Perspektif atau pendekatan pendidikan berkembang dan berubah dari waktu ke waktu.
Perspektif pendidikan saat ini, perkembangannya tidak terlepas dari perspektif
pendidikan sebelumnya. Bahkan seringkali perspektif yang baru merupakan
kombinasi, akumulasi ataupun sinergi berbagai pandangan sebelumnya. Perspektif
yang lahir kemudian juga seringkali merupakan reaksi atau koreksi terhadap
perspektif yang mendahuluinya.
a. Isi Pembelajaran
Dalam belajar secara konstruktivis, siswa harus membentuk pengertian dari berbagai
sudut pandang, maka dalam proses belajarnya tidak bisa dipisahkan dengan dunia riil
dan informasi dari berbagai sumber. Di kelas siswa harus dimotivasi untuk mencari
sudut pandang baru dan mempertimbangkan sumber data alternatif.
b. Tujuan Pembelajaran
c. Strategi Pembelajaran
e. Hubungan Guru-Siswa
Dalam aliran kostruktivisme, guru bukanlah seseorang yang mahatahu dan siswa
bukanlah yang belum tahu, karena itu harus diberi tahu. Dalam proses belajar, siswa
aktif mencari tahu dengan membentuk pengetahuannya, sedangkan guru membantu
agar pencarian itu berjalan baik. Dalam banyak hal guru dan siswa bersama-sama
membangun pengetahuan. Dalam hal ini hubungan guru dan siswa lebih sebagai mitra
yang bersamasama membangun pengetahuan.
Dua prinsip penting yang diturunkan dari teori Vygotsky adalah: (1), mengenai
fungsi dan pentingnya bahasa dalam komunikasi social yang dimulai proses
pencanderaan terhadap tanda (sign) sampai kepada tukar menukar informasi dan
pengetahuan, (2) zona of proximal development. Pembelajar sebagai mediator
memiliki peran mendorong dan menjembatani siswa dalam upayanya membangun
pengetahuan, pengertian dan kompetensi.
Pengetahuan dan pengertian dikonstruksi bila seseorang terlibat secara social dalam
dialog dan aktif dalam percobaan-percobaan dan pengalaman. Pembentukan makna
adalah dialog antar pribadi.dalam hal ini pebelajar tidak hanya memerlukan akses
pengalaman fisik tetapi juga interaksi dengan pengalaman yang dimiliki oleh individu
lain. Pembelajaran yang sifatnya kooperatif (cooperative learning) ini muncul ketika
siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar yang diinginka oleh siswa.
Pengelolaan kelas menurut cooperative learning bertujuan membantu siswa untuk
mengembangkan niat dan kiat bekerja sama dan berinteraksi dengna siswa yang lain.
Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas yaitu:
pengelompokan, semangar kooperatif dan penataan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, A.C. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta