Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran yang khusus.Strategi dilakukan sebelum pertandingan dimulai.Strategi
berbeda dengan taktik, strategi dibuat untuk jangka yang lebih panjang, pendekatan yang lebih
kompleks, dan bertujuan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dan berjangka serta
melibatkan beberapa pemegang kepentingan.Sedangkan taktik dibuat dalam jangka waktu yang
lebih pendek.
Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung dan
digunakan oleh pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan yang dilaksanakan
secara sportif dan sehat. Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam
pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga memiliki makna sebagai pendukung aspek taktik
olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi memiliki perbedaan, akan tetapi dalam
pelaksanaannya keduanya saling berkaitan serta mendukung untukmencapai tujuan yang sama,
yaitu memenangkan pertandingan (http://imankoekoeh.blogspot. com /2013/12/ taktik- dan-strategi-
bermain-sepakbola.html).
Strategi tanpa taktik adalah jalan panjang menuju kemenangan, taktik tanpa strategi adalah suara
kegaduhan sebelum kekalahan. Strategi dan taktik boleh dibilang dua hal yang saling melengkapai
satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebagai ilustrasi dalam sebuah
permainan sepakbola seoarang pelatih menginstruksikan starteginya berupa strategi penyerangan
untuk kemenangan tim dengan taktik yang dipakainya berupa formasi 4-3-3 dengan tiga penyerang
sekaligus, taktik tembakan jarak jauh yang dilakukan setiap penyerangnya dan taktik-taktik lainnya
yang mendukung strategi penyerangan. Itu artinya sebuah strategi haruslah sejalan dengan
taktiktaktik yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan yaitu kemenangan tim dan begitupun
sebaliknya, karena apabila strategi dan taktik tidak bisa sejalan, tujuan yang diharapkan akan
sangat sulit tercapai. (http://asepruli.blogspot.com/2009/06/konsep-strategi.html. diakses pada pukul
23.03 tanggal 22 maret 2010).
Perbedaan taktik dan strategi bisa dilihat seperti pada tabel berikut.
Tabel1.Perbedaan Taktik dan Strategi
Menurut Djoko Pekik Irianto (2002:94) ciri-ciri menggunakan strategi sebagai berikut:
Menurut Djoko Pekik Irianto (2002:94)jenis strategi dalam bermain sepakbola, sebagai berikut:
1) Strategi jangka panjang
Strategi jangka panjang disusun sebelum pertandingan, meliputi pengamatan terhadap lawan,
menemukan kekuatan dan kelemahan lawan, menyusun pola yang cocok untuk mengatasi lawan
termasuk mempersiapkan fisik atlet.
2) Strategi cepat
Strategi yang disusun pada awal pertandingan, penjajagan terhadap kemampuan lawan, misal
dimenit- menit awal pemain depan atau tengah mencoba kemampuan kiper lawan dengan
melakukan banyak shooting.
Menurut Komarudin (2005:60) strategi dibagi menjadi dua, yaitu strategi penyerangan dan strategi
pertahanan, dijelaskan sebagai berikut:
Strategi Penyerangan
a) Gerakan Tanpa Bola
Gerakan pemain tanpa bola, sebenarnya amat penting dan menentukan dalam suatu
serangan.Dengan gerakannya pemain tanpa bola dapat menciptakan berbagai keadaan yang
menguntungkan bagi timnya.Permainan sepakbola modern sekarang ini dimainkan dengan
carabermain dengan rajin bergerak.Gerakan pemain tanpa bola mempunyai beberapa tujuan, salah
satunya adalah berlari ke tempat kosong.Dengan berlari ke tempat kosong ini berarti pemain
tersebut melepaskan diri dari kawalan lawan. Ada beberapa keuntungan dari berlari ke tempat
kosong, yaitu:
d) Lemparan ke dalam
Lemparan ke dalam merupakan salah satu strategi yang potensial dalam penyerangan.Lemparan ke
dalam biasanya dilakukan pada daerah pertahanan lawan, lemparan tersebut bertujuan untuk
membuat kemelut di daerah penalty yang tentunya sangat berbahaya bagi pertahanan lawan.
Strategi pertahanan
Setiap tim yang mendapat serangan lawan akan melakukan pertahanan yang dimulai dimana bola
dikuasai oleh lawan. Pertahanan dilakukan secara individual, unit ataupun tim secara keseluruhan.
Secara garis besar strategi pertahanan dalam permainan sepakbola terbagi dalam beberapa
macam, yaitu:
Untuk pertahanan dengan satu lawan satu dilakukan di daerah sepertiga lapangan permainan
sendiri, sedangkan untuk penjagaan daerah dilakukan didua pertiga hingga daerah lawan dari
lapanganpermainan. Penjagaan gabungan biasanya dilakukan sebuah tim saat menghadapi lawan
yang memiliki kemampuan di bawah kemampuan timnya, sehingga dapat dikatakan bahwa
penerapan strategi pertahanan selalu disesuaikan dengan situasi dan kondisi lawan.
Formasi (system) dalam permainan sepakbola yang ditetapkan pada peratuaran sepakbola adalah
cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang di
tempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan penyerangan maupu pada waktu
melaksanakan pertahanan. Dengan sistem ini, setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya,
daerah atau ruang gerak masing-masing, memahami apa yang harus dilakukan pada saat
menyerang atau bertahan dan kemana harus bergerak.
Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir dengan rapi dan
kerjasama akan jauh lebih terarah. Setiapformasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut kualitas atau
tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiap posisi pemain dalam sistem tertentu
memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.
Kemenangan dalam sepak bola tidak hanya ditentukan oleh kualitas pemain saja, tetapi juga
melibatkan kualitas strategi Permainan Sepak Bola yang digunakan oleh pelatih. Strategi bisa saja
berubah bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Namun, pada umumnya strategi suatu
regu bersifat lebih kaku atau hampir tetap. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
menentukan suatu strategi, yaitu:
1. Strategi Penyerangan
Strategi penyerangan ialah strategi yang dilakukan oleh perseorangan atau kelompok untuk
memenangkan pertandingan secara sportif dengan cara melakukan serangan. Pemain yang
menguasai bola, sebelum bola tersebut dioperkan kepada temannya akan berusaha melakukan
gerakan dengan bola, misalnya sentuhan satu dua (wall pass). Gerakan ini adalah gerakan yang
sangat sederhana dari dua orang pemain. Pemain A mengoper bola pada pemain B, kemudian
menempati posisi baru. Pemain B langsung mengoper bola kepada A yang berada pada posisi baru
tanpa menahan bola.
2. Strategi Pertahanan
Strategi pertahanan ialah strategi yang dilakukan perseorangan maupun kelompok dengan tujuan
menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan dalam pertandingan. Pertahanan sering
dilakukan oleh pemain belakang atau barisan pertahanan. Caranya bisa bermacam-macam, namun
harus bisa dipahami oleh seluruh pemain agar terkoordinir dan terpola. Pertahanan ini bukan
tindakan seorang pemain saja, tetapi merupakan kegiatan kelompok yang membutuhkan kerja sama
dan pemahaman yang baik satu sama lain. Cara yang biasa dilakukan adalah penjagaan daerah,
penjagaan satu lawan satu, dan penjagaan gabungan.
Baca:
Dalam sepakbola, posisi itu ibarat rumah. Tidak harus seseorang selalu berada di rumahnya. Untuk
keperluan-keperluan tertentu, ia kadang harus keluar rumah. Meski demikian, setiap hari ia harus selalu
pulang ke rumahnya. Demikian pula posisi dalam sepakbola. Tidak berarti bek kiri harus selalu berada di
sebelah kiri dan di belakang para pemain yang lainnya. Bahkan tidak selalu pemain sisi kanan harus
selalu dan setiap saat berada di sisi kanan. Keluarnya seorang pemain dari posisinya disebut sebagai ‘out
of position’ (diluar posisi).
Namun perlu diingat, seorang bek kiri meskipun kadang-kadang berada diluar posisinya namun ia adalah
pemain yang harus paling sering berada dalam posisi aslinya. Jika tidak demikian, tidak perlu ada
penetapan posisi dong. Lebih dari itu, posisi adalah tanggung jawab. Pemain di lapangan ibarat penjaga
rumah. Jangan sampai ada maling atau perampok memasuki rumah kita sementara rumah kita sedang
kosong tak terjaga karena kita tidak sedang ada di rumah. Bisa-bisa rumah kita dijarah atau bahkan
dibakar habis!
Elemen-elemen Serangan
Berikut ini elemen-elemen serangan dalam sepakbola. Pertama, umpan biasa. Maksudnya adalah
umpan bola bawah, yang merupakan elemen yang paling dominan dipakai dalam membangun serangan.
Untuk menjamin sebuah serangan yang kuat dan tak terpatahkan, umpan-umpan harus dilakukan
dengan lugas, tegas, dan akurat. Para pemain harus bergerak secara dinamis untuk mencari ruang dan
melepaskan diri dari bayangan lawan, agar bisa terus melakukan umpan dari satu pemain ke pemain
yang lainnya.
Kedua, umpan satu dua (one-two pass, wall pass). Ini adalah satu kombinasi umpan, yang biasanya
mengejutkan dan tidak terantisipasi oleh lawan. Umpan-umpan satu dua yang dilakukan di daerah
pertahanan lawan seringkali mampu menembus barikade pertahanan lawan yang sangat kuat
sekalipun.
Bagaimana Menyerang pada Pola 4-4-2? (Bagian 2)
Pola 4-4-2 memang hanya memiliki 2 forward, namun tidak berarti bahwa tim dengan pola ini hanya
menyerang dengan 2 orang di lini depan. Dalam pola 4-4-2, outside midfielder atau outside back (jika
melakukan overlap) bisa maju ke lini depan. Dengan demikian, akan terdapat 4 orang penyerang
sekaligus. Untuk itulah pola 4-4-2 adalah pola yang berubah menjadi 2-4-4 ketika menyerang. Belum lagi
jika ditambah dengan majunya salah satu center midfielder persis di belakang kedua forward – dan
ketika itu disebut sebagai offensive midfielder – maka akan terdapat 5 orang penyerang sekaligus. Luar
biasa bukan?
Taktik Bertahan 1 vs 2
Bertahan 1 vs 2 artinya bertahan yang dilakukan oleh 1 orang defender menghadapi 2 orang penyerang.
Kondisi 1 vs 2 memang tidak pernah diinginkan, karena dalam kondisi tersebut jumlah penyerang lawan
lebih banyak daripada jumlah defender kita. Namun pada saat-saat tertentu, misalnya ketika para
pemain terlambat turun, kondisi 1 vs 2 bisa terjadi.
Dalam kondisi 1 vs 2, defender jangan langsung mem-pressure pembawa bola. Ini sangat berbahaya,
karena dengan sekali gocek saja pembawa bola tersebut bisa mengumpankan bolanya kepada
penyerang yang lainnya. Jika itu terjadi, penyerang yang baru saja menerima umpan tersebut sudah
pasti hanya tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper kita
Strategi bertahan sebagus apapun tidak akan banyak berguna jika tidak didukung oleh taktik individual
yang bagus dari para pemainnya. Setiap pemain harus mengetahui dan terlatih bagaimana secara
individual masing-masing dari mereka bisa bertahan.
Pertama-tama yang harus dilakukan oleh setiap pemain dalam bertahan adalah berusaha untuk
memotong umpan (passing) yang dilakukan oleh lawan. Jika ini tidak bisa, hal yang harus dilakukan
tergantung pada posisi pemain lawan yang sedang menerima umpan.
Pergerakan ‘Ready for Cross’
Dalam pola 4-4-2, bagaimanapun juga, melepas crossing (umpan silang) adalah salah satu kartu truf
untuk bisa mencetak gol. Kita semua tentunya mengetahui persentase gol yang dihasilkan dari crossing
cukuplah besar. Hanya saja, harus dipahami bahwa bola crossing selalu bersifat ‘fifty-fifty’. Untuk bisa
mengubah cross menjadi gol, barisan penyerang kita harus menang berduel dengan barisan pertahanan
lawan.
Karena sifatnya yang demikian, ketika sebuah crossing hendak dilepaskan, barisan pemain yang akan
menyambut bola crossing haruslah betul-betul siap di depan gawang. Disamping itu, para pemain
penyambut bola cross inipun harus betul-betul berkualitas, handal dalam memenangkan bola-bola
crossing. Jika tidak, seperti yang sering saya lihat, bola-bola crossing terasa sia-sia dan bahkan terkesan
buang-buang bola saja. Kenapa saya bilang buang-buang bola? Karena ketika bola belum di-cross, bola
itu sepenuhnya (100%) masih ada dalam penguasaan kita. Dengan melepas crossing, bola tersebut
berubah menjadi bola 50%-50%, yang kemudian bisa menjadi milik kita atau milik lawan.
Formasi 4-4-2 terdiri dari 4 pemain lini belakang (back), 4 pemain lini tengah (midfielder), dan 2 pemain
lini depan (forward). Keempat back masing-masing adalah 2 center back, left back dan right back.
Sementara di lini tengah terdapat 2 center midfielder, left midfielder, dan right midfielder.
Kedua center back boleh maju sampai paling jauh ke garis tengah lapangan. Dengan maju hanya sampai
garis tengah, tim kita masih bisa berlindung pada aturan offside. Adapun jika center back maju melebihi
garis tengah lapangan, tim kita menjadi tidak aman terhadap serangan balik lawan karena mereka tidak
terkena aturan offside ketika bola masih berada di lapangan mereka sendiri. Meski demikian, pada saat-
saat tertentu center back boleh maju sampai ke depan gawang, misalnya saat tim melakukan sepak
pojok. Itupun setelahnya harus segera kembali ke tempat semula.
Dalam tim yang baik, bertahan tidak hanya dilakukan oleh pemain belakang saja. Semua pemain harus
ikut bertahan setiap kali tim kehilangan bola, sebagaimana pula semua pemain harus ikut menyerang
ketika tim menguasai bola. Sebelum memasuki lapangan, pelatih harus menetapkan terlebih dahulu
dimana tim akan mulai menekan lawan ketika mereka menguasai bola.
Selebihnya, tim kita harus memahami bagaimana cara bertahan. Dalam zonal defence, berturut-turut
yang menjadi acuan adalah BOLA, lalu TEMAN, dan baru kemudian LAWAN. Pertama-tama, semua
pemain harus memperhatikan dimana posisi bola. Mengapa demikian? Karena: 1) semua pemain harus
bergerak secara serempak ke arah bola, dan 2) tim harus membentuk ball-pressure-triple (segitiga
tekanan pada bola).
Satu prinsip penting yang harus diingat ketika sedang menyerang adalah bagaimana meningkatkan
penetrasi kita pada bola. Bagaimana? Caranya adalah dengan compressing the field ‘menekan
lapangan’. Maksudnya, seiring dengan bergeraknya bola ke arah depan, kita sebagai satu tim harus ikut
bergerak maju. Dengan demikian, support terhadap teman yang membawa bola akan maksimal, dan
kita akan mencoba memenangkan jumlah di daerah lawan (yakni bagaimana agar jumlah yang terlibat
dalam serangan tidak kalah dengan jumlah para pemain lawan yang bertahan)
AKTIK DAN STRATEGI BERMAIN SEPAKBOLA
Sepakbola adalah olahraga dalam bentuk permainan. Ada 2 tim yang saling berhadapan
dengan masing-masing 11 pemain. Untuk dapat mengalahkan lawan dibutuhkan seorang
pelatih yang menjadi pengatur taktik, strategi dan formasi pemain. Peran pelatih sangat
sentral dalam hal ini, bagaimana dia memilih formasi pemain, membuat taktik dan strategi
untuk bisa mengalahkan lawan.
Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam
permainan oleh perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu
pertandingan secara sportif. Pada hakikatnya, penggunaan taktik dalam sepakbola adalah
suatu usaha mengembangkan kemampuan berpikir, kreativitas, serta improvisasi untuk
menentukan altenatif terbaik memecahkan masalah yang di hadapi dalam suatu
pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif dalam rangka memperoleh hasil yang
maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam pertandingan.
Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung
dan digunakan oleh pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan yang
dilaksanakan secara sportif dan sehat. Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang
dibutuhkan dalam pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga memiliki makna
sebagai pendukung aspek taktik olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi
memiliki perbedaan, akan tetapi dalam pelaksanaannya keduanya saling berkaitan serta
mendukung untukmencapai tujuan yang sama, yaitu memenangkan pertandingan.
Taktik dalam permainan sepak bola sangat dipengaruhi oleh dasar-dasar bermain sepak
bola, antara lain sebagai berikut:
1. Teknik atau keterampilan bermain (skill)
Bagaimanapun sederhananya taktik yang dilakukan, tidak mungkin dapat dilkerjakan tanpa
penguasaan teknik atau keterampilan yang baik. Artinya teknik dasar bermain bola harus
dapat dikuasai dengan baik.
2. Kondisi fisik atau kesegaran jasmani
Taktik harus di dasari dengan kondisi fisik yang baik, yaitu tentang dasar-dasar atletik, daya
tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan. Tanpa adanya hal tersebut taktik yang diterapkan
tidak akan dapat berjalan secara optimal.
3. Kecerdasan, daya ingat dan mental yang baik
Untuk dapat menjalankan taktik secara baik pemain harus ditunjang dengan kecerdasan,
daya ingat untuk berpikir cepat dalam permainan, disamping mental yang kuat untuk tidak
takut terhadap terror pemain lawan maupun penonton.
4. Pemain mengerti peraturan permainan
Supaya pemain dapat melaksanakan permainan dengan baik dan sportif maka setiap pemain
harus mengerti dan menguasai peraturan permainan.
Formasi (system) dalam permainan sepak bola yang ditetapkan pada peratuaran
sepakbola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain
dengan posisi yang di tempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan
penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan system ini, setiap
pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masimg-masimg,
memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan dan kemana
harus bergerak.
Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir dengan rapi dan
kerjasama akan jauh lebih terarah. Setiap formasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut kualitas
atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiap posisi pemain dalam
system tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.
Beberapa contoh formasi yang biasa dilakukan dalam permainan sepak bola :
1. 3 – 5 – 2 : 3 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 2 pemain depan.
2. 4 – 3 – 3 : 4 pemain belakang, 3 pemain tengah, dan 3 pemain depan.
3. 4 – 4 – 2 : 4 pemain belakang, 4 pemain tengah, dan 2 pemain depan
4. 4 – 5 – 1 : 4 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 1 pemain depan.
5. 4 – 2 – 4 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, dan 4 pemain penyerang.
6. 4 – 2 – 3 - 1 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 3 pemain gelandang serang dan 1
penyerang.
7. 4 – 2 – 1 - 3 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 1 playmaker dan 3 penyerang.