Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Strategi

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran yang khusus.Strategi dilakukan sebelum pertandingan dimulai.Strategi
berbeda dengan taktik, strategi dibuat untuk jangka yang lebih panjang, pendekatan yang lebih
kompleks, dan bertujuan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dan berjangka serta
melibatkan beberapa pemegang kepentingan.Sedangkan taktik dibuat dalam jangka waktu yang
lebih pendek.

Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung dan
digunakan oleh pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan yang dilaksanakan
secara sportif dan sehat. Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam
pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga memiliki makna sebagai pendukung aspek taktik
olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi memiliki perbedaan, akan tetapi dalam
pelaksanaannya keduanya saling berkaitan serta mendukung untukmencapai tujuan yang sama,
yaitu memenangkan pertandingan (http://imankoekoeh.blogspot. com /2013/12/ taktik- dan-strategi-
bermain-sepakbola.html).

Strategi tanpa taktik adalah jalan panjang menuju kemenangan, taktik tanpa strategi adalah suara
kegaduhan sebelum kekalahan. Strategi dan taktik boleh dibilang dua hal yang saling melengkapai
satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebagai ilustrasi dalam sebuah
permainan sepakbola seoarang pelatih menginstruksikan starteginya berupa strategi penyerangan
untuk kemenangan tim dengan taktik yang dipakainya berupa formasi 4-3-3 dengan tiga penyerang
sekaligus, taktik tembakan jarak jauh yang dilakukan setiap penyerangnya dan taktik-taktik lainnya
yang mendukung strategi penyerangan. Itu artinya sebuah strategi haruslah sejalan dengan
taktiktaktik yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan yaitu kemenangan tim dan begitupun
sebaliknya, karena apabila strategi dan taktik tidak bisa sejalan, tujuan yang diharapkan akan
sangat sulit tercapai. (http://asepruli.blogspot.com/2009/06/konsep-strategi.html. diakses pada pukul
23.03 tanggal 22 maret 2010).

Perbedaan taktik dan strategi bisa dilihat seperti pada tabel berikut.
Tabel1.Perbedaan Taktik dan Strategi

(Sumber: Djoko Pekik Irianto, 2002:94)

Menurut Djoko Pekik Irianto (2002:94) ciri-ciri menggunakan strategi sebagai berikut:

1. Siasat disusun sebelum pertandingan dimulai


2. Penyusunan siasat didasari kondisi, tempat serta sistem yang dipakai
3. Mengutamakan pada hasil observasi kekuatan lawan
4. Lebih pada latian otomatisasi, pola, tipe menyerang dan pertahanan individu, kelompok atau
tim.
5. Keberadaan pelatih lebih berperan dari pada atlet.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2002:94)jenis strategi dalam bermain sepakbola, sebagai berikut:
1) Strategi jangka panjang
Strategi jangka panjang disusun sebelum pertandingan, meliputi pengamatan terhadap lawan,
menemukan kekuatan dan kelemahan lawan, menyusun pola yang cocok untuk mengatasi lawan
termasuk mempersiapkan fisik atlet.

2) Strategi cepat
Strategi yang disusun pada awal pertandingan, penjajagan terhadap kemampuan lawan, misal
dimenit- menit awal pemain depan atau tengah mencoba kemampuan kiper lawan dengan
melakukan banyak shooting.

3) Strategi objektif dan subjektif


Strategi objektif berhubungan dengan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki oleh pemain itu
sendiri pada aktivitas tertentu.Sedangkan strategi subjektif berhubungan dengan pengambilan
keputusan selama pertandingan berlangsung.

Menurut Komarudin (2005:60) strategi dibagi menjadi dua, yaitu strategi penyerangan dan strategi
pertahanan, dijelaskan sebagai berikut:

Strategi Penyerangan
a) Gerakan Tanpa Bola
Gerakan pemain tanpa bola, sebenarnya amat penting dan menentukan dalam suatu
serangan.Dengan gerakannya pemain tanpa bola dapat menciptakan berbagai keadaan yang
menguntungkan bagi timnya.Permainan sepakbola modern sekarang ini dimainkan dengan
carabermain dengan rajin bergerak.Gerakan pemain tanpa bola mempunyai beberapa tujuan, salah
satunya adalah berlari ke tempat kosong.Dengan berlari ke tempat kosong ini berarti pemain
tersebut melepaskan diri dari kawalan lawan. Ada beberapa keuntungan dari berlari ke tempat
kosong, yaitu:

 Memberi kesempatan bagi teman untuk mengoper bola.


 Pemain tersebut dapat menerima operan dengan lebih mudah tanpa gangguan.
 Pemain lawan ditarik dari daerah tertentu sehingga teman dapat mengisi tempat tersebut
untuk menerima operan.
 Mengacaukan pertahanan lawan.

b) Gerakan dengan Bola


Dalam sepakbola modern, dimana pertahanan semakin kuat maka penjagaan lawan terhadap
penyerang semakin ketat sehingga menyulitkan penyerang dalam menembus pertahanan lawan
hanya dengan menggiring bola sendirian. Ini sangat dibutuhkan dukungan dari pemain lain tanpa
bola terhadap pemain yang menguasai bola.

c) Wall pass atau Operan Satu Dua


Strategi wall pass ini melibatkan dua orang pemain, akan tetapi strategi ini sangat berbahaya
apabila dilakukan dengan sangat cepat. Wallpass sangat efektif digunakan apabila pertahanan
lawan sangat ketat karena tidak memungkinkan pemain untuk berlamalama dengan bola.

d) Lemparan ke dalam
Lemparan ke dalam merupakan salah satu strategi yang potensial dalam penyerangan.Lemparan ke
dalam biasanya dilakukan pada daerah pertahanan lawan, lemparan tersebut bertujuan untuk
membuat kemelut di daerah penalty yang tentunya sangat berbahaya bagi pertahanan lawan.

e) Tendangan Penjuru dan Tendangan Bebas


Tendangan penjuru dan tendangan bebas merupakan momen penting atau menguntungkan dalam
penyerangan.Biasanya kedua tendangan tersebut dilatihkan secara khusus pada pemainpemain
yang mempunyai kelebihan dalam tendangan bebas dan tendangan penjuru.

Strategi pertahanan
Setiap tim yang mendapat serangan lawan akan melakukan pertahanan yang dimulai dimana bola
dikuasai oleh lawan. Pertahanan dilakukan secara individual, unit ataupun tim secara keseluruhan.

Secara garis besar strategi pertahanan dalam permainan sepakbola terbagi dalam beberapa
macam, yaitu:

1. Penjagaan satu lawan satu (man to manmarking)


2. Penjagaan daerah (zone marking)
3. Penjagaan gabungan (union marking)
4. Strategi pertahanan menurut sistem permainan, yaitu:
o Sistem tiga pemain belakang
o Sistem empat pemain belakang
o Sistem pertahanan dengan libero

Untuk pertahanan dengan satu lawan satu dilakukan di daerah sepertiga lapangan permainan
sendiri, sedangkan untuk penjagaan daerah dilakukan didua pertiga hingga daerah lawan dari
lapanganpermainan. Penjagaan gabungan biasanya dilakukan sebuah tim saat menghadapi lawan
yang memiliki kemampuan di bawah kemampuan timnya, sehingga dapat dikatakan bahwa
penerapan strategi pertahanan selalu disesuaikan dengan situasi dan kondisi lawan.

Formasi (system) dalam permainan sepakbola yang ditetapkan pada peratuaran sepakbola adalah
cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang di
tempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan penyerangan maupu pada waktu
melaksanakan pertahanan. Dengan sistem ini, setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya,
daerah atau ruang gerak masing-masing, memahami apa yang harus dilakukan pada saat
menyerang atau bertahan dan kemana harus bergerak.

Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir dengan rapi dan
kerjasama akan jauh lebih terarah. Setiapformasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut kualitas atau
tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiap posisi pemain dalam sistem tertentu
memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.

Kemenangan dalam sepak bola tidak hanya ditentukan oleh kualitas pemain saja, tetapi juga
melibatkan kualitas strategi Permainan Sepak Bola yang digunakan oleh pelatih. Strategi bisa saja
berubah bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Namun, pada umumnya strategi suatu
regu bersifat lebih kaku atau hampir tetap. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
menentukan suatu strategi, yaitu:

 Kemampuan fisik dan keadaan mental setiap regu maupun lawan;


 Keadaan lingkungan, alat, perlengkapan, lapangan, dan situasi sosial yang dihadapi; serta
 Peraturan-peraturan pertandingan yang berlaku.

Baca: Taktik Pola Penyerangan Sederhana dalam Sepak


Bola
Secara garis besar, strategi dalam permainan sepak bola dibedakan menjadi dua macam, yaitu
strategi penyerangan dan strategi pertahanan.

1. Strategi Penyerangan
Strategi penyerangan ialah strategi yang dilakukan oleh perseorangan atau kelompok untuk
memenangkan pertandingan secara sportif dengan cara melakukan serangan. Pemain yang
menguasai bola, sebelum bola tersebut dioperkan kepada temannya akan berusaha melakukan
gerakan dengan bola, misalnya sentuhan satu dua (wall pass). Gerakan ini adalah gerakan yang
sangat sederhana dari dua orang pemain. Pemain A mengoper bola pada pemain B, kemudian
menempati posisi baru. Pemain B langsung mengoper bola kepada A yang berada pada posisi baru
tanpa menahan bola.

2. Strategi Pertahanan
Strategi pertahanan ialah strategi yang dilakukan perseorangan maupun kelompok dengan tujuan
menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan dalam pertandingan. Pertahanan sering
dilakukan oleh pemain belakang atau barisan pertahanan. Caranya bisa bermacam-macam, namun
harus bisa dipahami oleh seluruh pemain agar terkoordinir dan terpola. Pertahanan ini bukan
tindakan seorang pemain saja, tetapi merupakan kegiatan kelompok yang membutuhkan kerja sama
dan pemahaman yang baik satu sama lain. Cara yang biasa dilakukan adalah penjagaan daerah,
penjagaan satu lawan satu, dan penjagaan gabungan.

Gambar: Operan Satu Dua (Wall Pass)

Baca: Teknik Menguasai Lawan Bantingan dalam pencak


silat
a. Penjagaan daerah (zone defence)
Dengan pertahanan semacam ini, pemain bertahan menjaga daerah pertahanan yang telah
ditentukan oleh pelatih. Jika ada pemain lawan yang memasuki daerah tersebut, pemain itu
bertugas untuk menghalaunya. Jika ia telah keluar dari daerahnya, maka pemain lain yang akan
berhadapan dengan pemain lawan tersebut.

Gambar: Penjagaan Daerah

Baca:

b. Penjagaan satu lawan satu (man to man marking)


Prinsip dasar pertahanan ini adalah menjaga satu pemain lawan oleh satu pemain. Dengan
demikian, setiap pemain bertanggung jawab untuk menjaga seorang pemain lawan. Namun, dalam
praktiknya, penjagaan yang dilakukan lebih fleksibel. Seorang pemain lawan dapat ditinggalkan
penjagaannya jika tidak perlu dijaga sehingga pemain bertahan bisa lebih leluasa berada di dalam
lapangan permainan.

Gambar: Penjagaan satu lawan satu

c. Penjagaan gabungan (kombinasi)


Pertahanan ini merupakan perpaduan antara penjagaan daerah dan penjagaan satu lawan satu.
Dalam pertahanan ini, Anda tidak perlu mengikuti lawan terus-menerus, tetapi bisa dialihkan ke
pemain lain.
Makna Posisi Dalam Sepak Bola

Dalam sepakbola, posisi itu ibarat rumah. Tidak harus seseorang selalu berada di rumahnya. Untuk
keperluan-keperluan tertentu, ia kadang harus keluar rumah. Meski demikian, setiap hari ia harus selalu
pulang ke rumahnya. Demikian pula posisi dalam sepakbola. Tidak berarti bek kiri harus selalu berada di
sebelah kiri dan di belakang para pemain yang lainnya. Bahkan tidak selalu pemain sisi kanan harus
selalu dan setiap saat berada di sisi kanan. Keluarnya seorang pemain dari posisinya disebut sebagai ‘out
of position’ (diluar posisi).

Namun perlu diingat, seorang bek kiri meskipun kadang-kadang berada diluar posisinya namun ia adalah
pemain yang harus paling sering berada dalam posisi aslinya. Jika tidak demikian, tidak perlu ada
penetapan posisi dong. Lebih dari itu, posisi adalah tanggung jawab. Pemain di lapangan ibarat penjaga
rumah. Jangan sampai ada maling atau perampok memasuki rumah kita sementara rumah kita sedang
kosong tak terjaga karena kita tidak sedang ada di rumah. Bisa-bisa rumah kita dijarah atau bahkan
dibakar habis!

Elemen-elemen Serangan

Berikut ini elemen-elemen serangan dalam sepakbola. Pertama, umpan biasa. Maksudnya adalah
umpan bola bawah, yang merupakan elemen yang paling dominan dipakai dalam membangun serangan.
Untuk menjamin sebuah serangan yang kuat dan tak terpatahkan, umpan-umpan harus dilakukan
dengan lugas, tegas, dan akurat. Para pemain harus bergerak secara dinamis untuk mencari ruang dan
melepaskan diri dari bayangan lawan, agar bisa terus melakukan umpan dari satu pemain ke pemain
yang lainnya.

Kedua, umpan satu dua (one-two pass, wall pass). Ini adalah satu kombinasi umpan, yang biasanya
mengejutkan dan tidak terantisipasi oleh lawan. Umpan-umpan satu dua yang dilakukan di daerah
pertahanan lawan seringkali mampu menembus barikade pertahanan lawan yang sangat kuat
sekalipun.
Bagaimana Menyerang pada Pola 4-4-2? (Bagian 2)

Pola 4-4-2 memang hanya memiliki 2 forward, namun tidak berarti bahwa tim dengan pola ini hanya
menyerang dengan 2 orang di lini depan. Dalam pola 4-4-2, outside midfielder atau outside back (jika
melakukan overlap) bisa maju ke lini depan. Dengan demikian, akan terdapat 4 orang penyerang
sekaligus. Untuk itulah pola 4-4-2 adalah pola yang berubah menjadi 2-4-4 ketika menyerang. Belum lagi
jika ditambah dengan majunya salah satu center midfielder persis di belakang kedua forward – dan
ketika itu disebut sebagai offensive midfielder – maka akan terdapat 5 orang penyerang sekaligus. Luar
biasa bukan?

Taktik Bertahan 1 vs 2

Bertahan 1 vs 2 artinya bertahan yang dilakukan oleh 1 orang defender menghadapi 2 orang penyerang.
Kondisi 1 vs 2 memang tidak pernah diinginkan, karena dalam kondisi tersebut jumlah penyerang lawan
lebih banyak daripada jumlah defender kita. Namun pada saat-saat tertentu, misalnya ketika para
pemain terlambat turun, kondisi 1 vs 2 bisa terjadi.

Dalam kondisi 1 vs 2, defender jangan langsung mem-pressure pembawa bola. Ini sangat berbahaya,
karena dengan sekali gocek saja pembawa bola tersebut bisa mengumpankan bolanya kepada
penyerang yang lainnya. Jika itu terjadi, penyerang yang baru saja menerima umpan tersebut sudah
pasti hanya tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper kita

Taktik Individual Bertahan

Strategi bertahan sebagus apapun tidak akan banyak berguna jika tidak didukung oleh taktik individual
yang bagus dari para pemainnya. Setiap pemain harus mengetahui dan terlatih bagaimana secara
individual masing-masing dari mereka bisa bertahan.

Pertama-tama yang harus dilakukan oleh setiap pemain dalam bertahan adalah berusaha untuk
memotong umpan (passing) yang dilakukan oleh lawan. Jika ini tidak bisa, hal yang harus dilakukan
tergantung pada posisi pemain lawan yang sedang menerima umpan.
Pergerakan ‘Ready for Cross’

Dalam pola 4-4-2, bagaimanapun juga, melepas crossing (umpan silang) adalah salah satu kartu truf
untuk bisa mencetak gol. Kita semua tentunya mengetahui persentase gol yang dihasilkan dari crossing
cukuplah besar. Hanya saja, harus dipahami bahwa bola crossing selalu bersifat ‘fifty-fifty’. Untuk bisa
mengubah cross menjadi gol, barisan penyerang kita harus menang berduel dengan barisan pertahanan
lawan.

Karena sifatnya yang demikian, ketika sebuah crossing hendak dilepaskan, barisan pemain yang akan
menyambut bola crossing haruslah betul-betul siap di depan gawang. Disamping itu, para pemain
penyambut bola cross inipun harus betul-betul berkualitas, handal dalam memenangkan bola-bola
crossing. Jika tidak, seperti yang sering saya lihat, bola-bola crossing terasa sia-sia dan bahkan terkesan
buang-buang bola saja. Kenapa saya bilang buang-buang bola? Karena ketika bola belum di-cross, bola
itu sepenuhnya (100%) masih ada dalam penguasaan kita. Dengan melepas crossing, bola tersebut
berubah menjadi bola 50%-50%, yang kemudian bisa menjadi milik kita atau milik lawan.

Bagaimana Menyerang pada Pola 4-4-2? (Bagian 1)

Formasi 4-4-2 terdiri dari 4 pemain lini belakang (back), 4 pemain lini tengah (midfielder), dan 2 pemain
lini depan (forward). Keempat back masing-masing adalah 2 center back, left back dan right back.
Sementara di lini tengah terdapat 2 center midfielder, left midfielder, dan right midfielder.

Kedua center back boleh maju sampai paling jauh ke garis tengah lapangan. Dengan maju hanya sampai
garis tengah, tim kita masih bisa berlindung pada aturan offside. Adapun jika center back maju melebihi
garis tengah lapangan, tim kita menjadi tidak aman terhadap serangan balik lawan karena mereka tidak
terkena aturan offside ketika bola masih berada di lapangan mereka sendiri. Meski demikian, pada saat-
saat tertentu center back boleh maju sampai ke depan gawang, misalnya saat tim melakukan sepak
pojok. Itupun setelahnya harus segera kembali ke tempat semula.

Dimana Mulai Menekan Bola?


Salah satu hal penting yang tidak boleh lupa untuk diinstruksikan kepada para pemain di lapangan
adalah dimana mereka mulai menekan bola ketika lawan menguasai bola. Dalam hal kapan mulai
menekan bola, ada tiga opsi yang bisa dipilih: 1) menekan bola semenjak bola tersebut berada di daerah
pertahanan lawan, 2) menekan bola semenjak bola memasuki sepertiga tengah lapangan, dan 3)
menekan bola ketika bola sudah memasuki daerah pertahanan kita. Untuk diketahui, lapangan
sepakbola bisa dibagi menjadi 3 daerah: 1/3 yang terdekat dengan gawang kita disebut daerah
pertahanan kita, 1/3 yang ditengah disebut sebagai 1/3 tengah lapangan, dan 1/3 yang terjauh adalah
daerah pertahanan lawan.

Cara Bertahan Zonal Defence dalam Pola 4-4-2

Dalam tim yang baik, bertahan tidak hanya dilakukan oleh pemain belakang saja. Semua pemain harus
ikut bertahan setiap kali tim kehilangan bola, sebagaimana pula semua pemain harus ikut menyerang
ketika tim menguasai bola. Sebelum memasuki lapangan, pelatih harus menetapkan terlebih dahulu
dimana tim akan mulai menekan lawan ketika mereka menguasai bola.

Selebihnya, tim kita harus memahami bagaimana cara bertahan. Dalam zonal defence, berturut-turut
yang menjadi acuan adalah BOLA, lalu TEMAN, dan baru kemudian LAWAN. Pertama-tama, semua
pemain harus memperhatikan dimana posisi bola. Mengapa demikian? Karena: 1) semua pemain harus
bergerak secara serempak ke arah bola, dan 2) tim harus membentuk ball-pressure-triple (segitiga
tekanan pada bola).

Prinsip Menyerang dalam Sepakbola: Compressing The Field

Satu prinsip penting yang harus diingat ketika sedang menyerang adalah bagaimana meningkatkan
penetrasi kita pada bola. Bagaimana? Caranya adalah dengan compressing the field ‘menekan
lapangan’. Maksudnya, seiring dengan bergeraknya bola ke arah depan, kita sebagai satu tim harus ikut
bergerak maju. Dengan demikian, support terhadap teman yang membawa bola akan maksimal, dan
kita akan mencoba memenangkan jumlah di daerah lawan (yakni bagaimana agar jumlah yang terlibat
dalam serangan tidak kalah dengan jumlah para pemain lawan yang bertahan)
AKTIK DAN STRATEGI BERMAIN SEPAKBOLA

Sepakbola adalah olahraga dalam bentuk permainan. Ada 2 tim yang saling berhadapan
dengan masing-masing 11 pemain. Untuk dapat mengalahkan lawan dibutuhkan seorang
pelatih yang menjadi pengatur taktik, strategi dan formasi pemain. Peran pelatih sangat
sentral dalam hal ini, bagaimana dia memilih formasi pemain, membuat taktik dan strategi
untuk bisa mengalahkan lawan.

* TAKTIK DAN STRATEGI BERMAIN SEPAKBOLA

Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam
permainan oleh perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu
pertandingan secara sportif. Pada hakikatnya, penggunaan taktik dalam sepakbola adalah
suatu usaha mengembangkan kemampuan berpikir, kreativitas, serta improvisasi untuk
menentukan altenatif terbaik memecahkan masalah yang di hadapi dalam suatu
pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif dalam rangka memperoleh hasil yang
maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam pertandingan.

Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung
dan digunakan oleh pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan yang
dilaksanakan secara sportif dan sehat. Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang
dibutuhkan dalam pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga memiliki makna
sebagai pendukung aspek taktik olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi
memiliki perbedaan, akan tetapi dalam pelaksanaannya keduanya saling berkaitan serta
mendukung untukmencapai tujuan yang sama, yaitu memenangkan pertandingan.

Taktik dapalam aplikasinya, secara garis besar dapat dikelompokkan sbb :


1. Taktik Penyerangan.
Taktik penyerangan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorongan,
kelompok,maupun tim terhadap lawan dengan tujuan memimpin dan mematahkan
pertahanan dalam rangka memenangkan pertandingan secara sportif.
Taktik penyerangan dapat dibedakan menjadi :
a Taktik mencari tempat kosong diantara pemain lawan.
b Taktik melakukan gerakan tersusun, baik yang membawa bola maupun tidak
(memanfaatkan lebar lapangan).
c Taktik bermain ketat (jeli melihat peluang).
2. Taktik Pertahanan.
Taktik pertahanan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh
perorangan,kelompok, maupun tim terhadap lawan dengan tujuan menahan serangan lawan
agar tidak mengalami kekalahan atau kelelahan dalam pertandingan.
Taktik pertahanan dapat dibedakan menjadi :
a Man to man defence, setiap pemain membayangi satu lawan (satu lawan satu).
b Zone defence, setiap pemain bertanggung jawab atas daerah pertahanannya.
c Kombinasi, yaitu taktik man to man defence dan zone defence.
3. Taktik Perorangan
Taktik perorangan diartikan sebagai siasat yang dilakukan oleh seorang pemain dalam
menggunakan kemampuan fisik, teknik, dan mental yang dilakukan dengan proses yang
cepat untuk menghadapi masalah yang terjadi dalam suatu pertandingan.
4. Grup Taktik
Grup taktik diartikan suatu siasat yang dijalankan dua orang pemain atau lebih dalam
melakukan pertahanan dan penyerangan untukmencari kemenangan secara sportif pada
suatu pertandinagan.
5. Kolektif Taktik
Kolektif taktik diartikan suatu siasat yangdijalankan oleh suatu regu dalam menjalin
kerjasama untuk mencari kemenangan dalam suatu pertandinagan.

Cara Menentukan Taktik.


Dalam menentukan taktik perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut:
1. Apa yang bisa dilakukan pemain saat bertanding.
2. Pelatih harus mengetahui atau pahambenar akan kemampuan para pemainnya sendiri dan
pemain calon lawan.
3. Pemberian tugas kepada pemainnya dalam menghadapi kesebelasan calon lawan harus
diuji coba dalam latihan.
4. Harus mengetahui terlebih dahulu taktik yang biasa digunakan oleh calon lawan.
5. Memperhatikan situasi penonton dan kondisi lapangan.

Taktik dalam permainan sepak bola sangat dipengaruhi oleh dasar-dasar bermain sepak
bola, antara lain sebagai berikut:
1. Teknik atau keterampilan bermain (skill)
Bagaimanapun sederhananya taktik yang dilakukan, tidak mungkin dapat dilkerjakan tanpa
penguasaan teknik atau keterampilan yang baik. Artinya teknik dasar bermain bola harus
dapat dikuasai dengan baik.
2. Kondisi fisik atau kesegaran jasmani
Taktik harus di dasari dengan kondisi fisik yang baik, yaitu tentang dasar-dasar atletik, daya
tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan. Tanpa adanya hal tersebut taktik yang diterapkan
tidak akan dapat berjalan secara optimal.
3. Kecerdasan, daya ingat dan mental yang baik
Untuk dapat menjalankan taktik secara baik pemain harus ditunjang dengan kecerdasan,
daya ingat untuk berpikir cepat dalam permainan, disamping mental yang kuat untuk tidak
takut terhadap terror pemain lawan maupun penonton.
4. Pemain mengerti peraturan permainan
Supaya pemain dapat melaksanakan permainan dengan baik dan sportif maka setiap pemain
harus mengerti dan menguasai peraturan permainan.

* FORMASI DALAM BERMAIN SEPAKBOLA

Formasi (system) dalam permainan sepak bola yang ditetapkan pada peratuaran
sepakbola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain
dengan posisi yang di tempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan
penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan system ini, setiap
pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masimg-masimg,
memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan dan kemana
harus bergerak.
Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir dengan rapi dan
kerjasama akan jauh lebih terarah. Setiap formasi mempunyai ciri-ciri dan menuntut kualitas
atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiap posisi pemain dalam
system tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.

Beberapa contoh formasi yang biasa dilakukan dalam permainan sepak bola :
1. 3 – 5 – 2 : 3 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 2 pemain depan.
2. 4 – 3 – 3 : 4 pemain belakang, 3 pemain tengah, dan 3 pemain depan.
3. 4 – 4 – 2 : 4 pemain belakang, 4 pemain tengah, dan 2 pemain depan
4. 4 – 5 – 1 : 4 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 1 pemain depan.
5. 4 – 2 – 4 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, dan 4 pemain penyerang.
6. 4 – 2 – 3 - 1 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 3 pemain gelandang serang dan 1
penyerang.
7. 4 – 2 – 1 - 3 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, 1 playmaker dan 3 penyerang.

8. 3 – 4 – 1 - 2 : 3 pemain belakang, 4 pemain tengah, 1 playmaker dan 2 penyerang.

9. 3 – 4 – 2 - 1 : 3 pemain belakang, 4 pemain tengah, 2 penyerang lubang dan 1

Anda mungkin juga menyukai