Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Bendungan Sutami 188 A Sumbersari
malang, Lowokwaru, Kota Malang, 65145, Indonesia, (0341) 582060
ABSTRAK
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional, dalam pembangunan kesehatan tujuan
yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kenyataan yang terjadi sampai
saat ini derajat kesehatan masyarakat masih rendah khususnya pada masyarakat miskin. Hal ini dapat digambarkan
bahwa derajat kesehatan masyarakat miskin berdasarkan indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, masih cukup tinggi, yaitu AKB sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup dan AKI
sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebabnya adalah karena mahalnya biaya kesehatan sehingga
akses ke pelayanan kesehatan pada umumnya masih rendah. Asuransi kesehatan adalah salah satu upaya untuk
mengatasi masalah ketidakmampuan terhadap pembiayaan
pelayanan kesehatan. (sembilan) syarat penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang baik, yakni tersedia (available), menyeluruh
(comprehensive), berkesinambungan (countinues),
PENDAHULUAN
terpadu (integrated), wajar (appropiate), dapat diterima
Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya
(acceptable), bermutu (quality), tercapai (accessible)
mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan
serta terjangkau (affordable). (Azwar Azrul ,1999).
preventif. Pelayanan promotif adalah upaya
Dampak krisis ekonomi di Indonesia sampai saat
meningkatkan kesehatan masyarakat ke arah yang lebih
ini meluas ke seluruh bidang kehidupan, termasuk
baik lagi dan yang preventif mencegah agar masyarakat
tidak jatuh sakit agar terhindar dari penyakit. Sebab itu bidang pelayanan kesehatan. Dilema yang dihadapi
pelayanan kesehatan, disatu pihak pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan masyarakat itu tidak hanya tertuju
pada pengobatan individu yang sedang sakit saja, tetapi harus menjalankan misi sosial, yakni merawat dan
menolong yang sedang menderita tanpa memandang
yang lebih penting adalah upaya-upaya pencegahan
(preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif). sosial, ekonomi, agama dan sebagainya. Namun dipihak
lain pelayanan kesehatan harus bertahan secara ekonomi
Sehingga, bentuk pelayanan kesehatan bukan hanya
puskesmas atau balkesmas saja, tetapi juga dalam menghadapi badai krisis tersebut. Oleh sebab itu
pelayanan kesehatan harus melakukan reformasi,
bentukbentuk kegiatan lain, baik yang langsung kepada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, reorientasi dan revitalisasi. (Juanita, 2002).
maupun yang secara tidak langsung berpengaruh kepada Reformasi kebijakan pembangunan kesehatan telah
peningkatan kesehatan. (Juanita, 2002). selesai dilakukan sebagaimana telah tertuang dalam
Visi, Misi, Strategi dan Paradigma baru pembangunan
Pelayanan kesehatan dibedakan dalam dua
kesehatan yang populer dengan sebutan Indonesia
golongan, yaitu :
Sehat. Reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
1. Pelayanan kesehatan primer (primary health care), telah memberi arah baru pembangunan kesehatan di
atau pelayanan kesehatan masyarakat adalah Indonesia. Jika diperhatikan kebijakan dan sistem baru
pelayanan kesehatan yang paling depan, yang hasil reformasi tersebut tampak banyak perubahan yang
pertama kali diperlukan masyarakat pada saat akan dilakukan, dua diantaranya yang terpenting adalah
mereka mengalami ganggunan kesehatan atau perubahan pada subsistem upaya kesehatan dan
kecelakaan. perubahan pada subsistem pembiayaan kesehatan.
2. Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (Gotama I, Pardede D, 2010).
(secondary and tertiary health care), adalah rumah Penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan
sakit, tempat masyarakat memerlukan perawatan sumber daya keuangan dalam subsistem pembiayaan
lebih lanjut atau rujukan. Di Indonesia terdapat kesehatan dilakukan untuk membiayai UKM dan UKP
berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah penduduk miskin dengan mobilisasi dan dari
sakit tipe D sampai dengan Rumah sakit kelas A. masyarakat, pemerintah dan public-private mix.
(Juanita, 2002). Sedangkan untuk penduduk mampu, pembiayaan
Untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan masyarakat terutama dari masyarakat itu
masyarakat terhadap kesehatan banyak hal yang harus sendiri dengan mekanisme jaminan kesehatan baik
dilakukan, salah satunya adalah penyelenggaraan wajib maupun sukarela. (Gotama I, Pardede D, 2010).
pelayanan kesehatan. Secara umum dapat dibedakan 9
120 VOLUME 11 NO 2 DESEMBER 2015
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung b. Pada sisi provider: mempunyai kecenderungan
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan untuk memberikan terapi secara berlebihan untuk
yang diharapkan, atau tanggungjawab hukum kepada memaksimalkan pendapatan.
pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung,
yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau Sehingga beberapa skema asuransi diatur
untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan sedemikian rupa untuk mengurangi terjadinya moral
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang hazard, misalnya dengan mengatur batasan paket
dipertanggungkan. (Andreas, 2009). pelayanan, mengatur besaran kontribusi sesuai dengan
Dalam dunia asuransi ada 6 (enam) macam prinsip tingkat resiko tertanggung. Sistem ini dapat dibedakan
dasar yang harus dipenuhi, yaitu: menjadi asuransi yang bersifat umum yaitu mencakup
1) Insurable interest semua golongan dan asuransi yang bersifat khusus
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari untuk kelompok masyarakat tertentu. Sifat asuransi
suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dapat dijelaskan sebagai berikut:
dengan yang diasuransikan dan diakui secara Asuransi bersifat umum
hukum. General taxation
2) Utmost good faith General taxation merupakan model dimana
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara sumber pembiayaan diambil dari pajak pendapatan
akurat dan lengkap, semua fakta yang material secara proporsional dari seluruh populasi yang
(material fact) mengenai sesuatu yang akan kemudian dialokasikan untuk berbagai sektor (tidak
diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya terbatas pelayanan kesehatan). Alokasi pada sektor
adalah: penanggung harus dengan jujur kesehatan biasanya berupa budget pada fasilitas
menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang kesehatan dan gaji staf kesehatan. Meskipun
luasnya syarat atau kondisi dari asuransi dan mempunyai cakupan yang luas, keberhasilan sistem ini
tertanggung juga harus memberikan keterangan tergantung pada tingkat pendapatan masyarakat dan
yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan angkatan kerja, besaran alokasi pada pelayanan
yang dipertanggungkan. kesehatan dan sistem penarikan pajak. Rendahnya
3) Proximate cause pendapatan masyarakat (ekonomi negara) akan
Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan menurunkan nilai pajak, alokasi biaya pada pelayanan
rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat kesehatan sehingga mendorong rendahnya cakupan dan
tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan mutu pelayanan sehingga pada akhirnya biaya
secara aktif dari sumber yang baru dan independen. pelayanan kesehatan akan kembali ditanggung langsung
4) Indemnity oleh individu.
Suatu mekanisme dimana penanggung Earmarked payroll tax
menyediakan kompensasi finansial dalam Sistem ini memiliki karakteristik yang hampir
upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi serupa dengan general taxation hanya saja penarikan
keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya pajak dialokasikan langsung bagi pelayanan kesehatan
kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas sehingga lebih bersifat transparan dan dapat mendorong
dalam pasal 278). kesadaran pembayaran pajak karena kejelasan
5) Subrogation penggunaan.
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada
Asuransi bersifat khusus
penanggung setelah klaim dibayar.
Dibandingkan dengan sistem umum, asuransi
6) Contribution
selektif mempunyai perbedaan dalam hal kontribusi dan
Adalah hak penanggung untuk mengajak
tanggungan hanya ditujukan pada suatu kelompok
penanggung lainnya yang sama-sama menanggung,
tertentu dengan paket pelayanan yang telah ditetapkan.
tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap
tertanggung untuk ikut memberikan indemnity. 1. Social insurance
Social insurance mempunyai karakteristik khusus
Pada umumnya model asuransi mendorong yang membedakan dengan private insurance, yaitu: a.
munculnya apa yang disebut sebagai moral hazard: Keanggotaan bersifat wajib
b. Kontribusi (premi) sesuai dengan besaran gaji
a. Pada sisi tertanggung (pasien): adanya
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang diasuransikan
kecenderungan untuk memaksimalkan pelayanan
sesuai dengan besaran kontribusi
kesehatan karena semua biaya akan ditanggung
asuransi, dan kecenderungan untuk tidak d. Pelayanan dirupakan dalam bentuk paket
melakukan tindakan preventif e. Dikelola oleh organisasi yang bersifat otonom
S ISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN 125
f. Biasanya merupakan bagian dari sistem jaminan Asuransi kesehatan yang paling mutakhir adalah
sosial yang berskala luas managed care, dimana sistem pembiayaan dikelola
g. Umumnya terjadi cross subsidi secara terintegrasi dengan sistem pelayanan. Asuransi
2. Voluntary community kesehatan dengan model managed care ini mulai
Perbedaan utama sistem ini dengan asuransi sosial dikembangkan di Amerika. Hal ini timbul oleh karena
adalah keanggotaan yang bersifat sukarela serta skala sistem pembiayaan kesehatan yang lama, inflasi biaya
cakupan tertanggung yang lebih sempit. Biasanya kesehatan terus meningkat jauh diatas inflasi rata-rata,
asuransi ini berkembang pada kelompok masyarakat sehingga digali model lain untuk mengatasi peningkatan
yang tidak tertanggung oleh asuransi sosial yaitu biaya kesehatan. Managed care pada dasarnya sudah
kelompok yang tidak memiliki pekerjaan formal, yang mulai diterapkan pada tahun 1983 yaitu oleh kaisar
tidak memungkinkan untuk dilakukan penarikan Permanente Medical Care Program, tetapi secara
kontribusi rutin dari penghasilan. Contoh penerapan dari meluas mulai diterapkan pada tahun 1973, yaitu dengan
sistem ini adalah kartu sehat/kartu gakin yang diberlakukannya HMO Act, pada periode pemerintahan
dikembangkan pemerintah daerah dan ditujukan pada Noxon. (Juanita, 2002).
kelompok tertentu (masyarakat miskin). Pada hakekatnya, managed care adalah suatu
konsep yang masih terus berkembang, sehingga belum
3. Private Insurance
ada suatu definisi yang satu dan universal tentang
Perbedaan utama private insurance dan social
managed care. Namun demikian secara umum dapat
insurance adalah tidak adanya risk pooling dan bersifat
didefinisikan bahwa managed care adalah suatu sistem
voluntary. Disamping itu private insurance juga
dimana pelayanan kesehatan terlaksana secara
memperhitungkan resiko kesakitan individu dengan
terintegrasi dengan sistem pembiayaan kesehatan, yang
besaran premium dan cakupan pelayanan asuransi yang
mempunyai 5 (lima) elemen sebagai berikut:
diberikan. Artinya individu yang lebih beresiko sakit
misalnya kelompok rentan (bayi, ibu hami, lansia), 1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh
orang dengan perilaku tertentu misalnya perokok, dan provider tertentu (selecte provider).
orang dengan pekerjaan yang beresiko akan dikenakan 2. Adanya kriteria khusus untuk penetapan provider.
premi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang 3. Mempunyai program pengawasan mutu dan
dengan resiko rendah. Model ini tentunya mempunyai managemen utilisasi.
mekanisme lebih rumit mengingat harus 4. Penekanan pada upaya promotive dan preventive.
memperhitungkan tingkat resiko tertanggung. 5. Ada financial insentive bagi peserta yang
Model private insurance mungkin bersifat profit melaksanakan pelayanan sesuai prosedur. (Juanita,
yaitu mencari keuntungan untuk pengelolaan dan 2002).
pemilik, atau menggunakan keuntungan untuk
mengurangi besaran premi tertanggung. Bentuk private Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan
insurance dapat berupa lembaga asuransi swasta atau alokasi anggaran untuk kesehatan yang ideal adalah
NGO bagi umum maupun asuransi kelompok khusus sekurangkurangnya 6% dari anggaran belanja negara
seperti asuransi pekerja (APBN). Sementara itu di negara-negara maju, alokasi
4. Funding/Donation anggaran untuk kesehatan mencapai 6%-15%. Di
Seluruh sistem pembiayaan yang telah diuraikan Indonesia anggaran untuk Departemen Kesehatan
diatas menganut keterkaitan antara pengguna jasa kurang 5% dari APBN.
pelayanan kesehatan atau tertanggung dan penggunaan Melihat karakteristik tersebut diatas, maka biaya
jasa pelayanan kesehatan. Model funding tidak yang timbul akibat gangguan kesehatan (penyakit)
ditujukan langsung pada kelompok individu tetapi lebih merupakan obyek yang layak diasuransikan untuk
pada program kesehatan misalnya bantuan alat meringankan beban yang ditanggung oleh penderita
kesehatan, pelatihan atau perbaikan fasilitas pelayanan serta meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang
kesehatan. Permasalahan yang sering muncul adalah merupakan kebutuhan hidup masyarakat. WHO didalam
ketidaksesuaian program funding dengan kebutuhan The World Health Report 2000Health System:
atau kesalahan pengelolaan oleh negara. Disamping itu Inproving Pervormance juga merekomendasikan untuk
sumber dana dari funding tentu saja tidak dapat mengembangkan sistem pembayaran secara ”pre
diandalkan keberlangsungannya. Berdasarkan payment”, baik dalam bentuk asuransi, tax, maupun
pengelolaan manajemennya, sistem pembiayaan social security. Sistem kesehatan haruslah dirancang
menggambarkan hubungan antara pasien sebagai sedemikian rupa, sehingga bersifat terintegrasi antara
konsumen dan atau sumber biaya, sistem pelayanan dan sistem pembiayaan, mutu terjamin
provider/penyelenggara atau pemberi pelayanan (quality assurance) dengan biaya terkendali (cost
kesehatan (dokter, perawat atau institusi seperti rumah containment).
sakit), pemerintah sebagai pengatur, pengelola
pelayanan kesehatan dan sumber biaya.
126 VOLUME 11 NO 2 DESEMBER 2015