DOSEN PENGAMPU :
NOVFERMA, S.Pd,M.Pd
D
I
S
U
S
U
N
OLEH : R-002
UNIVERSITAS JAMBI
2019
1. Apa yang dimaksud dengan teori humanistik, kognitifisme dan konstruktifisme, berikan
contoh dari teori tersebut dalam proses pembelajaran (dikaitkan dengan teori atau
pendapat ahli)
Jawab :
Teori Humanistik adalah belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar
dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Maka teori
Humanistik itu disebut dengan suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan
bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta didik mampu mengembangkan potensi
dirinya. Teori ini tidak lepas dari pendidikan yang berfokus pada bagaimana menghasilkan
sesuatu yang efektif, bagaimana belajar yang bisa meningkatkan kreativitas dan
memanfaatkan potensi yang ada pada seseorang.
Contohnya : Melibatkan siswa untuk Aktif. Yang dimana kita bisa memperhatikan
bagaimana siswa yang lebih antusias ketika kemampuannya dianggap sangat berguna dan
sangat dihargai. Ia tidak akan merasa kecil hati hanya karena tidak mampu baik dalam suatu
bidang pembelajaran. Para ahli dalam humanistik memang memiliki pendekatan yang
komprensif untuk membantu seseorang berkembang dengan lebih optimal lagi.
Menentukan strategi belajar. Strategi belajar bisa membuat seseorang menjadi
lebih cepat dalam berkembang karena mendapat kan strategi belajar yang tepat. Teori
humanistik tidak berusaha memaksa orang untuk mengikuti standar tertentu. Apa yang
menjadi potensinya, itulah yang berusaha ditunjukkan atau yang ditonjolkan. Strategi
belajar yang tepat juga dapat membantu untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
memang sesuai dengan apa yang ada. Tidak ada lagi standar baru yang di pukul rata bagi
setiap individu sebab masing-masing individu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri.
Teori Kognitifisme adalah suatu teori yang lebih mementingkan proses belajar dari pada
hasil belajar. Dan juga dapat kita ketahui bahwa teori kognitifisme itu adalah suatu proses
atau usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat
dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam
bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, nilai dan sikap yang bersifat
relatif dan berbekas. Dan teori ini menekankan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Contohnya : Siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai. Yang dimana siswa itu didorong pleh
motif hidupnya, sehingga ia berusaha atau beruoaya untuk melakukan sesuatu untuk dapat
mencapai tujuan itu. Akan tetapi, selalu ada hambatan yang merintanginya. Para ahli yang
bernama Kurt Lewin mengungkapkan Bila ia mampu mengatasi hambatan dan dapat
mencapai tujuan itu, maka ia akan memasuki medan kognitif yang baru atau pencapaian
yang didalamnya berisi tujuan yang baru pula, demikianlah seterusnya pola belajar itu
berlangsung sepanjang hayat atau selamanya. Menurut piaget, setiap anak
mengembangkan kemampuan berfikirnya menurut tahapan yang teratur. Misalkan proses
pola pikir anak merupakan suatu aktivitas yan ada di dalam pembelajarannya sehari-hari,
tahap demi tahap dari fungsi intelektual berfikirnya, dari konkret menuju abstrak.
Dan Teori Konstruktifisme adalah landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan
bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.
Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman
nyata. Atau bisa juga disebut bahwa Teori Konstruktivisme adalah sebuah teori yang
memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya
dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan
bantuan fasilitasi oranglain.
John Deweg juga mengatakan bahwa Belajar menurut kontruksivisme merupakan proses
aktif peserta didik dalam mengkontruksikan konsep dan pengalamannya. Belajar berarti
pula mengasimilasikan dan menghubungkan materi pelajaran dengan pengertian atau
pengalaman yang telah di miliki. Jean piaget mengemukakan bahwa pengetahuan yang ada
diperoleh seorang anak itu adalah dari hasil konstruksi pengetahuan awal yang telah dimiliki
dengan pengetahuan yang baru saja diperolehnya. Lev Vygotsky juga mengatakan bahwa
perkembangan pembelajaran anak dipengaruhi banyak atau pun sedikitnya kebudayaannya,
yang dimana termasuk budaya dari lingkungan keluarganya sendiri dimana ia berkembang.
Contohnya : Siswa dikembangkan menjadi seorang yang memiliki pengetahuan tentang
strategi belajar yang efektif, yang sesuai dengan gaya belajarnya yang dimana ini dikatakan
menrut (Driver and Bell dalam Hamzah), dan tahu bagaimana serta kapan menggunakan
pengetahuan itu dalam situasi pembelajaran yang berbeda. Misalkan termotivasi untuk
belajar oleh dirinya sendiri, bukan karena nilai yang diperolehnya sebagai hasil belajar atau
karena motivasi eksternal yang lain, misalnya guru atau orangtuanya.
2. Buatlah sekenario pembelajaran yang didalamnya termuat teori humanistik dan
konstruktifisme
Jawab :
SELESAI