Materi Gerak Dan Gaya
Materi Gerak Dan Gaya
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengar kata “gerak” seperti mobil bergerak,
gerakan penari, gerakan pelari, dan lain-lain. Suatu benda dikatakan bergerak bila kedudukannya
berubah terhadap acuan tertentu. Misalnya anda duduk di tempat tunggu terminal dan melihat
bus A bergerak meninggalkan terminal. Terminal anda tentukan sebagai acuan, maka bus A
dikatakan bergerak terhadap terminal. Penumpang bus A tidak bergerak terhadap bus A, karena
kedudukan penumpang tersebut setiap saat tidak berubah terhadap bus A. Setelah bus berjalan di
jalan raya maka suatu saat bus akan berbelok ke kanan, berjalan lurus lagi, belok ke kiri,
kemudian lurus lagi dan seterusnya. Jalan yang dilalui bus yang bergerak disebut “lintasan”.
Lintasan dapat berbentuk lurus, melengkung, atau tak beraturan. Pada kegiatan belajar 1 akan
dibahas mengenai gerak suatu benda dengan lintasan lurus atau dinamakan “gerak lurus”. Karena
gerak lurus merupakan gerak benda pada lintasan lurus, maka kedudukan benda terletak pada
garis lurus. Garis lurus dapat digambarkan sebagai garis bilangan yang dibentuk pada sumbu x
(horizontal).
Berbagai jenis gerakan yang terjadi secara berbeda-beda membuat rasa ingin tahu
untuk memahami lebih jauh tentang benda-benda di alam sekitar, benda ada yang diam dan ada
yang bergerak. Gerak didefinisikan sebagai perubahan tempat atau kedudukan suatu benda atau
objek terhadap titik acuan tertentu.Titik acuan adalah suatu titik di mana kita mulai mengukur
perubahan kedudukan suatu benda.
Benda yang bergerak memiliki kecepatan. Gerak benda bermacam-macam, antara lain
gerak lurus dan gerak melingkar. Bergerak lurus bila lintasan yang dilalui benda itu berbentuk
garis lurus, sedangkan gerak melingkar bila lintasan yang dilalui berbentuk melingkar. Selain itu
terdapat juga gerak nyata dan gerak semu. Gerak semu bila benda hanya tampak/ seolah-olah
bergerak, padahal ia diam, dan sebaliknya melakukan gerak nyata bila benda memang benar-
benar bergerak .
Benda dalam bergerak ada yang beraturan dan ada juga yang tidak. Hal ini karena
benda dalam bergerak lurus belum tentu beraturan meskipun bergerak lurus, sehingga
kecepatannya dapat berubah-ubah, sedangkan benda yang bergerak lurus beraturan memiliki
kecepatan tetap.
Setiap gerakkan benda akan selalu terikat dengan gaya. Gaya adalah kekuatan yang
dapat menyebabkan terjadinya perubahan posisi atau bentuk dari suatu benda. Gaya juga dapat
didefinisikan sebagai suatu dorongan,tarikan atau suatu tekanan. Jika disimpulkan gaya yang
diberikan pada suatu benda dapat menyebabkan perubahan-perubahan berikut :
1. Benda diam menjadi bergerak contoh gerobak sayur ditarik atau didorong orang
2. Benda bergerak menjadi diam contoh motor yang berjalan dikendarai kemudian direm.
3. Bentuk dan ukuran benda berubah contoh batu besar dipukul pecah menjadi kecil.
4. Arah gerak benda berubah contoh bola menggelinding ke utara ditendang kea rah timur.
1. Kedudukan
Kedudukan benda dapat juga ditentukan oleh jarak benda tersebut terhadap titik acuan.
Pada gambar 1, misalnya titik O sebagai titik acuan, kedudukan titik N berjalan 2 di kiri titik.
Jadi titik N kedudukannya adalah -2.
Berapakah kedudukan P terhadap Q dan N? Jika Q sebagai titik acuan maka kedudukan P
adalah -1 dan jika N sebagai titik acuan maka kedudukan P adalah +5. Perhatikan gambar 2.
Sebuah benda di A mula-mula kedudukannya x1, kemudian bergerak sampai di titik A’ dengan
kedudukan x2. Benda tersebut telah berubah kedudukannya dari x1 dan x2 dengan perubahan
s sebesar x2 – x1.
Gambar 3. Perpindahan ke kanan
Perubahan kedudukan awal dan akhir suatu benda karena adanya perubahan waktu dan
tidak bergantung pada jalan mana yang ditempuh oleh benda disebut “perpindahan”. Harga
perpindahan bertanda (+) dan (-) yang menunjukkan arah perpindahan benda. Perpindahan
sepanjang sumbu x adalah positif jika arah perpindahannya ke kanan dan negative jika arah
perpindahannya ke kiri.
Dari A, Anda berjalan menuju C melalui B. Sesampainya Anda di C, Anda membalik dan
kembali berjalan lalu berhenti di B.
Pada peristiwa di atas, berapa jauhkah jarak yang Anda tempuh; berapa pula perpindahan
Anda? Samakah pengertian jarak dengan perpindahan? Dalam kehidupan sehari-hari kata jarak
dan perpindahan digunakan untuk arti yang sama. Dalam Fisika kedua kata itu memiliki arti
yang berbeda. Namun sebelum kita membahas hal ini, kita pelajari dulu apa yang dimaksud
dengan gerak.
Andaikan Anda berada di dalam mobil yang bergerak meninggalkan teman Anda. Dari
waktu ke waktu teman Anda yang berdiri di sisi jalan itu semakin tertinggal di belakang mobil.
Artinya posisi Anda dan teman Anda berubah setiap saat seiring dengan gerakan mobil menjauhi
teman Anda itu.
Suatu benda dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap suatu
acuan tertentu.
Apakah Anda bergerak? Ya, bila acuannya teman Anda atau pepohonan di pinggir jalan.
Anda diam bila acuan yang diambil adalah mobil yang Anda tumpangi. Mengapa? Sebab selama
perjalanan posisi Anda dan mobil tidak berubah. Jadi, suatu benda dapat bergerak sekaligus diam
tergantung acuan yang kita ambil. Dalam Fisika gerak bersifat relatif, bergantung pada acuan
yang dipilih. Dengan mengingat hal ini, cobalah Anda cermati uraian di bawah ini.
Sebuah bola digulirkan pada sebuah bidang datar lurus. Posisi bola setiap saat diwakili
oleh garis berskala yang disebut sumbu koordinat seperti pada gambar di bawah.
C O B
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Gambar2. Gerak pada satu sumbu koordinat.
Andaikan ada 2 bola yang digulirkan dari 0. Bola 1 digulirkan ke kanan dan berhenti di
B. Bola 2 digulirkan ke kiri dan berhenti di C. Anda lihat pada gambar 3, bahwa panjang lintasan
yang ditempuh oleh kedua bola sama, yaitu sama-sama 4 satuan. Namun bila diperhatikan arah
gerakannya, kedua bola berpindah posisi ke arah yang berlawanan. Bola 1 berpindah ke sebelah
kanan O, sedangkan bola 2 ke sebelah kiri O.
Jarak tidak mempersoalkan ke arah mana benda bergerak, sebaliknya perpindahan tidak
mempersoalkan bagaimana lintasan suatu benda yang bergerak. Perpindahan hanya
mempersoalkan kedudukan, awal dan akhir benda itu. Jarak adalah besaran skala, sedangkan
perpindahan adalah vektor. Dua benda dapat saja menempuh jarak (= panjang lintasan) yang
sama namun mengalami perpindahan yang berbeda seperti pada contoh ini. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa jarak merupakan besar perpindahan. Bila kemudian ada bola 3 bergerak dari O
ke kanan, sampai di D lalu membalik bergerak ke kiri melewati O lalu berhenti di E seperti pada
gambardi bawah ini, bagaimanakah dengan jarak dan perpindahannya?
C O B
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Jarak yang ditempuh bola adalah panjang lintasan ODE = OD + DE. Jadi s = 6 + 9 = 15
satuan. Perpindahan bola adalah OE (kedudukan awal bola di O, kedudukan akhirnya di E). Jadi
s = – 3 satuan.
Perhatikan tanda minus pada s. Hal itu menunjukkan arah perpindahan bola ke kiri
dari titik acuan. Perlu dicatat pula bahwa dalam contoh di atas perbedaan antara jarak dan
perpindahan ditandai baik oleh ada atau tidaknya “arah”, tapi juga oleh “besar” kedua besaran itu
(jarak = 15 satuan, perpindahan = 3 satuan). Mungkinkah jarak yang ditempuh oleh suatu benda
sama dengan besar perpindahannya? Untuk benda yang bergerak ke satu arah tertentu, maka
jarak yang ditempuh benda sama dengan besar perpindahannya. Misalnya bila benda bergerak
lurus ke kanan sejauh 5 m, maka baik jarak maupun besar perpindahannya sama-sama 5 m.
Keterangan:
v = kelajuan rata-rata benda (m/s)
s = jarak yang ditempuh benda (m)
s = perpindahan benda (m)
t = waktu tempuh (s)
Dalam kehidupan sehari-hari, kelajuan maupun kecepatan senantiasa berubah-ubah
karena berbagai sebab. Misalnya jalanan yang tidak rata. Oleh karenanya kita dapat mengartikan
kelajuan dan kecepatan pada dua persamaan di atas sebagai kelajuan rata-rata dan kecepatan
rata-rata.
Konsep Gaya
Konsep gaya dapat didefinisikan secara operasional. Dalam bahasa
sehari-hari gaya sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan, terutama
yang dilakukan oleh otot-otot manusia. Dalam fisika gaya perlu
mendefinisikannya secara lebih terperinci dan tepat. Dalam fisika gaya
dinyatakan dalam percepatan yang dialami oleh suatu benda standar bila
diletakkan dalam lingkungan tertentu yang sesuai.
Sebagai benda standar bisa kita gunakan (atau lebih tepat kita
bayangkan bahwa kita menggunakan) kilogram standar. Benda ini dipilih
sebagai standar massa dan diberikan, per definisi, massa m0 tepat 1 kg.
Benda standar tersebut diikatakan pada ujung pegas dan diletakkan di
atas sebuah meja horizontal yang gesekannya dapat diabaikan. Keduanya
berlaku sebagai lingkungan bagi benda tersebut. Ujung pegas yang lain
kita pegang dengan tangan seperti dalam Gambar 3a. Sekarang pegas
Modul.FIS 04 Pengukuran Gaya dan Tekanan
11
kita tarik horizontal ke kanan, dengan coba-coba diusahakan agar benda
mengalami percepatan konstan 1,0 m/s2. Pada keadaan ini dikatakan,
sebagai definisi, bahwa pegas (yaitu lingkungan utama benda) melakukan
gaya konstan pada benda yang besarnya kita sebut "1,00 newton," atau
dalam notasi SI: 1,00 N. Kita lihat bahwa dalam melakukan gaya ini pegas
terentang sepanjang ? l melebihi panjang normalnya ketika kendur,
seperti diperlihatkan dalam Gambar 3.b.
Gambar 3 (a) Sebuah
"partikel" P (kilogram
standar) diam di atas
permukaan horizontal
tanpa gesekan; (b) Benda
dipercepat dengan
menarik pegas ke kanan.
Percobaan dapat diulangi, dengan merentangkan pegas lebih
panjang atau menggunakan pegas lain yang lebih kaku, sehingga
percepatan benda standar yang diamati menjadi 2,00 m/s2. Sekarang
dikatakan bahwa pegas memberikan gaya 2,00 N pada benda standar.
Secara umum dapat dikatakan, bahwa jika dalam suatu lingkungan
benda standar mendapat percepatan a, maka berarti lingkungan
memberikan gaya F pada benda, yang secara numerik harga F (dalam
newton) sama dengan a (dalam m/s2).
Masih harus diperiksa, apakah gaya, seperti yang kita definisikan di
atas, termasuk besaran vektor atau bukan. Dalam gambar 3b telah
diberikan besar gaya F dan tidak sulit juga untuk menyatakan arahnya,
yaitu arah percepatan yang dihasilkan oleh gaya itu. Tetapi untuk
menyatakan bahwa sesuatu adalah vektor tidak cukup dengan melihat
bahwa ia memiliki besar dan arah saja, harus diperiksa juga bahwa ia
memenuhi hukum penjumlahan vektor seperti yang diuraikan dalam
Modul.FIS 04 Pengukuran Gaya dan Tekanan
12
uraian selanjutnya. Hanya dari eksperimen dapat diperiksa bahwa gaya
yang didefinisikan di atas benar-benar memenuhi aturan tersebut.
Jika pada benda standar tersebut diberikan gaya sebesar 4,00 N
sepanjang sumbu-x dan 3,00 N sepanjang sumbu-y secara serempak,
bagaimanakah percepatan benda standar itu? Secara eksperimen
diperoleh bahwa besar percepatannya adalah 5,00 m/s2 dalam arah
sepanjang garis yang membentuk sudut 370 dengan sumbu-x. Dengan
perkataan lain, dapat dikatakan bahwa benda standar tersebut
mengalami gaya sebesar 5,00 N dalam arah seperti di atas. Hasil ini
dapat diperoleh juga dengan menjumlahkan kedua gaya 4,00 N dan 3,00
N di atas secara vektor dengan menggunakan metoda jajaran-genjang.
Percobaan ini memberi kesimpulan bahwa gaya adalah vektor, ada
besarnya, ada arahnya dan jumlahnya mengikuti aturan jajaran-genjang.
Hasil percobaan dalam bentuk yang umum sering dinyatakan
sebagai berikut: “Jika beberapa gaya bekerja pada sebuah benda,
masing-masing akan menimbulkan percepatan sendiri secara terpisah.
Percepatan yang dialami benda adalah jumlah vektor dari berbagai
percepatan yang terpisah itu.”
b) Sistem Satuan Gaya
Satuan gaya didefinisikan sebagai sebuah gaya yang menimbulkan
satu satuan percepatan bila dikerjakan pada satu satuan massa. Dalam
bahasa SI, satuan gaya adalah gaya yang akan mempercepat massa
satu-kg sebesar satu m/s2; dan seperti telah kita lihat, satuan ini disebut
newton (disingkat, N). Dalam sistem cgs (centimeter, gram, sekon),
satuan gaya adalah gaya yang akan mempercepat massa satu-g sebesar
satu cm/s2; satuan ini disebut dyne. Karena I kg= 103 g dan I m/s2 =
102 cm/s2 maka diperoleh bahwa 1 N = 10' dyne.
Dalam masing-masing sistem satuan tersebut, telah dipilih massa,
panjang dan waktu sebagai besaran-besaran dasar. Untuk besaranbesaran
dasar ini diperlukan standar dan definisi satuan dinyatakan
Dalam standar tersebut. Gaya muncul sebagai besaran turunan, yang
ditentukan dari hubungan F = m a.
Dalam sistem satuan BE (British engineering), yang dipilih sebagai
besaran dasar adalah gaya, panjang dan waktu, sedangkan massa
menjadi besaran turunan. Dalam sistem ini massa ditentukan dari
hubungan m = F/a. Standar dan satuan gaya dalam sistem ini adalah
pon (pound). Sesungguhnya, pon gaya semula didefinisikan sebagai
terikan bumi terhadap suatu benda standar tertentu di suatu tempat
tertentu di permukaan bumi. Secara operasional, gaya ini dapat
ditentukan dengan menggantungkan benda standar pada pegas di suatu
tempat tertentu di mana tarikan bumi padanya didefinisikan sebagai
gaya satu pon. Jika benda dalam keadaan diam tarikan bumi pada
benda, yaitu beratnya W, diimbangi oleh tegangan pegas, sehingga
dalam hal ini T = W = satu pon Sekarang pegas ini (atau pegas lain
setelah ditera) dapat digunakan untuk menimbulkan gaya satu pon pada
benda lain; caranya adalah dengan mengikatkan benda tersebut pada
pegas ini dan merentangkannya sepanjang rentangan gaya pon tadi.
Benda standar pon dapat dibandingkan dengan kilogram dan ternyata
massanya adalah 0,45359237 kg. Percepatan gravitasi di tempat tertentu
tersebut besarnya 32.1740 kaki/s2. Pon gaya dapat ditentukan dari F =
m.a sebagai gaya yang mempercepat massa sebesar 0,45359237 kg
dengan percepatan sebesar 31,1740 kaki/s2
Cara ini memungkinkan kita untuk membandingkan pon-gaya
dengan Newton. Dengan mengingat bahwa 32,1740 kaki/s2, sama
dengan 9,8066 m/s2, kita peroleh
1 pon = (0,45359237 kg) (32,1740 kaki/s2)
= (0,45359237 kg) (9,8066 m/s2)
= 4,45 N.
Satuan massa dalam sistem British engineering dapat pula
diturunkan, yaitu didefinisikan sebagai massa sebuah benda yang akan
Modul.FIS 04 Pengukuran Gaya dan Tekanan
14
mendapat percepatan 1 kaki/s2 bila dikerjakan gaya 1 pon padanya.
Satuan massa ini disebut slug. Jadi dalam sistem ini
F [pon] = m [slug] x a [kaki/s2]
Resminya, pon adalah satuan massa, tetapi dalam teknologi praktis
pon sering digunakan sebagai satuan gaya atau satuan berat. Karena itu
lahirlah istilah pon-massa dan pon-gaya. Pon-massa adalah benda
bermassa 0,453 59237 kg; tidak ada benda standar yang disimpan untuk
ini, tetapi, seperti halnya yard, pon-massa didefinisikan melalui standar
SI. Pon-gaya adalah gaya yang menimbulkan percepatan gravitasi
standar 32,1740 kaki/s2, pada standar pon nanti akan kita lihat bahwa
percepatan gravitasi berbeda-beda, bergantung kepada jarak dari pusat
bumi, karena itu "percepatan standar" di atas adalah harga pada jarak
tertentu dari pusat bumi (sebagai pendekatan yang baik, dapat diambil
suatu titik di permukaan laut pada lintang 450 LU).
Dalam modul ini ukuran pon hanya digunakan untuk gaya, sehingga
satuan massa yang bersesuaian dengan itu adalah slug. Satuan gaya,
massa dan percepatan dalam ketiga sistem di atas dirangkumkan dalam
Tabel 1.
Tabel 1. Satuan-satuan dalam F = m a
Sistem
satuan
Gaya Massa Percepatan
SI
cgs
BE
newton (N)
dyne
pound (lb)
kilogram (kg)
gram (g)
slug
m/s2
cm/s2
kaki//s2
Dimensi gaya sama dengan dimensi massa kali percepatan. Dalam
sistem yang menggunakan massa, panjang dan waktu sebagai besaran
dasar, dimensi gaya adalah massa x panjang/waktu2 atau MLT-2. Di sini
kita akan senantiasa menggunakan massa, panjang dan waktu sebagai
besaran dasar mekanika.