NIM : 19011117 MAKUL : PSIKOLOGI SOSIAL II DOSEN PENGAMPU : RIDAYANNA PRIMANITA, S.Psi, M.Psi, PSIKOLOG
3 contoh konkrit teori social learning Bandura yang terjadi disekitar :
1. Cara memperlakukan hewan peliharaan (kucing) Ada dua keluarga memelihara beberapa ekor kucing dirumahnya. Namun cara anak-anak di 2 rumah tersebut memperlakukan kucing sangat jauh berbeda. Dimulai dari cara menggendong, membelai, menegur dan berbagai hal lainnya. Keluarga A menggendong kucing dengan mencubit pundak kucingnya an keluarga B menggendong kucing dengan memegang ketiak kucing tersebut. Hal ini dilakukan dimulai oleh orang tuanya kemudian mulai diikuti oleh anak-anak dirumah tersebut. Saya menyimpulkan hal ini merupakan hasil peniruan dari orangtua kepada anaknya. Anak di masing-masing rumah itu meniru orang tua mereka. Orang dewasa di rumah A memperlakukan kucing berbeda dengan orang dewasa dirumah B sehingga anak kecil dirumah di masing-masing rumah itupun memperlakukan kucing dengan cara berbeda pula sesuai dengan orang dewasa dirumahnya. 2. Cara anak-anak disekitar komplek saya berinteraksi Ada banyak sekali anak-anak disekitar komplek tempat saya tinggal. Dan mereka memiliki karakter masing-masing. Ada satu anak perempuan yang kalau berbicara itu lebih tegas dan lantang apabila dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Dan kebetulan dia memang keturunan orang batak yang memang sangat terkenal dengan ketegasan dan kelantangan dalam berbicara. Meskipun pada dasarnya ia tinggal dan berinteraksi dengan anak lain yang bersuku jawa dan kinang, anak perempuan ini tetap memiliki gaya bicara sesuai dengan yang ada dirumahnya. Berarti sang anak ini memilih untuk berbicara demikian sehingga tak terpengaruh dengan teman-temannya. Orang dewasa di keluarga juga mengambil peran yang besar dalam hal ini. 3. Sepupu saya dengan boneka Barbienya Sepupu saya masih berusia 2 tahun dan masih sangat suka bermain dengan boneka Barbie seperti anak perempuan pada umumnya. Dirumah saya dia disediakan satu VCD player yang memang dikhususkan untuk sepupu saya untuk memutar VCD anak-anak. Dia suka sekali menonton tayangan anak-anak eropa yang mengoleksi boneka Barbie. Ia mengikuti setiap perlakuan yang dilakukan oleh anak eropa tersebut pada bonekanya seperti menyisir, memperbaiki bajunya dan berbagai hal lain. Berbeda dengan keponakan saya yang jarang dirumah saya untuk melihat tayangan seperti sepupu saya, dia ketika dibelikan boneka Barbie seperti sepupu saya malah mematahkan kepala boneka itu.