140710180025
ABSTRAK
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Geologi Regional Ciletuh yang relatif sama, maka para ahli
geologi menyimpulkan bahwa
Geologi Ciletuh memiliki ciri
ketiganya merupakan satu jalur
khas tersendiri, yaitu dengan adanya
subduksi berumur Kapur Akhir. Jalur
singkapan batuan melange atau
subduksi ini selanjutnya ditarik
batuan bancuh atau batuan campur
meneus hingga ke Pegunungan
aduk yang merupakan batuan tertua
Meartus di Kalimantan Timur.
yang ada di Pulau Jawa. Batuan
melange ini berumur Kapur Akhir. Lembah Ciletuh berada di
Mekanisme terbentuknya batuan Fisiografi Pegunungan Selatan, oleh
bancuh melalui tiga jenis proses, karena itu berada di lingkungan
yaitu proses tektonik, proses batuan vulkanik klastik Formasi
sedimentasi dan diapir. Jampang. Formasi ini memiliki
morfologi pedataran yang posisinya
Proses tektonik berlangsung di
berada pada elevasi diatas 200 mdpl.
dalam zona tunjaman antara lempeng
Atas dasar morfologi dan elevasinya,
benua dengan lempeng samudera.
maka dinamakan Plateau Jampang.
Dua lempeng yang saling
Dataran tinggi Jampang ini memiliki
bertumbukan mengakibatkan bagian
batuan yang relatif horizontal hingga
dari dua lempeng tersebut pecah dan
memiliki dip di bawah 15°.
bercampur satu sama lain. Proses
sedimentasi terjadi akibat adanya Mengacu kepada peta geologi
longsoran besar yang terjadi di tepi daerah Ciletuh (Soekamto, 1976;
cekungan berlereng terjal. Melange Martodjojo, 1984), sebagian besar
diapir terjadi akibat adanya singkapan batuan melange yang
terobosan material sedimen yang terdapat di kawasan Ciletuh berada
sifatnya liquid dan juga memiliki di Sungai Citisuk, Gunung Badak,
tekanan tinggi seperti lumpur dan di beberapa lokasi lainnya.
Sidoarjo. Batuan melange terdiri dari batuan
sekis, filit, basalt, peridotit, dan
Melange Ciletuh,
rijang, seluruhnya tertanam di scally
Karangsambung, dan Bayat
clay berwarna hitam mengkilap.
seluruhnya berumur Kapur. Atas
Data ini menunjukan bahwa telah
dasar posisi dan umur batuannya
terjadi proses percampuran melalui ditemukan kontak dengan batuan
mekanisme gerusan di bawah lainnya, namun berdasarkan
tekanan dan temperatur yang tinggi. posisinya diyakini menerobos
Formasi Jampang bagian bawah.
Sebaran Formasi Ciletuh dan
Formasi Bayah yang terdapat di Selain dijumpai struktur geologi
kawasan ini dibatasi oleh dinding yang bersifat primer yang
terjal yang disusun oleh batuan berhubungan dengan proses
sedimen Formasi Jampang berumur pengendapan, tatanan tektonik di
Miosen Bawah. Di lokasi ini, kawasan Ciletuh juga memiliki
Formasi Jampang bagian bawah struktur geologi sekunder yang
disusun oleh breksi monomik, beragam. Struktur antiklin serta
sedangkan di bagian atasnya oleh sinklin banyak ditemukan, sesar
persilangan batupasir kasar hingga turun dan sesar mendatar juga dapat
batu lanau. kita jumpai. Struktur kekar pun bisa
ditemukan dengan variasi besar dan
Batuan lain yang ditemukan di
polanya.
kawasan Ciletuh adalah intrusi
batuan beku andesit. Walau tidak
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi : Bukit
Panenjoan
Hari, tanggal : Sabtu, 24
November 2018
Waktu : 09.30
WIB
Cuaca : Cerah
berawan Gambar 4.2. Pantai Palangpang 7°10’48’’S
106°27’49’’E
Koordinat
X : 0666822 Lokasi : Pantai
Y : 9199648 Palangpang
Haryanto, Iyan. 2018. Modul Geological Field Camp Ciletuh. Sumedang. Tidak
dipublikasikan.
Idn Times. (2018, 22 Agustus). 6 Geopark Indonesia yang Diakui UNESCO. Diakses
pada 30 November 2018 pukul 19.06 WIB dari
https://www.idntimes.com/travel/destination/reza-iqbal/6-geopark-indonesia-diakui-
unesco-1/full
Batu konglomerat
Batu Lempung
Curug Sodong
Pantai Palangpang