Abstract: Sekotong subdistrict is one of the liveliest locations with people's mining
activities. Nowadays, community revenue from people's mines has begun to decline as
the mineral deposits are increasingly located so it needs to be thought of diversification
efforts to increase the income of miners. One is to promote geological tourism for
education. This research aims to identify the potential of GEO sites in Sekotong Sub-
district which is potentially to be developed into Edu-geo tourism. The quantitative
research method will be conducted using a geotourism quantifying approach. Based on
the geosite and geomorphosite approaches using assessments according to Kubalikova
(2013) can be concluded that the location of the geosite located in coastal areas has a
higher feasibility value compared to those in non-coastal areas with a feasibility value
between 44.59% – 75.68% to be an edu-geo tourism.
——————————◆——————————
100
Diah Rahmawati, Identifikasi Potensi Geo-sites...
101
dan Tebing blongas terletak di tepi jalan Raya Sekotong E = Nilai Tambahan
sehingga situs geologi ini dapat digunakan sebagai lokasi
pemberhentian sementara untuk pengamatan morfologi Berdasarkan pendekatan geosite dan geomorphosite
dan batuan secara megaskopis untuk mendapat menggunakan penilaian menurut Kubalikova (2013)
gambaran penyebaran batuan di Lombok bagian selatan dapat disimpulkan bahwa lokasi geosite yang berada di
(Anonim, tanpa tahun). wilayah pantai memiliki nilai kelayakan lebih tinggi
Pada Wilayah Pengawisan terdapat struktur kekar dibandingkan dengan yang berada di wilayah non pantai
kolom (columnar joint) yang saat ini telah mengalami dengan nilai kelayakan antara 44,59–75,68 % untuk
pengrusakan akibat di tambang. dapat dijadikan edu-geo tourism.
Pengawisan memiliki nilai kelayakan terendah karena
situs ini telah mengalami pengrusakan akibat kegiatan
penambangan oleh masyarakat sekitar. Tebing Sekotong
Barat, Tebing Sekotong Tengah, Tebing Jurang Maling,
dan Tebing Blongas karena posisinya yang berada di tepi
jalan raya sehingga jika akan dijadikan lokasi geowisata
maka perlu dipikirkan tentang keamanan pengunjung
dan lokasi parkir kendaraan. Bukit Lendang guar berada
di wilayah hotel Sundancer sehingga perlu dijalin
komunikasi dengan pihak perusahaan agar ke depannya,
lokasi ini dapat terus dijadikan lokasi kunjungan untuk
Gambar 4. Columnar Joint edukasi. Keseluruhan situs tidak memiliki hubungan
Semua lokasi yang dianalisis memiliki budaya yang kuat dengan unsur abiotik, misalnya
keunikan/keindahan yang terbentuk akibat peristiwa berkaitan dengan hal-hal mistis. Selain itu pula situs-
geologi dan memiliki potensi edukasi dan geowisata. situs tersebut belum dikenal secara luas, hal ini dipejelas
Hasil analisa tersebut ditunjukkan pada Tabel 2 dibawah dengan tidak adanya petunjuk informasi yang
ini. memberikan penjelasan tentang situs tersebut. Hingga
Tabel 2. saat ini beberapa situs tersebut telah dimanfaatkan
Kuantifikasi Potensi Geosite menjadi Edu-Geo Tourism untuk kegiatan eksursi/fieldtrip bagi siswa/mahasiswa
No Lokasi Parameter (%) Kelayaka
yang ingin mempelajari tentang geologi.
. A B C D E n (%)
1 Pantai 75 75 50 75 64, 71,62
Bangko- 3
D. KESIMPULAN DAN SARAN
bangko
2 Pantai
Berdasarkan analisa kuantifikasi Geowisata maka
62, 62, 50 50 35, 59,46
Pelangan 5 5 7 potensi geosite yang dapat dikembangkan menjadi edu-
3 Pantai Elaq- 50 50 33, 50 50 47,30 geotourism adalah situs-situs yang berada di wilayah
elaq 3 pantai. Pengembangan tersebut perlu diikuti dengan
4 Bukit 50 25 33, 50 14, 35,14
Lendang 3 3
perencanaan yang terkait dengan pengembangan
guar promosi daya tarik geowisata, pembinaan dan sosialisasi
5 Tebing 50 37, 25 50 21, 39,19
Sekotong
ke masyarakat, penguatan kapasitas sosial budaya di
5 4
Barat kawasan tersebut, pengembangan sarana prasarana
6 Tebing 50 25 33, 50 14, 37,83 penunjang wisata, pelibatan masyarakat, serta
Sekotong 3 3
Tengah pengembangan tata ruang kawasan yang
7 Tebing 50 37, 33, 50 14, 37,84 memperhatikan kondisi geologi dan keunikan geologi
Blongas 5 3 3
sebagai basis data kegiatan geowisata.
8 Pantai 50 50 12, 50 35, 41,89
Blongas 5 7
9 Pantai 100 75 50 75 71, 75,68
DAFTAR RUJUKAN
Nambung 4 [1] Adiansyah, J.S, 2018, Kajian Dampak Sosial Ekonomi
10 Tebing 50 37, 33, 50 14, 37,84 Kegiatan Pertambangan Rakyat di Kecamatan Sekotong
Jurang 5 3 3 Kabupaten Lombok Barat, Bappeda Kabupaten Lombok
Maling Barat.
11 Pantai 62, 37, 33, 50 35, 44,59
Jurang 5 5 3 7
Maling [2] Agung, M.W., Sugiyanto, Pramudyo, T., Sarwondo, 2014,
12 Pengawisan 25 37, 33, 25 14, 27,07 Resume Hasil Kegiatan Pemetaan Geologi Teknik Pulau
5 3 3 Lombok Skala 1:250.000, Kementerian Energi dan
Sumberdaya Mineral.
Keterangan:
A = Nilai pendekatan ilmiah dan intrinsik [3] Anonim, tanpa tahun, Kajian Karakteristik Geologi dan
B = Nilai Pendidikan Pengembangan Potensi Geodiversity di Kawasan Geopark
C = Nilai Ekonomi Rinjani.
D = Nilai Konservasi
104|Jurnal Ulul Albab | Vol.23, No.2, Juli 2019, hal 100-104