Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH TAFSIR

TAFSIR TA`AWUZ DAN


SURAT AL-FATIHAH
Presented by: Kelompok 1
KELOMPOK1
ILHAM GIFFARI (11220540000025)
MUHAMMAD RIZALUDDIN M (11220540000028)
AFRI SYAHRANI (11220540000059)
RIRIN DWI PRABANDARI (11220540000082)
TAFSIR
TA`AWUZ
"AKU BERLINDUNG DARI GODAAN
SETAN YANG TERKUTUK"
‫َّش‬ ‫َّل‬ ‫ُذ‬
‫ُع و ِبال ِه ِم َن ال ْي َط اِن الَّرِج يِم‬‫َأ‬

Secara umum, Imam At-Thabari menjelaskan lafal dan maksud ta’awudz atau isti’adzah
yang dimasud adalah permohonan perlindungan kepada Allah semata, bukan kepada
yang lain, dari tipu daya setan dalam menghalangi kewajiban manusia kepada-Nya

Menurut At-Thabari, kata “syaythan” dalam kalimat Arab mengacu pada setiap person
yang durhaka baik kalangan jin, manusia, hewan melata, maupun apa saja.
Sedangkam kata “ar-raim” berarti “yang terlempar/tercampak,” maksudnya terlaknat dan
tercela

Menurut Ibnu Katsir, pelafalan ta‘awudz atau isti’adzah berfaidah untuk membersihkan
mulut dari ucapan sia-sia dan kotor. Pelafalan ta‘awudz merupakan persiapan mulut
untuk membaca Kalam Ilahi. Ta‘awudz adalah bentuk pengakuan atas kuasa Allah dan
kelemahan manusia dalam melawan gangguan musuh yang bersifat batin
TAFSIR SURAT
AL-FATIHAH
"PEMBUKAAN"
Rasul SAW. bersabda: "Allah berfirman: aku membagi shalat antara
Aku dan hambaKu separuh-separuh, dan untuk hambaKu apa yang di
mohonkan. Maka apabila seorang hamba membaca alhamdulillahi
rabb al-`alamiin, Allah menyambut dengan berfirman: " Aku dipuja
hambaKi. Dan apalagi dia membaca Ar Rahman Ar Rahiim, Allah
berfirman:"aku dipuji hambaKu", dan apabila membaca malik yaum ad
diin, Allah berfirman:"aku diagungkan hambaKu", dan apabila dia
membaca iyyaka na`budu wa iyyaka nasta`in Allah berfirman:" Ini
adalah antara Aku dan hambaKu, dan untuk hambaku apa yang dia
mohonkan. Dan apabila dia membaca ihdina ash shirath Al mustaqim
shirat allazina an`amta alaihim ghair Al maghdubi alaihim wa la adh
dhallin, maka Allah berfirman:" Ini untuk hambaKu dan bagi hambaKu
apa yang dimohonkan" (HR.Muslim)
Al-fatihah termasuk kelompok surah pendek Surah Al-fatihah memiliki beragam nama.
dalam Al-qur'an, yang terdiri dari 7 ayat Keragaman nama Al-fatihah ini
dimulai dari Bismillahirrohmanirrohim. Surat menunjukkan keutamaannya yang sangat
Al-Fatihah diwahyukan di Mekah, yaitu pada agung. Berikut nama-nama surat Al-
masa permulaan kenabian nabi Muhammad Fatihah
SAW. Sebagian besar ulama meyakini bahwa 1. Al-Fatihah (pembuka kitab secara
surah ini bukanlah Wahyu yang pertama tertulis)
turun kepada Nabi Muhammad SAW., karena 2. Ummul Kitab (Induk Al-Qur`an)
wahyu yang pertama kali turun adalah lima 3. As Sab `Al Matsani (tujuh ayat yang
ayat pertama dari surah Al-Alaq. Surah Al- berulang-ulang)
fatihah merupakan surah yang pertama kali
turun kepada nabi SAW secara lengkap.
Sebelumnya, surah-surah yang diterima
beliau berupa potongan-potongan surah
yang hanya terdiri dari beberapa ayat.
‫ِبْس ِم ٱلَّلِه ٱلَّرْح َٰم ِن ٱلَّرِح يِم‬
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang."

Huruf ‫ ب‬yang di baca "bi" Dalam ayat ini memiliki arti "Dengan". Sedangkan kata ‫ اسم‬memiliki arti
"Nama". Kenapa harus ‫" بسم هللا‬Dengan nama Allah"? Padahal penggunaan kata ‫ " بالله‬Dengan
Allah" Sudah cukup jelas? Maka makna harfiah penggunaan isim adalah sebagai penguat.

Az-Zamakhsyari mengemukakan bahwa orang-orang Arab jahiliyah sebelum memulai pekerjaan,


mereka menyebut nama tuhannya seperti ‫ باسم الالت‬atau ‫باسم العز‬
Bahkan bangsa-bangsa lain pada masa itu mereka memiliki kebiasaan menyebut nama raja atau
penguasa mereka , dengan tujuan agar aktivitas yang mereka lakukan mendapatkan kerelaan
Tuhan atau Raja mereka

maka kita sebagai seorang muslim Bukankah seharusnya kita yang lebih pantas memulai
pekerjaan kita dengan mengucap bismillah, agar setiap aktivitas kita mendapat keridhaan Allah.
‫ِبْس ِم ٱلَّلِه ٱلَّرْح َٰم ِن ٱلَّرِح يِم‬
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang."

Kata ‫ هللا‬berakar dari kata ‫ االلوهيه‬- ‫ االلوهة‬- ‫( االلهه‬Al-Ilaha - Al-Uluha - Al-Uluhiyah) yang
secara harfiah bermakna "yang di sembah". Sedangkan pada kata ‫الرحمن الرحيم‬
Beberapa ulama memahami kata ar-rahman sebagai sifat Allah yang mencurahkan
rahmatnya yang bersifat sementara di dunia ini, sedangkan Ar Rahim adalah rahmat
Allah yang bersifat kekal yaitu nikmat di akhirat.

Syekh Muhammad Abduh menilai penggabungan 3 kata Allah Ar Rahman Ar Rahim


merupakan bantahan tidak langsung kepada orang-orang Nasrani yang menganut
paham Trinitas mereka memulai doa dengan menyebut Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan
Roh Kudus. Sedangkan Islam datang membantah mereka bahwa Tuhan itu hanya satu
yaitu Allah yang Maha Esa sedangkan sifatnya ada begitu banyak contoh yang
disebutkan yaitu ar-rahman Ar Rahim.
‫ٱْلَحْم ُد ِلَّلِه َرِّب ٱْلَٰع َلِم يَن‬
"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Kata ‫ الحمد‬artinya pujian. Yang bermakna ucapan


Yang ditujukan kepada yang dipuji atau sikap atau perbuatan baiknya Walau orang yang
dipuji tidak memberi sesuatu kepada si pemuji.
Ada tiga unsur dalam pembuatan yang harus dipenuhi oleh yang dipuji sehingga dia wajar
mendapatkan pujian
1. Indah atau baik
2. dilakukan secara sadar
3. tidak terpaksa atau dipaksa

Maka kata ‫ الحمد لله‬adalah sebuah pengkhususan, hanya Allah yang berhak mendapatkan
pujian. Dan orang yang mengucap alhamdulillah secara sadar mengakui segala sesuatu yang
bersumber dari Allah adalah terpuji atau baik, walau perbuatan tersebut tidak sejalan dengan
keinginan si pengucapan atau bahkan bersifat negatif pada hakikatnya itu semua hanya
pandangan kita yang terbatas.
‫ٱْلَحْم ُد ِلَّلِه َرِّب ٱْلَٰع َلِم يَن‬
"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Sedangkan makna ‫ رب‬adalah pemelihara atau pendidik dan kata ‫ العالمين‬artinya


alam raya. Alam itu berjenis-jenis, yaitu alam tumbuh-tumbuhan, alam binatang,
alam manusia, alam benda, alam makhluk halus, umpamanya malaikat, jin, dan
alam yang lain. Ada mufasir mengkhususkan ‘alamin pada ayat ini kepada
makhluk-makhluk Allah yang berakal yaitu manusia, malaikat dan jin.

Maka kesimpulan ayat alhamdulillahi rabbil alamiin yaitu pujian hanya berhak di
berikan kepada Allah karena Allah adalah pemelihara alam semesta ini, termasuk
kita manusia dan segala kebutuhan kita adalah atas pemeliharaan Allah, maka
wajib bagi kita memuji Allah atas segala kebaikan yang di berikan kepada kita.
‫ٱلَّرْح َٰم ِن ٱلَّرِح يِم‬
" Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

Ayat ke-3 ini tidak dapat dianggap sebagai pengulangan sebagian kandungan ayat
pertama, tetapi kalimat Ar Rahman dan ar-rahim dalam ayat ketiga ini bertujuan
menjelaskan bahwa pendidikan dan pemeliharaan Allah sebagaimana disebutkan
pada ayat kedua pada kata ‫ رب العالمين‬sama sekali bukan untuk kepentingan Allah
atau sesuatu pamrih Seperti hal seseorang yang menyekolahkan karyawannya untuk
kepentingan perusahaannya. Namun pendidikan dan pemeliharaan dari Allah adalah
semata-mata karena rahmat dan kasih sayang Allah yang dicurahkan kepada
makhlukNya.
Allah swt juga menerangkan bahwa dengan menyebut ar-Rahman ar-Rahim. Yang
demikian dimaksudkan agar gambaran keganasan dan kezaliman seperti raja-raja
yang dipertuan dan bersifat sewenang-wenang lenyap dari pikiran hamba.
Allah mengingatkan dalam ayat ini bahwa sifat ketuhanan Allah terhadap hamba-Nya
bukanlah sifat keganasan dan kezaliman, tetapi berdasarkan cinta dan kasih sayang.
‫َٰم ِلِك َيْو ِم ٱلِّديِن‬
"Yang menguasai di Hari Pembalasan"

Kata ‫ مللك‬memiliki arti pemilik. Dalam hal ini kepemilikan Allah berbeda dengan
kepemilikan makhluk atau manusia. Allah mempunyai wewenang penuh untuk
melakukan apa saja terhadap apa yang dimilikinya.

Kemudian kata ‫ مالك يوم الدين‬memiliki arti hari pembalasan. Salah satu tema pokok
yang menjadi perhatian Alquran adalah persoalan Hari pembalasan. Terdapat dua
makna yang dikandung dalam penegasan ayat ini yaitu
1. Allah yang berkuasa menentukan dan mengetahui kapan tibanya Hari pembalasan
2. Allah yang menguasai segala sesuatu yang terjadi dan apapun yang terdapat pada
hari itu bahkan berbicara pun pada saat itu harus dengan seizin Allah.
" pada hari itu, ruh (malaikat Jibril) dan para malaikat (yang lain) berdiri bersaf-saf.
Tidak ada yang berbicara kecuali yang diizinkan oleh ar-rahman dan dia
mengucapkan kata-kata yang benar. (Q. S an-Naba`:38)
‫ِإَّياَك َنْع ُبُد َو ِإَّياَك َنْس َت ِع يُن‬
"Hanya kepadamu kami menyembah dan hanya kepadamu kami
meminta pertolongan."

kata ‫ اياك‬artinya hanya kepadaMu, dalam kata ini Menunjukkan kata ganti orang
kedua yang dimaksud yaitu Allah. Jika sebelumnya redaksi yang digunakan adalah
kata ganti ketiga yaitu "Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha
penyayang" tapi di ayat kelima ini Allah menggunakan redaksi orang kedua yaitu
"hanya kepadamu" Hal ini menyeru kita untuk menghadirkan Allah dalam benak kita.
Sedangkan kata ‫ نعبد‬artinya menyembah, mengabdi, taat. Dan penggunaan kata
"kami" Juga menggambarkan bahwa islam mengajari untuk berjamaah dalam
beribadah. Maka dalam kalimat "iyyaka na`budu" kita diharapkan ketika beribadah
rasakanlah kehadiran Allah di hadapan kita sebagaimana nabi menjelaskan "Ihsan
yaitu mengabdi kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya dan bila engkau tidak
dapat melihat maka rasakan dan Yakinlah bahwa dia melihatmu" (H. R Bukhari)
‫َم‬‫ي‬ ‫ِق‬ ‫َت‬ ‫ْل‬
‫ٱْه ِد َنا ٱلِّص َٰر َط ٱ ُم ْس‬
"Tunjukilah kami jalan yang lurus"

Pada ayat keenam ini menjelaskan kita sebagai hamba mengajukan permohonan kepada
Allah untuk senantiasa dibimbing untuk selalu berada di jalan yang Allah ridhoi.
Allah memberikan bermacam-macam petunjuk kepada setiap makhlukNya sesuai dengan
peranan yang diharapkan dari makhlukNya. Berikut ini macam-macam petunjuk yang
Allah berikan kepada makhlukNya
1. Naluri
2. Panca Indra
3. Akal
4. Hidayah
5. Taufik

Pada kata ‫ الصراط المستقيم‬memiliki makna Jalan luas lebar dan terdekat yang
mengantarkan kepada tujuan yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.
‫ِص َٰر َط ٱَّلِذيَن َأْنَع ْم َت َع َلْي ِه ْم َغ ْي ِر ٱْلَم ْغ ُض وِب َع َلْي ِه ْم َو اَل ٱلَّض ٓاِّليَن‬
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Nikmat adalah kesenangan hidup dan kenyamanan yang sesuai dengan diri manusia.
Terdapat nikmat yang paling tinggi nilainya yang jika dibandingkan dengan nikmat
lain tidak akan bernilai nikmat lain itu, maka nikmat tersebut yaitu Hidayah Allah.
Maka di ayat ke-7 ini kita meminta jalan orang-orang yang Allah anugerah nikmat,
tetapi nikmat seperti apakah itu? yaitu nikmat Hidayah, nikmat untuk taat kepada
Allah dan juga rasulNya.
Kemudian pada kata berikutnya yaitu "gairil-magdụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn"
secara tidak langsung kita juga memohon kepada Allah agar kita terhindar dari
memasuki jalan orang-orang yang Allah murkai dan jalan orang-orang yang sesat.
Rasul menisbahkan orang-orang yang dimurkai adalah orang Yahudi karena mereka
sudah mendapatkan petunjuk mereka sudah tahu kebenaran tetapi mereka tidak
mau beriman dan tidak mau patuh.
‫ِّل‬ ‫َّض‬ ‫اَل‬ ‫َل‬
‫وِب َع ْي ِه ْم َو ٱل ٓا يَن‬ ‫ُض‬ ‫ْغ‬ ‫َغ‬ ‫َل‬ ‫ْن‬‫َأ‬
‫ِص َٰر َط ٱَّلِذيَن َع ْم َت َع ْي ِه ْم ْي ِر ٱ َم‬
‫ْل‬
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

sehingga apabila ada di zaman sekarang orang yang sudah tahu syariat Allah sudah
tahu perintah Allah atau larangan Allah Tetapi dia tidak mau mengikutinya tidak mau
patuh maka dia termasuk orang-orang yang Allah murkai, sedangkan jalan orang-
orang yang sesat rasul menisbahkan kepada orang nasrani yaitu orang yang sudah
tidak tahu ilmunya, tidak beriman dan dia tidak mau mencari kebenaran. Maka zaman
sekarang ketika ada dari kita yang sudah tau hati ini rasanya kurang mengimani Allah
tetapi tidak mau belajar maka jangan sampai kita termasuk orang2 yang sesat
sebagaimana disebutkan.
INSIGHT PENUTUP
DARI AL-FATIHAH INI BISA KITA PAHAMI BAHWA TUJUAN
AKHIRNYA ADALAH MEMOHON PETUNJUK DAN HIDAYAH
ALLAH, KARENA KITA SEBAGAI MANUSIA TIDAK AKAN LUPUT
DARI KESALAHAN, KELALAIAN, DAN MUDAHNYA TERPEDAYA
OLEH NAFSU DAN BISIKAN SETAN, MAKA DARI ITU
PANTASLAH ALLAH MEWAJIBKAN KITA MENGULANG-ULANG
AL-FATIHAH INI DALAM SETIAP RAKAAT SHALAT KITA.
JAZAKUMULLAH
KHOIR...
Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai