Anda di halaman 1dari 12

ASMAUL HUSNA

ASH-SHOMAD DAN AL-MUQADDIM


APA ITU ASMÂ-UL-HUSNÂ ?
Al-Asmâ-ul-Husnâ adalah nama nama yang maha indah yang dimiliki oleh
Allah.
Nama-nama allah yang maha indah itu di dalam bahasa Arab disebut dengan
ُ ‫ الأ َ ْس َم‬Allah subhânahu wa ta’âlâ berfirman:
Al-Asmâ-ul-Husnâ ‫اء ا ْل ُح ْسنَى‬
‫َو ِل َّل ِه الْأ َ ْس َم ُاء ا ْل ُح ْسنَى فَا ْد ُعوهُ ِب َها َو َذ ُروا ا َّل ِذي َن ي ُ ْل ِح ُدو َن ِفي َا ْس َما ِئ ِه َس ُي ْج َز ْو َن َما كَانُوا ي َ ْع َملُو َن‬
Artinya: “Hanya milik Allah Al-Asmâ-ul-Husnâ. Oleh karena itu,
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Al-Asmâ-ul-Husnâ itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-A’râf : 180)
Untuk mengenal nama-nama allah tersebut haruslah merujuk
kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Al-Qur’an adalah kalâmullâh
(perkataan Allah). Allah lebih tahu tentang diri-Nya daripada
seluruh makhluk-Nya. Begitu pula dengan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Beliau lebih tahu tentang Allah daripada seluruh
manusia.
Asmaul Husna yang paling agung yaitu Allah asalnya
dari kata (‫)الأ َل ُه‬
ِ Al Ilah yang berarti Dzat Yang
Disembah/Diibadahi.

Asmaul Husna Allah terkandung 2 makna : (1). Bahwa


Allah adalah satu-satunya Dzat yang layak dan benar
disembah. (2). Para hamba hanya dibenarkan
beribadah dan menghambakan diri kepada Allah ‘Azza
wa Jalla.

Seluruh Asmaul Husna yang Allah miliki merupakan


rincian dari nama ini (yaitu Allah)
1. As-Shamad, Penguasa Yang Maha Sempurna
Dan Bergantung Kepada-Nya Segala Sesuatu

Dalilnya Nama Allah As-Shamad


‫الص َم ُد‬
َّ ‫ه‬
ُ ‫الل‬ ، ‫د‬
ٌ ‫ح‬
َ َ
‫ا‬ ‫ه‬
ُ ‫الل‬ َ ُ‫ق‬
‫و‬‫ه‬ُ ْ
‫ل‬
Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah adalah ash-
Shamad (Penguasa Yang Maha Sempurna dan bergantung
kepada-Nya segala sesuatu)”(QS al-Ikhlaash:1-2).
Pengaruh positif dan manfaat mengimani
nama Allah ash-Shamad

Jika seorang hamba mengetahui bahwa Rabbnya Allah Ta’ala memiliki


nama As-Shamad Dialah tempat bersandar dan bergantung semua
makhluk-Nya, Dialah satu-satunya yang dituju oleh semua makhluk
untuk memenuhi segala kebutuhan, permintaan dan pengharapan
mereka, maka ini akan menjadikan hamba tersebut selalu bersandar
kepada-Nya semata, tidak meminta keperluannya kecuali kepada-Nya,
tidak beribadah kecuali hanya kepadanya, serta tidak meminta
pertolongan dan berserah diri dalam segala urusannya kecuali hanya
kepada-Nya.
Inilah makna sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Jika kamu meminta
maka mintalah kepada Allah, dan jika kamu
meminta pertolongan maka minta
pertolonganlah kepada-Nya
2. Al-Muqaddim (yang mendahulukan
sebagian sesuatu atas sebagian yang lain(

Nama Allah al Muqaddim disebutkan dalam hadits


berikut:
‫َانْ َت ا ْل ُمق َِّد ُم َو َانْ َت ا ْل ُم َؤ ِّخ ُر َو َانْ َت َعلَى ك ُِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير‬
“Engkaulah, al-Muqaddim dan Engkaulah, al-
Muakhkhir. Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”
(Muttafaqun alaih)
Asy-Syaikh Muhammad Khalil Harras
menerangkan, “Di antara nama Allah subhanahu
wa ta’ala adalah al-Muqaddim dan al-Muakhkhir.
Keduanya termasuk nama yang saling
berpasangan, tidak boleh salah satunya
dipisahkan dari yang lain. Jadi, Allah subhanahu
wa ta’ala adalah al-Muqaddim yakni yang
mendahulukan sebagian sesuatu atas sebagian
yang lain,
baik pendahuluan dalam penciptaan maupun dalam hal
mendahulukan sebab atas akibatnya, syarat atas yang
dipersyaratkan; atau pendahuluan dalam hal maknawi atau
dalam hal syariat, seperti diutamakannya sebagian nabi atas
seluruh manusia yang lain, diutamakannya nabi atas sebagian
nabi yang lain, dan diutamakan sebagian hamba atas hamba
yang lain.
AL-MUAKHKHIR, yang mengakhirkan sebagian dari sebagian
yang lain, baik dalam sisi waktunya maupun dalam sisi syariat.
Dua sifat Allah subhanahu wa ta’ala (yang terkandung dalam
dua nama ini) termasuk yang disebut dengan sifat fi’il (sifat
perbuatan) yang mengikuti kehendak Allah subhanahu wa
ta’ala dan hikmah-Nya
Buah Mengimani Nama Allah subhanahu wa ta’ala, al-
Muqaddim (yang mendahulukan sebagian sesuatu atas
sebagian yang lain(

Dengan mengimani dua nama Allah subhanahu wa


ta’ala tersebut, akan bertambah kepasrahan seorang
hamba kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam hal
kemajuannya atau kemundurannya. Semuanya Allah
subhanahu wa ta’ala yang menentukan.
Daftar Rujukan

• https://alhijroh.com/aqidah/makna-asmaul-husna-allah/
• https://asysyariah.com/al-muqaddim-al-muakhkhir/
• https://rumaysho.com/18390-syarhus-sunnah-ash-shamad-serta-
kaidah-nama-dan-sifat-allah.html

Anda mungkin juga menyukai