Anda di halaman 1dari 34

MODUL

PENDIDIKAN JASMANI
OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Untuk kelas IX Semester Ganjil

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 1 MANOKWARI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan diberlakukannya pembelajaran daring selama masa pandemi covid 19, maka penulis
menyusun modul yang sesuai dengan tuntutan tersebut agar dapat membantu peserta didik dalam
mengikuti kegiatan belajar. Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan juga
berterimakasih atas bantuan para kerabat yang mana dapat membantu dalam penyelesaian modul
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas IX tingkat SMP/MTS.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik memperoleh pembelajaran selama satu
semester kedepan dengan rangkuman yang sudah penulis susun dan mampu menerapkan ke dalam
kehidupan sehari-hari yang lebih positif.

Dalam penyusunan modul ini tentu masih ada kekurangannya, maka kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat ditunggu oleh penulis

Penulis

Singgih Kurniawan
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semenjak diberlakukannya PSBB pada bulan maret lalu, maka berdampak juga kepada
kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah baik yang terdapat pada zona merah, kuning,
maupun hijau. Pembatasan ini dilakukan karena untuk memutus rantai penyebaran Covid 19
yang semakin hari datanya terus bertambah.
Agar pembelajaran tetap berlangsung, berbagai cara dilakukan sekolah seperti penggunaan
aplikasi dan pembuatan modul. Cara ini cukup efektif dalam kegiatan pembelajaran sehingga
guru dan peserta didik dapat berinteraksi tanpa bertatap muka selama masa pandemi. Selain itu,
pembelajaran daring juga dapat menumbuhkan kemandirian peserta didik dalam menyelesaikn
pembelajaran yang telah diberikan oleh guru.
Dalam hal ini penulis memilih modul sebagai sarana pembelajaran peserta didik,
dikarenakan tidak semua tempat mendapatkan jaringan internet yang cukup baik dan ada juga
yang tidak memiliki sarana seperti handphone. Penulis juga berharap modul ini dapat diikuti
oleh peserta didik sehingga mereka bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat meski dalam
situasi PSBB.

B. Deskripsi Singkat
Modul ini akan memberikan pengetahuan tentang:
1. Formasi, taktik, dan strategi dalam permainan bola besar dan kecil.
2. Pengenalan olahraga rounders.
3. Lari estafet, lari jarak jauh, lari marathon, dan lempar lembing
4. Variasi dan kombinasi gerak locomotor dan non locomotor pada pencak silat
5. Tes dan pengukuran kebugaran jasmani
C. Peta Konsep
KB1

FORMASI SEPAKBOLA, BOLABASKET, DAN


MODUL1 BOLAVOLI
PERMAINANBOLA
BESAR
KB2
&
PERMAINAN
PERMAINANANBOLA ROUNDERS
KECIL

KB3

STRATEGI DANTAKTIKPADA
OLAHRAGABULUTANGKISDAN
TENISMEJA

KB1

GERAKLOKOMOTORDANNONLOKOMOTOR
PADAGERAKDASARSILAT
MODUL2

VARIASI DANKOMBINASI
GERAKSILAT

& KB2
TESPENGUKURAN JENISTESKEBUGARANJASMANI
KEBUGARANJASMANI
D. Manfaat
Modul ini diharapkan dapat membantu peserta didik untuk memahami pembelajaran
pendidikan jasmani di semester ganjil, dan juga dapat melatih kemandirian peserta didik
dalam menyelesaikan pembelajaran .

E. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menyelesaikn pembelajaran selama satu semester.
2. Peserta didik mampu memahami perbedaan formasi, strategi, dan taktik.
3. Peserta didik dapat melakukan variasi dan kombinasi gerak pencak silat.
4. Peserta didik mampu memahami tes dan pengukuran kebugaran jasmani.
5. Peserta didik dapat menerapkan kedalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
FORMASI DAN TAKTIK

A. Kompetensi Inti
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
B. Kompetensi Dasar
Memahami variasi formasi dan strategi permainan bola besar.
C. Materi Pokok
1. Pengertian formasi dan strategi atau taktik.
2. Macam-macam formasi
3. Posisi pemain

1. Pengertian

Formasi dalam istilah permainan olahraga terutama di sepakbola, bola voli dan bola basket
adalah suatu cara penempatan ruang gerak pemain dan pembagian tugas dari setiap posisi yang
ditempatinya sehingga dengan mudah untuk mengenali posisi antar pemain yang lainnya.

Taktik adalah siasat atau akal yang dirancang dan dilaksanakan di dalam sebuah permainan
untuk memenangkan pertandingan secara sportif.

Formasi dalam permainan yang tertata akan membuat tim lebih solid. Namun, formasi
permainan yang bagus tidak serta merta terjadi begitu saja. Perlu beberapa kali latihan agar hal
tersebut menjadi benar-benar matang. Formasi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu menyerang dan
bertahan. Berikut penjelasannya:
2. Macam-macam formasi dan posisi pemainnya
a. Permainan sepakbola
1) Formasi menyerang

2) Formasi bertahan
3) Posisi pemain
Pemain Bertahan Pemain Tengah Pemain Depan
RB Right Back RMF Right Midfielder RWF Right Wing Forward
CB Center Back DMF Defensive Midfielder ST Second Striker
SW Sweeper CMF Center Midfielder CF Center Forward
LB Left Back AMF Attacking Midfielder LWF Left Wing Forward
LMF Left Midfielder
b. Permainan bola basket
1) Formasi menyerang

a) Berikut istilah serangan yang sering dilakukan


 Set offens.
Serangan yang direncanakan dan dibangun dari awal sampai
penyelesaian akhirnya (finishing tought),merupakan kebalikan dari
serangan fast break.
 Fast break.
Serangan yang dilakukan secara serentak dan cepat sebelum lawan
sempat membuat pola pertahanan nya (mencapai balans
pertahan).Tujuannya menempatkan satu atau dua orang penyerang dalam
posisi bebas untuk mencetak gol.
 Shuffele.
Suatu sistem penyerangan yang dilakukan oleh semua pemain dari satu
regu bergerak dari satu posisi ketempat lain dengan teratur sesuai rencana
guna membuka/mendapatkan kesempatan mencetak gol.
 Double pivot offence.
Cara menyerang suatu tim dengan menempatkan dua pemain masing-
masing (biasanya pemain jangkung) berada jauh disudut daerah
pertahanan lawan,satu diujung kiri dan satu diujung kanan.
 Give and go weave.
Serangan bergerombol pergi dan datang, cara menyerang suatu regu yang
melibatkan lima pemain untuk terus bergerak sambil saling mengoper
guna mencapai lubang pertahanan lawan. Playmaker: Pengatur
serangan,biasanya dilakukan oleh seorang pemain inti.
 Drive,driving
Gerakan cepat dan agresif seorang penyerang yang mendribble bola
sambil menerobos ke basket lawan dengan keinginan besar untuk
mencetak gol
2) Formasi bertahan

a) Ada dua cara dalam melakukan pertahanan, yaitu :


 Zone defence menekankan penjagaan para pemain terhadap gerakan
lawan termasuk dengan memperhatikan serangan lawan dan gerak bola
pada daerah tersebut
 Man to man marking menekankan pada kemampuan pemain dalam
menjaga lawan secara satu persatu, sehingga tidak ada lawan dalam
posisi bebas dalam melakukan serangan
3) Posisi pemain
Posisi Tugas

Shooting Guard Pemain dengan kemampuan bertahan dan mencuri bola yang baik

Point Guard Seseorang yang memimpin penyerangan. Sehingga, ia harus ahli


dalam melakukan umpan passing dan juga dribble
Power Forward Menangkap bola pantul yang tidak berhasil masuk ring. Sehingga,
pemain yang tepat untuk menduduki posisi ini adalah pemain
dengan tubuh tinggi
Small Forward Melakukan serangan ke daerah musuh dan juga memiliki
tembakan yang konsisten dari bagian luar garis tembakan bebas
Center Pemain yang bertubuh paling tinggi dalam tim.[3] Pada saat
menyerang, Center bertugas menerima bola dan
menembakkannya ke ring, sedangkan pada saat bertahan, pemain
ini menjadi pertahanan terakhir
c. Permainan bola voli
1) Formasi menyerang
 4 spiker (smasher) – 2 tosser (set upper)

 4 spiker – 1 tosser – 1 universaler


 5 spiker – 1 tosser
2) Formasi bertahan
 2 – 4 (2 pemain berada di depan garis serang, 4 pemain berada di belakang
garis serang)
 1 – 5 ( 1 pemain berada di depan garis serang, 5 pemain berada di belakang
garis serang)
3) Posisi pemain
 Smasher (melakukan spike atau smash)
 Set upper (melakukan umpan kepada smasher)
 Universaler (menjaga daerah pertahanan)
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
ROUNDERS

A. Kompetensi Inti
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
B. Kompetensi Dasar
Memahami variasi dan kombinasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola kecil sederhana
dan atau tradisional
C. Materi Pokok
1. Pergertian rounders
2. Peraturan rounders
3. Posisi pemain

1. Pengertian
Permainan rounders adalah permainan bola kecil yang dimainkan dengan beregu atau
kelompok, teknik bermainnya hampir sama dengan permainan baseball, softball dan kasti
yaitu seperti teknik memukul, melempar dan menangkap bola. Perlengkapannya juga
hampir sama seperti bola dan stik pemukul. Berikut penjelasan singkat tentang
sejarahnya :
Permainan rounders sudah ada di Inggris pada zaman Tudor. Ditemukan pada
referensi awal tahun 1744 pada sebuah buku Pocket-Pretty Little atau sering disebut
“dasar-bola” oleh John Newbery pada 1828. Lebih lanjut di London telah diterbitkan buku
edisi kedua dari pemiliki buku The Boy yaitu William Clarke yang didalamnya
mencangkup aturan permainan kasti dalam bahasa Inggris berupa aturan pemukul dan
dasar bola. Aturan nasional pertama diresmikan di Irlandia pada 1884 oleh Asosiasi Atletik
Gaelic (GGA) hingga saat ini di Irlandia permainan ini masih diatur oleh GGA sedangkan
di Inggris diatur oleh National Riunders Association (NRA) yang dibentuk pada tahun
1943.
2. Istilah pada rounders yang perlu diketahui
a. Ball : Bola yang dilambungkan tidak berada diatas tempat pemukul
b. Strike : Bola yang dilambungkan berada diatas tempat pemukul
c. Out : Bola yang dipukul jatuh di luar garis pelari
d. Base : Tempat berhenti pelari sementara
e. Picher : Pelambung bola yang berasal dari regu penjaga
f. Home run : Suatu kejadian dimana pemukul mampu kembali tanpa hinggap di base
g. Home base: Tempat pemukul
h. Membakar : Mematikan lawan dengan menyentuh sebelum pealri sampai ke base
3. Jumlah pemain rounders
Pemain rounders memiliki jumlah pemain sebanyak 24 orang yang masing-masing
tim terdiri dari 12 orang dan memiliki 6 pemain cadangan, selain itu biasanya ada juga
yang memainkan dengan 9 orang disetiap tim nya. Tim dalam permainan rounders terbagi
mejadi dua, yaitu tim jaga dan tim serang. Tim jaga memiliki tugas menangkap bola dan
mematikan lawan sedangkan tim serang bertugas memukul bola dan lari menuju marka
(base) yang telah ditentukan.
4. Cara bermain
a. Dipastikan terlebih dahulu bahwa jumlah pemain yang telah ditentukan sesuai,
yaitu 12 atau 9 orang disetiap tim.
b. Dalam menentukan yang bertugas menjadi tim jaga atau tim penyerang dilakukan
dengan cara diundi atau pemilihan secara acak.
c. Para pemukul bola memiliki nomor urut untuk memukul bola sehingga bisa
melakukan persiapan sebelum gilirannya memukul.
d. Dalam permainan ini pemukul bola tidak boleh mendahului nomor pemukul di
depannya sebelum gilirannya tiba. Jika melanggar maka bisa dikenakan sanksi
untuk pemukul tersebut.
e. Kesempatan bagi pemukul untuk memukul bola dengan baik yaitu sebanyak tiga
kali agar dia bisa berlari menuju base selanjutnya.
f. Ketika pemain dari tim penyerang berlari menuju base selanjutnya maka tim
penjaga boleh mematikan lawan dengan cara mengetik atau membakar base
tersebut.
g. Pada setiap base atau marka pada lapangan rounders hanya boleh diisi oleh satu
orang pemain saja.
h. Lama permainan rounders ditentukan dengan inning. Dalam satu inning setiap
tim akan mendapatkan kesempatan satu kali menjadi tim jaga dan satu kali tim
penyerang. Pertukaran dilakukan ketika tim jaga mampu menangkap bola
sebanyak 5 kali atau ketika tim jaga mampu mematikan tim penyerang sebanyak
6 kali.
i. Kemenangan dalam permainan rounders ditentukan berdasarkan jumlah poin
yang didapatkan masing-masing tim, yang paling banyak mengumpulkan poin
maka tim tersebutlah yang akan menjadi pemenang.
j. Tim akan mendapatkan nilai satu poin ketika mampu melewati satu base dan akan
mendapatkan 6 poin jika mampu melewati seluruh base hingga kembali ke ruang
tunggu (home base). Tidak akan mendapatkan nilai atau poin ketika pemukul bola
terkena tik atau dibakar oleh tim penjaga.
5. Lapangan

Posisi pemain

a. Batter
b. Pitcher
c. Catcher
d. Baseman
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
TAKTIK DAN STRATEGI
BULUTANGKIS DAN TENIS MEJA

A. Kompetensi Inti
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
B. Kompetensi Dasar
Memahami taktik dan strategi pada permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional
C. Materi Pokok
1. Pengertian taktik dan strategi pada olahraga bulutangkis dan tenis meja
2. Macam-macam strategi dalam permainan bulutangkis dan tenis meja

1. Pengertian
Strategi adalah Strategi merupakan suatu cara untuk mencapai suatu tujuan dengan
berdasarkan analisa terhadap faktor eksternal dan internal (Syafrizal)
Taktik menurut Sucipto, dkk (2000: 43), berdasarkan penggunaannya, taktik dibedakan
menjadi:
a. Taktik individu Taktik individu diterapkan oleh individu atau pemain dalam menghadapi
situasi-situasi dalam permainan, seperti :
1) Mengambil inisiatif kapan bola harus ditendang, dikontrol, dilindungi, diumpan,
digiring, dan dikeluarkan dari lapangan permainan
2) Mengambil inisiatif kemana bola akan diumpan pada saat dilakukannya tendangan
gawang, tendangan sudut, tendangan bebas langsung/tidak langsung, dan lemparan
ke dalam
b. Taktik unit diterapkan oleh tiap-tiap unit permainan (belakang, tengah, dan depan) dalam
menghadapi situasi-situasi dalam permainan seperti :
1) Mengambil inisiatif dalam mengambil tendangan penjuru
2) Mengambil inisiatif untuk menjebak offside pada lawan
3) Mengambil inisiatif untuk melakukan tipuan-tipuan pada waktu dilakukannya
tendangan bebas langsung/tidak langsung
c. Taktik beregu diterapkan oleh regu/tim dalam menghadapi situasi-situasi dalam
permainan, seperti :
1) Mengambil inisiatif untuk memancing lawan supaya memperlambat tempo
permainan atau mempercepat tempo permainan.
2) Mengambil inisiatif untuk memancing lawan supaya naik/tidak menarik mundur di
daerah pertahanan.
3) Mengambil inisiatif untuk mengubah pola permainan pada saat unggul atau pada saat
ketinggalan skor
2. Macam-macam strategi
a. Strategi Jangka Panjang (Long Term Strategy)
b. Strategi yang Segera (Immidiate Strategy)
c. Strategi Objektif dan Subjektif (Objective dan Subjective Strategy)
1) Kemampuan pribadi
2) Gerakan tipuan atau pura-pura
3) Komunikasi
4) Set up
5) Variasi
6) Tekanan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
ATLETIK

A. Kompetensi Inti
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
B. Kompetensi Dasar
Memahami konsep kombinasi gerak spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar dalam berbagai
permainan sederhana dan atau tradisional
C. Materi Pokok
1. Lari estafet
2. Lari jarak jauh dan marathon
3. Lempar lembing

1. Lari estafet
a. Sejarah
Lari estafet merupakan salah satu jenis lomba lari dalam cabang olahraga atletik yang
dimainkan bersama tim lari dengan cara bergantian. Dalam setiap tim lari biasanya terdapat
empat orang pelari yang masing-masing memegang peran sebagai pelari pertama, pelari
kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat. Karena dimainkan bersama tim, cabang olahraga
lari ini memang berbeda dari cabang lari lainnya. Satu hal lagi yang membedakan lari
estafet dengan jenis olahraga lari lainnya yaitu setiap pelari harus mengalihkan tongkat
pada pelari berikutnya dan begitu seterusnya
Lari estafet terinspirasi dari tiga suku, yaitu Suku Aztec, Suku Inca, dan Suku Maya.
Ketiga suku ini pernah menggelar sebuah misi yang menggunakan teknik lari bersambung
atau estafet. Tujuan dari misi ini yaitu untuk menyampaikan kabar penting pada anggota
suku lain. Selain dari tiga suku tersebut, cabang olahraga lari bersambung ini juga pernah
dilakukan oleh Bangsa Yunani Kuno. Bedanya, bangsa ini menggunakan obor yang
diserahkan secara sambung-menyambung. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk
pemujaan spiritual atau roh leluhur.
Dari dua kejadian itu akhirnya lari estafet berkembang dan menjadi bagian dari
kegiatan olahraga. Malah. Jenis lari ini sempat diolimpiadekan secara khusus dengan nama
Olympic Torch Relay atau Olimpiade Lari Obor Api. Olimpiade ini bisa dibilang
melambangkan hubungan antara manusia dan api.
Kemudian, metode lari estafet pertama kali dipraktekan di Amerika Serikat sekitar tahun
1883. Pada saat itu, jenis lari ini hanya diikuti oleh kaum pria. Setiap pelari wajib berlari
dalam jarak tertentu dengan membawa bendera yang akan diserahkan pada pelari
berikutnya. Namun, penggunaan bendera dianggap tidak praktis sehingga metode balap lari
ini pun diubah kembali. Sebagai ganti bendera, pelari hanya perlu menyentuh tangan pelari
berikutnya sebelum mulai berlari menuju pelari selanjutnya. Sedangkan untuk Olimpiade
lari estafet sendiri pertama kali diselenggarakan pada tahun 1992 di Stockholm, Swedia.
Dalam ajang olimpiade ini, jarak yang ditetapkan adalah 4 x 100 meter yang artinya setiap
anggota tim mendapatkan jatah lari sejauh 100 meter. Olimpiade ini hanya diikuti oleh
kaum pria saja dengan teknik lari yang hingga sampai saat ini tetap sama.
b. Teknik
1) Teknik start jongkok untuk pelari pertama, start melayang untuk pelari kedua,
ketiga, dan keempat
2) Teknik memberi tongkat
3) Teknik menerima tongkat ada 2 cara (visual 4x400 dan non visual 4x100) dengan
posisi tangan menghadap keatas atau kebawah
3. Lari jarak jauh dan marathon
Lari jarak jauh adalah cabang lari yang memiliki panjang lintasan terjauh yaitu mulai
dari 3000 meter hingga 10.000 meter. Dalam pengertian lain, lari jarak jauh adalah cara
melakukan perpindahan diri dengan melangkahkan kakinya dengan cepat yang memiliki
jarak tempuh cukup jauh.
Sedangkan lari marathon adalah ajang lari jarak jauh sepanjang 42,195 kilometer yang
dapat ditempuh sebagai lomba di jalan raya (onroad) maupun luar jalan raya (offroad). Nama
maraton berasal dari legenda Pheidippides, seorang prajurit Yunani, yang dikirim dari
kota Marathon, Yunani ke Athena untuk memberitakan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan
pada Pertempuran Marathon. Dikisahkan bahwa ia berlari tanpa berhenti tetapi meninggal
begitu berhasil menyampaikan pesannya tersebut. Jadi untuk mereka memperingatinya, mereka
membuat sebuah lomba yaitu marathon. Maraton diperlombakan dalam berbagai ajang olahraga
baik level nasional maupun internasional. Maraton juga menjadi salah satu cabang olahraga
atletik yang dipertandingkan dalam Olimpiade. olahraga ini juga semakin digemari masyarakat
dunia termasuk Indonesia. Dalam event maraton yang terbuka untuk umum, pesertanya bisa
mencapai puluhan ribu pelari.
Dari penjelasa diatas kita sudah bisa membedakan lari jarak jauh dengan marathon terletak
pada lintasan maupun jarak yang ditempuh, keduanya memiliki kesamaan pada start yaitu
menggunakan start berdiri.
Faktor penting dalam melaksanakan kedua olahraga ini adalah :
a. Daya tahan
b. Kecepatan
c. Gaya berlari
d. Pertimbangan langkah
e. Kepemimpinan
4. Lempar lembing
Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga dalam atletik. Olahrga ini
dilakukan dengan melemparkan lembing dalam jarak tertentu. Untuk mencapai jarak
maksimum, atlet harus menyeimbangkan tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.
Lempar lembing terdiri dari dua kata yaitu lempar dan lembing.Lempar yang berarti usaha
untuk membuang jauh-jauh, dan lembing adalah tongkat yang berujung runcing yang dibuang
jauh-jauh (Munasifah, 2008:4). Lempar lembing adalah salah satu nomor yang terdapat dalam
cabang olahraga atletik yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan
cara melempar sejauh-jauhnya (PASI, 1988:43). Selanjutnya Jerver (1996:142) Menjelaskan
bahwa “Lempar lembing adalah suatu gerakan antara sentuhan tangan dengan menggunakan
benda yang berbentuk panjang berusaha untuk melempar sejauh mungkin”. Untuk memperoleh
jauhnya lemparan diperlukan kekuatan dan kecepatan gerak serta sudut pada saat lembing
meninggalkan tangan
a. Sejarah
Munasifah (2008:4-5) Menjelaskan Bahwa “lempar lembing berawal dari kegiatan
manusia zaman dahulu dalam berburu binatang yang sering menggunakan lembing dalam
berburu mangsanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memakan binatang hasil
buruannya”. Lempar lembing pada zaman modern sudah menjadi olahraga yang
diperlombakan, namun memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian atau
pengetahuan tentang kejadian pada masa lampau, melainkan untuk menentukan langkah-
langkah pada masa yang akan dating.
Lembing lama terbuat dari kayu dengan ujung dari besi dan sosok.Kemudian diganti
dengan kayu ringan dari Swedia.Setelah itu, berubah lagi menjadi lembing modern yang
terbuat dari logam dan serat kaca (fiberglass).Salah satu nomor atletik adalah lempar
lembing.Sama halnya dengan nomor atletik lainnya, seperti lari, nomor lempar lembing
juga memiliki teknik – teknik sendiri dalam melakukan suatu lemparan sehingga
menghasilkan lemparan yang baik.

Lempar lembing diikutsertakan dalam pesta olimpiade sejak tahun 1908 sebagai
nomor perorangan untuk putra dan putri.Sekarang nomor ini dimasukkan dalam dasar
lomba dan sapta lomba.Dua perkembangan telah mempengaruhi pelaksanaan lempar
lembing.Pertama adalah usaha untuk menggunakan putaran jenis cakram untuk
melempar.Walaupun metode ini menghasilkan jarak yang baik, tetapi sering kali tidak
diperbolehkan.Kedua adalah adanya peraturan yang melarang atlet membelakangi arah
lemparan.Dengan demikian peraturan ini telah memantapkan jenis lempar lembing
tradisional.
b. Teknik
1) Memegang lembing ada 3 cara, yaitu :
a) Pegangan cara American adalah ibu jari dan jari telunjuk saling bertemu di
belakang balutan atau lilitan lembing. Cara ini lebih mudah dilakukan
sehingga cocok bagi atlet pemula, secara umum bukan hanya atlet pemula
saja yang menggunakan pegangan American akan tetapi di kalangan
masyarakat maupun kalangan pendidikan pada umumnya menggunakan
pegangan cara American, karna daya dorongnya yang dilakukan ibu jari dan
jari telunjuk lebih tinggi (Hasan, 2003:259)
b) Pegangan cara Firlandia adalah ibu jari dan jari tengah bertemu di belakang
balutan atau lilitan lembing sedangkan jari telunjuk agak lurus dengan
batang lembing. Pegangan lembing cara Finlandia juga disebut pegangan
jari tengah ibu jari. Disebut demikian karena ibu jari dan ruas jari tengah
terletak dibelakang lilitan. Sedangkan jari telunjuk lurus dan melekat searah
dengan lembing, jari manis dan kelingking melingkar tepat pada lilitan.
c) Pegangan cara jepit tang (Tank Style) adalah pegangan dimana jari telunjuk
dan jari tengah menjepit lembing tepat di belakang tempat pegangan.
Pegangan ini terdapat kelebihan dan kekurangan seperti yang dikemukakan
Jonath dkk (1988:81) bahwa “Pegangan tank mencegah terjadinya luka pada
siku, karena pelencengan (pegangan kesehatan) tetapi lilitan tipis seperti
yang diharuskan sering menyebabkan masalah pada waktu melempar”.
Dari tiga cara pegangan di atas sebenarnya tergantung pada pelempar itu sendiri
untuk memilih mana yang lebih cocok. Hal ini sesuai pendapat Guthrie (1993:177) bahwa
“Ketiga cara memegang lembing tidak ada satupun dari cara tersebut yang lebih baik dari
pada yang lain, seseorang atlet harus memilih salah satu jenis pegangan yang cocok dan
paling pas untuknya setelah melalui latihan untuk tiap-tiap jenis pegangan”. Selanjutnya
Muhajir (2007:145) mengatakan bahwa “Pelempar dapat memilih cara mana yang cocok
baginya, cara manapun yang dipilih oleh pelempar harus dapat memberikan pegangan yang
enak, dapat mengendalikan jalan serta arah lemparan dengan tepat, dan dapat menyalurkan
tenaga dengan tepat pula”
c. Membawa lembing sama saja asal tidak mengganggu kecepatan saat berlari.
d. Awalan terdapat 2 cara yaitu, dengan cara hop steps (jingkat) dan cross steps (silang)
e. Cara melempar lembing
f. Cara melepas lembing, usahakan lembing jatuh di dalam wilayah lemparan
g. Sikap akhir badan tidak boleh keluar dari garis batas awalan
h. Peralatan
1) Berat lembing putra 800 gr, berat lembing putri 600 gr
2) Panjang lembing putra 2,60-2,70 m, panjang lembing putri 2,20-2,30 m

Pada perlombaan atletik seperti Olimpiade, Kejuaran Dunia atau regional.Hanya


lembing yang disediakan oleh Panitia Penyelenggara yang boleh digunakan.Namun pada
perlombaan yang lebih kecil, peserta boleh menggunakan lembingnya sendiri, asalkan
lembing tersebut telah diperiksa dan diberi tanda sebagai tanda sah oleh Panitia
Penyelenggara sebelum perlombaan dimulai dan boleh digunakan oleh peserta yang lain
(Ballesteros, 1993:117)

i. Lapangan lembing
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
PENCAK SILAT

A. Kompetensi Inti
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
B. Kompetensi Dasar
Memahami variasi dan kombinasi gerak spesifik seni bela diri
C. Materi Pokok
1. Variasi gerak dasar
2. Gerak locomotor
3. Kombinasi gerak dasar serangan menggunakan pukulan atau tendangan
4. Kombinasi gerak dasar bertahan menggunakan tangkisan tangan atau kaki

1. Variasi dan kombinasi gerak dasar


Pencak silat merupakan seni bela diri warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Sebagai
generasi penerus bangsa, kita berkewajiban menjaga dan melestarikan seni bela diri tersebut.
Salah satu upaya menjaga dan melestarikannya adalah dengan mempelajarinya. Tahukah kamu
gerakan dasar yang harus dipelajari dalam pencak silat? Pada kesempatan ini, kamu akan
mempelajari berbagai gerak dasar yang membentuk seni bela diri pencak silat, mulai dari gerak
dasar yang dilakukan di tempat hingga gerak dasar yang dilakukan dengan berpindah tempat.
Gerak dasar pencak silat dipraktikkan dengan dua cara, yaitu diam di tempat atau dikenal
dengan istilah gerak nonlokomotor dan berpindah tempat atau gerak lokomotor.
2. Gerak dasar lokomotor
Gerak lokomotor merupakan suatu gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan
tempat, seperti jalan, lari, melompat dan mengguling. Pada pencak silat kita akan
menkombinasikannya dengan pukulan dan tendangan. Berikut teknik-tekniknya:
a. Gerak langkah maju mundur
b. Gerak langkah berdasarkan mata angin
c. Gerak langkah zig zag
3. Kombinasi gerak dasar serangan dengan pukulan atau tendangan
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6
KEBUGARAN JASMANI

A. Kompetensi Inti
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
B. Kompetensi Dasar
Memahami penyusunan program pengembangan komponen kebugaran jasmani terkait dengan
kesehatan dan keterampilan secara sederhana.
C. Materi Pokok
1. Tes dan pengukuran sederhana pada tingkat remaja

1. Pengertian
Tes kebugaran jasmani adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau menilai
kebugaran seseorang secara keseluruhan, yang terdiri dari kekuatan, kecepatan,
kelincahan, kelenturan, dan daya tahan.
Sebelum kita masuk ke pengukuran, terlebih dahulu harus mengetahui fungsi dari tes
kebugaran jasmani yaitu:
o Mengukur kemampuan fisik
o Menentukan status kondisi fisik
o Mengetahui perkembangan fisik
Adapun jenis-jenis latihan yang dilakukan dalam tes kebugaran jasmani, antara lain:
a. Tes kekuatan dan daya tahan otot
Tes kekuatan dan daya tahan otot dapat membantu menentukan kelompok otot
mana yang memiliki kekuatan paling besar, serta mana yang lebih lemah dan berisiko
cedera.
Tes kekuatan akan mengukur beban maksimum yang dapat diangkat oleh
kelompok otot dengan sekali pengulangan. Sementara, tes ketahanan akan
menghitung berapa lama kelompok otot dapat berkontraksi sebelum Anda merasa
lelah.
Berikut contoh latihan dalam tes kekuatan dan daya tahan otot:
1) Squat
2) Push up
3) Sit up
4) Loncat tegak (dll)
b. Tes daya tahan jantung dan paru-paru
Tes daya tahan jantung dan paru-paru dilakukan untuk mengukur kemampuan
Anda dalam memakai jantung dan paru-paru secara efektif dan efisien, guna memasok
oksigen dan energi ketika melakukan suatu aktivitas fisik. Tes ini umumnya
dilakukan dengan lari jarak jauh sekitar 2,4 km dan bisa diselingi berjalan kaki jika
tidak kuat untuk berlari terus-menerus.
c. Tes kelenturan
Tes kelenturan dilakukan untuk memeriksa ketidakseimbangan postur tubuh,
rentang gerak, dan kekakuan lainnya. Tes ini dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu:
1) Menyentuh jempol kaki dengan ujung jari dalam posisi duduk dan kaki lurus
Guna mengukur seberapa fleksibel punggung bagian bawah dan paha
belakang Anda, cobalah untuk duduk di lantai dengan kaki selonjoran ke depan.
Lalu, angkat lengan ke atas dan turunkan badan serta lengan untuk menyentuh
jari kaki. Jika Anda dapat melakukannya, tubuh Anda dapat dikategorikan cukup
fleksibel. Jika tidak mampu, Anda tak perlu memaksakan diri dan cobalah untuk
berlatih lagi
2) Kedua tangan saling bersentuhan di bagian belakang punggung
Tes ini dilakukan untuk mengukur seberapa fleksibel sendi lengan dan bahu
Anda. Posisikan satu tangan Anda di belakang leher dan turun ke bawah,
sementara satu tangan yang lain berusaha menggapainya melewati punggung. Jika
keduanya dapat bersentuhan, maka lengan dan bahu Anda tergolong cukup lentur

d. Tes kecepatan
Tes kecepatan dilakukan untuk mengukur kecepatan Anda dalam melakukan
suatu gerakan pada waktu yang singkat. Tes ini umumnya dilakukan dengan lari cepat
dengan jarak 50 sampai 200 meter. Kekuatan otot tungkai akan sangat berpengaruh
dalam melatih kecepatan gerak Anda.
e. Tes kelincahan
Tes kelincahan dilakukan untuk mengukur kemampuan untuk mengendalikan
keseimbangan tubuh ketika melakukan gerakan dengan mengubah arah secara cepat.
Tes ini umumnya dilakukan dengan lari bolak-balik, dan naik turun tangga. Anda
akan mendapat aba-aba untuk berlari hingga garis dan kembali lagi pada posisi awal.
Sebelum melakukan tes kebugaran jasmani, sebaiknya Anda sudah melakukan latihan
secara rutin dari jauh-jauh hari agar tubuh Anda tidak merasa kaget dan terhindar
dari risiko cedera. Selain itu, tubuh juga akan terbiasa untuk melakukan jenis-jenis latihan
pada tes tersebut sehingga tidak kaku atau loyo.
Pastikan pula kondisi Anda fit untuk melakukan tes kebugaran jasmani. Jangan lupa
untuk membiasakan diri melakukan pemanasan dan pendinginan. Jaga juga kondisi tubuh
Anda dengan cukup minum air putih di sela-sela tes agar terhindar dari dehidrasi.
2. Pengukuran
Pengukuran kebugaran jasmani merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan stamina
dan status kesehatan seseorang dengan cara melakukan aktivitas fisik dan latihan fisik/olahraga.
Ada berbagai macam tes kebugaran jasmani, namun kali ini kita akan menggunakan
tes kebugaran jasmani sederhana, meliputi:
a. Lari cepat (60 meter)
Tujuan: tujuannya untuk mengukur kecepatan lari seseorang.
Alat dan Fasilitas: alat dan fasilitas yang digunakan adalah lintasan lari, peluit,
stopwatch, bendera start dan tiang pancang.
Pelaksanaan: Siswa berdiri di belakang garis start. Apabila ada aba-aba ya, siswa lari
ke depan secepat mungkin sejauh 60 meter. Pada saat siswa menyentuh garis finis
stopwatch dihentikan
Penilaian: cara memberikan skor dengan mempertimbangkan waktu yang dicapai pelari
untuk menempuh jarak 60 meter, sedangkan waktu yang dicatat sampai sepersepuluh
detik
b. Pull up (30 detik untuk putri, 60 detik untuk putra)
Tujuan: tujuannya untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu.
Alat dan Fasilitas: alat dan fasilitas yang digunakan yaitu lantai, palang tunggal,
stopwatch, dan lembaran pencatatan hasil.
Pelaksanaan: Siswa bergantung pada palang tunggal sehingga kepala, badan, dan
tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus. Siswa
mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga dagu
menyentuh dan atau melewati palang tunggal, lalu kembali ke sikap semula. Lakukan
gerakan tersebut secara berulang-ulang tanpa istirahat selama 30 detik untuk putri dan
60 detik untuk putra.
Penilaian: skor hasil tes ini adalah jumlah angkatan tubuh yang dilakukan dengan benar
selama 30 detik untuk pria dan 60 detik untuk putri. Setiap gerakan angkatan tubuh yang
tidak benar diberi nilai nol atau tidak dihitung.
c. Sit up (60 detik)
Tujuan: tujuannya adalah untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
Alat dan Fasilitas: alat dan fasilitas yang diperlukan adalah lantai, palang tunggal,
stopwatch, dan lembar hasil penilaian.
Pelaksanaan: Siswa berbaring diatas lantai atau rumput, kedua lutut dibentuk kurang
lebih 90 derajat. Kedua tangan dilipat dan diletakkan di belakang kepala dengan jari
tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah seorang teman
membantu memegang dan menekan kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.
Apabila ada aba-aba ya (mulai), siswa bergerak mengambil sikap duduk, sehingga
kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan
itu berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat dalam waktu 60 detik.
Penilaian: cara memberikan skor yaitu dengan menentukan jumlah baring duduk yang
dilakukan dengan benar selama 60 detik. Setiap gerakan angkatan tubuh yang tidak
benar diberi nilai nol atau tidak dihitung
d. Vertical jump
Tujuan: tujuannya yaitu untuk mengukur daya ledak (tenaga eksploosif) otot tungkai.
Alat dan Fasilitas: alat dan fasilitas yang diperlukan adalah dinding, papan berwarna
gelap berukuran 30 x 150 cm, berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung pada
dinding dengan ketinggian 150 cm, dan jarak lantai dengan papan adalah nol. serbuk
kapur, alat penghapus, dan lembar penilaian.
Pelaksanaan: Siswa berdiri tegak dinding, kedua kaki berada dekat papan dinding di
samping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang berada dekat dinding
diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada papan bersekala, sehingga
meninggalkan bekas raihan jari. Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian
siswa mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan
diayun ke belakang. Seterusnya siswa meloncat setinggi mungkin sambil menepuk
papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan
bekas raihan jari pada papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan
siswa tersebut.
Penilaian: cara memberikan skor adalah dengan mengambil tinggi raihan yang tertinggi
dari ketiga kali loncatan, sebagai hasil tes loncat tegak. Hasil tes loncat tegak diperoleh
dengan cara hasil raihan tertinggi dari salah satu loncatan tersebut dikurangi tinggi
raihan tanpa loncatan.
e. Lari jauh (1000 meter untuk putrid an 1200 meter untuk putra)
Tujuan: tujuannya adalah untuk mengukur daya tahan (cardio respiratory endurance).
Alat dan Fasilitas: alat dan fasilitas yang digunakan adalah lapangan, bendera start,
peluit, stopwatch, nomor dada, tanda atau garis start dan finis dan formulir pencatatan
hasil.
Pelaksanaan: Siswa berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba siap siswa mengambil
sikap start berdiri untuk siap berlari. Pada aba-aba sikap siswa mengambil sikap start
berdiri untuk siap berlari. Pada aba-aba ya, siswa berlari menuju garis finis dengan
menempuh jarak (1.000 meter untuk putri dan 1200 meter untuk putra). Jika siswa ada
yang mencuri start maka siswa tersebut harus mengulangi tes.
Penilaian: cara pemberian skor adalah dengan mencatat waktu yang dicapai dalam
menempuh jarak 1.000 meter untuk putri dan 1200 meter untuk putra. Hasil pencatatan
sampi sepersepuluh detik
BAB III
EVALUASI

A. Soal Kebugaran Jasmani


1. Untuk meningkatkan kekuatan otot perut, latihan apa yang harus kita lakukan secara
rutin!
2. Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru, latihan apa yang harus kita
lakukan!
B. Soal Pencak Silat
1. Dalam gerak dasar silat terdapat gerakan yang hanya diam ditempat, nama lain dari gerak
tersebut adalah . . .
a.lokomotor c.non locomotor
b.variasi gerak d.kombinasi gerak
2. Gerak langkah silat terbagi menjadi berapa . . .
a.1 c.3
b.2 d.4
3. Induk organisasi silat di Indonesia adalah . . .
a.PASI c.IAAF
b.IPSI d.KONI
4. Serangan yang menggunakan tangan kemudian dilanjutkan dengan tendangan termasuk
dalam . . .
a.variasi gerakan c.serangan pukulan
b.serangan tendangan d.kombinasi gerakan
5. Gerakan dibawah ini termasuk non lokoomotor pada gerakan silat, kecuali . . .
a.melangkah ke samping c.kuda-kuda tengah
b.sikap kuda-kuda dengan pukulan d.sikap pasang dengan tendangan
C. Soal Atletik
1. Jika dalam perlombaan lari estafet 4x100 terdapat 8 pelari pada start awal, maka
berapakah jumlah kesuluruhan pelari yang sedang melaksanakan lomba
2. Isilah tabel dibawah ini!
Perbedaan Persamaan
Lari jarak jauh Marathon Lari jarak jauh Marathon

D. Soal Permainan Bola Kecil


1. Isilah kolom dibawah ini!
PERBEDAAN
KASTI SOFTBALL ROUNDERS

Jelaskan secara singkat!


2. Taktik individu adalah . . .
3. Strategi terbagi menjadi berapa macam, sebutkan!
E. Soal Permainan Bola Besar
1. Perhatikan data formasi di bawah ini!
1. 4-4-2 2. 5-4-1
3. 4-5-1 4. 6-3-1
5. 5-3-2 6. 3-4-3
7. 4-2-4 8. 3-5-2
Formasi yang efektif digunakan untuk bertahan terdapat pada nomor berapa . . .
a.1,3,5 c.4,6,8
b.2,4,5 d.5,6,7
2. Jika dalam tim bola basket terdiri dari pemain-pemain yang handal dalam dribbling,
passing, dan stamina, maka strategi apa yang cocok diterapkan . . .

a.drive driving c.man to man marking

b.fast break d.zone defence

3. Pelatih memberikan arahan kepada para pemain untuk melakukan penjagaan satu
lawan satu, istilah pada bola basket dari strategi tersebut adalah . . .
a.zone defence c.man to man marking
b.fast break d.tiki-taka
4. Posisi no 3 pada bola voli ditempati oleh seorang yang ahli dalam memberi umpan
kepada smasher, nama lainnya adalah . . .
a.spiker c.universaler
b.set upper d.server
5. Seseorang yang memimpin penyerangan. Sehingga, ia harus ahli dalam melakukan
umpan passing dan juga dribble merupakan tugas dari . . .
a.point guard c.small forward
b.center d.shooting guard
BAB IV

PENUTUP

A. Tindakan Lanjutan
Bagi kalian yang sudah menjawab dengan benar sebanyak 80% atau lebih dari seluruh soal
evaluasi, dapat mengembangkan pemahaman kalian tentang materi yang terdapat dalam modul ini.
Adapun bagi kalian yang belum mencapai belajar tuntas 80%, dapat mengulangi belajar dengan
memilih materi-materi yang masih belum dianggap sulit dan berdiskusi dengan teman maupun
bapak guru

B. Harapan
Modul ini adalah salah satu bahan ajar mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan. Namun , harus dimengerti pula bahwa modul ini bukanlah satu-satunya rujukan bagi
kalian untuk melengkapi pengetahuan kalian tentang materi pada semester ganjil. Maka sangat
disarankan untuk membaca dari buku lain dan internet.
Semoga modul ini dapat menyajikan materi pembelajaran secara menarik dan ringkas,
sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung efektif dan efisiean.

Anda mungkin juga menyukai