Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tafsir
Tafsir diambil dari kata fassara – yupassiru tafsiran yang berarti keterangan,
penjelasan atau uraian. secara etimologi, tafsir berarti menjelaskan, menerangkan,
menampakan, menyibak dan merinci. Tafsir berasal dari isim masdar dari wajan.
Kata tafsir diambil dari bahasa arab yaitu yang artinya menjelaskan. Pengertian inilah
yang dimaksud dengan membuka sesuatu yang tertutup. Pengertian tafsir secara
bahasa ditulis oleh Ibnu Mahdzur ialah membuka dan menjelaskan maksud yang
sukar dari suatu lafaz. Di dalam kamus bahasa indonesia kata “ tafsir” diartikan
dengan keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Al-Qur’an.1

B. Tafsir Al-Isti’adzah

‫اعوذباهلل من اشيطان الرجيم‬


Artinya : “Aku berlindung kepada allah dari godaan setan yang terkutuk”

Makna kalimat tersebut adalah “aku berlindung kepada allah dari kejelekan
godaan setan agar dia tidak menimpakan bahaya kepadaku dalam urusan agama
maupun duniaku”.

Secara bahasa Isti’adzah berasal dari kata ‫ عوذ‬yang dikatakan oleh Ibnu Faris
bahwasannya huruf ‘ain, waw dan dzal dasar kata yang memiliki satu makna yaitu
‫ االلتج??اء‬yang artinya perlindungan. Isti’adzah secara istilah menurut Ath-Thabariy
adalah memohon perlindungan, dan tafsirnya adalah aku memohon perlindungan
kepada Allah dari selain-Nya yaitu seluruh makhluk-Nya dari syaithân agar tidak
mencelakakan aku akan agamaku dan memalingkan aku dari sesuatu hak yang
diharuskan untuk rabbku.

Syaithain secara bahasa berasal dari kata ‫ شطن‬yang menunjukkan arti jauh,
oleh karena itu dinamakan syaithân karena pembangkangan dan jauhnya dia dari
1
Sirojuddin Iqbal, Drs. Mashuri, Pengantar Ilmu Tafsir (Bandung: Angkasa, 1989), hal 8

1|makalah tafsir ahkam ibadah 3


kebenaran. Ath-Thabariy-rahimahullah-mengatakan: “Syaithân adalah segala sesuatu
yang membangkan dari kalangan jin, manusia, binatang dan lainnya. Yang demikian
itu Allah berfirman: “demikianlah kami jadikan bagi setiap nabi musuh dari kalangan
syaithân manusia dan syaithân jin”, maka Allah telah jadikan syaithân dari kalangan
manusia sebagaimana telah dijadikan syaithân dari kalangan jin.”2

Setan selalu menempatkan dirinya sebagai musuh bagi kalian. Oleh sebab itu,
maka jadikanlah diri kalian sebagai musuh baginya. Setan bersumpah di hadapan
allah untuk menyesatkan umat manusia. Allah menceritakan sumpah setan ini di
dalam al-qur’an :

‫قال فبعزتك الغوينهم? اجمعين االعبادك منهم المخلصين‬


“Demi kemuliaan-Mu sungguh aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-
hamba-Mu yang taat di antara hamba-hamba-Mu”. (QS.Shod [38]: 82-83)

Dengan demikian tidak ada yang bisa selamat dari jerat-jerat setan kecuali
orang-orang yang diselamatkan oleh allah. Harus diketahui bahwa setan yang
berusaha menyesatkan umat manusia ini terdiri dari golongan jin dan manusia. Hal ini
sebagaimana disebutkan allah di dalam ayat berikut :

‫وكذجعلنا? لكل نبي عدوا شياطين االنس والجن يوحي? بعضهم الي بعض زخرف? القول غرورا‬
“Demikianlah kami jadikan musuh bagi setiap nabi berupa setan dari golongan
manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain ucapan-
ucapan yang indah untuk memperdaya manusia”. (QS.Al-an’am[6] :112)

Ar-Rajim secara bahasa Berasal dari ‫ رجم‬yang bermakna ‫ رمى‬melempar, baik


melempar dengan perbuatan atau melontar dengan perkataan. Kenapa syaithan
disifati ar-rajîm, karena Allah telah mengusirnya dan melemparinya dengan bintang.
Ar- Rajim secara istilah bermakna yang dilaknat dan yang dicaci

2
Ahmad Warson Al-Munawwir, AL-MUNAWWIR (Surabaya: PUSTAKA PROGRESSIF, Cet. 25
tahun 2002 M) h. 1254.

2|makalah tafsir ahkam ibadah 3


Isti’adzah atau juga disebut ta’awwudz merupakan bentuk permohonan
perlindungan diri kepada allah dan hal ini termasuk bagian dari ibadah. Karna pada
hakikatnya hanya allah yang dapat melindugi seorang hamba dari godaam setan yang
terkutuk. Oleh sebab itu ta’awwudz tidak boleh ditujukan kepada selain allah karna
menujukan ibadah kepada selain allah adalah kesyirikan.

Bacaan isti’adzah seperti a’udzubillahi minasyi syaithanir rojim tidak ada


dalam al-qur’an. Tidak ada ayat khusus dalam al-quran yang mengandung kalimat
isti’adzah. Didalam kitab tafsir Alqurtubi, dijelaskan para ulama sepakat susunan
kalimat isti’adzah bukan nash al-quran tapi hanyalah pelaksanaan dari perintah al-
quran tentang keharusan kita berlindung kepada allah. Oleh karna itu nabi SAW dan
para sahabat sering mengucapkan isti’adzah dengan kalimat berbeda-beda, namun
maksudnya tetap sama.3

C. Tafsir Basmalah
?‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang”

1. lafazh ‫بسم هللا‬


Kalimat ini terdiri dari tiga kata yaitu ‫ب‬
ِ , dengan,   ‫ اسم‬nama, dan ‫هللا‬.
Perkataan ‫ب‬
ِ mempunyai cukup banyak maknanya. Al-Ghalayini, dalam
kitabnya Jami al-Durus al-Arabiyah menjelaskan arti perkataan ‫ب‬
ِ , hingga tiga
belas makna, seperti (1) ilshaq yang bermakna dengan, (2) al-isti’anah
(pertolongan atau bantuan), (3) al-sababiyah (sebab atau karena), (4) al-
ta’diyah (berfungsi mentransitifkan kata kerja yang intransitif), (5) al-Qasam
(sumpah), (6) al-‘Iwadl (tebusan), (7) al-Badl (pengganti), (8) al-Zharfiyah
(berarti pada, di), (9) al-Mushahabah (bermakna beserta), (10) al-Tab’idliyah
(sebagian), (11) makna ‫( عن‬tentang), (12) al-Isti’la ( atas), dan (13) al-ta`kid
atau al-za`idah, sebagai kata tambahan untuk penguat kata setelahnya.  

3
http://tafsiralquranalmadinah.blogspot.com diakses pada tanggal 29 Agustus 2019.

3|makalah tafsir ahkam ibadah 3


Dengan demikian arti  ‫ بسم هللا‬antara lain: (1) dengan nama Allah, (2)
mohon bantuan dan pertolongan Allah,  (3) karena dan dilatarbelakangi Allah,
(4) demi nama Allah, (5) berada pada nama Allah, (6) disertai atau bersama 
nama Allah, dan (7)  atas nama Allah.  Lafazh ‫ هللا‬menurut sebagian ulama
merupakan ism jamid, yaitu nama milik Allâh Subhanah Wa Ta’ala yang tidak
boleh digunakan sebagai nama selain-Nya. Oleh karena itu dinamakan ‫لفظ جلاللة‬
istilah bagi yang memiliki keagungan melebihi yang lain-Nya. Sedangkan 
sebagian lagi beranggapan bahwa nama Allah itu merupakan ism musytaq.
Menurut sebagian ulama, bahwa lafazh ‫ هللا‬Allah itu berasal dari kata ‫هللا‬ al-`ilah.
‫إلهة‬-‫يأل????ه‬-‫ ال????ه‬ bermakna menyembah. ‫ هللا‬berarti yang disembah yang di-
pertuhankan. Dengan demikian, menurut mereka lafazh ‫هللا‬  bermakna dzat yang
patut dan berhak disembah. Tiada tuhan yang berhak disembah dan
dipertuhankan selain Allah SWT.
2. Lafazh ‫الر حمن‬

Lafadz ‫ الرحمن‬yang tulisan aslinya adalah ‫ الرحمان‬merupakan salah satu dari


‫ االس??ماء الحس??نى‬al-`asma` al-Husna nama-nama Allah SWT yang Maha baik,
berasal dari ‫ الرحمة‬yang bermakna curahan kasih sayang tidak terhingga dan
tidak terbatas. ‫ الرحمن‬berarti Yang Maha pemberi kasih pencurah sayang, tiada
terhingga. Allah SWT mencurahkan kasih sayang tidak ada batasnya dan tanpa
pilih bulu. Siapa pun makhluk tetap mendapatkan kasih sayang Allah SWT,
selama hidup di dunia. Oleh karena itu perkataan Al-Rahman sering dimaknai
Maha pengasih dunia dan akhirat. Ada pula ulama yang menerjemahkannya
dengan Maha Pemberi nikmat terbesar.

3. Lafazh ‫الرحيم‬

4|makalah tafsir ahkam ibadah 3


Lafazh ‫ ال??رحيم‬juga merupakan salah satu dari al-`asma` al-Husna,
secara bahasa berasal dari ‫ الرحمة‬. Namun lafazh ini lebih khusus dari ‫الرحمن‬
yang mencurahkan rahmat tanpa pilih kasih. Lafazh ‫ ال??رحيم‬bermakna yang
Maha mencurahkan kasih, khusus kepada hamba-Nya yang taat dan patuh
pada-Nya. Nama Allah ini diterapkan di hari akhir, karena Ia tidak memberi
rahmat pada saat itu, kecuali kepada hamba-Nya yang shalih. Mahmud Hijazi
menandaskan ‫ رحيم??ا وك?ان ب??المنين‬Allah SWT adalah Rahim pada orang-orang
mu`min.

Beberapa Ibrah

1. Kalimat basmalah, yang berbunyi ‫ بس??م هللا ال??رحمن ال??رحيم‬merupakan kalimah


thayibah (kalimat yang baik dan ibadah) yang tidak pernah terlepas dari lidah
mu`min. Kalimat inilah yang selalu dibaca setiap mengawali pekerjaan. Tentu
saja kalimat ini bukan hanya sekedar penghias lisan, tapi merupakan ikrar dan
tekad setiap muslim dalam sikap, ucap dan perbuatannya. Persoalannya
sekarang sampai di mana kalimat ini dapat dihayati dan diwujudkan dalam
perbuatan. Inilah pentingnya menghayati dan menelaah makna dan hikmah
basmalah.
2. Ada tiga nama Allâh SWT yang tertera pada kalimat basmalah itu; nama
Allâh, yang dikenal dengan ‫ لفظ الجال لة‬nama Al-Rahmân dan nama Al-Rahîm.
Ketiga nama tersebut termasuk al-Asma al-Husna, nama-nama Allâh yang
terbaik, yang masing-masing memiliki karakteristik.  ‫ لف??ظ الجال لة‬merupakan
lambang keagungan, keperkasaan, dan kekuasaan Allâh SWT. Nama ini
disebut dalam setiap mengawali pekerjaan, akan menumbuhkan semangat
tauhid yang meyakini satu-satunya yang berkuasa dan berhak dipertuhankan.
Seorang muslim pantang untuk patuh dan tunduk kepada siapa pun, kalau
perintahnya tidak sesuai dengan aturan Allâh SWT.

5|makalah tafsir ahkam ibadah 3


3. Bismi Allah yang berarti dengan nama Allah. Maka dengan namanya kita
mulai pekerjaan. Bismillah juga berarti atas nama Allah, maka atas nama-Nya
kita berbuat, berucap dan bersikap. Bismillah juga berarti karena Allah, maka
hanya mencari rido Allah tujuan segala perbuatan dan tindakan. Dengan
pandangan ini, juga tertanam dalam jiwa, merasa dilindungi dan diawasi oleh
Allah SWT. Karena merasa dilindungi, maka tidak akan takut bertindak yang
benar walau di hadapan siapa pun. Karena merasa diawasi, maka selalu
berhati-hati dalam berbuat, jangan sampai terpeleset pada kemaksiatan. Orang
yang selalu mengucapkan basmalah dengan sepenuh hati, tidak akan
melakukan penyelewengan atau penyimpangan dari koridor syari’ah Islam,
karena hati dan perasaannya terikat dan terkait dengan Allâh SWT.
Sebaliknya orang yang tidak mengucapkan basmalah dalam mengawali
pekerjaan, terputus hubungan dengan Allâh SWT.4

Hukum Membaca Basmalah : Hukumnya ada tiga, yaitu wajib, sunah dan
Haram. Wajib ketika membaca pada awal surat alfatihah karena menurut beberapa
ulama, basmalah adalah sebagian dari surat alfatihah, sunah ketika membaca semua
surat selain fatihah dan Attaubah, haram ketika membaca pada awal surat attaubah
karna sudah menjadi kesepakan para uama, ini terbkti bahwa tiada lafadz basmalah
pada awal surat attaubah.

4
http://saifuddinasm.com/2012/09/23/tafsir-basmalah/ Diakses tanggal 29 Agustus 2019.

6|makalah tafsir ahkam ibadah 3

Anda mungkin juga menyukai