Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kaila Chikita Ramadhani (18)

Kelas : XI OTKP 2

Jumat , 30 Juli 2021

Tokoh Wirausahawan

Biografi Eni Aryani

Seorang tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses. Mungkin belum banyak yang mengetahui
namanya, namun karyanya cukup diakui di Indonesia.

Wirausahawan adalah individu yang menciptakan bisnis baru, menanggung sebagian besar risiko dan
menikmati sebagian besar penghargaan. Wirausahawan umumnya dilihat sebagai inovator, sumber ide-
ide baru, barang, jasa, dan bisnis / atau prosedur.

Tak terlepas dari tokoh wirausahawan di bidang kerajinan, wirausahawan memainkan peran kunci dalam
ekonomi apa pun, menggunakan keterampilan dan inisiatif yang diperlukan untuk mengantisipasi
kebutuhan dan membawa ide-ide baru yang baik ke pasar.

Wirausahawan yang terbukti berhasil dalam mengambil risiko dari startup dihargai dengan keuntungan,
ketenaran, dan peluang pertumbuhan berkelanjutan. Mereka yang gagal, menderita kerugian dan
menjadi kurang lazim di pasar.

Bagi sebagian orang, sampah sering dianggap sebagai barang yang tidak berharga. Namun di tangan Eni
Aryani (37), sampah justru menjadi sumber pemasukan tambahan dengan omzet yang cukup besar.

Eni Aryani adalah seorang tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang menyulap kayu dan kaleng
bekas menjadi suatu produk yang bernilai jual. Omzet yang ia peroleh bisa mencapai ratusan juta
perbulannya.

Berikut merupakan beberapa fakta mengenai Eni Aryani, sang tokoh wirausahawan di bidang kerajinan
yang sukses:
1. Wanita kelahiran Yogyakarta, 22 Desember 1979 ini telah berhasil membuat lebih dari 20
macam produk, misalnya seperti kaleng kerupuk, tenong, ceret angkringan, guci stempel, vas
bunga, pensil, ember, tempat kue, siraman bunga, dan barang-barang rumah tangga lainnya.
2. Meski produk yang dihasilkan dari barang bekas, tetapi sebagai seorang tokoh wirausahawan di
bidang kerajinan yang sukses, Eni menjualnya dengan harga mahal. Sekitar ratusan sampai
jutaan rupiah. Alasan utama mengapa harganya mahal yaitu karena produk tersebut dibuat
secara manual dengan tangan.
3. Harga produk yang dijual mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 1,2 juta (per item). Adapun produk
yang paling mahal itu biasanya hiasan atau pajangan yang custom.
4. Eni Aryani merintis bisnis Wastraloka sejak tahun 2014. Namun siapa sangka saat pertama kali
bisnis ini dirintis, Eni tidak mengeluarkan modal yang cukup besar. Hal ini disebabkan karena Eni
hanya memanfaatkan barang-barang bekas seperti kaleng dan kayu bekas yang sudah tidak
terpakai.
5. Pada saat bisnis Wastraloka berdiri di tahun 2014, Eni mengaku hanya menggelontorkan modal
sebesar Rp 5 juta. Modal tersebut sebagian besar digunakan untuk membeli bahan baku berupa
barang bekas serta cat akrilik yang digunakan sebagai pewarna.
6. Produk Wastraloka semakin banyak di kenal orang, apalagi setelah setahun menjalankan bisnis
ini atau tepat nya tahun 2015,Eni mulai mendapatkan tawaran untuk mengikuti ajang pameran
kerajian tangan terbesar di indonesia, inacraft.
7. Eni menceritakan awalnya ia mengalami dilema. Hal ini karena untuk bisa mengikuti ajang
Inacraft 2015, ia harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Untungnya, saat itu ia berhasil
mendapatkan modal mengikuti Inacraft 2015 dari uang asuransi.
8. Eni mengaku beruntung bisa mengikuti ajang Inacraft 2015. Bagi Eni ajang Inacraft 2015 dapat
membantu dirinya membuka pasar kerajinan tangan yang jauh lebih luas.
9. Karena terbuat dari barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai, Eni mengaku tidak pernah
merasa kesulitan mencari barang bekas. Barang bekas biasa ia dapatkan dari pabrik atau
peralatan elektronik rusak yang sudah tidak terpakai. Eni juga kerap mendapatkan suplai barang
bekas dari para pengepul. Kebetulan di sekitar tempat tinggalnya banyak pengepul yang siap
sedia memasok barang-barang bekas secara rutin kepadanya.
10. Setelah terkumpul, barang bekas tersebut kemudian dipilih dan dibersihkan. Kemudian barang
bekas kembali masuk ke tahap sortir hingga dirancang menjadi sebuah barang hiasan baru oleh
para pengrajin.
11. Setelah dua tahun menggeluti bisnis barang kerajinan tangan Wastraloka dan mendapatkan
omzet yang cukup besar, Eni mengaku ingin lebih fokus menggarap bisnisnya. Wanita yang
sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta ini berniat ingin mengundurkan diri dari
perusahaannya saat ini.
12. Dari berbagai macambarang kerajinan tangan yang dihasilkan, Eni mengatakan peminat
produknya di dalam negeri cukup beragam. Pembeli tak hanya datang dari kalangan perorangan
atau individu tetapi juga dari korporasi besar seperti hotel dan restoran.

Kontribusi Eni Aryani, Tokoh Wirausahawan di Bidang Kerajinan yang Sukses


Adapun beberapa kontribusi yang telah dilakukan oleh Eni Aryani selaku tokoh wirausahawan di bidang
kerajinan yang sukses sebagai berikut.

1. Agen koordinator

Eni Aryani sebagai tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses bertindak sebagai agen
koordinator dalam ekonomi kapitalis. Koordinasi ini mengambil bentuk sumber daya yang dialihkan
menuju peluang keuntungan potensial baru. Wirausahawan menggerakkan berbagai sumber daya, baik
berwujud maupun tidak berwujud, mempromosikan pembentukan modal.

2. Menjernihkan ketidakpastian

Sebagai tokoh wirausahawan di bidang kerajinan yang sukses pula, Eni Aryani dapat membantu
menjernihkan ketidakpastian di suatu pasar, saat ia membuat penilaian atau mengambil risiko.
Wirausahawan mendorong penemuan yang efisien dan secara konsisten mengungkapkan pengetahuan.

3. Bisnis baru

Sebagai permulaan, wirausahawan menciptakan bisnis baru. Wirausahawan menemukan barang dan
jasa, menghasilkan lapangan kerja, dan sering menciptakan efek riak, menghasilkan semakin banyak
pengembangan.

4. Meningkatkan Produk Nasional Bruto

Pengusaha menambah pendapatan nasional bruto. Bisnis yang ada mungkin tetap terbatas pada pasar
mereka dan akhirnya mencapai batas penghasilan. Tetapi produk atau teknologi baru menciptakan
pasar baru dan kekayaan baru. Dan peningkatan lapangan kerja dan pendapatan yang lebih tinggi
berkontribusi pada basis pajak suatu negara, memungkinkan pengeluaran pemerintah yang lebih besar
untuk proyek-proyek publik.

5. Perubahan sosial

Pengusaha menciptakan perubahan sosial. Mereka menghancurkan tradisi dengan penemuan unik yang
mengurangi ketergantungan pada metode dan sistem yang ada, kadang-kadang membuatnya usang.
Ponsel pintar dan aplikasinya, misalnya, telah merevolusi kerja dan bermain di seluruh dunia.
6. Membantu badan amal dan organisasi nirlaba

Pengusaha berinvestasi dalam proyek-proyek komunitas dan membantu badan amal dan organisasi
nirlaba lainnya, mendukung penyebab di luar mereka sendiri. Bill Gates, misalnya, telah menggunakan
kekayaannya yang besar untuk inisiatif pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai