terlibat: PSMP, Kaprodi, Dosen

Tujuan 6.3: Suasana akademik


Tindakan: Perencanaan terciptanya suasana akademik yang kondusif di antara
sivitas akademika di lingkungan program pasca sarjana dibuat untuk menjamin
terselenggaranya kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademi dan otonomi
kampus, yang dapat dipertanggunng jawabkan berlandaskan etika akademik, moral
akademik dan norma akademik serta didukung oleh nilai-nilai Islam dan
kemuhammadihan. Dimensi yang digunakan sebagai komponen perencanaan dalam
program pembinaan suasana akademik pada program pasca sarjana, adalah:
(1)hubungan antara dosen dg Mahasiswa, Dosen dengan Pendik, Mhs dg Pendik,Mhs
dengan management program pasca,mhs dengan mhs. (2) Kepedulian terhadap tujuan
prodi dan pasca sarajana. (3) Kemampuan inovasi dosen dan mhs dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, (4) Kepedulian pada
peningkatan kualitas pelayanan akademik, serta (5) Kenyamanan suasana kerja bagi
management pasca, dosen dan Tendik.

Unit terlibat: Management pasca,Kaprodi,Dosen,Mahasiswa,dan Tendik

Tujuan 6.4: Kepuasan mahasiswa terhadap dosen, tendik, pengelola, dan


sarana prasarana
Tindakan: Kepuasan mahasiswa terhadap dosen, tendik seperti pustakawan, laboran,
teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan program studi dan
saranan prasarana yang reliable,responsive, assurance,emphathy,tangible haruslah
dicari tahu memalui instrument questionnaire dan melalui beberapa langkah seperti
adanya studi literature,review kebijakan,perancangan instrument untuk
mengumpulkan data,dan lain-lain. Kemudian hasil survey tingkat kepuasan (tingkat
index kepuasan) tersebut ditindaklanjuti.

Unit terlibat: Lembaga Penjaminan Mutu,Dekan,Prodi

Kriteria 7. Penelitian
Tujuan 7.1: Tesis merupakan bagian dari penelitian dosen (penelitian
payung)
Kolaborasi dosen dengan mahasiswa ataupun civitas akadenik lainya merupakan
sebuah system yang konperhensif. Khususnya dosen dan mahasiswa merupakan
penopang keberlanjutan sebuah system pendidikan di universitas. Mahasiswa
merupakan agen perubahan bagi sebuah bangsa. Dengan demikian kolaborasi
penelitian dan mahasiswa merupakan suatu penerapan dari tri dharma perguruan
tinggi. Selain itu mahasiswa saat lulus diharapakan mampu menerapkan ilmunya dan
mampu berkontribusi dalam perkembangan dunia pendidikan.

Tujuan 7.2: Mahasiswa pascasarjana wajib mempublikasikan bagian tesis


pada jurnal internasional/jurnal nasional terakreditasi
Telah diuraian pada bagian sebelumnya bahwa keterlibatan dosen dan mahasiswa
dalam penelitian adalah hal yang harus ada dan sangat penting. Lebih lanjut, keharusan
adanya sinergi antara penelitian mahasiswa dan dosen, secara tidak langsung
mewajibkan dosen untuk selalu aktif meneliti agar dapat diserap dan dilanjutkan oleh
para mahsiswa bimbinganya.

Tujuan 7.3: Dosen memiliki penelitian


Tujuan 7.4. Dosen memiliki publikasi dalam jurnal internasional bereputasi
Tujuan 7.5: Dosen memiliki kompetensi penelitian

Kriteria 8. Pengabdian kepada Masyarakat


Perguruan Tinggi dan Pengabdian Masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan. Pengabdian masyarakat adalah salah satu bagin dari Tri Dharma
perguruan tinggi yang merupakan suatu janji yang harus dilakukan oleh semua
Perguruan tinggi di Indonesia. Oleh sebab itu konsep pengabdingan masyarakat harus
melekat pada visi dan misi suatu perguruan tinggi.

Karena merupakan salah satu janji maka selurih komponen yang ada didalam
perguruan tinggi harus berusaha atau memiliki kewajiban untuk melaksanakannya,
lebih khusus bagi dosen dan mahasiswa. Kenapa mahasiswa memilki pernanan
penting?. Hal ini dikarenakan mahasiswa memilki posisi, potensi yang tidak dimiliki
oleh komponen akademik lain pada suatu perguruan tinggi. Mahasiswa memiliki
kebebasan dalam “bergerak” karena belum terikat oleh suatu instansi ataupun
kepentingan-kepentingan. Alasan yang lebih penting adalah karena mahasiwa memiliki
peran sebagai agent of change, social control, iron stock dan moral force dalam
masyarakat.

Oleh karena itu dosen harus senantiasa mengajak atau menanamkan peran ini kepada
setiap mahasiswa. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melibatkan mahsiswa
pada kegitan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh para dosen.

Tujuan 8.1: Dosen memiliki hibah pegabdian masyarakat


Perguruan Tinggi dan Pengabdian Masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Pengabdian masyarakat adalah salah satu bagin dari Tri Dharma perguruan
tinggi yang merupakan suatu janji yang harus dilakukan oleh semua Perguruan tinggi di
Indonesia. Oleh sebab itu konsep pengabdingan masyarakat harus melekat pada visi dan
misi suatu perguruan tinggi.

Karena merupakan salah satu janji maka selurih komponen yang ada didalam perguruan
tinggi harus berusaha atau memiliki kewajiban untuk melaksanakannya, lebih khusus
bagi dosen dan mahasiswa. Kenapa mahasiswa memilki pernanan penting?. Hal ini
dikarenakan mahasiswa memilki posisi, potensi yang tidak dimiliki oleh komponen
akademik lain pada suatu perguruan tinggi. Mahasiswa memiliki kebebasan dalam
“bergerak” karena belum terikat oleh suatu instansi ataupun kepentingan-kepentingan.
Alasan yang lebih penting adalah karena mahasiwa memiliki peran sebagai agent of
change, social control, iron stock dan moral force dalam masyarakat.

Oleh karena itu dosen harus senantiasa mengajak atau menanamkan peran ini kepada
setiap mahasiswa. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melibatkan mahsiswa pada
kegitan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh para dosen.

Tujuan 8.2: Adanya kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam


kegiatan pengabdian kepada masyarakat

Kriteria 9. Luaran dan capaian tridarma


Tujuan 9.1: Adanya peningkatan rata-rata IPK lulusan setiap tahun
Luaran dan capaian tridarma merupakan ukuran keberhasilan proses belajar mengajar
yang dilaksanakan di setiap prodi di lingkungan program pascasarjana. Pascasarjana
memiliki komitmen untuk meningkatkan capaian pembelajaran agar terjadi
peningkatan rata-rata IPK lulusan setiap tahun.

Tujuan 9.2: Adanya peningkatan prestasi akademik mahasiswa bertaraf


internasional
Tujuan 9.3: Adanya peningkatan prestasi akademik mahasiswa bertaraf
nasional
Tujuan 9.4: Adanya peningkatan prestasi akademik mahasiswa bertaraf
regional
Tujuan 9.5: Adanya peningkatan prestasi non akademik mahasiswa
bertaraf internasional
Tujuan 9.6: Adanya peningkatan prestasi non akademik mahasiswa
bertaraf nasional
Tujuan 9.7: Adanya peningkatan prestasi non akademik mahasiswa bertaraf
regional
Tujuan 9.8: Adanya peningkatan rata-rata masa studi tepat waktu setiap
tahun
Tujuan 9.9: Adanya penurunan rata-rata masa tunggu lulusan waktu
setiap tahun
Tujuan 9.10: Adanya peningkatan jumlah lulusan yang berkerja sesuai
bidang ilmunya
Tujuan 9.11: Adanya peningkatan tempat kerja lulusan yang sesuai bidang
pada tingkat nasional
Tujuan 9.12: Adanya peningkatan tempat kerja lulusan yang sesuai bidang
pada tingkat internasional
Tujuan 9.13: Adanya peningkatan kepuasan pengguna lulusan
Tujuan 9.14 Mahasiswa memiliki publikasi bertaraf nasional dan
internasional
Tujuan 9.15: Mahasiswa melaksanakan pagelaran/pameran, presentasi/
publikasi bertaraf nasional dan internasional
Tujuan 9.16: Mahasiswa dapat membuat karya ilmiah yang dapat disitasi
Tujuan 9.17: Meningkatkan jumlah Produk Jasa yang dihasilkan mahasiswa
yang di adopsi oleh industi atau masyarakat
Tujuan 9.18: Penelitian mahasiswa menghasilkan HKI
Indikator kinerja kunci (KPI/ Key Performace Indicator) untuk setiap tujuan yang telah
ditetapkan tersebut yang harus dicapai (posisi 100%) pada tahun 2015 adalah sebagai
berikut.
Tabel 3. Tujuan dan Sasaran Mutu / Key Performance Indicators (KPI) 2025

No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

1. Visi, Misi, Tujuan,


dan Strategi

2. Tata Pamong, Terselenggara GUG 1. Semua pengelolaan 1. Mengintegrasikan bisnis


Tata Kelola, dan akademik dan adminstrasi proses berbasis IT
Kerjasama berbasis IT 2. Pendampingan dan
2. Semua prodi baru monitoring kinerja prodi
terakreditasi B dalam 2 3. Pelaksanaan AMI secara
tahun rutin
3. Semua prodi
terakreditasi A setelah
akreditasi pertama
Meningkatkan kualitas 1. Jumlah mahasiswa 1. Menjalin program CTS/
pendidikan asing Credit earning
2. Masa studi tepat 2. Menjalin program Short
waktu course
3. Masa penyelesaian 3. Menjalin program
tesis Internship
4. Menjalin program Joint
degree
5. Menjalin program
Visiting lecturer/ prof
6. Menjalin program
Postdoc dan Sabbatical leave
No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

7. Menjalin program Joint


book writing
Meningkatkan kualitas 1. Rerata publikasi per 1. Menjalin program
penelitian dosen per tahun Colloquium and Seminar
2. Rerata penelitian 2. Menjalin program Joint
per dosen per tahun research
3. Rerata publikasi per 3. Menjalin program Joint
dosen per tahun Publikasi jurnal
4. Jumlah sitasi per
dosen
Meningkatkan kualitas 1. Rerata pengabdian 1. Peningkatan jumlah
pengabdian per dosen per tahun mitra kerjasama
2. Rerata publikasi per 2. Peningkatan penerapan
dosen per tahun teknologi tepat guna per prodi
3. Jumlah sitasi per 3. Peningkatan produk
dosen berbasis masyarakat yang
diproduksi
4. Peningkatan rekayasa
sosial per prodi
6. Mahasiswa Peningkatan kualitas 1. Rasio pendaftar dan 1. Melakukan kerjasama
mahasiswa baru diterima rekruitmen internal dengan PTM
2. Persentase calon yang memiliki S1 sejenis
mahasiswa dengan TOEFL 2. Melakukan soft promosi
diatas 550 dari hasil-hasil aktivitas dosen
3. Persentase calon dan mahasiswa di media massa/
mahasiswa dengan IPK calon sosial.
mahasiswa diatas 3.0
No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

Peningkatan interaksi 1. Jumlah mahasiswa asing in 1. Menyelenggarakan student mobility


mahasiswa secara global bound 10% in bound dan out bound
2. Jumlah mahasiswa asing out 2. Mengikutkan mahasiswa pada kuliah
bound 10% open course standar global

Memfasilitasi minat dan 1. Jumlah prestasi 1. Menyediakan tempat


bakat mahasiswa mahasiswa skala nasional berlatih
minimal 1 per tahun 2. Mengikutkan mahasiswa
2. Jumlah prestasi dalam berbagai event kompetisi
mahasiswa skala
internasional minimal 1 per
tahun
Peningkatan efisiensi lulusan 1. Rerata IPK lulusan 1. Evaluasi studi secara
2. Persentase rutin
mahasiswa DO 2. Penyelenggaraan kelas-
3. Persentase lulus kelas pengayaan
tepat waktu 3. Penyelenggaraan
workshop pendampingan studi
10. Sumber Daya Rasio dosen / mahasiswa 1:20 Monev berkala Dosen dan mahasiswa
Manusia setiap tahun akademik.
= 1: 20

Dosen pengampu dengan Semua pengampu berpendidikan S3 Penyusunan Roadmap Pendidikan Dosen
pendidikan S3.

Dosen dengan jabatan 50% pengampu berjabatan 1. Penyusunan Roadmap Kepangkatan


akademik LK akademik LK. Dosen Tetap
No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

2. Monev Kepangkatan Dosen Tetap


Dosen dengan jabatan 20% pengampu berjabatan 1. Penyusunan Roadmap Kepangkatan
akademik GB akademik GB Dosen Tetap
2. Monev Kepangkatan Dosen Tetap
Dosen tetap tersertifikasi Semua Dosen Tetap tersertifikasi 1. Monev Pendidikan
dan memenuhi EWMP 2. Monev Penelitian
3. Monev PkM
Rasio dosen tidak tetap Kurang dari 10% 1. Rasio Dosen Tidak Tetap terhadap
terhadap dosen tetap Dosen Tetap
sejumlah sekian 2. Meningkatkan kompetensi Dosen
Tetap
3. Meningkatkan kepakaran Dosen
Tetap
Jumlah rata-rata bimbingan Dosen Pembimbing Utama maksimal 1. Penerapan Pedoman penulisan tesis
tahun 4 2. Penyediaan website bimbingan tesis
3. Monev tesis
Dosen Pembimbing Pendamping 6

17. Keuangan dan Biaya operasional ….. jt/mhs/th 1. Biaya operasional pendidikan dan
Sarana Prasarana pendidikan dan mahasiswa mahasiswa masuk dalam komponen
(penalaran, minat, bakat, negocosting
2. Perbaikan struktur pembiayaan
bimbingan, karir, dan
pendidikan masuk dalam komponen
kesejahteraan) negocosting
3. Pengembangan sistem pengendalian
anggaran masuk dalam komponen
negocosting
No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

4. Penerapan paperless office


Biaya penelitian ….. jt/ dosen/ th 1. Anggaran penelitian payung dalam
negocosting
2. Anggaran inkubator Penelitian dalam
negocosting
3. Anggaran pengintegrasian penelitian
dalam pembelajaran dalam
negocosting
Biaya PkM ….. jt/ dosen/th 1. Anggaran program Pemberdayaan
Umat Nasional dan Internasional
dalam negocosting
2. Anggaran inkubator Pengabdian
Masyarakat dalam negocosting
3. Anggaran pengintegrasian
pengabdian kepada masyarakat
dalam pembelajaran dalam
negocosting
Biaya Investasi (SDM, sarana, Persentase terhadap SDM. 1. Anggaran monev pelatihan SDM
dan prasarana) untuk peningkatan kompetensi dalam
negocosting
2. Anggaran monev kecukupan dan
aksesibilitas sarana pendidikan dan
teknologi informasi dalam
negocosting
21. Pendidikan Penyusunan kurikulum Penyususnan per tahun sesuai KKNI 1. Evaluasi Kurikulum sesuai KKNI, SN
dan SN DIKTI meliputi input, proses DIKTI
dan output. 2. Penyusunan Kurikulum sesuai KKNI,
No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

SN DIKTI
3. Monev Kurikulum sesuai KKNI, SN
DIKTI
Pembelajaran RPS lengkap Penyusunan RPS atas dasar Kurikulum
sesuai dengan KKNI dan SN-DIKTI (yang
terintegrasi dengan kegiatan Penelitian
dan PkM)

Suasana akademik Terlaksana dan berkala 1. Perencanaan kegiatan yang


mendukung peningkatan suasana
akademik
2. Monev kegiatan suasana akademik
(terlaksana dan berkala)
Kepuasan mahasiswa Reliability 1. Pelayanan prima Tendik dan Dosen
terhadap dosen, tendik, 2. Melengkapi sarana prasarana untuk
pengelola, dan sarana Responsiveness diskusi, alat lab, dan sarana olah raga
3. Meningkatkan jurnal elektronik
prasarana. Assurance terakreditasi dan internasional

Empathy

Tengible

25. Penelitian Tesis merupakan bagian dari Karya tulis mahasiswa merupakan Mensosialisaikan topik/tema
penelitian dosen (penelitian bagian dari penelitian dosen penelitiannya kepada mahasiswa yang
payung) akan mengambil tesis dan kompetensi
No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

dosen

Mahsiswa pascasarjana Setiap mahsiswa pascasarjana wajib 1. Penyelenggaraan klinik dan


wajib mempublikasikan mempublikasikan bagian tesis pada pendampingan penulisan jurnal
bagian tesis pada jurnal jurnal internasional sebagai syarat internasional bagi mahasiswa
2. Penyelenggaraan klinik dan
internasional/ jurnal nasional kelulusan
pendampingan penulisan jurnal
terakreditasi nasional terakreditasi bagi mahasiswa
Dosen memiliki penelitian Penelitian DTPS yang menjadi Penyelenggaraan pelatihan penulisan
rujukan tema tesis mahasiswa proposal hibah penelitian baik nasional
maupun internasional

Dosen memiliki publikasi minimal 1 publikasi per dosen per Penyelenggaraan klinik penulisan jurnal
dalam jurnal internasional tahun internasional bagi dosen
bereputasi

Dosen memiliki kompetensi Penyediaan Mata Kuliah Pilihan sesuai


penelitian kompetensi dosen

29. Pengabdian Dosen memiliki hibah Setiap dosen memiliki hibah Penyelenggaran pelatihan penulisan
Kepada pegabdian masyarakat pengabdian masyarakat minimal proposal hibah pengabdian baik nasional
Masyarakat satu judul pertahun yang melibatkan maupun internasional
mahasiswa

Adanya kolaborasi anatara Keikutsertaan sejumlah mahasiswa 1. Melakukan sosialisasi tentang judul
dosen dan mahasiswa dalam dalam setiap PkM hibah pengabdian masyarakat dosen
kepada para mahasiswa
No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

kegiatan pengabdian kepada 2. Pembagian tugas yang jelas antara


masyarakat. dosen dan mahasiswa

31. Luaran dan Adanya peningkatan rata- Peningkatan IPK … /th 1. Dibentuk forum diskusi akademik
Capaian Tridarma rata IPK lulusan setiap tahun untuk mahasiswa
2. Pengayakan materi

Adanya peningkatan prestasi Prestasi akademik mahasiswa


akademik mahasiswa bertaraf internasional meningkat
bertaraf internasional 0,5% setiap tahun

Adanya peningkatan prestasi Prestasi akademik mahasiswa Sosialisai hibah DIKTI kepada mahsiswa
akademik mahasiswa bertaraf nasional meningkat 1%
bertaraf nasional setiap tahun

Adanya peningkatan prestasi Prestasi akademik mahasiswa Sosialisai hibah DIKTI kepada mahsiswa
akademik mahasiswa bertaraf regional meningkat 1%
bertaraf regional setiap tahun

Adanya peningkatan prestasi Prestasi non akademik mahasiswa Memberikan pelatihan hard skill
non akademik mahasiswa bertaraf internasional meningkat (olahraga, seni budaya) dan soft skill
bertaraf internasional 0,5% setiap tahun (Kepemimpinan, Kewirausahaan) kepada
mahsiswa

Adanya peningkatan prestasi Prestasi non akademik mahasiswa Memberikan pelatihan hard skill
non akademik mahasiswa bertaraf nasional meningkat 1% (olahraga, seni budaya) dan soft skill
No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

bertaraf nasional setiap tahun (Kepemimpinan, Kewirausahaan) kepada


mahsiswa

Adanya peningkatan prestasi Prestasi non akademik mahasiswa Memberikan pelatihan hard skill
non akademik mahasiswa bertaraf regional meningkat 1% (olahraga, seni budaya) dan soft skill
bertaraf regional setiap tahun (Kepemimpinan, Kewirausahaan) kepada
mahsiswa

Adanya peningkatan rata- Rata-rata Masa studi tepat waktu Mendesain aktivitas tesis menjadi
rata masa studi tepat waktu naik 1% per tahun matakuliah tesis.
setiap tahun

Adanya penurunan rata-rata Waktu tunggu lulusan 1. Diadakan job fair setiap periode
masa tunggu lulusan waktu wisuda
setiap tahun 2. Diadakan pelatihan yang menambah
ketrampilan lulusan sesuai dengan
bidang ilmunya
Adanya peningkatan jumlah Peningkatan jumlah lulusan yang Sosialisasi bidang kerja kepada para
lulusan yang berkerja sesuai bekerja sesuai dengan bidang lulusan
bidang ilmunya. ilmunya sebesar 1% pertahun

Adanya peningkatan tempat Peningkatan tempat kerja lulusan Menambah jejaring berkaitan dengan
kerja lulusan yang sesuai yang sesuai bidang pada tingkat bidang perkerjaan bertaraf nasional
bidang pada tingkat nasional nasional sebesar 1% per tahun

Adanya peningkatan tempat Peningkatan tempat kerja lulusan Menambah jejaring berkaitan dengan
kerja lulusan yang sesuai yang sesuai bidang pada tingkat
No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

bidang pada tingkat internasional sebesar 1% per tahun bidang perkerjaan bertaraf internasional
internasional.

Adanya peningkatan Peningkatan kepuasan pengguna 1. Meningkatkan kwalitas output


kepuasan pengguna lulusan lulusan sebesar 1% per tahun lulusan
2. Mengaktifkan jejaring lulusan
Mahasiswa memiliki minimal 1 publikasi per mahasiswa 1. Penyelenggaraan klinik penulisan
publikasi bertaraf nasional per tahun jurnal bertaraf nasional dan
dan internasional internasional
2. Diadakan monev publikasi mahasiswa
setiap semester
Mahasiswa melaksanakan minimal 1 Pagelaran/Pameran, 1. Penyelenggaraan klinik penulisan
Pagelaran/Pameran, Presentasi/ Publikasi per mahasiswa jurnal bertaraf nasional dan
Presentasi/ Publikasi per tahun internasional
2. Diadakan monev publikasi mahasiswa
bertaraf nasional dan
setiap semester
internasional 3. Pelatihan penyelengaraan,
pengelolaan Pagelaran/Pameran
Mahasiswa dapat membuat Adanya peningkatan karya ilmiah 1. Penyelenggaraan klinik penulisan
karya ilmiah yang dapat mahasiswa yang disitasi , sebesar 1% jurnal bertaraf nasional dan
disitasi per tahun internasional

Meningkatkan jumlah Peningkatkan jumlah Produk Jasa Memberikan pelatihan pembuatan


Produk Jasa yang dihasilkan yang dihasilkan mahasiswa yang di produk jasa yang marketable
mahasiswa yang di adopsi adopsi oleh industi atau masyarakat,
oleh industi atau masyarakat sebesar 1% per tahun
No. Kriteria Tujuan Indikator Kinerja Utama Strategi

Penelitian mahasiswa Peningkatan jumlah HKI mahasiswa 1. Diadakan pelatihan pembuatan karya
menghasilkan HKI sebesar 1% per tahun ilmiah berpotensi HKI
2. Pelatihan penyusunan draft paten.
3. Pelatihan penyusunan book chapter
yang ber-ISBN
BAB IV
STRATEGI PENCAPAIAN RENSTRA
A.
Kriteria 1

Tujuan 1:

Kriteria 2: Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama

Tujuan 2.1: Terselenggara GUG

Tata kelola universitas yang baik (Good University Governance) akan mendukung
pencapaian tujuan universitas dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan
siap bersaing dalam pada dunia global. Dalam upaya menciptakan tata kelola universitas
yang baik, maka harus didukung oleh sumber daya yang mencukupi meliputi sumber
daya manusia, sarana prasarana, pembiayaan dan dukungan kebijakan. Tata kelola
universitas yang baik meliputi proses perencanaan, operasionalisasi, monitoring dan
perbaikan yang berkelanjutan untuk menjamin pelaksanaan tata kelola yang baik.
Sebuah universitas atau perguruan tinggi yang mempunyai tata kelola yang baik, akan
mampu mencapai visi, mewujudkan misi dan mencapai tujuan yang sudah dicanangkan.
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 2.1 adalah:
a. Strategi 2.1.1. Mengintegrasikan bisnis proses berbasis IT
Tindakan: sebagai institusi yang memiliki orientasi menjadi universitas yang
dikenal secara internasional, UAD menetapkan IT sebagai salah satu pilar untuk
mencapai kualitas yang lebih baik. Intensifikasi penggunaan IT dalam layanan
akademik dan administrasi baik internal maupun ekternal perlu ditingkatkan.
Sistem informasi seperti SIA, SIAGA, portal SDM, portal mahasiswa, dll perlu
dipetakan kembali dan selalu dievaluasi penggunaannya. Pemanfaatan yang
lebih baik akan dapat mendukung strategi lain terutama untuk mencapai
layanan yang memuaskan.

Unit yang terlibat: Direktur, Wakil Direktur, BISKOM, BAA, BPM, Kaprodi

b. Strategi 2.1.2 Pendampingan dan monitoring kinerja prodi


Tindakan: Program studi merupakan ujung tombak pelaksanaan proses
pembelajaran di Perguruan Tinggi. Sebagai ujung tombak pelaksanaan
program yang sudah direncanakan, Prodi perlu didukung dengan sistem
monitoring yang baik serta pendampingan yang mencukupi.
Monitoring sistematis yang sudh dikembangkan melalui audit mutu internal
(AMI) perlu dikembangkan sebagai sebuah budaya untuk penjaminan mutu.
Monitoring-monitoring lain seperti evaluasi studi mahasiswa, evaluasi
pelaksanaan program pengembangan, evaluasi penggunaan anggaran dll akan
dilakukan secara periodik untuk mendukung pencapaian target kinerja Program
studi.
Pendampingan yang mencukupi terhadap Prodi juga perlu terus dioptimalkan,
keberadaan Pendamping Sistem Mutu Prodi (PSMP) perlu dioptimalkan untuk
memberikan fasilitas agar pelaksanaan program pengembangan lebih lancar
dan permasalahan-permasalahan di tingkat program studi segera bisa teratasi
dengan baik.

Unit terlibat: Direktur, Wakil Direktur, Kaprodi, Dekan Fakultas terkait, BPM

c. Strategi 2.1.3 Pelaksanaan AMI secara rutin


Tindakan: Sebagai salah satu tah apan evaluasi kegiatan maka
dikembangkan audit mutu internal (AMI). AMI dikembangkan untuk menjamin
pencapaian sasaran mutu yang telah dicanangkan. AMI akan dilakukan secara
rutin setiap 6 bulan untuk mengevaluasi pencapaian sasaran mutu. Selain audit
mutu internal juga akan dikembangkan audit keuangan internal (AKI) untuk
menjamin terlaksananya program yang telah dikembangkan dan akuntabilitas
penggunaan dana yang diberikan ke unit-unit.

Unit terlibat: Direktur, Wakil Direktur, Kaprodi, BPM

Tujuan 2.2: Meningkatkan kualitas pendidikan. Strategi yang dikembangkan untuk


tujuan 2.2 adalah::
a. Strategi 2.2.1. Menjalin program CTS/ Credit earning
Tindakan: Perubahan paradigma pembelajaran yang lebih cenderung pada
student- centered learning (SCL). Sistem Credit learning pelaksanaannya
bertumpu pada pengambilan salah satu mata kuluah baik di dalam atau di luar
negeri. Pengembangan kurikulum program studi di lingkungan pascasarjana
dengan berbagai pendekatan merupakan alternatif untuk dapat meningkatkan
keberhasilan mahasiswa dalam belajar.
Prosedur standar Credit Learning dikembangkan dan perlu dikawal melalui
mekanisme monitoring dan evaluasi secara terkendali untuk memastikan
kelancaran program credit learning.
Strategi ini efektif ketika didukung oleh pihak-pihak yang berkepentingan
terutama pada kapabilitas dan kompetensi dosen, proses akademik, dan
ketersediaan fasilitas dan sumber belajar yang memadai. Peningkatan akses
sumber belajar yang beragam, monitoring dan evaluasi implementasi proses
pembelajaran yang transparan.
Hasil dari program credit Learning dapat diakumulasikan pada jenis mata kuliah
yang mendukung kemajuan perkuliahan mahasiswa. Implementasi yang dapat
mendukung program credit learning adalah: pelatihan, perkuliahan dan actian
reserch.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, Dekan Fakultas terkait, BPM, BPA

b. Strategi 2.2.2. Menjalin program Short course


Tindakan: Monitoring kemajuan mahasiswa secara terstruktur dapat
membantu mahasiswa untuk tetap memiliki semangat belajar dan dapat lulus
tepat pada waktunya dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Sistem program short course dilaksanakan atas kerjasama antar
perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Program ini
dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan mahasiswa.
Program ini dapat diharapkan sebagai daya dorong dalam menghadapi
persaingan mutu dan kualitas output pascasarjana.
Pendampingan dapat dilakukan untuk memastikan bidang keilmuan yang akan
dipilih mahasiswa. Langkah untuk mengatasi hambatanbisa dikomunikasikan
dengan dosen pembimbing dengan sistem Teknologi informasi yang memadai.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, Dekan Fakultas terkait, BPM, BPA, Biskom

c. Strategi 2.2.3. Menjalin program Internship


Tindakan: Keterserapan mahasiswa karena kompetensinya yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna, merupakan suatu yang diharapkan dalam proses
pendidikan. Sistem program internship pelaksanaannya berbasis pada magang
kerja di universitas atau dunia kerja di luar negeri.
Program peningkatan kerjasama permagangan dengan lembaga atau institusi
terkait, pemanfaatan sumber daya bersama secara sinergis, merupakan
alternatif bagi peningkatan kesuksesan belajar mahasiswa. Program internship
merupakan kunci bagi keberhasilan institusi pendidikan dan dunia kerja.
Prosedur standar program internship dikembangkan melalui mekanisme
kerjasama antar universitas di luar negeri untuk meningkatkan soff skill dan
hard skill mahasiswa. Hasil soft skill dapat berupan peningkatan pola pikir,
enterpreunership,ketrampilan, dan kepribadian. Hasil dari hard skill dapat
berupa karya ilmiah, jurnal publikasi dan seminar.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, Dekan Fakultas terkait, BPM, BPA

d. Strategi 2.2.4. Menjalin program Joint degree


Tindakan: Perkembangan interaksi mahasiswa dengan berbagai komunitas
dapat memperbaiki cara berfikir krtis dan komuniktif. Sistem program Joint
Degree Orientasinya pelaksanaannya berbasis pada kerjasama
penyelenggaraan perkuliahan antar perguruan tinggi baik di dalam maupun di
luar negeri.
Nota kesepahaman dalam skala nasional maupun internasional dapat
dikembangkan melalui berbagai partneship dalam bidang pembelajaran
melalui prpgram joint degree. Prosedur standar joint degree
dikembangkanmmelalui mekanisme kesetaraan perkuliahan antar perguruan
tinggi. Hasil program joint degree ini tentunya akan sangat membantu bagi
peningkatan kualitas dosen dan mahasiswa.
Aktivitas mengembangkan pengetahuan baru dapat terjadi ketika sumberdaya
dari berbagai pihak disinergikan secara terlembaga. Peningkatan dan
keberhasilan mahasiswa dalam kuliah maupun dunia kerja dengan kompetensi
yang lebih baik.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, Dekan Fakultas terkait, BPM, BPA

e. Strategi 2.2.5. Menjalin program Visiting lecturer/ prof


Tindakan: Program peningkatan kerjasama dengan lembaga atau institusi
terkait dengan memanfaatkan petukaran dosen atau profesor sebagai upaya
peningkatan sumber daya bersama secara sinergis. Program visiting lecture in
sebagai alternatif peningkatan kesuksesan belajar mahasiswa. Program visting
lecture dapat dikatakan sebagai faktor penentu keberhasilan institusi
pendidikan dalam output mahasiswa yang profesional.
Prosedur standar program pembelajaan yang dikembangkan merupakan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkinian. Program ini didukung oleh sumberdaya
yang profesional baik dari dalam dan luar negeri guna menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif
Pascasarjana berkonsentrasi untuk senantiasa meningkatkan kredibilitas sistem
pendidikan dan pembelajaran.Tingkat persaingan antar lembaga pendidikan di
dalam dan di luar negeri mendorong berbagai bentuk ukuran akuntabilitas
peningkatan pendidikan.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, Dekan Fakultas terkait, BPM, BPA

f. Strategi 2.2.6. Menjalin program Postdoc dan Sabbatical leave


Tindakan: Program Postdok dan Sabbatical leave merupakan alternatif untuk
meningkatkan keberhasilan dosen dalam meningkatkan kompetensi dan
profesionalitasnya guna mengembangkan disiplin ilmunya. Program ini
didukung oleh sumberdaya yang profesional dari perguruan terkait di luar
negeri guna menciptakan pembaharuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
Prosedur standar program dikembangkan secara murni dn konsekuen dengan
tidak meninggalkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkinian.
Hasil dri program ini tentunya akan mewarnai perkembangan perkuliahan dan
peningkatan bagi proses permbelajaran bagi mahasiswa.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, Dekan Fakultas terkait, BPM, BPA

g. Strategi 2.2.7. Menjalin program Joint book writing


Tindakan: Sistem program joint book writing merupakan aktivitas akademik
yang penting bagi dosen dalam menjalin kolaborasi untuk menyusun dan
menciptakan buku pengetahuan dan teknologi. Program ini juga meningkatkan
kemampuan dosen untuk bekerja dalam team, yang hasilnya merupakan
produk atau karya ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara
lebih luas.
Strategi ini akan dapat mempercepat dosen untuk memperluas wawasan dan
pengatahuan dalam menyusun dan membuat buku pengetahuan. Hasil kerja
kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih signifikan pada
kemanfaatannya untuk penciptaan ilmu pengetahuan bagi masyarakat.

Unit terlibat: Wakil Direktur, LPP

Tujuan 2.3: Meningkatkan kualitas penelitian


Salah satu basis keunggulan program pascasarjana adalah pada produktivitas dan
kualitas penelitian baik dalam bentuk penelitian interdisipliner, transdisipliner maupun
multidisipliner. Capaian in merupakan aktivitas yang terintegrasi antara dosen dan
mahasiswa melalui kolaborasi antar perguruan tinggi dan lembaga riset lain baik dalam
maupun luar negeri. Kolaborasi riset seperti ini dapat dicapai dengan penguatan
beberapa aktivitas pendukung yang dapat menumbuhkan kepercayaan mitra untuk
menyelesaian permasalahan dalam penelitian yang menaungi kepentingan bersama
para mitra yang terlibat. Beberapa ukuran penelitian yang berkualitas yang dapat
dirujuk adalah pada besaran dana, cakupan dan kedalaman isu penelitian, variasi
institusi mitra (pakar) yang terlibat. Untuk membangun keunggulan pada produktivitas
dan kualitas penelitian ini, strategi yang dapat dilakukan adalah penguatan
kepercayaan mitra melalui program kolokiumu dan seminar, inisiasi penelitian bersama
pada isu-isu penting yang bersifat lokal maupun global, dan program publikasi bersama
dalam jurnal-jurnal bereputasi. Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 2.3 adalah:

a. Strategi 2.3.1. Menjalin program Colloquium and Seminar

Tindakan: Keberlanjutan dan keselarasan tema-tema penelitian dapat


didorong melalui program kolokium dan seminar. Melalui kegiatan ini dapat
diidentifikasi adanya isu-isu penting bersama antar mitra yang dapat
ditindaklanjuti sebagai kegiatan peningkatan kualitas penelitian bersama. Agar
dampak manfaat kegiatan kolokium dan seminar maka perlu dibangun
kemitraan kegiatan dengan institusi pendidikan atau riset baik dalam maupun
luar negeri. Beberapa kriteria penting dalam kolokium dan seminar ini adalah
kegiatan harus merupakan inisiasi kedua belah pihak, dilakukan secara
reciprocal, menggunakan narasumber bersama, pendanaan bersama, dan
kepastian tindaklanjut pada tema riset bersama.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, Dekan Fakultas terkait, LPPM, LPPI

b. Strategi 2.3.2. Menjalin program Joint research


Tindakan: Hingga saat ini, sumber pendanaan penelitian di tingkat
pascasarajana berasal dari LPPM melalui skema penelitian internal (unggulan,
kompetitif, dan khusus), dari mahasiswa melalui dana penelitian tesis, dari
Kemristekdikti, dan dari mitra melalui skema kerjasama penelitian. Perluasan
pemanfaatan pendanaan ini adalah dengan menambahkan mitra dalam riset
tersebut. Salah satu peluang adalah dalam pengusulan penelitian pendanaan
Ristekdikti memungkinkan untuk memasukkan anggota team dari insitusi lain.
Dari sisi internal, perlu ada payung kebijakan universitas yang mendorong pada
tumbuhnya penelitian-penelitian kerjasama antar institusi dan aturan terkait di
tingkat LPPM.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, Dekan Fakultas terkait, LPPM, LPPI


c. Strategi 2.3.3. Menjalin program Joint Publikasi jurnal
Tindakan: Salah satu luaran yang terukur dari penelitian pada tingkat publikasi.
Untuk meningkatkan jumlah publikasi pada jurnal bereputasi dengan program
penulisan artikel bersama mitra. Hal yang perlu diperhatikan adalah program ini
diutamakan untuk luaran wajib dari riset kerjasama. Meski demikian, riset-riset
lain juga dapat didorong dan difasilitasi untuk dapat menjadi publikasi bersama
jika memungkinkan sesuai dengan batas etika akademik. Beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk ketercapaian luaran ini adalah dengan pendampingan
proofread, translate, penelusuran jurnal relevan.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, Dekan Fakultas terkait, LPPM, LPPI

Tujuan 2.4: Meningkatkan kualitas pengabdian

Pascasarjana berupaya meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat dengan


menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Pengabdian masyarakat yang dilakukan
dapat menjadi bukti nyata kebermanfaatan aplikasi keilmuan dan penerapan produk
atau teknologi yang sesuai kebutuhan masyarakat. Beberapa strategi yang
dikembangkan untuk mencapai tujuan ini adalah peningkatan jumlah mitra kerjasama,
peningkatan penerapan teknologi tepat guna per prodi, peningkatan produk berbasis
masyarakat yang diproduksi dan peningkatan rekayasa sosial per prodi. Strategi yang
dikembangkan untuk tujuan 2.4 adalah:

a. Strategi 2.4.1. Peningkatan jumlah mitra kerjasama


Tindakan: Sebagai institusi yang memajukan dalam penciptaan pengetahuan,
konsep ABG (academician, business, government) menjadi sangat penting
agar hasil-hasil akademik dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hasil-hasil
akademik yang dihasilkan dapat ditingkatkan dengan menjalin kerjasama
dengan mitra-mitra. Peningkatan jumlah mitra kerjasama dapat dilakukan
dengan berawal dari visi misi dan tujuan (kejelasan harapan dan kebutuhan)
bersama dengan mitra yang dituju, mengidentifikasi keunggulan dan
kelemahan calon mitra, yang akhirnya mempunyai tujuan bersama sehingga
kerjasama dapat terjalin secara berkelanjutan.

Unit terlibat: Direktur, Wakil Direktur, Bidang Finansial, Kaprodi

b. Strategi 2.4.2. Peningkatan penerapan teknologi tepat guna per prodi


Tindakan: Upaya peningkatan kualitas pengabdian dapat dilakukan dengan
strategi peningkatan penerapan teknologi tepat guna yang dihasilkan oleh
setiap prodi. TTG merupakan jenis teknologi yang banyak ragamnya sesuai
dengan bidang ilmu dan penerapannya sehingga setiap prodi dapat
menghasilkan produk-produk beragam. Prodi mengidentifikasi produk-produk
teknologi yang dihasilkan oleh dosen-dosen. Identifikasi permasalahan dapat
dilakukan terhadap mitra-mitra setiap prodi atau masyarakat tertentu dilokasi
tertentu melalui informasi dari LPPM (Pusat KKN). Dalam satu lokasi
masyarakat, beberapa TTG yang dihasilkan dosen dapat diterapkan.

Unit terlibat: Direktur, Wakil Direktur, Bidang Finansial, Kaprodi, LPPM

c. Strategi 2.4.3. Peningkatan produk berbasis masyarakat yang diproduksi


Tindakan: Kerjasama mitra untuk peningkatan kualitas pengabdian dapat
dilakukan dengan strategi peningkatan produk berbasis masyarakat yang
diproduksi. Hal ini dapat dilakukan oleh setiap dosen dengan mengajukan
produk atau rencana produknya dalam hibah kemenristekdikti, Pemkot,
BKKBN, Kemendikbud dan lain-lain yang setiap tahun dilakukan seperti dalam
Hibah Program Kemitraan Masyarakat, KKN PPM dan lain-lain. Melalui
program tersebut maka mitra akan mendapatkan produk yang dibutuhkan
untuk diproduksi.

Unit terlibat: Direktur, Wakil Direktur, Bidang Finansial, Kaprodi, LPPM

d. Strategi 2.4.4. Peningkatan rekayasa sosial per prodi


Tindakan: Rekayasa sosial merupakan sebuah jalan mencapai sebuah
perubahan sosial secara terencana yang ditujukan untuk mempengaruhi
perilaku dan perubahan sosial. Gagasan, ide dan temuan yang selama ini ada
di dunia akademik, kemudian diimplementasi untuk melakukan suatu
perubahan perilaku pada masyarakat. Prodi-prodi memiliki gagasan-gagasan
yang berbeda yang untuk dapat menyelesaikan berbagai kasus. Sebuah kasus
dapat dimunculkan berdasarkan artikel, film, studi kasus termasuk data dan
mengajak melihat fakta langsung di lapangan dengan observasi wawancara,
melalui kegiatan KKN dan kemudian diajak bagaimana mengatasi persoalan
tersebut sesuai dengan keilmuan yang dimiliki.

Unit terlibat: Direktur, Wakil Direktur, Kaprodi, LPPM

Kriteria 3: Mahasiswa

Tujuan 3.1: Peningkatan kualitas mahasiswa baru

Kualitas mahasiswa baru (input) merupakan tahap awal yang sangat krusial dalam
membangun pendidikan tinggi yang berkualitas. Kualitas input ditentukan oleh sistem
seleksi yang harus mengacu pada persyaratan dan kualifikasi yang yang sesuai dengan
tahap pendidikan sebelumnya (S1). Keketatan seleksi yang ditunjukkan dengan besaran
rasio mahasiswa yang diterima dan yang mendaftar juga menjadi salah satu kriteria
kualitas mahasiswa baru. Beberapa persyaratan seperti IPK pada tahap pendidikan S1,
persyaratan nilai TOEFL, dan keterkaitan pendiikan sebelumnya merupakan kriteria
kualitas yang perlu terus dievaluasi. Oleh karena itu, sosialisasi program yang
mencukupi melalui soft ptomosi menjadi salah satu strategi yang perlu dikembangkan.
Pemanfaatan jejaring untuk melakukan rekrutmen mahasiswa baru yang berkualitas
juga perlu dioptimalkan. Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 3.1 adalah:

a. Strategi 3.1.1 Melakukan kerjasama rekruitmen internal dengan PTM yang


memiliki S1 sejenis
Tindakan: UAD adalah salah satu perguruan tinggi muhammadiyyah (PTM)
dibawah koordinasi Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyyah. Jejaring
PTM ini telah terbentuk sampai tingkat program studi dengan terbentuknya
asosiasi-asosiasi prodi sejenis dalam lingkungan PTM misalnya Asosiasi
Perguruang Tinggi Farmasi Muhammadiyyah (APTFM). Asosiasi ini perlu
dioptimalkan sebagai sumber untuk rekrutmen mahasiswa baru. Kerjasama
seleksi dalam wujud seleksi bersama mahasiswa Perguruan tinggi
Muhammadiyyah (SBMPTM) perlu dioptimlakan dan ditingkatan sampai level
pascasarjana. Untuk itu perlu pengembangan sistem informasi yang
mendukung.

Unit terlibat: Rektor, Wakil Rektor, BAA, Direktur, Wakil Direktur, Dekan
terkait, Kaprodi

b. Strategi 3.1.2 Melakukan soft promosi dari hasil-hasil aktivitas dosen dan
mahasiswa di media massa/ sosial.
Tindakan: Informasi yang menarik dan mencukupi merupakan daya tarik bagi
calon mahasiswa baru, oleh karena itu soft promosi yang berupa informasi
kegiatan dan aktivitas dosen dan mahasiswa melalui media massa dan media
sosial merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Program Pascasarjana
UAD mellaui bagian Humas akan menjalin hubungan dengan media massa
untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan dosen dan mahasiswa. Selain itu
optimalisasi website serta media sosial melalui facebook, twitter, instagram
dan youtube perlu diprogramkan untuk menjalin komunikasi dengan calon
mahasiswa baru dan stakeholder lainnya.

Unit terlibat: Direktur, Wakil Direktur, Humas, Kaprodi.


Tujuan 3.2: Peningkatan interaksi mahasiswa secara global

Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 3.2 adalah:

a. Strategi 3.2.1 Menyelenggarakan student mobility in bound dan out bound


b. Strategi 3.2.2 Mengikutkan mahasiswa pada kuliah open course standar global

Tujuan 3.3: Memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa

Pascasarjana berupaya memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa untuk meningkatkan


jumlah prestasi mahasiswa baik skala nasional maupun skala internasional. Beberapa
strategi yang dikembangkan untuk mencapai tujuan ini adalah menyediakan tempat
berlatih dan mengikutkan mahasiswa dalam berbagai event kompetisi. Strategi yang
dikembangkan untuk tujuan 3.3 adalah:

a. Strategi 3.1.1 Menyediakan tempat berlatih


Tindakan: Strategi memfasilitasi minat dan bakat mahasiswa dilakukan dengan
menyediakan tempat berlatih untuk mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilannya sesuai topik dan tema yang diminati. Tempat berlatih bisa
diperoleh dari luar institusi dengan melalui mitra-mitra kerjasama dan juga dari
internal melalui UKM-UKM Universitas sesuai bakat dan minat masing masing.
Prodi dapat mengarahkan dan memberikan informasi terkait mitra-mitra dan
UKM-UKM yang sesuai dan tersedia sebagai tempat mengembangkan minat
dan bakatnya. Mitra tempat berlatih juga dapat berupa media massa elektronik
atau sejenisnya, lembaga bahasa asing, dan lain sebagainya.

Unit terlibat: Direktur, Wakil Direktur, Kaprodi, Humas Pascasarjana dan


Universitas

b. Strategi 3.1.2 Mengikutkan mahasiswa dalam berbagai event kompetisi


Tindakan: Minat dan bakat mahasiswa akan teruji melalui sebuah kompetisi.
Prodi harus aktif dalam mencari informasi-informasi terkait dengan event
kompetisi yang diadakan oleh institusi UAD dan dari institusi luar UAD serta
menyampaikannya kepada mahasiswa. Banyak informasi-informasi event
kompetisi diperoleh dari berbagai media baik elektronik maupun non
elektronik serta dari website seperti website-website penyedia informasi
lomba, kompetisi, olimpiade, dan event lainnya, misalnya,
www.ruanginformasi.com. Selain itu melalui grup atau komunitas jejaring sosial
yang diikuti juga dapat memberikan informasi event kompetisi.
Unit terlibat: Direktur, Wakil Direktur, Kaprodi, Humas Pascasarjana dan
Universitas

Tujuan 3.4: Peningkatan efisiensi lulusan

Efisiensi lulusan menjadi salah satu ukuran keberhasilan dalam penyelenggaraan


pendidikan. Aturan baru dalam penyelenggaraan program pascasarjana
mengamanatkan agar lulusan program pascasarjana dapat memiliki kompetensi dan
keterampilan tertentu yang sesuai dengan KKNI dan tertuang dalam transkrip akademik
dan SKPI. Pencapaian itu harus dapat dilakukan dalam waktu maksimum 4 tahun dengan
masa kurikulum selama 4 semester. Beberapa penghampat tingkat kelulusan ini adalah
pada kemampuan untuk publikasi pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal
internasional, masa penulisan tesis, dan beberapa pada tingkat kelulusan mata kuliah.
Untuk mencapai efisiensi lulusan yang baik, beberapa strategi yang dapat dilakukan
adalah evaluasi studi secara rutin, penyelenggaraan kelas-kelas pengayaan, dan
penyelenggaraan workshop pendampingan studi. Strategi yang dikembangkan untuk
tujuan 3.4 adalah:

a. Strategi 3.4.1 Evaluasi studi secara rutin


Tindakan: Selama ini untuk memastikan kelancaran studi mahasiswa, telah
tersedia SOP terkait evaluasi studi. Namun SOP ini hanya mencakup pada
evaluasi diakhir dan relatif kurang dapat memonitoring kemajuan belajar siswa.
Sinkronisasi SOP terkait yang mengalir menjadi mekanisme monitoring perlu
dilakukan untuk memperoleh SOP yang solid. Pelaksanaan SOP yang dihasilkan
perlu dipastikan dapat memperbaiki kinerja kelulusan mahasiswa.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, BPM, PSMPasca, BAA

b. Strategi 3.4.2 Penyelenggaraan kelas-kelas pengayaan


Tindakan: Untuk menurunkan tingkat kegagalan lulus pada MK tertentu, selama
ini belum ada program yang diselenggarakan. Pelaksanaan program pengayaan
dapat dilakukan pada masa-masa jeda antar semester. Beberapa moda untuk
pengayaan dapat dilakukan dengan menggunakan perkuliahan daring. Program
ini perlu dirancang agar memenuhi standar mutu akademik yang telah
ditetapkan oleh institusi maupun peraturan pemerintah terkait. Agar kegiatan ini
dapat berjalan maka diperlukan dukungan kebijakan, keterampilan dosen dalam
kuliah daring, dan LMS.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, BPM, PSMPasca, BPA

c. Strategi 3.4.3 Penyelenggaraan workshop pendampingan studi


Tindakan: Kendala dalam penyelesaian studi dengan aturan-aturan baru saat ini
cenderung muncul pada penulisan tesis yang mensyaratkan multidisiplin,
publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditas atau jurnal internasional
bereputasi, selain juga keterampilan mahasiswa dalam penelusuran sumber-
sumber referensi untuk tesis dan artikel jurnal. Pendampingan pada tiga
kegiatan ini akan dapat membantu mahasiswa selesai sesuai dengan masa
kuliah. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana mengintegrasikan
kegiatan ini dengan kurikulum agar beban kerja akademik mahasiswa dapat
terakomodasi dalam kegiatan kuliah.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, BPA, LPPI, Pusat Sumber Belajar

Kriteria 4: Sumber Daya Manusia

Tujuan 4.1: Rasio Dosen / Mahasiswa 1:20


Keberadaan Dosen yang berkualitas menjadi salah satu sasaran kegiatan di
Pascasarjana. Dosen yang dimaksud meliputi Dosen Tetap dan Dosen tidak tetap di
setiap Program Studi. Jumlah Dosen yang terlibat tentunya disesuaikan dengan
kebutuhan dalam jam mengajar dan membimbing mahasiswa. Dengan demikian, rasio
Dosen/Mahasiswa perlu perhatian yang lebih dalam pengelolaan unit pengelola
program studi. Rasio Dosen/Mahasiswa yang harus dicapai adalah maksimal 1:20,
dengan koordinasi antara Program studi, Unit Pengelola Program Studi, Bidang SDM,
dan Wakil Rektor II. Hal ini dilakukan untuk mendukung kegiatan Proses Belajar
Mengajar yang aktif, produktif, dan dinamis sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 4.1 adalah:

a. Strategi 4.1.1 Monev berkala Dosen dan mahasiswa setiap tahun akademik
Tindakan: Ketersediaan Dosen yang sesuai dengan kompetensi sangat
diperlukan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan kuantitas dan kualitas Dosen di
Pascasarjana. Di UAD sudah terdapat SOP ketersediaan dosen dan penilaian
kinerja Dosen yang dijalankan secara berkala dan dilakukan monev dalam audit
mutu internal. Setiap tahun akademik, Program Studi melakukan evaluasi diri
terkait dengan jumlah Dosen, kompetensi Dosen, dan indeks kinerja.
Khususnya jumlah Dosen dicermati dari rasio mahasiswa yang ada dan Dosen
yang tersedia. Kaprodi melakukan pencermatan jumlah Dosen dan merancang
penambahan Dosen saat diperlukan yang selanjutnya diusulkan ke Direktur.
Direktur selanjutnya melakukan pencermatan dalam sekup yang lebih luas
(tingkat Pascasarjana). Jika sudah sesuai dengan kebutuhan Dosen dan
kompetensi yang diperlukan maka dilakuka pengusulan ke bagian SDM.
Langkah selanjutnya sesuai dengan SOP, SDM melakukan rekruitmen dengan
berkoordinasi dengan Universitas dan Pascasarjana. Rasio Dosen dan
Mahasiswa diharuskan maksimal 1:20 sesuai dengan ketentuan yang berlaku
sehingga kegiatan akademik dapat berlangsung secara produktif, aktif, dan
dinamis. Terkait dengan kualitas Dosen dilakukan tindakan sesuai SOP yang
mensyaratkan Indeks Kinerja Dosen lebih dari 3.

Unit terlibat: Kaprodi, Direktur, SDM, Warek II.

Tujuan 4.2: Dosen pengampu dengan pendidikan S3


Salah satu persyaratan Dosen Pengampu Magister mempunyai pendidikan S3. Hal ini
sesuai dengan wewenang dan tugas Dosen yang dapat melakukan pengajaran,
pembimbingan praktek , dan pembimbingan tugas akhir. Persyaratan pendidikan yang
ditempuh dilakukan dengan jalan berkoordinasi dengan Unit Pengelola Program Studi
Sarjana untuk membuat roadmap pendidikan Dosen. Kegiatan ini dilakukan
terintegrasi dengan SDM dan WR II. Tujuan dari persyaratan pengampu berpendidikan
S3 adalah menjaga kualitas kegiatan Proses Belajar Mengajar di Program Pascasarjana
Universitas Ahmad Dahlan. Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 4.2 adalah:

a. Strategi 4.2.1 Penyusunan Roadmap Pendidikan Dosen


Tindakan: Dosen pengampu di Program Studi Pascasarjana UAD harus S3
dapat ditempuh dari dalam (dengan menyusun roadmap pendidikan Dosen
yang masih S2) dan dari luar (rekruitmen S3). Penyusunan Roadmap
Pendidikan Dosen dilakukan terhadap Dosen Program Studi S1 dengan
kompetensi yang diperlukan di Program Pascasarjana. Kegiatan ini dilakukan
dengan koordinasi bersama Dekan, Ka SDM, dan Wakil Rektor II. Roadmap
juga dipastikan berjalan sesuai dengan rencana dengan adanya monev
terhadap Dosen yang sudah direncanakan untuk studi lanjut.

Unit terlibat: Kaprodi, Direktur, SDM, Wakil Rektor II.

Tujuan 4. 3: Dosen pengampu dengan jabatan LK


Persyaratan jabatan akademik Dosen pengampu Pascasarjana adalah Lektor Kepala.
Namun demikian tentunya jabatan akademik Guru Besar yang harus diraih oleh semua
Dosen perlu mendapat perhatian yang lebih dari Unit Pengelola Program Studi.
Jabatan akademik Dosen menunjukkan kualitas Dosen meliputi tridharma yaitu:
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan terjaganya
kualitas Dosen maka kualitas pengajaran di Program Pascasarjana dapat terjaga.
Lektor Kepala merupakan syarat minimal jabatan akademik Dosen di Program Studi
Magister. Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 4.3 adalah:

a. Strategi 4.3.1 Penyusunan Roadmap Kepangkatan Dosen Tetap


Tindakan: Kepangkatan Dosen Tetap minimal merupakan sasaran Unit
Pengelola Program Studi. Sasaran ini atas break down dari sasaran Univeristas
terkait dengan salah satu parameter mutu Dosen. Roadmap kepangkatan
Dosen Tetap disusun atas koordinasi dengan SDM. Kegiatan ini disusun mulai
dari kegiatan evaluasi kepangkatan Dosen Tetap di Program Studi yang
kemudian dikoordinasikan di tingkat Pascasarjana. Kegiatan ini dilakukan
berkala setiap satu tahun akademik sekali.

Unit terlibat: Kaprodi, Direktur, SDM

b. Strategi 4.3.2 Monev Kepangkatan Dosen Tetap


Tindakan: Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dari roadmap yang disusun
dilakukan mulai dari tingkat program studi. Monitoring dan evaluasi dilakukan
setiap semester terinklude dalam indeks kinerja Dosen. Aspek Pembelajaran
dinilai oleh Kaprodi setiap semester dalam bentuk IKD semester, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan monitongnya sekali dalam satu
semester. Pelaksanaan monev ini atas dasar SOP Dosen yang salah satunya
harus memenuhi IKD sama atau lebih besar dari 3.

Unit terlibat: Kaprodi, Direktur, SDM

Tujuan 4.4: Dosen pengampu dengan jabatan GB


Universitas Ahmad Dahlan sangat concern terhadap jabatan akademik Dosen. Setiap
Dosen sangat didukung dapat menduduki jabatan akademik tertentu dalam waktu
tertentu yang dituangkan dalam roadmap di SDM. Roadmap tersebut disusun dari
program studi kemudian disusun di tingkat Pengelola Pascasarjana UAD dan tingkat
UAD. Dosen UAD dirancang dapat meraih Guru besar dalam jangka waktu tertentu.
Guru Besar merupakan jabatan akademik tertinggi bagi Dosen yang dirancang diraih
oleh Dosen Pascasarjana. Tujuan ini dicapai untuk meningkatkan kompetensi Dosen
terkait dengan tridarma dan unsur penunjang. Dengan meningkatnya jumlah Dosen
pengampu dengan jabatan GB diharapkan mutu khususnya pembelajaran akan
meningkat. Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 4.4 adalah:

a. Strategi 4.4.1 Penyusunan Roadmap Kepangkatan Dosen Tetap


Tindakan: Kepangkatan Dosen Tetap (Guru Besar) merupakan sasaran Unit
Pengelola Program Studi. Sasaran ini atas break down dari sasaran Univeristas
terkait dengan salah satu parameter mutu Dosen. Roadmap kepangkatan
Dosen Tetap disusun atas koordinasi dengan SDM. Kegiatan ini disusun mulai
dari kegiatan evaluasi kepangkatan Dosen Tetap di Program Studi yang
kemudian dikoordinasikan di tingkat Pascasarjana. Kegiatan ini dilakukan
berkala setiap satu tahun akademik sekali.
Unit terlibat: Kaprodi, Direktur, SDM

b. Strategi 4.4.2 Monev Kepangkatan Dosen Tetap


Tindakan: Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dari roadmap yang disusun
dilakukan mulai dari tingkat program studi. Monitoring dan evaluasi dilakukan
setiap semester terinklude dalam indeks kinerja Dosen. Aspek Pembelajaran
dinilai oleh Kaprodi setiap semester dalam bentuk IKD semester, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan monitongnya sekali dalam satu
semester. Pelaksanaan monev ini atas dasar SOP Dosen yang salah satunya
harus memenuhi IKD sama atau lebih besar dari 3.

Unit terlibat: Kaprodi, Direktur, SDM

Tujuan 4.5: Dosen tetap tersertifikasi dan memenuhi EWMP


Untuk meningkatkan mutu lulusan dan mutu pendidikan mahasiswa pascasarjana,
maka harus diikuti dengan peningkatan kualitas dosen. Dosen yang telah mendapatkan
sertifikasi maka dapat melakukan tugas mengajarnya secara kompeten sesuai dengan
bidang ilmunya secara profesional sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan
yang berkualitas. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah melakukan monev
pendidikan dalam hal ini pengajaran, melakukan monev penelitian (minimal dosen
melakukan penelitian 1 kali/tahun) dan melakukan monev pengabdian masyarakat
(minimal dosen melaksanakan PkM 1 kali/tahun). Strategi yang dapat dikembangkan
untuk mencapai tujuan ke 4.5 ini adalah :

a. Strategi 4.5.1 Monev Pendidikan


Tindakan: Untuk menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan mempunyai
daya saing di tempat kerja maka salah satu ujung tombaknya adalah dosen.
Dosen harus melaksanakan tugas pendidikanya minimal 12 SKS/semester yang
terbagi menjadi kegiatan mengajar/tutorial/praktikum, membimbing
KKN/magang, membimbing thesis, menguji thesis, membina kegiatan
mahasiswa, mengembangkan program kuliah, mengembangkan buku ajar,
kegiatan ilmiah, menduduki jabatan dalam perguruan tinggi, dan melakukan
kegiatan pengembangan diri/pelatihan. Dengan adanya monev pendidikan ini,
maka dosen dapat fokus dalam kegiatan pengajarannya sesuai dengan bidang
keahlianya. Minimal monev diadakan setiap semester sehingga dapat dilakukan
evaluasi agar tidak terulang di semester berikutnya.

Unit terlibat : Direktur, wakil direktur, kaprodi


b. Strategi 4.5.2 Monev Penelitian
Tindakan: Selain melakukan kegiatan pengajaran, dosen juga wajib melakukan
kegiatan penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan materi perkuliahan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan di lapangan. Dengan hasil
penelitian yang relevan dan up to date, wawasan mahasiswa pascasarjana
menjadi semakin terasah. Setiap dosen harus mempunyai roapmap penelitian,
sehingga penelitian yang diajukan fokus sesuai dengan bidang keilmuannya.
Untuk menunjang tujuan ini dosen harus mengarah kepada renstra penelitian
yang sudah dibuat oleh LPPM untuk mendapatkan dana-dana dari ristekdikti
maupun dana-dana lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
Setelah penelitian dilakukan dosen wajib membuat publikasi berdasarkan hasil
penelitian tersebut lewat jurnal nasional maupun jurnal internasional. Minimal
monev penelitian diadakan setiap tahun sekali.

Unit terlibat: Direktur. Kaprodi, LPPM

c. Strategi 4.5.3 Monev PkM


Tindakan: Dosen tidak hanya berfokus kepada mahasiswa tetapi juga
mempunyai kewajiban memajukan kehidupan masyarakat di lingkungan
sekitar. Untuk memenuhi kewajiban dosen melakukan PkM dapat
memanfaatkan program yang ditawarkan LPPM maupun dari ristekdikti. Dosen
dapat melakukan pengabdian bersama-sama dengan mahasiswa pascasarjana
dalam program prodamart, ataupun dapat menggunakan fasilitas
kerjasama/MoU dengan berbagai lembaga baik muhammadiyah, instansi
pemerintah, dalam negeri maupun luar negeri. Minimal monev pengabdian
diadakan setiap tahun sekali.

Unit terlibat: Direktur. Kaprodi, LPPM

Tujuan 4.6: Rasio dosen tidak tetap terhadap jumlah dosen tetap (>10%)
Untuk meningkatkan wawasan pengetahuan lulusan pasacasarjana yang tidak
didapatkan dari dosen tetap maka harus didapatkan dari dosen tidak tetap praktisi baik
dari perguruan tinggi lain dan dari instansi swasta maupun pemerintah sesuai dengan
bidang keahlian yang dibutuhkan oleh program studi. Dalam memenuhi tujuan tersebut
maka diharapkan dapat mengambil dosen tidak tetap maksimal 10% dari jumlah dosen
tetap yang ada di dalam program studi yang bersangkutan. Stategi yang dapat
dilakukan adalah dengan menghitung rasio antara dosen tidak tetap dan dosen tetap,
meningkatkan kompetensi dan kepakaran dosen tetap. Strategi yang dikembangkan
untuk tujuan 4.6 adalah:
a. Strategi 4.6.1 Rasio dosen tidak tetap terhadap dosen tetap
Tindakan: Dalam menentukan mata kuliah dalam kurikulum pascasarjana
harus memperhatikan keahlian dan kepakaran yang dimiliki dosen tetap serta
memperhatikan jumlah dosen tetap dan latar belakang pendidikan serta
jabatan fungsional dosen tersebut, sehingga dengan adanya pencermatan
tersebut maka tidak akan mengambil dosen tidak tetap terlalu banyak sehingga
melebihi standar maksimal yang sudah ditentukan.

Unit terlibat: Direktur, wakil direktur, Kaprodi

b. Strategi 4.6.2 Meningkatkan kompetensi Dosen Tetap


Tindakan: Dosen tetap mempunyai kewajiban untuk meningkatkan
kompetensi, hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan yang up to
date juga dapat berguna untuk mengurangi kebutuhan dosen tidak tetap
karena sudah dapat dipenuhi oleh dosen tetap. Dosen tetap dapat
menggunakan fasilitas nego costing yang sudah dianggarkan oleh program
studi untuk peningkatan kompetensi. Dosen dapat membuat roapmap
pelatihan yang berisi rencana pelatihan yang akan diikuti selama 5 tahun ke
depan, sehingga pelatihan akan lebih terarah sesuai dengan bidang keilmuan
dosen yang bersangkutan serta sesuai dengan kebutuhan program studi.
Membuat roapmap penelitian dan pengabdian setiap dosen, sehingga
kompetensi nya tetap fokus dalam satu bidang.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, bidang finansial

c. Strategi 4.6.3 Meningkatkan kepakaran Dosen Tetap


Tindakan: Untuk meningkatkan kepakaran dosen dapat dilakukan lewat
penelitian, publikasi, pengabdian kepada masyarakat, serta keikutsertaan
dalam kegiatan ilmiah dosen atau anggota dalam organisasi keilmuan. Dosen
dapat mengakses dana baik dalam internal maupun eksternal perguruan tinggi.
Hasil penelitian kemudian dipublikasikan baik dalam jurnal dalam/luar negeri
atau cara lain dengan mengikuti seminar-seminar ilmiah dan dipublish di
proceeding. Dosen dapat melakukan pengabdian masyarakat dengan
menggunakan dana internal dan ekternal perguruan tinggi. Diharapkan dosen
aktif melakukan tri darma perguruan tinggi yang sesuai dengan
kompetensinya, akan menunjang dan memperkuat kepakaran dosen yang
bersangkutan.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, LPPM

Tujuan 4.7: Jumlah rata-rata bimbingan/tahun


Thesis merupakan tugas akhir bagi mahasiswa pascasarjana, sehingga untuk
mendapatkan kualitas yang baik merupakan tanggung jawab antara mahasiswa dengan
dosen pembimbing thesis. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka dosen harus
diberikan batasan maksimal jumlah mahasiswa yang dibimbing yaitu maksimal 4
mahasiswa bagi pembimbing utama per tahun dan maksimal 6 mahasiswa untuk
pembimbing pendamping. Untuk memudahkan dan mengurangi masa waktu
penyelesaian thesis maka diperlukan beberapa strategi antara lain yaitu : pembuatan
pedoman penulisan thesis, penyediaan web khusus untuk bimbingan thesis serta
melakukan monitoring dan evaluasi thesis setiap 3 bulan sekali. Strategi yang
dikembangkan untuk tujuan 4.7 adalah:

a. Strategi 4.7.1 Penerapan Pedoman penulisan tesis


Tindakan: Program studi membuat pedoman penulisan thesis yang sesuai
dengan dengan kekhasan bidang keilmuannya sehingga mahasiswa dapat
menulis thesis sesuai dengan pedoman yang sudah dibuat. Sosialisasi buku
pedoman penulisan thesis dapat dilakukan lewat beberapa cara, mulai pada
saat kuliah metodologi penelitian, disosialisasikan lewat website sehingga
mahasiswa dapat mendownload dan disediakan dalam bentuk buku cetak.
Dengan berbagai cara tersebut maka mahasiswa menjadi lebih mudah
mengakses pedoman tersebut.

Unit terlibat: Kaprodi, sekretaris prodi

b. Strategi 4.7.2 Penyediaan website bimbingan tesis


Tindakan: untuk mempermudah dalam proses bimbingan antara dosen dengan
mahasiswa, strategi penyediaan website bimbingan thesis merupakan salah
satu alternatifnya. Dengan kesibukan dosen yang sangat dinamis, dengan
adanya website khusus bimbingan skripsi akan memudahkan dosen
mengaksesnya. Sehingga mahasiswa tidak merasa dirugikan dengan adanya
aktivitas dosen yang padat. Diharapkan strategi ini dapat mempercepat
penulisan thesis dan akhirnya dapat mempercepat penyelesaian studi.

Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, sekretaris prodi

c. Strategi 4.7.3 Monev tesis


Tindakan: Monitoring penulisan thesis dapat dilakukan untuk mengetahui
perkembangan mahasiswa dalam penyelesaian thesis. Monitoring dilakukan
program studi minimal 3 bulan sekali untuk dapat mengetahui kesulitan yang
dihadapi mahasiswa maupun dosen pembimbing. Monitoring dapat dilakukan
dua arah, baik dari monitoring dosen maupun monitoring mahasiswa. Dari hasil
monitoring akan didapatkan permasalahan yang muncul sehingga segera dapat
dilakukan evaluasi untuk pemecahannya.
Unit terlibat: Direktur, Kaprodi, sekretaris prodi

Kriteria 5. Keuangan dan Sarana Prasarana


Tujuan 5.1: Biaya operasional pendidikan dan mahasiswa (penalaran, minat,
bakat, bimbingan, karir, dan kesejahteraan)
Biaya operasional pada Program Pascasarjana UAD merupakan bagian dari biaya
pendidikan tinggi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang
mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan operasional
pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung. Strategi yang dikembangkan untuk
tujuan 5.1 adalah:

a. Strategi 5.1.1 Biaya operasional pendidikan dan mahasiswa masuk dalam


komponen negocosting
Tindakan: Biaya operasional pendidikan tinggi ditetapkan per mahasiswa per
tahun yang disebut dengan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi
yang ditetapkan secara periodik. Sehingga Program Pasca Sarjana UAD dapat
menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) setiap tahun
dan menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa.

Unit terlibat: Wakil Rektor 2, Direktur, Kaprodi, BIFAS, Bank Partner UAD

b. Strategi 5.1.2 Perbaikan struktur pembiayaan pendidikan masuk dalam


komponen negocosting
Struktur pembiayaan pendidikan Program Pascasarjana UAD merupakan siklus
keuangan lengkap, terpadu dan transparan menuju proses akuntabel yang
teraudit oleh auditor eksternal Muhammadiyah agar memberi manfaat optimal
untuk semua pemangku kepentingan
Tindakan: Program Pascasarjana UAD mempunyai sistem pembiayaan
pendidikan lengkap dan terpadu mulai sistem pencatatan pembiayaan, analisis
biaya operasional, penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan hingga
melakukan evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan biaya pendidikan
tinggi pada setiap akhir tahun pendidikan

Unit terlibat: Rektor, Wakil Rektor 2, Direktur, Kaprodi, BIFAS, Bank Partner
UAD

c. Strategi 5.1.3 Pengembangan sistem pengendalian anggaran masuk dalam


komponen negocosting
Program Pascasarjana UAD mengembangkan sistem pengendalian anggaran
sesuai dengan kebijakan pagu anggaran, mekanisme nego costing, dan
prosedur penggalangan dana yang amanah dan akuntabel serta transparan
sehingga tercapai peningkatan kualitas pendidikan

Tindakan: Program Pascasarjana UAD mengupayakan pengendalian anggaran


yang terpantau oleh pengelola Program Pascasrjana UAD dalam bentuk
pendanaan pendidikan tinggi bersumber tidak hanya dari pendapatan yang
diperoleh dari mahasiswa namun dalam bentuk pendapatan lainnya seperti
hibah, jasa layanan profesi dan/atau keahlian, filantropis, dan/atau kerjasama
dengan negara lain, pemerintah, dan swasta

Unit terlibat: Rektor, Wakil Rektor 2, Direktur, Kaprodi, BIFAS, Bank Partner
UAD

d. Strategi 5.1.4 Penerapan paperless office


Program Pasca Sarjana UAD menerapkan paperless office dengan tujuan
pencapaian nilai ekonomis, efisiensi, dan efektivitas pada semua kegiatan

Tindakan: Untuk mewujudkan penerapan paperless office Program Pasca


Sarjana UAD menerapakan beberapa hal berikut ini yaitu a. memindai berbagai
dokumen lama menjadi digital, b. mengarsipkan dalam folder on-site atau
cloud-site, c. melakukan pekerjaan kolaborasi berupa sharing folder, d.
mengefektifkan pekerjaan dengan sharing documents, dan e. mewajibkan
semua dokumentasi perkantoran dalam format digital

Unit terlibat: Wakil Direktur Pasca, Kepala TU

Tujuan 5.2: Biaya penelitian


Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria minimal sumber
pendanaan dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian. Selain
berkewajiban menyediakan anggaran penelitian internal, Program Pasca Sarjana UAD
juga dapat memfasilitasi pendanaan penelitian dari luar negeri, pemerintah pusat
dan/atau daerah, atau dana dari masyarakat. Strategi yang dikembangkan untuk tujuan
5.2 adalah:

a. Strategi 5.2.1 Anggaran penelitian payung dalam negocosting


Anggaran Penelitian payung pada Program Pasca Sarjana UAD merupakan
kegiatana yang dianggarkan untuk penelitian kolaboratif suatu tema besar
penelitian yang dibagi atau diturunkan ke dalam beberapa sub-tema penelitian
yang lebih kecil. Masing-masing sub-tema penelitian tersebut menjadi bagian
saling melengkapi jika digabungkan, akan tetapi jika dipisahpun dapat berdiri
sendiri.

Tindakan: Penelitian payung yang dimaksud dalam skim ini merupakan


penelitian yang melibatkan asisten peneliti. Asisten peneliti dapat terdiri dari
mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir atau dosen yang belum
memenuhi kualifikasi skim ini. Peniliti utama (ketua peneliti) maupun anggota
peneliti harus melakukan tugas meneliti bersama sesuai tema besar yang
diusulkan, sedangkan asisten peneliti bertugas melaksanakan subtema
penelitian yang menjadi tugasnya. Penelitian payung bertujuan meningkatkan
kualitas analisis konstekstual, keterlibatan mahasiswa dan atau dosen,
mempercepat proses penyusunan tugas akhir mahasiswa, dan diharapkan
dapat meningkatkan publikasi karya ilmiah di jurnal bereputasi.

Unit terlibat: LPP-UAD, Dosen, Mahasiswa

a. Strategi 5.2.2 Anggaran inkubator Penelitian dalam negocosting


Anggaran program inkubator penelitian adalah pendanaan yang diberikan
rekanan/partner Program Pasca Sarjana UAD kepada mahasiswa Pasca Sarjana
UAD melalui lembaga inkubator penelitian untuk menjalankan proses inkubasi
sehingga siap untuk didorong menjadi hasil penelitan tepat guna dan tepat
sasaran

Tindakan: Program Pasca Sarjana UAD memfasilitasi dan mengkolaborasikan


antara mahasiswa Pasca Sarjana UAD dengan pihak ketiga dari pemerintah,
swasta, dan luar negeri agar impact penelitian bermanfaat bagi kedua belah
pihak

Unit terlibat: Wakil Direktur, Kaprodi, Dosen, Mahasiswa

b. Strategi 5.2.3 Anggaran pengintegrasian penelitian dalam pembelajaran dalam


negocosting
Program Pasca Sarjana UAD melakukan justifikasi anggaran penelitian dalam
pembelajaran yang terintegrasi dirancang berdasarkan kebutuhan penelitian
dan pembelajaran agar sesuai dengan karakteristik, kategori, skema, bidang
penelitian dalam pembelajaran

Tindakan: Rincian anggaran terintegrasi antara penelitian dengan


pembalajaran yang dirancang oleh pengusul dalam proposalnya harus memuat
standar biaya penelitian yang telah ditentukan Program Pasca Sarjana UAD

Unit terlibat: Wakil Direktur, Kaprodi, Dosen, Mahasiswa


Tujuan 5.3: Biaya PkM
Biaya pengabdian kepada masyarakat akan mengacu pada standar penjaminan mutu
pengabdian kepada masyarakat di Program Pasca Sarjana UAD sesuai dengan rambu-
rambu yang telah ditetapkan. Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 5.3 adalah:

a. Strategi 5.3.1 Anggaran program Pemberdayaan Umat Nasional dan


Internasional dalam negocosting
Melalui Biaya Operasional, Program Pasca Sarjana UAD membangun dan
mengembangan partisipasi-kritis dan strategis antara mahasiswa dan civitas
akademis untuk terlibat dalam dinamika pemberdayaan umat pada tingkat
nasional dan internasional

Tindakan: Anggaran program pemberdayaan umat nasional dan internasional


berasal dari Biaya Operasional Program Pasca Sarjana UAD

Unit terlibat: Rektor, Wakil Rektor 2, Direktur, Kaprodi, BIFAS, Bank Partner
UAD
b. Strategi 5.3.2 Anggaran inkubator Pengabdian Masyarakat dalam negocosting
Program Pasca Sarjana UAD memberikan solusi permasalahan yang ada pada
masyarakat berdasarkan kajian akademik dengan menggandeng pihak ketiga
dari BUMN atau Perusahaan Swasta Nasional atas kebutuhan, tantangan, atau
persoalan yang muncul pada masyarakat

Tindakan: Program Pasca Sarjana UAD bekerja sama dengan pihak ketiga
melakun alih teknologi, ilmu pengetahuan, dan seni melalui kegiatan agar
mampu mengentaskan masyarakat tersisih secara ekonomi, sosial, dan budaya
sehingga menjadi masyarakat bermartabat

Unit terlibat: Rektor, Wakil Rektor 2, Direktur, Kaprodi, BIFAS, Bank Partner
UAD

c. Strategi 5.3.3 Anggaran pengintegrasian pengabdian kepada masyarakat dalam


pembelajaran dalam negocosting
Program Pasca Sarjana UAD mengembangkan pembelajaran based on cases
pada masyarakat yang diharapkan memberikan solusi berdasarkan kajian
akademik atas personal nyata yang dihadapi masyarakat

Tindakan: Melalui Prodamat setiap Program Studi pada Program Pasca Sarjana
UAD mengembangkan problem solver berdasarkan masalah yang dihadapi
masyarakat menggunakan solusi berdasarkan kajian akademik
Unit terlibat: Wakil Direktur, Kaprodi, Dosen PIC Prodamat, Mahasiswa

Tujuan 5.4: Biaya investasi (SDM, sarana, dan prasarana)


Biaya investasi pada Program Pasca Sarjana UAD merupakan bagian dari biaya untuk
pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan.
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 5.4 adalah:

a. Strategi 5.4.1 Anggaran monev pelatihan SDM untuk peningkatan kompetensi


dalam negocosting
Program Pascasarjana UAD sangat memperhatikan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi SDM terpantau dan relevan dengan pengalaman
SDM yang dirancang sebagai jawaban atas berbagai kebutuhan atau tuntutan
tugas SDM sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan.

Tindakan: Pemantauan kualitas SDM melalui pelatihan berjenjang


berkesinambungan agar dapat diketahui seberapa tinggi peningkatan
kompetensi SDM.

Unit terlibat: Wakil Direktur, Kaprodi, Kepala TU

b. Strategi 5.4.2 Anggaran monev kecukupan dan aksesibilitas sarana pendidikan


dan teknologi informasi dalam negocosting
Program Pasca Sarjana UAD percaya sarana TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) berfungsi sangat tinggi untuk mendorong kegiatan belajar
mengajar sesuai jumlah mahasiswa dan sebaran lokasi kampus sehingga tetap
bermanfaat secara optimal untuk mahasiswa dan civitas akademisi.

Tindakan: terus meningkatkan bandwidth per mahasiswa sejalan dengan


meningkatnya jumlah mahasiswa dan memantau adanya blank spot di areal
kampus dan mendorong dosen-dosen untuk kreatif memanfaatkan TIK untuk
peningkatan kualitas mahasiswa.

Unit terlibat: Wakil Rektor 2, BISKOM

Kriteria 6. Pendidikan
Tujuan 6.1: Penyusunan Kurikulum
Salah satu aspek utama dari pendidikan adalah kurikulum suatu program pendidikan
yang disesuikan dengan visi dan misi institusi yang menjalankan program tersebut.
Adapun visi program pasca Sarana Uneversitas Ahmad Dahlan adalah untuk menjadi
Institusi pendidikan integratif berlandaskan nilai-nilai keislaman yang berkomitmen
pada keunggulan secara terus menerus mengembangkan pengetahuan yang
berwawasan global dengan misi untuk memberikan pendidikan berkelanjutan dalam
membangun moralitas melalui proses belajar mengajar baik secara langsung maupun
online yang diperkuat dengan ilmu pengetahuan terbaru, keragaman, dan kreativitas
dosen, mahasiswa, dan staf. Untuk itu kurrikulum program pasca sarjana disusun
berdasarkan visi misi tersebut dengan berpedoman pada KKNI dan SN Dikti meliputi
aspek input,proses,dan output. Ada 3 strategi yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan 6.1 ini;

a. Strategi 6.1.1 Evaluasi Kurikulum sesuai KKNI, SN DIKTI


Tindakan: Penyusunan kurikulum di perguruan tinggi haruslah dipahami
sebagai suatu kegiatan perancangan input,process,serta output program studi
sebagai tanggapan terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK), kebutuhan masyarakat serta kebutuhan pengguna lulusan
(stakehoilder).Lulusan program magister atau pasca sarjana diharapkan
mampu menguasai teori dan mampu mengaplikasikan teori tersebut kedalam
bidang pengetahuan mereka. Untuk itu kurikulium dirancang dengan
melibatkan dosen, mahasiswa, alumni,masyarakat pengguna, dan dunia
industry. Rancangan kurikulum meliputi aspek tujuan program studi, profile
lulusan, capaian pembelajaran (CPL), pembentukan mata kuliah, struktur
kurikulum, penetapan nama mata kuliah, penetapan sks, capaian pembelajaran
mata kuliah, Rencanan Pembelajaran Semester (RPS), proses
pembelajaran,serta peniliaan pembelajaran yang meliputi prinsip penilaian,
teknik penilaian, dan instrumen penilaian,

Unit terlibat: Dekan, Direktur Pasca, Kaprodi, Dosen, Mahasiwa, Alumni,


Orang Tua, Industry Pengguna (Stakeholders)

b. Strategi 6.1.2 Penyusunan Kurikulum sesuai KKNI, SN DIKTI


Tindakan: Yang dimaksud dengan evaluasi kurikulum disini adalah menilai dan
membandingkan perencanaan dengan kenyataan pelaksanaan
kegiatan.Evaluasi kurikulum merupakan pengumpulan data tentang suatu
program studi secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu
program tersebut; Evaluasi berfungsi sebagai sumber informasi dalam
pengambilan keputusan perbaikan dan pengembangan mutu pembelajaran.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara penyebaran
angket,interview,observasi,dll. Evaluasi kurikulum dilakukan terhadap 3 aspek
(rancangan, proses pembelajaran, dan luaran/capain pembelajaran lulusan).Ada
berbagai macam model dan prinsip evaluasi kurikulum, namun yang disarankan
dalam KKNI dan SN-Dikti adalah evaluasi berbasis Actual kurrikulum dan
Student Centre (Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa).
Unit terlibat: Team Penjamin Mutu Internal, Kaprodi, Dosen, Mahasiswa,
Alumni, Pengguna, unit terkait (lab)

c. Strategi 6.1.3 Monev Kurikulum sesuai KKNI, SN DIKTI


Tindakan: Pemantauan / monitoring kurrikulum adalah pencatatan atau
perekaman apa yang dilihat,didengar,diamati,disaksikan,serta yang dilakukan
oleh masing-masing pihak yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum suatu
program. Monitoring dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan untuk
mengontrol manajemen dan menjamin bahwa kegiatan pelaksanaan kurikulum
sesuai dengan perancanaan atau sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sehingga ketimpangan dapat dihindari. Dengan
demikian fungsi utama monitoriing adalah untuk.hasil monitoring/monev
menjadi masukan bagi pihak yang berwenang.

Unit terlibat: Penjamin Mutu Internal, PSMP, Kapordi, Sekprodi

Tujuan 6.2: Pembelajaran


Tindakan: Pembelajaran dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa pembelajaran
dalam sebuah mata kuliah terjadi dengan tahapan- tahapan pencapaian kemampuan
mahasiwa yang terukur, sistematis dan terencana. Analisis pembelajaran dilakukan
untuk mengidentifikasi kemampuan akhir pada tiap tahapan atau capaian
pembelajaran mata kuliah yang specifik dan dapat diukur dalam rentang waktu
tertentu.Hasil analisis pembelajaran dituangkan kedalam RPS yang lengkap.

Unit terlibat: PSMP, Kaprodi, Dosen

Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 6.2 adalah:

a. Strategi 6.2.1 Penyusunan RPS atas dasar Kurikulum sesuai dengan KKNI dan
SN-DIKTI (yang terintegrasi dengan kegiatan Penelitian dan PkM)
Tindakan: Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester atau RPS adalah
perancangan program pembelajaran menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan sesuai CPL yang ditetapkan, sehingga RPS harus dapat ditelusuri
keterkaitan dan kesesuaian dengan kurikulum yang telah ditetapkan. RPS
dititik beratkan pada cara bagaimana memandu
mahasiswa belajar agar memiliki kemampuan sesuai dengan CP lulusan yang
ditetapkan dalam kurikulum, bukan pada kepentingan kegiatan dosen
mengajar. Pembelajaran yang dirancang adalah pembelajaran yang berpusat
pada mahasiswa (SCL) dan terintegrasi dengan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.Unsur utama yang harus ada dalam RPS antara
lain:nama program studi,nama dosen,mata kuliah,kode,sks,capaian
pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah,kemampuan akhir
setiap akhir pembelajaran,materi,metode,dll.

Unit terlibat: Kaprodi, Dosen, LPPM

Tujuan 6.3: Suasana akademik


Tindakan: Perencanaan terciptanya suasana akademik yang kondusif di antara
sivitas akademika di lingkungan program pasca sarjana dibuat untuk menjamin
terselenggaranya kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademi dan otonomi
kampus, yang dapat dipertanggunng jawabkan berlandaskan etika akademik, moral
akademik dan norma akademik serta didukung oleh nilai-nilai Islam dan
kemuhammadihan. Dimensi yang digunakan sebagai komponen perencanaan dalam
program pembinaan suasana akademik pada program pasca sarjana, adalah:
(1)hubungan antara dosen dg Mahasiswa, Dosen dengan Pendik, Mhs dg Pendik,Mhs
dengan management program pasca,mhs dengan mhs. (2) Kepedulian terhadap tujuan
prodi dan pasca sarajana. (3) Kemampuan inovasi dosen dan mhs dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, (4) Kepedulian pada
peningkatan kualitas pelayanan akademik, serta (5) Kenyamanan suasana kerja bagi
management pasca, dosen dan Tendik.

Unit terlibat: Management pasca,Kaprodi,Dosen,Mahasiswa,dan Tendik

Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 6.3 adalah:

a. Strategi 6.3.1 Perencanaan kegiatan yang mendukung peningkatan suasana


akademik.
Tindakan: Perencanaan kegiatan yang mendukung peningkatan suasana
akademik dilakukan melalui 1).Pimpinan universitas menyediakan sarana
dan prasarana pendukung pengembangan suasana akademik yang kondusif
di tingkat universitas. 2).Managment Pasca Sarjana dan ketua program studi
menyelenggarakan koordinasi dengan dosen dan perwakilan mahasiswa
untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pendukung
pengembangan suasana akademik yang kondusif ditingkat pascasarjana
maupun program studi dengan mencantumkan standar mutu suasana
akademik serta adanya tindakan koreksi terhadap suasana akademik yang
kurang kondusif.

Unit terkait: Rektor, Management Pasca, Kaprodi, Dosen, Tandik, Mahasiswa

b. Strategi 6.3.2 Monev kegiatan suasana akademik (terlaksana dan berkala)


Tindakan: Monitoring dan evaluasi suasana akademik mencakup aspek input,
proses kegiatan akademik, dan output dengan berpedoman pada perencanaan
bidang pendidikan dan indikator kinerja suasana akademik seperti kedisiplinan,
budaya kerja,kualitas dan kuantitas interaksi antara mahasiswa dengan
dosen,dosen dengan kaprodi, dosen dengan management pasca, dosen dengan
tandik, mahasiswa dengan tendik ,dll. Partisipasi dosen, mahasiswa, dan tendik
dalam kegiatan kemuhammadiyahan di kampus.

Unit terlibat: Rektor, Dekan, Management Pasca, Dosen, Tendik, dan


Mahasiswa

Tujuan 6.4: Kepuasan mahasiswa terhadap dosen, tendik, pengelola, dan


sarana prasarana
Tindakan: Kepuasan mahasiswa terhadap dosen, tendik seperti pustakawan, laboran,
teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan program studi dan
saranan prasarana yang reliable,responsive, assurance,emphathy,tangible haruslah
dicari tahu memalui instrument questionnaire dan melalui beberapa langkah seperti
adanya studi literature,review kebijakan,perancangan instrument untuk
mengumpulkan data,dan lain-lain. Kemudian hasil survey tingkat kepuasan (tingkat
index kepuasan) tersebut ditindaklanjuti.

Unit terlibat: Lembaga Penjaminan Mutu,Dekan,Prodi

Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 6.4 adalah:

a. Strategi 6.4.1 Pelayanan prima Tendik dan Dosen


Tindakan: Menurut undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dalam Pasal 38 disebutkan bahwa tenaga kependidikan
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan. Sehingga keberadaan tenaga kependidikan tidak
kalah pentingnya dengan tenaga pendidik/dosen sehingga pelayana prima yang
mereka berikan pada mahasiswa akan sangat berpengaruh pada keberhasilan
mahasiwa. Rencanan tindakan yang akan diambil haruslah berbasis pada suaha
meningkatkan kompetensi dan kualifikasi tendik yang ada melalui pelatihan
yang terkait.Pelatihan haruslah dipadukan antara tendin dan dosen sehingga
mereka bersama-sama memiliki komitmen profesional untuk meningkatkan
mutu pelayanan pada mahasiswa.

Unit yang telibat: SDM, Fakultas, Prodi, Internal Auditor


b. Strategi 6.4.1 Melengkapi sarana prasarana untuk diskusi, alat lab, dan
sarana olah raga
Tindakan: Sarana pendidikan adalah semua keperluan yang secara langsung
dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, baik
yang bergerak maupun yang tidak bergerak seperti alat labor,ruang diskusi, dll
agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur,
efektif dan efesien. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana pendidikan
adalah keperluan yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman yang dapat
dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, serta lapangan
olahraga, komponen tersebut terlebih dahulu dievaluasi kemudian
ditingkatkan agar mahasiswa tidak hanya kuliah langsung pulang.

Unit terlibat: Wakil rektor III, Biro keuangan, Direktur Pasca, Kaprodi, Tendik

c. Strategi 6.4.3 Meningkatkan jurnal elektronik terakreditasi dan internasional


Tindakan: Sebagai bagian dari usaha mencapai program Pascasarjana yang
memiliki reputasi global, publikasi karya ilmiah pada jurnal-jurnal yang
bereputasi baik nasional (jurnal terkareditasi DIKTI) maupun jurnal internasional
(jurnal yang disitasi banyak peneliti) menjadi sangat penting. Hal ini merupakan
suatu komunikasi hasil penelitian yang perlu terus didorong, dan bukan suatu
hal yang mudah. Pengalaman dan kapabilitas untuk dapat mempublikasi ini
juga perlu didorong dengan pendampingan, penelitian payung, pengembangan
jaringan peneliti (joint research) dan joint journal, penyediaan forum paper
clinik dimana mahasiswa dapat memperoleh masukan atas paper mereka
sebelum di kirim pada penerbiut jurnal, penyediaan fasilitas untuk similarities
test, plagiarism, proofreading, dan bantuan finansial untuk pembiayaan jurnal
international yang bereputasi (Q1 atau Q2.)

Unit terlibat: Direktur, Wakil Direktur, Bidang Finansial, Kaprodi, LPP

Kriteria 7. Penelitian
Tujuan 7.1: Tesis merupakan bagian dari penelitian dosen (penelitian
payung)
Strategi

Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 7.1 adalah:


a. Strategi 7.1.1 Mensosialisaikan topik/tema penelitiannya kepada mahasiswa
yang akan mengambil tesis dan kompetensi dosen
Tindakan: Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dosen dapat merangsang
mahasiswa untuk berlatih mengembangkan dan menerapkan ilmu yang
dimilikinya. Harapan selanjutnya, mahasiswa setelah lulus mampu secara
mandiri melakukan penelitian dan penerapan ilmu yang dimilikinya. Agar hal ini
dapat terlaksana, diperlukan tindakan-tindakan kongkret dari program studi.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah program studi mewajibkan
setiap dosen untuk melakukan peneitian bersama dosen, khususnya tema tesis
mahassiswa merupakan bagian dari tema besar penelitian dosen pembimbing
tesis. Untuk itu, sebelum penunjukkan dosen pembimbing tesis dilakukan
sosialisasi tema-tema penelitian dan kopetensi yang dimiliki oleh para dosen
dalam program studi tersebut. Kegiatan ini dilakukan setiap awal semester,
dengan memaparkan hasil dari seluruh penelitian-penelitan dosen baik lama
maupun yang terbaru. Dengan demikian, para mahasiswa mengetahui
kompetensi dari para dosennya.

Unit terlibat: Kaprodi, Dosen, mahasiswa.

Tujuan 7.2: Mahasiswa pascasarjana wajib mempublikasikan bagian tesis pada


jurnal internasional/jurnal nasional terakreditasi
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 7.1 adalah:

a. Strategi 7.2.1 Penyelenggaraan klinik dan pendampingan penulisan jurnal


internasional bagi mahasiswa
Tindakan: Penelitian tesis mahasiswa diharapakan merupakan penelitian yang
aktual maupun factual. Selain itu, mampu menjadi alternative jawaban dari
permasalahan-permasalahan yang dibutuhkan baik tingkat nasional maupun
internasional. Salah satu kriteria agar tujuan itu dapat tercapai adalah
penelitian mahasiswa dapat di publikasikan ke dalam jurnal internasional .
Mahsiswa yang belum terbiasa meneliti dan menulis jurnal internasional
tentunya akan kesulitan dalam hal ini. Akibatnya, selain mendapatkan
bimbingan dari dosen pembimbing maka diperlukan suatu wadah/tim yang
dapat membantu mahasiswa menulis artikel dalam jurnal internasional.
Kelayakan isi dari penelitian mahasiswa dapat di pantau langsung oleh dosen
pembimbing. Sedangkan, mengenai teknik penulisan hasil penelitian mahsiswa
tersebut agar dapat dipublikasikan dalam jurnal nasional dapat dibantu oleh
wadah tersebut. Wadah tersebut dapat berupa klinik dan pendampingan
penulisan jurnal internasional bagi mahasiswa. Klinik ini dapat dilakukan
dengan mengawalinya dengan kegiatan workshop penulisan jurnal ilmiah
internasional, yang selanjutnya dilakukan pendampingan kepada mahasiswa
tersebut.
Unit terlibat: Kaprodi, Dosen, Mahasiswa, LPPM.

b. Strategi 7.2.2 Penyelenggaraan klinik dan pendampingan penulisan jurnal


nasional terakreditasi bagi mahasiswa
Tindakan: Selain mampu menulis jurnal internasional, mahasiswa diharapakan
juga mampu mempublikasikan hasil penelitannya ke dalam jurnal nasional yang
terakredistasi. Dengan demikian, secara tidak langsung penelitiannya tersebut
diakui di tingkat nasional dengan kualitas yang baik. Untuk itu, juga diperlukan
juga sebuah wadah atau tim yang membantu mahasiswa agar dapat
mempublikasikan hasil penelitiannya ke dalam jurnal nasional terakreditasi.
Seperti halnya pada pendamingan penulisan jurnal internasional, wadahatau
tim ini dapat berupa klinik dan pendampingan penulisan jurnal nasional
terakreditasi bagi mahasiswa. Klinik ini dapat dilakukan dengan mengawalinya
dengan kegiatan workshop penulisan jurnal ilmiah , yang selanjutnya dilakukan
pendampingan kepada mahasiswa tersebut.

Unit terlibat: Kaprodi, Dosen, Mahasiswa, LPPM.

Tujuan 7.3: Dosen memiliki penelitian


Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 7.3 adalah:

a. Strategi 7.3.1 Penyelenggaran pelatihan penulisan proposal hibah penelitian


baik nasional maupun internasional
Tindakan: Penelitian bagi dosen bagi dosen merupakan suatu kewajiban dan
merupakan bagian dari tri dharma pergurun tinggi. Namun salah satu kedala
dalam penelitian adalah berkaitan dengan dana penelitian. Hal ini sebenarnnya
dapat di atasi dengan pengajuan hibah penelitian baik secara local, regional,
nasional maupun internasional. Namun solusi inipun ternya juga tidak mudah
diterapkan karena ketimpangan jumlah hibah dengan jumlah pencari hibah
penelitian. Untuk, membantu dosen dalam mendapatkan hibah penelitian,
ataupun melakukan melakukan penelitian secara umum dapat dilakukan
dengan menyelenggarakan pelatihan pelatihan penulisan proposal hibah
penelitian baik nasional maupun internasional bagi para dosen, degan
menghadirkan para reviewer tingkat nasional dan internasional . dapat
memberikan teknik-teknik dalam penulisan proposal hibah agar dapat lolos.

Unit terlibat: Kaprodi, Dosen, LPPM

Tujuan 7.4. Dosen memiliki publikasi dalam jurnal internasional bereputasi


Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 7.4 adalah:
a. Strategi 7.4.1 Penyelenggaraan klinik penulisan jurnal internasional bagi dosen
Tindakan: Para mahasiswa diharapakan mampu mempublikasikan hasil
penelitiannya pada jurnal nasional terakreditasi ataupun jurnal internasional.
Hal ini berakibat, para dosen harus mampu melakukan publikasi pada tingkat
yang lebih tinggi, yaitu junal internasional bereputasi. Agar hal ini dapat
terwujud, seperti halnya yang dilakukan pada mahasiswa, dapat dibentuk suatu
wadah/tim yang dapat membantu para dosen menulis artikel dalam jurnal
internasional bereputasi. Wadah tersebut dapat berupa klinik dan
pendampingan penulisan jurnal internasional bagi mahasiswa. Klinik ini dapat
dilakukan dengan mengawalinya dengan kegiatan workshop penulisan jurnal
ilmiah internasional bereputasi. Workshop ini dapat dikaukan secara rutin
setaiap periode waktu tertentu misalnya setiap semester dan menghadirkan
para peneliti baik dalam maupun luar. Selanjutnya dilakukan pendampingan
kepada dosen hingga jurnal terbit.

Unit terlibat: Kaprodi, Dosen, LPPM

Tujuan 7.5: Dosen memiliki kompetensi penelitian


Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 7.5 adalah:

a. Strategi 7.5.1 Penyediaan Mata Kuliah Pilihan sesuai kompetensi dosen


Tindakan: Salah satu keahlian dosen dapat di lihat ataupun ditunjukan dengan
tema dan keberlajutan dari penelitian-penelitianya. Berkaitan dengan sinergi
penelitian mahasiswa dan dosen, maka mahsiswa dalam penentuan tema
penelitiannya dapat mencermati hasil hasil penelitian dari para dosennya. Cara
lain, agar mahasiswa dapat mengetahui kopetensi para dosen, selain degan
sosialisai yang telah disampaikan sebelumnya, dapat dilakukan dengan
menawarkan mata kuliah-mata kuliah pilihan yang berkaitan dengn kopetensi
para dosen. Daftar mata kuliah pilihan yang akan diberikan kepada mahasiswa
dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan kurikulum dan trend yang ada
dimasyarakat.

Unit terlibat: Kaprodi, Dosen

Kriteria 8. Pengabdian kepada Masyarakat


Tujuan 8.1: Dosen memiliki hibah pegabdian masyarakat
Perguruan Tinggi dan Pengabdian Masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Pengabdian masyarakat adalah salah satu bagin dari Tri Dharma perguruan
tinggi yang merupakan suatu janji yang harus dilakukan oleh semua Perguruan tinggi di
Indonesia. Oleh sebab itu konsep pengabdingan masyarakat harus melekat pada visi dan
misi suatu perguruan tinggi.

Karena merupakan salah satu janji maka selurih komponen yang ada didalam perguruan
tinggi harus berusaha atau memiliki kewajiban untuk melaksanakannya, lebih khusus
bagi dosen dan mahasiswa. Kenapa mahasiswa memilki pernanan penting?. Hal ini
dikarenakan mahasiswa memilki posisi, potensi yang tidak dimiliki oleh komponen
akademik lain pada suatu perguruan tinggi. Mahasiswa memiliki kebebasan dalam
“bergerak” karena belum terikat oleh suatu instansi ataupun kepentingan-kepentingan.
Alasan yang lebih penting adalah karena mahasiwa memiliki peran sebagai agent of
change, social control, iron stock dan moral force dalam masyarakat.

Oleh karena itu dosen harus senantiasa mengajak atau menanamkan peran ini kepada
setiap mahasiswa. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melibatkan mahsiswa pada
kegitan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh para dosen.

Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 8.1 adalah:

a. Strategi 8.1.1 Penyelenggaran pelatihan penulisan proposal hibah pengabdian


baik nasional maupun internasional

Tindakan: Program Pascasarjana (PPs) Universitas Ahmad Dahlan (UAD),


berkolaborasi dengan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM).
Menyelenggarakan pelatihan penulisan proposal hibah pengabdian masyarakat,
baik nasional maupun internasional. PPs atau LPPM mengundang para dosen
untuk menyusun proposal pengabdian kepada masyarakat, kemudian difasilitasi
pendamping secara intensif agar memenuhi standar minimal. Pendamping
merupakan reviewer proposal pengadian yang telah tersertivikasi
Kemenristekdikti atau dosen yang telah memiliki pengalaman di bidang
pengabdian kepada masyarakat. Pada umumnya, dalam setiap proposal
pengabdian masyarakat, selalu dipersyaratkan untuk melibatkan 4-5 mahasiswa
oleh karena itu, bersamaan dengan penulisan proposal pengabdian, hendaknya
dosen sudah mulai berkomunikasi intensif dengan mahasiswa yang akan
dilibatkan. Mahasiswa yang dilibatkan diharapkan dapat berkontribusi secara
maksimal dalam pengabdian, di samping mengutamakan relevansi tesis dan
bibinganya sendiri.
Unit yang terlibat: LPPM, UKM, Persyarikatan, Desa Mitra, dan pihak terkait
lainnya.
Tujuan 8.2: Adanya kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 8.2 adalah:

a. Strategi 8.2.1 Melakukan sosialisasi tentang judul hibah pengabdian


masyarakat dosen kepada para mahasiswa
b. Strategi 8.2.2 Pembagian tugas yang jelas antara dosen dan mahasiswa

Kriteria 9. Luaran dan capaian tridarma


Tujuan 9.1: Adanya peningkatan rata-rata IPK lulusan setiap tahun
Luaran dan capaian tridarma merupakan ukuran keberhasilan proses belajar mengajar
yang dilaksanakan di setiap prodi di lingkungan program pascasarjana. Pascasarjana
memiliki komitmen untuk meningkatkan capaian pembelajaran agar terjadi
peningkatan rata-rata IPK lulusan setiap tahun. Strategi yang dikembangkan untuk
tujuan 9.1 adalah:

a. Strategi 9.1.1 Dibentuk forum diskusi akademik untuk mahasiswa

Tindakan: forum diskusi akademik dilaksanakan 1 tahun sekali untuk memberi


pemahaman kepada mahasiswa mengenai kegiatan perkuliahan serta aturan-
aturan yang berlaku selama perkuliahan, target lulus semester dan bebas DO,
kontrak belajar, sistem perkuliahan di pascasarjana serta bagaimana cara
menangani kesulitan dalam perkuliahan. Demikian pula dijelaskan peranan
HMPS dalam mendukung sukses perkuliahan. Bidang minat, topik-topik tugas
akhir serta kompetensi dosen pembimbing juga dijelaskan. Peran pembimbing
akademik dalam mengarahkan mahasiswa serta membantu memberi solusi
mahasiswa yang memiliki masalah khususnya yang terkait dengan akademik.
dengan pemahaman mengenai kegiatan-kegiatan tersebut ditargetkan IPK
mahasiswa meningkat 1% pertahun.

Unit terlibat: Direktur, Prodi, HMPS, BPM, BPA.

b. Strategi 9.1.2 Pengayakan materi


Tindakan: untuk meningkatkan pemahaman materi perkuliahan yang dirasa
sulit bagi mahasiswa maka prodi memfasilitasi kepada HMPS untuk
mengadakan pengayaan materi perkuliahan. Pengayaan dilaksanakan dalam
bentuk latihan soal-soal ujian. Pemateri pengayaan ini adalah mahasiswa yang
senior dalam matakuliah tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan tiap akhir
semester menjelang ujian akhir semester. Target kegiatan ini mahasiswa
diakhir semester pemperoleh IPK > 3.00.

Unit terlibat: Prodi, HMPS

Tujuan 9.2: Adanya peningkatan prestasi akademik mahasiswa bertaraf


internasional
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.2 adalah:

a. Strategi 9.2.1 Sosialisai hibah DIKTI kepada mahsiswa


Tindakan: Pascasarjana memfasilitasi mahasiswa untuk memperoleh informasi
mengenai hibah-hibah dikti yang berhubungan dengan student exchange,
hibah seminar internasional, shortcourse, magang internasional. Setelah
memperoleh informasi pascasarjana melakukan pendampingan kepada
mahasiswa yang akan mengikuti program tersebut sehingga lolos seleksi.
Selain itu dari paper yang akan dipublikasi di jurnal internasional salah satu
usahanya adalah memberikan klinik penulisan dan cara presentasi pada forum
ilmiah internasional sehingga dapat dicapai prestasi best paper.

Unit terlibat: prodi, LPPI, Pascasarjana

Tujuan 9.3: Adanya peningkatan prestasi akademik mahasiswa bertaraf


nasional
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.3 adalah:

a. Strategi 9.3 Sosialisai hibah DIKTI kepada mahsiswa


Tindakan: Pascasarjana memfasilitasi mahasiswa untuk memperoleh informasi
mengenai hibah-hibah dikti yang berhubungan dengan hibah tesis magister,
dan magang mahasiswa yang menjadi calon dosen. Setelah memperoleh
informasi pascasarjana melakukan pendampingan kepada mahasiswa yang
akan mengikuti program tersebut sehingga lolos seleksi. Demikian pula
pascasarjana memberikan informasi mengenai lomba-lomba tingkat nasional
bidang akademik yang diadakan oleh institusi non Dikti dalam negeri.
Ditargetkan prestasi mahasiswa melalui jalur ini meningkat 1% setiap tahun.

Unit yang terlibat: Pascasarjana, Prodi, HMPS, Bimawa


Tujuan 9.4: Adanya peningkatan prestasi akademik mahasiswa bertaraf
regional
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.4 adalah:

a. Strategi 9.4.1 Sosialisai hibah DIKTI kepada mahsiswa


Tindakan: Pascasarjana memfasilitasi mahasiswa untuk memperoleh informasi
mengenai lomba-lomba tingkat tingkat regional. Ditargetkan prestasi
mahasiswa melalui jalur ini meningkat 1% setiap tahun.

Unit terlibat: Pascasarjana, Prodi, HMPS, Bimawa

Tujuan 9.5: Adanya peningkatan prestasi non akademik mahasiswa


bertaraf internasional
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.5 adalah:

a. Strategi 9.5.1 Memberikan pelatihan hard skill (olahraga, seni budaya) dan soft
skill (Kepemimpinan, Kewirausahaan) kepada mahsiswa
Tindakan: Pascasarjana memfasilitasi kerjasama dengan UKM dan Bimawa
untuk memberikan pelatihan bidang olahraga, seni budaya kepada mahasiswa.
Untuk pelatihan softskill pascasarjana bekerjasama dengan Bimawa dan STATE
untuk memberikan pendampingan kewirausahaan. Lomba-lomba tersebut
akan diinformasikan melalui website Bimawa. Ditargetkan prestasi mahasiswa
melalui bidang ini meningkat 0,5 % setiap tahun.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, bimawa, UKM

Tujuan 9.6: Adanya peningkatan prestasi non akademik mahasiswa


bertaraf nasional
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.6 adalah:

a. Strategi 9.6.1 Memberikan pelatihan hard skill (olahraga, seni budaya) dan soft
skill (Kepemimpinan, Kewirausahaan) kepada mahsiswa
Tindakan: Pascasarjana memfasilitasi kerjasama dengan UKM dan Bimawa
untuk memberikan pelatihan bidang olahraga, seni budaya kepada mahasiswa.
Untuk pelatihan softskill pascasarjana bekerjasama dengan Bimawa dan STATE
untuk memberikan pendampingan kewirausahaan. Lomba-lomba tersebut
akan diinformasikan melalui website Bimawa. Ditargetkan prestasi mahasiswa
melalui bidang ini meningkat 0,5 % setiap tahun.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, bimawa, UKM


Tujuan 9.7: Adanya peningkatan prestasi non akademik mahasiswa bertaraf
regional
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.7 adalah:
a. Strategi 9.7.1 Memberikan pelatihan hard skill (olahraga, seni budaya) dan soft
skill (Kepemimpinan, Kewirausahaan) kepada mahsiswa
Tindakan: Pascasarjana memfasilitasi kerjasama dengan UKM dan Bimawa
untuk memberikan pelatihan bidang olahraga, seni budaya kepada mahasiswa.
Untuk pelatihan softskill pascasarjana bekerjasama dengan Bimawa dan STATE
untuk memberikan pendampingan kewirausahaan. Lomba-lomba tersebut
akan diinformasikan melalui website Bimawa. Ditargetkan prestasi mahasiswa
melalui bidang ini meningkat 0,5 % setiap tahun.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, bimawa, UKM

Tujuan 9.8: Adanya peningkatan rata-rata masa studi tepat waktu setiap
tahun
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.8 adalah:
a. Strategi 9.8. Mendesain aktivitas tesis menjadi matakuliah tesis
Tindakan: Mendisiplinkan aktivitas tesis melalui menjadikan tesis sebagai
matakuliah. Dengan matakuliah ini maka akan diperoleh time line dan target
penulisan tesis seperti judul, proposal, ujian proposal, penulisan tesis sampai
ujian tesis. Ditargetkan dengan kegiatan ini mahasiswa dapat lulus dalam 4
semester.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, BPA, BPM

Tujuan 9.9: Adanya penurunan rata-rata masa tunggu lulusan waktu


setiap tahun
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.9 adalah:
a. Strategi 9.9.1 Diadakan job fair setiap periode wisuda
Tindakan: Pascasarjana menjalin kerjasama dengan instansi terkait untuk
mengadakan job fair tiap tahun sekali pada setiap pelepasan wisuda.

Unit terlibat: Pascasarjana, prodi, institusi terkait.

b. Strategi 9.9.2 Diadakan pelatihan yang menambah ketrampilan lulusan sesuai


dengan bidang ilmunya
Tindakan: pascasarjana melakukan penguatan komponen SKPI dan selalu
memutakhirkan kegiatan sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Unit terlibat: Pascasarjana, prodi, Bimawa

Tujuan 9.10: Adanya peningkatan jumlah lulusan yang berkerja sesuai


bidang ilmunya
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.10 adalah:
a. Strategi 9.10 Sosialisasi bidang kerja kepada para lulusan
Tindakan: Pascasarjana menjalin kerjasama dengan HAPSADA (Himpunan
Alumni Pascasarjana Ahmad Dahlan) untuk memperoleh informasi peluang
kerja pada bidang yang sesuai.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, Hapsada

Tujuan 9.11: Adanya peningkatan tempat kerja lulusan yang sesuai bidang
pada tingkat nasional
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.11 adalah:
a. Strategi 9.11.1 Menambah jejaring berkaitan dengan bidang perkerjaan
bertaraf nasional
Tindakan: Pascasarjana menjalin kerjasama dengan HAPSADA (Himpunan
Alumni Pascasarjana Ahmad Dahlan) untuk memperoleh informasi tempat
kerja pada bidang yang sesuai di tingkat nasional.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, Hapsada.

Tujuan 9.12: Adanya peningkatan tempat kerja lulusan yang sesuai bidang
pada tingkat internasional
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.12 adalah:
a. Strategi 9.12.1 Menambah jejaring berkaitan dengan bidang perkerjaan
bertaraf internasional
Tindakan: Pascasarjana menjalin kerjasama dengan HAPSADA (Himpunan
Alumni Pascasarjana Ahmad Dahlan) untuk memperoleh informasi tempat
kerja pada bidang yang sesuai di tingkat internasional.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, Hapsada

Tujuan 9.13: Adanya peningkatan kepuasan pengguna lulusan


Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.13 adalah:
a. Strategi 9.13.1 Meningkatkan kwalitas output lulusan
Tindakan: Persaingan di dunia kerja pada saat ini tidak dapat dilekkan. Dengan
demikian peningkatan kwalitas lulusan merupakan suatu keharusan. Usaha
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kwalitas lulusan antara lain :
pengembangan kurikulum secara berkala yang menyesuaian dengan
kebutuhan industry ataupun pasar, peningkatan kualitas proses pembelajaran
melalui sarana dan prasarana, diadakannya perkuliahan internasional yang
bekerja sama dengan berbagai universitas di luar negeri, peningkatan kwalitas
kan kompetensi SDM terutama dosen, Peningkatkan interpreunership
mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan wirausaha, menjalin kerja sama dengan
berbagai pihak di dalam maupun luar negeri dalam bidang akademik maupun
industry. Pascasarjana mengadakan pencermatan visi misi tiap 5 tahun sekali,
pencermatan kesesuaian kurikulum terhadap kebutuhan pengguna

Unit terlibat: Pascasarjana, BPA, BPM, KUI, Dekan, Kaprodi, Dosen, Mahsiswa

b. Strategi 9.13.2 Mengaktifkan jejaring lulusan


Tindakan: Pengaktifan jejaring lulusan akan menghasilkan sinergi antar para
lulusan dalam periode yang berbeda-beda. Hal ini akan menyebakan terjadinya
tukar-menukan informasi dari para alumni. Pengetahuan ataupun informasi
baru akan dapat diketahui oleh para alumni, tidak menutup kemungkin
informasi mengenai kempauan akademik, softskill dan hardskill. Hal ini
tentunya kan selalu berimbas pad pengingkatan kwalitas lulusan, yang
diharapkan akan meningkatkan kepuasan pengguna lulusan. Pengaktifan
jejaring lulusan bias menggunakan social media, website, pertemuan rutin
alumni dan berbagai kegiatan lainnya, yang tentu saja prodi masuk didalamnya.
Adanya prodi dalam jejaring alumni juga kan sangat membatu penyampaian
informasi yang berasal dari internal program studi. Pascasarjana mengadakan
temu alumni untuk memperoleh data tracer studi, serta sharing masalah-
masalah yang ditemukan di dunia kerja serta mencari solusinya. Selain itu juga
dilaksanakan temu pengguna lulusan untuk memperoleh masukan-masukan
kompetensi yang diinginkan.

Unit terlibat: Program Studi, Hapsada

G. Tujuan 9.14: Mahasiswa memiliki publikasi bertaraf nasional dan


internasional
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.14 adalah:
a. Strategi 9.14.1 Penyelenggaraan klinik penulisan jurnal bertaraf nasional dan
internasional
Tindakan: Saat ini publikasi ilmiah bertaraf nasional ataupu internasional lebih
lajut yang bereputasi dapat menjadi salah satu indicator bagus tidaknya suatu
hasil penelitian. Lebih lanjut, hal ini berkaitan dengan peningkatan kwalitas
lulusan. Untuk itu mahasiswa dalam proses penyususnan tugas akhirnya
diwajibakan mampu menghasilkan publikasi ilmiah bertaraf nasional ataupu
internasional. Untuk dapat mewujudkanya, salah satu usaha yang dapat
dilakukan adalah membentuk suatu klinik penulisan jurnal bertaraf nasional
dan internasional. Klinik ini ditugaskan untuk membantu mahasiswa dalam
menyusun artikel publikasi ilmiahnya, sehingga dapat di terbikan pada jurnal
nasional taupun internasional. Di dalam klinik ini, terdapat tim yang selalu
memantau dan membantu mahsiswa dalam menyusun artikel publikasi
ilmiahnya. Setiap awal semester klinik ini diawali dengan suatu workshop
penyususnan publikasi ilmiah bagi para mahasiswa dengan menghadirkan
pakar dalam bidang publikasi ilmiah. Pascasarjana mengadakan kerjasama
dengan LPPI untuk menyelenggarakan klinik penulisan jurnal nasional dan
internasional.

Unit terlibat: Pascasarjana, Prodi, LPPI, Dosen, Mahasiswa,

b. Strategi 9.14.2 Diadakan monev publikasi mahasiswa setiap semester


Tindakan: Agar klinik penulisan jurnal bertaraf nasional dan internasional
berjalan dengan baik, efektif dan efien, Program studi juga selalu mengadakan
monev tugas akhir bagi para mahsiswa. Monev ini dapat dikakukan setiap 3
bulan sekali. Monev melibatkan kaprodi, dosen pembimbing, tim klinik dan
mahasiswa yang bersangkutan. Monev publikasi mahasiswa dilakukan dua
tahap. Tahap 1 dilakukan pada akhir semester 2, dan tahap 2 dilakukan pada
akhir semester 3 untuk menghasilkan publikasi yang sesuai dengan permendikti
no 44 th 2015 yaitu jurnal nasional terakreditasi pada sinta dikti atau jurnal
internasional.

Unit terlibat: Pascasarjana, Kaprodi, Dosen, Mahasiswa

Tujuan 9.15: Mahasiswa melaksanakan pagelaran/pameran, presentasi/


publikasi bertaraf nasional dan internasional
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.16 adalah:
a. Strategi 9.15.1 Penyelenggaraan klinik penulisan jurnal bertaraf nasional dan
internasional
Tindakan: Mahasiswa diharapkan menmiliki pegalaman baika akdemik
maupun non-akademik selama mengikuti perkuliahan. Salah satu pengalaman
bidan akademik yang bertarap nasional maupun internasional adalah mengikuti
konferensi sebagai pemakalah maupun publikasi bertaraf nasional mauoun
internasional. . Untuk dapat mewujudkanya, salah satu usaha yang dapat
dilakukan adalah membentuk suatu klinik penulisan jurnal bertaraf nasional
dan internasional. Klinik ini ditugaskan untuk membantu mahasiswa dalam
menyusun artikel publikasi ilmiahnya, sehingga dapat di presentasikan ataupun
diterbikan pada jurnal nasional taupun internasional. Di dalam klinik ini,
terdapat tim yang selalu memantau dan membantu mahsiswa dalam
menyusun artikel publikasi ilmiahnya. Setiap awal semester klinik ini diawali
dengan suatu workshop penyususnan publikasi ilmiah bagi para mahasiswa
dengan menghadirkan pakar dalam bidang publikasi ilmiah. Pascasarjana
mengadakan kerjasama dengan LPPI untuk menyelenggarakan klinik penulisan
jurnal nasional dan internasional.

Unit terlibat: Pascasarjana, Prodi, LPPI, Dosen, Mahasiswa

b. Strategi 9.15.2 Diadakan monev publikasi mahasiswa setiap semester


Tindakan: Monev adalah salah satu usaha agar para mahasiswa dapat
melaksanakan targetnya dan kewajibanya tepat waktu. Monev ini dapat
dikakukan setiap 3 bulan sekali. Monev melibatkan kaprodi, dosen
pembimbing, dan mahasiswa yang bersangkutan. Monev publikasi mahasiswa
dilakukan dua tahap. Tahap 1 dilakukan pada akhir semester 2, dan tahap 2
dilakukan pada akhir semester 3 untuk menghasilkan publikasi yang sesuai
dengan permendikti no 44 th 2015 yaitu jurnal nasional terakreditasi pada sinta
dikti atau jurnal internasional.

Unit terlibat: Pascasarjana, Kaprodi, Dosen, Mahasiswa

c. Strategi 9.15.3 Pelatihan penyelengaraan, pengelolaan


pagelaran/pameran
Tindakan: Selain pengalaman dalam bidang akademik, mahasiswa diharapakan
memiliki pengalaman dalam bidang non akademik baik sebagi peserta maupun
penyelenggara. Kemampuan ini sangat diperlukan bagi mahasiswa setelah
merekan terjun ke dalam masyarakat. Untuk itu perlu diadakan pelatihan
penyelengaraan, pengelolaan pagelaran/pameran. Pelatihan ini menghadirkan
para pelaku dalam bidang penyelengaraan, pengelolaan pagelaran/pameran.
Lebih lanjut, mahasiswa diminta untuk melaksanakan suatu pagelaran dalam
skala kecil. Pascasarjana berkerjasama Bimawa dengan penyelenggaraan dan
pengelolaan Pameran.
Unit terlibat: Pascasarjana, Prodi, Bimawa, Mahasiwa, HMPS

Tujuan 9.16: Mahasiswa dapat membuat karya ilmiah yang dapat disitasi
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.16 adalah:
a. Strategi 9.16.1 Penyelenggaraan klinik penulisan jurnal bertaraf nasional dan
internasional
Tindakan: Pascasarjana memberikan arahan kepada mahasiswa untuk meneliti
topik-topik tesis yang aktual. Selain itu pascasarjana mengadakan kerjasama
dengan LPPI untuk menyelenggarakan klinik penulisan jurnal nasional dan
internasional yang layak disitasi. Target dari aktivitas ini adalah meningkatnya
karya mahasiswa yang disitasi 1% pertahun.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, LPPI

Tujuan 9.17: Meningkatkan jumlah Produk Jasa yang dihasilkan mahasiswa


yang di adopsi oleh industi atau masyarakat
Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.17 adalah:
a. Strategi 9.17.1 Memberikan pelatihan pembuatan produk jasa yang marketable
Tindakan: Program pascasarjana bekerjasama dengan STATE untuk
mengadakan pelatihan pembuatan produk jasa yang marketable.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, STATE

Tujuan 9.18: Penelitian mahasiswa menghasilkan HKI


Strategi yang dikembangkan untuk tujuan 9.18 adalah:
a. Strategi 9.18.1 Diadakan pelatihan pembuatan karya ilmiah berpotensi HKI
Tindakan: Program pascasarjana bekerjasama dengan LPPI dan Sentra HKI
untuk mengadakan pelatihan pembuatan karya ilmiah berpotensi HKI.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, sentra HKI

b. Strategi 9.18.2 Pelatihan penyusunan draft paten


Tindakan: program pascasarjana bekerjasama dengan LPPI dan Sentra HKI
untuk mengadakan pelatihan pembuatan karya ilmiah berpotensi HKI.
Unit terlibat: pascasarjana, prodi, sentra HKI

c. Strategi 9.18.3 Pelatihan penyusunan book chapter yang ber-ISBN


Tindakan: Program pascasarjana bekerjasama dengan LPPI dan Sentra HKI
untuk mengadakan pelatihan pembuatan karya ilmiah berpotensi HKI.

Unit terlibat: pascasarjana, prodi, sentra HKI


BAB V
Mekanisme Sosialisasi
Sosialisasi ini dilaksanakan oleh pimpinan Pascasarjana pada tingkat program
Pascasarjana, sedangkan untuk tingkat program studi dilaksanakan oleh Ketua Program
studi terkait. Target kegiatan sosialisasi adalah semua pihak yang berkepentingan
(stakeholders) terhadap perkembangan Pascasarjana. Sedangkan tujuan dari kegiatan
sosialisasi ini adalah menyadarkan para stakeholders akan pentingnya peningkatan
kualitas Pascasarjana dan komitmen para stakeholders untuk ikut mengembangkan
program Pascasarjana termasuk program studi S2 dan S3 di dalamnya. Hasil dari
kegiatan sosialisasi adalah adanya dukungan dan komitmen seluruh stakeholders.

Sosialisasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sosialisasi kepada


stakeholder internal (dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, unit kerja lain di
lingkungan UAD) dan stakeholder eksternal (kopertis, dinas pendidikan propinsi dan
daerah, Dikti, Kemendiknas, pengguna lulusan, alumni, asosiasi profesi, dunia usaha dan
industri). Setiap pihak yang berbeda akan memiliki karaktersitik yang berbeda; untuk itu
perlu dilakukan sosialisasi yang berbeda pula agar diperoleh dukungan dan komitmen
yang memadai.

A. Pihak Internal
Media yang digunakan untuk sosialisasi internal antara lain melalui

a. Poster yang ditempel pada berbagai tempat yang strategis. Dengan harapan
dapat terbaca dengan mudah. Selain poster yang digunakan pada wallpaper
komputer di lingkungan Pascasarjana.
b. Media presentasi yang digunakan pada berbagai kegiatan seperti sosialisasi
perkuliahan pada awal semester, rapat koordinasi kemajuan kinerja progream
studi, hearing dengan mahasiswa, rapat evaluasi kinerja dosen bersama para
dosen, rapat koordinasi program kerja universitas yang bersifat lintas unit kerja.
c. Pencantuman visi dan misi pada buku-buku pedoman di lingkungan
Pascasarjana seperti pada buku pedoman akademik, buku pedoman
pembimbingan akademik, buku pedoman penulisan tesis.
d. Dokumen resmi yang berupa rencana strategis dan rencana operasional,
rencana implementasi program tahunan. Dokumen ini menjadi rujukan utama
dalam implementasi pencapaian tujuan organisasi.

b. Pihak Eksternal
Media yang digunakan untuk sosialisasi internal antara lain melalui

a. Pencantuman pada setiap media promo cetak dan product knowledge yang
digunakan untuk mengenalkan program dan layanan di Pascasarjana kepada
masyarakat.
b. Pembuatan web program Pascasarjana yang memuat berbagai perencanaan,
aktivitas dan layanan yang diselenggarakan agar mudah diketahui oleh para
mengakses. Pada web ini sitertai pula pencantuman blogroll dengan berbagai
institusi partner.
c. Pengenalan diri sebagai greeting wajib dalam setiap komunikasi tertulis dengan
calon partner. Sehingga partner akan dapat memiliki gambaran awal tentang
program Pascasarjana.
d. Penayangan ringkas profil Pascasarjana pada pertemuan-pertemuan dengan
stakeholder eksternal jika forum yang diikuti memungkinkan untuk itu.
BAB VI
Mekanisme Monitoring

Anda mungkin juga menyukai