SURVEY TINJAU
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dalam dunia pertambangan praktikumlapangan merupakan suatu
kegiatan yang harus dikerjakan oleh setiap orang yang bekerja dibidang
pertambangan karena pada dasarnya tugas yang ada didalam dunia tambang
memerlukan suatu data yang harus diambil langsung dari lapangan seperti
pengambilan sample pada suatu batuan atau dalam pembuatan peta topografi
untuk memperoleh bentang alam serta dapat menyesuaikan diri di lingkungan
lapangan.
Adapun Penyelidikan yang dipakai dalam pengambilan data yang
diantaranya pengambilan data titik koordinat berupa bujur timur dan lintang
selatan,serta ketinggian atau elevasi dengan menggunakan GPS(Global
Positioning System),data uji infiltrasi suatu tanah,data pengukuran debit air yang
dilakukan di sungai Cijambu, dan data bendungan yang diperoleh dari
penjelasan staff karyawan PT.Indonesia Power. Sedangkan kompas digunakan
untuk membantu mencari tempat dimana kita mengambil titik dan mencari persen
lereng.
LOKASI KEGIATAN
Kegiatan ini dilakukan Pada hari Sabtu, 23 Juni 2012. Lokasi
kegiatanEkskursi Lapangan Geologi Umum ini dilakukan di Desa Baranangsiang,
Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat,Provinsi Jawa Barat. Desa
Baranangsiang memiliki koordinat koordinat 9234300 - 9235300 mS dan 759200
– 760200 mE. Memiliki elevasi antara 686 mdpl – 770 mdpl.
Kesampaian Daerah
Menuju tempat tujuan dapat ditempuh dengan kendaraan truk, motor,
atau mobil. Menuju tempat ekskursi dapat ditempuh melalui jalur tol purbaleunyi ,
sampai ke tujuan di butuhkan waktu sekitar 2-3 jam lebih. adapun batas- batas
wilayahnya, antara:
1. SebelahUtara : Berbatasan dengan Kecamatan Rajamandala
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Citayem
3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Waduk Saguling
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Cibitung
G
ambar 1
Peta Kesampaian Daerah
GEOLOGI DAERAH KEGIATAN
Gambar 2
Peta Geologi Daerah Baranangsiang
Keterangan:
Pb
BREKSI TUFAAN, LAVA BATUPASIR, KONGLOMERAT (0 - 350 m)
Breksi bersifat andesit dan basal, lava, batupasir tufaan dan
konglomerat.Membentuk punggung-punggung tak teratur, puncak-
puncaknya tersendiri,kadang-kadang sangat curam. Di Utara
Rajamandala terdiri dari aliran basal berstruktur amigdaloid, breksi
aliran, breksi gunungapi dan batupasir tufaan keras, berlapis, dengan
sisa-sisa tanaman dan moluska.Di beberapa tempat, breksi gunungapi
dengan horblenda yang melimpah.
Ql
ENDAPAN-ENDAPAN DANAU BERSIFAT TUFAAN (0-125m)
TOPOGRAFI DAERAH
Gambar 3
Peta Topografi Daerah Baranangsiang
Morfologi
Pada lokasi kegiatan ekskursi Geologi Umum didapat elevasi antara 672
– 709 mdpl. Vegetasinya lebih banyak terdapat pohon pisang, pohon kelapa, dan
tanaman padi. Wilayah ini merupakan daerah, persawahandan dataran yang
bergelombang lemah.
Foto 1
Morfologi Persawahan
Vegetasi
Secara vegetasi di daerah Baranangsiang ini berupa pohon pisang,
ilalang, tanaman padi, pohon kelapa, dan pohon pepaya.Di bagian perumahan
warga daerah setempat terdapat pohon mangga, pohon sawo, tanaman
singkong, tanaman cabe, tanaman tomat, pohon lengkeng,pohon bambu dan
tanaman-tanaman hias lainnya.
Foto 2
Vegetasi Desa Baranangsiang
KEGIATAN
HARI 1 :
Foto 3
Pengukuran Lebar dan Panjang Sungai
1m 1m
A
S
1m B 1m
4m
Gambar 4
Sketsa Aliran Pelampung
Keterangan :
A = Pelampung 1,2 dan 3
B = Jarak antara tali satu ke tali berikutnya:1m
S = Aliran sungai
Panjang total
Lebar sungai
sedimentasi air
Gambar 5
Sketsa sungai
Tabel 1
Data Pelampung
Berat Pelampung Waktu (s)
Ringan 18:08
Sedang 23:11
Berat 32:83
panjang sungai
Kecepatan Air (Vm) =
waktu tempuh pelampung
5 23
Tabel 4
Data Panjang dan Lebar Sungai
Metode teoritis :
Luas = 15+19+17+17+23
5
= 91 = 18,2 m2
5
Kedalaman sungai tali 1 = m1+m2+m3+m4+m5+m6+m7+m8
8
= 27 + 33 +46 + 46 + 47 + 39 + 35 + 22
8
= 295= 36,875 m
8
Kedalaman sungai tali 2 = m1+m2+m3+m4+m5+m6+m7+m8
8
= 52 + 30 + 27 + 53 + 37 + 42 + 50 + 17
8
= 308=38,5 m
8
Kedalaman sungai tali 3 = m1+m2+m3+m4+m5+m6+m7+m8+m9
8
= 24 + 30 + 39 + 35 + 41 + 35 + 32 + 28 + 15
8
= 279=31 m
9
Kedalaman sungai tali 4 =m1+m2+m3+m4+m5+m6+m7+m8+m9
9
= 23 + 27 + 56 + 50 + 45 + 36 + 33 + 30 + 16
9
= 35,11 m
Kedalaman sungai rata-rata = 36,875+38,5+31+35,11m
4
= 141,485 = 35,371 m
4
s
Kecepatan beban pelampung sedang =
t
4
= = 0,173m/s
23,11
s
Kecepatan beban pelampung berat =
t
4
= = 0,1218 m/s
32,83
Kecepatan Rata-rata = 0,2212+0,173+0,1218 m/s
3
= 0,172 m/s
Metode Penampang :
Pada Tali 1: V1 = L1+L2
2
=(36,875 x100)+(37x20)
2
= 3687,5 +740
2
= 4427,5
2
= 2213,75 m3/det
Pada Tali 2: v2= L2+L3
2
= (38,5 x 100) + (31 x20)
2
= 3850 + 620
2
= 2235m3/det
Pada Tali 3: V3 = L3+L4
2
= (31 x 100) + (35,371 x 20)
2
= 3100 +707,42
2
= 1903,71m3/det
Pada Tali 4: V4= L4+L5
2
= (35,371 x 100) + (35,371 x 20)
2
= 3537,1+707,42
2
= 2122,26m3/det
Uji Infiltrasi
Dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 Juni 2012 pada pukul 19.00
WIB dengan memiliki titik koordinat 9234698 mS dan 759225 mE dengan elevasi
700 mdpl. Adapun tujuannya yaitu untuk mengetahui kecepatan resap air oleh
lapisan tanah yang di uji serta nilai permeabilitasnya. Vegetasi yang terdapat
yaitu: Ilalang, rumput,dan pohon pisang. Morfologi daerah tersebut Landai dekat
perumahan warga daerah sekitar. Cuaca pada saat itu gelap. Selesai melakukan
uji infiltrasi tersebut pada pukul 20.07 WIB.
Foto 4
Pengukuran Infiltrasi Silinder
Diameter: 12 cm
Tinggi silinder : 25 cm
Gambar 6
Infiltrasi Pada Bagian Silinder
Jadi kecepatan resap air dengan metoda tabung adalah 9,18 x 10-5 m/detik
dengan permeabilitas 10893,24 s/m
Foto 5
Pengujian Infiltrasi Bagian Persegi
1 6 .8 c m
Gambar 7
Infiltrasi Pada Bagian Persegi
Hari Kedua :
Tracking
Dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 24 Juni 2012 pada pukul 8.00
WIB dengan cuaca yang sangat cerah. Tujuan dari kegiatan ini adalah
memploting titik koordinat ke GPS. Vegetasi di sekitar yaitu Padi, ilalang, pohon
pisang, dan pohon kelapa. Morfologinya seperti Sawah, Perumahan, dan Bukit
Foto 6
Ploting Titik Koordinat ke GPS
Titik 1
Sampai pada titik 1 dari Balai desa atau pada titik 3 pukul 9.50 WIB
dengan cuaca sangat cerah dikelilingi oleh vegetasi seperti ilalang, tanaman
padi, pohon pisang dan pohon kelapa. Memiliki titik koordinat 9234981 mS dan
759587 mE dengan elevasi 705 mdpl. Morfologidaerah tersebut yaitu landai,
persawahan dan perumahan warga daerah setempat. Menuju ke titik 1 melewati
Masjid (Riyadlul Bayan Cibinong) dengan titik koordinat 759639 mE dan 9234884
mS dengan elevasi 703 mdpl.
Foto 7
Daerah Titik 1
Titik 2
Pada titik 2 didapat titik koordinat 9234981 mS dan 759934 mE dengan
elevasi 703 mdpl. Cuaca sangat cerah. Vegetasi didaerah tersebut banyak
terdapat pohon pisang,pohon salak, pohon bambu, pohon kelapa, pohon jagung,
tanaman padi, ilalang, pohon pepaya, tanaman ganggang, pohon ceri, dan
pohon nangka. Morfologi daerah ini adalah persawahandan ladang.
Sesampainya di titik 2 pada pukul 10.32 WIB. Selanjutnya melanjutkan kegiatan
plotingke titik 4 dengan GPS.
Foto 8
Daerah Titik 2
Titik 3
Sesampainya di titik 3 pada pukul 13.32 WIB dengan cuaca sangat cerah
dan memiliki titik koordinat 9234662 mS dan 759587 mE dengan elevasi 702
mdpl. Vegetasinya yaitu pohon kelapa, pohon pisang, pohon jagung, tanaman
padi dan tanaman lainnya. Terdapat morfologinya seperti sawah, perumahan
warga setempat atau Balai Desa.
Foto 9
Daerah Titik 3
Titik 4
Foto 10
Daerah Titik 4
Pemetaan Topografi
Dilaksanakan pada hari Minggu pada tanggal 24 Juni 2012 pada pukul
8.00 sampai 13.32 WIB pada waktu yang bersamaan dengan kegiatan ploting
titik koordinat dimana seteah itu kegiatan pembuatan pemetaan Topografi
Foto 11
Mencari Titik Koordinat
Pemetaan Isofreatis
Dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pemetaan topografi dengan
cuaca sangat cerah dan banyak terdapat vegetasi seperti pohon pisang, pohon
kelapa, pohon sawo, pohon mangga, pohon bambu, tanaman padi, tanaman
jagung dan pohon nangka.
Foto 12
Pengukuran Data Sumur
Tempat pertama yang dikunjungi yaitu pabrik batako dan genteng pada
koordinat 759639 mE dan 9234282 mS, pada pukul 14:50 WIB. Dengan
cuacanya yang sangat cerah. Vegetasinya berupa pohon pisang, pohon kelapa,
dan rumput-rumput .Dilokasi pertama ini terdapat bahan galian industri yang
biasa digunakan untuk rumah, seperti genteng untuk atap rumah dan batako
Batuan ini adalah batuan sedimen yang dikenal dengan ciri-ciri lapisannya
terlihat jelas dan terdapat mineral. Batuan sungai ini termasuk batuan breksi
polimit karena terdiri dari bongkahan. Pada kunjungan kali ini morfologi yang
terdapat yaitu bukit dekat perumahan warga setempat.
Foto 13
Tempat Pabrik Batako
Foto 14
Sungai Cijambu
Singkapan Batuan
Pada kunjungan ke tempat singkapan batuan ini berada pada titik
koordinat 759498 mE dan 923408 mS, sampai di lokasi ketiga pada pukul 15.45
WIB dengan cuacanya cerah. Morfologi pada daerah ini adalah bukit dan landai
serta singkapan, vegetasinya banyak terdapat pohon pisang, tanaman liar,
pohon bambu, dan pohon kelapa. Singkapan ini berasal dari bongkahan batu
yang muncul karena adanya intrusi magma dimana pada batu tersebut terdapat
lubang-lubang yang disebut scoria yang menjadi tempat keluarnya gas-gas.
Bagian-bagian dari batuan tersebut yaitu fragmen, matriks, dan komponen.
Fragmen terdiri dari kemas yang terbuka sampai tertutup sesuai butirannya,
matriks yaitu suatu bagian yang terhalus yang berlawanan dengan
komponennya. Adapun pengertian dari lava adalah cairan pijar yang sudah
kehilangan zat terbangnya, sedangkan lahar adalah yang mengalir di lereng
gunung sedangkan magma adalah cairan pijar yang suhunya mencapai >600”.
Singkapan komponen kasar dan halus disebut vulkanis.
Foto 15
Singkapan Aglomerat
Foto 16
Singkapan Endapan Laterit, Batu Pasir
Hari Ketiga
Mengunjungi Waduk Saguling
Kegiatan pada hari ke-tiga yaitu mengunjungi waduk saguling pada
Senin tanggal 25 Juni 2012. Pukul 10.39 WIB. Dengan cuaca sangat cerah,
memiliki titik Koordinat 761675 mE dan 9235419 mSdan elevasi 700 mdpl.
Vegetasi yang ada pada daerah tersebut adalah Pohon beringin dan
morfologinya seperti bukit, perumahan. Tujuan dari kegiatan ini salah satunya
adalah untuk engetahui sistem telematering pada pusat pengendalian
bendungan serta fungsi dari bendungan dan waduk dalam kelistrikan.
Bendungan saguling dibangun pada tahun 1979 dan selesai dibangun
pada tahun 1985. Tinggi : 99m, tipe urugan batu inti, tinggi puncak 650,2m,
panjang puncak 301,4m dan isi 2,79 juta m3. Bendungan ini dialiri dari sungai
Citarum setelah dibendung dialirkan ke turbin pembangkit listrik dan airnya
dialirkan kembali ke sungai Citarum. Batuan diambil dari Gunung Karang dan
tanahnya diambil dari Gunung Kuari. Bendungan ini tahan hingga 10 SR untuk
gempa.
Foto 17
Kunjungan Waduk Saguling
Foto 18
Bendungan saguling
bendungan ini dapat beroperasi sekitar 25 tahun lagi, setelah tidak beroperasi
karena sedimennya sudah pada tahap klimaks maka sedimen ini bisa digunakan
untuk pupuk tanaman keras, bukan sebagai pupuk sayuran dan makanan karena
mengandung bahan kimia berbahaya seperti mercury. Terdapat sebuah sustank
yang berfungsi untuk bangunan lepas air yang mencegah air terbalik dan
menahan terowongan agar tidak pecah.
ANALISA
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................ 1
BAB II LOKASI KEGIATAN..................................................................... 2
2.1 Kesampaian Daerah ........................................................... 2
BAB III GEOLOGI DAERAH KEGIATAN................................................. 3
BAB IV TOPOGRAFI................................................................................ 5
4.1 Morfologi.............................................................................. 6
4.2 Vegetasi............................................................................... 6
BAB V KEGIATAN................................................................................... 7
5.1 Hari 1 .................................................................................. 7
5.2 Hari 2................................................................................... 18
5.3 Hari 3 .................................................................................. 26
BAB VI ANALISA...................................................................................... 30
BAB VII KESIMPULAN.............................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Peta Kesampaian daerah………………………………………………..2
2. Peta Geologi Desa Baranangsiang…………………………………….3
3. Peta Topografi Daerah Desa Baranangsiang………………………...5
4. Sketsa Aliran pelampung………………………………………………..8
5. Sketsa Sungai…………………………………………………………….8
6. Infiltrasi Pada Bagian Silinder…………………………………………..15
7. Infiltrasi Pada Bagian Kubus……………………………………………16