Anda di halaman 1dari 14

KEANEKARAGAMAN GEOLOGI CILETUH

FAUZIAN DWI RAMADHAN

140710180025

ABSTRAK

Kuliah lapangan yang dilakukan di Geopark Ciletuh pada tanggal 24-25


November 2018 bertujuan untuk mengamati keragaman geologi kawasan Geopark
Ciletuh, dan untuk mengimplementasikan materi pada mata kuliah Geologi Fisik. Adapun
latar belakang dari kegiatan ini yaitu karena Geopark Ciletuh merupakan satu-satunya
geopark di Jawa Barat yang telah diakui oleh UNESCO. Geopark Ciletuh sendiri
berlokasi di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Geopark Ciletuh
memiliki kekhasan yaitu tersingkapnya batuan bancuh (melange), yang menandakan
bahwa daerah tersebut merupakan hasil dari tumbukan anatara lempeng samudra dengan
lempeng benua. Batuan melange ini merupakan batuan yang paling tua di Pulau Jawa.
Bataun melange yang terdapat di Ciletuh berumur kapur akhir. Di kawasan Geopark
Ciletuh dan sekitarnya, kita dapat menemukan beragam jenis batuan sedimen, sehingga
kawasan ini sangat cocok untuk calon ahli geofisika untuk mempelajari sifat fisik batuan
yang dapat membantu dalam penafsiran peta geofisika. Selain itu, keragaman model dan
jenis struktur di kawasan Geopark Ciletuh ini juga akan sangat membantu dalam
pembuatan penampang dengan metode geofisika.Walaupun geologi kawasan Geopark
Ciletuh telah banyak diteliti oleh para ahli, namun kawasan ini masih menyimpan banyak
pertanyaan. Beberapa alasannya adalah kurangnya data umur batuan yang ada, stratigrafi
dan sejarah tektoniknya, morfologi mengenai pembentukan dari lembah Ciletuh, dan
belum ditemukannya batuan metamorf derajat tinggi.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang geopark menjadi salah satu kawasan


wisata yang edukatif. Tidak hanya
Menurut UNESCO, geopark
menikmati keindahan alam saja, di
adalah kawasan yang memiliki
geopark pun kita dapat mempelajari
unsur-unsur geologi, arkeologi,
adat dan warisan budaya setempat.
ekologi, dan budaya yang ada di
Indonesia memiliki sekitar 40
dalamnya, dimana masyarakat
geoheritage, bahkan enam
setempat dapat diajak untuk ikut
diantaranya sudah mendapatkan
serta dalam pengelolaannya untuk
pengakuan dari UNESCO.
melindungi dan mengembangkan
warisan alam. Geopark memiliki tiga Salah satu dari geopark di
unsur utama, yaitu geodiversity, Indonesia yang telah diakui oleh
biodiversity, dan culturaldiversity. UNESCO adalah Geopark Ciletuh.
Tujuan dan sasaran dibentuknya Geopark Ciletuh berlokasi di
geopark adalah untuk melindungi kawasan Pelabuhan Ratu, Kabupaten
keragaman bumi, konservasi Sukabumi, Jawa Barat. Geopark
lingkungan, dan pengembangan Ciletuh memiliki luas 126.100 Ha
pendidikan kebumian. atau 1.261 km2. Geopark Ciletuh
meliputi 74 desa di delapan
Objek-objek yang terdapat di
kecamatan, yaitu kecamatan Surade,
geopark bisa dimanfaatkan agar
Ciracap, Ciemas, Waluran,
memiliki nilai ekonomi. Salah satu
Simpenan, Palabuhanratu, Cikakak,
pilihannya adalah pengembangan
dan Cisolok.
ekonomi lokal dalam bentuk
pariwisata yang berbasis alam atau Kawasan Ciletuh sendiri
berkaitan dengan geologi memiliki keunikan pada geologinya,
(geowisata). Kegiatan dimana memiliki lembah yang
pengembangan pariwisata geopark berbentuk setengah lingkaran
merupakan contoh penyeimbangan (menyerupai tapal kuda) yang
ekonomi dengan tujuan untuk menghadap ke arah samudera.
konservasi. Kekhasan lain dari kawasan Ciletuh
adalah terdapat area singkapan
Di Indonesia, dari sekian
batuan melange yang umurnya
banyaknya pilihan wisata yang ada,
paling tua di Pulau Jawa. Batuan kebumian, kawasan ini masih
melange atau batuan bancuh menyimpan banyak pertanyaan.
menandakan bahwa di tempat Penyebab adanya banyak pertanyaan
tersebut merupakan hasil dari tersebut adalah masih kurangnya
tumbukan antara lempeng samudera data umur batuan yang ada,
dengan lempeng benua. stratigrafi dan sejarah tektoniknya
yang belum dapat dipastikan, belum
Di kawasan Ciletuh dan
ditemukannya batuan metamorf
sekitarnya, dapat kita jumpai
derajat tinggi, dan morfologi
beragam jenis batuan sedimen mulai
pembentukan lembah Ciletuh yang
dari batuan endapan laut seperti batu
belum pasti. Hal tersebut
rijang dan batu gamping merah.
menyebabkan kawasan ini memang
Keanekaragaman jenis batuan di
perlu untuk dikaji lebih lanjut.
kawasan tersebut sangata cocok
sekali untuk seorang ahli geofisika. 1.2. Tujuan
Seorang ahli geofisika dapat 1.2.1. Mengamati keragaman
mempelajari sifat fisik batuan (Petro geologi kawasan Ciletuh
Physiscs) yang membantu dalam 1.2.2. Mengimplementasikan
tahap pnafsiran peta geofisika. materi pada mata kuliah Geologi
Fisik
Walaupun kawasan Ciletuh telah
banyak diteliti oleh para ahli
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Geologi Regional Ciletuh yang relatif sama, maka para ahli
geologi menyimpulkan bahwa
Geologi Ciletuh memiliki ciri
ketiganya merupakan satu jalur
khas tersendiri, yaitu dengan adanya
subduksi berumur Kapur Akhir. Jalur
singkapan batuan melange atau
subduksi ini selanjutnya ditarik
batuan bancuh atau batuan campur
meneus hingga ke Pegunungan
aduk yang merupakan batuan tertua
Meartus di Kalimantan Timur.
yang ada di Pulau Jawa. Batuan
melange ini berumur Kapur Akhir. Lembah Ciletuh berada di
Mekanisme terbentuknya batuan Fisiografi Pegunungan Selatan, oleh
bancuh melalui tiga jenis proses, karena itu berada di lingkungan
yaitu proses tektonik, proses batuan vulkanik klastik Formasi
sedimentasi dan diapir. Jampang. Formasi ini memiliki
morfologi pedataran yang posisinya
Proses tektonik berlangsung di
berada pada elevasi diatas 200 mdpl.
dalam zona tunjaman antara lempeng
Atas dasar morfologi dan elevasinya,
benua dengan lempeng samudera.
maka dinamakan Plateau Jampang.
Dua lempeng yang saling
Dataran tinggi Jampang ini memiliki
bertumbukan mengakibatkan bagian
batuan yang relatif horizontal hingga
dari dua lempeng tersebut pecah dan
memiliki dip di bawah 15°.
bercampur satu sama lain. Proses
sedimentasi terjadi akibat adanya Mengacu kepada peta geologi
longsoran besar yang terjadi di tepi daerah Ciletuh (Soekamto, 1976;
cekungan berlereng terjal. Melange Martodjojo, 1984), sebagian besar
diapir terjadi akibat adanya singkapan batuan melange yang
terobosan material sedimen yang terdapat di kawasan Ciletuh berada
sifatnya liquid dan juga memiliki di Sungai Citisuk, Gunung Badak,
tekanan tinggi seperti lumpur dan di beberapa lokasi lainnya.
Sidoarjo. Batuan melange terdiri dari batuan
sekis, filit, basalt, peridotit, dan
Melange Ciletuh,
rijang, seluruhnya tertanam di scally
Karangsambung, dan Bayat
clay berwarna hitam mengkilap.
seluruhnya berumur Kapur. Atas
Data ini menunjukan bahwa telah
dasar posisi dan umur batuannya
terjadi proses percampuran melalui ditemukan kontak dengan batuan
mekanisme gerusan di bawah lainnya, namun berdasarkan
tekanan dan temperatur yang tinggi. posisinya diyakini menerobos
Formasi Jampang bagian bawah.
Sebaran Formasi Ciletuh dan
Formasi Bayah yang terdapat di Selain dijumpai struktur geologi
kawasan ini dibatasi oleh dinding yang bersifat primer yang
terjal yang disusun oleh batuan berhubungan dengan proses
sedimen Formasi Jampang berumur pengendapan, tatanan tektonik di
Miosen Bawah. Di lokasi ini, kawasan Ciletuh juga memiliki
Formasi Jampang bagian bawah struktur geologi sekunder yang
disusun oleh breksi monomik, beragam. Struktur antiklin serta
sedangkan di bagian atasnya oleh sinklin banyak ditemukan, sesar
persilangan batupasir kasar hingga turun dan sesar mendatar juga dapat
batu lanau. kita jumpai. Struktur kekar pun bisa
ditemukan dengan variasi besar dan
Batuan lain yang ditemukan di
polanya.
kawasan Ciletuh adalah intrusi
batuan beku andesit. Walau tidak
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang akan a. Observasi langsung ke kawasan


digunakan adalah kualitatif. Menurut Geopark Ciletuh, seperti Bukit
David Williams (1995) seperti yang Panenjoan, Pantai Palangpang,
dikutip Moleong (2007:5) Curug Sodong, dan Pantai
mengemukakan bahwa penelitian Karang Hawu.
kualitatif adalah pengumpulan data pada b. Pengukuran strike dan dip
suatu latar alamiah, dengan lapisan batuan di Pantai
menggunakan metode alamiah, dan Palangpang
dilakukan oleh orang atau peneliti yang c. Studi pustaka, yaitu dengan
tertarik secara alamiah. Metode mempelajari data-data yang
pengumpulan data yang digunakan dikumpulkan dari buku-buku,
adalah: artikel dan situs internet yang
berhubungan langsung dengan
referensi laporan akhir ini.
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
1. Stasiun 1 dsb. Batuan-batuan tersebut
nantinya akan membentuk blok
blok batuan. Batuan melange
juga terdapat batuan melange
tektonik dan melange sedimenter
yang membentuk Formasi
Ciletuh.
Gambar 4.1. Bukit Panenjoan 7°14’14’’S
106°30’47’’S 2. Stasiun 2

 Lokasi : Bukit
Panenjoan
Hari, tanggal : Sabtu, 24
November 2018
Waktu : 09.30
WIB
Cuaca : Cerah
berawan Gambar 4.2. Pantai Palangpang 7°10’48’’S
106°27’49’’E
 Koordinat
X : 0666822  Lokasi : Pantai

Y : 9199648 Palangpang

Elevasi : 325 m Hari, tanggal : Sabtu, 24

Zona UTM : 48m November 2018

 Kegiatan Waktu : 11.15

Briefing/penjelasan awal WIB

mengenai geologi Ciletuh Cuaca : Berawan


 Koordinat
Formasi Ciletuh dengan
X : 0659979
batuan melangenya terbentuk
Y : 9205386
dari tumbukan antara lempeng
Elevasi : 16 m
samudera (Australia) dengan
Zona UTM : 48m
lempeng benua (Asia). Batuan
 Kegiatan
melange merupakan batuan
Mengamati jenis batuan
campur aduk yang terdiri dari
dan mengukur strike dip
batuan sekis, rijang, basalt, filit,
perlapisan batuan
Pengukuran strike dan lumpur sehingga tidak dapat
dip pada perlapisan batuan terlihat.
menunjukan bahwa nilai strike - Batu konglomerat, tekstur
adalah N345°E, dan nilai dip batuan ini cenderung
adalah 41°. Berdasarkan hasil membulat. Batuan ini
pengamatan di lapangan, merupakan batuan hasil
ditemukan beberapa jenis batuan transportasi yang pada
seperti akhirnya bergerak mendekati
permukaan. Hal ini
- Batu gamping merah,
dibuktikan dari teksturnya
biasanya batuan ini berada
yang membulat (rounded).
pada kedalaman 500 m.
- Batu breksi, batuan yang
Namun akibat adanya
ditemukan adalah breksi
peristiwa geologi berupa
polimik (breksi aneka bahan)
subduksi, tumbukan antara
yang merupakan batuan
lempeng samudera dengan
sedimen laut dalam. Tekstur
lempemg benua maka batuan
dari batuannya adalah
ini terangkat dan bisa kita
menyudut (angular).
temukan di dekat permukaan.
3. Stasiun 3
- Batu lempung, merupakan
batuan sedimen yang
terbentuk dari endapan lalu
mengalami transportasi
hingga akhirnya batuan ini
terangkat menuju
permukaan. Tekstur batuan
ini sangat halus dan lunak,
Gambar 4.3. Curug Sodong 7°11’05’’S
sehingga batuan ini mudah 106°29’52’’E
untuk hancur.
 Lokasi : Curug
- Batu pasir kuarsa, batuan ini
Sodong
memiliki mineral kuarsa
Hari, tanggal : Sabtu, 24
yang ukuran butirannya
November 2018
cukup besar. Tekstur batuan
Waktu : 15.30
ini agak kasar. Kuarsa yang
WIB
terkandung kadang tertutup
oleh air, tanah, ataupun
Cuaca : Cerah dan kanan
berawan menunjukan
 Koordinat angka yang sama.
X : 0665383 Awalnya batuan
Y : 9205473 beku berada di
Elevasi : 49 m paling atas, lalu di
Zona UTM : 48m bawahnya
 Kegiatan terdapat batuan
Mempelajari kejadian sedimen. Pada
geologi pada Curug lapisan-lapisan
Sodong. tersebut terdapat
rekahan yang
Proses terjadinya Curug
menyebabkan air
Sodong sampai saat ini memiliki
permukaan masuk
beberapa kemungkinan, namun
ke dalam dan
kemungkinan terbesarnya adalah
mengikis batuan
akibat longsoran.
yang ada.
 Akibat Sesar Naik

 Akibat Longsorn Proses ini dapat

Hal ini dibantah karena

dikarenakan jenis hanging wall

batuan yang ada berada di bawah,

di atas air terjun bukan di atas.

berbeda dengan  Akibat Sesar


batuan yang ada Turun
di bawah air Hal ini dapat
terjun. Dengan dibantah karena
menggunakan batuan yang ada
metode gravity berumur relatif
juga dapat tua, seharusnya
diperkirakan berumur muda.
bahwa Curug  Akibat Meteor
Sodong terbentuk Hal ini dapat
akibat longsoran dibantah karena
karena bagian kiri seharusnya
terdapat bentuk dengan gunung.
seperti bekas Diperkirakan umur
meteor. batuan ini pleistosen.
4. Stasiun 4 Selain itu, terdapat juga
kekar yang terjadi karena
adanya suatu gaya
horizontal. Hal ini
menyebabkan
terbentuknya kekar
memanjang, kekar
menyerong, dan kekar
Gambar 4.4. Karang Hawu 6°57’18’’S melintang. Kekar utama
106°27’41’’E
mempunyai arah N158°E
 Lokasi : Karang
sedangkan kekar minor
Hawu
mempunyai arah
Hari, tanggal : Minggu,
N245°E. Perbedaan dari
25 November 2018
arah kekar ini
Waktu : 12.21
diperkirakan akibat
WIB
adanya perbedaan waktu
Cuaca : Berawan
pengendapan dan juga
 Koordinat
adanya pengaruh dari air
X : 0661123
laut.
Y : 9230913
Elevasi : 33 m
Zona UTM : 48m
 Kegiatan
Mengamati jenis batuan
dan strukturnya
Pada pengamatan yang
dilakukan di Karang
Hawu kami menemukan
banyak batupasir kasar.
Adanya batupasir di
pantai ini diakibatkan
pantai ini berdekatan
BAB V
KESIMPULAN

Geopark Ciletuh berlokasi di merupakan batuan campur aduk


kawasan Pelabuhan Ratu, Kabupaten yang terdiri dari batuan sekis, rijang,
Sukabumi, Jawa Barat. Geopark basalt, filit, dsb. Selain dijumpai
Ciletuh memiliki luas 126.100 Ha keragaman struktur primer, struktur
atau 1.261 km2. Geopark Ciletuh sekundernya juga cukup beragam.
meliputi 74 desa di delapan Struktur antiklin serta sinklin banyak
kecamatan, yaitu kecamatan Surade, ditemukan, sesar turun dan sesar
Ciracap, Ciemas, Waluran, mendatar juga dapat kita jumpai.
Simpenan, Palabuhanratu, Cikakak, Struktur kekar pun bisa ditemukan
dan Cisolok. Salah satu hal yang dengan variasi besar dan polanya.
khas dari Ciletuh adalah adanya Namun dibalik keragaman
batuan melange yang merupakan geologinya, masih menyimpan
tertua di Pulau Jawa. Batuan melange banyak pertanyaan yang bahkan para
ini merupakan hasil dari tumbukan ahli geologi pun masih menelitinya
antar lempeng samudera dengan hingga sekarang.
lempeng benua. Batuan melange
DAFTAR PUSTAKA

Ciletuh Palabuhan Ratu Geopark. (2016, 1 Agustus). Profil Ciletuh-Palabuhanratu.


Diakses pada 1 Desember 2018 pukul 20.41 WIB dari
http://ciletuhpalabuhanratugeopark.org/profil-ciletuh-palabuhanratu/

Darsiharjo, Upi Supriatna dan Ilham Mochammad Saputra. 2016. Pengembangan


Geopark Ciletuh Berbasis Partisipasi Masyarakat Sebagai Kawasan Geowisata Di
Kabupaten Sukabumi. Jurnal Manajemen Resort dan Leisure, 13, 55-57.

Haryanto, Iyan. 2018. Modul Geological Field Camp Ciletuh. Sumedang. Tidak
dipublikasikan.

Idn Times. (2018, 22 Agustus). 6 Geopark Indonesia yang Diakui UNESCO. Diakses
pada 30 November 2018 pukul 19.06 WIB dari
https://www.idntimes.com/travel/destination/reza-iqbal/6-geopark-indonesia-diakui-
unesco-1/full

Kanal Pengetahuan. (2016, 26 Mei). Pengertian Geopark. Diakses pada 30 November


2018 pukul 18.45 WIB dari https://www.kanal.web.id/2016/05/pengertian-geopark.html

Sartono. 2018. Geopark Ciletuh Field Trip. Sumedang. Tidak dipublikasikan


LAMPIRAN

Batu gamping merah

Batu konglomerat

Batu Lempung

Pantai Karang Hawu


Bukit Panenjoan

Curug Sodong

Pantai Palangpang

Anda mungkin juga menyukai