Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Allah memerintahkan agar berdoa dengan nama-nama Allah dalam Asma’ul


Husna. Setiap suatu kepentingan dianjurkannya dengan menyebutkan nama Tuhan yang
ada hubungannya dengan kepentingan itu.
Berdoa dan berharap adalah salah satu upaya manusia untuk mencapai sukses
terhadap cita- cita atau kehendak dan sekaligus adalah hak manusia yang diberikan oleh
Allah Swt. Betapa beruntungnya umat islam yang telah mendapatkan ajaran tentang
berdoa, cara dan tertib doa., sikap kejiwaan dalam berdoa, dan lain- lain. Bagi seorang
Mukmin/Muslim, berhasil doanya atau tidak, adalah tetap bernilai ibadah yang pasti
mendapatkan pahala dari sisi Allah Swt. Jadi jelasnya bahwa berdoa dengan nama Tuhan
yang ada pada Asma’ul Husna adalah salah satu kunci keberhasilan dari doa yang di
sampaikan kepada Allah swt.
Selain dari Asma’ul Husna, ada pula yang dinamaka “ISMUL ‘AZHOM” (Nama
Allah yang teragung), yang oleh Rasulullah dijelaskan, siapa saja yang berdoa dengan
itu, doanya diperkenankan oleh Allah swt. Ada beberapa pendapat Ulama tentang Ismul
‘Azhom dimaksud:
a. Ismaul ‘Azhom adalah suatu nama yang diberikan Allah kepada seseorang
diantaranya kepada orang lain. Hal itu adalah suatu rahasia yang tersembunyi antara
lain. Hal itu adalah suatu rahasia yang tersembunyi antara seorang hamba dengan
Allah swt.
b. Ismul ‘Azhom itu bukan hanya satu, tetapi untuk setiap orang yang telah
diberikannyaNya adalah berbeda-beda, dan untuk setiap orang yang mendapat itu
adalah dengan pribadinya sendiri.
c. Ismul ‘Azhom tidak berupa suatu nama yang bisa diucapkan dengan lisan atau
tulisan, tetapi adalah hakikat dari suatu nama Allah, yang ada pada hamba tanpa
disadarinya. (misalnya seseorang yang memiliki sifat/watak KASIH/SAYANG dan
berwujud dalam sikap dan tingkah lakunya sehari-hari, lalu pada suatu saat dia
memohon kepada Allah dengan menyebutkan “Ya Allah/Ya Rahman/Ya Rahim…
kemudian doanya pun diperkenankan oleh Allah swt.

1
BAB II
PEMBAHASAN

  


    
    
   
Artinya :
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka
akan mendapat balasan terhadap apa yang Telah mereka kerjakan”. (QS.
Al-‘Araf: 180).

Kata (‫ )السماء‬al-asma adalah bentuk jamak dari kata (‫ )السم‬al-ism yang biasa

diterjemahkan dengan nama. Ia berakar dari kata (‫ )السسسمو‬as-sumuw yang berarti

ketinggian, atau (‫ )السمة‬as-simah yang berarti tanda. Memang nama merupakan tanda
bagi sesuatu, sekaligus harus dijunjung tinggi.
Apakah nama sama dengan yang dinamai atau tidak, di sini diuraikan perbedaan
pendapat ulama yang berkepanjangan, melelahkan dan menyita energy itu. Namun yang
jelas bahwa Allah memiliki apa yang dinamai-Nya sendiri dengan al-asma dan bahwa al-
asma itu bersifat husna.
Kata (‫ )الحسن‬al-husna adalah bentuk muannast/feminim dari kata (‫ )احسن‬ahsan
yang berarti terbaik. Penyifatan nama-nama Allah dengan kata yang berbentuk
superlative ini, menunjukkan bahwa nama-nama Allah dengan kata yang berbentuk
superlative ini, menunjukkan bahwa nama-nama tersebut bukan saja, tetapi juga yang
terbaik dibandingkan dengan yang lainnya, yang dapat disandang-Nya atau baik hanya
untuk selain-Nya saja, tapi tidak baik untuk-Nya. Sifat Pengasih – misalnya – adalah
baik. Ia dapat disandang oleh makhluk/manusia, tetapi karena asma al-husna (nama-nama
yang terbaik) hanya milik Allah, maka pastilah sifat kasih-Nya melebihi sifat kasih
makhluk, baik dalam kapasitas kasih maupun substansinya. Di sisi lain sifat pemberani,
merupakan sifat yang baik disandang oleh manusia, namun sifat ini tidak wajar disandang
Allah, karena keberanian mengandung kaitan dalam substansinya dengan jasmani dan

2
mental, sehingga tidak mungkin disandangkan kepada-Nya. Ini berbda dengan sifat kasih,
pemurah, adil dan sebagainya. Contoh lain adalah anak cucu. Kesempurnaan manusia
adalah jika ia memiliki keturunan, tetapi sifat kesempurnaan manusia ini, tidak mungkin
pula disandang-Nya karena ini mengakibatkan adanya unsur kesamaan Tuhan dengan
yang lain, di samping menunnjukkan kebutuhan, sedang hal tersebut mustahil bagi-Nya.
Nah, demikianlah kata (‫ )الحسني‬al-husna menunjukkan bahwa nama-nama-Nya
adalah nama-nama yang amat sempurna, tidak sedikit pun tercemar oleh kekurangan.
Didahulukannya kata (‫ )ل‬lillah pada firman-Nya ( ‫ )ول السماء الحسني‬wa lillah al-
asma al-husna menunjukkan bahwa nama-nama indah itu hanya milik Allah semata.
Kalau Anda berkata Allah Rahim, maka rahmat-Nya pasti berbeda dengan rahmat si A
yang juga boleh jadi Anda sedangkan padanya.
Menyebut sifat-sifat yang sesuai, bukan saja dapat mengundang pengabulan doa,
etapi juga akan melahirkan ketenangan dan optimism dalam jiwa si pemohon, kaerna
permohonan itu larih dari keyakinan bahwa ia bermohon kepada Tuhan yang memiliki
apa yang dimohonkannya itu.
Di dalam berdoa dengan nama-nama tersebaut seseorang hendaknya menyadari
dua hal pokok, pertama kebesaran dan keagungan Allah dan kedua kelemahan diri dan
kebutuhan kepada-Nya. Disinilah letak keberhasilan doa.
Sangat popular berbagai riwayat yang menyatakan bahwa jumlah al-asma al-
husna isebanyak Sembilan puluh Sembilan. Salah satu riwayat tersebut berbunyi:
“Sesungguhnya Allah memiliki Sembilan puluh Sembilan nama seratus kurang satu –
siapa yang ahshaba (mengetahui/menghitung.memeliharanya) maka dia masuk ke surga.
Allah ganjil (esa) senang pada yang ganjil” (HR. Bukhari, Muslim, At-Tirmdizi, Ibnu
Majah, Ahmad dan lain-lain).
Bermacam-macam penafsiran ulama tentang kata (‫ )احصاها‬ahshaba, antara lain
“memahami maknanya, dan mempercayainya”, atau mampu melaksanakan kandungan-
Nya, ada juga yang mempercayai kandungan makna-maknanya, ada lagi yang menghafal,
memahami maknanya dan mengamalkannya kandungannya. Itu semua dapat dikandung
oleh kata tersebut, dan mereka semua insya Allah dapat memperoleh curahan rahmat
Ilahi sesuai niat dan usahanya.

3
Memang, jika merujuk kepada al-Quran dan Sunnah ditemukan sekian banyak
kata/nama yang dapat dinilai sebagai asma al-husna, wlau tidak disebut dalam riwayat
hadis di atas, misalnya: (‫ )المولي‬al-Mauwla, (‫ )الناصر‬an-Nashr, (‫ )الغالب‬al-Ghalib, (‫)الرب‬

ar-Rab, (‫ )النصير‬an-Nashr, (‫ )شديد العقاب‬Syadidul ‘Iqab, (‫ )قابل التوب‬Qabilut taub, (‫غافر‬

‫ )الذنب‬Gafirudz dzanb, (‫ )مولج اليل في النهار ومولج النهار في اليل‬Muliju al-laili fi an-nahar
wa muliju annahara fi al-lail, (‫ )مخرج الحي من الميت ومخرج الميت من الحي‬Mukhriju al-
Hayya min al-Mayyiti wa mukhriju al-mayyita min al-hayy, dan sebagainya.
Dari hadis ditemukanjuga nama-nama antara lain: ( ‫ )السيد‬As-Sayyid, (‫ )الديان‬Ad-

Dayyan, (‫ )الحنان‬Al-Hannan, (‫ )المنسسان‬Al-Mannan, dan masih banyak yang lain. Jika


demikian, jelaskan bahwa nama-nama Allah yang indah itu tidak hanya Sembilan puluh
Sembilan nama.
Di sisi lain perlu juga ditambahkan bahwa Fakhruddin ar-Razi dalam tafsirnya
mengklasifikasikan nam-nama Allah dalam beberapa kategori, antara lain:
Pertama:
1. Nama yang boleh juga disandang oleh makhluk (tetapi tentunya dengan kapasitas
dan substansi yang berbeda) seperti ( ‫ كسسبير خسسالق‬،‫ لطيسسف‬،‫ عزيسسز‬،‫ )كريم حريم‬Karim,
Rahim, Aziz, Lathif, Kabir, Khaliq.
2. Nama yang tidak boleh disandang oleh makhluk, yakni “Allah” dan “Ar-
Rahman.” Bagian pertamapun bila disertai dengan b entuk superlative, atau kalimat
tertentu, maka ia tidak boleh disandang kecual oleh Allah, seperti (‫)ارحم الراحمين‬

Arhamr Rahimin (Yang Maha Pengasih di antara para pengasih), (‫)اكرم الكرمين‬
Khaliqus samawati wal ardh (penicpta langit dan bumi).
Kedua:
1. Nama-nama yang boleh disebut secara berdiri sendiri seperti Allah, ar-Rahman,
ar-Rahim, Karim dan sebagainya.
2. Nama-nama yang tidak boleh disebut kecuali berangaki. Tidak boleh menyebut (

‫ )مميت‬Mumit (yang mematikan) atau (‫ )ضار‬Dhar (yang menimpakan mudharat)


secara berdiri sendiri, tetapi hars berangaki dengan (‫ )محي‬Muhyi, sehinga diucapkan (

‫ )محي و مميت‬Muhui wa Mumit (yang menghidupkan dan yang mematikan) dan (

4
‫ )ياضسسسر يانسسسافع‬Ya Dhar Ya Nafi (Wahai yang menimpakan mudharat dan
menganugrahkan manfaat).
Kembali ke penafsiran ayat di atas
Kata (‫ )ياحسسدون‬yulhidun/menyimpang terambil dari kata (‫ )لحسسدي‬lahada yang
mengadung makan menyimpang dari arah tengah ke samping. Kuburan dinamai lianh
lahad kaerna tanah setelah di gali ke bawah, digali lagi kesamping dan jenazah diletakkan
di bagian samping itu. Penguburan di liang lahad bukan seperti penguburan jenazah
dibanyak wilayah Asia Tenggara, yang sekedar menggali lubang beberapa meter ke
bawah lalu meletakkan jenazah di bagina terakhir tanah yang telah digali ke bawah tanpa
ke samping itu.
Makna asal kata tersebut berkembang sehingga berarti batil, atau menyimpang
dari kebenaran. Ini karena sesuatu yang ditengah biasanya memberi kesan benar, haq dan
baik, maka yang menyimpang dari arah tengah dinilai buruk dan batil. Darisini kata (
‫ )الحاد‬ilhad diartikan keburukan dan kekufuran.
Melakukan penyimpangan dalam nama-nama-Nya berarti memanggil atau
menamai-Nya dengan nama yang tidak wajar, atau menolak nama-nama-Nya yang indah
seperti menolak nama ar-Rahman (baca QS. Al-Furqan [25]: 60) atau menyebut nama-
Nya dalam konteks kekufuran dan kedurhakaan.
Berikut beberapa contoh uraian tentang asma’ul husnah :
1. Al-Basith
Yaitu Dzat yang meluaskan rezeki dengan cara yang dikehendaki-Nya kepada
orang yang dikehendaki-Nya.
    
  
Artinya : Fir'aun berkata: "Sesungguhnya Rasulmu yang diutus
kepada kamu sekalian benar-benar orang gila". (Asy-Syu’raa
: 27)

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Al-Basith ialah Dzat yang memberi
rezeki kepada orang-orang lemah dan meluaskan rezeki kepada orang-orang kaya

5
sehingga tidak tersisa kemelaratan, dan menahannya dari orang-orang miskin
sehinggga tidak tersisa kemampuan.
Berakhlak dengan kedua ism ini adalah dengan menahan diri dari semua selain dari
Dia, dan melapangkan diri dalam setiap sesuatu yang diridhai-Nya. Tidak
menyusahkan orang lain dan tidak terlalu menaruh kepercayaan kepada mereka.
Khasiatnya
Barangsiapa yang berzikir dengannya seusai mengerjakan shalat Dhuha sebanyak
sepuluh kali, sambil mengangkat kedua tangannya ke langit dan kemudian
menyapukannya ke mukanya, niscaya Allah akan membukakan baginya salah satu
pintu kekayaan.

2. Al-Waris
Yaitu Dzat yang kekal sesudah segala yang maujud musnah. Dalam arti lain,
Dialah yang mewarisi segala sesuatu sesudah semua penghuninya musnah. Atau,
Dialah yang kembali kepada-Nya semua milik dan kerajaan ketika sudah tidak ada
lagi tuntutan kerajaan bagi siapa pun.
Firman Allah:
   
  
 
Artinya : “Sesungguhnya Kami mewarisi bumi [904] dan semua orang-orang yang
ada di atasnya, dan hanya kepada kamilah mereka dikembalikan. (QS
Maryam: 40)

[904] Mewarisi bumi Maksudnya: setelah alam semesta ini hancur semuanya, Maka Allah-lah yang
kekal.

Perhatikanlah, tatkala sangkakala ditiup dan semua makhluk sudah musnah, Allah
berfirman: Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Ketika tidak ada jawaban, Dia
sendiri menjawab: Milik Allah yang Mahaesa lagi Maha Mengalahkan!
Orang-orang yang memandang dengan mata hati senantiasa menyaksikan makna ayat
ini dan mendengarkannya. Mereka yakin bahwa kerajaan itu hanya milik Allah
sendiri, pada setiap hari, setiap saat, dan setiap detik, karena itulah Dia azali dan

6
abadi. Hal ini dapat dicapai oleh mereka yang memahami hakikat tauhid, dan
mengetahui bahwa yang tunggal perbuatannya di langit dan di bumi hanya satu.
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan Anda menjadi warits dari apa yang telah
dilakukan oleh orang-orang saleh, sebab ulama itu adalah pewaris para nabi.

Khasiatnya
Ism ini berkhasiat untuk menghilangkan kebingungan bagi orang yang berzikir
dengannya.

3. An-Nafi’
Yaitu Dzat yang berasal dari-Nyalah segala kebaikan, kejahatan, kemanfaatan,
dan kemudaratan, dan itu semua dinisbatkan kepada Allah SWT; baik dengan
perantaraan malaikat, manusia, benda-benda mati, maupun tanpa perantara. Ber-
taqarrub dengan kedua ism ini menghendaki Anda tidak mengharapkan kemanfaatan
dari selain Allah SWT dan tidak minta tolong dari kesulitan kepada selain-Nya.
   
  
   
   
   
   
  
  
      
Artinya : “dan Apakah mereka tidak Mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu
memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka.
mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih
banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi[1319], Maka Allah mengazab
mereka disebabkan dosa-dosa mereka. dan mereka tidak mempunyai
seorang pelindung dari azab Allah”. (QS. Al-Mu’min : 21)

[1319] Maksudnya: bangunan, alat perlengkapan, benteng-benteng dan istana-


istana.

Khasiatnya
Barangsiapa berzikir dengan ism An Nafi’ adalah, bahwa jika seseorang yang sedang

7
‘berkumpul’ dengan istrinya berzikir dalam hatinya dengan ism ini, niscaya istrinya
akan mencintainya dengan sepenuh hatinya, dan akan dikaruniai anak-anak yang
saleh.

4. Al-Mu’sit
Dia adalah Pencipta makanan jasmani dan ruhani, dan Dia pulalah yang
memberikan kepada semua yang maujud makanan yang mencukupi berupa makanan
fisik (sesuatu yang dapat dicapai dengan indera) dan maknawi (sesuatu yang tidak
dapat dicapai dengan indera). Makanan hewan bersifat materi yang sesuai dengannya,
dan makanan jiwa adalah ilmu pengetahuan; sedangkan makanan malaikat adalah
taat.
Al Muqit artinya sama dengan Ar Razzaq, namun ia lebih khusus. Sebab, rezeki itu
bisa mencakup makanan atau lainnya, sedangkan Al-Muqit itu adalah yang
berrtanggung jawab atas sesuatu dengan kekuasaan dan ilmu.
Allah SWT berfirman :
  
   
   
   
    
    
Artinya : “Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik[325], niscaya ia akan
memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan Barangsiapa memberi
syafa'at yang buruk[326], niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari
padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’: 85)

[325] Syafa'at yang baik Ialah: Setiap sya'faat yang ditujukan untuk melindungi
hak seorang Muslim atau menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan.
[326] Syafa'at yang buruk ialah kebalikan syafa'at yang baik.

Yakni, Yang Mahakuasa secara mutlak. Jadi, maknanya kembali kepada kekuasaan
dan ilmu. Atas dasar itulah Al-Muqit merupakan ism dari sifat yang tidak
menunjukkan kekuasaan saja atau ilmu saja, tetapi ia menunjukkan terkumpulnya dua
arti tersebut.

8
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan Anda tidak meminta semua keperluan Anda
selain kepada Allah SWT, sebab perbendaharaan rezeki itu berada di tangan-Nya.
Dalam salah satu hadis qudsi, Allah SWT berfirman yang artinya: “Wahai Musa,
mintalah kepada-Ku apa saja, sekalipun hanya tali sandalmu atau garam dapurmu!”
Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism ini atau membacakannya ke atas tanah, lalu tanah itu
dibasahinya dan kemudian diciumnya, niscaya Allah akan menguatkannya dalam
menahan lapar.

5. Al-Hafizh
Al Hafizh ialah Dzat yang memelihara segala sesuatu dari kemusnahan dan
kerusakan, dan memelihara amal perbuatan hamba-hamba-Nya sampai akhirnya
diberinya ganjaran dengan karunia dan anugerah-Nya. Dalam arti lain, Al-Hafizh itu
ialah Dzat yang memelihara makhluk dari semua bencana di dunia dan di akhirat.
    
    
   
    
     
  
    
  
   
   
   
 
   
  
  
Artinya : “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan
tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat
memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa
yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat

9
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS. Al-
Baqarah : 255)
[161] Kursi dalam ayat ini oleh sebagian mufassirin diartikan dengan ilmu Allah
dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.

Keberuntungan seorang hamba dari ism ini mensyaratkan agar ia memelihara anggota
tubuh dan hatinya serta memelihara agamanya dari pengaruh marah, cengkeraman
syahwat, serta tipuan nafsu dan tipu daya setan.
Khasiatnya
Barangsiapa berzikir dengannya atau menuliskannya dan membawanya di tempat
yang menakutkan, maka ia akan selamat, sekalipun ia tidur di tempat binatang buas.

6. Al-Waliy
Al Waliy maknanya Dzat yang menyelesaikan semua urusan makhluk.
Berakhlak dengan ism Al-Waliy mengharuskan Anda menjadi wali dan hakim
terhadap diri Anda. Maka Anda jangan mengeluarkan dengannya dari apa-apa yang ia
sukai.
  
    
    
  
 
 
Artinya : “dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka
(jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah :
186)

Khasiatnya
Khasiat ism Al Waliy adalah untuk mencegah bencana, seperti petir dan lain-lain.

7. Al-Wadud

10
Al Wadud berasal dari al-wudd, yaitu al-hubb, artinya “Cinta,” maksudnya
adalah cinta kepada kaum mukminin atau dicintai oleh mereka.
Begitu pula seperti yang dikatakan oleh Rasulullah saw. kepada Imam ‘Ali r.a.:
Jika engkau hendak mendahului orang-orang muqarrabin itu, maka hubungilah orang
yang memutuskan hubungan denganmu, berilah kepada orang yang tidak memberi
kepadamu, dan maafkanlah orang yang telah menganiayamu!
  
     
  
Artinya : “dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-
Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih”. (QS.
Huud : 90)

Khasiatnya
Barangsiapa berzikir dengan ism ini seribu kali, niscaya Allah akan mencintainya.
Karena itulah para guru tarekat sering menganjurkan murid-muridnya agar berzikir
dengan ism ini.
8. Ar-Rafii’
Ar-Rafi’ itu ialah Dzat yang meninggikan wali-wali-Nya dengan kemenangan.
Meninggikan aulia-Nya dengan mendekatkan mereka kepada-Nya dan merendahkan
musuh-musuh-Nya dengan menjauhkan mereka dari-Nya.
Barangsiapa telah dibersihkan musyahadah-nya dari takhayul dan dibebaskan
keinginannya dari nafsu tercela, maka ia telah diangkat Allah kepada derajat malaikat
muqarrabin. Dan barangsiapa terbatas musyahadah-nya pada segala yang dapat
dirasakan saja dan kemauannya pada hawa nafsu yang juga dimiliki oleh hewan,
maka tandaanya ia telah direndahkan oleh Allah ke tingkat yang serenndah-
rendahnya. Dan ini semua tidak bisa dilakukan keecuali oleh Allah SWT; hanya
Dialah yang berkuasa merendahkan dan meninggikan.
Di antara syarat keberuntungan seorang hamba dari ism ini adalah agar ia
meninggikan kebenaran dan merendahkan kebatilan. Yaitu dengan jalan membantu
(menolong) kebenaran dan menentang kebatilan. Memusuhi musuh-musuh Allah
guna merendahkan mereka, dan menolong wali-wali Allah untuk meninggikan
mereka.

11
   
  
 
   
  
  
  
   
 
  
  
Artinya : “(ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, Sesungguhnya aku akan
menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-
Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan
menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang
kafir hingga hari kiamat. kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu
aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih
padanya".

Khasiatnya
Barangsiapa membaca Ar Rafi’ sebanyak tujuh puluh kali, niscaya ia akan selamat
dari gangguan orang-orang yang aniaya.

9. Al-Mu’izzu
Al-Mu’izzu itu ialah Dzat yang memberikan kemuliaan kepada hamba-hamba
yang dikehendaki-Nya, dan Al-Mudzillu itu ialah Dzat yang menundukkan orang
yang dikehendaki-Nya dengan jalan menghinakannya.
Berakhlak dengan kedua ism ini mengharuskan seseorang agar memuliakan kepada
siapa yang diperintahkan supaya dimuliakan dan menghinakan kepada siapa yang
diperintahkan supaya dihinakan.
  
  
  
  
   
   

12
   
   
Artinya : “Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan
kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan
dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan
Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu”. (QS. Ali-Imran : 26)

Khasiatnya
Barangsiapa membaca ism Al-Mu’izzu pada malam Senin atau malam Jumat sesudah
mengerjakan shalat Maghrib sebanyak empat puluh kali, niscaya Allah akan
menanammkan rasa takut ke dalam hati seluruh makhluk kepadanya. Dan
barangsiapa membaca ism Al-Mudzillu sebanyak tujuh puluh lima kali kemudian ia
berdoa di dalam sujudnya, niscaya ia akan bebas dari dalam penjaranya dan akan
selamat dari gangguan orang-orang yang dengki dan aniaya.

10. Al-‘Afuu
Al Afuww ialah Dzat yang menghapuskan segala kejahatan dan memaafkan
orang-orang yang telah berbuat maksiat. Ism ini mendekati makna Al-Ghafur, tetapi
ia lebih sempurna. Sebab, Al-Ghafur itu adalah as-sitr (merahasiakan), sedangkan Al-
Afuww itu adalah al-mahwu (menghapuskan).
Dikatakan bahwa para malaikat yang ditugasi untuk mencatat amal perbuatan
manusia menghaturkan catatan amal-amalnya pada hari kiamat, lalu mereka lihat
sebagian besar lembaran amal itu telah terhapus, padahal mereka mengetahui apa
isinya. Maka sadarlah mereka bahwa Allah telah menghendaki kebaikan buat orang
itu.
Firman Allah:
   
  
Artinya : “dan ia menarik tangannya (dari dalam bajunya), Maka tiba-tiba tangan itu
Jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya”. (QS. Asy-Syura:
33)

13
   
   
Artinya : “Fir'aun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada sekelilingnya:
Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai”. (QS.
Asy-Syura: 34)

Berakhlak dengan ism ini mengharuskan Anda memaafkan kejahatan-kejahatan orang


lain dan memaafkan orang yang menganiaya Anda, bahkan Anda balas dengan
perbuatan baik dan mendoakannya, sesuai dengan sifat Allah SWT. Sebab, betapa
pun banyak dosa hamba-hamba-Nya, Dia tetap memberi rezeki dan menyejahterakan
mereka, bahkan dihapuskan-Nya dosa-dosa mereka lalu digantikannya dengan
kebaikan, jika dilihat-Nya mereka cenderung kepada tobat yang sebenarnya.
Khasiatnya
Barangsiapa membanyakkan zikir dengan ism ini, niscaya Allah akan membukakan
baginya pintu maaf dan ampunan-Nya.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Menghafal kata-kata Asma’ul Husna amat besar faedahnya bagi Umat Islam dan
berpahala membacanya bila dilandasi keyakinan dan membenarkan isinya. Lebih dari
itu, memahami dan makrifat terhadap makna hakiki yang terkandung di dalamnya

14
akan membawa kea rah pengalaman dan penghayatan, atau dengan kata lain
“mendarah daging” dalam kehidupan. Maka dijamin akan mendapatkan surga
keindahan dan kenyamanan yang tiada tara.
2. Izmul ‘Azhom (nama yang agung) tidak semua orang bisa mengetahuinya, dan sesuai
dengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw, yang agaknya tersembunyi dalam
suatu kalimat yang cukup panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Quraish, M. Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al—Qur’an, Jakarta,
Lentera Hati, 2004

15

Anda mungkin juga menyukai